ringkasan dan analisis pustaka

advertisement
Laporan Studi Pustaka (KPM 403)
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF DI
KALANGAN REMAJA PEDESAAN
SNTA AYU SOFIANTI
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
i
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Pengaruh Media
Sosial Terhadap Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja Pedesaan” benar-benar
hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada
perguruan tinggi atau lembaga manapun dan tidak mengandung bahan-bahan yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai bahan rujukan yang
dinyatakan dalam naskah. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan
saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini.
Bogor, Januari 2016
Sinta Ayu Sofianti
NIM. I34120131
ii
ABSTRAK
SINTA AYU SOFIANTI. Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Konsumtif di
Kalangan Remaja Pedesaan. Dibawah bimbingan DWI RETNO HAPSARI.
Teknologi dan Informasi di Indonesia semakin berkembang seiring berjalannya
waktu. Penggunaan media internet pun semakin berkembang dan meningkat.
Pertumbuhan tersebut di dukung oleh berkembangnya penggunaan perangkat mobile
khususnya smartphone. Perkembangan teknologi tersebut tidak hanya berkembang di
kota-kota besar saja namun juga sudah merambah ke pedesaan. Internet tidak hanya
digunakan sebagai media berinteraksi dan komunikasi namun juga sebagai media
promosi untuk menawarkan sebuah produk dan menampilakn tren masa kini yang
sedang berkembang. Salah satu bagian dari internet adalah media sosial. Penggunaan
media sosial didominasi oleh kalangan remaja yang merupakan seserang yang sifatnya
masih labil dan mudah tertarik dengan hal-hal yang baru. Penelitian ini akan
menunjukkan bagaimana pengaruh media sosial dapat memepengaruhi perilaku
konsumtif pada kalangan remaja terutama dipedesaan, apakah media sosial memiliki
peranan penting dalam gaya hidup remaja pedesaan.
kunci: Internet, media sosial, perilaku konsumtif, remaja pedesaan
ABSTRACT
SINTA AYU SOFIANTI. The Influence of Social Media on Kata Consumer Behavior
in Teenagers. Supervised by DWI RETNO HAPSARI.
Technology and Information in Indonesia is growing over time. Use of internet
media is also growing and increasing. The growth is supported by the growing use of
mobile devices, especially smartphones. The development of these technologies not only
thrive in big cities but also has penetrated into the countryside. Internet is not only used
as a medium of interaction and communication, but also as a media campaign to offer a
product and a viewer of contemporary trends emerging. One part of the Internet is
social media. The use of social media is dominated by teenagers who are seserang that
are unstable and easily attracted to new things. This study will show how social media
can be used effects influence consumer behavior in teenagers, especially in rural areas,
whether social media has an important role in the lifestyle of rural teenagers.
Keywords: adaptation strategies , changes in the rural , the cultural value orientation
iii
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF DI
KALANGAN REMAJA PEDESAAN
Oleh
SINTA AYU SOFIANTI
I34120131
Laporan Studi Pustaka
Sebagai syarat kelulusan KPM 403
Pada
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang disusun oleh:
Nama Mahasiswa : Sinta Ayu Sofianti
Nomor Pokok
: I34120131
Judul
: Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Konsumtif di
Kalangan Remaja Pedesaan
dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor.
Disetujui Oleh
Dwi Retno Hapsari, Sp. M.si
Dosen Pembimbing
Diketahui Oleh
Dr. Ir. Siti Amanah, M.Sc.
Ketua Departemen
Tanggal Pengesahan :
v
PRAKATA
Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
hidayah- Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka yang
berjudul “Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja
Pedesaan” ini dengan baik. Penulisan Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk
memenuhi syarat kelulusan MK. Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dwi Retno Hapsari, SP. M.
Si selaku dosen pembimbing yang yang telah memberikan saran dan masukan selama
proses penulisan hingga penyelesaian laporan Studi Pustaka ini. Penulis juga
menyampaikan hormat dan terimakasih kepada Ibu Ade Yuliati dan Bapak Tomtom
Sofian, orang tua tercinta, Latifah Ayu Sofiani dan Rijal Yanuar Sofiana, adik
tersayang, yang selalu berdoa dan senantiasa melimpahkan kasih sayang kepada penulis.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Hendar Suhendar, Eka
Andita, Susilawaty, Tizhar, Hillariana Ikhlas Devani, Pinola Kinanti, Vishy Eka Putri,
Tyagita Indahsari, teman-teman seperjuangan SKPM 49 dan Remaja Masjid Shohwatul
Islam yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis selama proses
penulisan laporan Studi Pustaka ini.
Semoga Laporan Studi Pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Januari 2016
Sinta Ayu Sofianti
NIM. I34120131
vi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN.............................................................................................................................. i
ABSTRAK ..................................................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................... iv
PRAKATA ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... vii
PENDAHULUAN .........................................................................................................................1
RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA ................................................................................3
Dampak Sosial-Ekonomi Masuknya Pengaruh Internet dalam Kehidupan Remaja di
Pedesaan (Putri Ekasari dan Arya Hadi Dharmawan, 2012) ..................................................3
Studi Dampak Negatif Facebook Terhadap Remaja Indonesia ( Elga Andina, 2010)...........6
Gaya Hidup Remaja Pedesaan (Sri Hastuti dan Lina Sudarwati, 2007) ............................8
Perilaku Konsumtif dalam Lingkungan Remaja di Kota Palembang (Studi Tentang
Konsumsi dan GayaHidup Remaja di Kelurahan 24 Ilir Palembang) (Dyah Hapsari
ENH, 2006)..........................................................................................................................11
Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook di Kalangan Masyarakat Pedesaan Malaysia
(Karina Mako Oktaviani, 2014) ........................................... Error! Bookmark not defined.
Degradasi Kultural dalam Kehidupan Remaja (Remiwaty, 2010) ......Error! Bookmark not
defined.
Perilaku Konsumtif Siswa SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta (Sukari, 2013)
.............................................................................................. Error! Bookmark not defined.
Media Sosial : Tinjauan Terhadap lama Jaringan Sosial dalam Talian Tempatan
(Siti Ezaleila Mustafa dan Azizah Hamzah, 2010) ........ Error! Bookmark not defined.
Pengaruh Strategi Promosi Melalui Social Media Terhadap Keputusan Pembelian
Garskin yang Dimediasi Word Of Mouth Marketing (Singgih Nurgiyantoro, 2014) 20
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian pada Toko Fashion di
Jejaring Sosial Facebook (Eunike Verina, Edy Yulianto, Wasis A. Latief, 2014) ....22
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN .....................................................................................24
Konsep Komunikasi Massa .................................................. Error! Bookmark not defined.
Konsep Media Sosial dan Jejaring Sosial ............................ Error! Bookmark not defined.
Konsep Perilaku Konsumtif ................................................. Error! Bookmark not defined.
Konsep Remaja .................................................................... Error! Bookmark not defined.
SIMPULAN DAN PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN SKRIPSI .................................27
Hasil Analisis Dan Sisntesis ................................................................................................27
Kerangka Analisis ................................................................................................................28
PERTANYAAN-PERTANYAAN PENELITIAN SKRIPSI ......................................................28
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN .................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Riwayat Hidup ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan kerangka pemikiran ………….......................................................... 28
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengguna media internet kini semakin meningkat, berdasarkan hasil riset
Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2014 telah mencapai 88,1
juta dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 dengan total pengguna 71,9 juta pengguna.
Pertumbuhan penggunaan internet tersebut didukung oleh pertumbuhan penggguna
perangkat mobile khususnya smartphone. Menurut Laquency dalam Ardianto (2009)
Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan Komputer yang menjangkau jutaan
orang diseluruh dunia. Asal mula internet muncul yaitu dengan lahirnya Arpanet yang
merupakan sutu proyek eksperimen Menteri Pertahanan Amerika Serikat. Berdasarkan
data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (2013) mengungkapkan pengguna
internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya
menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial.
