PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN METODE

advertisement
PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN
METODE CONSTANT CORRELATION MODEL (CCM) SEBAGAI
DASAR PENETAPAN INVESTASI SAHAM
(Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45
Periode 2011-2015)
(Skripsi)
Oleh
GUSTI WAHYUNING PUTRI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN
METODE CONSTANT CORRELATION MODEL(CCM) SEBAGAI
DASAR PENETAPAN INVESTASI SAHAM
(Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45
Periode 2011-2015)
Oleh
GUSTI WAHYUNING PUTRI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui saham-saham yang masuk kedalam
portofolio optimal pada perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan criteria
saham yang terdaftar dalam Indeks LQ45 selama periode 2011-2015. Teknik
pengumpulan data adalah menggunakan teknik dokumentasi yang digunakan
untuk mencari data-data sekunder. Investor dapat mengetahui saham-saham yang
masuk kedalam portofolio optimal dengan menggunakan alat analisis berupa
constant correlation model (CCM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
investasi saham pada portofolio optimal adalah lebih menguntungkan
dibandingkan dengan investasi pada saham individu. Terdapat 3 saham yang
masuk kedalam komposisi portofolio optimal, dengan proporsi dana untuk tiaptiap saham adalah BBCA (PT Bank Central Asia Tbk) sebesar44%, LPKR (PT
Lippo Karawaci Tbk) sebesar 4%, dan UNVR (PT Unilever Tbk) sebesar 52%
dengan tingkat return portofolio optimal yang dihasilkan adalah sebesar
1,75858% disertai tingkat risiko yang ditanggung oleh investor sebesar 0,00480%.
Kata Kunci: Constant Correlation Model, Portofolio Optimal, Return, Risiko.
ABSTRACT
DETERMINATION OF OPTIMAL STOCK PORTFOLIO WITH
CONSTANT CORRELATION MODEL (CCM) METHOD
AS A BASIS OF STOCK INVESTMENT
DETERMINATION
(Study on Listed Company in LQ45 IndexPeriod 2011-2015)
by
GUSTI WAHYUNING PUTRI
The purpose of this research was to determine the stocks that consist in optimal
portfolio in companies which arelisted in LQ45 index. Sampling technique was
done by carying out the purposive sampling that stocks listed in LQ45 Index over
the period 2011-2015. The data’s collection technique is using documentation
technique which is used to find out the secondary data. Investors can find the
stocks that fitsuit into optimal portfolio by using analytical tools in the form of
Constant Correlation Model (CCM). The results showed that the optimal
portfolio’s investment is more profitable than individual stocks investment. There
are three stocks which included and counted to the composition of the optimal
portfolio, with the proportion of funding for each stock is BBCA(PT Bank Central
Asia Tbk) by 44%, LPKR (PT LippoKarawaciTbk) by 4%, and UNVR(PT
Unilever Tbk) of 52% with an optimal level of portfolio return is 1.75858% with
the level of risk borne by investors at 0.00480%.
Keywords: Constant Correlation Model, Optimal Portofolio,Return, Risk
PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN
METODE CONSTANT CORRELATION MODEL (CCM) SEBAGAI
DASAR PENETAPAN INVESTASI SAHAM
(Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45
Periode 2011-2015)
Oleh
GUSTI WAHYUNING PUTRI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA ADMINISTRASI BISNIS
pada
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Bandar Jaya pada tanggal 05 September 1995
sebagai putri pertama dari pasangan Bapak Heri Suprapto dan
Ibu Darsila.Penulis memiliki satu orang adik kandung wanita
bernama Tuta Novanda Novita Sari yang saat ini sedang
mengenyam
pendidikan
dibangku
sekolah
menengah
pertama.Jenjang pendidikan penulis bermula dari TKIslam Terpadu Bustanul
Ulumyang berada di wilayah Kecubung, Lampung Tengah pada tahun 1999-2001.
Kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di daerah yang
samapada tahun 2001-2007 di SD Islam Terpadu Bustanul Ulum.Pada tahun
2007-2010, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di SMP
Islam Terpadu Bustanul Ulum yang juga bertempat di wilayah yang sama dengan
pendidikan sebelumnya.Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan sekolah
menengah atas di SMA Negeri 9 Bandar Lampung pada tahun 2010-2013.
Kemudian pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Lampung
melalui jalur penerimaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi anggota bidang
dana
dan
usaha
HMJ
Ilmu
Administrasi
Bisnis
periode
2013-2014.
Kemudianmenjadi anggota bidang entrepreneur HMJ Ilmu Administrasi Bisnis
periode 2014-2015.Pada tahun 2015-2016, penulis menjabat sebagai kepala
bidang kesekretariatan HMJ Ilmu Administrasi Bisnis. Kemudian di tahun 2016
penulis mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik selama 60 hari di
Desa Soka Maju Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran.Selama masa
kuliah, penulis pernah mendapat beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)
pada tahun 2014, dan ditiap semester penulis mendapatkan beasiswa dari PT
Great Giant Pineapple.
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan itu ada kemudahan
(QS. Al-Insyirah: 5-6)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya
(QS. Al-Baqarah: 286)
Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, yang hidup di tepi jalan
kemudian dilempari orang dengan batu, namun ia balas dengan buah
(Abu Bakar Sibli)
Dendam atas alasan apapun bukan hal yang patut untuk dipupuk
(Hipwee)
Lebih baik mencoba tapi gagal, dibandingkan harus dibuat bertanya penasaran
sepanjang hidup
(Gusti Wahyuning Putri)
Persembahan
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan nikmat-Nya, sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan yang kemudian akan kupersembahkan untuk:
Kedua orangtuaku yang selalu memberi dukungan, nasihat serta doa terbaik untuk
kehidupanku.
Adikku, semoga semakin baik dalam menempuh pendidikan saat ini sampai
mendatang.
Keluarga besar dari Ibu dan Bapak yang selalu mendukung serta memberikan doa
terbaik untuk perjalanan hidupku.
Seluruh dosen Ilmu Administrasi Bisnis dan staff tata usaha yang telah berjasa
dalam membimbing serta membantu penulis selama masa perkuliahan hingga
proses penyusunan skripsi.
Teman-teman Administrasi Bisnis 2013 sebagai salah satu faktor motivasiku
untuk terus semangat dalam mengenyam bangku perkuliahan.
Almamaterku Tercinta, Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Lampung.
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salampenulis
sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di
yaumul akhir nanti.
Skripsi
dengan
judul
“Penentuan
Portofolio
Saham
Optimal
Dengan
MetodeConstant Correlation Model (CCM) Sebagai Dasar Penetapan Investasi
Saham (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar Pada Indeks LQ45 Periode 20112015)” disusun sebagaisalah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Administrasi Bisnis (S.A.B) di Universitas Lampung.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya motivasi serta bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada:
1.
Allah SWT.
2.
Nabi Muhammad SAW.
3.
Kedua Orangtua ku, Bapak Heri Suprapto dan Ibu Darsila, yang telah
membesarkan dan mendidik hingga Uti bisa menjadi pribadi yang seperti
sekarang. Maaf bila selama ini masih merepotkan kalian. Terimakasih atas
segala do’a dan dukungan yang telah diberikan, semoga di pencapaian
selanjutnya, Uti masih bisa menjadi anak kebanggan kalian.
4.
Adikku, Tuta Novanda Novita Sari, yang saat ini masih mengenyam
pendidikan sekolah menengah pertama. Terimakasih atas saran yang telah
diberikan selama ini, sukses selalu untuk pendidikan dan karirmu kelak.
5.
Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si.,selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung.
6.
Bapak Drs. Susetyo, M.Si.,selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung.
7.
Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si.,selaku Wakil Dekan 2 Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
8.
Bapak Drs. Dadang Karya Bakti, M.M., selaku Wakil Dekan 3Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
9.
Bapak Ahmad Rifa’i S.Sos., M.Si selaku Kepala Jurusan Ilmu Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampungsekaligus
sebagai Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih atas bimbingan serta
saran yang telah Bapak berikan selama masa kuliah hingga proses pengerjaan
skripsi ini.
10. Bapak Suprihatin Ali S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung. Terimakasih atas saran dan motivasi yang selama ini telah
diberikan, tetap sering nongki bareng mahasiswa ya pak.
11. Bapak Dr. Suripto S.Sos., M.A.B selaku Dosen Pembimbing. Terimakasih
atas bimbingan, cerita, petuah, motivasi, dan saran yang telah diberikan
selama proses pengerjaan skripsi ini.
12. Bapak M. Machrus S.E., M.Si selaku Dosen Penguji. Terimakasih atas
nasihat, motivasi dan masukan yang telah diberikan selama proses pengerjaan
skripsi.
13. Ibu Merta selaku Staff
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Terimakasih atas bantuannya
dalam proses pengerjaan skripsi.
14. Seluruh Dosen dan karyawan Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang tidak dapat saya sebutkan
satu per satu. Terimakasih Bapak dan Ibu.
15. Teman-teman seperjuangan meraih gelar sarjana, Administrasi Bisnis 2013,
yang terdiri dari berbagai kelompok.Terimakasih untuk kebersamaan dan
kerjasamanya selama ini. Semangat skripsi, semoga segera selesai dan
dilancarkan karirnya aamiin. See you on top 13!
16. Demisioner HMJ Adm. Bisnis 13! Terimakasih banyak atas pengalamannya
selama masa kepengurusan. Bisa kerja bareng kalian merupakan suatu
kebanggan bagi gua. Terimakasih Ubaidillah telah menjadi ketua yang sabar
dalam mengayomi anggota. Teteh, Nisa, Jami wanita strong langganan
pulang dini hari, tetap jadi wanita berkualitas ya, tanggungjawab must be
number one right? Gustomi sebagai ketua genk retak, terimaksih kosong nya.
