KULIAH MK GENDER DAN KELUARGA (IKK 214- 3 SKS) MAHASISWA STRATA-1 DIPERSIAPKAN OLEH: DR. IR. HERIEN PUSPITAWATI, MSC., MSC. DEPT. ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA 2014 1 ****DEFINISI DAN PENGERTIAN KELUARGA ***** 2 Keluarga adalah suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan adopsi dan berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan sosial bagi suami istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara lakilaki dan perempuan serta merupakan pemelihara kebudayaan bersama. Perkawinan merupakan penyatuan dari dua orang yang masing-masing mempunyai sejarahnya sendiri-sendiri 3 Empat Ciri Keluarga menurut Burgest & Locke 1. Susunan orang-orang yang disatukan oleh perkawinan, darah atau adopsi 2. Hidup bersama dibawah satu atap (rumah tangga) 3. Kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi peran-peran sosial 4. Pemeliharaan suatu kebudayaan 4 Burgest & Locke mengemukakan 4 ciri keluarga yaitu 1. Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Pertalian antar suami dan istri adalah perkawinan dan hubungan antara orang tua dan anak biasanya adalah darah dan kadang kala adopsi 2. Anggota-anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama dibawah satu atap dan merupakan susunan satu rumah tangga. Tempat kos dan rumah penginapan bisa saja menjadi rumah tangga, tetapi tidak akan dapat menjadi keluarga, karena anggota-anggotanya tidak dihubungkan oleh darah, perkawinan atau adopsi 3. Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan. Peranan-peranan tersebut diperkuat oleh kekuatan melalui sentimen yang sebagian merupakan tradisi dan sebagian lagi emosional yang menghasilkan pengalaman. 4. Keluarga adalah pemelihara suatu kebudayaan bersama yang diperoleh pada hakekatnya dari kebudayaan umum 5 Definisi “ Keluarga” UU no 10 tahun 1992 • Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri atau suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Keluarga adalah wahana utama & pertama untuk : • Mengembangkan potensi keluarga • Mengembangkan aspek sosial dan ekonomi keluarga • School of love atau penyemaian cinta–kasihsayang 6 ****FUNGSI-FUNGSI KELUARGA**** 7 Family Functions (PP No 21 Thn 1994 ttg Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera, BKKBN) Fungsi keluarga dijalankan untuk mencapai tujuan KELUARGA Fungsi Keagamaan Fungsi Sosial Budaya Fungsi Cinta Kasih Fungsi Perlindungan Fungsi Reproduksi Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan Fungsi Ekonomi Fungsi Pembinaan Lingkungan 8 ****STRUKTUR DAN BENTUK KELUARGA **** 9 Struktur/bentuk keluarga adalah: pola dari kedudukan dan peran didalamnya dari anggota keluarga tersebut. Struktur Keluarga - Setiap masyarakat mempunyai peraturanperaturan dan harapan-harapan yang menggambarkan orang bagaimana berperilaku pada keadaan yang berlainan - Masing-masing orang mempunyai suatu pola perilaku tertentu atau peran yang dilakukan dalam kedudukan di dalam keluarganya. Mis : hubungan antara ibu dan anak perempuannya. 