Pada era globalisasi, perkembangan telekomunikasi dan informatika menjadi
begitu pesat, serta teknologi membuat jarak tidak lagi menjadi masalah dalam
berkomunikasi dan salah satu medianya adalah internet (Kemenkominfo, 2013). Salah
satu bagian dari internet adalah media sosial. Menurut Safko (2010) media sosial
merupakan media untuk bersosialisasi dan menghubungkan satu orang dengan orang
lain. Media sosial memiliki peranan yang positif dan negatif tergantung cara
penggunaannya. Berdasarkan hasil penelitian dari Ekasari (2012) Sisi positif dari media
sosial yaitu kita bisa berkomunikasi dengan orang yang jauh tanpa tatap muka dan juga
dapat menambah wawasan. Sedangkan sisi negatifnya yaitu digunakan untuk hal-hal
yang tidak wajar seperti internet digunakan untuk melihat pornografi, bolos sekolah
karena bermain game online, serta digunakan untuk berjudi atau taruhan. Dampak
negatif lain dari penggunaan media sosial adalah dapat meningkatkan konsumsi
seseorang yang tertarik pada iklan yang ditampilkan pada jejaring sosial.
Penggunaan media sosial tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi saja
namun juga dimanfaatkan oleh produsen untuk menjual produknya. Hal tersebut
menurut para produsen adalah hal yang efektif karena penggunaaan media sosial
didominasi oleh kalangan remaja yang memiliki ketertarikan pada produk baru, dan
dapat menimbulkan perilaku konsumtif untuk mengikuti trend (Safira, 2015). Perilaku
konsumtif dapat dikatakan perilaku konsumen yang memanfaatkan nilai uang lebih
besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan
pokok (Tambunan dalam Sukari, 2013). Perilaku Konsumtif juga terjadi pada kalangan
remaja karena pada usia tersebut mereka mulai sadar akan pandangan dirinya dan sadar
akan pandangan terhadap sosial (Sukari, 2013).
Menurut Wening (tanpa tahun), budaya konsumerisme pada kalangan remaja
sangat mudah untuk dilihat dengan kasat mata. Hal tersebut dapat dicirikan dengan gaya
hidup remaja yang selalu ingin berganti Handphone yang canggih. Kalangan produsen
dan perusahaan memanfaatkan untuk mengambil keuntungan dengan memasang iklan
dengan tema tersebut di media cetak dan elektronik. Menurut Sukari (2013), Masa
sekarang ini adalah era di mana orang membeli sebuah barang bukan karena nilai
kemanfaatannya namun karena gaya hidup demi sebuah citra yang diarahkan dan
dibentuk oleh iklan dan mode lewat televisi, tayangan sinetron dan infotainment.
2
Perkembangan media sosial tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi
namun juga dimanfaatkan oleh produsen sebagai media untuk menawarkan produkpdroduk sehingga orang dengan mudah mendapatkan informasi trend terbaru. Sasaran
yang dituju oleh para produsen adalah kalangan remaja yang mudah tertarik terhadap
hal-hal yang baru. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian melalui kegiatan
mengidentifikasi pengaruh dari media sosial terhadap perilaku remaja khususnya
dipedesaan.
Tujuan
Penulisan ini bertujuan untuk memperoleh pemahamam serta Data informasi
mengenai pemanfaatan media sosial serta informasi mengenai perilaku konsumtif dari
berbagai literatur yang kemudian ditelaah serta dianalisis.
Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan studi pustaka ini adalah dengan
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai rujukan seperti skripsi, jurnal,
prosiding, maupun buku yang berhubungan dengan topik yang akan dihabas. Data
sekunder tersebut diringkas dalam bentuk pemaparan secara deskriptif dengan
mengikhtisar beberapa rujukan yang terkait dengan aspek yang akan diteliti. Hasil
analisis dan sintesis tersebut disusun menjadi kerangka pemikiran dan perumusan
masalah untuk penelitian selanjutnya.
3
RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA
RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA
Ringkasan 1
Judul
: Dampak Sosial- Ekonomi Masuknya Pengaruh Internet
dalam Kehidupan Remaja di Pedesaan
Tahun
: 2012
Jenis
Pustaka
Bentuk
pustaka
Nama
Penulis
Nama jurnal
: Jurnal
Volume
(edisi) : Hal
: 06(01) April 2012: 57-71
Alamat URL
: http://jesl.journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/d
ownload/5809/4483
Tanggal
Unduh
:
: Elektronik
: Putri Ekasari dan Arya Hadi Dharmawan
: Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perkembangan internet di pedesaan
yang menyebabkan adanya nilai-nilai budaya barat masuk ke kehidupan masyarakat
desa sehingga membawa dampak perubahan gaya hidup masyarakat di pedesaan
terutama pada kalangan remaja. Lokasi penelitian pada jurnal tersebut ada dua lokasi
yaitu berada di Desa Cibatok dan Desa Pangradim Kecamatan Cibungbulang Bogor.
Pada tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Bogor mencanangkan Desa Cibatok sebagai
Desa Mandiri, oleh karena itu, desa tersebut kini difasilitasi memiliki sarana jaringan
telekomunikasi dan jaringan internet yang sangat baik sehingga bermunculan warung –
warung internet yang bisa dikunjungi oleh anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
Penelitian tersebut membandingkan antara desa yang sudah ada jaringan internet
dengan desa yang belum ada jaringan internet. Menurut Horrigan (2000), terdapat dua
hal mendasar yang harus diamati untuk mengetahui intensitas penggunaan internet
seseorang, yakni frekuensi internet yang sering digunakan dan lama menggunakan tiap
kali mengakses internet yang dilakukan oleh pengguna internet. Menurut Soekanto
(1974), terdapat dua syarat utama dalam sebuah interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan
komunikasi.
Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah menurut Teten dan Scot (2005)
yang menguraikan definisi komunitas dunia maya sebagai sekumpulan orang-orang
yang berada di ruang online dimana secara individu datang bersama untuk melakukan
koneksi, interaksi, dan saling mengenal lebih dalam seiring dengan waktu. Pada
penelitian ini juga menjelaskan teori mengenai remaja menurut Soekanto (2002),
4
masyarakat khususnya remaja pedesaan memiliki ciri-ciri menonjol pada kehidupan
keagamaannya dibandingkan dengan remaja kota. Hal ini disebabkan oleh kehidupan
masyarakat desa yang cenderung ke arah agama (religious trend). Menurut Krummel
(1996) remaja dibagi menjadi tiga periode yaitu remaja awal umur 10-14 tahun, remaja
menengah umur 15-17 tahun dan remaja akhir umur 18-21 tahun.
Tujuan dari penelitian tersebut untuk mempelajari dampak sosial-ekonomi
masuknya internet dalam kehidupan remaja pedesaan. secara spesifik tujuan dari
penelitian tersebut adalah untuk menganalisis pengaruh karakterisktik remaja terhadap
pola penggunaan internet di Desa Cibatok dan Desa Pangradim serta membandingkan
terjadinya perubahan sosial yang dilihat dari aspek sosisl-ekonomi masuknya internet
dalam kehidupan remaja pedesaan yang mengakses internet dan yang kurang
mengakses internet. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan
kuantitatif yang didukung oleh pendekatan kualitatif serta menggunakan metode
penelitian survey. Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai
perkembangan internet maka dilakukan dengan cara wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara, sebagian besar remaja di kedua
desa tersebut telah kecanduan jejaring sosial facebook. Dalam setiap mengakses situssitus yang ada di internet, rata-rata mereka mendahulukan membuka situs jejaring
sosialnya sebelum membuka laman situs lainnya. Rata-rata remaja laki-laki di kedua
desa tersebut lebih sering membuka situs hiburan seperti Youtube, 4shared dan Game
online. Selain itu, mereka mengunjungi internet hanya untuk menjalin pertemanan di
dunia maya seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain.
Tingkat pendidikan juga mempengaruhi situs yang di akses oleh para remaja.
Dampak positif dari adanya internet yaitu menambah wawasan, memudahkan untuk
berkomunikasi dengan kawan lama serta dapat dijadikan bisnis. Namun dibalik itu,
terdapat sisi negatifnya yaitu remaja seringkali melupakan tugas sekolah, menggunakan
internet untuk melihat pornografi, jejaring sosial membuat penggunanya berkelahi
akibat penghinaan yang dilakukan di jejaring sosial, beberapa remaja bolos sekolah,
digunakan untuk berjudi dan taruhan, malas membantu orangtua karena lebih asik
bermain jejaring sosial, banyak mengeluarkan biaya, serta melakukan tindakan
penipuan.