Dan untuk semua tim dari berbagai bidang lainnya, terimakasih karena pernah
menjadi salah satu bagian penting selama masa kuliah, dari kalian bisa lebih
belajar pecah fokus, disiplin, dan sabar (tiap event pasti ada cekcok kan?).
Jangan lupa skripsian, cepet nyusul. See you on top!
17. Team Leader! Salam hormat untuk kalian Dasa, Fazri, Djanu, Lele, Uki,
Sihan, Hanif, Gilang, Mey, dkk. Terimakasih karena pernah dan hampir
menjadi tim yang hebat. Semoga apa yang telah dilakukan tetap bisa diambil
manfaatnya ya. Terimakasih bantuannya untuk skripsi, see you top leader!
18. Wanita-wanita pintarku. Lita, Epoy, Jami, Rifa, Liza, Nika, Ayu, Butet, Putri.
Teman main, rumpi, nugas, curhat dari semester satu sampai sekarang.
Terimakasih untuk pembelajarannya selama ini dan saat saat skripsi, tetap
jadi wanita-wanitaku yang saling peduli, so proud to being part of you guys!
19. Teman-teman satu bimbingan. Sinta, Ading, Aulia, Widari, Meyga, Budi,
dkk. Terimakasih atas dukungan yang diberikan selama ini. Tetap semangat
garap skripsi, cepet nyusul ya aamiin.
20. Dinasti! Terimakasih telah menjadi partner saling melengkapi ketika seminar
dan kompre yaaa.
21. Pradana Arie, teman laki-laki sejak sekolah menengah pertama yang saat ini
juga sedang dalam proses memperoleh gelar sarjana. Terimakasih untuk
selalu memahami, memotivasi, dan mau direpotin kalau lagi di Lampung. See
you soon!
22. Lintang, Septa, Epiteman beda fakultas. Terimakasih untuk sharingtentang
skripsi ya, tetep semangat garap skripsi dan cepet nyusul aamiin.
23. Teman-teman KKN Desa Sokamaju, Punduh Pedada Pesawaran. Egi, Kak
Deddy, Coddy, Mya, Anis, Udin. Terimakasih telah jadi timKKN cari sinyal
selama 60 hari yaa. Terimakasih atas doa dan dukungannya, cepet nyusul,
wisuda bareng yaa aamiin.
24. Purnomodan Budi Khoiri temen kosan yang telah membantu dalam proses
penyusunan skripsi. Terimakasih banyak yaa!
25. Almamaterku Tercinta.
Bandar Lampung, 17 Januari 2017
Peneliti
xii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR RUMUS ........................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 LatarBelakang ............................................................................................ 1
1.2 RumusanMasalah ....................................................................................... 6
1.3 TujuanPenelitian ........................................................................................ 6
1.4 ManfaatPenelitian ......................................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 8
2.1 Investasi ..................................................................................................... 8
2.1.1 DefinisiInvestasi ................................................................................. 8
2.1.2 TujuanInvestasi .................................................................................. 9
2.1.3 Proses KeputusanInvestasi ................................................................. 9
2.2 Pasar Modal ............................................................................................... 11
2.2.1 DefinisiPasar Modal .......................................................................... 11
2.2.2 InstrumenPasar Modal ....................................................................... 12
2.2.3 IndeksHargaSaham............................................................................. 13
2.3 Portofolio ................................................................................................... 16
2.3.1 TeoriPortofolio ................................................................................... 16
2.3.2 ReturnPortofolio................................................................................. 18
2.3.3 RisikoPortofolio ................................................................................. 19
2.4 PortofolioEfisien ........................................................................................ 19
2.5 Portofolio Optimal .................................................................................... 20
2.6 Constant Correlation Model (CCM) ......................................................... 20
2.6.1 MenghitungExcess Return to Standart Deviation (ERSD).............. 21
2.6.2 PerangkinganSaham......................................................................... 21
2.6.3 MenghitungCut OffPoint ................................................................. 21
7
xiii
2.6.3.1 KorelasiAntarDuaSaham ..................................................... 21
2.6.3.2 KorelasiKonstan .................................................................. 22
2.6.3.3 FormulasiCut OffPoint ........................................................ 22
2.6.3.4 TahapSeleksiSaham............................................................. 23
2.7PenelitianTerdahulu .................................................................................... 23
2.8KerangkaPemikiran..................................................................................... 26
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 29
3.1 JenisPenelitian............................................................................................ 29
3.2 PopulasidanSampel .................................................................................... 29
3.2.1 Populasi .............................................................................................. 29
3.2.2 Sampel ............................................................................................... 30
3.3 JenisdanSumber Data ................................................................................ 31
3.4 TeknikPengumpulan Data ......................................................................... 31
3.5 DefinisiOperasionalVariabel...................................................................... 32
3.6 TeknikAnalisis Data .................................................................................. 35
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 39
4.1 GambaranUmum Perusahaan..................................................................... 39
4.2 Analisis Model Constant Correlation Model ............................................ 63
4.2.1 AnalisisReturnEkspektasidanRisikoSahamIndividu........................ 63
4.2.2 MenghitungExcess Return to Standart Deviation
MenggunakanMetode CCM ............................................................ 65
4.2.3 MenentukanNilaiTitikPembatas (Cut Off Point) ............................. 67
4.2.4 ProporsiSahamPortofolio Optimal................................................... 69
4.2.5 MenghitungReturnEkspektasidanRisikoPortofolio ......................... 70
4.2.5.1 ReturnEkspektasiPortofolio................................................. 70
4.2.5.2 RisikoPortofolio .................................................................. 71
4.2.6 GrafikPortofolio Optimal................................................................. 72
4.3 Pembahasan................................................................................................ 76
4.3.1 PembahasanPenentuanReturndanRisiko
Portofolio Optimal DenganMenggunakanMetode CCM ................ 78
4.4 KeterbatasanPenelitian............................................................................... 84
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
85
5.1 Kesimpulan ................................................................................................
5.2 Saran .........................................................................................................
85
86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Data PerhitunganReturndanRisikoSaham...............................................
2.1 PenelitianTerdahulu ................................................................................
3.1 Saham Perusahaan PembentukIndeks LQ45 Periode 2013-2015 ...........
3.2 RingkasanDefinisiVariabeldanOperasionalPenelitian ............................
4.1 SampelPenelitian ....................................................................................
4.2 Return EkspektasidanRisikoSahamIndividu ..........................................
4.3 PerhitunganExcess Return to Standart Deviation (ERSD).....................
4.4 PerhitunganNilaiKorelasiKonstan ..........................................................
4.5 PerhitunganNilai C* ...............................................................................
4.6 ProporsiSahamdalamPortofolio Optimal................................................
4.7 PerhitunganReturnEkspektasiPortofolio.................................................
4.8 PerhitunganRisikoPortofolio ..................................................................
4.9 ReturndanRisikoSahamPembentukPortofolio ........................................
3
24
28
34
39
64
66
67
68
69
70
71
72
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1
4.1
Halaman
KerangkaPemikiran..............................................................................
KurvaEfficient Frontier........................................................................
28
72
xvi
DAFTAR RUMUS
Rumus
Halaman
2.1ReturnEkspektasiPortofolio ........................................................................
2.2 MenghitungExcess Return to Standart Deviation (ERSD)...................
2.3KorelasiAntarDuaSaham.............................................................................
2.4 KorelasiKonstan....................................................................................
2.5 JumlahKorelasiSaham...........................................................................
2.6 Ci ...........................................................................................................
3.1 ReturnSaham .........................................................................................
3.2 ReturnEkspektasi...................................................................................
3.3
RisikoSaham .........................................................................................
3.4
StandarDeviasi ......................................................................................
3.5 Excess Return to Standart Deviation (ERSD) ......................................
3.6AsetBebasRisiko .........................................................................................
3.7KorelasiSaham ............................................................................................
3.8KorelasiKonstan..........................................................................................
3.9JumlahKorelasiSaham.................................................................................
3.10Ci ...............................................................................................................
3.11Proporsi Dana (Wi) ...................................................................................
3.12PersamaanInvestasiRelatifSaham i (Zi) ....................................................
3.13ReturnEkspektasiPortofolio ......................................................................
3.14RisikoPortofolio ........................................................................................
18
21
22
22
22
22
35
35
36
36
36
36
37
37
37
37
38
38
38
38
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Halaman
PerhitunganSaham AALI .........................................................................
PerhitunganSaham ADRO .......................................................................
PerhitunganSaham ASII ...........................................................................
PerhitunganSaham BBCA .......................................................................
PerhitunganSaham BBNI .........................................................................
PerhitunganSaham BBRI .........................................................................
PerhitunganSaham BMRI ........................................................................
PerhitunganSaham GGRM ......................................................................
PerhitunganSaham INDF .........................................................................
PerhitunganSaham INTP .........................................................................
PerhitunganSaham ITMG ........................................................................
PerhitunganSahamJSMR .........................................................................
PerhitunganSahamKLBF .........................................................................
PerhitunganSahamLPKR .........................................................................
PerhitunganSahamLSIP ...........................................................................
PerhitunganSahamPGAS .........................................................................
PerhitunganSahamPTBA .........................................................................
PerhitunganSahamSMGR ........................................................................
PerhitunganSahamTLKM ........................................................................
PerhitunganSahamUNTR ........................................................................
PerhitunganSahamUNVR ........................................................................
PerhitunganReturnAsetBebasRisiko.........................................................
PerhitunganNilai ERSD ...........................................................................
PerhitunganNilaiKorelasiSaham BBCA ...................................................
PerhitunganNilaiKorelasiSaham BBNI ...................................................
PerhitunganNilaiKorelasiSaham BBRI ...................................................
PerhitunganNilaiKorelasiSaham BMRI ...................................................
PerhitunganNilaiKorelasiSaham GGRM .................................................
PerhitunganNilaiKorelasiSaham INTP ....................................................
PerhitunganNilaiKorelasiSaham JSMR ...................................................