10 STRUKTUR KELUARGA Ibu Ayah 1. KELUARGA UTUH (INTACT FAMILIES) A2 A3 2. KELUARGA TUNGGAL (SINGLE PARENT FAMILIES) A 1 Masing-masing Anggota mempunyai: PERAN TANGGUNG JAWAB HAK KEWAJIBAN STATUS DALAM KELUARGA 11 Struktur / Bentuk Keluarga Terdapat 2 Bentuk keluarga: 1. Keluarga Inti (“nuclear family”) 2. Keluarga Luas (“extended family”) Di Jawa, Keluarga Luas istilah kekerabatan Di Batak, Keluarga Luas metutur 12 Terdapat 2 Bentuk keluarga yaitu: Keluarga Inti (“nuclear family”): keluarga yang terdapat ayah, ibu dan anak-anak yang belum dewasa atau belum kawin. Dapat juga berupa: keluarga yang tidak mempunyai anak, kelaurga yang menjanda dan keluarga yang tidak sah Keluarga Luas (“extended family”) adalah keluarga yang terdapat suami istri dan anak-anaknya, ditambah juga dengan nenek, paman, bibi, kemenakan dan saudarasaudara lainnya. Dalam keluarga Jawa akan terlihat adanya keluarga luas dengan menggunakan istilah kekerabatan, baik keatas maupun kebawah sampai 10 tingkatan 13 TIPE KELUARGA Keluarga dengan anggota normal vs keluarga dengan anggota cacat Keluarga miskin vs keluarga kaya Keluarga kota vs keluarga desa 14 +10 . . +7 +6 +5 +4 : +3 : +2 : +1 : 0 : -1 : -2 : -3 : -4 : -5 : -6 : -7 : -8 : -9 : -10 : Namanya = -4, -5, . . . . . -10 Canggah Buyut Eyang/embah Orang tua (ayah/bapak, ibu) diri sendiri Anak Cucu Buyut Canggah NAMA HIERARKI KELUARGA Wareng Udeg-udeg Gantung siwur Gropak sente Slebok besok 15 Galih asem TEORI-TEORI YANG MELANDASI INSTITUSI KELUARGA MAKRO: • STRUKTURAL-FUNGSIONAL • SOSIAL-KONFLIK MIKRO: • Social-exchange Theory • Symbolic Interaction Theory • Family Development Theory 16 PENTINGNYA MEMAHAMI TEORI ATAU KERANGKA KONSEPTUAL ALAT UNTUK MEMAHAMI SUATU FENOMENA SEBUAH PETUNJUK UNTUK MENJAWAB PERTANYAANMEMBERIKAN PANDUAN/PERSPEKTIF, IDE-2 DALAM MEMPELAJARI SUATU FENOMENA KERANGKA TEORI DAPAT MEMBANTU KITA UNTUK MENENTUKAN POLICY, INTERVENSI JANGKA PENDEK YANG BERKAITAN DENGAN TUJUAN JANGKA PANJANG 17 TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL STRUKTUR FUNGSI MENCAPAI TUJUAN BERSAMA 18 TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL • Pendekatan teori sosiologi struktural-fungsional biasa digunakan oleh Spencer dan Durkheim yang menyangkut struktur (aturan pola sosial) dan fungsinya dalam masyarakat dan pada kehidupan sosial secara total. Penganut pandangan teori struktural-fungsional melihat sistem sosial sebagai suatu sistem yang seimbang, harmonis dan berkelanjutan. Konsep struktur sosial meliputi bagian-bagian dari sistem dengan cara kerja pada setiap bagian yang terorganisir. • Pendekatan struktural-fungsional menekankan pada keseimbangan sistem yang stabil dalam keluarga dan kestabilan sistem sosial dalam masyarakat. Pendekatan teori struktural fungsional dapat digunakan dalam menganalisis peran keluarga agar dapat berfungsi dengan baik untuk menjaga keutuhan keluarga dan masyarakat. Konsep keseimbangan mengarah kepada konsep homeostasis suatu organisme yaitu suatu kemampuan untuk memelihara stabilitas agar kelangsungan suatu sistem tetap terjaga dengan baik meskipun di dalamnya mengakomodasi adanya adaptasi dengan lingkungan. Pendekatan struktural fungsional juga menganalisis adanya penyimpangan, misalnya penyimpangan nilai-nilai budaya dan norma, kemudian memperhitungkan seberapa besar penyimpangan dapat berkontribusi pada kestabilan atau perubahan sistem sosial. Penerapan teori struktural fungsional dalam konteks keluarga 19 terlihat dari struktur dan aturan yang diterapkan. TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL 1. 