Laporan Studi Pustaka (KPM 403) PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF DI KALANGAN REMAJA PEDESAAN SNTA AYU SOFIANTI DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 i PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja Pedesaan” benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun dan tidak mengandung bahan-bahan yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai bahan rujukan yang dinyatakan dalam naskah. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini. Bogor, Januari 2016 Sinta Ayu Sofianti NIM. I34120131 ii ABSTRAK SINTA AYU SOFIANTI. Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja Pedesaan. Dibawah bimbingan DWI RETNO HAPSARI. Teknologi dan Informasi di Indonesia semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Penggunaan media internet pun semakin berkembang dan meningkat. Pertumbuhan tersebut di dukung oleh berkembangnya penggunaan perangkat mobile khususnya smartphone. Perkembangan teknologi tersebut tidak hanya berkembang di kota-kota besar saja namun juga sudah merambah ke pedesaan. Internet tidak hanya digunakan sebagai media berinteraksi dan komunikasi namun juga sebagai media promosi untuk menawarkan sebuah produk dan menampilakn tren masa kini yang sedang berkembang. Salah satu bagian dari internet adalah media sosial. Penggunaan media sosial didominasi oleh kalangan remaja yang merupakan seserang yang sifatnya masih labil dan mudah tertarik dengan hal-hal yang baru. Penelitian ini akan menunjukkan bagaimana pengaruh media sosial dapat memepengaruhi perilaku konsumtif pada kalangan remaja terutama dipedesaan, apakah media sosial memiliki peranan penting dalam gaya hidup remaja pedesaan. kunci: Internet, media sosial, perilaku konsumtif, remaja pedesaan ABSTRACT SINTA AYU SOFIANTI. The Influence of Social Media on Kata Consumer Behavior in Teenagers. Supervised by DWI RETNO HAPSARI. Technology and Information in Indonesia is growing over time. Use of internet media is also growing and increasing. The growth is supported by the growing use of mobile devices, especially smartphones. The development of these technologies not only thrive in big cities but also has penetrated into the countryside. Internet is not only used as a medium of interaction and communication, but also as a media campaign to offer a product and a viewer of contemporary trends emerging. One part of the Internet is social media. The use of social media is dominated by teenagers who are seserang that are unstable and easily attracted to new things. This study will show how social media can be used effects influence consumer behavior in teenagers, especially in rural areas, whether social media has an important role in the lifestyle of rural teenagers. Keywords: adaptation strategies , changes in the rural , the cultural value orientation iii PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF DI KALANGAN REMAJA PEDESAAN Oleh SINTA AYU SOFIANTI I34120131 Laporan Studi Pustaka Sebagai syarat kelulusan KPM 403 Pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 iv LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang disusun oleh: Nama Mahasiswa : Sinta Ayu Sofianti Nomor Pokok : I34120131 Judul : Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja Pedesaan dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Disetujui Oleh Dwi Retno Hapsari, Sp. M.si Dosen Pembimbing Diketahui Oleh Dr. Ir. Siti Amanah, M.Sc. Ketua Departemen Tanggal Pengesahan : v PRAKATA Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah- Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka yang berjudul “Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja Pedesaan” ini dengan baik. Penulisan Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK. Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dwi Retno Hapsari, SP. M. Si selaku dosen pembimbing yang yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian laporan Studi Pustaka ini. Penulis juga menyampaikan hormat dan terimakasih kepada Ibu Ade Yuliati dan Bapak Tomtom Sofian, orang tua tercinta, Latifah Ayu Sofiani dan Rijal Yanuar Sofiana, adik tersayang, yang selalu berdoa dan senantiasa melimpahkan kasih sayang kepada penulis. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Hendar Suhendar, Eka Andita, Susilawaty, Tizhar, Hillariana Ikhlas Devani, Pinola Kinanti, Vishy Eka Putri, Tyagita Indahsari, teman-teman seperjuangan SKPM 49 dan Remaja Masjid Shohwatul Islam yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis selama proses penulisan laporan Studi Pustaka ini. Semoga Laporan Studi Pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Januari 2016 Sinta Ayu Sofianti NIM. I34120131 vi DAFTAR ISI PERNYATAAN.............................................................................................................................. i ABSTRAK ..................................................................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................... iv PRAKATA ...................................................................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ................................................................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... vii PENDAHULUAN .........................................................................................................................1 RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA ................................................................................3 Dampak Sosial-Ekonomi Masuknya Pengaruh Internet dalam Kehidupan Remaja di Pedesaan (Putri Ekasari dan Arya Hadi Dharmawan, 2012) ..................................................3 Studi Dampak Negatif Facebook Terhadap Remaja Indonesia ( Elga Andina, 2010)...........6 Gaya Hidup Remaja Pedesaan (Sri Hastuti dan Lina Sudarwati, 2007) ............................8 Perilaku Konsumtif dalam Lingkungan Remaja di Kota Palembang (Studi Tentang Konsumsi dan GayaHidup Remaja di Kelurahan 24 Ilir Palembang) (Dyah Hapsari ENH, 2006)..........................................................................................................................11 Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook di Kalangan Masyarakat Pedesaan Malaysia (Karina Mako Oktaviani, 2014) ........................................... Error! Bookmark not defined. Degradasi Kultural dalam Kehidupan Remaja (Remiwaty, 2010) ......Error! Bookmark not defined. Perilaku Konsumtif Siswa SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta (Sukari, 2013) .............................................................................................. Error! Bookmark not defined. Media Sosial : Tinjauan Terhadap lama Jaringan Sosial dalam Talian Tempatan (Siti Ezaleila Mustafa dan Azizah Hamzah, 2010) ........ Error! Bookmark not defined. Pengaruh Strategi Promosi Melalui Social Media Terhadap Keputusan Pembelian Garskin yang Dimediasi Word Of Mouth Marketing (Singgih Nurgiyantoro, 2014) 20 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian pada Toko Fashion di Jejaring Sosial Facebook (Eunike Verina, Edy Yulianto, Wasis A. Latief, 2014) ....22 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN .....................................................................................24 Konsep Komunikasi Massa .................................................. Error! Bookmark not defined. Konsep Media Sosial dan Jejaring Sosial ............................ Error! Bookmark not defined. Konsep Perilaku Konsumtif ................................................. Error! Bookmark not defined. Konsep Remaja .................................................................... Error! Bookmark not defined. SIMPULAN DAN PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN SKRIPSI .................................27 Hasil Analisis Dan Sisntesis ................................................................................................27 Kerangka Analisis ................................................................................................................28 PERTANYAAN-PERTANYAAN PENELITIAN SKRIPSI ......................................................28 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN .................................................................................... Error! Bookmark not defined. Riwayat Hidup ..................................................................... Error! Bookmark not defined. vii DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bagan kerangka pemikiran ………….......................................................... 28 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pengguna media internet kini semakin meningkat, berdasarkan hasil riset Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2014 telah mencapai 88,1 juta dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 dengan total pengguna 71,9 juta pengguna. Pertumbuhan penggunaan internet tersebut didukung oleh pertumbuhan penggguna perangkat mobile khususnya smartphone. Menurut Laquency dalam Ardianto (2009) Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan Komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Asal mula internet muncul yaitu dengan lahirnya Arpanet yang merupakan sutu proyek eksperimen Menteri Pertahanan Amerika Serikat. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (2013) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Pada era globalisasi, perkembangan telekomunikasi dan informatika menjadi begitu pesat, serta teknologi membuat jarak tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi dan salah satu medianya adalah internet (Kemenkominfo, 2013). Salah satu bagian dari internet adalah media sosial. Menurut Safko (2010) media sosial merupakan media untuk bersosialisasi dan menghubungkan satu orang dengan orang lain. Media sosial memiliki peranan yang positif dan negatif tergantung cara penggunaannya. Berdasarkan hasil penelitian dari Ekasari (2012) Sisi positif dari media sosial yaitu kita bisa berkomunikasi dengan orang yang jauh tanpa tatap muka dan juga dapat menambah wawasan. Sedangkan sisi negatifnya yaitu digunakan untuk hal-hal yang tidak wajar seperti internet digunakan untuk melihat pornografi, bolos sekolah karena bermain game online, serta digunakan untuk berjudi atau taruhan. Dampak negatif lain dari penggunaan media sosial adalah dapat meningkatkan konsumsi seseorang yang tertarik pada iklan yang ditampilkan pada jejaring sosial. Penggunaan media sosial tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi saja namun juga dimanfaatkan oleh produsen untuk menjual produknya. Hal tersebut menurut para produsen adalah hal yang efektif karena penggunaaan media sosial didominasi oleh kalangan remaja yang memiliki ketertarikan pada produk baru, dan dapat menimbulkan perilaku konsumtif untuk mengikuti trend (Safira, 2015). Perilaku konsumtif dapat dikatakan perilaku konsumen yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok (Tambunan dalam Sukari, 2013). Perilaku Konsumtif juga terjadi pada kalangan remaja karena pada usia tersebut mereka mulai sadar akan pandangan dirinya dan sadar akan pandangan terhadap sosial (Sukari, 2013). Menurut Wening (tanpa tahun), budaya konsumerisme pada kalangan remaja sangat mudah untuk dilihat dengan kasat mata. Hal tersebut dapat dicirikan dengan gaya hidup remaja yang selalu ingin berganti Handphone yang canggih. Kalangan produsen dan perusahaan memanfaatkan untuk mengambil keuntungan dengan memasang iklan dengan tema tersebut di media cetak dan elektronik. Menurut Sukari (2013), Masa sekarang ini adalah era di mana orang membeli sebuah barang bukan karena nilai kemanfaatannya namun karena gaya hidup demi sebuah citra yang diarahkan dan dibentuk oleh iklan dan mode lewat televisi, tayangan sinetron dan infotainment. 2 Perkembangan media sosial tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi namun juga dimanfaatkan oleh produsen sebagai media untuk menawarkan produkpdroduk sehingga orang dengan mudah mendapatkan informasi trend terbaru. Sasaran yang dituju oleh para produsen adalah kalangan remaja yang mudah tertarik terhadap hal-hal yang baru. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian melalui kegiatan mengidentifikasi pengaruh dari media sosial terhadap perilaku remaja khususnya dipedesaan. Tujuan Penulisan ini bertujuan untuk memperoleh pemahamam serta Data informasi mengenai pemanfaatan media sosial serta informasi mengenai perilaku konsumtif dari berbagai literatur yang kemudian ditelaah serta dianalisis. Metode Metode yang digunakan dalam penulisan studi pustaka ini adalah dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai rujukan seperti skripsi, jurnal, prosiding, maupun buku yang berhubungan dengan topik yang akan dihabas. Data sekunder tersebut diringkas dalam bentuk pemaparan secara deskriptif dengan mengikhtisar beberapa rujukan yang terkait dengan aspek yang akan diteliti. Hasil analisis dan sintesis tersebut disusun menjadi kerangka pemikiran dan perumusan masalah untuk penelitian selanjutnya. 3 RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA Ringkasan 1 Judul : Dampak Sosial- Ekonomi Masuknya Pengaruh Internet dalam Kehidupan Remaja di Pedesaan Tahun : 2012 Jenis Pustaka Bentuk pustaka Nama Penulis Nama jurnal : Jurnal Volume (edisi) : Hal : 06(01) April 2012: 57-71 Alamat URL : http://jesl.journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/d ownload/5809/4483 Tanggal Unduh : : Elektronik : Putri Ekasari dan Arya Hadi Dharmawan : Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perkembangan internet di pedesaan yang menyebabkan adanya nilai-nilai budaya barat masuk ke kehidupan masyarakat desa sehingga membawa dampak perubahan gaya hidup masyarakat di pedesaan terutama pada kalangan remaja. Lokasi penelitian pada jurnal tersebut ada dua lokasi yaitu berada di Desa Cibatok dan Desa Pangradim Kecamatan Cibungbulang Bogor. Pada tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Bogor mencanangkan Desa Cibatok sebagai Desa Mandiri, oleh karena itu, desa tersebut kini difasilitasi memiliki sarana jaringan telekomunikasi dan jaringan internet yang sangat baik sehingga bermunculan warung – warung internet yang bisa dikunjungi oleh anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Penelitian tersebut membandingkan antara desa yang sudah ada jaringan internet dengan desa yang belum ada jaringan internet. Menurut Horrigan (2000), terdapat dua hal mendasar yang harus diamati untuk mengetahui intensitas penggunaan internet seseorang, yakni frekuensi internet yang sering digunakan dan lama menggunakan tiap kali mengakses internet yang dilakukan oleh pengguna internet. Menurut Soekanto (1974), terdapat dua syarat utama dalam sebuah interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan komunikasi. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah menurut Teten dan Scot (2005) yang menguraikan definisi komunitas dunia maya sebagai sekumpulan orang-orang yang berada di ruang online dimana secara individu datang bersama untuk melakukan koneksi, interaksi, dan saling mengenal lebih dalam seiring dengan waktu. Pada penelitian ini juga menjelaskan teori mengenai remaja menurut Soekanto (2002), 4 masyarakat khususnya remaja pedesaan memiliki ciri-ciri menonjol pada kehidupan keagamaannya dibandingkan dengan remaja kota. Hal ini disebabkan oleh kehidupan masyarakat desa yang cenderung ke arah agama (religious trend). Menurut Krummel (1996) remaja dibagi menjadi tiga periode yaitu remaja awal umur 10-14 tahun, remaja menengah umur 15-17 tahun dan remaja akhir umur 18-21 tahun. Tujuan dari penelitian tersebut untuk mempelajari dampak sosial-ekonomi masuknya internet dalam kehidupan remaja pedesaan. secara spesifik tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menganalisis pengaruh karakterisktik remaja terhadap pola penggunaan internet di Desa Cibatok dan Desa Pangradim serta membandingkan terjadinya perubahan sosial yang dilihat dari aspek sosisl-ekonomi masuknya internet dalam kehidupan remaja pedesaan yang mengakses internet dan yang kurang mengakses internet. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh pendekatan kualitatif serta menggunakan metode penelitian survey. Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai perkembangan internet maka dilakukan dengan cara wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara, sebagian besar remaja di kedua desa tersebut telah kecanduan jejaring sosial facebook. Dalam setiap mengakses situssitus yang ada di internet, rata-rata mereka mendahulukan membuka situs jejaring sosialnya sebelum membuka laman situs lainnya. Rata-rata remaja laki-laki di kedua desa tersebut lebih sering membuka situs hiburan seperti Youtube, 4shared dan Game online. Selain itu, mereka mengunjungi internet hanya untuk menjalin pertemanan di dunia maya seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain. Tingkat pendidikan juga mempengaruhi situs yang di akses oleh para remaja. Dampak positif dari adanya internet yaitu menambah wawasan, memudahkan untuk berkomunikasi dengan kawan lama serta dapat dijadikan bisnis. Namun dibalik itu, terdapat sisi negatifnya yaitu remaja seringkali melupakan tugas sekolah, menggunakan internet untuk melihat pornografi, jejaring sosial membuat penggunanya berkelahi akibat penghinaan yang dilakukan di jejaring sosial, beberapa remaja bolos sekolah, digunakan untuk berjudi dan taruhan, malas membantu orangtua karena lebih asik bermain jejaring sosial, banyak mengeluarkan biaya, serta melakukan tindakan penipuan. Analisis Pustaka Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh dampak sosial-ekonomi masuknya internet di pedesaan. Berkembangnya media internet di desa dimanfaatkan sebagian orang untuk membuka usaha seperti warnet. Warnet tersebut biasanya dikunjungi oleh para remaja, berdasarkan dua lokasi penelitian tersebut para remaja sering mengunjungi warnet tergantung dari keperluannya. Ada yang mengunjungi warnet untuk mencari informasi terkait tugas sekolahnya, namun ada juga yang hanya sekedar membuka situs jejaring sosial atau hiburan seperti Youtube, 4shared dan Game online. Pengaruh positif masuknya internet ke desa yaitu dapat menambah wawasan dan juga dapat berkomunikasi dengan kawan lama, namun adapula dampak negatifnya, internet dapat digunakan untuk hal-hal yang tidak wajar seperti berjudi, bermain game online berlebihan sehingga bolos sekolah serta digunakan untuk tindakan penipuan. 