KEPALA BIDANG KB DAN KR BKKBN PROP.SUL – SEL Disajikan Pada : PELATIHAN PENDIDIK SEBAYA DAN KONSELOR SEBAYA BAGI PENGELOLA PIK – KRR KAB/KOTA SE SUL - SEL MAKASSAR 26 S/D 30 DESEMBER 2009 ASSALAMUALAIKUM Wr. Wb. SELAMAT PAGI . . . . VISI Seluruh Keluarga Ikut KB MISI Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera VISI SELURUH KELUARGA IKUT KB Bina Keluarga Balita; • Bina Keluarga Remaja; • Pendewasaan Usia Kawin; • Pemakaian Kontrasepsi; • UPPKS; • Bina Keluarga Lansia; • Dll. • GRAND STRATEGY 1. Menggerakkan dan Memberdayakan Seluruh Masyarakat dalam Program KB; 2. Menata Kembali Pengelolaan Program KB; 3. Memperkuat SDM Operasional Program KB; 4. Meningkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Melalui Pelayanan KB; 5. Meningkatkan Pembiayaan Program KB. 7/25/2017 5 Pengertian Remaja Remaja, pemuda dan orang muda 1. Remaja (Adolescent) Penduduk berusia 10-19 th (WHO) 2. Pemuda (Youth) Penduduk berusia 15-24 th (UNFPA) 3. Orang muda (Young People) 7/25/2017 Penduduk berusia 10-24 th (WHO & UNFPA) 6 Pengertian KRR KRR Kesehatan reproduksi remaja adalah kondisi sehat yang menyangkut sistem, (fungsi,komponen dan proses) reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Kondisi sehat adalah sehat secara pisik, mental dan sosial. Pengertian Program KRR ► Program KRR Program untuk memfasilitasi remaja agar memiliki status sistem reproduksi yang sehat, dan TEGAR dari risiko triad melalui : ► ► ► ► ► Pemberian informasi Pelayanan konseling Rujukan pelayanan medis Pendidikan Kecakapan Hidup, Kegiatan khas remaja dll. Perilaku Seksual Remaja Antara 10-31% (n=300 di setiap kota) remaja di 12 kota besar Indonesia, menyatakan pernah melakukan hubungan seks (YKB,1993) 27% putra, 18% putri (N=633 pelajar SLTA) mempunyai pengalaman hubungan seks di Bali (Wimpie Pangkahila, 1996). Perilaku Seksual Remaja 75 dari 100 remaja kelompok berisiko dan belum nikah di Lampung dilaporkan pernah melakukan hubungan seks (PKBI, 1997) 27% remaja laki dan 9% remaja perempuan di Medan mengatakan sudah melakukan hubungan seks (Situmorang,2001) Perilaku Seksual Remaja Kisaran umur pertama kali melakukan hubungan seks: 13-18 th. 60% tidak menggunakan alokon 85% dilakukan di rumah sendiri (PKBI, Rakyat Merdeka, 24 Desember 2006) Perilaku Seksual Remaja 2,5 juta perempuan pernah melakukan aborsi per tahun, 27% dilakukan oleh remaja (+ 700 ribu) Sebagian besar dilakukan dengan cara tidak aman 30-35% aborsi adalah penyumbang kematian ibu (307/100 ribu kelahiran) MMR Indonesia adalah 10 kali Singapore. (PKBI, Rakyat Merdeka, 24 Desember 2006) Prilaku seksual remaja di 4 kota ( DKT, Indonesia 2005) Norma : 89% tidak setuju seks pranikah Praktek: 82% punya teman melakukan seks pranikah Praktek: 66% punya teman hamil sebelum nikah Praktek: Jabotabek 51%, Bandung54%, Surabaya 47%, Medan 52% terbuka menyatakan pernah melakukan seks pranikah Faktor yang paling mempengaruhi remaja melakukan hubungan seksual (3x lebih besar) Punya pacar Punya teman yang “setuju” dengan hubungan seks pra nikah Punya teman “yang mempengaruhi/ mendorong” utk melakukan seks pra nikah (Analisa lanjut SKRRI 2003) Prevalensi tertinggi terdpt di: Kampung Bali - Jakarta : Dari 12.000 Pddk ternyata 85 % adalah Pemakai Narkoba, dr 85% pemakai diperiksa 223 org, ternyata 215 + HIV/AIDS (93 %). Pekanbaru: Dari 10 pemakai Narkoba ternyata rata-rata 4 Orang + HIV/AIDS. Jogyakarta : Di RS. SARJITO, ditemukan 4 Bayi yg lahir ternyata + HIV/AIDS. Arah Kebijakan Program KRR Mewujudkan Tegar Remaja dalam