Analisis Pustaka
Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh dampak sosial-ekonomi masuknya
internet di pedesaan. Berkembangnya media internet di desa dimanfaatkan sebagian
orang untuk membuka usaha seperti warnet. Warnet tersebut biasanya dikunjungi oleh
para remaja, berdasarkan dua lokasi penelitian tersebut para remaja sering mengunjungi
warnet tergantung dari keperluannya. Ada yang mengunjungi warnet untuk mencari
informasi terkait tugas sekolahnya, namun ada juga yang hanya sekedar membuka situs
jejaring sosial atau hiburan seperti Youtube, 4shared dan Game online. Pengaruh positif
masuknya internet ke desa yaitu dapat menambah wawasan dan juga dapat
berkomunikasi dengan kawan lama, namun adapula dampak negatifnya, internet dapat
digunakan untuk hal-hal yang tidak wajar seperti berjudi, bermain game online
berlebihan sehingga bolos sekolah serta digunakan untuk tindakan penipuan.
5
Pada penelitian ini dapat memahami mengenai konsep remaja bahwa remaja di
pedesaan dan kota berbeda sikap perilakunya. Konsep mengenai remaja pun beragam,
berdasarkan penelitian tersebut bahwa remaja dibagi menjadi tiga kategori yaitu remaja
awal umur 10-14 tahun, remaja menengah umur 15-17 tahun dan remaja akhir umur 1821 tahun. Selain itu, dapat pula memahami konsep remaja pedesaan menurut Soekanto
(2002) yaitu masyarakat khususnya remaja pedesaan memiliki ciri-ciri menonjol pada
kehidupan keagamaannya dibandingkan dengan remaja kota. Hal ini disebabkan oleh
kehidupan masyarakat desa yang cenderung ke arah agama (religious trend).
Penelitian ini juga dapat memberikan pemahaman mengenai hal yang perlu
diamati untuk mengetahui intensitas penggunaan internet seseorang, yakni frekuensi
internet yang sering digunakan dan lama menggunakan tiap kali mengakses internet
yang dilakukan oleh pengguna internet ( Horrigan, 2000). Menurut Soekanto (1974),
terdapat dua syarat utama dalam sebuah interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan
komunikasi.
6
Ringkasan 2
Judul
Tahun
: Studi Dampak Negatif Facebook terhadap Remaja
Indonesia
: 2010
Jenis
Pustaka
Bentuk
pustaka
Nama
Penulis
Nama jurnal
: Jurnal
Volume
(edisi) : Hal
: 1 (01) Juni 2010. Hal 119- 146
Alamat URL
: http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=t
ampil&id=94759&idc=58
: Elektronik
: Elga Andina
: Jurnal Aspirasi
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan situs jejaring sosial Facebook
yang popularitasnya semakin meningkat. Pada tahun 2007 terdapat penambahan 200
ribu akun baru per harinya dan lebih dari 25 juta pengguna menggunakan facebook
setiap hari menghabiskan waktu sekitar 19 menit. Dari jumlah pengguna tersebut,
remaja memiliki porsi yang paling besar menggunakan internet. Berdasarkan data
perhitungan dari www.checkFacebook.com pada Juni 2010 Indonesia menempati
Negara ketiga dunia pengguna Facebook. Situs jejaring Facebook juga dijadikan alat
untuk tindakan kriminal. Selain itu juga dapat menimbulkan konflik karena dalam
Facebook setiap orang dapat bebas berpendapat. Facebook juga dijadikan sebagai media
prostitusi dan perjudian online, dan meningkatnya penipuan serta penculikan melalui
internet. Banyaknya remaja yang menjadi korban penyalahgunaan Facebook karena
kondisi remaja yang masih labil karena tidak ada kesesuaian antara real self ( diri yang
sebenarnya) dan ideal self (diri yang diidamkan).
Teori yang dipakai yaitu menurut Boynd dan Ellison (2007) situs jejaring sosial
adalah layanan berbasis jaringan yang membuat seseorang dapat (1) membangun suatu
profil publik/semi publik yang dalam sistem terbatas; (2) mengartikulasikan suatu daftar
pengguna lain yang berbagi jaringan dengannya; dan (3) melihat dan mentransfer daftar
koneksi mereka dan orang lain dalam sistem.
Metode yang dilakukan pada penelitian tersebut adalah explorative study dengan
teknik studinya menggunakan Studi Literatur dan observasi terhadap status & informasi
pengguna di Facebook, difokuskan kepada literatur psikologi remaja, internet dan
Facebook, serta pustaka-pustaka hasil kajian yang relevan dengan kegiatan ini baik
yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan termasuk publikasi internet.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi sejauh mana keterlibatan
remaja dalam menggunakan Facebook dan bagaimana pengaruh negatif Facebook
terhadap remaja. Pengaruh negatif digunakan disini untuk mempersempit ruang lingkup
7
kajian sehingga dapat menggambarkan secara mendalam. Kegunaan teoritis dari kajian
ini yaitu memberikan pemahaman mengenai dampak Facebook terhadap remaja di
Indonesia. Sedangkan kegunaan praktisnya adalah memberikan masukan sebagai
pilihan intervensi yang tepat oleh orang tua, guru dan pemerintah dalam mengatasi
dampak negatif Facebook.
Berdasarkan penelitian tersebut, remaja tidak merasa malu menuliskan foto-foto
vulgar dan memperlihatkan foto-foto yang tidak senonoh. Remaja menjadi pasar utama
dalam teknologi karena memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Adanya ketertarikan yang
luar biasa yang memperlihatkan obsesi untuk menggunakan fasilitas facebook sehingga
dapat menghabiskan waktu berjam-jam baik di sekolah, di rumah maupun di luar
rumah. Dampak psikologis dari facebook yaitu pribadi yang antisocial dan dualism
kepribadian. Para remaja merasa malu dan tidak diakui temannya jika tidak memiliki
akun jejaring sosial facebook karena takut dianggap ketinggalan jaman. Remaja
memiliki keinginan yang besar untuk diterima dalam lingkunagn yang baru, dengan
memiliki situs jejaring sosial, mereka merasa diterima menjadi bagian dari komunitas
yang besar. Oleh karena itu, perlu adanya peranan dari pemerintah, orang tua serta
guru untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan tersebut.
Analisis Pustaka
Penelitian ini mengkaji mengenai dampak negatif facebok terhadap remaja.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan facebook memiliki berbagai dampak
negatif bagi para remaja seperti dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk
menggunakan facebook, memiliki dampak psikologis pribadi yang antisocial (lebih
senang sendirian dari pada bersosialisasi) dan dualism kepribadian (memiliki
kepribadian yang berbeda-beda). Hal-hal tersebut tentu saja perlu pengawasan yang
lebih dari para orang tua remaja untuk mengurangi dampak penggunaan media internet
terutama jejaring sosial facebook. Kontribusi penelitian ini dapat memahami dampakdampak dari jejaring sosial facebook dan memahami mengenai konsep situs jejaring
sosial yang dikemukakan oleh Boyn dan Ellison (2007) yaitu situs jejaring sosial adalah
layanan berbasis jaringan yang membuat seseorang dapat membangun suatu profil
publik/semi publik yang dalam sistem terbatas, mengartikulasikan suatu daftar
pengguna lain yang berbagi jaringan dengannya dan melihat dan mentransfer daftar
koneksi mereka dan orang lain dalam sistem..
8
Ringkasan 3
Judul
: Gaya Hidup Remaja Pedesan
Tahun
: 2007
Jenis
Pustaka
Bentuk
pustaka
Nama
Penulis
Nama jurnal
: Jurnal
Volume
(edisi) : Hal
: 01/02 (Januari 2007) : 69-82
Alamat URL
: http://usupress.usu.ac.id/files/Harmoni%20Sosial%20
Vol_%20I%20No_%202%20Januari%202007.pdf#pa
ge=23
: Elektronik
: Sri Hastuti dan Lina Sudarwati
: Jurnal Sosiologi
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perkembangan dalam pergeseran
gaya hidup di kalangan remaja yang dipengaruhi oleh gaya Barat. Pengaruh tersebut
dapat terlihat dari cara berpakaian dengan pernak – pernik luar negeri. Gaya hidup
remaja pedesaan pada masa dahulu sering diidentikan dengan gaya hidup yang
dipengaruhi oleh nilai-nilai agama dan budaya setempat, misalnya dengan berpakaian
sederhana dan tidak mengikuti mode karena belum berkembnagnhya media massa.