PerhitunganNilaiKorelasiSaham LPKR ...................................................
PerhitunganNilaiKorelasiSaham UNVR ..................................................
PerhitunganNilaiKorelasiKonstan ............................................................
PerhitunganCut Off Point (C*) .................................................................
PerhitunganProporsiSahamPembentukPortofolio Optimal .....................
PerhitunganReturnEkspektasiPortofolio...................................................
90
93
96
99
102
105
108
111
114
117
120
123
126
129
132
135
138
141
144
147
150
153
155
156
156
157
157
157
158
158
159
159
160
162
163
163
xviii
37. PerhitunganRisikoPortofolio..................................................................... 163
38. KurvaEfficient Frontier ............................................................................ 164
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pentingnya kehidupan layak di masa yang akan datang, menjadikan investasi
banyak diminati oleh masyarakat. Masyarakat yang melakukan kegiatan investasi
disebut dengan investor. Menurut Tandelilin (2010), investasi adalah komitmen
atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang. Berdasarkan
definisinya tersebut, investasi merupakan penanaman sebagian modal yang
dimiliki, yang dalam kurun waktu tertentu bertujuan untuk memperoleh
keuntungan di masa yang akan datang. Tandelilin (2010), membagi investasi
menjadi dua jenis aset, yaitu aset riil (tanah, emas, ataupun rumah) dan aset
finansial (saham, reksa dana, deposito, ataupun obligasi). Aset finansial adalah
lebih baik dibandingkan dengan aset riil. Hal ini disebabkan aset finansial
memiliki sifat liquid sehingga dapat diuangkan kapan saja.
Presiden Direktur Manulife Aset Managemen Indonesia, Legowo Kusumonegoro,
mengatakan Manulife Investor Sentiment Index (MISI) menemukan fakta bahwa
investor di Indonesia sudah mulai tertarik berinvestasi terhadap saham (Ihsan,
2013). Menurut Anoraga dan Pakarti (2003) saham merupakan tanda penyertaan
2
modal pada suatu perseroan terbatas. Saham yang diperdagangkan terletak pada
Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan bursa saham
tunggal Indonesia yang memfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap,
instrumen derivatif, reksadana, serta obligasi. Menurut Gumanti (2011) terdapat
lima macam indeks harga saham yang merupakan indikator pergerakan dari harga
saham di Indonesia. Salah satu jenisnya adalah indeks LQ45, yang merupakan
hasil perhitungan 45 saham terbaik karena telah diseleksi dan disesuaikan pada
setiap enam bulan sekali, serta atas dasar penilaian tertentu bertujuan sebagai
penyedia sarana informasi untuk analisa keuangan perusahaan, manajer investor,
dan menunjukkan pergerakan nilai saham-saham yang aktif di bursa saham.
Dalam melakukan investasi, investor tidak dapat terlepas dari dua faktor, yaitu
return dan risiko. Harapan investor dalam melakukan investasi yaitu mendapatkan
return yang maksimal dengan tingkat risiko yang rendah. Padahal dalam
berinvestasi apabila tingkat risiko yang akan ditanggung tinggi, maka tingkat
return yang dihasilkan juga akan tinggi sebagai kompensasi dari tingginya tingkat
risiko yang ditanggung, dan apabila tingkat risiko yang ditanggung rendah maka
akan diimbangi dengan rendahnya tingkat return yang dihasilkan. Berikut adalah
perhitungan tingkat return dan risiko dari beberapa contoh saham yang disajikan
pada Tabel 1.1.
3
Tabel 1.1 Data Perhitungan Return dan Risiko Saham
SAHAM
AALI
Return/Risiko
2013
0,0301
0,0004
Return
Risiko
Return
Risiko
Return
Risiko
Return
Risiko
Return
Risiko
ASRI
BBCA
BBNI
BBRI
0,0008
0,0008
0,0062
0,0001
0,0099
0,0003
0,0099
0,0003
2014
0,0010
0,0002
0,0004
0,0003
0,0275
7,3304
0,0376
6,2394
0,0416
9,2821
Sumber: finance.yahoo.com (data diolah 2016)
Data di atas menunjukkan adanya perbedaan tingkat return serta risiko yang
dihasilkan pada tiap-tiap saham. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.1, return
pada saham AALI (Astra Agro Lestari Tbk) menunjukkan adanya penurunan
sebesar 0.0291, yang juga disertai dengan turunnya tingkat risiko sebesar 0.0002.
Pada saham ASRI (Alam Sutera Realty Tbk), tingkat return juga mengalami
penurunan sebesar 0.0004, diimbangi dengan penurunan risiko sebesar 0.0005.
Sedangkan saham BBCA (Bank Central Asia Tbk) menunjukkan adanya
peningkatan return sebesar 0.0213 dan diimbangi dengan kenaikan tingkat risiko
sebesar 7.3303. Return pada saham BBNI (Bank Negara Indonesia Tbk)
menunjukkan adanya peningkatan sebesar 0.0277 yang diimbangi dengan
kenaikan tingkat risiko sebesar 6.2391. Return saham BBRI (Bank Rakyat
Indonesia Tbk) juga menunjukkan adanya peningkatan sebesar 0.0317 yang juga
diimbangi
dengan
peningkatan
risiko
sebesar
9.2818.
Perhitungan
ini
menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat return yang dihasilkan, maka tingkat
risiko yang ditanggung pun rendah, atau semakin tinggi return yang dihasilkan,
maka semakin tinggi risiko yang ditanggung. Dengan kata lain, return berbanding
lurus dengan risiko.
4
Investor tentu bingung dalam menentukan saham mana yang harus dipilih dalam
Indeks LQ45, karena banyaknya pilihan saham yang menawarkan tingkat return
tinggi. Sedangkan investor tidak mungkin hanya berinvestasi pada satu saham saja
karena return berbanding lurus dengan risiko. Artinya, semakin tinggi return
maka semakin tinggi risiko yang ditanggung. Dimisalkan apabila return sebuah
saham adalah tiga dan tingkat risiko yang ditanggung pun tiga, maka investor
dihimbau untuk tidak berinvestasi pada saham tersebut karena return yang
diperoleh hanya dapat menutupi tingkat risiko saham yang ditanggung. Maka
sesuai dengan yang dikatakan Markowitz dalam Tandelilin (2010), “janganlah
menaruh semua telur ke dalam satu keranjang”, karena jika keranjang tersebut
jatuh, maka seluruh telur pun akan pecah. Dalam investasi, hal ini dimaknai
sebagai himbauan agar investor tidak menginvestasikan dananya hanya pada satu
saham saja, karena apabila saham tersebut gagal, maka semua dana yang telah
diinvestasikan akan lenyap.
Untuk menekan tingkat risiko tersebut, maka investor perlu membagi risikonya
kedalam beberapa saham, yaitu dengan membentuk portofolio. Semakin banyak
jumlah saham dalam satu portofolio, maka semakin besar manfaat pengurangan
risiko. Portofolio yang baik adalah portofolio yang tiap-tiap sahamnya memiliki
nilai korelasi negatif. Dikatakan demikian karena apabila salah satu saham
berisiko tinggi, maka saham tersebut tidak akan memengaruhi tingkat return
saham lainnya dikarenakan tidak adanya hubungan pada tiap-tiap saham tersebut.
Dengan kata lain, semakin rendah tingkat korelasi antar saham, maka semakin
baik tingkat portofolio saham.
5
Untuk mengukur besarnya tingkat korelasi antar saham, metode Constant
Correlation Model (CCM) yang merupakan salah satu alat untuk memprediksi
risiko portofolio dapat digunakan. Pada dasarnya, CCM
bertujuan untuk
menentukan portofolio optimal guna memperoleh return optimal dengan tingkat
risiko tertentu, yang didasarkan pada koefisien korelasi antar saham. Metode
CCM dipilih karena penulis menduga terdapat hubungan antara saham satu
dengan saham lainnya yang terdaftar dalam indeks LQ45. Terdapat asumsi-asumsi
metode CCM yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kondisi pasar konstan,
terdapat dugaan adanya hubungan antar saham dalam membentuk suatu
portofolio, tersedia aset bebas risiko (risk free asset) serta tidak terdapat
autokorelasi antar return saham.
Ada beberapa batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu jenis
investasi yang dipilih adalah investasi jangka pendek berupa financial asset
dikarenakan sifatnya liquid (mudah dicairkan/diuangkan). Investasi dilakukan
pada saham biasa (mengabaikan saham preferen) dengan asumsi bahwa investor
memiliki sifat risk seeker yaitu menyukai risiko karena beranggapan akan
mendapatkan return yang tinggi, sehingga mengabaikan obligasi yang tingkat
risikonya lebih kecil. Risiko yang ditanggung pada obligasi adalah lebih kecil
dikarenakan apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka perusahaan akan
terlebih dahulu membayarkan obligasi karena merupakan utang. Data saham yang
dipilih tidak menggunakan seluruh saham yang terdapat di IHSG, melainkan
menggunakan saham terdaftar di Indeks LQ45 yang merupakan sekumpulan 45
saham unggulan, disebabkan karena investor lebih menyukai saham unggulan
dengan asumsi risiko yang ditanggung akan lebih kecil.
6
Ketika melakukan investasi, investor tidak akan terlepas dari return dan risiko.
Return dari penelitian ini mengabaikan perhitungan deviden. Hal ini disebabkan
deviden dikeluarkan dalam jangka waktu panjang yaitu dalam satu tahun,
sedangkan investor lebih memilih investasi pada jangka pendek sehingga return
yang digunakan merupakan hasil dari selisih harga saham per bulan. Sedangkan
risiko yang digunakan adalah unsystematic risk. Unsystematic risk adalah bagian
dari risiko sekuritas yang dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio
(Jogiyanto, 2003). Strategi yang digunakan dalam membentuk portofolio optimal
adalah
strategi
portofolio
aktif,
yaitu
dengan
melakukan
perhitungan
menggunakan metode Constant Correlation Model (CCM) dalam mencari saham
yang tingkat returnnya paling baik.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Penentuan Portofolio Saham Optimal Dengan Metode Constant
Correlation Model (CCM) Sebagai Dasar Penetapan Investasi Saham (Studi
pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 Periode 2011-2015)”.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Bagaimana komposisi investasi saham yang dapat mencapai portofolio
optimal dengan menggunakan metode CCM?
b.