5 Pada penelitian ini dapat memahami mengenai konsep remaja bahwa remaja di pedesaan dan kota berbeda sikap perilakunya. Konsep mengenai remaja pun beragam, berdasarkan penelitian tersebut bahwa remaja dibagi menjadi tiga kategori yaitu remaja awal umur 10-14 tahun, remaja menengah umur 15-17 tahun dan remaja akhir umur 1821 tahun. Selain itu, dapat pula memahami konsep remaja pedesaan menurut Soekanto (2002) yaitu masyarakat khususnya remaja pedesaan memiliki ciri-ciri menonjol pada kehidupan keagamaannya dibandingkan dengan remaja kota. Hal ini disebabkan oleh kehidupan masyarakat desa yang cenderung ke arah agama (religious trend). Penelitian ini juga dapat memberikan pemahaman mengenai hal yang perlu diamati untuk mengetahui intensitas penggunaan internet seseorang, yakni frekuensi internet yang sering digunakan dan lama menggunakan tiap kali mengakses internet yang dilakukan oleh pengguna internet ( Horrigan, 2000). Menurut Soekanto (1974), terdapat dua syarat utama dalam sebuah interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan komunikasi. 6 Ringkasan 2 Judul Tahun : Studi Dampak Negatif Facebook terhadap Remaja Indonesia : 2010 Jenis Pustaka Bentuk pustaka Nama Penulis Nama jurnal : Jurnal Volume (edisi) : Hal : 1 (01) Juni 2010. Hal 119- 146 Alamat URL : http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=t ampil&id=94759&idc=58 : Elektronik : Elga Andina : Jurnal Aspirasi Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan situs jejaring sosial Facebook yang popularitasnya semakin meningkat. Pada tahun 2007 terdapat penambahan 200 ribu akun baru per harinya dan lebih dari 25 juta pengguna menggunakan facebook setiap hari menghabiskan waktu sekitar 19 menit. Dari jumlah pengguna tersebut, remaja memiliki porsi yang paling besar menggunakan internet. Berdasarkan data perhitungan dari www.checkFacebook.com pada Juni 2010 Indonesia menempati Negara ketiga dunia pengguna Facebook. Situs jejaring Facebook juga dijadikan alat untuk tindakan kriminal. Selain itu juga dapat menimbulkan konflik karena dalam Facebook setiap orang dapat bebas berpendapat. Facebook juga dijadikan sebagai media prostitusi dan perjudian online, dan meningkatnya penipuan serta penculikan melalui internet. Banyaknya remaja yang menjadi korban penyalahgunaan Facebook karena kondisi remaja yang masih labil karena tidak ada kesesuaian antara real self ( diri yang sebenarnya) dan ideal self (diri yang diidamkan). Teori yang dipakai yaitu menurut Boynd dan Ellison (2007) situs jejaring sosial adalah layanan berbasis jaringan yang membuat seseorang dapat (1) membangun suatu profil publik/semi publik yang dalam sistem terbatas; (2) mengartikulasikan suatu daftar pengguna lain yang berbagi jaringan dengannya; dan (3) melihat dan mentransfer daftar koneksi mereka dan orang lain dalam sistem. Metode yang dilakukan pada penelitian tersebut adalah explorative study dengan teknik studinya menggunakan Studi Literatur dan observasi terhadap status & informasi pengguna di Facebook, difokuskan kepada literatur psikologi remaja, internet dan Facebook, serta pustaka-pustaka hasil kajian yang relevan dengan kegiatan ini baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan termasuk publikasi internet. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi sejauh mana keterlibatan remaja dalam menggunakan Facebook dan bagaimana pengaruh negatif Facebook terhadap remaja. Pengaruh negatif digunakan disini untuk mempersempit ruang lingkup 7 kajian sehingga dapat menggambarkan secara mendalam. Kegunaan teoritis dari kajian ini yaitu memberikan pemahaman mengenai dampak Facebook terhadap remaja di Indonesia. Sedangkan kegunaan praktisnya adalah memberikan masukan sebagai pilihan intervensi yang tepat oleh orang tua, guru dan pemerintah dalam mengatasi dampak negatif Facebook. Berdasarkan penelitian tersebut, remaja tidak merasa malu menuliskan foto-foto vulgar dan memperlihatkan foto-foto yang tidak senonoh. Remaja menjadi pasar utama dalam teknologi karena memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Adanya ketertarikan yang luar biasa yang memperlihatkan obsesi untuk menggunakan fasilitas facebook sehingga dapat menghabiskan waktu berjam-jam baik di sekolah, di rumah maupun di luar rumah. Dampak psikologis dari facebook yaitu pribadi yang antisocial dan dualism kepribadian. Para remaja merasa malu dan tidak diakui temannya jika tidak memiliki akun jejaring sosial facebook karena takut dianggap ketinggalan jaman. Remaja memiliki keinginan yang besar untuk diterima dalam lingkunagn yang baru, dengan memiliki situs jejaring sosial, mereka merasa diterima menjadi bagian dari komunitas yang besar. Oleh karena itu, perlu adanya peranan dari pemerintah, orang tua serta guru untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Analisis Pustaka Penelitian ini mengkaji mengenai dampak negatif facebok terhadap remaja. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan facebook memiliki berbagai dampak negatif bagi para remaja seperti dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk menggunakan facebook, memiliki dampak psikologis pribadi yang antisocial (lebih senang sendirian dari pada bersosialisasi) dan dualism kepribadian (memiliki kepribadian yang berbeda-beda). Hal-hal tersebut tentu saja perlu pengawasan yang lebih dari para orang tua remaja untuk mengurangi dampak penggunaan media internet terutama jejaring sosial facebook. Kontribusi penelitian ini dapat memahami dampakdampak dari jejaring sosial facebook dan memahami mengenai konsep situs jejaring sosial yang dikemukakan oleh Boyn dan Ellison (2007) yaitu situs jejaring sosial adalah layanan berbasis jaringan yang membuat seseorang dapat membangun suatu profil publik/semi publik yang dalam sistem terbatas, mengartikulasikan suatu daftar pengguna lain yang berbagi jaringan dengannya dan melihat dan mentransfer daftar koneksi mereka dan orang lain dalam sistem.. 8 Ringkasan 3 Judul : Gaya Hidup Remaja Pedesan Tahun : 2007 Jenis Pustaka Bentuk pustaka Nama Penulis Nama jurnal : Jurnal Volume (edisi) : Hal : 01/02 (Januari 2007) : 69-82 Alamat URL : http://usupress.usu.ac.id/files/Harmoni%20Sosial%20 Vol_%20I%20No_%202%20Januari%202007.pdf#pa ge=23 : Elektronik : Sri Hastuti dan Lina Sudarwati : Jurnal Sosiologi Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perkembangan dalam pergeseran gaya hidup di kalangan remaja yang dipengaruhi oleh gaya Barat. Pengaruh tersebut dapat terlihat dari cara berpakaian dengan pernak – pernik luar negeri. Gaya hidup remaja pedesaan pada masa dahulu sering diidentikan dengan gaya hidup yang dipengaruhi oleh nilai-nilai agama dan budaya setempat, misalnya dengan berpakaian sederhana dan tidak mengikuti mode karena belum berkembnagnhya media massa. Seiring berkembangnya arus urbanisasi dan media, keunikan gaya hidup sederhana semakin memudar bahkan sulit untuk membedakan identitas remaja desa dan remaja kota. Menurut Grossberg remaja menganggap posisi tersebut sebagai sebuah keistimewaan dimana mereka mengalami sebuah perasaan yang berbeda untuk melakukan rutinitas keseharian yang dianggap membosankan. Perbedaan masyarakat desa dan kota menurut Durkheim solidaritas mekanis untuk masyarakat desa, dan solidaritas organis untuk masyarakat kota. Sedangkan menurut Tonnies membedakan masyarakat desa dan kota dengan gesselschaft dan gemeinschaft. Konsep tentang desa dan masyarakatnya saat ini telah mengalami perubahan yang cukup besar akibat berkembangnya teknologi dan informasi. Sentuhan kebudayaan kota menjadikan desa tidak lagi terbatas oleh teritorial namun meluas, dan beda antara desa dengan kota kecil. Teori yang digunakan pada penelitian ini mengenai Gaya hidup masyarakat desa menurut Purnomo (2004) adalah dipengaruhi oleh mobilitas geografis. suatu keadaan di mana seseorang pernah menetap di luar tempat tinggalnya dapat mempengaruhi gaya hidup karena kota dianggap merupakan suatu tempat yang memungkinkan seseorang yang bersinggungan dengannya mendapatkan perluasan atau penambahan berbagai macam pengalaman dan pengetahuan baru. Ini terkait dengan realitas bahwa kota memiliki keanekaragaman budaya yang dapat ditiru oleh orang desa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan atau mendeskripsikan gaya hidup remaja desa Sukaraya saat ini dan yang menyebabkan gaya hidup seperti itu 9 berkembang. Jenis penelitian tersebut yaitu penelitian studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan atau melukiskan apa yang diteliti dan berusaha memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang menjadi pokok penelitian. Unit analisis dalam subyek penelitian ini adalah seluruh warga Desa Sukaraya. Sedangkan sebagai informan dari penelitian ini adalah kaum remaja dan orang tua yang memiliki anak remaja di Desa Sukaraya tersebut. Penelitian tersebut dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai pendekatan yang menghasilkan data, tulisan, dan tingkah laku yang didapat dari apa yang diamati. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan atau melukiskan apa yang diteliti dan berusaha memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang menjadi pokok penelitian. Berkenaan dengan penelitian ini sebagai studi deskriptif maka penelitian ini akan menggambarkan atau mendeskripsikan gaya hidup remaja desa Sukaraya saat ini dan yang menyebabkan gaya hidup seperti itu berkembang. Unit analisis dalam subyek penelitian ini adalah seluruh warga Desa Sukaraya. Sedangkan sebagai informan dari penelitian ini adalah kaum remaja dan orang tua yang memiliki anak remaja di Desa Sukaraya tersebut. Informan dipilih atas pertimbangan dan kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Berdasarkan penelitian tersebut yang diperoleh dari informan kunci yang terdiri atas perangkat desa dan warga yang memiliki anak usia remaja, perubahan gaya hidup remaja didesa terebut masih terbilang wajar dan bisa diterima karena perkembangan zaman memang tidak bisa dipungkiri. Para orang tua menanggapi fenomena tersebut dengan bijaksana selama mereka tidak melanggar norma-norma agama dan kesoanan. Namun, sebagian informan berpendapat bahwa model-model pakaian remaja sekarang berkiblat dengan trend budaya Barat. Tatakrama dalam pergaulan dan sikap terhadap orang tua masih terbilang sopan namun kini mereka sudah mulai berani mendebat orang tua apabila ada hal yang tidak sesuai. Perubahan gaya hidup yang terjadi pada remaja desa tersebut terlihat pada gaya penampilan, pergaulan sehari-hari, hiburan dan tatakrama. Media massa dan teman-teman sebayanya memiliki pengaruh besar terhadap gaya hidup remaja saat ini. Gaya hidup yang ditawarkan oleh media modern (cetak, elektronik, internet) sebenarnya adalah ajakan bagi khalayaknya untuk memasuki apa yang disebut budaya konsumer. Menurut Lury (1998), budaya konsumer diartikan sebagai bentuk budaya materi, yaitu budaya pemanfaatan benda-benda, terutama pendukung penampilan. Analisis Pustaka Penelitian ini mengkaji mengenai bagaimana gaya hidup dari remaja. Gaya hidup remaja pada masa kini telah meniru kepada budaya barat, hal tersebut dapat terlihat dari segi mode pakaian. Gaya hidup remaja tidak dilihat hanya dari segi penampilannya saja namun juga dari tata krama, sopan santun serta dari pergaulannya. Perkembangan media dan teknologi informasi memudahkan masuknya pengaruh gaya hidup global ke desa melalui media yang mereka lihat, baca dan dengar sehingga mempengaruhi gaya hidup remaja desa saat ini yang akhirnya mereka tiru dan ikuti 10 sebagai usaha untuk mengaktualisasikan identitas dirinya seperti yang ada di media tersebut. Penelitian ini telah memberikan kontribusi dan penjelasan mengenai gaya hidup masyarakat desa menurut Purnomo (2004) yaitu adanya pengaruh mobilitas geografi yang merupakan suatu keadaan di mana seseorang pernah menetap di luar tempat tinggalnya dapat mempengaruhi gaya hidup, karena kota dianggap suatu tempat yang memungkinkan seseorang yang bersinggungan dengannya mendapatkan perluasan atau penambahan berbagai macam pengalaman dan pengetahuan baru. Ini terkait dengan realitas bahwa kota memiliki keanekaragaman budaya yang dapat ditiru oleh orang desa. Dengan demikian, penelitian ini perlu dilakukan kembali untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas terutama mengenai gaya hidup remaja dan perlu penelitian di daerah pedesaan untuk membandingkan gaya hidup pedesaan. 11 Ringkasan Judul 4 : Tahun : Jenis Pustaka : Bentuk pustaka : Nama Penulis : Nama jurnal : Volume (edisi) : : Hal Alamat URL : Perilaku Konsumtif dalam Lingkungan Remaja di Kota Palembang (Studi Tentang Konsumsi dan GayaHidup Remaja di Kelurahan 24 Ilir Palembang) 2006 Prosiding seminar Cetak Dyah Hapsari ENH Latar belakang dari penelitian ini yaitu karena fenomena konsumerisme dalam kebudayaan di Indonesia yang begitu heterogen dan mengalami perubahan seiring dengan adanya modernisasi dimasyarakat dengan bagian-bagian lingungan yang distrukturkan oleh kelas, gender, ras dan usia. Keberadaan produk-produk telah memunculkan berbagai trend di kalangan generasi muda yang mendorong untuk terus menerus melakukan konsumsi dengan berbagai pola dan tingkah yang terkadang menjadi kontroversi di kalangan orang tua. Pada masyarakat yang sedang mengalami transisi, generasi muda seolah-olah terjepit natara norma-norma lama dengan norma baru. Masa remaaja juga sebagai suatu massa yang berbahaya oleh karena itu seseorang meninggalkan tahap anak-anak menuju ke tahap selanjutnya tahap kedewasaan. Menurut Soekanto (1990) masa remaja dirasakan masa yang krisis karena belum adanya pegangan sedangkan kepribadiannya sedang mengalami pembentukan. Teori yang digunakan pada penelitian ini mengenai konsep perilaku konsumtif adalah aksi membuang-buang harta, konsumsi berlebihan, pemubaziran dan segala kemewahan yang tidak pada tempatnya (Bourdieu, 1979). Menurut Veblen dalam Soekanto (1993) perilaku konsumtif adalah konsumsi yang ditujukan untuk prestise seseorang atau golongan. Konsep remaja menurut Veblen (1989) remaja adalah individu dengan batasan usia 11 sampai dengan 24 tahun dan belum menikah. Perserikatan bangsa-bangsa menetapkan usia 15 sampai 24 tahun sebagai pemuda. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan pemahaman mengenai perilaku konsumtif masyarakat khususnya dikalangan remaja sebagai bagian dari masyarakat yang patut diberdayakan agar mereka dapat melakukan pemenuhan kebutuhan sesuai dengan perannya dimasyarakat. Fokus kajian penelitian ini yaitu perilaku konsumtif sebagai salah satu indikator dari gaya hidup kelompok sosial tertentu seperti halnya remaja. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan status fenomena. Penelitian ini juga merupakan penelitian studi kasus yaitu dengan mengambil beberapa elemen dan masing-masing diselidiki secara mendalam. Teknik yang digunakan untuk menjaring subjek dengan cara snowball. Informasi juga didapat melalui significant others yaitu orang-orang yang dianggap penting karena memiliki hubungan dekat dengan remaja yang berperilaku konsumtif. 12 Berdasarkan hasil penelitian, terdapat berbagai motif tindakan yang melatarbelakangi perilaku konsumtif remaja. Pertama, perilaku konsumtif remaja sebagai sarana memperoleh identitas sosial. Perilaku tersebut maksudnya adalah untuk citra diri dari remaja dalam lingkungan pergaulannya yang dicirikan dengan menonjolkan identitas diri atau aksi mencari sensasi dengan melakukan tindakan yang berbeda dengan pihak lain. Menurut Merton (1967) tentang fungsi manifest dan fungsi latent, dimana fungsi manifest adalah konsekuensi objektif yaitu adaptasi yang didasari oleh partisipan sedangkan fungsi laten adalah fungsi yang tidak dimaksudkan atau disadari. Maka dari kedua fungsi tersebut jika dikaitkan dengan perilaku konsumtif dapat dijelaskan bahwa perilaku tersebut merupakan sebuah sarana dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut yang menyangkut identitas sosial seseorang dalam masyarakat. misalnya saja konsumsi kemewahan. Kedua, perilaku konsumtif sebagai adaptasi sosial. Dalam penelitian tesebut dijelaskan bahwa remaja secara terus menerus mengikuti perkembang trend dengan melakukan konsumsi secara berlebihan. beberapa trend yang diikuti oleh para remaja yaitu trend mode pakaian, trend dunia hiburan, trend penampilan serta trend teknologi. Analisis Pustaka Penelitian ini mengkaji mengenai perilaku konsumtif di kalangan remaja. Perilaku konsumtif remaja dilatar belakangi oleh inginnya pengakuan dari lingkungannya. Perilaku konsumtif tersebut terletak pada remaja yang gemar berbelanja produk –produk yang baru muncul. Hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan konsep perilaku konsumtif bahwa perilaku tersebut adalah aksi membuang-buang harta, konsumsi berlebihan, pemubaziran dan segala kemewahan yang tidak pada tempatnya (Bourdieu, 1979). Sedangkan menurut Veblen dalam Soekanto (1993) perilaku konsumtif adalah konsumsi yang ditujukan untuk prestise seseorang atau golongan. Para remaja merasa percaya diri jika dengan mengikuti trend atau gaya hidup masa kini. Hal tersebut mereka lakukan secara sadar. Fenomena-fenomena tersebut tentu saja tidak boleh lepas dari pengawasan orang tua, budaya konsumerisme dapat membuat seseorang mengonsumsi barang secara berlebihan tanpa mempertimbangkan kepentingannya melainkan lebih mementingkan keinginannya dan dapat melakukan berbagai cara untuk mendapatkan barang yang diinginkannya tersebut. Penelitian ini telah memberikan pemahaman bahwa terdapat beberapa motif tindakan yang melatarbelakangi perilaku konsutif yaitu perilaku konsumtif remaja sebagai sarana memperoleh identitas sosial serta perilaku konsumtif dianggap sebagai adaptasi sosial. 