Seiring berkembangnya arus urbanisasi dan media, keunikan gaya hidup sederhana
semakin memudar bahkan sulit untuk membedakan identitas remaja desa dan remaja
kota. Menurut Grossberg remaja menganggap posisi tersebut sebagai sebuah
keistimewaan dimana mereka mengalami sebuah perasaan yang berbeda untuk
melakukan rutinitas keseharian yang dianggap membosankan. Perbedaan masyarakat
desa dan kota menurut Durkheim solidaritas mekanis untuk masyarakat desa, dan
solidaritas organis untuk masyarakat kota. Sedangkan menurut Tonnies membedakan
masyarakat desa dan kota dengan gesselschaft dan gemeinschaft. Konsep tentang desa
dan masyarakatnya saat ini telah mengalami perubahan yang cukup besar akibat
berkembangnya teknologi dan informasi. Sentuhan kebudayaan kota menjadikan desa
tidak lagi terbatas oleh teritorial namun meluas, dan beda antara desa dengan kota kecil.
Teori yang digunakan pada penelitian ini mengenai Gaya hidup masyarakat desa
menurut Purnomo (2004) adalah dipengaruhi oleh mobilitas geografis. suatu keadaan di
mana seseorang pernah menetap di luar tempat tinggalnya dapat mempengaruhi gaya
hidup karena kota dianggap merupakan suatu tempat yang memungkinkan seseorang
yang bersinggungan dengannya mendapatkan perluasan atau penambahan berbagai
macam pengalaman dan pengetahuan baru. Ini terkait dengan realitas bahwa kota
memiliki keanekaragaman budaya yang dapat ditiru oleh orang desa.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan atau mendeskripsikan
gaya hidup remaja desa Sukaraya saat ini dan yang menyebabkan gaya hidup seperti itu
9
berkembang. Jenis penelitian tersebut yaitu penelitian studi deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk
menggambarkan atau melukiskan apa yang diteliti dan berusaha memberikan gambaran
yang jelas mengenai apa yang menjadi pokok penelitian. Unit analisis dalam subyek
penelitian ini adalah seluruh warga Desa Sukaraya. Sedangkan sebagai informan dari
penelitian ini adalah kaum remaja dan orang tua yang memiliki anak remaja di Desa
Sukaraya tersebut.
Penelitian tersebut dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif dapat diartikan sebagai pendekatan yang menghasilkan data, tulisan, dan
tingkah laku yang didapat dari apa yang diamati. Penelitian deskriptif ini digunakan
untuk menggambarkan atau melukiskan apa yang diteliti dan berusaha memberikan
gambaran yang jelas mengenai apa yang menjadi pokok penelitian. Berkenaan dengan
penelitian ini sebagai studi deskriptif maka penelitian ini akan menggambarkan atau
mendeskripsikan gaya hidup remaja desa Sukaraya saat ini dan yang menyebabkan gaya
hidup seperti itu berkembang. Unit analisis dalam subyek penelitian ini adalah seluruh
warga Desa Sukaraya. Sedangkan sebagai informan dari penelitian ini adalah kaum
remaja dan orang tua yang memiliki anak remaja di Desa Sukaraya tersebut. Informan
dipilih atas pertimbangan dan kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Berdasarkan penelitian tersebut yang diperoleh dari informan kunci yang terdiri
atas perangkat desa dan warga yang memiliki anak usia remaja, perubahan gaya hidup
remaja didesa terebut masih terbilang wajar dan bisa diterima karena perkembangan
zaman memang tidak bisa dipungkiri. Para orang tua menanggapi fenomena tersebut
dengan bijaksana selama mereka tidak melanggar norma-norma agama dan kesoanan.
Namun, sebagian informan berpendapat bahwa model-model pakaian remaja sekarang
berkiblat dengan trend budaya Barat. Tatakrama dalam pergaulan dan sikap terhadap
orang tua masih terbilang sopan namun kini mereka sudah mulai berani mendebat orang
tua apabila ada hal yang tidak sesuai. Perubahan gaya hidup yang terjadi pada remaja
desa tersebut terlihat pada gaya penampilan, pergaulan sehari-hari, hiburan dan
tatakrama. Media massa dan teman-teman sebayanya memiliki pengaruh besar terhadap
gaya hidup remaja saat ini. Gaya hidup yang ditawarkan oleh media modern (cetak,
elektronik, internet) sebenarnya adalah ajakan bagi khalayaknya untuk memasuki apa
yang disebut budaya konsumer. Menurut Lury (1998), budaya konsumer diartikan
sebagai bentuk budaya materi, yaitu budaya pemanfaatan benda-benda, terutama
pendukung penampilan.
Analisis Pustaka
Penelitian ini mengkaji mengenai bagaimana gaya hidup dari remaja. Gaya
hidup remaja pada masa kini telah meniru kepada budaya barat, hal tersebut dapat
terlihat dari segi mode pakaian. Gaya hidup remaja tidak dilihat hanya dari segi
penampilannya saja namun juga dari tata krama, sopan santun serta dari pergaulannya.
Perkembangan media dan teknologi informasi memudahkan masuknya pengaruh gaya
hidup global ke desa melalui media yang mereka lihat, baca dan dengar sehingga
mempengaruhi gaya hidup remaja desa saat ini yang akhirnya mereka tiru dan ikuti
10
sebagai usaha untuk mengaktualisasikan identitas dirinya seperti yang ada di media
tersebut.
Penelitian ini telah memberikan kontribusi dan penjelasan mengenai gaya hidup
masyarakat desa menurut Purnomo (2004) yaitu adanya pengaruh mobilitas geografi
yang merupakan suatu keadaan di mana seseorang pernah menetap di luar tempat
tinggalnya dapat mempengaruhi gaya hidup, karena kota dianggap suatu tempat yang
memungkinkan seseorang yang bersinggungan dengannya mendapatkan perluasan atau
penambahan berbagai macam pengalaman dan pengetahuan baru. Ini terkait dengan
realitas bahwa kota memiliki keanekaragaman budaya yang dapat ditiru oleh orang
desa. Dengan demikian, penelitian ini perlu dilakukan kembali untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih jelas terutama mengenai gaya hidup remaja dan perlu penelitian
di daerah pedesaan untuk membandingkan gaya hidup pedesaan.
11
Ringkasan
Judul
4
:
Tahun
:
Jenis Pustaka
:
Bentuk pustaka
:
Nama Penulis
:
Nama jurnal
:
Volume (edisi) : :
Hal
Alamat URL
:
Perilaku Konsumtif dalam Lingkungan Remaja di Kota
Palembang (Studi Tentang Konsumsi dan GayaHidup
Remaja di Kelurahan 24 Ilir Palembang)
2006
Prosiding seminar
Cetak
Dyah Hapsari ENH
Latar belakang dari penelitian ini yaitu karena fenomena konsumerisme dalam
kebudayaan di Indonesia yang begitu heterogen dan mengalami perubahan seiring
dengan adanya modernisasi dimasyarakat dengan bagian-bagian lingungan yang
distrukturkan oleh kelas, gender, ras dan usia. Keberadaan produk-produk telah
memunculkan berbagai trend di kalangan generasi muda yang mendorong untuk terus
menerus melakukan konsumsi dengan berbagai pola dan tingkah yang terkadang
menjadi kontroversi di kalangan orang tua. Pada masyarakat yang sedang mengalami
transisi, generasi muda seolah-olah terjepit natara norma-norma lama dengan norma
baru. Masa remaaja juga sebagai suatu massa yang berbahaya oleh karena itu seseorang
meninggalkan tahap anak-anak menuju ke tahap selanjutnya tahap kedewasaan.
Menurut Soekanto (1990) masa remaja dirasakan masa yang krisis karena belum adanya
pegangan sedangkan kepribadiannya sedang mengalami pembentukan.
