Kerangka Strategi Kebijakan dan Deregulasi menjawab Tantangan Perekonomian Dunia dan Indonesia Raden Pardede Pendiri Creco Research Institute 1 Outline • • • • • Tantangan perekonomian global Tantangan tantangan perekonomian domestik Alternatif dan opsi solusi DE-Regulasi dan contoh kerangka deregulasi Kesimpulan 2 Tantangan Perekonomian Global dan Domestik • Pertumbuhan yang lambat dan pemulihan yang sangat lambat • Penciptaan lapangan kerja lambat • Inequality dan kesenjangan • Geopolitik • 4 mesin utama dunia yang tidak berfungsi atau sedang direparasi • Proyeksi kedepan V, L, U 3 • Ketidak efektipan kebijakan moneter (QE,NIR, ..Helicopter money) • Keengganan kebijakan fiskal – kekuatiran hutang – Keengganan melakukan restrukturisasi jaminan sosial ditengah penuaan populasi serta biaya politik • Perkembangan teknologi yang cepat namun belum terlihat pada peningkatan produktivitas • Technology disruption job destruction • Perubahan Demography 4 Tantangan Perekonomian Indonesia: Jangka Pendek Pertumbuhan Ekonomi Faktor Permintaan Dunia, Tiongkok, Tren Harga Komoditas Menurun Geo-Politik Ketergantungan pada SDA Respon Kebijakan • • Base-Line 6,0% Sektor Non SDA, manufaktur, Pariwisata, Kreatif, Kerajinan dan sektor Digital PROGRAM JANGKA PENDEK UNTUK MENGISI GAP (TRANSISI) REFORMASI STRUKTURAL UNTUK MENDUKUNG PERUBAHAN ARAH KOMPETITIF DAN BERKESINAMBUNGAN Tantangan tambahan : Produksi/tenaga kerja : sektor primer Industri + Jasa Rural Urban Ditengah perubahan demographi Dan percepatan perkembangan teknologi 5 5 Program jangka pendek • Melaksanakan program-program stimulasi cepat dan “perlindungan sosial” secara efektif seperti program Padat Karya, Infrastruktur Pedesaan, Bantuan Sosial, beras miskin dan KUR realokasi dan prioritasi belanja • Kelanjutan paket stimulus “Kebijakan Fiskal, Moneter, sektor riil dan Sektor Keuangan” • Prgram quick win di bidang infratruktur baik oleh pemerintah/pemda, dunia usaha BUMN maupun swasta (dalam maupun luar negeri) • Membangun sektor keuangan agar berdaya tahan terhadap risiko global. 6 Reformasi Struktural pembangunan ekonomi Jangka Menengah: berdaya saing dan berkesinambungan Formula pertumbuhan ekonomi dari sisi produksi : pertumbuhan PDB merupakan gabungan dari pertumbuhan kapital fisik, pertumbuhan sumber daya manusia serta pertumbuhan multi faktor produktivitas Meningkatkan Akumulasi Stok Kapital • Investasi infrastruktur publik • Dukung investasi swasta termasuk FDI Meningkatkan Produktivitas Faktor Produksi • Efisiensi teknikal, adaptasi absorbsi kemajuan global • Konektivitas/logistik, agglomerasi Meningkatkan Pemanfaatan SDM • Fasilitasi daya absorbsi tenaga kerja • Memperbaiki keterampilan tenaga kerja lama dan baru • Daya saing Minimalkan dan antisipasi dampak dari “shock” Menciptakan Kemakmuran bersama 7 Skenario Pertumbuhan Ekonomi Jangka Pendek - Menengah gY = 5.9 3,2 1,2 1,5 gI = 5.1 Kapital 2,6 SDM 1,2 Produktivitas 1,0 2010-2014 • Pertumbuhan investasi dan produktivitas menjadi kunci pertumbuhan jangka pendekmenengah, investasi SDM untuk jangka panjang • Pertumbuhan SDM digerakkan oleh pertambahan rata-rata lama belajar angkatan kerja dari 9.35 tahun di 2015 menjadi 10.10 tahun di 2019. 