LAPORAN PRATIKUM AGRIKLIMATOLOGI PENGENALAN ALAT- ALAT PENGUKUR CUACA Di Susun Oleh Kelompok 10 Nama Anggota : 1. 2. 3. 4. ROUDHATUL JANNAH UCA ADHITYA S EBI FEBRIANSYAH BURJU A SILABAN D1B012035 D1B012036 D1B012039 D1B012044 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2013 BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Klimatologi pertanian merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan antara keadaan cuaca dan problema-problema khusus kegiatan pertanian, terutama membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka pendek. Pengamatan dan penelaahan ditekankan pada data unsur cuaca mikro yakni keadaan dari lapisan atmosfer permukaan bumi kira-kira setinggi tanaman atau obyek pertanian tertentu yang bersangkutan. Selain itu dalam hubungan yang luas, klimatologi pertanian mencakup pula lama musim pertanian, hubungan antara laju pertumbuhan tanaman atau hasil panen dengan faktor atau unsur-unsur cuaca dari pengamatan jangka panjang. Untuk menentukan iklim suatu tempat atau daerah diperlukan data cuaca yang telah terkumpul lama (10-30 tahun)yang didapatkan dari hasil pengukuran cuaca dengan alat ukur yang khusus atau instrumentasi klimatologi. Alat-alat yang digunakan harus tahan lama dari pengaruh-pengaruh buruk cuaca untuk dapat setiap waktu mengukur perubahan cuaca. Alat dibuat sedemikian rupa agar hasil pengukuran tidak berubah ketelitiannya. Pemeliharaan alat yang baik membawa keuntungan pemakaian lebih lama. Berdasakan hal tersebut perlunya adanya pengetahuan mengenai alat-alat klimatologi tersebut, baik dari kegunaan atau fungsinya dan cara menggunakannya Pearalatan klimatologi haruslah dapat menghasilkan data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian data ini dapat dibandingkan dengan data di tempat lain, sehingga kita dapat menilai cuaca dan iklim. Pengetahuan akan Agriklimatologi sangat dibutuhkan guna menunjang kemampuan praktikan dalam melakukan kegiatan pertanian. Pada praktikum ini dibahas tentang pengenalan alat pengukur cuaca. B. TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengamati alat-alat yang biasa digunakan dalam pengukur cuaca. Selain itu, dapat memahami fungsi alat dan bagian-bagian alat serta cara kerja masing-masing alat tersebut. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Matahari terbit sampai kira-kira satu atau setelah setangah hari jumlah energi yang diterima temperature terus- menerus naik. Sebaliknya kira -kira jam 13.00 sampai matahari terbenam, jumlah energi yang dilepas oleh bumi lebih besar dari pada yang diterima. Oleh karena itu, kurva temperatur harian turun. Perlu diingat temperature maksimum selama sehari tidak bertepatan dengan insolasi maksimum(Pettersen, 2006 ). Suhu dinyatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan, sandang, pangan, tambang dan tempat dilaksanakannya beberapa aktifitas. Batas suhu yang layak bagi kehidupan makhluk hidup berkisar antara -350 dan 750C.akan tetapi kisaran suhu yang dikehendaki tanaman antara 150C – 400C. pada suhu dibawah atau diatas kisaran tersebut, pertumbuhan tanaman sangat dihambat. Secara langsung, suhu mempengaruhi fotosintese, respirasi, permeabilitas dinding sel, kegiatan ensim, penyerapan air dan unsur hara, transpirasi dan koagulasi protein. Semua pengaruh ini tersimpul dalam pertumbuhan tanaman (Ma’shum, 2005). Mengingat pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktifitas manusia, menyebabkan pengamatan suhu udara yang dilakukan oleh stasiun meteorology dan klimatologi memiliki kriteria diantaranya: Suhu udara permukaan (suhu udara aktual, rata-rata, maksimum dan minimum). Suhu udara di beberapa ketinggia/ lapisan atmosfer Suhu tanah di beberapa kedalaman tanah (hingga kedalaman 1 meter) Suhu permukaan air dan suhu permukaan laut (Anonim, 2010). Suhu tanah dapat di ukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer tanah selubung logam. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara dan selatan dan tinggi dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain intensitas warna tanah, komposisi, panasienis tanah, kemampuan dan kadar legas tanah (Anonim, 2010). Adapun alat-alat meteorologi yang ada di Stasiun Meteorologi Pertanian diantaranya alat pengukur curah hujan (Ombrometer tipe Observatorium dan Ombrograf), Alat pengukur kelembaban relatif udara (Psikometer Assman, Psikometer Sangkar, Higrograf, Higrometer, Sling Psikometer), alat pengukur suhu udara (Termometer Biasa, Termometer Maksimum, Termometer Minimum, dan Termometer Maximum-Minimum Six Bellani), alat pengukur suhu air (Termometer MaksimumMinimum Permukaan Air), alat pengukur panjang penyinaran matahari (Solarimeter tipe Jordan, Solarimeter tipe Combell Stokes), alat pengukur suhu tanah (Termometer Permukaan Tanah, Termometer Selubung Kayu, Termometer Bengkok, Termometer Maksimum-Minimum tanah, Termometer Simons, Stick Termometer), alat pengukur intensitas penyinaran matahari (Aktinograf), alat pengukur evaporasi (Panci Evaporasi Kelas A, Piche Evaporimeter) dan alat pengukur kecepatan angin (Cup Anemometer, Hand Anemometer, Biram Anemometer) (Prawirowardoyo, 1996). Stasiun meteorologi mengadakan contoh penginderaan setiap 30 detik dan mengirimkan kutipan statistik (sebagai contoh, rata-rata dan maksimum). Untuk yang keras menyimpan modul-modul setiap 15 menit. Hal ini dapat menghasilkan kira-kira 20 nilai dari hasil rekaman untuk penyimpanan akhir disetiap interval keluaran. Ukuran utama dibuat di stasiun meteorologi danau vida, pemakaian alat untuk temperatur udara, kelembaban relatif, temperatur tanah (Fontain, 2002). BAB III METODOLOGI PRATIKUM A. Waktu Dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 25 November 2013, pukul 10.00 – 12.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Agriklimatologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi. B. Alat Dan Bahan Alat : 4. Termometer Tanah 1. Higrometer 5. Sling Psikometer 2. Termometer maksimum 6. Termohigroraf minimum Otomatis 3. Thermohigrometer 7. Anemometer Bahan : 1. Alat Tulis C. Prosedur Kerja 1. Menyiapkan satu alat pengamatan cuaca atau datang dekat alat pengamatan cuaca dipasang. 2. Mengamati letak alat pengamatan cuaca tersebut pada stasiun cuaca dan gambar secara sekhematik letak alat pengamatan cuaca tersebut. 3. Menggambar dan memberi keterangan bagian alat pengamatan cuaca yang diamati. 4. Menjelaskan prinsip kerja alat. 5. Melakukan dengan cara yang sama untuk alat pengamatan cuaca lainnya. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengamatan mengenai alat- alat pengukur cuaca, maka didapatlah hasil dan pembahasannya. Berikut akan dipaparkan pembahasan mengenai alat-alat tersebut. 