13 Ringkasan 5 Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk pustaka Nama Penulis Nama jurnal Volume (edisi) : Hal Alamat URL : Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook di Kalangan Masyarakat Pedesaan Malaysia : 2014 : Skripsi : Elektronik : Karina Mako Oktaviani : : http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/73471 /I14kmo.pdf?sequence=1&isAllowed=y Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berkembangnya media internet yang mudah dijangkau oleh masyarakat, tidak hanya di perkotaan namun juga internet sudah berkembang di pedesaan. Kehadiran internet memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi dan saling berbagi informasi. Selain itu, internet juga dijadikan sebagai media yang berperan untuk memajukan pengetahuan serta membantu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi manusia Hal tersebut semakin diterima dan dibutuhkan oleh masyarakat. Pemanfaatan internet khususnya Facebook merupakan jejaring sosial yang sering diakses oleh masyarakat. Jejaring sosial tersebut dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif penggunaaan facebook yaitu dapat meningkatkan pengetahuan dan peningkatan keterampilan pengguna. Namun,dampak negatifnya yaitu dapat berupa kecanduan dan cybercrime. Teori yang digunakan pada penelitian ini mengenai komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikator menggunakan media untuk penyebaran pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang dapat mempengaruhi khalayak-khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara (McQuail,1985). Menurut Boyd dan Ellison (2007) menyatakan jejaring sosial yang merupakan layanan berbasis web yang mengizinkan individu untuk mengkonstruksi profil publik, menghubungkan sekelompok pengguna yang saling berbagi koneksi, dan melintasi koneksi-koneksi dalam sebuah sistem. Situs jejaring sosial merupakan bentuk media elektronik yang memberikan kemudahan dalam menambah pertemanan. Tidak ada lagi batasan dalam mendapatkan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, waktu dan tempat bukan lagi suatu halangan bagi manusia untuk saling berinteraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pemahaman masyarakat pedesaan terhadap jejaring sosial Facebook. menganalisis pemanfataan jejaring sosial Facebook terhadap masyarakat pedesaan, serta menganalisis dampak yang ditimbulkan oleh jejaring sosial terhadap masyarakat pedesaan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data (Singarimbun dan Effendi 1989). 14 Pengumpulan data secara kualitatif dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam terhadap informan. Unit analisis dari penelitian ini adalah individu. Berdasarkan hasil penelitian, masyarakat di desa tersebut lebih banyak menggunakan Facebook untuk hal yang dapat menimbulkan dampak positif seperti memperluas jaringan pertemanan dan interaksi, menumbuhkan keberanian dan keterampilan, mencari informasi terkini, mengungkapkan pemikiran, serta dapat memahami suatu peristiwa dengan lebih jelas. Sementara itu, dampak negatif yang muncul pada penelitian ini adalah menurut responden informasi yang mereka dapatkan dari Facebook terkadang berlebihan sehingga menyebabkan sebagian responden merasa terganggu. Selain itu, responden juga berpendapat bahwa dengan menggunakan Facebook mereka menjadi lupa waktu karena sebagian waktunya digunakan hanya untuk chatting di Facebook. Bukan hanya itu, sebagian responden Kampung Gebok menyatakan bahwa mereka dapat menghabiskan waktu mereka dengan bermain games apabila sudah membuka Facebook. Analisis Pustaka Penelitian ini dapat memiliki pemahaman tentang perkembangan internet di pedesaan serta penggunaan jejaring sosial Facebook di pedesaan yang menimbulkan dampak positif serta dampak negatif bagi masyarakatnya. Dampak positif dari penggunaan jejaring sosial yaitu seperti memperluas jaringan pertemanan dan interaksi, menumbuhkan keberanian dan keterampilan, mencari informasi terkini, mengungkapkan pemikiran, serta dapat memahami suatu peristiwa dengan lebih jelas. Sedangkan dampak negatifnya yaitu menjadi lupa waktu karena sebagian waktunya digunakan hanya untuk chatting di Facebook dan menghabiskan waktu hanya untuk bermain games. Pemanfaatan jejaring sosial tersebut dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif tergantung dari penggunanya. Dengan demikian, penelitian ini perlu dilakukan kembali untuk mendapatkan informasi lain mengenai dampak- dampak dari penggunaan jejaring sosial. 15 Ringkasan 6 Judul : Degradasi Kultural dalam Kehidupan Remaja Tahun : 2010 Jenis Pustaka Bentuk pustaka Nama Penulis Nama jurnal : Jurnal Volume (edisi) : Hal : Vol.2 No. 10 hal 325-332 Alamat URL : : Elektronik : Resmiwaty : Jurnal Academia Latar belakang dari penelitian ini karena melihat fenomena sosial serta begitu banyak pemberitaan negatif mengenai kehidupan remaja. Berbagai macam persoalan dalam kehidupan remaja seperti tawuran, sek bebas, aborsi, narkoba, hingga penculikan melalui facebook. Selain itu, munculnya gejala-gejala perilaku sosial sebagai penurunan nilai moral dan erosi kultural. Menurut Barry dan Partanto (1994) degradasi kultural dapat diartikan sebagai pemrosotan nilai-nilai kultural pada suatu kelompok masyarakat. sedangkan menurut Marzali (2007) degradasi kultural akan melahirkan konsumerisme, nepotisme, sadistis, agresif, hipokrit, materialistis, individualistis, hedonistis, dan berbagai perilaku sosial lainnya. Teori yang digunakan pada penelitian ini mengenai remaja yaitu sebagai masa yang penuh dengan guncangan dan perubahan-perubahan yang mendadak baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik ditandai dengan perubahan bentuk tubuh dan fungsi organ-organ tubuh. Sedangkan perubahan psikis ditandai dengan perubahan sikap, perasaan terhadap lawan jenis, dan perubahan temperamen. Oleh karena itu remaja sering kali dianggap sebagai generasi yang paling konsumtif (Ramonasari, 1996:262). Tujuan penulisan ini yaitu untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang menjadi penyebab merosotnya nilai-nilai etika dan moral pada kehidupan remaja serta mengetahu dampak-dampak dari fenomena tersebut. Berdasarkan hasil penelitian kehidupan remaja yang diwarnai oleh guncangan-guncangan serta perubahan fisik dan prsikologis menjadikan remaja sebagai kaum yang konsumtif dan melek pada media. Mereka selalu diiming-imingi oleh tayangan media. Mereka selalu ingin meniru sang idola yang ditampilkan melalui media. Dengan semakin berkembanganya media cetak dan elektronika, semakin banyak pula informasi yang dapat disampaikan kepada publik. Media-media tersebut tidak hanya menghadirkan rubrik-rubrik populer, seperti fesyen, hobi, dan tips, tetapi juga menampilkan iklan-iklan dan berita-berita seputar tokoh-tokoh populer atau selebritis. Tokoh-tokoh populer ini kerapkali dijadikan idola oleh remaja. Kecenderungan mereka untuk hidup seperti sosok yang ditampilkan di 16 media, memungkinkan mereka dengan mudah meniru dan mengadopsi segala sikap dan perilaku yang ditayangkan di media. Maka tidak jarang kehidupan remaja banyak dipengaruhi oleh media, sebagai wujud terjadinya degradasi kultural dalam kehidupan remaja. Analisis Pustaka Penelitian ini memberikan pemahaman mengenai konsep remaja menurut Ramonasari (1996) remaja merupakan masa yang penuh dengan guncangan dan perubahan-perubahan yang mendadak baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik ditandai dengan perubahan bentuk tubuh dan fungsi organ-organ tubuh. Sedangkan perubahan psikis ditandai dengan perubahan sikap, perasaan terhadap lawan jenis, dan perubahan temperamen. Oleh karena itu remaja sering kali dianggap sebagai generasi yang paling konsumtif. Kegiatan konsumtif remaja dipengaruhi oleh adanya media yang menampilkan rubric popular sehingga para remaja tertarik untuk mengikuti trend. Penelitian ini juga dapat memahami bahwa nilai-nilai budaya yang ada pada masyarakat semakin pudar diakibatkan oleh perkembangan media yang semakin modern. Kalangan remaja dengan sisi psikologis yang labil akan mudah terpengaruh oleh adanya budayabudaya luar yang dapat menimbulkan dampak negatif seperti ketidak percayaan terhadap diri sendiri sehingga meniru budaya luar yang mereka lihat dari tayangantayangan media. 17 Ringkasan 7 Judul Tahun : Perilaku Konsumtif Siswa SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta : 2013 Jenis Pustaka Bentuk pustaka Nama Penulis Nama jurnal : Buku Volume (edisi) : Hal Alamat URL : : Cetak : Sukari : Buku ini merupakan buku hasil penelitian mengenai perilaku konsumtif siswa SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perubahan budaya akibat era globalisasi yang dilakukan oleh para generasi muda. Kondisi tersebut dapat menyebabkan timbulnya suatu keadaan yang tidak seimbang dan tidak serasi dalam kehidupan. Contohnya yaitu unsur-unsur budaya asing seperti pola hedonis (memuja kemewahan), pola hidup konsumtif sudah menjadi pola pergaulan dan gaya hidup para generasi muda. Kondisi remaja tersebut merupakan salah satu pasar potensial bagi produsen, karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Para remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis dan cenderung boros dalam uangnya. Teori yang digunakan pada penelitian ini mengenai perilaku konsumtif adalah perilaku yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa bukan menjadi kebutuhan pokok. Perilaku konsumtif sebenarnya dapat dipahami ketika melihat usia peralihan dalam mencari identitas diri. Remaja usia sekolah ingin diakui eksistensinya oleh lingkungan dengan berusaha menjadi bagian dari lingkungan tersebut. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama dengan orang lain yang sebaya, sehingga berusaha untuk mengikuti berbagai atribut yang sedang in (Tambunan, 2001). Menurut Baudrilland (2011), konsumsi yang dilakukan justru menghasilkan ketidakpuasan dan akan menghasilkan kesadaran palsu seakan- akan terpuaskan padahal kekurangan, seakan-akan makmur padahal miskin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perilaku konsumtif siswa SMA di DIY serta mendeskripsikan berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif generasi muda kemudian mencari solusi untuk mengurangi perilaku konsumtif terhadap siswa SMA di DIY. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang bersifat deskriptif dan uraian atau penjelasan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian yang bersifat kuantitatif, perolehan data didukung dengan menggunakan penelitian kualitatif. Pemilihan sampel responden ditetapkan secara purposive sampling atau dengan sengaja karena peneliti telah memilih atau menentukan sasaran dengan pertimbangan sesuai tujuan penelitian. 18 Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif yaitu tingkat pendidikan keluarga, media komunikasi, salah memilih teman, lingkungan tempat tinggal, kepribadian dan status sosial. Hal tersebut menunjukkan bahwa perilaku konsumtif dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Faktor intern yaitu motivasi atau dorongan membeli, kepribadian, pengalaman, gaya hidup, keadaan ekonomi dan pekerjaan, sedangkan faktor ekstern yaitu kebudayaan, kelas sosial, kelompok sosial dan keluarga. Pengaruh perilaku konsumtif juga dipengaruhi oleh alat komunikasi yang tidak digunakan sesuai dengan fungsinya. Analisis Pustaka Penelitian ini memberikan pemahaman mengenai konsep perilaku konsumtif menurut Tambunan (2001) perilaku konsumtif adalah perilaku yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa bukan menjadi kebutuhan pokok. Selain itu, kontribusi penelitian ini dapat memberikan pemahaman bahwa perilaku konsumtif bisa muncul di kalangan siswa SMA karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat pendidikan keluarga, media komunikasi, salah memilih teman, lingkungan tempat tinggal, kepribadian dan status sosial. Hal tersebut dibagi dalam dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu motivasi atau dorongan membeli, kepribadian, pengalaman, gaya hidup, keadaan ekonomi dan pekerjaan. Sedangkan faktor ekstern yaitu kebudayaan, kelas sosial, kelompok sosial dan keluarga. 19 Ringkasan 8 Judul : Media Sosial : Tinjauan Terhadap lama Jaringan Sosial dalam Talian Tempatan Tahun : 2010 Jenis Pustaka Bentuk pustaka Nama Penulis Nama jurnal : Jurnal Volume (edisi) : Hal : 12 (02) Juni 2010. Hal 37-52 Alamat URL : Elektronik : Siti Ezaleila Mustafa dan Azizah Hamzah : Jurnal Pengajian Media Malaysia http://umexpert.um.edu.my/file/publication/00001218_6 5486.pdf Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan media komunikasi berbasiskan internet. Pada tahun 2008 media sosial semakin berkembang, khususnya facebook. Rata-rata pengguna situs jejaring sosial mengakses sebanyak 20 kali dalam satu bulan dan menghabiskan waktu empat jam dalam sehari. Jejaring sosial sangat popular untuk mengekspresikan perasaannya dan juga untuk mencari teman baru. Bahkan, mereka memiliki beberapa akun media sosial sesuai dengan kebutuhannya. Rata-rata pengguna jejaring sosial adalah kalangan anak muda atau reamaja yang biasanya digunakan untuk media hiburan dan berkomunikasi dengan keluarga dan teman-temannya. Teori yang digunakan yaitu mengenai media sosial menurut O’Reilley (20050 yang mendefinisikan sebagai media pembangunan yang melibatkan massa dalam aktivitas sosial. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan berbagai media sosial yang digunakan oleh masyarkat Malaysia. Berdasarkan hasil penelitian ini, fenomena global jejaring sosial online memberikan dampak bagi pengguna internet di Malaysia, karena kegunaannya yang mampu berkomunikasi tanpa batasan dan secara global. Jaringan sosial yang sering diakses oleh kalangan remaja seperti Facebook, Myspace, twitter dan Frienster digunakan untuk bertemu dengan teman baru, menyatukan suatu komunitas, serta sebagai alat untuk berniaga. Dari berbagai bentuk media jejaring sosial, semuanya memiliki fungsi yang hampir sama yaitu untuk berkomunikasi dan mempertemukan sahabat. Selain itu juga biasanya para remaja menggunakan untuk saling berkomentar status, mengunggah foto serta video. Jaringan sosial tidak hanya digunakan bagi para remaja saja melainkan juga digunakan oleh ahli akademik politik, korporat dengan berbagai tujuan seperti perniagaan, pengajaran dan pembelajaran, ideology politik, komunikasi, serta periklanan. Analisis Pustaka 20 Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman mengenai penggunaan jejaring sosial masyarakat di Malaysia serta membandingkan berbagai macam media sosial yang ada di Internet. Sama hal dengan di Indonesia, di Malaysia pun penggunaan jejaring sosial online setiap tahun semakin meningkat. Hal tersebut merupakan fenomena sosial yang terjadi di berbagai Negara. Jejaring sosial yang sering di akses maysrakat Malaysia terutama kalangan remajanya yaitu twitter, Myspace, Friendster dan Facebook. Penelitian ini juga memberikan pemahaman mengenai konsep media sosial yang dikemukakan oleh O’Reilley (20050 yang mendefinisikan media sosial sebagai media pembangunan yang melibatkan massa dalam aktivitas sosial. Ringkasan 9 Judul Tahun : Pengaruh Strategi Promosi Melalui Social Media Terhadap Keputusan Pembelian Garskin yang Dimediasi Word Of Mouth Marketing : 2014 Jenis Pustaka Bentuk pustaka Nama Penulis Nama jurnal : Skripsi Volume (edisi) : Hal : - Alamat URL : Elektronik : Singgih Nurgiyantoro : - http://eprints.uny.ac.id/16797/1/SKRIPSI.pdf Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih. Pemasaran suatu produk dapat menggunakan jasa internet. Pemasaran dengan promosi melalui media internet khususnya media sosial dapat meningkatkan penjualan secara lluas dan tidak memerlukan biaya pemasaran yang mahal. Konsumen juga akan lebih mudah mencari informasi mengenai produk yang diinginkan tanpa perlu tatap muka langsung. Meningkatya pengakses media sosial menjadikan peluang usaha yang baik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengenai Perilaku konsumen menurut Swata dan Handoko (1982) adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Media Sosial adalah konten berisi informasi, yang dibuat oleh orang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan dengan khalayak umum. Media sosial merupakan tempat berkumpulnya orang- 21 orang yang ingin berbagi informasi dan tempat untuk mencari teman baru serta berinteraksi dengan teman lainnya secara online (Thoyibie, 2010). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi promosi melalui social media terhadap keputusan pembelian produk garskin merek SayHello di Kota Yogyakarta. Pengaruh strategi promosi melalui social media terhadap word of mouth marketing produk garskin merek SayHello di Kota Yogyakarta. Pengaruh word of mouth marketing terhadap keputusan pembelian produk garskin merek SayHello di Kota Yogyakarta. Pengaruh strategi promosi melalui social media yang dimediasi word of mouth marketing terhadap keputusan pembelian produk garskin merek SayHello di Kota Yogyakarta. Metode Penelitian ini merupakan penelitian survei, dimana informasi yang dikumpulkan dari responden menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan di Kota Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen produk garskin merek SayHello di Kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan Teknik non probability sampling, yaitu purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian Penggunaan strategi promosi melalui media sosial yang tepat dan efektif dapat meningkatkan citra sebuah perusahaan di mata konsumen. Kekuatan strategi promosi melalui media sosial sebuah perusahaan dibangun atas dasar rasa senang, hobi, gaya hidup, loyalitas, dan dorongan rasa ingin tahu dari para konsumen itu sendiri. Media sosial marketing memungkinkan membangun hubungan sosial yang lebih personal dan dinamis dibandingkan dengan strategi marketing tradisional. Sebagian besar proses komunikasi antar manusia dilakukan melalui word of mouth. Setiap hari seseorang berbicara dengan yang lainnya, saling bertukar pikiran, informasi, pendapat dan proses komunikasi lainnya. Analisis Pustaka Penelitian ini dapat memberikan pemahaman mengenai media sosial bahwa media sosial tidak hanya dapat digunakan untuk alat komunikasi saja namun juga sebagai alat yang efektif untuk menawarkan sebuah produk kepada konsumen tanpa harus beratatap muka langsung dengan para konsumen. Adanya media sosial yang mudah diakses oleh siapa saja dan kapan saja sehingga menjadi media yang sangat efektif untuk digunakan. Kontribusi penelitian ini telah memberikan pemahaman mengenai konsep media sosial menurut Thoyibie (2010) bahwa media sosial adalah teknologi yang kontennya berisi informasi serta mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi dan interaksi dengan khalayak umum. Media sosial juga merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin berbagi informasi dan tempat untuk mencari teman baru serta berinteraksi dengan teman lainnya secara online (Thoyibie, 2010). Penelitian ini juga telah memberikan kontribusi mengenai konsep perilaku konsumen menurut Swata dan Handoko (1982) bahwa perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan 22 mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Ringkasan 10 Judul Tahun : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian pada Toko Fashion di Jejaring Sosial Facebook : 