2015 gInv. = 5.1 2016-2019 gY = 4.8 gY = 4.8 gI = 5.1 gInv. = 6.3 2016-2019 gInv. = 8.8 2016-2019 3,3 2,6 Kapital 3,0 1,2 SDM 1,3 1,0 Produktivitas 1,5 1,8 SKENARIO 2 SKENARIO 3 SKENARIO 2015 1 gY = 6.4 gY = 5.8 1,3 8 Tantangan penyesuaian kebijakan Permintaan (domestik/luar) Kurang bergairah, lemah, terjadi penundaan • Investasi • Konsumsi Kurang permintaan + kurang harapan (optimisme) Respond : • Kebijakan moneter (perlu aggressive cut) • Kebijakan fiskal (expansionary) • Dari mana sumbernya, biaya harus ada Supply/struktural Hambatan kemacetan • Logistik/infrastruktur • Ease of doing business • Deregulasi • Faktor produksi : – tenaga kerja (kuantitas dan kualitas) – Kapital & equipment, mesin • • • Manajemen,entrepreneurship Teknologi dan R and D Kepastian dan konsistensi kebijakan Respond : Reformasi/deregulasi Paket-ekonomi (biaya optional buat pemerintah) 9 Apa itu (De)regulasi (tanpa biaya) • Deregulasi pengurangan atau eliminasi dari regulasi-regulasi (kekuatan pemerintah) pada sektor ekonomi sehingga meningkatkan daya saing dan kompetisi pada sektor tersebut. • Melonggarkan simpul simpul ikatan, hambatan bahkan memperbesar ruang/rongga sehingga aliran aktivitas ekonomi menjadi lancar. • Manfaat deregulasi : meningkatkan kompetisi sehinga terjadi perbaikan efisiensi, biaya lebih murah, lebih cepat, harga lebih murah kepada konsumer • Kegagalan Regulasi (gagal pemerintah kontras dengan gagal pasar): – Regulasi pemerintah seringkali menyangkut biaya diakibatkan oleh pihak pemerintah baik di pusat maupun didaerah. – Regulasi tidak tepat sasaran atau hanya menguntungkan sebagian kecil – Regulasi tidak efektif dilaksanakan – Regulasi hanya berdampak kecil bahkan tidak relevan – Deregulasi dijawab dengan regulasi (redundansi) 10 Phenomena : Macet…macet …macet Pusing...pusing...pusing 11 KENAPA MACET Jalan terbatas/sempit Pengaturan keluar masuk Mau meang snediri Intervensi dari luar 12 Ruwet, pengguna saling salib/hajar, tidak diatur/tidak ditindak 13 Bagaimana kalau hujan? Agin Keras Jalan Tol Arah Cikampek 14 Apa akibatnya • • • • • Lama di jalan Mahal biayanya Marah marah Stress Cerita (buruk) kemana mana • Sama juga dengan macetnya ekonomi 15 Macet “Sound familiar” bukan? Demikian juga dengan macet di ekonomi • Macet juga terjadi dalam kegiatan ekonomi : ekonomi tidak bergerak, para investor takut, menunda. Para investor yg sudah ada stresspusing, cerita buruk kemana mana. • • • • • • • Fasilitas pelayanan sudah tua (out of date) Kurang infrastruktur/logistik baru Terlalu tergantung kepada jalan darat, alternatif kurang (jalan laut, kereta api, …) ciptakan beberapa alternatif Terlalu banyak yang mudik, akhirnya semua menderita (apa perlu diatur? Quota (opsi terakhir) Para pelaku bisnis sembarangan, saling berebut, saling sikut, mikir diri sendiri (aturan main antar pelaku, dengan konsekuensi) perlu ada aturan main antar stake holders (dengan konsekuensi) Tidak diatur dengan baik, tidak koordinasi para pengatur, banyak hambatan (sadar atau tidak disadari) koordinasi pengelolaan Terlalu banyak aturan tumpang tindih perlu dihilangkan, disinkronisasi 16 Regulatory impact assessment Review Regulasi/kebijakan berdasarkan fakta/bukti di lapangan 17 Kesimpulan • Perekonomian Dunia yang sedang melemah dan pemulihan sangat lambat (U atau L) • Indonesia, sebagai negara yang relatif kecil dalam perekonomian dunia, terpengaruh. Perdagangan, pendapatan (APBN) • Tantangan dijawab dengan kombinasi solusi jk pendek dan menengah-panjang • Paket paket ekonomi sebagian menjawab persoalan struktural, termasuk kemacetan ekonomi • Usaha deregulasi pemerintah perlu dilakukan secepat dan seefktif mungkin. 18