peraturan daerah propinsi daerah tingkat i bengkulu

advertisement
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULU
NOMOR 1 TAHUN 1986
TENTANG
PELELANGAN IKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT 1 BENGKULU
Menimbang
:
a.
b.
c.
d.
Mengingat
:1.
2.
3.
4.
5.
bahwa untuk menciptakan harga ikan yang layak mutu yang
baik, hingga menguntungkan Produsen, Pedagang maupun
konsumen perlu pengaturan dengan system pelelangan ;
bahwa sesuai dengan perkembangan keadaan terhadap lajunya
pembangunan di Sub Sektor Perikanan perlu adanya
penyeragaman ketentuan mengenai pelelangan ikan dalam
Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu;
bahwa pelelangan ikan tersebut sekaligus akan menumbuhkan
gairah Koperasi Unit Desa Mina dan kelompok-kelompok
nelayan yang belum berbadan hokum yang bergerak pada
kegiatan pelelangan ikan;
bahwa untuk melaksanakan sebagaimana yang tercantum huruf
a, b dan c diatas perlu diatur dalam Peraturan Daerah Tingkat I
Bengkulu;
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok
Pemerintahan di Daerah;
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1967 jo Peraturan Pemerintah
Nomor 20 Tahun 1968 tentang Pembentukan Propinsi Bengkulu;
Undang-Undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang Peraturan
Umum Retribusi Daerah;
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan;
Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1957 tentang Penyerahan
sebagian dari urusan Pemerintah Pusat di Lapangan Perikanan
Laut, Kehutanan dan Karet Rakyat kepada Daerah-daerah
Swatantra Tingkat I;
Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I
Bengkulu.
Menetapkan :
MEMUTUSKAN
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT
BENGKULU TENTANG PELELANGAN IKAN.
BA
I
B AB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah ialah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu.
2. Pemerintah Daerah ialah Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I
Bengkulu.
3. Gubernur ialah Gubernur Kepala daerah Tingkat I Bengkulu.
4. Peraturan Daerah ialah Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat
I Bengkulu.
5. Pejabat ialah Kepala Dinas Perikanan PropinsiDaerah Tingkat I
Bengkulu atau yang ditunjuk.
6. Tempat Pelelangan Ikan ialah tempat yang disediakan untuk
menyelenggarakan pelelangan ikan baik yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah maupun Organisasi Nelayan/Badan Hukum
lainnya.
7. Nelayan ialah setiap orang yang penghidupannya baik sebagian
maupun seluruhnya didasarkan atas hasil penangkapan ikan.
8. Petani ikan ialah orang yang mata pencahariannya sebagian atau
seluruhnya bersumber dari budi daya ikan.
9. Ikan ialah semua jenis ikan yang termasuk biota perairan lainnya.
10. Pelelangan ikan ialah penjualan ikan dihadapan umum dengan
jalan penawaran meningkat.
11. Organisasi nelayan ialah Tiap Organisasi yang didirikan oleh para
nelayan dengan bentuk koperasi.
BAB II
TATA CARA PENJUALAN/PELELANGAN
Pasal 2
(1) semua hasil penangkapan ikan/budidaya ikan dalam suatu Daerah
Perikanan dijual secara lelang ditempat pelelangan yang telah
ditentukan, kecuali hasil penangkapan ikan/pembudidaya ikan
yang diperlukan untuk lauk pauk bagi nelayan/petani ikan.
(2) Penjual/pembelian oleh/dari nelayan dan petani ikan diluar
ketentuan yang diatur ayat (i) pasal ini dilarang, kecuali mendapat
izin tertulis dari Gubernur atau pejabat yang ditunjuk.
BAB III
IZIN
Pasal 3
(1)
Pelelangan ikan diselenggarakan oleh organisasi Nelayan atau
petani ikan ditempat pelelangan yang telah ditentukan.
(2)
(3)
Organisasi nelayan atau kelompok nelayan/petani ikan yang
mendapat izin mengadakan tempat pelelangan ikan sekaligus
menyelenggarakan pelelangan ikan.
Pelelangan ikan dilakukan menurut syarat-syarat yang ditentukan
oleh Gubernur.
Pasal 4
(1) Cara memperoleh izin penyelenggaraan pelelangan ikan
sebagaimana tesebut dalam pasal 3 ayat (2) dan (3) diatas,
permohonan izin oleh setiap organisasi nelayan diajukan kepada
Gubernur/Walikotamadya kepala Daerah Tingkat II setempat.