2014 Jenis Pustaka Bentuk pustaka Nama Penulis Nama jurnal : Jurnal Volume (edisi) : Hal : Vol. 1 No. 1 Mei 2014 1-10 hal Alamat URL : http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/inde x.php/jab/article/viewFile/433/631 : Elektronik : Eunike Verina, Edy Yulianto, Wasis A. Latief : Jurnal Administrasi Bisnis Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan internet yang semakin pesat. Media sosial merupakan salah satu media internet yang hampir semua kalangan menggunakannya. Salah satu media sosial yang sering diakses oleh khalayak yaitu Facebook. Facebook menyediakan akses yang sangat luas untuk terhubung dengan pelanggan dengan biaya yang relatif rendah dan bahkan tanpa biaya. Melihat presentase pembelian produk pakaian yang rata-rata paling banyak, di Indonesia juga dapat terlihat bahwa produk yang paling banyak diperjualbelikan dalam toko online di Facebook adalah produk fashion. Konsumen toko fashion yang ada di Facebook cukup membuka koleksi foto (katalog) yang telah diunggah oleh pengelola toko tersebut. Teori yang digunakan pada penelitian tersebut mengenai bauran pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008) “bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya”. Menurut Kotler dan Keller (2009) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi , dan psikologis. Schiffman dan Kanuk (2004) mengemukakan bahwa perilaku konsumen merupakan “perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen”. Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang.Pengambilan sampel pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui 23 apakah atmosfer, produk, harga, promosi,pelayanan, kepercayaan dan karakteristik konsumen secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada toko fashion di Facebook, untuk mengetahui apakah atmosfer, produk, harga, promosi,pelayanan, kepercayaan dan karakteristik konsumen secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada toko fashion di Facebook, dan untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh dalam keputusan pembelian pada toko fashion di Facebook. Berdasarkan hasil penelitian, saat ini teknologi internet sangat maju dan berkembang. Rata-rata manusia menggunakan internet untuk bekerja, bermain, bahkan menjadi kunci keberhasilan beberapa pengusaha karena memanfaatkan internet untuk berjualan. Adanya toko online juga mempengaruhi konsumen untuk membeli online sehingga manusia secara sadar maupun tidak sadar akan mengikuti perkembangan ini. Anak muda selalu mengikuti tren. Indonesia termasuk negara yang menyukai sesuatu yang baru, seperti demam korea, berjualan online, dan lain sebagainya. facebook merupakan media yang dapat dengan cepat mempengaruhi konsumen. Analisis Pustaka Penelitian ini dapat memberikan pemahaman bahwa media sosial seperti halnya facebook memang sering diakses oleh para remaja, oleh karena itu hal tersebut dijadikan peluang bagi para pengusaha untuk menawarkan produk yang dihasilkannya. Facebook juga merupakan media yang memiliki pengaruh dan daya tarik yang sangat kuat bagi para remaja sehingga hal tersebut dapat memicu terjadinya perilaku konsumtif pada kalangan remaja. Pada penelitian ini memberikan pemahaman mengenai bauran pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008) bahwa bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Menurut Kotler dan Keller (2009) memberikan pemahaman mengenai perilaku pembelian konsumen, bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan konsep perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (2004) perilaku konsumen merupakan perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. 24 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN Konsep Media Massa dan Komunikasi Massa Berdasarkan penelitian pada literatur ke lima mengenai konsep komunikasi massa menurut Bitner (1980) Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Menurut Tan dan Wright dalam Utamy (2012) komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu. Menurut (Riswandi 2009), batasan komunikasi massa ini lebih menitikberatkan pada komponen-komponen dari komunikasi massa yang mencakup pesan-pesan, dan media massa (seperti koran, majalah, TV, radio, dan film), serta khalayak. Komunikasi massa merupakan komunikasi yang menggunakan sebuah media yang dapat dijangkau oleh khalayak banyak. Komunikasi massa juga dapat didefinisikan sebagai proses penggunaan sebuah medium massa untuk mengirim pesan kepada audien luas untuk membujuk dan menghibur. Komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikator menggunakan media untuk penyebaran pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang dapat mempengaruhi khalayak-khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara (McQuail,1985). Berdasarkan literatur lain media massa memiliki fungsi sebagai penyampai pesan informasi misalnya berita. Namun tidak hanya berita advertising atau iklan merupakan bagian dari fungsi dalam media massa. Selain fungsi penyampai pesan, media massa memiliki fungsi sebagai entertainer atau penghibur karena bisa mendapatkan banyak audien. Pesan media dimaksudkan untuk keperluan persuasi misalnya saja iklan. Media massa berfungsi untuk mengajak masyarakat agar tertarik dengan produk yang di tampilkan pada media bisa media cetak seperti Koran, majalah ataupun media elektronik seperti televisi dan internet (Vivian, 2008). Konsep Jejaring Sosial dan Media Sosial Berdasarkan penelitian pada literatur nomor dua yang menjelaskan mengenai situs jejaring sosial menurut Boynd dan Ellison( 2007), Situs jejaring sosial adalah layanan berbasis jaringan yang membuat seseorang dapat (1) membangun suatu profil publik/semi publik yang dalam sistem terbatas; (2) mengartikulasikan suatu daftar pengguna lain yang berbagi jaringan dengannya; dan (3) melihat dan mentransfer daftar koneksi mereka dan orang lain dalam sistem. Selain itu, berdasarkan penelitian pada literature nomor lima jejaring sosial merupakan bentuk media elektronik yang memberikan kemudahan dalam menambah pertemanan. Tidak ada lagi batasan dalam mendapatkan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, waktu dan tempat bukan lagi suatu halangan bagi manusia untuk saling berinteraksi (Boynd dan Ellison, 2007). Selain itu berdasarkan penelitian nomor satu terdapat istilah lain seperti komunitas maya yang merupakan sekumpulann orang-orang yang berada di ruang 25 online dimana secara individu datang bersama untuk melakukan koneksi, interaksi, dan saling mengenal lebih dalam seiring dengan waktu (teten dan Scot, 2005). Penelitian nomor Sembilan memberikan pemahaman mengenai media sosial menurut Thoyibie (2010) media sosial adalah konten berisi informasi, yang dibuat oleh orang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan dengan khalayak umum. Media sosial merupakan tempat berkumpulnya orangorang yang ingin berbagi informasi dan tempat untuk mencari teman baru serta berinteraksi dengan teman lainnya secara online. Konsep Perilaku Konsumtif Berdasarkan penelitian nomor empat menjelaskan mengenai konsep perilaku konsumtif menurut Bourdieu (1979) perilaku konsumtif adalah aksi membuang-buang harta, konsumsi berlebihan, pemubaziran dan segala kemewahan yang tidak pada tempatnya. Sedangkan pada penelitian nomor tujuh menjelaskan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa bukan menjadi kebutuhan pokok. Perilaku konsumtif sebenarnya dapat dipahami ketika melihat usia peralihan dalam mencari identitas diri. Remaja usia sekolah ingin diakui eksistensinya oleh lingkungan dengan berusaha menjadi bagian dari lingkungan tersebut. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama dengan orang lain yang sebaya, sehingga berusaha untuk mengikuti berbagai atribut yang sedang in (Tambunan, 2001). Menurut Baudrilland (2001), perilaku konsumtif adalah konsumsi yang dilakukan menghasilkan ketidakpuasan dan akan menghasilkan kesadaran seakan-akan terpuaskan padahal kekurangan, seakan-akan makmur padahal miskin. Perilaku konsumtif juga dapat dikatakan sebagai salah satu indikator dari gaya hidup kelompok sosial tertentu seperti halnya remaja, kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan (Tambunan, 2001). Konsep Remaja Berdasarkan penelitian literatur nomor satu dapat menjelaskan konsep mengenai remaja. Menurut Soekanto (2002), masyarakat khususnya remaja pedesaan memiliki cirri-ciri menonjol pada kehidupan keagamaannya dibandingkan dengan remaja kota. Hal ini disebabkan oleh kehidupan masyarakat desa yang cenderung ke arah agama (religious trend). Menurut Krummel (1996) remaja dibagi menjadi tiga periode yaitu remaja awal umur 10-14 tahun, remaja menengah umur 15-17 tahun dan remaja akhir umur 18-21 tahun. Sedangkan berdasarkan literatur nomor tiga menjelaskan konsep remaja menurut Parsons dalam Barker (2000) remaja adalah sebuah sebuah konstruksi sosial yang terus-menerus berubah sesuai dengan waktu dan tempat. Remaja juga dapat diartikan suatu fase dalam kehidupan manusia di mana ia tengah mencari jatidirinya dan biasanya dalam upaya pencarian jatidiri tersebut ia mudah untuk terikut dan terimbas 26 hal-hal yang tengah terjadi di sekitarnya, sehingga turut membentuk sikap dan pribadi mereka. Berdasarkan literatur dari buku lain golongan remaja Menurut Soekanto (2004) adalah adalah para gadis yang berusia 13 sampai 17 tahun dan bagi laki-laki berusia 14 tahun sampai 17 tahun. Sikap tindak mereka rata-rata sudah mendekati pola tindak orang dewasa, walaupun perkembangan mentalnya belum sepenuhnya demikian. Biasanya mereka berharap agar dianggap dewasa oleh masyarakat. Sedangkan menurut Sarwono (2012) masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa. Berdasarkan literature nomor empat, Veblen (1989) menyatakan bahwa remaja adalah individu dengan batasan usia sampai dengan 24 tahun dan belum menikah. 