5-5-5-4 - System Digital

advertisement
Depletion Layer dan P-N Junction
KELOMPOK 5:
PURWANDITA
SELINA AMELIA SAVITTRI
INDAH PERMATA SYAHNAN
ANASTASIA LEONITA SEMBIRING
MASMUR SIJABAT
AISYAH MEIROSI
ILMU KOMPUTER
FASILKOM-TI USU
P-N Junction
P-N Junction adalah batas pertemuan antara kedua bahan semikonduktor tipe
P dan tipe N yang ada didalam sebuah kristal semikonduktor yang merupakan cikal
bakal komponen dioda, transistor dan IC. Pada dasarnya P-N Junction merupakan
sebuah blok yang ada didalam komponen tersebut, misalnya sebuah dioda disusun
oleh P-N tunggal sedangkan transistor ada dua jenis yaitu P-N-P dan N-P-N.
P-N Junction terjadi karena elektron bebas pada semikonduktor tipe N mengisi
"hole" pada semikonduktor tipe P. Area pertemuan ini disebut dengan Depletion
Region atau Area penipisan. Ketika persimpangan P-N terbentuk, beberapa elektron
bebas dari area tipe N yang berhasil mencapai pita konduksi bebas akan menyebar
dan mengisi lubang (hole) pada area tipe P.
Dalam gambar bahan semikonduktor jenis-p di bawah ini lingkaran kecil adalah
hole, yang merupakan pembawa muatan mayoritas. Biasanya, hole terdistribusi rata
mengisi di seluruh semikonduktor jenis-p.
Pada semikonduktor jenis-p pembawa muatan mayoritasnya adalah hole
Dalam gambar bahan semikonduktor jenis-n di bawah ini bulatan hitam kecil
adalah elektron bebas. Elektron bebas merupakan pembawa muatan mayoriitas di
dalam semikonduktor jenis-n. Biasanya, elektron bebas terdistribusi rata mengisi di
seluruh semikondur jenis-n.
Pada semikonduktor jenis-n pembawa muatan mayoritasnya elektron
Jika terhadap sebatang silikon intrinsik, pada bagian batang sebelah kiri
dilakukan difusi dengan atom-atom impuriti boron, dan pada bagian batang sebelah
kanan dilakukan difusi dengan atom-atom impuriti fosfor maka akan diperoleh bahan
semikonduktor jenis-p berdampingan dengan semikonduktor jenis-n seperti pada
gambar di bawah ini. Pertemuan jenis-p dengan jenis-n itu dinamakan pn-junction.
Di pn-junction elektron-elektron menyeberang dari sisi-n untuk mengisi hole di sisi-p. Proses ini
hanya terjadi pada daerah di sekitar junction dan kejadian ini menimbulkan potensial negatip pada
sisi-p dan potensial positip pada sisi-n.
Karena jenis-p berdekatan dengan jenis-n di junction, beberapa elektron bebas
dari sisi-n tertarik melintasi junction untuk mmengisi hole pada sisi-p. Kedua pembawa
muatan (elektron dan hole) dikatakan diffuse (berdifusi) melintasi junction, yaitu
mengalir dari bagian dengan konsentrasi pembawa muatan yang tinggi ke bagian
dengan konsentraasi yang rendah. Elektron-elektron bebas yang melintasi junction
menimbulkan ion-ion negatip pada sisi-p dengan jalan memberikan pada atom-atom
satu elektron lebih banyak dari pada jumlah total protonnya. Elektron-elektron juga
meninggalkan ion-ion positip (atom-atom dengan elektron satu lebih sedikit dari pada
jumlah proton) pada sisi-n.
Sebelum pembawa muatan itu berdifusi melintasi junction baik bahan jenis-n
maupun bahan jenis-p keduanya sama-sama netral secara elektrik. Tapi, begitu ionion negatip terbentuk pada junction sisi-p, sisi-p menjadi berpotensial negatip. Dengan
cara yang sama, ion-ion positip terbentuk pada sisi-n yang menjadikan sisi-n
berpotensial positip.
Potensial negatip pada sisi-p cenderung menolak elektron-elektron selanjutnya
yang berusaha melintasi junction dari sisi-n, potensial positip pada sisi-n cenderung
menolak setiap hole selanjutnya yang mau melintas dari sisi-p. Jadi, difusi
pendahuluan pembawa muatan menimbulkan yang dinamakan barrier potensial pada
junction. Lihat gambar di atas.
Barrier potensial ini negatip pada sisi-p dan positip pada sisi-n, cukup besar
untuk menghindari setiap gerakan elektron atau hole selanjutnya melintasi junction.
Pemindahan pembawa-pembawa muatan dan pembentukan resultan barrier
potensial terbentuk ketika proses manufaktur.
Dengan mengetahui kerapatan doping, muatan elektron, dan suhu,
dimungkinkan meghitung besar barrier potensial. Barrier potensial pada suhu kamar
adalah 0,3 volt untuk germanium junction dan 0,7 volt untuk silikon.
Gerakan pembawa-pembawa muatan melintasi junction meninggalkan suatu
lapisan pada setiap sisi yang kosong dari pembawa-pembawa muatan.
