Penerapan Authentic Assesment - lp3@unej

advertisement
Disampaikan pada Kegiatan Pelatihan Pedagogik Lanjut (AA)
di LP 3 Universitas Jember
Rabu, 18 Mei 2016
Oleh:
Indrawati
[email protected]
Staf Pengajar P-Fisika PMIPA FKIP Univ. Jember
TUJUAN PELATIHAN
• PESERTA MEMILIKI KESAMAAN PERSEPSI TENTANG
PENTINGNYA AA DALAM PEMBELAJARAN
• PESERTA MEMILIKI KEMAMPUAN MENERAPKAN AA
DALAM PEMBELAJARAN
CONE OF LEARNING (Edgar Dale)
10%
Reading
20%
Hearing words
30%
Looking at picture
PASSIVE
MODEL PEMBELAJARAN
Watching video
50%
Verbal
reciving
Visual
reciving
Looking at an exhibition
Watching a demonstration
Seeing it done on location
Participating in a discussion
Giving a talk
Doing a Dramatic Presentation
Simullating the Real Experience
90%
TINGKAT
MEMORISASI
Doing the Real Thing
ACTIVE
70%
Participating
Doing
TINGKAT
KETERLIBATAN
PELAKSANAAN
GBPP
SAP
PENGEMBANGAN
HASIL
BELAJAR
EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
REKONSTRUKSI
MATA KULIAH
KURIKULUM
PERENCANAAN
PERENCANAAN
KURIKULUM
(PLAN)
Garis
Besar
Rencana
Pembljrn
PELAKSANAAN
PENGEMBANGAN
(ACT)
(DO)
Dosen
Sumber
belajar
Mahasiswa
(CHECK)
EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
Pengem
bangan
Pembela
jaran
PENILAIAN BELAJAR
BAGAIMANA CARA PENILAIANNYA :
•PENILAIAN
KEMAMPUAN KOGNITIF
Ujian tulis
•PENILAIAN KEMAMPUAN
PSIKOMOTOR
?
•PENILAIAN
KEMAMPUAN AFEKTIF
?
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
?
PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR
 Pemberian angka pada hasil belajar
mahasiswa apakah termasuk penilaian?
 Jenis kemampuan apa yang kita nilai dari
mahasiswa?
 Apakah teknik penilaian yang kita jalankan
sudah tepat sesuai kemampuan mahasiswa
secara nyata dan benar?
 Bagaimana cara penilaian: paper/karangan, syair,
matematika, maket, patung, ujian tulis/uraian ,
apakah sama caranya?
 Apakah tes dan ujian tulis merupakan satu
satunya cara yang tepat untuk melihat
kemampuan/kompetensi mahasiswa ?
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
Sistem penilaian dalam K-DIKTI menggunakan standar
penilaian pembelajaran yang dalam Permendikbud Nomor
44 Tahun 2015 pasal 19 ayat 1 diartikan sebagai kriteria
minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran
lulusan.
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup:
1. Prinsip penilaian;
2. Teknik dan instrumen penilaian;
3. Mekanisme dan prosedur penilaian;
4. Pelaksanaan penilaian;
5. Pelaporan penilaian; dan
6. Kelulusan mahasiswa
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN





Edukatif,
Otentik,
Objektif,
Akuntabel, dan
Transparan yang dilakukan secara terintegrasi.
Sumber : Permendikbud Nomor 44 Tahun 2015
PRINSIP
Edukatif
Memotivasi untuk:
 Memperbaiki rencana dan cara belajarnya;
 Meraih capaian pembelajarnya;
Otentik
 Berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan;
 Hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa;
Objektif
 Penilaian yang standarnya disepakati antara osen dan
mahasiswa;
 Bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai;
Akuntabel
 Penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami
oleh mahasiswa.
Transparan
 Penilaian yang prosedural;
 Hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku
kepentingan;
PROSES PENILAIAN DALAM
PEMBELAJARAN SCL
Dilakukan selama proses dengan melihat perkembangan
hasil di beberapa tahapan pembelajaran.
Dalam proses penilaian ini menjadi sangat penting artinya
yaitu dengan memeriksa, mengkaji, memberi arahan
dan masukan kepada peserta didik, dan menggunakan
suatu instrumen penilaian sebagai tolok ukur
ketercapaian kemampuan
Proses Asesmen seperti apa yg tepat utk
pembelajaran SCL ? ? ?