2. 3. 4. 5. Persyaratan STRUKTURAL yang harus dipenuhi oleh keluarga agar dapat berfungsi, yaitu meliputi: Difrensiasi peran yaitu alokasi peran/tugas dan aktivitas yang harus dilakukan dalam keluarga, Alokasi solidaritas yang menyangkut distribusi relasi antar anggota keluarga, Alokasi ekonomi yang menyangkut distribusi barang dan jasa antar anggota keluarga untuk mencapai tujuan keluarga, Alokasi politik yang menyangkut distribusi kekuasaan dalam keluarga, dan Alokasi integrasi dan ekspresi yaitu meliputi cara/ tehnik sosialisasi internalisasi maupun pelestarian nilai-nilai maupun perilaku pada setiap anggota keluarga dalam memenuhi tuntutan norma-norma yang berlaku. 20 KONSEP STRUKTUR PEMBAGIAN PERAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB, HAK DAN KEWAJIBAN MENJALANKAN FUNGSI MEMPUNYAI ATURAN DAN NILAI/ NORMA YANG HARUS DIIKUTI MEMPUNYAI TUJUAN 21 Struktur/bentuk keluarga adalah: pola dari kedudukan dan peran didalamnya dari anggota keluarga tersebut. Struktur Keluarga - Setiap masyarakat mempunyai peraturanperaturan dan harapan-harapan yang menggambarkan orang bagaimana berperilaku pada keadaan yang berlainan - Masing-masing orang mempunyai suatu pola perilaku tertentu atau peran yang dilakukan dalam kedudukan di dalam keluarganya. Mis : hubungan antara ibu dan anak perempuannya. 22 STRUKTUR KELUARGA Ibu Ayah 1. KELUARGA UTUH (INTACT FAMILIES) A2 A3 2. KELUARGA TUNGGAL (SINGLE PARENT FAMILIES) A 1 Masing-masing Anggota mempunyai: PERAN TANGGUNG JAWAB HAK KEWAJIBAN STATUS DALAM KELUARGA UMUMNYA DILANDASI OLEH SISTEM PATRIARKI 23 PENERAPAN TEORI S-F Kepentingan paternalistik sosial (struktur) harus diinternalisasikan sejak individu dilahirkan karena merupakan suatu mekanisasi sosial agar seorang anak mengetahui posisi dan kedudukannya, sehingga ia akan mendapatkan tempat dalam masyarakat kelak setelah dewasa. Keluarga sebagai subsistem dalam masyarakat, subsistem lainnya adalah sistem ekonomi, politik, pendidikan, agama, dsb. 24 ASPEK STRUKTURAL Aspek struktural menciptakan keseimbangan sebuah sistem sosial yang tertib (social order). Ketertiban keluarga akan tercipta kalau ada struktur atau strata dalam keluarga, dimana masing-masing mengetahui peran dan posisinya dan patuh pada nilai yang melandasi struktur tersebut. Struktur dalam keluarga dapat dijadikan institusi keluarga sebagai sistem kesatuan dengan elemenelemen utama yang saling terkait: 1. Status sosial: pencari nafkah, ibu rumah tangga, anak sekolah, dll 2. Fungsi dan peran sosial: perangkat tingkah laku yang diharapkan dapat memotivasi tingkah laku seseorang yang menduduki status sosial tertentu (peran instrumental/ mencari nafkah; peran emosional ekspresif / pemberi cinta, kasih sayang) 3. Norma sosial: Peraturan yang menggambarkan bagaimana sebaiknya seseorang bertingkah laku dalam situasi tertentu. 25 ASPEK FUNGSIONAL Arti fungsi disini dikaitkan dengan bagaimana sebuah sistem dalam masyarakat/ keluarga dapat berhubungan menjadi satu kesatuan yang solid. Parsons menekankan pada pentingnya diferensiasi peran dalam kesatuan peran instrumentalekspresif dengan alokasi kewajiban tugas-tugas dalam mencapai tujuan, integritas dan solidaritas, serta pola kesinambungan atau pemeliharaan keluarga. 