Teori yang digunakan pada penelitian ini mengenai konsep perilaku konsumtif
adalah aksi membuang-buang harta, konsumsi berlebihan, pemubaziran dan segala
kemewahan yang tidak pada tempatnya (Bourdieu, 1979). Menurut Veblen dalam
Soekanto (1993) perilaku konsumtif adalah konsumsi yang ditujukan untuk prestise
seseorang atau golongan. Konsep remaja menurut Veblen (1989) remaja adalah individu
dengan batasan usia 11 sampai dengan 24 tahun dan belum menikah. Perserikatan
bangsa-bangsa menetapkan usia 15 sampai 24 tahun sebagai pemuda.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan pemahaman mengenai
perilaku konsumtif masyarakat khususnya dikalangan remaja sebagai bagian dari
masyarakat yang patut diberdayakan agar mereka dapat melakukan pemenuhan
kebutuhan sesuai dengan perannya dimasyarakat. Fokus kajian penelitian ini yaitu
perilaku konsumtif sebagai salah satu indikator dari gaya hidup kelompok sosial tertentu
seperti halnya remaja.
Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif yang
bertujuan untuk menggambarkan keadaan status fenomena. Penelitian ini juga
merupakan penelitian studi kasus yaitu dengan mengambil beberapa elemen dan
masing-masing diselidiki secara mendalam. Teknik yang digunakan untuk menjaring
subjek dengan cara snowball. Informasi juga didapat melalui significant others yaitu
orang-orang yang dianggap penting karena memiliki hubungan dekat dengan remaja
yang berperilaku konsumtif.
12
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat berbagai motif tindakan yang
melatarbelakangi perilaku konsumtif remaja. Pertama, perilaku konsumtif remaja
sebagai sarana memperoleh identitas sosial. Perilaku tersebut maksudnya adalah untuk
citra diri dari remaja dalam lingkungan pergaulannya yang dicirikan dengan
menonjolkan identitas diri atau aksi mencari sensasi dengan melakukan tindakan yang
berbeda dengan pihak lain. Menurut Merton (1967) tentang fungsi manifest dan fungsi
latent, dimana fungsi manifest adalah konsekuensi objektif yaitu adaptasi yang didasari
oleh partisipan sedangkan fungsi laten adalah fungsi yang tidak dimaksudkan atau
disadari. Maka dari kedua fungsi tersebut jika dikaitkan dengan perilaku konsumtif
dapat dijelaskan bahwa perilaku tersebut merupakan sebuah sarana dalam menjalankan
fungsi-fungsi tersebut yang menyangkut identitas sosial seseorang dalam masyarakat.
misalnya saja konsumsi kemewahan. Kedua, perilaku konsumtif sebagai adaptasi sosial.
Dalam penelitian tesebut dijelaskan bahwa remaja secara terus menerus mengikuti
perkembang trend dengan melakukan konsumsi secara berlebihan. beberapa trend yang
diikuti oleh para remaja yaitu trend mode pakaian, trend dunia hiburan, trend
penampilan serta trend teknologi.
Analisis Pustaka
Penelitian ini mengkaji mengenai perilaku konsumtif di kalangan remaja.
Perilaku konsumtif remaja dilatar belakangi oleh inginnya pengakuan dari
lingkungannya. Perilaku konsumtif tersebut terletak pada remaja yang gemar berbelanja
produk –produk yang baru muncul. Hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan konsep
perilaku konsumtif bahwa perilaku tersebut adalah aksi membuang-buang harta,
konsumsi berlebihan, pemubaziran dan segala kemewahan yang tidak pada tempatnya
(Bourdieu, 1979). Sedangkan menurut Veblen dalam Soekanto (1993) perilaku
konsumtif adalah konsumsi yang ditujukan untuk prestise seseorang atau golongan. Para
remaja merasa percaya diri jika dengan mengikuti trend atau gaya hidup masa kini. Hal
tersebut mereka lakukan secara sadar. Fenomena-fenomena tersebut tentu saja tidak
boleh lepas dari pengawasan orang tua, budaya konsumerisme dapat membuat
seseorang mengonsumsi barang secara berlebihan tanpa mempertimbangkan
kepentingannya melainkan lebih mementingkan keinginannya dan dapat melakukan
berbagai cara untuk mendapatkan barang yang diinginkannya tersebut. Penelitian ini
telah memberikan pemahaman bahwa terdapat beberapa motif tindakan yang
melatarbelakangi perilaku konsutif yaitu perilaku konsumtif remaja sebagai sarana
memperoleh identitas sosial serta perilaku konsumtif dianggap sebagai adaptasi sosial.
13
Ringkasan 5
Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk
pustaka
Nama Penulis
Nama jurnal
Volume
(edisi) : Hal
Alamat URL
: Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook di Kalangan
Masyarakat Pedesaan Malaysia
: 2014
: Skripsi
: Elektronik
: Karina Mako Oktaviani
:
:
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/73471
/I14kmo.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berkembangnya media internet yang mudah
dijangkau oleh masyarakat, tidak hanya di perkotaan namun juga internet sudah
berkembang di pedesaan. Kehadiran internet memudahkan masyarakat dalam
berkomunikasi dan saling berbagi informasi. Selain itu, internet juga dijadikan sebagai
media yang berperan untuk memajukan pengetahuan serta membantu memecahkan
berbagai masalah yang dihadapi manusia Hal tersebut semakin diterima dan dibutuhkan
oleh masyarakat. Pemanfaatan internet khususnya Facebook merupakan jejaring sosial
yang sering diakses oleh masyarakat. Jejaring sosial tersebut dapat menimbulkan
dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif penggunaaan facebook yaitu dapat
meningkatkan pengetahuan dan peningkatan keterampilan pengguna. Namun,dampak
negatifnya yaitu dapat berupa kecanduan dan cybercrime.
Teori yang digunakan pada penelitian ini mengenai komunikasi massa adalah
suatu proses dimana komunikator menggunakan media untuk penyebaran pesan-pesan
secara luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang dapat
mempengaruhi khalayak-khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui
berbagai cara (McQuail,1985). Menurut Boyd dan Ellison (2007) menyatakan jejaring
sosial yang merupakan layanan berbasis web yang mengizinkan individu untuk
mengkonstruksi profil publik, menghubungkan sekelompok pengguna yang saling
berbagi koneksi, dan melintasi koneksi-koneksi dalam sebuah sistem. Situs jejaring
sosial merupakan bentuk media elektronik yang memberikan kemudahan dalam
menambah pertemanan. Tidak ada lagi batasan dalam mendapatkan pertemanan.
Dengan menggunakan jejaring sosial, waktu dan tempat bukan lagi suatu halangan bagi
manusia untuk saling berinteraksi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pemahaman masyarakat
pedesaan terhadap jejaring sosial Facebook. menganalisis pemanfataan jejaring sosial
Facebook terhadap masyarakat pedesaan, serta menganalisis dampak yang ditimbulkan
oleh jejaring sosial terhadap masyarakat pedesaan. Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode
survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data (Singarimbun dan Effendi 1989).
14
Pengumpulan data secara kualitatif dilakukan dengan menggunakan wawancara
mendalam terhadap informan. Unit analisis dari penelitian ini adalah individu.
Berdasarkan hasil penelitian, masyarakat di desa tersebut lebih banyak
menggunakan Facebook untuk hal yang dapat menimbulkan dampak positif seperti
memperluas jaringan pertemanan dan interaksi, menumbuhkan keberanian dan
keterampilan, mencari informasi terkini, mengungkapkan pemikiran, serta dapat
memahami suatu peristiwa dengan lebih jelas. Sementara itu, dampak negatif yang
muncul pada penelitian ini adalah menurut responden informasi yang mereka dapatkan
dari Facebook terkadang berlebihan sehingga menyebabkan sebagian responden merasa
terganggu. Selain itu, responden juga berpendapat bahwa dengan menggunakan
Facebook mereka menjadi lupa waktu karena sebagian waktunya digunakan hanya
untuk chatting di Facebook. Bukan hanya itu, sebagian responden Kampung Gebok
menyatakan bahwa mereka dapat menghabiskan waktu mereka dengan bermain games
apabila sudah membuka Facebook.
Analisis Pustaka
Penelitian ini dapat memiliki pemahaman tentang perkembangan internet di
pedesaan serta penggunaan jejaring sosial Facebook di pedesaan yang menimbulkan
dampak positif serta dampak negatif bagi masyarakatnya. Dampak positif dari
penggunaan jejaring sosial yaitu seperti memperluas jaringan pertemanan dan interaksi,
menumbuhkan keberanian dan keterampilan, mencari informasi terkini,
mengungkapkan pemikiran, serta dapat memahami suatu peristiwa dengan lebih jelas.