(2) Pejabat meneruskan permohonan izin tersebut kepada Gubernur
dengan disertai pertimbangan tehnis seperlunya.
(3) Apabila permohonan izin telah disetujui, selanjutnya diterbitkan
surat Keputusan izin oleh Gubernur atau melalui pendelegasian
wewenang kepada para Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah
Tingkat II.
Pasal 5
(1) Pemberian izin mengadakan penyelenggaraan pelelangan ikan
semata-mata didasarkan atas pertimbangan dapat dipenuhinya
syarat-syarat yeng ditentukan oleh Gubernur yang dapat menjamin
kemampuan untuk menyelenggarakan pelelangan ikan.
(2) Izin mengadakan tempat/menyelenggarakan pelelangan ikan berisi
antara lain :
a. Nama dan tempat kedudukan organisasi yang diberi izin.
b. Keterangan tempat pelelangan ikan diadakan.
c. Syarat-syarat atau perjanjian-perjanjian lain yang
dipandang perlu.
BAB IV
PENOLAKAN PERMINTAAN IZIN
Pasal 6
(1) Permohonan izin dari organsasi nelayan dan kelompok nelayan
untk menyelenggarakan pelelangan ikan, tidak diberikan apabila
tidak memenuhi ketentuan dalam pasal 5 ayat (1).
(2) Setiap permohonan izin yang tidak memenuhi perasyaratan tidak
akandiajukan kepada Gubernur.
BAB V
BESARNYA RETRIBUSI PELELANGAN IKAN
Pasal 7
(1) Retribusi pelelangan ikan ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari
tiap hasil penjualan ikan, yang melelangkan ikannya (hasil
tangkapannya) ditempat pelelangan ikan (TPI).
(2) Pembagian penerimaan Retribusi pelelangan ikan ditetapkan
sebagai berikut :
a. 2% (dua persen) untuk Daerah Tingkat I;
b.3% (tiga persen) untuk Daerah Tingkat II.
(3) Pungutan Retribusi pelelangan ikan sebagaimana yang dimaksud
ayat (1) Pasal ini disetor sepenuhnya ke Kas Daerah Tingkat I
selambat-lambatnya 1 kali 24 jam.
BAB VI
PENGAWASAN PELELANGAN IKAN
Pasal 8
(1) Pemerintah Daerah melakukan pengawasan umum terhadap
pelaksanaan pelelangan ikan.
(2) Pengawasan tehnis dalam pelaksanaan pelelangan ikan dilakukan
Dinas Perikanan.
BAB VII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 9
(1) Barang siapa yang melanggar ketentuan yang dimaksud dalam
pasal 2 dan 3 Peraturan Daerah ini diancam dengan Pidana
Kurungan selam-lamanyan3 (tiga) bulan atau denda sebanyakbanyaknya Rp.25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah )
(2) Tindak Pidana yang dimaksud pada pasal 9 ayat (1) diatas adalah
pelanggaran.
BAB VIII
PENYIDIKAN
Pasal 10
Selain oleh pejabat penyidik umum, penyidikan atas tindak
sebagaimana dimaksud pasal 9 Peraturan Daerah ini dilakukan oleh
Pejabat Penyidik Pegaai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Daerah
yang pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 12
(1) Pada saat mulai berlakunya Peraturan daerah ini, semua Peraturan
Daerah Tingkat II dalam propinsi bengkulu yang mengatur tentang
Pelelangan Ikan dinyatakan tidak berlaku lagi.
(2) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Bengkulu, 20 Februari 1986
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH PROPINSI DAERAH
TINGKAT I BENGKULU
KETUA
GUBERNUR KEPALA DAERAH
TINGKAT I BENGKULU
Cap/ttd
Cap/ttd
H. BULDANI MASIK
SOEPRAPTO
Dundangkan dalam Lembaran Daerah
Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu
tanggal 8-4-1987 Seri “B”
Nomor 2 Tahun 1987.
Disahkan dengan Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri
tanggal 24-2-1987
Nomor 523.28-162
SEKRETARIS WILAYAH DAERAH TINGKAT I
BENGKULU
Cap/ttd
DRS. H.A. RAZIE YACHYA
NIP. 010059637
Download