Proses asesmen yang diusulkan dan dianggap tepat dalam metode
pembelajaran SCL adalah model asesmen yang disebut:
Asesmen Kinerja
(Authentic Assessment atau Performance Assessment),
Yaitu:
asesmen yang terdiri atas tiga aktvitas dasar yaitu: dosen
memberi tugas , peserta didik menunjukkan kinerjanya,
dinilai berdasarkan indikator tertentu dengan instrumen
yang disebut Rubrik.
Atau, ada: Tugas, hasil tugas (kinerja), nilai tugas
AUTHENTIC ASSESSMENT?
Authentic Assessment/Performance
Asssessment didefinisikan sebagai:
“Penilaian terhadap proses perolehan,
penerapan pengetahuan dan ketrampilan,
melalui proses pembelajaran yang
menunjukkan kemampuan peserta didik
dalam proses maupun produk”
Gambar: Diagram asesmen kinerja
Perbandingan Asesmen: Tradisional-Otentik
Asesmen Tradisional
 Periode waktu khusus
 Mengukur kecakapan tkt.
rendah
 Menerapkan drill & latihan
 Memiliki perspektif sempit
 Mengungkap fakta
 Menggunakan standar klpk.
 Bertumpu pada ingatan
 Hanya satu solusi yg benar
 Mengungkap kecakapan
 Mengajar untuk ujian
Asesmen Otentik
 Waktu ditentukan dosen & PD
 Mengukur kecakapan tkt. tinggi
 Menerapkan strategi kritisinovatif
 Memiliki perspektif menyeluruh
 Mengungkap konsep & proses
 Menggunakan standar individu
 Bertumpu pada internalisasi
 Solusi yang benar banyak
 Mengungkap kompetensi
 Mengajar demi kebutuhan.
Penilaian autentik
komprehensif
Penilaian tradisional
TES
PENGUKURAN
PENILAIAN
MENCARI
INFORMASI
KEMAMPUAN
PEMBERIAN ANGKA
FORMULA TERTENTU
(NOMINAL/ SKALA)
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Pasien tes
jantung
tekanan darah
100 – 190
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
PEMBERIAN NILAI
ATAU KUALITAS
SESUATU
gawat,
masuk ICCU
INTERAKSI ANTAR RANAH
Afektif
Kognitif
Psikomotor
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
TINGKATAN KEMAMPUAN
RANAH KOGNITIF BLOOM
EVALUASI
SINTESIS
ANALISIS
Merangkai
Merancang
PENERAPAN Memilah
Membedakan Mengatur
PEMAHAMAN
Menghitung Membagi
Membuktikan
PENGETAHUAN
Menerangkan Melengkapi
Menjelaskan
Merangkum
Mengingat
Menghafal
Menyebut
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
Mengkritik
Menilai
Menafsirkan
RANAH KOGNITIF BLOOM
oleh ANDERSON dkk, 2001)
(Revisi
CREATE
EVALUATE
ANALYZE
APPLY
UNDERSTAND
REMEMBER
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
TINGKATAN KEMAMPUAN
Ranah Psikomotor (HARROW)
NATURALIZATION
ARTICULATION
PRECISION
MANIPULATION
IMITATION
Meniru
dengan
contoh
Tanpa contoh
Visual
dapat meniru
Lancar
dan
tepat
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
Akurat
dan
cepat
Spontan
dan
otomatis
TINGKATAN KEMAMPUAN
RANAH AFEKTIF ( sikap dan nilai )
(KRATHWOHL)
CHARACTERIZATION
ORGANIZATION
VALUING
Mengatur diri
RESPONDING
menghargai
RECEIVING
menanggapi
menerima
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
Menjadikan
pola hidup
•
•
•
•
•
•
•
•
•
MENGGAMBAR ( Picasso )
MENYAYI ( Mariah Carrey )
BERMAIN BOLA ( Ronaldo )
BERMAIN FILM ( Christien Hakim )
MENCIPTA LAGU ( Titiek Puspa )
PIDATO ( Soekarno )
MENGAJAR ( dosen )
MANAJEMEN ( Manajer )
MERANCANG ARSITEKTUR
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
MASUK
RANAH /
DOMAIN
YANG
MANA
?
alternatif I
PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR
(yang lazim )
KULIAH
PENILAIAN
HASIL
BELAJAR
MAHASISWA
BELAJAR
TES / UJIAN
LULUS
TIDAK
LULUS
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
Alternatif 2
KULIAH DAN TUTORIAL
KOMPETEN
?