1. Hygrometer Alat ini memiliki bagian-bagian, diantaranya : - Jarum penunjuk skala suhu - Jarum penunjuk skala kelembaban - Spiral dwi logam - Spiral benda higroskopis - Cara kerja :Dengan cara menggerakan tuas sehingga terjadi peregangan pada rambut, rambut sebagai sensor dan piasnya dibuat dapat harian atau mingguan. - Alat ini menggunakan metode yang berdasarkan pada perubahan ukuran atau dimensi bahan higroskopik yaitu rambut. Panjang rambut bervariasi sebagai fungsi dari kandungan kelengasannya atau air, kelengasan ini berkaitan dengan kelembaban udara diseliling. Jika terjadi kelenbaban disekeliling maka rambur akan mengembang atau mengkerut sehingga menggerakan tuas sehingga pena dapat bergerak pula membentuk grafik. Kelebihan alat ini yaitu dapat mengukur kelembaban relatif secara langsung dan terdapat tabel untuk mengubah pembacaan temperatur ke data kelembaban udara. Kelemahannya, hubungan kelembaban dan pemasangan tidak linear, tidak terlalu teliti (sekitar 5%), meskipun rambut kuda mempunyai sifat higroskopis yang baik. Higrometer terdiri dari 4 termometer, yaitu termometer bola baah dan bola kering, serta termometer maksimum dan minimum. Prinsip kerja alat ini adalah termodinamika. Pada alat ini terdapat termometer bola kering (dry) dan termometer bola basah (wet). 1. Thermometer Bola Basah Pada bagian belakang alat terdapat tabung yang berisi air, mengadaptasi tabung tersebut udara luar berguna untuk untuk mengukur kelembaban dan penguapan. 2. Termometer Bola Kering Untuk mengukur suhu disekitar dan kelembaban yang terjadi. Termometer Maksimum dan Minimum Alat ini memiliki bagian-bagian diantaranya : 1. Skala 2. Suhu maksimum 3. Suhu minimum 4. Jarum perak 5. Alkohol 6. Air raksa Prinsip kerja alat ini yaitu jika suhu udara naik, maka air raksa dalam bola akan memuai mendorong cairan air raksa keluar melalui pipa yang menyempit, suhu udara terus naik sampai mencapai nilai maksimum. Jika suhu udara turun, cairan air raksa dalam bola akan menyusut sehingga alur air raksa dalam pipa kapiler terputus, namun ujung air raksa tetap menunjukkan nilai skala yang maksimum. Prosedur kerja alat ini adalah : Thermometer ditempatkan di dalam udara dengan mengatasi faktor-faktor yang berpengaruh antara lain yaitu faktor radiasi dan peredaran udara. Penempatan pada udara dilakukan dengan menempatkannya pada sangkar stevenson 120 cm dengan posisi pintu tidak menghadap matahari. Penempatan thermometer ini dipasang mendatar. Lihat parameter suhu pada kedua sisi untuk mengetahui suhu maksimum dan minimumnya. 2. Termometer maksimum minimum Otomatis Bagian-bagian : Skala Suhu maksimum Suhu minimum Jarum perak Alkohol Air raksa Fungsi termometer ini untuk mengukur suhu o Pemasangan alat : Thermometer ditempatkan di dalam udara dengan mengatasi faktor-faktor yang berpengaruh antara lain yaitu faktor radiasi dan peredaran udara. Penempatan pada udara dilakukan dengan menempatkannya pada sangkar stevenson 120 cm dengan posisi pintu tidak menghadap matahari. Penempatan thermometer ini dipasang mendatar. o Pemeliharaan : Thermometer disimpan dengan baik dan hati-hati jikalau tidak dipergunakan dan sesekali dilap atau dibersihkan dari debu maupun kotoran. o Cara Kerja : Bila suhu naik alkohol dalam reservoir memuai dan mendorong air raksa. Stiff pada kaki yang lain terdorong ke atas oleh air raksa. Jika suhunya turun air raksa dalam kaki pertama mendorong stiff ke atas. Jadi suhu pada kaki yang satu menunjukan suhu maximum dan pada kaki yang lain menunjukan suhu minimum. 