26 TEORI SISTEM Teori sistem mempunyai pengertian dan konsep yang sama dengan Teori struktural-fungsional, namun teori sistem lebih menekankan pada beroperasinya hubungan antara satu set dengan set lainnya, sedangkan kalau teori struktural-fungsional lebih menekankan pada mekanisme struktur dan fungsi dalam mempertahankan keseimbangan struktur. Kedua teori tersebut terkadang dipandang sebagai teori yang sama, dan keduanya diterapkan pada analisis kehidupan keluarga. Pendekatan teori sistem sosial diperkenalkan oleh seorang ahli ekonomi Adam Smith yang menyangkut adanya konsep kesatuan dan saling ketergantungan antara individu dan 27 masyarakat. FOKUS DAN SKOPE ASUMSI Seluruh bagian dalam suatu sistem saling berhubungan Sistem hanya dapat dimengerti apabila dilihat secara keseluruhan Perilaku suatu sistem dapat mempengaruhi lingkungannya dan sebaliknya sebagai feedback, lingkungan dapat mempengaruhi suatu sistem Sistem merupakan heuristic (suatu cara untuk mengetahui seperti sistem terdiri atas subsistem input, proses, dan output ) bukan sesuatu yang nyata (realitas) 28 Asumsi yang Mendasari Keluarga Sebagai Sebuah Sistem Setiap keluarga adalah unik, baik karena beragamnya karakteristik personal, & beragamnya budaya & ideologi. Keluarga adalah sistem interaksi. Tiap anggota keluarga memiliki fungsi masing-masing, baik secara kolektif maupun individual. Keluarga selalu mengalami perubahan 29 KONSEP SISTEM Sistem: suatu set obyek dan hubungan antar obyek dengan atributnya (Hall & Fagan, 1956). Boundaries: suatu batas antara sistem dan lingkungannya yang mempengaruhi aliran informasi dan energinya (tertutup atau terbuka) Aturan Transformasi: memperlihatkan hubungan antara elemen-elemen dalam suatu sistem Feedback: suatu konsep dari teori sistem yang menggambarkan aliran sirkulasi dari output kembali sebagai input (positif, negatif/ penyimpangan) 30 KONSEP… Variety: merujuk pada derajat variasi adaptasi perubahan dimana sumberdaya dari sistem dapat memenuhi tuntutan lingkungan yang baru. Equilibrium: merujuk pada keseimbangan antara input dan output (homeostatis= mempertahankan keseimbangan secara dinamis antara feedback dan kontrol) Subsistem: variasi tingkatan dari suatu sistem yang merupakan bagian dari suatu sistem. 31 EKOSISTEM DALAM KELUARGA LINGKUNGAN MAKRO Alami MODEL DEACON & FIREBAUGH,1988 Sistem Masyarakat LINGKUNGAN MAKRO LINGKUNGAN MIKRO Politik Fisik Fisik Buatan Keluarga Manusia Ekonomi Sosial HUBUNGAN KELUARGA & LINGKUNGAN NYA Tehnologi Sosial Budaya Biologi 32 EKOSISTEM ANAK & KELUARGA SISTEM MAKRO Budaya MODEL EKOLOGI BRONFENBRENNER, 1979 Keluarga Luas SISTEM MESO SISTEM MIKRO Teman Keluarga Tetangga HUBUNGAN ANAK DGN LINGKUNGAN NYA Sekolah Anak Mass Media Klp Agama Tetangga Pelayanan Hukum Pelayanan Sosial 33 TEORI STRUKTURAL-FUNGSIONAL Sejarah FILSUF ABAD 18 -19: “Bagaimana dan mengapa suatu masyarakat bisa ada? Faktor-2 apa yang mempersatukan masyarakat? Bagaimana ketertiban sosial (social order) dapat tercipta?” Kawatir akan kebenaran-kebenaran