Apakah investasi pada saham yang dibentuk dengan portofolio optimal lebih
menguntungkan dibandingkan pada saham individu?
1.3 Tujuan Penelitian
a.
Untuk mengetahui komposisi investasi saham yang dapat mencapai portofolio
7
optimal dengan menggunakan metode CCM.
b.
Untuk mengetahui bahwa investasi yang dibentuk dengan portofolio optimal
adalah lebih menguntungkan dibandingkan pada saham individu.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
membutuhkan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para investor dalam berinvestasi
terkait saham yang paling optimal.
b.
Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi
perusahaan mengenai kondisi perusahaan dan dapat digunakan sebagai bahan
pengambilan keputusan.
c.
Bagi Kalangan Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi yang digunakan
untuk melengkapi serta menambah informasi pada penelitian serupa di waktu
yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Investasi
2.1.1 Definisi Investasi
Menurut Tandelilin (2010) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau
sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi bisa dilakukan dengan
mengalokasikan sebagian dana pada aset riil (tanah, emas, dan mesin) maupun
aset finansial (deposito, saham, ataupun obligasi). Gumanti (2011) menjelaskan
bahwa investasi adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk menunda konsumsi hari
ini untuk dikonsumsi pada waktu mendatang, dengan harapan nilai di waktu
mendatang lebih tinggi daripada nilai saat ini. Seseorang yang melakukan
aktivitas investasi disebut dengan investor. Definisi lain menyebutkan bahwa
investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi
yang efisien selama periode waktu tertentu (Jogiyanto, 2003).
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli di atas, dapat diartikan bahwa investasi
merupakan penanaman sebagian modal yang dimiliki saat ini, yang dalam kurun
waktu tertentu bertujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan
datang.
9
2.1.2 Tujuan Investasi
Tandelilin (2010) menyatakan terdapat beberapa alasan seseorang melakukan
investasi, yaitu:
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Melalui investasi, investor berfikir untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya
serta berusaha mempertahankan pendapatannya pada saat sekarang agar tidak
berkurang di masa yang akan datang.
2. Mengurangi tekanan inflasi.
Ketika berinvestasi, investor dapat menghindarkan dirinya dari risiko
penurunan nilai kekayaan yang diakibatkan oleh adanya inflasi.
3. Penghematan pajak.
Dalam mendorong pertumbuhan investasi pada masyarakat, Negara melakukan
kebijakan melalui pemberian fasilitas perpajakan bagi masyarakat yang
berinvestasi pada bidang tertentu.
Artinya, tujuan investor melakukan investasi dalam jangka waktu tertentu adalah
untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang melalui pengorbanan
atau investasi yang dilakukannya pada saat ini.
2.1.3 Proses Keputusan Investasi
Tandelilin (2010) mengatakan bahwa hal mendasar dalam proses keputusan
investasi adalah memahami hubungan antara return ekspektasi dan risiko.
Semakin tinggi return ekspektasi, maka semakin tinggi pula tingkat risiko yang
akan di tanggung, atau semakin rendah return ekspektasi, maka tingkat risiko
10
yang akan ditanggung pun rendah. Artinya, hubungan antara return ekspektasi
dan risiko adalah berbanding lurus. Hal tersebut menjadikan investor harus
memperhatikan tingkat risiko yang harus ditanggung sesuai dengan tingkat return
yang diharapkan dalam berinvestasi.
Menurut Tandelilin (2010) terdapat lima tahapan dalam proses keputusan
investasi, yaitu:
1.
Penentuan tujuan investasi.
Tahap pertama yang harus dipikirkan ketika investor akan melakukan
investasi adalah penentuan tujuan investasi. Investasi dipilih berdasarkan
investasi jangka pendek ataupun jangka panjang, tergantung pada tujuan dan
minat masing-masing investor.
2.
Penentuan kebijakan investasi.
Tahap kedua ini diawali dengan penentuan alokasi aset yang selanjutnya akan
menyangkut pada alokasi pendistribusian dana pada kelas aset yang tersedia
(saham, obligasi, ataupun sekuritas luar negeri). Dalam menentukannya,
investor harus mempertimbangkan besarnya dana yang dimiliki beserta porsi
pendistribusiannya, dan beban pajak beserta pelaporan yang harus di
tanggung.
3.
Pemilihan strategi portofolio.
Terdapat dua strategi portofolio yang dapat dipilih, yaitu strategi portofolio
aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif merupakan
kegiatan penggunaan informasi sebagai usaha untuk mengidentifikasi sahamsaham yang diprediksi akan baik di masa mendatang. Sedangkan strategi
portofolio pasif merupakan aktivitas investasi yang seiring dengan kinerja
11
indeks pasar, dengan asumsi bahwa semua informasi yang tersedia akan
diserap pasar dan direfleksikan pada harga saham.
4.
Pemilihan aset.
Tahap ini merupakan pemilihan aset-aset dengan tujuan untuk mencari
kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan tingkat
return tinggi pada tingkat risiko tertentu. Melalui diversifikasi, investor dapat
mengurangi tingkat risiko pada tingkat return tertentu atau mendapatkan
tingkat risiko portofolio yang lebih kecil dibandingkan dengan risiko hasil
investasi pada aset individu.
5.
Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio.
Tahap ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan pembandingan hasil
pengukuran kinerja portofolio lainnya terhadap indeks portofolio pasar
melalui proses benchmarking. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa
baik kinerja portofolio yang telah ditentukan dibandingkan dengan kinerja
portofolio pasar.
2.2
Pasar Modal
2.2.1 Definisi Pasar Modal
Tandelilin (2010) menjelaskan bahwa pasar modal merupakan pasar untuk
memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun,
seperti saham dan obligasi. Pasar modal adalah jaringan yang memungkinkan
pertukaran klaim jangka panjang, penambahan aset finansial, dan pada saat yang
sama memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan portofolio
investasi (Anoraga dan Pakarti, 2003).
12
Menurut Usman dalam Anoraga dan Pakarti (2003) pasar modal adalah pelengkap
di sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga
pembiayaan. Darmadji dan Hendy M (2012) menjelaskan bahwa pasar modal
adalah tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang
seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, ataupun instrumen lainnya.
2.2.2 Instrumen Pasar Modal
Instrumen pasar modal adalah semua surat berharga yang diperdagangkan di
bursa, yang pada umumnya bersifat jangka panjang (Anoraga dan Piji Pakarti,
2003). Instrumen yang sudah ada di pasar modal dintaranya adalah saham,
obligasi, dan sertifikat. Tandelilin (2010) membagi instrumen pasar modal ke
dalam empat bagian, yaitu:
1. Saham
Saham menyatakan kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan yang
ditandai dengan kepemilikan sertifikat. Sebagai pemilik, pemegang saham
suatu perusahaan mempunyai hak suara yang proporsional pada berbagai
keputusan penting perusahaan, antara lain pada persetujuan keputusan dalam
rapat umum pemegang saham (RUPS). Saham dapat dibedakan menjadi saham
preferen dan saham biasa. Saham preferen merupakan saham yang memiliki
prioritas lebih dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki hak
penerimaan atas deviden serta aktiva yang tetap apabila terjadi likuidasi.
Sedangkan saham biasa merupakan saham yang diperjualbelikan di bursa efek
dan diperjualbelikan kepada masyarakat umum.
13
2. Obligasi
Obligasi atau surat tanda bukti utang merupakan sertifikat atau surat berharga
yang berisi kontrak antara investor sebagai pemberi dana dengan peminjam
dana sebagai penerbitnya.
3. Sekuritas Derivatif
Sekuritas Derivatif merupakan aset finansial yang diturunkan dari saham dan
obligasi, serta bukan dikeluarkan oleh perusahaan ataupun pemerintah untuk
mendapatkan dana.
4. Reksa Dana
Reksa Dana merupakan wadah yang berisi sekumpulan sekuritas yang dikelola
oleh perusahaan investasi dan dibeli oleh investor.
2.2.3 Indeks Harga Saham
Menurut Hadi (2013) indeks harga saham adalah indikator yang menunjukkan
pergerakan saham. Dengan demikian, indeks harga saham menggambarkan
kondisi pasar yang sedang aktif atau lesu pada waktu tertentu.
Hadi (2013) menyatakan beberapa fungsi indeks harga saham, yaitu:
1. Indikator trend pasar.
2. Indikator tingkat keuntungan.
3. Sebagai tolak ukur kinerja suatu portofolio.
4. Fasilitas pembentukan portofolio dengan strategi pasif.
5. Berkembangnya produk derivatif.
6. Menunjukkan kualitas serta kinerja emiten.
7. Menunjukkan kepercayaan investor baik dalam ataupun luar.
14
8. Menggambarkan arah capital flow di suatu negara.
9. Antusiasnya sumber pendanaan eksternal dengan cost of capital rendah.
Menurut Gumanti (2011) terdapat lima macam indeks harga saham dalam Bursa
Efek Indonesia, yaitu:
1. Indeks Harga Saham Gabungan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) digunakan sebagai proksi dalam
pengukuran risiko pasar dalam model analisis harga saham. IHSG
mencerminkan pergerakan perubahan harga saham harian di bursa saham
Jakarta.