3. Thermohigrometer Bagian-bagian : Spiral Dwi Logam / Bimetal Spiral benda higrokopis Jarum penunjuk skala suhu (biru) Jarum penunjuk skala kelembaban (merah) Ventilasi - Fungsi : Mengukur suhu & kelembaban nisbi udara dalam 1 waktu. - Satuan alat : ºC dan % - Satuan pengukuran : ºC dan % - Ketelitian alat : 5ºC dan 1% - Prinsip kerja: Memuai higroskopitas dan muai logam - Cara kerja :Alat digantung dan biarkan dengan interval tertentu, lihat jarum yang menunjuk skala kelembaban itulah kelembaban serta jarum yang menunjuk skala suhu itulah suhu. - Alat ini memiliki kelebihan karena dari satu alat terdiri dua data yang didapat yaitu, suhu udara dan kelembaban nisbi udara. Kelembaban nisbi udara didasarkan pada prinsip termodinamika dan suhu udara dengan prinsip pemuaian air raksa, disamping itu alat ini sederhana dan praktis dalam pengoperasiannya.Kekurangannya adalah harus terlindungi dari sinar matahari dan tetesan hujan sehingga tidak dapat diletakkan di tempat yang terbuka. 4. Termometer Tanah - - Bagian- Bagian : Batang thermo. Kaca pelindung atau tutup. Jarum penunjuk suhu. Skala. Pemasangan alat : Buka atau lepas penutup kaki yang tersarung pada kaki thermometer tanah. Masukan kaki thermometer tanah pada tanah yang akan diukur suhunya sampai tertanam atau berdiri tegar. - Pemeliharaan : Sebaiknya setelah melakukan pengukuran suhu, yang perlu diingat adalah untuk cepat-cepat membersihkan kaki thermometer tanah dari segala kotoran ataupun sisa-sisa tanah yang masih melekat, karena sensor pada thermometer akan terganggu apabila keadaanya kotor atau berkarat. - Cara keja : Thermometer tanah ini tergolong semi otomatis, sebab setelah kaki dari thermometer ini terbenam dalam tanah maka dengan sendirinya keadaan suhu tanah akan dapat dilihat pada layar yang ditunjukan oleh jarum penunjuk. 5. Sikro meter tipe sling Bagian-bagian : a. Termometer bola basah b. Termometer bola kering c. Pegangan - Fungsi : Mengukur kelembaban nisbi udara sesaat. - Satuan Alat : ºC - Satuan Pengukuran : % - Ketelitian Alat : 0,2ºC - Prinsip kerja : Prinsip termodinamika/adiabatik (beda TBB dan TBK) - Cara kerja :Sama dengan sling psikometer namun dusini pemutaran digantikan oleh kipas, yaitu dengan cara kunei (skrup pemutar pegas) diputar – kipas berputar – kalor – pengeringan TBB. - Alat ini memiliki mekanis yang berbeda dengan alat lain dalam mengeringkan termometer bola basah yaitu dengan memutar sling psikometer dan harus diayunkan empat putaran tiap detik untuk memenuhi laju ventilasi yang diperlukan sebesar 2,5 meter tiap detik. Kelebihan alat ini yaitu ketelitian alat hingga 0,2 C. Kelemahan dari alat ini banyak mengeluarkan tenaga untuk mengoprasikannya dan kurang praktis. 6. Thermohigroraf Bagian-bagian : - Lempeng dwi logam/bimetal - Rambut - Sistem tuas higrograf - Sistem tuas termohigrograf - Pena - Silinder kertas grafik · Fungsi : Mengukur suhu dan kelembaban udara dalam 1 waktu. · Satuan Alat : ºC dan % · Satuan Pengukuran : ºC dan % · Ketelitian Alat : 5ºC (termometer) dan 0,5% (higrometer) · Prinsip kerja : Perbedaan muai logam putih dan hitam · Cara kerja : 1) Termograf : kenaikan suhu udara menyebabkan keping dwi logam memuai dan menggerakkan sistem tuas sehingga pena pencatat suhu udara bergerak dan menggores pada kertas grafik. 2) Higrograf : kenaikan kelembaban udara menyebabkan rambut menyerap uap air sehingga rambut mengembang dan akan menggerakan sistem tuas sehingga pena kelembaban udara bergerak dan menggoreskan pada kertas grafik. Prinsip kerja alat ini dengan pengembangan dan pengkerutan rambut akibat kelembaban didalamnya.Alat ini memberikan kejelasan data dengan gambar yang ada dikertas grafik berupa data kelembaban nisbi udara dan suhu udara dengan goresan yang tercatat dalam kertas grafik.Kelemahannya yaitu rambut yang digunakan harus benarbenar bersih untuk menjaga sifst higroskopisnya. 