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
PERFORMANCE ASSESSMENT
( ASESMEN KINERJA )
TUGAS ( TASK )
KINERJA
MAHASISWA
KRITERIA PENILAIAN
( RUBRIC )
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
TUJUAN ASESMEN
• Sebagai umpan balik peserta didik dalam
meningkatkan usaha belajarnya
• Sebagai umpan balik bagi dosen akan
perkuliahan yang dilakukannya
• Untuk menjamin akuntabilitas proses
pembelajaran
• Untuk memotivasi peserta didik
• Untuk mendiagnosis kekuatan dan
kekurangan siswa
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
PENDEKATAN PENILAIAN
PENILAIAN
ACUAN NORMA
(PAN)
Berdasar
nilai
kelompok
PENILAIAN
ACUAN PATOKAN
(PAP)
Berdasarkan
kriteria yang
terukur / terskala
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
RUBRIK?
• Rubrik merupakan panduan asesmen yang
menggambarkan kriteria yang digunakan dosen dalam
menilai dan memberi tingkatan ketercapaian hasil
belajar/kerja mahasiswa.
• Rubrik memuat daftar karakteristik unjuk kerja yang
diharapkan terwujud/tertampilkan dalam proses dan
hasil kerja mahasiswa, dan dijadikan panduan untuk
mengevaluasi masing-masing karakteristik tersebut.
Manfaat pemakaian rubrik dalam proses penilaian
 Rubrik dapat menjelaskan deskripsi tugas
 Rubrik memberikan informasi bobot penilaian
 Dalam proses belajar, mahasiswa
memperoleh umpan balik yang cepat dan
akurat
 Penilaian lebih objektif dan konsisten karena
indikator kinerja diketahui secara terbuka
oleh peserta didik dan dosen sejak awal.
3 Macam Rubrik
(1) Rubrik deskriptif;
(2) Rubrik holistik; dan
(3) Rubrik skala persepsi.
Rubrik Deskriptif
Rubrik Deskriptif memuat 4 komponen
1. Deskripsi tugas: menjelaskan tugas atau objek yang akan dinilai atau
dievaluasi.
2. Skala nilai: menyatakan tingkat capaian peserta didik dalam mengerjakan
tugas untuk dimensi tertentu.
3. Dimensi: dimensi menyatakan aspek-aspek yang dinilai dari pelaksanaan
tugas yang diberikan.
4. Tolok ukur: deskripsi yang menjelaskan bagaimana karakteristik dari hasil
kerja mahasiswa.Digunakan untuk standar yang menentukan pencapaian
skala penilaian, misalnya nilai sangat memuaskan, memuaskan, atau
cukup.
Rubrik Deskriptif
RD: memberikan deskripsi karakteristik atau
tolok ukur penilaian pada setiap skala nilai yang
diberikan.
Dimensi
Dimensi 1
Dimensi 2
Dimensi 3
Skala 1
Skala 2
Skala 3
Rubrik Holistik
Rubrik holistik hanya memiliki satu skala nilai, yaitu
skala tertinggi.
Isi dari deskripsi dimensinya adalah kriteria dari
suatu kinerja untuk skala tertinggi.
Apabila peserta didik tidak memenuhi kriteria
tersebut, penilai memberi komentar berupa
alasan mengapa tugas mahasiswa tidak
mendapatkan nilai maksimal.
Holistic Or Analytic—Which To Use?
3. Excellent Researcher
–
–
–
–
included 10-12 sources
no apparent historical inaccuracies
can easily tell which sources information was drawn from
all relevant information is included
2. Good Researcher
–
–
–
–
included 5-9 sources
few historical inaccuracies
can tell with difficulty where information came from
bibliography contains most relevant information
1. Poor Researcher
–
–
–
–
included 1-4 sources
lots of historical inaccuracies
cannot tell from which source information came
bibliography contains very little information
Dimensi
Kriteria
Dimensi 1
Harapan Dimensi 1
Dimensi 2
Harapan Dimensi 2
Dimensi 3
Harapan Dimensi 3
Dimensi 4
Harapan Dimensi 4
Dimensi 5
Harapan Dimensi 5
Komentar
Nilai
Kelemahan rubrik holistik adalah dosen masih harus menuliskan komentar atas capaian
mahasiswa pada setiap dimensi bila mahasiswa tidak mencapai kriteria maksimum.
Dengan tidak adanya panduan terperinci, maka kemungkinan akan terjadi
ketidakkonsistenan dalam pemberian komentar atau umpan balik kepada mahasiswa.
Pada rubrik holistik dosen perlu menuliskan komentar yang sama pada tugas mahasiswa
yang menunjukkan karakteristik yang sama, sehingga akan memerlukan lebih banyak
waktu. Meskipun perlu diakui bahwa menyusun rubrik holistik lebih sederhana daripada
rubrik deskriptif, namun waktu diperlukan dalam melakukan penilaian mungkin sekali
lebih lama.