Sedangkan dampak negatifnya yaitu menjadi lupa waktu karena sebagian waktunya
digunakan hanya untuk chatting di Facebook dan menghabiskan waktu hanya untuk
bermain games. Pemanfaatan jejaring sosial tersebut dapat menimbulkan dampak positif
dan dampak negatif tergantung dari penggunanya. Dengan demikian, penelitian ini
perlu dilakukan kembali untuk mendapatkan informasi lain mengenai dampak- dampak
dari penggunaan jejaring sosial.
15
Ringkasan 6
Judul
: Degradasi Kultural dalam Kehidupan Remaja
Tahun
: 2010
Jenis
Pustaka
Bentuk
pustaka
Nama
Penulis
Nama jurnal
: Jurnal
Volume
(edisi) : Hal
: Vol.2 No. 10 hal 325-332
Alamat URL
:
: Elektronik
: Resmiwaty
: Jurnal Academia
Latar belakang dari penelitian ini karena melihat fenomena sosial serta begitu
banyak pemberitaan negatif mengenai kehidupan remaja. Berbagai macam persoalan
dalam kehidupan remaja seperti tawuran, sek bebas, aborsi, narkoba, hingga penculikan
melalui facebook.
Selain itu, munculnya gejala-gejala perilaku sosial sebagai
penurunan nilai moral dan erosi kultural. Menurut Barry dan Partanto (1994) degradasi
kultural dapat diartikan sebagai pemrosotan nilai-nilai kultural pada suatu kelompok
masyarakat. sedangkan menurut Marzali (2007) degradasi kultural akan melahirkan
konsumerisme, nepotisme, sadistis, agresif, hipokrit, materialistis, individualistis,
hedonistis, dan berbagai perilaku sosial lainnya.
Teori yang digunakan pada penelitian ini mengenai remaja yaitu sebagai masa
yang penuh dengan guncangan dan perubahan-perubahan yang mendadak baik fisik
maupun psikis. Perubahan fisik ditandai dengan perubahan bentuk tubuh dan fungsi
organ-organ tubuh. Sedangkan perubahan psikis ditandai dengan perubahan sikap,
perasaan terhadap lawan jenis, dan perubahan temperamen. Oleh karena itu remaja
sering kali dianggap sebagai generasi yang paling konsumtif (Ramonasari, 1996:262).
Tujuan penulisan ini yaitu untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang
menjadi penyebab merosotnya nilai-nilai etika dan moral pada kehidupan remaja serta
mengetahu dampak-dampak dari fenomena tersebut. Berdasarkan hasil penelitian
kehidupan remaja yang diwarnai oleh guncangan-guncangan serta perubahan fisik dan
prsikologis menjadikan remaja sebagai kaum yang konsumtif dan melek pada media.
Mereka selalu diiming-imingi oleh tayangan media. Mereka selalu ingin meniru sang
idola yang ditampilkan melalui media. Dengan semakin berkembanganya media cetak
dan elektronika, semakin banyak pula informasi yang dapat disampaikan kepada publik.
Media-media tersebut tidak hanya menghadirkan rubrik-rubrik populer, seperti
fesyen, hobi, dan tips, tetapi juga menampilkan iklan-iklan dan berita-berita seputar
tokoh-tokoh populer atau selebritis. Tokoh-tokoh populer ini kerapkali dijadikan idola
oleh remaja. Kecenderungan mereka untuk hidup seperti sosok yang ditampilkan di
16
media, memungkinkan mereka dengan mudah meniru dan mengadopsi segala sikap dan
perilaku yang ditayangkan di media. Maka tidak jarang kehidupan remaja banyak
dipengaruhi oleh media, sebagai wujud terjadinya degradasi kultural dalam kehidupan
remaja.
Analisis Pustaka
Penelitian ini memberikan pemahaman mengenai konsep remaja menurut
Ramonasari (1996) remaja merupakan masa yang penuh dengan guncangan dan
perubahan-perubahan yang mendadak baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik
ditandai dengan perubahan bentuk tubuh dan fungsi organ-organ tubuh. Sedangkan
perubahan psikis ditandai dengan perubahan sikap, perasaan terhadap lawan jenis, dan
perubahan temperamen. Oleh karena itu remaja sering kali dianggap sebagai generasi
yang paling konsumtif. Kegiatan konsumtif remaja dipengaruhi oleh adanya media
yang menampilkan rubric popular sehingga para remaja tertarik untuk mengikuti trend.
Penelitian ini juga dapat memahami bahwa nilai-nilai budaya yang ada pada masyarakat
semakin pudar diakibatkan oleh perkembangan media yang semakin modern. Kalangan
remaja dengan sisi psikologis yang labil akan mudah terpengaruh oleh adanya budayabudaya luar yang dapat menimbulkan dampak negatif seperti ketidak percayaan
terhadap diri sendiri sehingga meniru budaya luar yang mereka lihat dari tayangantayangan media.
17
Ringkasan 7
Judul
Tahun
: Perilaku Konsumtif Siswa SMA di Daerah Istimewa
Yogyakarta
: 2013
Jenis
Pustaka
Bentuk
pustaka
Nama
Penulis
Nama jurnal
: Buku
Volume
(edisi) : Hal
Alamat URL
:
: Cetak
: Sukari
:
Buku ini merupakan buku hasil penelitian mengenai perilaku konsumtif siswa
SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya
perubahan budaya akibat era globalisasi yang dilakukan oleh para generasi muda.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan timbulnya suatu keadaan yang tidak seimbang dan
tidak serasi dalam kehidupan. Contohnya yaitu unsur-unsur budaya asing seperti pola
hedonis (memuja kemewahan), pola hidup konsumtif sudah menjadi pola pergaulan dan
gaya hidup para generasi muda. Kondisi remaja tersebut merupakan salah satu pasar
potensial bagi produsen, karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja.
Para remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak
realistis dan cenderung boros dalam uangnya.
Teori yang digunakan pada penelitian ini mengenai perilaku konsumtif adalah
perilaku yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang
dan jasa bukan menjadi kebutuhan pokok. Perilaku konsumtif sebenarnya dapat
dipahami ketika melihat usia peralihan dalam mencari identitas diri. Remaja usia
sekolah ingin diakui eksistensinya oleh lingkungan dengan berusaha menjadi bagian
dari lingkungan tersebut. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama dengan orang
lain yang sebaya, sehingga berusaha untuk mengikuti berbagai atribut yang sedang in
(Tambunan, 2001). Menurut Baudrilland (2011), konsumsi yang dilakukan justru
menghasilkan ketidakpuasan dan akan menghasilkan kesadaran palsu seakan- akan
terpuaskan padahal kekurangan, seakan-akan makmur padahal miskin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perilaku konsumtif
siswa SMA di DIY serta mendeskripsikan berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumtif generasi muda kemudian mencari solusi untuk mengurangi perilaku
konsumtif terhadap siswa SMA di DIY. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode survei yang bersifat deskriptif dan uraian atau penjelasan. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan penelitian yang bersifat kuantitatif, perolehan data
didukung dengan menggunakan penelitian kualitatif. Pemilihan sampel responden
ditetapkan secara purposive sampling atau dengan sengaja karena peneliti telah memilih
atau menentukan sasaran dengan pertimbangan sesuai tujuan penelitian.
18
Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumtif yaitu tingkat pendidikan keluarga, media komunikasi, salah memilih
teman, lingkungan tempat tinggal, kepribadian dan status sosial. Hal tersebut
menunjukkan bahwa perilaku konsumtif dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern.
Faktor intern yaitu motivasi atau dorongan membeli, kepribadian, pengalaman, gaya
hidup, keadaan ekonomi dan pekerjaan, sedangkan faktor ekstern yaitu kebudayaan,
kelas sosial, kelompok sosial dan keluarga. Pengaruh perilaku konsumtif juga
dipengaruhi oleh alat komunikasi yang tidak digunakan sesuai dengan fungsinya.