7. Anemometer Keterangan : - Mangkuk. - Petunjuk arah mata angin - Generator sinyal atau alat penghitung pencatatan. Pemasangan alat : Dipasang pada lapangan terbuka diketinggian 10 meter di atas tanah atau ditempatkan sedimikian rupa sehingga tidak mendapat pengaruh dari penghalang di sekitarnya. Hal yang perlu diingat adalah hasil pengukurannya dapat mewakili keadaan angin pada ketinggian sepuluh meter dari atas tanah seandainya penghalang tidak ada. Pemeliharaan : Di tempatkan pada tempat yang aman dan longgar agar komponenkomponennya terutama baling-balingnya tidak mudah putus karena sempitnya ruangan. Cara kerja : Angin yang berhembus akan memberikan tekanan pada bagian cekung, maka mangkuk akan selalu berputar ke satu arah. Bila gerakan angin makin cepat perputaran anemometer juga akan makin cepat pula begitu pula sebaliknya saat angin yang bertiup lambat maka perputaran mangkuk akan semakin lambat. BAB V PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan Pratikum yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat bermacam –macam alat pengukur cuaca yang dapat kita ketahui melalui pratikum ini. Selain itu kita juga mengetahui bagaimana cara kerja dan kegunaan alatalat tersebut. Alat- alat ini merupakan penunjang pengukuran cuaca yang terjadi dalam suatu wilayah, dengan alat-alat ini kita bisa mengukur keadan cuaca di suatu wilayah ataupun daerah pertanian.. Kita merasakan apakah udara itu panas atau dingin, angin itu bertiup atau tidak, hujan atau tidak dan sebagainya. Kita melihat apakah langit berawan atau cerah, hujan turun daun-daunan ditiup angin. Semua komponen-komponen cuaca tersebut dirasakan dan diketahui sejak dahulu kala, akan tetapi apa yang dirasakan dan dilihat oleh masingmasing orang sangatlah berlainan. Seseorang merasakan keadaan udara pada suatu saat adalah panas sekali akan tetapi orang lain hanya merasakan panas biasa saja. Jadi apa yang dirasakan dan dilihat oleh indera adalah sangat subjektif. Untuk menghilangkan subjektivitas ini kemudian digunakan alat-alat pengamatan (instrumen). Alat-alat yang digunakan untuk mengamati perubahan cuaca atau alat pengukur cuaca yang digunakan antara lain, Higrometer, Termometer maksimum minimum Otomatis, Thermohigrometer, Termometer Tanah, Sling Psikometer, Termohigroraf, Termometer tanah, dan Anemometer. Alat-alat ini memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda sesuai dengan kriteria dari masing-masing alat tersebut. Daftar Pustaka Anonim, 2010. Pengukuran Lama Penyinaran Matahari, Suhu Udara dan Suhu Tanah. http://www.TP UNRAM.blogspot.com. Diakses pada tanggal Diakses pada tanggal 30 Oktober 2013 Pettersen, 2006. Kapita Selekta dalam Agrometeorologi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta. http://oji- mystogun.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-agroklimatologi.html. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2013 Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung. http://kamaratas190.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikum-agroklimatologi.html. Diakses tanggal 30 Oktober 2013. Fontain, A. 2002. Meteorology. (http://www.kompas.com). Diakses tanggal 30 Oktober 2013. Anonim. 2003. Otomatisasi stasiun cuaca untuk menunjang kegiatan pertanian. (http://www.bmg.ac.id). Diakses tanggal 30 Oktober 2013.