27 SIMPULAN DAN PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN SKRIPSI Hasil Analisis Dan Sintesis Komunikasi massa merupakan pesan atau informasi yang disampaikan dengan menggunakan sebuah media. Adanya komunikasi massa, informasi dapat tersampaikan dengan cepat dan dapat menyebar secara luas. Media komunikasi kini semakin berkembang di Indonesia sehingga mudah digunakan oleh semua kalangan terutama kalangan remaja. Perkembangan media komunikasi tersebut tidak hanya berkembang di daerah perkotaan saja namun juga di daerah pedesaan. Remaja di kota berbeda dengan remaja dipedesasaan. Remaja desa memiliki ciri-ciri menonjol pada kehidupan keagamaannya dibandingkan dengan remaja kota. Hal ini disebabkan oleh kehidupan masyarakat desa yang cenderung ke arah agama. Dengan adanya perkembangan media di daerah pedesaan dapat membuat ciri-ciri remaja desa tersebut menjadi pudar. Gaya hidup remaja tidak dilihat hanya dari segi penampilannya saja namun juga dari tata krama, sopan santun serta dari pergaulannya. Perkembangan media dan teknologi informasi memudahkan masuknya pengaruh gaya hidup global ke desa melalui media yang mereka lihat, baca dan dengar sehingga mempengaruhi gaya hidup remaja desa saat ini yang akhirnya mereka tiru dan ikuti sebagai usaha untuk mengaktualisasikan identitas dirinya seperti yang ada di media tersebut. Media sosial merupakan media yang sering diakses oleh kalangan remaja. Hal tersebut memberikan peranan yang beragam dan memiliki dampak positif serta negatif. Media komunikasi yang yang sering diakses oleh kalangan remaja yaitu media sosial. Peranan dari media sosial sangat beragam dan memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif dari media tersebut dapat menambah wawasan, pengetahuan serta informasi dengan cepat. Namun dampak negatifnya seseorang dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk menggunakan media sosial, memiliki dampak psikologis pribadi yang antisosial (lebih senang sendirian dari pada bersosialisasi) dan dualism kepribadian (memiliki kepribadian yang berbeda-beda). Media sosial juga tidak hanya digunakan untuk media interaksi dan komun ikasi namun juga sebgai media promosi bagi kalangan produsen untuk menawarkan produkproduknya. Media sosial merupakan tepat yang tepat dan efektif digunakan karena media tersebut didominasi oleh kalangan remaja. Remaja memiliki sifat yang labih dan mudah tertarik dengan hal-hal yang baru. Oleh karena itu, media sosial dapat mempengaruhi perilaku konsumtif. Remaja setiap hari mengakses media sosial dan melihat hal-hal baru yang sedang banyak diperbincangkan khalayak sehingga tertarik dang mengikuti trend. Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh intensitas penggunaan media sosial yang dapat dilihat dari frekuensi yang sering digunakan dan juga lama menggunakannya tiap kali mengakses. Perilaku konsumtif di kalangan remaja. Perilaku konsumtif remaja dilatarbelakangi oleh inginnya pengakuan dari lingkungannya. Perilaku konsumtif tersebut terletak pada remaja yang gemar berbelanja produk –produk yang baru muncul. Perilaku konsumtif bisa muncul di kalangan remaja karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat pendidikan keluarga, media komunikasi, salah memilih teman, lingkungan tempat tinggal, kepribadian dan status sosial. Hal tersebut dibagi dalam dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu motivasi atau dorongan 28 membeli, kepribadian, pengalaman, gaya hidup, keadaan ekonomi dan pekerjaan. Sedangkan faktor ekstern yaitu kebudayaan, kelas sosial, kelompok sosial dan keluarga. Kerangka Analisis Perkembangan teknologi yang semakin berkembang di Indonesia membuat masyarakatnya semakin paham akan media komunikasi massa. Seseorang bisa mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat, dimana pun dan kapan pun. Media yang sedang berkembang dimasyarakat yaitu media sosial. Setiap tahun penggunanya semakin meningkat dan didominasi oleh kalangan remaja. Sosial media digunakan tidak hanya untuk mengakses informasi dan berkomunikasi namun juga sebagai media promosi. Penggunaan media sosial juga dapat dipengaruhi oleh intensitas penggunaanya yang dapat dilihat dari frekuensi yang sering digunakan dan juga lama menggunakannya tiap kali mengakses. Semakin maraknya iklan-iklan yang di tampilkan oleh produsen dapat membuat kalangan remaja tertarik. Sifat remaja yang labil dan mudah tertarik akan hal-hal yang baru sehingga dapat mempengaruhi perilaku konsumennya. Media Sosial Remaja Pedesaan 1. Intensitas penggunaan 2. Frekuensi Penggunaan Keterangan : Perilaku Konsumtif : mempengaruhi PERTANYAAN PENELITIAN Berdasarkan hasil review jurnal yang telah dirangkum dan analisis, ditemukan beberapa hal yang menarik dan akan perdalam. Penulisan studi pustaka ini akan berlanjut kepada penelitian baru yang akan lebih focus mengkaji pengaruh media sosial. Berikut adalah perumusan pertanyaan penelitian dari hasil studi pustaka ini adalah : 1. Sejauh mana faktor-faktor penyebab media sosial dapat mempengaruhi remaja pedesaan ? 2. Bagaimana dampak media sosial dapat mempengaruhi perilaku konsumtif pada remaja pedesaan? 29 DAFTAR PUSTAKA Andina Elga.2010. Studi Dampak Negatif Facebook terhadap Remaja Indonesia : Jurnal Aspirasi [Internet] Vol. 1 No. 1 : 119-146, Juni.Tersedia pada : http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=94759&idc=58 [APJII]. 2014. Survei Asosiasi Penyelengara Jasa Internet Indonesia. Dapat diakses melalui www.apjii.or.id Ekasari P. 2012. Dampak Sosial- Ekonomi Masuknya Pengaruh Internet dalam Kehidupan Remaja di Pedesaan : Sodality [Internet] Vol. 6 No.1, April. Teredia pada : http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/5809 Hapsari Dyah. 2006. Perilaku Konsumtif dalam Lingkungan Remaja di Kota Palembang (Studi tentang Konsumsi dan Gaya Hidup Remaja di Kelurahan 24 Ilir Palembang). Prosiding Hasil Program Pengembangan Diri Bidang Ilmu Sosiologi. 77-88 hal. Hastuti S, dan Sudarwati L. 2007. Gaya Hidup Remaja Pedesaan di Desa Sukaraya, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara: Harmoni Sosial [Internet]. Vol .1 No. 2 : 69-82, Januari. Tersedia pada : http://repository.usu.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/18598/har-jan20071%20%285%29.pdf?sequence=1 Mustafa SE, dan Azizah H. 2010. Media Sosial : Tinjauan Terhadap Laman Jaringan Sosial Dalam Talian Tempatan : Jurnal Pengajian Media Malaysia[Internet] Vol. 12, No. 2. Tersedia pada : http://e-journal.um.edu.my/public/articleview.php?id=1638 Nurgiyantoro S. 2014. Pengaruh Strategi Promosi Melalui Social Media Terhadap Keputusan Pembelian Garskin yang Dimediasi Word Of Mouth Marketing. [Skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Negeri Yogyakarta. Tersedia pada: http://eprints.uny.ac.id/16797/1/SKRIPSI.pdf Oktaviani K. 2014. Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook di Kalangan Masyarakat Pedesaan Malaysia [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Tesedia pada : http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73471 Sarwono WS. 2012. Psikologi rremaja. Jakarta [ID] : Rajawali Press. 322 hal. Sukari DKK. 2013. Perilaku Konsumtif Siswa SMA di daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta (ID): Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB). 176 hal. Vivian Jhon. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta (ID) : Kencana Prenada Media Group. 658 hal. 30 Wening S. (tanpa tahun). Waspada Konsumerisme Kiat-Kiat Menghambat Melalui Pendidikan Karakter. Yogyakarta (ID): UNY Press. 224 hal. 31 LAMPIRAN Riwayat Hidup Sinta Ayu Sofianti di lahirkan di Sumedang pada tanggal 28 Desember 1993. Penulis adalah anak pertama dari pasangan Tomtom Sofian, SE dan Ade Yuliati. Penulis memiliki dua saudara kandung yaitu Latifah Ayu Sofiani (adik perempuan) dan Rijal Yanuar Sofiana (adik laki-laki). Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis adalah RA/TK Annuriyah periode 1999-2000, SDN Cihideung Udik 04 periode 2000-2006, SMP Negeri 1 Dramaga periode 2006-2009, dan SMA Negeri 1 Ciampea periode 2009- 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN Tertulis. Selain aktif dalam kegiatan perkuliahan, penulis juga aktif di luar kampus dalam kegiatan kepanitiaan dan organisasi. Penulis pernah menjadi panitia Lomba Karya Lintas Desa V se-Bogor Raya divisi PDD pada tahun 2013, panitia Lomba Karya Lintas Desa VI se-Bogor Raya divisi Konsumsi pada tahun 2014, Panitia FORSIA Islamic Festival divisi Konsumsi dan panitia Lomba Karya Lintas Desa VII se-Bogor Raya divisi Dokumentasi pada tahun 2015, Ketua Remaja Masjid Putri, Ketua Pelaksana Peringatan Isra Mi’raj, serta menjadi panitia Peringatan Muharram 1436 H.