Analisis Pustaka
Penelitian ini memberikan pemahaman mengenai konsep perilaku konsumtif
menurut Tambunan (2001) perilaku konsumtif adalah perilaku yang memanfaatkan nilai
uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa bukan menjadi kebutuhan
pokok. Selain itu, kontribusi penelitian ini dapat memberikan pemahaman bahwa
perilaku konsumtif bisa muncul di kalangan siswa SMA karena dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti tingkat pendidikan keluarga, media komunikasi, salah memilih
teman, lingkungan tempat tinggal, kepribadian dan status sosial. Hal tersebut dibagi
dalam dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu motivasi atau
dorongan membeli, kepribadian, pengalaman, gaya hidup, keadaan ekonomi dan
pekerjaan. Sedangkan faktor ekstern yaitu kebudayaan, kelas sosial, kelompok sosial
dan keluarga.
19
Ringkasan 8
Judul
: Media Sosial : Tinjauan Terhadap lama Jaringan Sosial
dalam Talian Tempatan
Tahun
: 2010
Jenis
Pustaka
Bentuk
pustaka
Nama
Penulis
Nama jurnal
: Jurnal
Volume
(edisi) : Hal
: 12 (02) Juni 2010. Hal 37-52
Alamat URL
: Elektronik
: Siti Ezaleila Mustafa dan Azizah Hamzah
: Jurnal Pengajian Media Malaysia
http://umexpert.um.edu.my/file/publication/00001218_6
5486.pdf
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan media komunikasi
berbasiskan internet. Pada tahun 2008 media sosial semakin berkembang, khususnya
facebook. Rata-rata pengguna situs jejaring sosial mengakses sebanyak 20 kali dalam
satu bulan dan menghabiskan waktu empat jam dalam sehari. Jejaring sosial sangat
popular untuk mengekspresikan perasaannya dan juga untuk mencari teman baru.
Bahkan, mereka memiliki beberapa akun media sosial sesuai dengan kebutuhannya.
Rata-rata pengguna jejaring sosial adalah kalangan anak muda atau reamaja yang
biasanya digunakan untuk media hiburan dan berkomunikasi dengan keluarga dan
teman-temannya.
Teori yang digunakan yaitu mengenai media sosial menurut O’Reilley (20050
yang mendefinisikan sebagai media pembangunan yang melibatkan massa dalam
aktivitas sosial. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan berbagai media sosial
yang digunakan oleh masyarkat Malaysia.
Berdasarkan hasil penelitian ini, fenomena global jejaring sosial online
memberikan dampak bagi pengguna internet di Malaysia, karena kegunaannya yang
mampu berkomunikasi tanpa batasan dan secara global. Jaringan sosial yang sering
diakses oleh kalangan remaja seperti Facebook, Myspace, twitter dan Frienster
digunakan untuk bertemu dengan teman baru, menyatukan suatu komunitas, serta
sebagai alat untuk berniaga. Dari berbagai bentuk media jejaring sosial, semuanya
memiliki fungsi yang hampir sama yaitu untuk berkomunikasi dan mempertemukan
sahabat. Selain itu juga biasanya para remaja menggunakan untuk saling berkomentar
status, mengunggah foto serta video. Jaringan sosial tidak hanya digunakan bagi para
remaja saja melainkan juga digunakan oleh ahli akademik politik, korporat dengan
berbagai tujuan seperti perniagaan, pengajaran dan pembelajaran, ideology politik,
komunikasi, serta periklanan.
Analisis Pustaka
20
Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman mengenai penggunaan
jejaring sosial masyarakat di Malaysia serta membandingkan berbagai macam media
sosial yang ada di Internet. Sama hal dengan di Indonesia, di Malaysia pun penggunaan
jejaring sosial online setiap tahun semakin meningkat. Hal tersebut merupakan
fenomena sosial yang terjadi di berbagai Negara. Jejaring sosial yang sering di akses
maysrakat Malaysia terutama kalangan remajanya yaitu twitter, Myspace, Friendster
dan Facebook. Penelitian ini juga memberikan pemahaman mengenai konsep media
sosial yang dikemukakan oleh O’Reilley (20050 yang mendefinisikan media sosial
sebagai media pembangunan yang melibatkan massa dalam aktivitas sosial.
Ringkasan 9
Judul
Tahun
:
Pengaruh Strategi Promosi Melalui Social Media
Terhadap Keputusan Pembelian Garskin yang Dimediasi
Word Of Mouth Marketing
: 2014
Jenis
Pustaka
Bentuk
pustaka
Nama
Penulis
Nama jurnal
: Skripsi
Volume
(edisi) : Hal
: -
Alamat URL
: Elektronik
: Singgih Nurgiyantoro
: -
http://eprints.uny.ac.id/16797/1/SKRIPSI.pdf
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi yang semakin
canggih. Pemasaran suatu produk dapat menggunakan jasa internet. Pemasaran dengan
promosi melalui media internet khususnya media sosial dapat meningkatkan penjualan
secara lluas dan tidak memerlukan biaya pemasaran yang mahal. Konsumen juga akan
lebih mudah mencari informasi mengenai produk yang diinginkan tanpa perlu tatap
muka langsung. Meningkatya pengakses media sosial menjadikan peluang usaha yang
baik.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengenai Perilaku konsumen
menurut Swata dan Handoko (1982) adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa,
termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut. Media Sosial adalah konten berisi informasi, yang dibuat
oleh orang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah diakses dan
dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama
dan dengan khalayak umum. Media sosial merupakan tempat berkumpulnya orang-
21
orang yang ingin berbagi informasi dan tempat untuk mencari teman baru serta
berinteraksi dengan teman lainnya secara online (Thoyibie, 2010).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi promosi melalui
social media terhadap keputusan pembelian produk garskin merek SayHello di Kota
Yogyakarta. Pengaruh strategi promosi melalui social media terhadap word of mouth
marketing produk garskin merek SayHello di Kota Yogyakarta. Pengaruh word of
mouth marketing terhadap keputusan pembelian produk garskin merek SayHello di
Kota Yogyakarta. Pengaruh strategi promosi melalui social media yang dimediasi word
of mouth marketing terhadap keputusan pembelian produk garskin merek SayHello di
Kota Yogyakarta.
Metode Penelitian ini merupakan penelitian survei, dimana informasi yang
dikumpulkan dari responden menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan di Kota
Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen produk garskin
merek SayHello di Kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan Teknik non probability
sampling, yaitu purposive sampling.
Berdasarkan hasil penelitian Penggunaan strategi promosi melalui media sosial
yang tepat dan efektif dapat meningkatkan citra sebuah perusahaan di mata konsumen.
Kekuatan strategi promosi melalui media sosial sebuah perusahaan dibangun atas dasar
rasa senang, hobi, gaya hidup, loyalitas, dan dorongan rasa ingin tahu dari para
konsumen itu sendiri. Media sosial marketing memungkinkan membangun hubungan
sosial yang lebih personal dan dinamis dibandingkan dengan strategi marketing
tradisional. Sebagian besar proses komunikasi antar manusia dilakukan melalui word of
mouth. Setiap hari seseorang berbicara dengan yang lainnya, saling bertukar pikiran,
informasi, pendapat dan proses komunikasi lainnya.
Analisis Pustaka
Penelitian ini dapat memberikan pemahaman mengenai media sosial bahwa
media sosial tidak hanya dapat digunakan untuk alat komunikasi saja namun juga
sebagai alat yang efektif untuk menawarkan sebuah produk kepada konsumen tanpa
harus beratatap muka langsung dengan para konsumen. Adanya media sosial yang
mudah diakses oleh siapa saja dan kapan saja sehingga menjadi media yang sangat
efektif untuk digunakan.
Kontribusi penelitian ini telah memberikan pemahaman mengenai konsep media
sosial menurut Thoyibie (2010) bahwa media sosial adalah teknologi yang kontennya
berisi informasi serta mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi
dan interaksi dengan khalayak umum. Media sosial juga merupakan tempat
berkumpulnya orang-orang yang ingin berbagi informasi dan tempat untuk mencari
teman baru serta berinteraksi dengan teman lainnya secara online (Thoyibie, 2010).