2. Indeks Sektoral
Indeks Sektoral BEI adalah sub indeks dari IHSG yang merupakan hasil
pengelompokkan berdasarkan masing-masing sektor dan disesuaikan setiap
tahun. Pada Bursa Efek Indonesia, indeks harga saham sektoral dibagi menjadi
beberapa sektor, yaitu:
a. Sektor pertanian
b. Sektor pertambangan
c. Sektor industri dasar
d. Sektor aneka industri
e. Sektor konsumsi
f. Sektor properti
g. Sektor infrastruktur
h. Sektor keuangan
i. Sektor perdagangan dan jasa
15
3. Indeks LQ45
Indeks LQ45 terdiri atas 45 saham dengan tingkat likuiditas tinggi yang
disesuaikan setiap enam bulan sekali dan telah diseleksi melalui beberapa
kriteria. Likuiditas saham merupakan ukuran jumlah volume transaksi yang
terjadi pada suatu saham dalam jangka waktu tertentu. Semakin liquid suatu
saham, maka frekuensi transaksi saham semakin tinggi. Hal ini menunjukkan
tingginya minat investor terhadap saham tersebut.
Berikut adalah kriteria saham yang harus dipenuhi untuk masuk dalam indeks
LQ45, yaitu:
a. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar umum
(rata-rata nilai transaksi selama satu tahun terakhir).
b. Urutan didasarkan pada kapitalisasi pasar (rata-rata nilai kapitalisasi pasar
selama 12 bulan terakhir).
c. Telah tercatat di BEI minimal tiga bulan.
d. Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi, dan
jumlah hari transaksi di pasar regular adalah yang paling tinggi
dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain.
4. Jakarta Islamic Index (JII)
JII terdiri atas 30 saham perusahaan yang berdasarkan kriteria tertentu dipilih
dari saham-saham yang sesuai dengan syariah islam. Indeks islam diharapkan
mampu meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi
dengan tidak melanggar prinsip serta hukum islam.
16
5. Indeks Individual
Merupakan harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya. Indeks harga
saham individual digunakan untuk mengukur kinerja kerja dari suatu saham
tertentu.
2.3 Portofolio
2.3.1 Teori Portofolio
Indonanjaya dan Kodrat (2010) menjelaskan bahwa teori portofolio pertama kali
dikemukakan oleh Harry Markowitz dari University of Chicago pada tahun 1950an. Teori portofolio Markowitz mengatakan bahwa hubungan antara expected
return dan risiko yang akan ditanggung dari suatu investasi merupakan hubungan
yang berbanding lurus, yang berarti semakin banyak return yang diterima maka
semakin besar risiko yang akan ditanggung.
Kemunculan teori portofolio dilatarbelakangi dengan adanya percobaan pada
saham-saham yang memiliki risiko tinggi, dengan cara tertentu disatukan dalam
suatu portofolio, maka risiko saham portofolio menjadi lebih kecil dibandingkan
dengan risiko saham individu. Dari fenomena tersebut, muncul teori portofolio
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan optimal pada tingkat risiko tertentu.
Markowitz mengatakan dalam Tandelilin (2010), “janganlah menaruh semua telur
kedalam satu keranjang”, karena jika keranjang tersebut jatuh, maka seluruh telur
pun akan pecah. Ketika melakukan investasi, hal ini dimaknai sebagai larangan
bagi investor agar tidak menginvestasikan seluruh dananya hanya pada satu saham
saja, karena apabila risiko yang dihasilkan saham tersebut tinggi, maka seluruh
17
dana yang diinvestasikan akan lenyap atau investor akan mengalami kerugian.
Artinya, investor harus melakukan diversifikasi saham dengan membentuk
portofolio yang bertujuan untuk mendapatkan return optimal pada tingkat risiko
tertentu.
Tandelilin (2010) mengatakan bahwa hal utama dalam bahasan teori portofolio
adalah bagaimana membentuk portofolio dari pemilihan sekian banyak aset guna
memaksimalkan return pada tingkat risiko tertentu. Inti teori portofolio adalah
mempelajari bagaimana mengkombinasikan saham-saham ke dalam portofolio
(Indonanjaya dan Kodrat, 2010). Kemudian dapat diartikan bahwa portofolio
adalah gabungan dari dua atau lebih saham individu yang telah didiversifikasi
serta dibagi kedalam bobot tertentu pada tiap-tiap saham untuk membagi tingkat
kemungkinan risiko yang akan ditanggung, sehingga investor dapat memperoleh
return yang optimal pada tingkat risiko tertentu.
Untuk menghindari atau meminimalkan tingkat risiko tersebut, sebaiknya saham
yang dipilih masuk ke dalam portofolio adalah saham yang tidak memiliki
korelasi antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan apabila salah
satu saham dalam portofolio tersebut menghasilkan tingkat risiko yang tinggi,
maka tidak akan memengaruhi risiko saham lainnya karena tidak terdapat
korelasi. Keunggulannya adalah saham lainnya dapat menutupi tingkat risiko pada
satu saham tersebut dengan menggunakan return yang dihasilkan.
Terdapat berbagai macam alat keseimbangan yang dapat digunakan untuk
menentukan portofolio optimal, seperti single index model (SIM), capital asset
pricing model (CAPM), arbitrage pricing teory ( APT) dan constant correlation
18
model (CCM). Metode CCM lebih sederhana digunakan dibandingkan dengan
metode lainnya karena hanya menggunakan tingkat korelasi antara saham yang
ada, tanpa memperhatikan kondisi pasar. Dalam CCM, semakin rendah tingkat
korelasi antar saham, maka portofolio yang dibentuk akan semakin baik, sehingga
CCM menetapkan bahwa tingkat korelasi yang dihasilkan adalah konstan (tetap).
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan alat keseimbangan berupa
CCM karena metodenya sesuai dalam menentukan portofolio optimal, yaitu
berdasarkan korelasi antar saham.
2.3.2 Return Portofolio
Jogiyanto (2003) membagi return portofolio menjadi dua, yaitu:
1. Return Realisasi Portofolio (realized return)
Realized return adalah tingkat pengembalian yang telah diperoleh investor
pada masa lalu, yang perhitungannya diperoleh dari rata-rata return realisasi
masing-masing saham tunggal dalam portofolio.
2. Return Ekspektasi Portofolio
Return Ekspektasi Portofolio merupakan rata-rata dari return harapan tiap-tiap
saham tunggal dalam portofolio. Untuk menghitung return ekspektasi
portofolio, dapat dihitung dengan rumus:
E(Rρ) =
......................................................................................... (2.1)
Keterangan:
E(Rρ)
= Return harapan dari portofolio
Wi
= Bobot portofolio sekuritas ke-i
ƩWi
= Jumlah total bobot portofolio = 1,0
19
E(Ri)
= Return harapan dari sekuritas ke-i
n
= Jumlah sekuritas-sekuritas yang ada dalam portofolio
2.3.3 Risiko Portofolio
Risiko portofolio adalah varian return saham-saham yang membentuk suatu
portofolio (Jogiyanto, 2003). Konsep risiko pertama kali dikenalkan oleh Harry
Markowitz yang menunjukkan bahwa risiko mungkin dapat dikurangi dengan
menggabungkan beberapa saham tunggal ke dalam bentuk portofolio dengan
syarat return pada saham dalam portofolio tidak berkorelasi positif. Artinya, kita
perlu melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko.
Tandelilin (2010) menyatakan terdapat tiga hal yang perlu ditentukan dalam
menghitung risiko portofolio, yaitu:
1.
Varians setiap saham.
2.
Kovarians antara satu saham dengan saham lainnya.
3.
Bobot portofolio untuk masing-masing saham.
2.4 Portofolio Efisien
Portofolio efisien adalah portofolio yang memberikan return ekspektasi tinggi
dengan tingkat risiko yang sudah pasti atau portofolio yang memiliki risiko
terendah dengan tingkat return ekspektasi yang sudah pasti (Jogiyanto, 2003).
Investor yang rasional akan memilih portofolio efisien karena merupakan
portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu
return ekspektasi atau risiko portofolio. Artinya, portofolio efisien hanya akan
berfokus pada satu dimensi yang menguntungkan, yaitu menghasilkan return
20
ekspektasi terbesar dengan tingkat risiko kecil atau risiko terkecil pada tingkat
return tertentu.
2.5 Portofolio Optimal
Tandelilin (2010) menjelaskan bahwa portofolio optimal adalah portofolio yang
dipilih sesuai dengan preferensi investor dari himpunan potofolio set. Portofolio
yang dipilih investor merupakan portofolio yang sesuai dengan preferensinya
terhadap return ataupun risiko yang bersedia ditanggungnya. Dalam penelitian ini,
alat yang digunakan untuk menentukan portofolio optimal adalah Constant
Correlation Model (CCM).
2.6 Constant Correlation Model
Untuk membentuk portofolio optimal, Constant Correlation Model (CCM)
memfokuskan pada penggunaan Excess Return to Standart Deviation (ERSD)
yang digunakan untuk memprediksi risiko portofolio berdasarkan koefisien
korelasi antar saham. Koefisien korelasi diantara saham-saham yang akan masuk
dalam portofolio diasumsikan konstan, sehingga nilainya merupakan rata-rata dari
nilai koefisien korelasi diantara saham-saham yang akan masuk dalam portofolio
optimal (Eko, 2008). CCM lebih tepat digunakan ketika investor memiliki dugaan
bahwa terdapat hubungan antara saham yang satu dengan saham lainnya. Korelasi
antar saham digunakan sebagai acuan ada atau tidaknya hubungan antar saham
yang akan menggambarkan tingkat return serta risiko yang dihasilkan. Portofolio
saham akan semakin baik apabila hubungan antar kedua saham tersebut negatif,
karena tingkat risiko suatu saham tidak akan memengaruhi tingkat return yang
dihasilkan dari suatu saham lainnya.