Gambar depletion region ini seperti pada gambar berikut ini.
Kerapatan doping yang sama
Pada sisi-n, depletion region terdiri dari atom-atom impuriti donor yang telah
kehilangan elektron bebas yang terkait dengan atom-atom itu dan telah menjadi
bermuatan positip. Pada sisi-p, depletion region terdirin dari atom-atom impuriti
akseptor yang telah menjadi bermuatan negatip dengan jalan kehilangan hole yang
terkait dengan atom-atom itu (yaitu hole diissi elektron).
Pada masing-masing sisi junction, jumlah atom impuriti yang sama terlibat di
dalam depletion region. Bila dua blok bahan mempunyai kerapatan doping yang
sama, lapisan-lapisan depletion pada masing-masing sisi junction mempunyai
ketebalan yang sama, seperti gambar ini.
Kerapatan doping yang tidak sama
Difusi pembawa muatan yang melintasi pn-junction menimbulkan suatu yang disebut depletion
region (daerah kosong pembawa muatan). Penetrasi depletion region ini paling jauh ke dalam sisi
junction yang didoping lebih ringan (more lightly doped side of junction).
Jika sisi-p yang lebih heavily doped dari pada sisi-n, seperti pada gambar di
atas, penetrasi depletion region lebih jauh ke dalam sisi-n agar dapat mencakup
jumlah atom impuriti pada masing-masing sisi junction. Sebaliknya, jika sisi-n yang
paling heavily doped, penetrasi depletion region lebih dalam ke bahan jenis-p.
Potensial barrier pada junction berlawanan dengan arah aliran elektron dari
sisi-n dan aliran hole dari sisi-p. Karena elektron-elektron itu pembawa muatan
mayoritas dalam bahan jenis-n and hole adalah pembawa muatan mayoritas bahan
jenis-p ternyata potensial barrier itu berlawanan dengan dengan arus pembawa
muatan mayoritas. Juga, elekktron-elektron bebas yang ditimbulkan oleh energi
termal pada sisi-p tertarik melintasi potensial barrier positip ke sisi-n karena elektronelektron itu bermuatan negatip. Demikian juga, hole yang ditimbulkan energi termal
pada sisi-n tertarik ke sisi-p melintasi potensial barrier negatip di junction. Elektronelektron pada sisi-p dan hole pada sisi-n itu pembawa muatan minoritas. Karena itu,
potensial barrier membantu aliran pembawa muatan minoritas melintasi junction.
Reverse-Biased Junction Jika tegangan bias eksternal positip dipasang pada
sisi-n dan negatip dipasang pada sisi-p dari pn-junction, elektron-elektron dari sisi-n
ditarik ke terminal positip tegangan bias dan hole dari sisi-p ditarik ke terminal negatip
tegangan bias.
Pada gambar berikut ini, hole dari atom-atom impuriti dalam sisi-p junction
tertarik menjauhi junction dan elektron-elektron ditarik keluar dari atom-atomnya
dalam sisi-n dari junction tertarik menjauhi junction.
Bila suatu reverse bias dipasang pada sebuah pn-juction, depletion region (daerah kosong pembawa
muatan) menjadi semakin lebar dan tegangan barrier semakin besar. Hanya ada arus reverse yang
sangat kecil mengalir melintasi junction
Dengan
demikian depletion
region menjadi
semakin
lebar,
potensial barrier semakin besar mengikuti kenaikan besarnya tegangan terpasang.
Dengan potensial barrier semakin besar, maka tidak ada kemungkinan arus pembawa
muatan mayoritas mengalir menlintasi junction. Dalam hal ini, junction itu dikatakan
menjadi reverse biased.
Meskipun tidak ada kemungkinan arus pembawa muatan mayoritas mengalir
melintasi junction dalam keadaan reverse biased, pembawa-pembawa muatan
minoritas yang timbul pada kedua sisi junction masih dapat melintasi junction.
Elektron-elektron pada sisi-p ditarik melintasi juction ke potensial positip pada sisi-n.
Hole-hole pada sisi-n bisa mengalir melintasi ke potensial negatip pada sisi-p.
Forward-Biased Junction Misalkan sekarang tegangan bias eksternal dipasang
dengan polaritas seperti gambar berikut ini: positip pada sisi-p dan negatip pada sisin. Hole pada sisi-p, sebagai partikel bermuatan positip ditolak oleh terminal positip
tegangan bias dan hole bergerak menuju junction. Demikian pula, elektron-elektron
pada sisi-n ditolak oleh terminal negatip tegangan bias dan bergerak menuju junction.
Akibatnya, lebar depletion region berkurang dan potensal barrier juga berkurang.
Bila forward bias dipasang pada pn-juction maka depletion region menjadi sempit,
potensial barrier berkurang dan menimbulkan arus yang relatip besar mengalir
Jika, tegangan bias yang dipasang itu dinaikkan mulai dari nol,
potensial barrier menjadi semakin kecil secara progresip sampai potensial barrier itu
lenyap dengan efektip dan pembawa muatan dengan mudah melintasi junction.