pendapat Thomas Hobbes (abad 17) Bersamaan dengan semakin mapannya ilmu biologi (Teori Sistem) 34 FILSAFAT PLATONIK (PLATO muridnya Socrates atau gurunya Aristoteles): DUNIA CITA VS. DUNIA MATERI ADANYA DIVISION OF LABOR KEPALA AKAL DADA SEMANGAT PERUT NAFSU RULERS (PEMIMPIN) AUXILIARIES (MENTERI) LABORERS (PEKERJA) • Perspektif teoritis struktural fungsional pada awalnya dikembangkan untuk menganalisis keadaan sosial kemasyarakatan secara umum (para sosiolog generasi ke-1 pada akhir abad 18 dan awal abad 19). •Negara yang tenteram akan terwujud kalau ketiga lapisan struktural masyarakat bekerja secara harmonis, dimana masingmasing tahu posisi, peran, kedudukan, hak, kewajiban, tanggung jawab dan batasan-batasannya. 35 AUGUST COMTE (1798 – 1857) The father of Sociology aplikasi metode sains dalam kehidupan masyarakat Ilmu Sosiologi: sebuah prinsip “konsensus sosial” yang dapat tercipta dalam masyarakat, Perspektif fungsionalisme menuju ketertiban dan keharmonisan sosial setelah Revolusi Perancis. Comte menyerang paham utilitarianism dan individualisme yang sangat berpengaruh di Inggris pada zamannya. Comte memakai konsep-konsep ilmu biologi yang saat itu merupakan ilmu yang cukup bergengsi Kesamaan Sosiologi dan Biologi terletak pada perhatian yang sama tentang “Masyarakat identik dengan tubuh organik” Elemen-2 dalam masyarakat saling terkait dan tergantung yang merupakan unit kesatuan Konsep Solidaritas Sosial dan Konsensus sosial Sosiologi ada 2 macam: Statis: Morfologi Dinamis: Tumbuh dan Berkembang 36 HERBERT SPENCER (1820 -1930) Meneruskan teori yang dikembangkan oleh Comte Evolusi Biologi (tumbuh dan matang) ~ masyarakat simpel menuju kompleks melalui adaptasi Masyarakat simpel kompleks, berarti: Organisme masyarakat dan individu tumbuh menjadi besar atau menjadi kompleks, maka terjadi diferensiasi struktur. Proses diferensiasi dalam struktur dibarengai diferensiasi dalam fungsi. Setiap elemen hanya dapat berfungsi melalui cara saling ketergantungan. Satu bagian hilang perubahan fungsi secara keseluruhan. Masyarakat seperti seekor mahluk: “Self-maintaining system” ASUMSI: - Realitas sosial dianggap sebagai sebuah sistem - Proses sebuah sistem hanya dapat dimengerti melalui konsep ketergantungan - Sebuah sistem adalah tertutup, untuk mempertahankan integritas batasan-batasannya. 37 EMILE DURKHEIM (1858-1917) Pemikiran Durkheim banyak dipengaruhi oleh August Comte. Pemikiran Durkheim: Struktur kolektivitas akan memberikan fungsi kepada setiap individu Kepentingan individu tidak bertentangan dengan kepentingan kolektif Individu dalam struktur berbeda fungsi berbeda Individu adalah bagian dari kolektivitas “DIVISION OF LABOR” Perlu adanya “Common Beliefs” Konsesus Kolektif “SOCIAL SOLIDARITY” 38 TALCOTT PARSON (1902-1979) PARSONIAN THEORY: Prinsip S-F selalu berperan dlm kehidupan sosial Parson lebih banyak dipengaruhi oleh Durkheim, yaitu mengkritik utilitarianism. Teori utilitarianism mempropagandakan konsep free enterprise melalui ekonomi pasar yang menciptakan “kekayaan dan kepuasan optimum” diraih melalui rasionalitas dan self interest yang kemudian menciptakan “commom values” sehingga tercipta kerja sama, kontrak, pertukaran dan