21
Dalam menentukan portofolio, metode CCM akan melakukan beberapa langkah
berikut, yaitu:
2.6.1 Menghitung Excess Return to Standart Deviation
Nilai Excess Return to Standard Deviation (ERSD) menggambarkan kemiringan
garis yang menghubungkan saham yang berisiko dengan bunga bebas risiko (Eko,
2008). Perhitungan ERSD adalah sebagai berikut:
ERSD =
; i = 1,…,n. ..................................................................... (2.2)
Keterangan:
E(Ri)
= Return ekspektasi saham individu
Rf
= Return aset bebas risiko
σi
= Standar deviasi
2.6.2 Perangkingan Saham
Perangkingan saham merupakan suatu proses mengurutkan nilai ERSD yang di
mulai dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. ERSD merupakan tingkat
kemungkinan pengembalian return dari suatu saham, sehingga apabila nilai ERSD
suatu saham adalah negatif, maka saham tersebut akan dikeluarkan dari calon
kandidat portofolio, karena saham tersebut tidak dapat menutupi risiko, yang
kemudian akan didapat sekuritas sejumlah n* dengan syarat (n* ≤ n).
2.6.3 Menghitung Cut Off Point
2.6.3.1 Korelasi Antar Dua Saham
Dalam metode CCM, terlebih dahulu dilakukan perhitungan korelasi antar saham.
22
Korelasi antar saham digunakan untuk menjelaskan sejauh mana return satu
dengan lainnya saling terkait. Semakin rendah koefisien korelasinya, maka
semakin efektif dalam mengurangi risiko portofolio. Korelasi dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ρij =
…............... (2.3)
2.6.3.2 Korelasi Konstan
Nilai korelasi konstan merupakan nilai rata-rata dari koefisien korelasi atar aset,
dengan perhitungan sebagai berikut:
ρ=
………………………………………………………………. (2.4)
Banyaknya Pij yang perlu dihitung adalah:
N=
…………………………………………….…………………. (2.5)
2.6.3.3 Formulasi Cut off Point
Nilai cut off point (C*) digunakan untuk menentukan batas nilai ERSD dengan
tujuan untuk memisahkan saham-saham yang akan masuk atau keluar dari
portofolio optimal. Nilai
C* merupakan nilai dari Ci terbesar. Adapun
perhitungan dari nilai Ci menurut Yunita et al (2013) adalah sebagai berikut:
Ci:
………….………………………………….…..... (2.6)
23
2.6.3.4 Tahap Seleksi Saham
Dari perhitungan Ci, akan didapat nilai cut off point (C*) yang merupakan batas
dari nilai ERSD. Apabila nilai ERSD ≥ C*, maka saham tersebut masuk kedalam
portofolio optimal, sehingga saham yang berjumlah n* berkurang menjadi
sejumlah s dengan syarat (s ≤ n*).
2.7 Penelitian Terdahulu
Peneliti menemukan empat penelitian yang memiliki topik relevan dengan
penelitian yang dilakukan sehingga dapat dijadikan dasar oleh peneliti dalam
menyelesaikan penelitiannya, penelitian tersebut adalah:
1. Eko (2008) menyatakan bahwa pada dasarnya portofolio terkait bagaimana
menentukan saham ke dalam berbagai jenis investasi yang menghasilkan
keuntungan optimal. Dengan menggunakan diversifikasi, investor dapat
mengurangi tingkat risiko dan pada waktu yang sama mengoptimalkan tingkat
return ekspektasi. Penelitian ini digunakan untuk menentukan portofolio
optimal pada indeks LQ45 periode 2002-2007 dengan menggunakan Single
Index Model dan Constant Correlation Model. Hasil penelitian ini mengatakan
bahwa Constant Correlation Model memiliki kinerja yang lebih baik dalam
membentuk portofolio optimal dibandingkan dengan Single Index Model.
2. Sudjana dkk (2014) menggunakan metode Capital Asset Pricing Model
(CAPM) sebagai dasar untuk menentukan portofolio optimal. Metode CAPM
digunakan karena dapat menjelaskan dan memberikan prediksi tentang
keseimbangan antara risiko sistematis dan return ekspektasi investor pada
sebuah aset. Hasil dari penelitian ini mengatakan hubungan yang positif terjadi
24
pada tingkat pengembalian yang diharapkan E(Ri) dan risiko (beta) karena
besar kecilnya tingkat pengembalian yang diharapkan E(Ri) tergantung pada
besar kecilnya risiko (beta) dari suatu saham.
3. Purnawati dkk (2015) menunjukan bahwa hasil analisis saham-saham dengan
menggunakan pendekatan Model Indeks Tunggal yang dapat membentuk
portofolio optimal yaitu terdiri dari perusahaan UNVR (Unilever Indonesia
Tbk) dengan proporsi sebesar 75.42%, JSMR (Jasa Marga Tbk) dengan
proporsi sebesar 10.17%, BBCA (Bank Central Asia Tbk) dengan proporsi
sebesar 14.42% dan tingkat keuntungan (expected return) portofolio sebesar
2.67% dengan risiko sebesar 1.24%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui proporsi dana saham terpilih serta tingkat return dan risiko dari
portofolio yang dihasilkan.
4. Yunita et al (2013) mengatakan bahwa penelitian ini adalah untuk menguji
antara Single Index Model atau Constant Correlation Model dalam pemilihan
portofolio. Hasilnya menunjukkan bahwa portofolio yang dibentuk dengan
metode SIM adalah lebih baik dibandingkan dengan metode CCM.
Berikut penelitian terdahulu mengenai pembentukan portofolio yang disajikan
pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No
Nama
Judul
Teknik Analisis
Data
1.
Eko (2008)
Analisis dan
Penilaian Kinerja
Portofolio Optimal
Saham-Saham
LQ45.
Model Indeks
Tunggal, Model
Constant
Correlation
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini mengatakan
bahwa model constant correlation
memiliki kinerja yang lebih baik
dalam membentuk portofolio
optimal dibandingkan dengan
model indeks tunggal.
25
2.
Sudjana
dkk (2014)
Analisis Portofolio
Menggunakan
Capital Asset
Pricing Model
(CAPM) Untuk
Penetapan
Kelompok SahamSaham Efisien
(Studi Pada Seluruh
Saham Perusahaan
yang Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia Tahun
2010-2012).
Metode Capital
Asset Pricing
Model (CAPM)
Hasil dari penelitian ini mengatakan
hubungan yang positif terjadi pada
tingkat pengembalian yang
diharapkan E(Ri) dan risiko (beta)
karena besar kecilnya tingkat
pengembalian yang diharapkan
E(Ri) tergantung pada besar
kecilnya risiko (beta) dari suatu
saham. Hal tersebut ditunjukkan
dengan garis yang berbentuk linier
pada Security Market Line (SML).
3
Purnawati
dkk (2015)
Pembentukan
Portofolio Optimal
Pada Saham-Saham
di Indeks LQ45
Dengan
Menggunakan
Model Indeks
Tunggal.
Model Indeks
Tunggal
Hasil dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui proporsi masingmasing saham terpilih dari anggota
Indeks LQ 45 serta tingkat return
dan risiko dari portofolio yang
dihasilkan menggunakan model
indeks tunggal.
4
Yunita et
al (2013)
Pembentukan
Portofolio Optimal
(Studi Kasus Pada
Indeks LQ45
Dalam Bursa Efek
Indonesia)
Single Index
Model dan
Constant
Correlation
Model
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa portofolio yang dibentuk
dengan metode single indeks model
adalah lebih baik dibandingkan
dengan metode constant correlation
model. Ketiga indeks, yaitu sharpe,
treynor, dan Jensen memberikan
tingkat pembentukan portofolio
yang sama untuk kedua portofolio.
Hal ini berarti bahwa kedua
portofolio telah terdiversifikasi
dengan baik.
Sumber: Dikembangkan dari beberapa jurnal
Penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa
model korelasi konstan adalah lebih baik dibandingkan dengan model indeks
tunggal. Terdapat beberapa perbedaan dalam penelitian ini dengan masing-masing
penelitian sebelumnya, yaitu terletak pada alat analisis berupa CCM, indeks
saham, serta periode waktu yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Hal ini
tentunya akan menyebabkan adanya perbedaan pada hasil penelitian.
26
2.8 Kerangka Pemikiran
Pada era saat ini, masyarakat cenderung melakukan investasi guna mencapai
kesejahteraan di masa mendatang. Sebagian masyarakat lebih memilih investasi di
sektor keuangan karena sifatnya yang liquid (mudah dicairkan). Salah satu sektor
keuangan tersebut adalah saham. Saham merupakan salah satu aset investasi
keuangan yang diminati oleh investor karena memberikan tingkat keuntungan
yang tinggi dengan tidak mengabaikan adanya risiko. Investor dapat berinvestasi
pada berbagai macam saham yang tersedia, salah satunya dalam index LQ45,
yang merupakan kumpulan dari 45 saham unggulan.
Return berbanding lurus dengan risiko. Sehingga semakin rendah tingkat return
yang dihasilkan, maka semakin rendah tingkat risiko yang akan diperoleh, dan
semakin tinggi tingkat return yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula tingkat
risiko yang akan diperoleh. Dengan banyaknya pilihan saham yang dapat
memberikan tingkat return tinggi pada tingkat risiko tertentu, investor tidak
mungkin hanya berinvestasi pada satu jenis saham saja karena return berbanding
lurus dengan risiko. Artinya risiko akan selalu mengikuti arah return.
Sesuai dengan teori portofolio yang dikatakan oleh Markowitz, yaitu “janganlah
menaruh semua telur ke dalam satu keranjang”. Dalam investasi, hal ini dimaknai
sebagai himbauan agar investor tidak hanya berinvestasi pada satu saham saja,
karena apabila saham tersebut jatuh maka investasi yang telah dilakukan akan
hancur. Dalam mendukung teori ini, dimisalkan apabila return sebuah saham
individu adalah tiga dengan tingkat risiko yang ditanggungpun sejumlah tiga atau
lebih, maka investor dihimbau untuk tidak berinvestasi pada saham tersebut
27
karena return yang diperoleh hanya akan menutupi tingkat risiko yang akan
ditanggung.