Cara membuat Rubrik
1. Mencari berbagai model rubrik
2. Menetapkan Dimensi
3. Menentukan Skala
4. Membuat Tolak Ukur pada Rubrik Deskriptif
Menentukan berbagai model rubrik
Berbagai model rubrik dapat diperoleh dengan melakukan
pencarian di website, karena banyak institusi pendidikan
dan staf pengajar yang menaruh rubrik mereka di sana.
Berbagai model rubrik yang ada dapat dipelajari dengan
membandingkan sebuah rubrik dengan rubrik lainnya
sehingga menginspirasi ide-ide contoh dimensi dan tolok
ukur yang selanjutnya diadaptasi sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
jika menggunakan atau mengadaptasi rubrik dosen lain,
jangan lupa untuk meminta ijin
kepada penulis aslinya) !!!!!!!!!
Menetapkan Dimensi
 Menentukan dimensi dan elemen-elemen di dalamnya menjadi deskripsi
dimensi.
 Membuat daftar yang berisi harapan-harapan dosen dari tugas yang akan
dikerjakan oleh mahasiswa;
 Menyusun daftar yang telah dibuat mulai dari harapan yang paling
diinginkan;
 Meringkas daftar harapan, jika daftar harapan masih panjang. Daftar
dapat disederhanakan dengan cara menghilangkan elemen yang kurang
penting atau menggabungkan elemen yang memiliki kesamaan,
Mengelompokkan elemen tersebut berdasarkan hubungan yang satu
dengan yang lainnya. Jadi, setiap kelompok berisi elemen- elemen yang
saling berhubungan;
 Memberi nama masing-masing kelompok dengan nama yang
menggambarkan elemen-elemen di dalamnya;
 Nama-nama yang diberikan pada langkah di atas disebut dengan dimensi
untuk skala tertinggi.
Menentukan Skala
• Tingkat pencapaian hasil kerja mahasiswa untuk setiap
dimensi ditunjukkan dengan skala penilaian.
• Jumlah skala yang dianjurkan sesuai dengan tingkatan
penilaian yang ada di program studi masing-masing,
misalnya penilaian sampai skala 5, yaitu sangat baik,
baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang.
• Semakin banyak skala yang dipergunakan semakin
tidak mudah membedakan tolak ukur setiap dimensi,
sehingga dapat menimbulkan subjektif.
• Tingkatan skala yang digunakan harus jelas dan relevan
untuk dosen dan mahasiswa.
Membuat Tolak Ukur pada Rubrik Deskriptif
Tahapan pembuatan tolok ukur dimensi:
• Tolok ukur dimensi untuk skala tertinggi sudah dibuat
sebelumnya, yaitu daftar-daftar yang telah dibuat saat
pada proses pembuatan dimensi, dan daftar tersebut
berupa harapan-harapan dosen pada tugas mahasiswa;
• Membuat tolak dimensi untuk skala terendah, yang
pembuatannya mudah karena merupakan kebalikan
tolak ukur dimensi untuk skala tertinggi;
• Membuat deskripsi dimensi untuk skala pertengahan.
Performance
criteria
(demensi)
1
Developing
2
Satisfactory
3
Excamplary
4
Does not collect
any information
that relates to the
topic
Collect very little
information
some relates to
the topic
Collect some
basic information
most relates to
the topic
Collect a great
deal of
information all
the relates to the
topic
Does not perform
any duties of
assigned team
role
Perform very
little duties
Performs nearly
all duties
Performs all
duties of
assigned team
role
(3) Share in
work of team
Always relies on
others to do the
work
Rarely does the
assigned work
often needs
reminding
Ussually does
the assigned
work rarelly
needs reminding
Allways does the
assigned work
without having to
be reminded
(4) Listen to
Other
Teamates
Is always talkingnever allows
anyone else to
speak
Usually doing
most of the
talking rarely
allows others to
speak
Listen, but
sometimes talks
too much
Listen and
speaks a fair
amount
(1) Produces
research
information
(2) Fullfill Team
Role’s Duties
Unsatisfactory
score
Analytic rubrics articulates levels of performance for each
criterion so the teacher can assess student performance on each
criterion (Research Rubric)
Criteria
1
2
3
Number of Sources
1-4
5-9
10-12
Historical Accuracy
Lots of historical
inaccuracies
Few
inaccuracies
No apparent
inaccuracies
Organization
Can not tell from
which source
information
Can tell with
difficulty where
information
came from
Can easily tell
which sources
info was drawn
from
Bibliography
Bibliography
contains very little
information.