Elektron-elektron dari sisi-n ditarik melintasi ke terminal positip dari tegangan bias dan
hole-hole bergerak dari sisi-p ditarik melintas ke terminal negatip dari tegangan bias.
Jadi, timbul arus pembawa muatan mayoritas, junction disebut menjadi forwad biased.
Daerah Deplesi
Daerah deplesi atau daerah transisi adalah daerah yang sangat tipis dekat
sambungan antara semikonduktor tipe p dan semikonduktor tipe n pada sebuah diode.
Daerah ini dapat membangkitkan pembawa muatan minoritas saat terdapat cukup
energi termal untuk membangkitkan pasangan lubang-elektron. Salah satu dari
pembawa muatan minoritas ini, misalnya elektron pada tipe-p, akan mengalami
pengaruh dari proses penolakan elektron difusi dari tipe-n. Dengan kata lain elektron
minoritas ini akan ikut tertarik ke semikonduktor tipe-n. Gerakan pembawa muatan
akibat pembangkitan termal ini lebih dikenal sebagai“drift”. Situasi akan stabil saat
arus difusi sama dengan arus drift.
Pada daerah sambungan/daerah diplesi yang sangat tipis terjadi pengosongan
pembawa muatan mayoritas akibat terjadinya difusi ke sisi yang lain. Hilangnya
pembawa muatan mayoritas di daerah ini meninggalkan lapisan muatan positip di
daerah tipe-n dan lapisan muatan negatif di daerah tipe-p.
Forward Bias
Apabila tegangan positip baterai dihubungkan ke terminal Anoda (A) dan
negatipnya ke terminal katoda (K), maka dioda tersebut mendapatkan bias maju
(foward bias). Dengan demikian VA-K adalah positip atau VA-K > 0. Gambar di bawah
menunjukan dioda diberi bias maju. Dengan pemberian polaritas tegangan seperti
pada Gambar, yakni VA-K positip, maka pembawa mayoritas dari bahan tipe p (hole)
akan tertarik oleh kutup negatip baterai melewati persambungan dan berkombinasi
dengan elektron (pembawa mayoritas bahan tipe n). Demikian juga elektronnya akan
tertarik oleh kutup positip baterai untuk melewati persambungan. Oleh karena itu
daerah pengosongan terlihat semakin menyempit pada saat dioda diberi bias maju.
Dan arus dioda yang disebabkan oleh pembawa mayoritas akan mengalir, yaitu ID.
Sedangkan pembawa minoritas dari bahan tipe p (elektron) dan dari bahan tipe
n (hole) akan berkombinasi dan menghasilkan Is. Arah Is dan ID adalah berlawanan.
Namun karena Is jauh lebih kecil dari pada ID, maka secara praktis besarnya arus
yang mengalir pada dioda ditentukan oleh ID.
Reverse Bias
Bias mundur adalah pemberian tegangan negatip baterai ke terminal anoda (A)
dan tegangan positip ke terminal katoda (K) dari suatu dioda. Dengan kata lain,
tegangan anoda katoda VA-K adalah negatip (VA-K < 0). Analogi tersebut dapat dilihat
pada gambar berikut:
Karena pada ujung anoda (A) yang berupa bahan tipe p diberi tegangan
negatip, maka hole-hole (pembawa mayoritas) akan tertarik ke kutup negatip baterai
menjauhi persambungan. Demikian juga karena pada ujung katoda (K) yang berupa
bahan tipe n diberi tegangan positip, maka elektron-elektron (pembawa mayoritas)
akan tertarik ke kutup positip baterai menjauhi persambungan. Sehingga daerah
pengosongan semakin lebar, dan arus yang disebabkan oleh pembawa mayoritas
tidak ada yang mengalir.
Sedangkan pembawa minoritas yang berupa elektron (pada bahan tipe p) dan
hole (pada bahan tipe n) akan berkombinasi sehingga mengalir arus jenuh mundur
(reverse saturation current) atau Is. Arus ini dikatakan jenuh karena dengan cepat
mencapai harga maksimum tanpa dipengaruhi besarnya tegangan baterai. Besarnya
arus ini dipengaruhi oleh temperatur. Makin tinggi temperatur, makin besar harga Is.
Pada suhu ruang, besarnya Is ini dalam skala mikro-amper untuk dioda germanium,
dan dalam skala nano-amper untuk dioda silikon.
Sumber
-
-
https://imronsyah.wordpress.com/dioda/
https://en.wikipedia.org/wiki/Depletion_region
http://isktutorialtrt.blogspot.co.id/2010/04/bahan-semikonduktor-3-03.html
https://belajar.kemdikbud.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_69/Image/juncti
on%20dioda.PNG
http://el-tech.blogspot.co.id/2010/11/bias-maju-foward-bias.html
http://el-tech.blogspot.co.id/2010/10/dioda-bias-mundur-reverse-bias.html
http://4.bp.blogspot.com/fdvyWUddRIY/UXFMpd1wLCI/AAAAAAAAAu4/iz29hL_LUh8/s320/Diodatugasku-4u.jpg
http://www.nulis-ilmu.com/2015/07/prinsip-dasar-p-n-junction.html
Download