Untuk itu, investor perlu melakukan diversifikasi guna meminimalkan atau
membagi tingkat risiko yang akan dihadapi dengan membentuk suatu portofolio.
Portofolio merupakan sekumpulan saham yang dibentuk oleh investor dengan
tujuan untuk mendapatkan return optimal pada tingkat risiko tertentu. Dengan
dibentuknya portofolio, maka tingkat risiko yang ditanggung akan terbagi dan
ditutupi oleh return yang akan dihasilkan oleh saham lainnya.
Semakin kecil atau negatif tingkat korelasi antar saham, maka portofolio akan
semakin baik. Hal ini dikarenakan apabila salah satu saham dalam portofolio
tersebut jatuh (berisiko tinggi), maka tidak akan memengaruhi keadaan saham
lainnya dikarenakan tidak adanya hubungan antar saham tersebut. Investor dapat
menggunakan metode CCM untuk mengetahui tingkat korelasi antar saham serta
sebagai alat untuk menentukan saham mana saja yang menguntungkan dengan
menghitung nilai ERSD sebagai langkah awal.
ERSD dihitung untuk menentukan kelebihan return relatif terhadap satu unit
risiko yang tidak dapat didiversifikasi yang diukur dengan standar deviasi. Setelah
melakukan perhitungan ERSD, kemudian dilakukan perangkingan saham dari
nilai tertinggi sampai terendah. Saham ERSD yang bernilai negatif akan
dikeluarkan dari calon kandidat portofolio. Kemudian dilanjutkan dengan
perhitungan tingkat koefisien korelasi antar saham untuk mengetahui hubungan
antar saham tersebut. Setelah nilai koefisien korelasi konstan diketahui, maka
dilanjutkan dengan perhitungan nilai Ci yang digunakan untuk mendapatkan nilai
28
cut of point (C*). Nilai C* merupakan nilai Ci terbesar, yang digunakan untuk
menyeleksi ERSD. Nilai ERSD yang lebih besar atau sama dengan nilai C* akan
masuk ke dalam portofolio optimal. Tahapan selanjutnya adalah menentukan
besarnya proporsi dana yang akan diinvestasikan pada saham terpilih. Kemudian
dilanjutkan dengan perhitungan return serta risiko portofolio.
Untuk lebih jelas, kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.1:
Investasi
Pasar Modal
Saham Indeks
LQ45
Return
Risiko
Teori Portofolio
(Markowitz)
Pembentukan
Portofolio Optimal
Constant Correlation
Model (CCM)
Proporsi Dana pada Saham
Terpilih
Return dan Risiko
Portofolio
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dapat
meneliti hanya pada satu variabel dan hubungan antara dua gejala atau lebih, serta
relatif sederhana karena tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengajuan
hipotesis tertentu. Sehingga penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan
karakteristik (ciri-ciri) individu, situasi, atau kelompok tertentu (Ruslan, 2010).
Berdasarkan tipe penelitian, penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif
yang merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti
hubungan antar variabel.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi yang
ada dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dalam Indeks
LQ45 selama periode tahun 2011-2015.
30
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2009). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah nonprobability sampling. Nonprobability sampling
merupakan teknik pengambilan sampel dengan tidak memberikan peluang yang
sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Pemilihan
sampel data dilakukan secara purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel
yang dilakukan dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009). Kriteria utama
untuk menjadi sampel dalam penelitian ini adalah saham-saham yang secara
konsisten terdapat pada indeks LQ45 periode 2011-2015.
Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 21 saham yang dapat dijadikan sampel
dalam penelitian ini, yaitu:
Tabel 3.1 Saham Perusahaan Pembentuk Indeks LQ45 periode 2011-2015
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kode
AALI
ADRO
ASII
BBCA
BBNI
BBRI
BMRI
GGRM
INDF
INTP
ITMG
JSMR
Nama Emiten
Astra Agro Lestari Tbk
Adaro Energy Tbk
Astra International Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Bank Mandiri (Persero) Tbk
Gudang Garam Tbk
Indofood Sukses Makmur Tbk
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Indo Tambangraya Megah Tbk
Jasa Marga (Persero) Tbk
13.
14.
KLBF
LPKR
Kalbe Farma Tbk
Lippo Karawaci Tbk
15.
16.
LSIP
PGAS
17.
PTBA
18.
SMGR
London Sumatera Plantation Tbk
Perusahaan Gas Negara (Persero)
Tbk
Tambang Batubara Bukit Asam
(Persero) Tbk
Semen Gresik (Persero) Tbk
Sektor
Pertanian
Pertambangan
Aneka Industri
Keuangan
Keuangan
Keuangan
Keuangan
Industri Barang Konsumsi
Industri Barang Konsumsi
Industri Dasar dan Kimia
Pertambangan
Properti, Real Estate,
Konstruksi Bangunan
Industri Barang Konsumsi
Properti, Real Estate,
Konstruksi Bangunan
Pertanian
Infrastruktur,
Utilitas,
Transportasi
Pertambangan
Industri Dasar dan Kimia
dan
dan
dan
31
Tabel 3.1 Saham Perusahaan Pembentuk Indeks LQ45 periode 2011-2015
19.
TLKM
20.
21.
UNTR
UNVR
Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Tbk
United Tractors Tbk
Unilever Indonesia Tbk
Infrastruktur,
Utilitas,
dan
Transportasi
Perdagangan, Jasa, dan Investasi
Industri Barang Konsumsi
Sumber: www.sahamok.com (diakses 24 Oktober 2016)
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang
telah tersedia dan dapat secara langsung dikumpulkan serta diolah oleh peneliti.
Data serta sumber data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Saham Perusahaan
Data saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham yang masuk
dalam indeks LQ45. Data saham yang masuk dalam indeks LQ45 selama
periode 2011-2015 diperoleh melalui situs www.sahamok.com.
2. Harga Saham
Harga saham yang akan diteliti adalah data harga saham closing price yang
diperoleh melalui finance.yahoo.com, dan dilakukan pada setiap akhir bulan
selama periode 2011-2015. Data harga saham closing price digunakan sebagai
data awal perhitungan return dan risiko saham.
3. Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Data SBI diperoleh melalui laporan bulanan BI selama periode penelitian tahun
2011-2015 yang digunakan untuk menghitung return aset bebas risiko. Data
SBI diperoleh melalui situs www.bi.go.id.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
32
dokumentasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data sekunder
dari sumber yang diperlukan, seperti laporan tertulis yang diterbitkan oleh Bursa
Efek Indonesia, ataupun
jurnal ilmiah serta penelitian terdahulu yang sesuai
dengan topik penelitian.
3.5 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel yang berhubungan dengan penentuan portofolio
optimal menggunakan metode CCM adalah sebagai berikut:
1. Menghitung return dan risiko saham terpilih dalam indeks LQ45.
a. Return Saham
Return saham adalah pengembalian yang diterima dari sejumlah dana yang
diinvestasikan pada suatu saham perusahaan. Gumanti (2010) menyatakan
return seringkali dinyatakan dalam perubahan nilai aset (capital gain atau
capital loss). Data yang diolah diperoleh melalui data saham closing price
bulanan periode 2011-2015. Return saham dihitung dengan mengurangi
nilai saham closing price bulan ke n dengan nilai saham closing price bulan
ke n-1, yang kemudian dibagi dengan nilai saham closing price bulan ke n-1.
Adapun perhitungan return ekspektasi saham individu adalah dengan
menghitung total dari return saham individu dibagi dengan jumlah periode
penelitian.
b. Risiko Saham
Risiko saham merupakan pengaruh dari variabilitas return yang dikaitkan
dengan suatu saham. Menurut Emery dan Finnerty dalam Gumanti (2011),
risiko adalah ketidakpastian tentang hasil yang diperoleh di masa mendatang
33
dan kemungkinan akan diperolehnya hasil yang tidak baik. Maksud dari
diperolehnya hasil yang tidak baik adalah hasil yang tidak diinginkan atau
tidak dikehendaki. Risiko saham individu (varian saham i) merupakan
jumlah dari kuadrat return individu dikurangi dengan return ekspektasi
saham individu dan dibagi dengan jumlah periode. Sementara standar
deviasi merupakan akar dari varian saham i.
2. Menghitung Excess Return to Standard Deviation.
Excess Return to Standard Deviation (ERSD) digunakan untuk menghitung
return relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan dan
diukur dengan standar deviasi. ERSD menunjukkan hubungan antara return
dan risiko sebagai faktor penentu dalam investasi. Nilai ERSD merupakan hasil
perhitungan dari return ekspektasi individu dikurangi dengan return aset bebas
risiko dan dibagi dengan standar deviasi.
3. Menghitung nilai Cut off point.
Nilai Ci merupakan hasil kali dari jumlah korelasi konstan dibagi korelasi
saham individu dan jumlah dari return ekspektasi saham j yang dikurangi nilai
Rf kemudian dibagi dengan standar deviasi saham j. Sebelum menentukan nilai
Ci, terlebih dahulu ditentukan nilai korelasi antar saham dan nilai korelasi
konstan saham. Nilai Cut off point (C*) merupakan nilai Ci yang terbesar.
4. Menentukan besarnya proporsi dana masing-masing saham dalam portofolio
optimal.
Proporsi dana pada masing-masing saham dalam portofolio optimal dihitung
dengan membagi persamaan investasi relatif saham i (zi) dengan jumlah
seluruh persamaan investasi relatif saham (Ʃ zi).