Bibliography
contains most
relevant
information
All relevant
information
included
Malden Public Schools 2010
43
Holistic Rubric assigns a level of performance by assessing
performance across multiple criteria as a whole (Research Rubric)
3 - Excellent Researcher
 included 10-12 sources
 no apparent historical inaccuracies
 can easily tell which sources information was drawn from
 all relevant information is included
2 - Good Researcher
 included 5-9 sources
 few historical inaccuracies
 can tell with difficulty where information came from
 bibliography contains most relevant information
1 - Poor Researcher
 included 1-4 sources
 lots of historical inaccuracies
 cannot tell from which source information came
 bibliography contains very little information
Malden Public Schools 2010
44
Teknik-teknik AA
1. Penilaian kinerja
2. Penilaian Proyek
3. Penilaian Portofolio
4. Penilaian Tertulis
1. Penilaian Kinerja:
 AA sebisa mungkin melibatkan partisipasi PD, khususnya
dalam proses dan menentukan aspek-aspek yang akan dinilai.
 Dosen/Guru dapat melakukannya dengan meminta PD
menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka
gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya.
 Dengan
menggunakan
informasi
ini,
dos/guru
dapat
memberikan umpan balik terhadap kinerja PD baik dalam
bentuk laporan naratif maupun laporan kelas.
Beberapa cara untuk merekam
hasil penilaian berbasis kinerja:
•
•
•
•
•
Daftar cek (checklist),
Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records),
Skala penilaian (rating scale), dan
Memori atau ingatan (memory approach)
Penilaian-diri (self assessment)
Daftar cek (checklist)
Daftar cek digunakan untuk mengetahui
muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu
dari indikator atau sub-indikator yang harus
muncul dalam sebuah peristiwa atau
tindakan.
Catatan anekdot/narasi
(anecdotal/narative records).
Catatan anekdot digunakan dengan cara
dos/guru menulis laporan narasi tentang apa
yang dilakukan oleh masing-masing PD selama
melakukan tindakan. Dari laporan tersebut,
dos/guru dapat menentukan seberapa baik PD
memenuhi standar yang ditetapkan.
Skala penilaian (rating scale).
Skala penilaian digunakan dengan menggunakan
skala numerik berikut predikatnya.
Misalnya:
5 = baik sekali,
4 = baik,
3 = cukup,
2 = kurang,
1 = kurang sekali.
Memori atau ingatan (memory approach)
• Memori atau ingatan digunakan oleh dos/guru dengan cara
mengamati PD ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa
membuat catatan.
• Dos/guru menggunakan informasi dari memorinya untuk
menentukan apakah PD sudah berhasil atau belum.
• Cara seperti ini tetap ada manfaatnya, namun tidak
dianjurkan.
Penilaian-diri (self assessment)
Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian dg
cara PD diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan
dengan status,
proses dan tingkat pencapaian
kompetensi yang dipelajarinya dalam matakuliah/mata
pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat
digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif,
afektif dan psikomotor.
Cara Menentukan teknik AA
1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri,
penilaian antar teman, dan jurnal.
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan,
dan penugasan.
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan melalui penilaian kinerja,
penilaian proses, dan penilaian portofolio.
2. Penilaian Proyek (Project assessment)
 Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian thdp tugas yg harus
diselesaikan oleh PD menurut periode/waktu tertentu.
 Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh
PD, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan, analisis, dan penyajian data.
 Penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman,
mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
 Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, PD memperoleh
kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan
pengetahuannya.
 Pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan
perhatian khusus dari dos/guru:
1. Keterampilan PD dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan
data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang
diperoleh, dan menulis laporan.
2. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta
didik.
3. Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan
atau dihasilkan oleh peserta didik.
3. Portofolio
• Sekumpulan hasil kerja peserta didik yang menunjukkan
peningkatan atau pencapaian peserta didik (Stiggin :1994)
• Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang sengaja
dibuat dan mencerminkan runtutan upaya peserta didik.
• Sekumpulan upaya, kemajuan atau prestasi peserta didik yang
terencana (memiliki tujuan) pada bidang tertentu (Rustaman,
N :2003)
55
......... Portofolio
• Aspek-aspek yang harus diperhatikan
– usaha yang sengaja dilakukan, terencana dan memiliki
tujuan
– dokumen (produk) sebagai bukti
– tingkat perkembangan
– kemampuan menilai diri/refleksi
– dilakukan pada rentang waktu tertentu
56
4. Tes Tertulis
Tes tertulis dapat berbentuk:
– Tes uraian: terbatas atau bebas
– Pilihan ganda (Pilgan, BS, Menjodohkan, dll.)
57
Tugas kelompok (@ 4 orang)
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
Download