akhirnya tercipta ketertiban sosial. Durkheim justru membantah bahwa rasionalitas dan self interest justru menciptakan persaingan, penipuan dan kekacauan sosial. Maka Durkheim mengganggap penting untuk menciptakan common values yaitu nilai-nilai yang dipegang, disakralkan oleh masyarakat, yang dapat mengontrol interaksi manusia sehingga ketertiban sosial dapat terbentuk. Vilfredo Pareto memasukkan elemen-elemen nonlogis dan irasional ke dalam teori ekonomi dengan melihat tingkah laku manusia yang 39 terkadang didorong oleh faktor-faktor irasional dan nonlogis. Parsons… Pentingnya Integrasi dalam sebuah sistem (AGIL= Adaptation; Goal Attainment; Integration; Latency) -Sebuah sistem harus ada komponen-2 aktor di mana tingkah lakunya dimotivasi oleh tuntutan-2 peran yang diatur oleh sistem sosialnya. -Sebuah sistem sosial hrs dpt menolak pengaruh ancaman dr luar yg dpt mempeng. kondisi homeostatik (deviasi & konflik) -Diperlukan institusionalisasi, shg menghasilkan aktor-2 yg dapat berfungsi POLA RELASI SOSIAL STABIL Mengakui perubahan evolusioner dan adaptasi (menuju homeostatik) ASUMSI: 1. Masy selalu mencari titik keseimbangan 2. Masy. Memerlukan kebutuhan dasar agar no:1 terpenuhi 3. Utk memenuhi no 2, fungsi-2 perlu diperhatikan dipenuhi. 4. Utk 1,2,3,4 hrs ada struktur tertentu untuk 40 berlangsungnya homeostatik. DIJULUKI “BAPAK SOSIOLOGI” AUGUST COMTE (1798 – 1857) 41 DIKENAL “BAPAK DARWINISME SOSIAL” HERBERT SPENCER (1820 – 1903) 42 DIKENAL “BAPAK PENCETUS SOSIOLOGI MODERN” EMILE DURKHEIM (1858 – 1917) 43 DIKENAL MELAHIRKAN TEORI FUNGSIONAL TALCOTT PARSON (1902 – 1979) 44 MENJELASKAN PERILAKU DEVIASI ROBERT MERTON (1858 – 1917) 45 MENJELASKAN TEORI STRUKTURISASI ANTHONY GIDDEN (1938- NOW) 46 TEORI KONFLIK SOSIAL Menonjolkan situasi konflik dan perubahan sosial dalam melihat struktur sosial masyarakat, dimana perspektif konflik dianggap sebagai “the new sociology” sebagai kritik terhadap teori struktural fungsional yang berkaitan dengan sistem sosial yang terstruktur dan adanya perbedaan fungsi dan diferensiasi peran (division of labor). 47 BENTUK KONFLIK SOSIAL KONFLIK PERAN DI DALAM KELUARGA KONFLIK KOMUNIKASI DALAM KELUARGA KONFLIK KELAS DALAM MASYARAKAT (KELAS BORJUIS VS PROLETAR; KELAS GENDER; KELAS SOSIAL EKONOMI) KONFLIK ADAT VS PENDATANG 48 FOKUS DAN SKOPE ASUMSI •Asumsi Dasar: Manusia tidak mau tunduk pada Konsensus. •Manusia adalah individu otonom yang mempunyai kemauan sendiri tanpa harus tunduk kpd norma dan nilai. Manusia secara garis besar dimotivasi oleh keinginannya sendiri. •Konflik adalah endemik dalam grup sosial. •Tingkatan masyarakat yang normal lebih cenderung mempunyai konflik daripada harmoni. •Konflik merupakan suatu proses konfrontasi antara individu, grup atas sumberdaya yang langka, konfrontasi suatu pegangan hidup yang sangat berarti. •KONSENSUS DAN NEGOSIASI adalah tehnik 49 Empat hal yang Penting dalam Memahami Teori Konflik Sosial 1. 2. 3. 4. Kompetisi (atas kelangkaan sumberdaya seperti makanan, kesenangan, partner seksual, dan sebagainya yang menjadi dasar interaksi manusia bukanlah konsensus seperi yang ditawarkan fungsionalisme, namun lebih kepada kompetisi. Ketidaksamaan struktural, kuasa, perolehan yang ada dalam struktur sosial. Individu dan kelompok yang ingin mendapatkan keuntungan dan berjuang untuk mencapai revolusi. Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari konflik antara keinginan (interest) yang saling berkompetisi dan bukan sekadar adaptasi. Perubahan sosial sering terjadi secara cepat dan50 revolusioner daripada evolusioner. DAVID COOPER (1970): “THE DEATH OF FAMILY” -KELUARGA ADALAH PENJARA, ALAT UNTUK MENERAPKAN IDEOLOGI EKSPLOITASI, MERUSAK SPONTANITAS DAN INISIATIF INDIVIDU 51 DASAR TEORINYA ADA SEJAK FREDERICH ENGELS MENULIS BUKU “ORIGINS OF THE FAMILY, PRIVATE PROPERTY, AND THE STATE” (1884) NO PRIVATE PROPERTY HUNTING & GATHERING PRIVATE PROPERTY AGRARIS (MENETAP) KELUARGA PATRIARKI HASIL PERTANIAN MENINGKAT MONETERISASI EKONOMI INDUSTRIALISASI KAPITALISME 52 KELUARGA PATRIARKI POWER TIDAK MERATA SEMUA MENURUT ATURAN, PERAN DAN FUNGSI FAMILY/ COMMUNITY INTERSTS KAPITALISME POWER TIDAK MERATA SURVIVAL FOR THE FITTEST INDIVIDUAL INTEREST -PERTENTANGAN KELAS BERASAL DARI KELUARGA -PENINDASAN KELAS BERASAL DARI KELUARGA -DISTRIBUSI POWER DALAM KELUARGA TIDAK MERATA (KARENA BERDASARKAN PATRIARKHI) -POWER BERDASARKAN USIA DAN GENDER -POWER ADALAH SUMBERDAYA TERBATAS 53 SUMBER KONFLIK Superstructure -agama/budaya Mode of Production Division of Labor Masyarakat BerkelasKelas/ Hirarkis -Kelas pemilik vs. kelas pekerja -kapitalis/borjuis vs. proletar -Tuan vs. budak -Penguasa vs. rakyat Penciptaan Kelas-Kelas (S-F) INI YANG DIROBOHKAN54 CENDERUNG VERTICAL STRUKTURAL-FUNGSIONAL ATURAN NORMA SANGAT KUAT ADA PEMAKSAAN NORMA-ATURAN ADA ATURAN KELAS—POWER ADA STRATA SOSIAL (BORJUISPROLETAR—LAKI-LAKI-PEREMPUAN) CENDERUNG HORIZONTAL SOSIAL-KONFLIK ATURAN NORMA BARU (NORMA LAMA DIROBOHKAN) INDIVIDUAL-SELF INTEREST ADA KESETARAAN SOSIAL 55 PRAKSIS UNTUK PERUBAHAN STRUKTURAL Jargon Teori Konflik Sosial: - Anti kapitalisme - Anti kemapanan/ Anti Status-Quo - Anti keluarga/ norma-norma konservatif - Agama adalah opium - Demi Keadilan dan Kesetaraan/ Persamaan hak - Pembebasan kaum tertindas/ subordinasi KOMUNISME, SOSIAL-DEMOKRASI, WELFARE-STATE 56 PERBEDAAN PRAKSIS / APLIKASI TEORI STRUKTURALFUNGSIONAL DAN SOSIALKONFLIK DALAM KEHIDUPAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 57 KETERANGAN STRUKTURALFUNGSIONAL SOSIAL-KONFLIK PENYIMPANGAN (DEVIANCE) DIANGGAP SEBAGAI PENYAKIT MASYARAKAT YANG HARUS DILURUSKAN SESUAI DENGAN NORMANORMA LAMA YANG DIANUT BERGENERASI DIANGGAP SEBAGAI DINAMIKA MASYARAKAT YANG NORMAL, DAN HARUS DIWADAHI SESUAI DENGAN DINAMIKA MASYARAKAT SEBAGAI NORMA YANG BARU FREE SEX HARUS DIKAWINKAN (SIAP TIDAK SIAP, SUKA TIDAK SUKA) BOLEH SAJA LIVING TOGETHER, NORMA BARU MUNCUL; TIDAK HARUS MENIKAH KALAU BELUM SIAP HUBUNGAN GAY & LESBIAN DIANGGAP SEBAGAI PENYAKIT MASYARAKAT YANG HARUS DILURUSKAN (DISEMBUHKAN SECARA SPIRITUAL/ PSIKOLOGIS) DIANGGAP SEBAGAI DINAMIKA MASYARAKAT YANG NORMAL, DAN HARUS DIWADAHI (ADA PERKAWINAN GAY & LESBIAN); ADA HUKUM BARU PERCERAIAN SEBISA MUNGKIN DIHINDARKAN; AGAMA KATOLIK TIDAK BOLEH CERAI SEUMUR HIDUP CERAI MERUPAKAN GEJALA NORMAL DALAM MASYARAKAT PERKAWINAN ANTAR AGAMA TIDAK DIPERBOLEH; ADA ATURAN YANG SANGAT KETAT DIPERBOLEHKAN, AGAMA 58 SENDIRI-SENDIRI TERIMA KASIH 59