34
5. Menghitung return ekspektasi dan risiko portofolio.
Return ekspektasi dan risiko portofolio dihitung guna memberikan informasi
kepada investor mengenai tingkat hasil dari pembentukan kombinasi portofolio
optimal beserta proporsi dana pada masing-masing saham. Return ekspektasi
merupakan hasil penjumlahan dari Rf dengan hasil perkalian jumlah bobot
saham yang terlebih dahulu dikalikan dengan hasil pengurangan antara return
ekspektasi saham individu dengan Rf. Sedangkan risiko portofolio merupakan
hasil penjumlahan dari total perkalian antara bobot saham kuadrat dengan
kovarian saham individu dan total perkalian bobot saham dengan perkalian
kovarian saham serta korelasi saham i dan j
Berikut ringkasan definisi variabel dan operasional penelitian disajikan pada
Tabel 3.2.
Tabel. 3.2 Ringkasan Definisi Variabel dan Operasional Penelitian
No
1.
2.
Variabel
Return Saham
Risiko Saham
3.
Portofolio
Optimal
4.
Proporsi
Saham
Dana
Keterangan
Tingkat pengembalian yang
diterima dari sejumlah dana
yang diinvestasikan pada
suatu saham perusahaan.
Untuk menentukan tingkat
risiko yang harus ditanggung
dari variabilitas return suatu
saham.
Indikator
Menghitung return saham dengan
menggunakan data closing price
sebagai awal perhitunggannya.
( )–
Rt(i) =
– ()
– ()
Menghitung risiko saham
[(
i=
( )– (
)]
Kombinasi saham portofolio a. Menghitung excess return to
yang memiliki nilai paling
standard deviation (ERSD)
b.
Menghitung Cut Off Point (C*).
tinggi dibandingkan dengan
kombinasi saham portofolio
lainnya.
Untuk menentukan proporsi wi =
dana yang akan diinvestasikan
pada masing-masing saham
[
]
dalam portofolio
zi=
[
- ∗]
(
)
35
Tabel. 3.2 Ringkasan Definisi Variabel dan Operasional Penelitian
5.
Untuk mengetahui tingkat a. Menghitung return portofolio.
retun dan risiko dari hasil
E[Rp]= Rf+
wi(E[Ri]–Rf)
pembentukan
portofolio
optimal
b. Menghitung risiko portofolio.
Return dan Risiko
Portofolio
=
Sumber: Data diolah, 2016
+
wi.wj.σij
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode CCM dalam menentukan
portofolio optimal, yang dihitung menggunakan program microsoft excel. Adapun
langkah-langkah yang akan dilakukan yaitu (Yunita et al, 2013):
1. Menghitung return dan risiko saham terpilih dalam indeks LQ45
a. Return dari saham i dihitung dengan rumus berikut:
( )–
Rt(i) =
– ()
– ()
………………………………………….……… (3.1)
Keterangan:
Rt(i)
= Return saham i
Pt(i)
= Closing price saham i pada bulan ke t
Pt – 1(i)
= Closing price saham i pada bulan sebelumnya (t-1)
Return ekspektasi dihitung dengan rumus berikut:
E(Ri)
=
()
……………………………….………………………
(3.2)
Keterangan:
E(Ri)
= Expected return saham i
Rt(i)
= Return saham i
36
n
= Jumlah periode
b. Risiko saham individu dapat dihitung dengan rumus berikut:
[(
i=
( )– (
)]
………………………………………... (3.3)
Keterangan:
i
= Varian saham individu
Standar deviasi (kovarian) dari saham i adalah:
σi =
2 i ………………………………………………………………...
(3.4)
Keterangan:
σi
= standar deviasi
2. Menghitung Excess Return to Standard Deviation (ERSD)
ERSD dari saham i dihitung dengan rumus sebagai berikut:
ERSD
=
( (
))–
………………….…………………………..… (3.5)
dengan nilai Rf yang digunakan merupakan data dalam BI rate, yang kemudian
dihitung dengan rumus:
Rf
=
…………………………………………………………
(3.6)
Keterangan:
ERSD
= Excess Return to Standard Deviation saham i.
Rf
= Return aktiva bebas risiko
3. Menghitung nilai Cut off point
Untuk menghitung cut off point, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
37
a. Saham-saham yang telah terpilih diurutkan dari nilai ERSD tertinggi sampai
nilai terendah.
b. Menghitung korelasi saham.
Korelasi dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
ρij =
∗
∗
∗
∗
(
∗
∗
)
.
–
∗
∗
∗
∗
(
∗
….....
)
(3.7)
Keterangan:
ρij
= korelasi antara saham i dan j
n*
= jumlah saham
c. Untuk menghitung nilai korelasi konstan adalah sebagai berikut:
ρ =
………………………………………………………...
dengan banyaknya
yang perlu dihitung adalah
(3.8)
N=
∗( ∗
)
………………………………….………………………... (3.9)
d. Ci dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Ci:
Keterangan:
∑
(
)–
…………………………………………...... (3.10)
ρ = koefisien korelasi
e. Besarnya cut off point (C*) adalah nilai Ci tertinggi
f. Tahap seleksi saham
Saham yang terpilih masuk ke dalam portofolio optimal adalah saham yang
38
memiliki nilai ERSD ≥ C*
4. Menentukan besarnya proporsi dana masing-masing saham dalam portofolio
optimal. Besarnya jumah dana untuk masing-masing saham dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
wi = Ʃ
………………………………………………………………... (3.11)
dengan nilai zi sebagai berikut:
zi =
(
)
[
[
]
-
∗
]……………………………………………… (3.12)
Keterangan:
wi = besar bobot saham i
zi
= persamaan investasi relatif saham i
C* = cut off point
5. Menghitung return dan risiko portofolio
a. Return ekspektasi portofolio saham dihitung dengan rumus berikut:
E[Rp] = Rf
wi (E[Ri] – Rf) ……………………………………....
+
(3.13)
b. Risiko portofolio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
=Ʃ
Keterangan:
+Ʃ
Ʃ
wi.wj.σij.ρij ………………………...…… (3.14)
= varians return portofolio
= varians return sekuritas i
σij
= kovarians antara return sekuritas i dan j
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Return atau tingkat pengembalian yang dihasilkan dari pembentukan portofolio
optimal adalah sebesar 0.0175858 atau 1,75858% disertai tingkat risiko yang
ditanggung sebesar 0.0000480 atau 0,00480%, dengan komposisi saham
pembentuk portofolio optimal adalah terdiri dari tiga saham, yaitu BBCA
sebesar 44%, LPKR sebesar 4%, dan UNVR sebesar 52%.
2. Investasi pada portofolio optimal lebih menguntungkan dibandingkan hanya
berinvestasi pada saham individu, dikarenakan tingkat risiko yang dihadapi
telah diminimalisir dengan cara dibagi kedalam komposisi saham pembentuk
portofolio optimal.
86
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang
dapat diberikan, yaitu sebagai berikut:
a.
Bagi Investor
Berdasarkan
hasil
kesimpulan,
maka
investor
disarankan
untuk
menginvestasikan sahamnya pada saham BBCA, LPKR, dan UNVR sesuai
dengan proporsi dana yang telah ditetapkan, dengan syarat kondisi
perusahaan untuk periode yang akan datang tidak terjadi perubahan yang
besar dibandingkan dengan kondisi perusahaan pada periode 2011-2015.
b.
Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan yang sahamnya tidak termasuk kedalam komposisi
pembentukan portofolio optimal, disarankan untuk memperbaiki kinerjanya
agar menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
c.
Bagi Kalangan Akademis
Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan data saham yang diduga
memiliki nilai korelasi konstan rendah, sehingga nilai C* yang akan
menghasilkan komposisi saham-saham pembentuk portofolio tidak terlalu
besar. Untuk penelitian selanjutnya lebih baik melibatkan risiko sistematis
(risiko yang tidak dapat dihindari) dengan menggunakan metode seperti
CAPM atau APT sehingga penentuan saham portofolio optimal dapat menjadi
lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Anoraga, P dan Pakarti, P. 2003. Edisi Revisi. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M, Fakhrudin. 2012. Pasar Modal di Indonesia
(Pendekatan Tanya Jawab). Edisi 3. Jakarta: Salemba 4.
Eko, Umanto. 2008. Analisis dan Penilaian Kinerja Portofolio Optimal Saham
Saham LQ-45. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi ISSN 0854-3844
Volume 15, Nomor 3. Universitas Indonesia.
Emery dan Finnerty dalam Gumanti, Tatang Ary. 2011. Manajemen Investasi.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Gumanti, Tatang Ary. 2011. Manajemen Investasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal: Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen
Keuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Indonanjaya, K dan Kodrat, D.S. 2010. Managemen Investasi. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Jogiyanto, Hartono. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta
Purnawati, dkk. 2015. Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham di
Indeks LQ 45 Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal. E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol. 4, No. 12 ISSN 2302-8912. Universitas Udayana.
Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana, dkk. 2014. Analisis Portofolio Menggunakan Capital Asset Pricing Model
(CAPM) Untuk Penetapan Kelompok Saham-Saham Efisien (Studi pada
Seluruh Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2010-2012). Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 9 No. 1. Universitas Brawijaya.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Kanisius.
Usman dalam Anoraga, P dan Pakarti, P. Edisi Revisi. Pengantar Pasar Modal.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Yunita, Ira & Pratiwi, Dhea Ayu. 2013. Optimal Portfolio Construction (A Case
Study of LQ45 Index in Indonesia Stock Exchange). International Journal of
Science and Research ISSN 2319-7064. Telkom University.
Sumber Internet:
Finance, Yahoo. 2016. Data Closing Price. www.finance.yahoo.com. Diakses pada
tanggal 05 November 2016.
Ihsan, Muhamad. 2013. Manulife:Kesadaran Masyarakat Lakukan Investasi Saham
Meningkat. www.wartaekonomi.co.id. Diakses pada tanggal 10 September
2016.
www.sahamok.com. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2016
www.idx.co.id. Diakses pada tanggal 16 Desember 2016
Download