Ritual Ibadah Kebaktian Umat Buddha Tantrayana Zhenfo Zong

advertisement
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif, artinya penelitian yang
menghasilkan data deskriptif kualitatif yang berupa kata-kata tertulis terhadap
apa yang diamati, atau dengan kata lain data yang dianalisis dan hasil
analisisnya berbentuk deskriptif. Penelitian kualitatif lebih mengutamakan
kualitas data, sehingga teknik pengumpulan datanya banyak menggunakan
wawancara berkesinambungan dan observasi langsung. Peneliti bermaksud
menggambarkan dan menguraikan tentang ritual ibadah kebaktian umat
Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan di Wihara Vajra Bumi
Honocoroko Desa Bedono Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanaan di Wihara Vajra Bumi Honocoroko Desa
Bedono Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Peneliti mengambil lokasi di
Wihara Vajra Bumi Honocoroko Desa Bedono Kecamatan Jambu Kabupaten
Semarang dengan pertimbangan bahwa permasalahan wihara ini belum banyak
diteliti dan wihara ini bukan hanya sebagai tempat ibadah saja, tetapi juga
sebagai tempat masyarakat umat Buddha berinteraksi serta mengembangkan
budaya Jawa seperti karawitan.
21
C. Sumber Data
1. Pustaka, arsip meliputi data monografi Desa Bedono, dokumen meliputi
Mantra Puja Bakti Sansekerta (Kasogatan), Pancasila Buddhis Bahasa Pali,
Mantra Santi dan Mantra Umur Panjang (Wilujeng) serta beberapa literatur
yang ada kaitannya dengan masalah yang akan ditulis perkembangan agama
Buddha dan merujuk pada penelitian.
2. Sumber lisan yaitu berdasarkan hasil wawancara dengan informan
(narasumber) yaitu dengan Kepala Desa, Romo Pandita, pengurus wihara
dan beberapa warga masyarakat yang memeluk agama Buddha, yang
penentuannya dilakukan dengan selektif. Alasannya untuk mendapatkan
informasi dan data yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
3. Lapangan (observasi) yaitu dilakukan secara non formal dengan cara
mengunjungi langsung objek penelitian guna melakukan pengamatan, hal
ini ditempuh untuk mendukung data hasil wawancara. Pengamatan
dilakukan dengan cara ikut serta dalam pelaksanaan ritual ibadah kebaktian
dan mendokumentasikan dalam bentuk gambar (foto).
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Observasi
Observasi digunakan untuk mengamati suatu kegiatan yang sedang
berlangsung atau dilaksanakan. Dalam hal ini peneliti melakukan
pengamatan pada kegiatan ritual ibadah kebaktian dan prosesi, peralatan
ibadah kebaktian yang digunakan, seperti: incing, tambur dan ketuk, juga
apa saja yang dilakukan Romo Pandita, umat saat ibadah kebaktian, dan
22
penggunaan sarana ibadah kebaktian, seperti: rupaan Buddha (patung
Buddha), air, lilin, bunga dan dupa serta tata urutan ibadah kebaktian.
2. Teknik Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview
bebas terpimpin yaitu pewawancara membawa pedoman yang merupakan
garis besar tentang hal yang akan diteliti. Pertanyaan itu secara khusus
ditujukan kepada informan, yakni: Kepala Desa, Romo Pandita, pengurus
wihara, serta masyarakat yang menganut agama Buddha yang tinggal di
sekitar Wihara Vajra Bumi Honocoroko. Wawancara dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui dan mengungkap bagaimana ritual ibadah
kebaktian umat Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan di Wihara
Vajra Bumi Honocoroko Desa Bedono Kecamatan Jambu Kabupaten
Semarang. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam teknik
wawancara adalah:
a. Membuat daftar pertanyaan wawancara, yaitu hal-hal yang perlu
ditanyakan kepada sumber informan.
b. Menentukan informan yang akan dijadikan sebagai sumber informasi.
c. Menghubungi narasumber.
d. Menentukan waktu wawancara.
Informan dan materi wawancara sebagai berikut:
a. Kepala Desa. Materi wawancara: kondisi fisik desa meliputi letak dan
kondisi geografis desa, mata pencaharian, pendidikan, dan kehidupan
keagamaan.
23
b. Romo Pandita. Materi wawancara tentang ritual ibadah kebaktian umat
Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan di Wihara Vajra Bumi
Honocoroko.
c. Pengurus wihara. Materi wawancara tentang ritual ibadah kebaktian umat
Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan di Wihara Vajra Bumi
Honocoroko.
d. Masyarakat yang menganut agama Buddha yang tinggal di sekitar
Wihara Vajra Bumi Honocoroko, materi wawancara tentang bagaimana
kegiatan ibadah di wihara tersebut.
3. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi merupakan data yang diperoleh dari peneliti yang
berupa dokumentasi (foto) dan informasi yang berhubungan dengan obyek
penelitian yaitu pengambilan gambar (foto) saat kejadian yang dilakukan
oleh pengurus Wihara Vajra Bumi Honocoroko dalam ritual ibadah
kebaktian.
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto, karena
foto menghasilkan data diskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan
dalam penelitian-penelitian kualitatif, serta merupakan data yang stabil dan
akurat. Proses dokumentasi dilakukan dengan cara merekam dan memotret
pengurus Wihara Vajra Bumi Honocoroko dan ritual ibadah kebaktian.
E. Analisa Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan emik. Pendekatan emik adalah
suatu penelitian yang mempelajari perilaku manusia dari objek yang diteliti
24
oleh penulis, dan juga mengkaji suatu kekayaan kebudayaan. Caranya, penulis
melihat secara langsung dan mengamati apa saja yang dilakukan umat Buddha
selama ibadah kebaktian berlangsung, ikut serta dalam ibadah kebaktian
tersebut serta mendokumentasikan dalam bentuk gambar (foto).
Pengolahan data menggunakan dua data yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer didapat langsung dari hasil wawancara dan observasi di
lapangan. Data sekunder diperoleh dari catatan atau dokumen yang ada di
tingkat desa maupun instansi di atasnya. Pengumpulan data primer diperoleh
melalui serangkaian wawancara dengan daftar pertanyaan bebas menggunakan
pedoman wawancara. Romo Pandita, pengurus wihara serta beberapa umat
Buddha diwawancarai dengan menggunakan daftar pertanyaan, dengan maksud
untuk mendapatkan kenyataan empiris melalui informan.
Setelah mendapatkan data dari informan, tahap selanjutnya dianalisis
untuk memilih data yang diperlukan. Proses analisis untuk merakit temuan
data-data dan gagasan baru di lapangan dalam bentuk penyajian data. Semua
dirancang guna menggabungkan data dan informasi yang tersusun dalam
bentuk yang padu dan mudah dipahami. Pengolahan data dilakukan dengan
teknik deskriptif kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan ritual ibadah
kebaktian umat Buddha dikategorikan atau diceritakan kembali, sehingga
terdapat gambaran yang utuh mengenai pelaksanaan ritual ibadah kebaktian
tersebut. Semua data disusun sedemikian rupa, sehingga saling berhubungan
satu dengan yang lainnya.
25
Download