rangka Tegar Keluarga untuk mencapai Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera Ciri Tegar Remaja Tegar Remaja …adalah remaja yang: berperilaku sehat; terhindar dari risiko Seksualitas, HIV/AIDS, NARKOBA; menunda usia pernikahan; bercita-cita mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera; menjadi contoh, model, idola, dan sumber informasi bagi teman sebayanya. Situs tentang Kesehatan Reproduksi Remaja CERIA: Cerita Remaja Indonesia www.bkkbn.go.id Situs Remaja Pengembangan Resources Pengembangan jaringan dan dukungan positif terhadap remaja dan program Remaja dari: Teman, Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya (PSKS); Kelompok-kelompok remaja; Keluarga: orangtua, saudara kandung; Sekolah: teman-teman sekolah, guru-guru; Masyarakat: Pramuka, Remaja Masjid, Organisasi Keagamaan, Toga/Toma dan Organisasi Remaja/Pemuda; Lintas Sektor: Pusat, Provinsi; Kabupaten/Kota; Media Massa, dll. PRIORITAS PROGRAM PIK - KRR PIK-Remaja adalah: suatu wadah program reproduksi kesehatan yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya Kenapa PIK-KRR prioritas? Sumber informasi Kesehatan Reproduksi bagi remaja: 1. Teman sebaya : 71% ( 81%, DKT,05) 2. Orang tua : 31% 3. Guru : 31% 4. Petugs kesehatan : 16% 5. Pemuka agama : 12% ( SKRRI, 2003 ). Apa implikasinya? PIK-Remaja harus bersifat dari, oleh dan untuk remaja Kenapa PIK-Remaja prioritas? Karena PIK-Remaja: 1. Mengintervensi dua intervensi factor promotive sekaligus: Assets PSP Remaja tentang Triad KRR dan Kecakapan Hidup; Resources Jaringan dan dukungan terhadap remaja dan program KRR; 2. Sebagai Pusat informasi dan konsultasi KRR yang gaul: dari, oleh, untuk remaja; 3. Sebagai Pusat Rujukan Informasi KRR yang disampaikan melalui media massa. Kenapa PIK-Remaja? Grand Strategy 1: Menggerakkan dan Memberdayakan Seluruh Masyarakat dalam Program KB Sasaran: Setiap kecamatan memiliki PIK-Remaja yang aktif Untuk mencapai sasaran: Setiap kecamatan memiliki PIK-Remaja yang aktif Peningkatan Jumlah dan Kualitas PIK-KRR melalui upaya: Pembentukan PIK-Remaja Pengembangan PIK-Remaja Percontohan Peningkatan Kualitas PIK-Remaja dari tahap TUMBUH menjadi TEGAK dan TEGAR Upaya Pembentukan PIK-Remaja Kerjasama dengan institusi dan organisasi yang terkait dengan remaja/pemuda melalui: “Demand creation” terhadap PIK-Remaja Koordinasi dan konsultasi dengan pimpinan setempat Pelatihan Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya dan Pengelola PIK-Remaja Penyusunan program kegiatan PIK-Remaja Peluncuran PIK-Remaja (Launching) Upaya Pengembangan PIK-Remaja Percontohan Penyusunan Konsep Pengembanaga PIKRemaja Percontohan Lokakarya Pembahasan Konsep Pengembangan PIK-Remaja Percontohan Operasionalisasi PIK-Remaja Percontohan dan Fasilitasi/pemantauan Lokakarya Tukar Pengalaman antar PIKRemaja Replikasi PIK-Remaja percontohan ke wilayah lain Upaya Peningkatan Kualitas PIK-Remaja dari tahap TUMBUH menjadi TEGAK dan TEGAR Dikembangkan secara bertahap, melalui tiga tahapan: PIK-Remaja tahap TUMBUH; PIK-Remaja tahap TEGAK; PIK-Remaja tahap TEGAR. Masing-masing dilihat dari: Materi dan isi pesan yang diberikan; Dukungan dan jaringan yang dimiliki; Ciri kegiatan yang dilaksanakan. Untuk mencapai sasaran: Setiap kecamatan memiliki PIK-Remaja yang aktif Perlu kesepakatan kedepan: Fasilitasi Kabupaten/Kota Tidak lanjut MoU dengan KNPI, BNN dan Fatayat NU Fasilitasi dan back up tehnis PIK-Remaja yang sudah diresmikan pembentukannya: Oleh Ka. BKKBN Oleh SK Bupati/Walikota dll. TERIMA KASIH 29