Penelitian ini juga telah memberikan kontribusi mengenai konsep perilaku
konsumen menurut Swata dan Handoko (1982) bahwa perilaku konsumen adalah
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
22
mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Ringkasan 10
Judul
Tahun
: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
pada Toko Fashion di Jejaring Sosial Facebook
: 2014
Jenis
Pustaka
Bentuk
pustaka
Nama
Penulis
Nama jurnal
: Jurnal
Volume
(edisi) : Hal
: Vol. 1 No. 1 Mei 2014 1-10 hal
Alamat URL
: http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/inde
x.php/jab/article/viewFile/433/631
: Elektronik
: Eunike Verina, Edy Yulianto, Wasis A. Latief
: Jurnal Administrasi Bisnis
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan internet yang semakin pesat.
Media sosial merupakan salah satu media internet yang hampir semua kalangan
menggunakannya. Salah satu media sosial yang sering diakses oleh khalayak yaitu
Facebook. Facebook menyediakan akses yang sangat luas untuk terhubung dengan
pelanggan dengan biaya yang relatif rendah dan bahkan tanpa biaya. Melihat presentase
pembelian produk pakaian yang rata-rata paling banyak, di Indonesia juga dapat terlihat
bahwa produk yang paling banyak diperjualbelikan dalam toko online di Facebook
adalah produk fashion. Konsumen toko fashion yang ada di Facebook cukup membuka
koleksi foto (katalog) yang telah diunggah oleh pengelola toko tersebut.
Teori yang digunakan pada penelitian tersebut mengenai bauran pemasaran
menurut Kotler dan Armstrong (2008) “bauran pemasaran adalah kumpulan alat
pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons
yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang
dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya”. Menurut
Kotler dan Keller (2009) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya,
sosial, pribadi , dan psikologis. Schiffman dan Kanuk (2004) mengemukakan bahwa
perilaku konsumen merupakan “perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian
akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang
diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen”.
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian penjelasan
(explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 100 orang.Pengambilan sampel pada penelitian ini akan dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui
23
apakah atmosfer, produk, harga, promosi,pelayanan, kepercayaan dan karakteristik
konsumen secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada toko
fashion di Facebook, untuk mengetahui apakah atmosfer, produk, harga,
promosi,pelayanan, kepercayaan dan karakteristik konsumen secara parsial berpengaruh
terhadap keputusan pembelian pada toko fashion di Facebook, dan untuk mengetahui
faktor manakah yang paling berpengaruh dalam keputusan pembelian pada toko fashion
di Facebook.
Berdasarkan hasil penelitian, saat ini teknologi internet sangat maju dan
berkembang. Rata-rata manusia menggunakan internet untuk bekerja, bermain, bahkan
menjadi kunci keberhasilan beberapa pengusaha karena memanfaatkan internet untuk
berjualan. Adanya toko online juga mempengaruhi konsumen untuk membeli online
sehingga manusia secara sadar maupun tidak sadar akan mengikuti perkembangan ini.
Anak muda selalu mengikuti tren. Indonesia termasuk negara yang menyukai sesuatu
yang baru, seperti demam korea, berjualan online, dan lain sebagainya. facebook
merupakan media yang dapat dengan cepat mempengaruhi konsumen.
Analisis Pustaka
Penelitian ini dapat memberikan pemahaman bahwa media sosial seperti halnya
facebook memang sering diakses oleh para remaja, oleh karena itu hal tersebut
dijadikan peluang bagi para pengusaha untuk menawarkan produk yang dihasilkannya.
Facebook juga merupakan media yang memiliki pengaruh dan daya tarik yang sangat
kuat bagi para remaja sehingga hal tersebut dapat memicu terjadinya perilaku konsumtif
pada kalangan remaja.
Pada penelitian ini memberikan pemahaman mengenai bauran pemasaran
menurut Kotler dan Armstrong (2008) bahwa bauran pemasaran adalah kumpulan alat
pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons
yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang
dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.
Menurut Kotler dan Keller (2009) memberikan pemahaman mengenai perilaku
pembelian konsumen, bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan konsep perilaku konsumen
menurut Schiffman dan Kanuk (2004) perilaku konsumen merupakan perilaku yang
ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian,
dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan
konsumen.
24
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN
Konsep Media Massa dan Komunikasi Massa
Berdasarkan penelitian pada literatur ke lima mengenai konsep komunikasi
massa menurut Bitner (1980) Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Menurut Tan dan
Wright dalam Utamy (2012) komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang
menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan
secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat
heterogen dan menimbulkan efek tertentu. Menurut (Riswandi 2009), batasan
komunikasi massa ini lebih menitikberatkan pada komponen-komponen dari
komunikasi massa yang mencakup pesan-pesan, dan media massa (seperti koran,
majalah, TV, radio, dan film), serta khalayak.
Komunikasi massa merupakan komunikasi yang menggunakan sebuah media
yang dapat dijangkau oleh khalayak banyak. Komunikasi massa juga dapat
didefinisikan sebagai proses penggunaan sebuah medium massa untuk mengirim pesan
kepada audien luas untuk membujuk dan menghibur. Komunikasi massa adalah suatu
proses dimana komunikator menggunakan media untuk penyebaran pesan-pesan secara
luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang dapat mempengaruhi
khalayak-khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara
(McQuail,1985).
Berdasarkan literatur lain media massa memiliki fungsi sebagai penyampai
pesan informasi misalnya berita. Namun tidak hanya berita advertising atau iklan
merupakan bagian dari fungsi dalam media massa. Selain fungsi penyampai pesan,
media massa memiliki fungsi sebagai entertainer atau penghibur karena bisa
mendapatkan banyak audien. Pesan media dimaksudkan untuk keperluan persuasi
misalnya saja iklan. Media massa berfungsi untuk mengajak masyarakat agar tertarik
dengan produk yang di tampilkan pada media bisa media cetak seperti Koran, majalah
ataupun media elektronik seperti televisi dan internet (Vivian, 2008).
Konsep Jejaring Sosial dan Media Sosial
Berdasarkan penelitian pada literatur nomor dua yang menjelaskan mengenai
situs jejaring sosial menurut Boynd dan Ellison( 2007), Situs jejaring sosial adalah
layanan berbasis jaringan yang membuat seseorang dapat (1) membangun suatu profil
publik/semi publik yang dalam sistem terbatas; (2) mengartikulasikan suatu daftar
pengguna lain yang berbagi jaringan dengannya; dan (3) melihat dan mentransfer daftar
koneksi mereka dan orang lain dalam sistem. Selain itu, berdasarkan penelitian pada
literature nomor lima jejaring sosial merupakan bentuk media elektronik yang
memberikan kemudahan dalam menambah pertemanan. Tidak ada lagi batasan dalam
mendapatkan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, waktu dan tempat
bukan lagi suatu halangan bagi manusia untuk saling berinteraksi (Boynd dan Ellison,
2007). Selain itu berdasarkan penelitian nomor satu terdapat istilah lain seperti
komunitas maya yang merupakan sekumpulann orang-orang yang berada di ruang
25
online dimana secara individu datang bersama untuk melakukan koneksi, interaksi, dan
saling mengenal lebih dalam seiring dengan waktu (teten dan Scot, 2005).
Penelitian nomor Sembilan memberikan pemahaman mengenai media sosial
menurut Thoyibie (2010) media sosial adalah konten berisi informasi, yang dibuat oleh
orang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah diakses dan
dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama
dan dengan khalayak umum. Media sosial merupakan tempat berkumpulnya orangorang yang ingin berbagi informasi dan tempat untuk mencari teman baru serta
berinteraksi dengan teman lainnya secara online.
Konsep Perilaku Konsumtif
Berdasarkan penelitian nomor empat menjelaskan mengenai konsep perilaku
konsumtif menurut Bourdieu (1979) perilaku konsumtif adalah aksi membuang-buang
harta, konsumsi berlebihan, pemubaziran dan segala kemewahan yang tidak pada
tempatnya. Sedangkan pada penelitian nomor tujuh menjelaskan bahwa perilaku
konsumtif adalah perilaku yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai
produksinya untuk barang dan jasa bukan menjadi kebutuhan pokok. Perilaku konsumtif
sebenarnya dapat dipahami ketika melihat usia peralihan dalam mencari identitas diri.
Remaja usia sekolah ingin diakui eksistensinya oleh lingkungan dengan berusaha
menjadi bagian dari lingkungan tersebut. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama
dengan orang lain yang sebaya, sehingga berusaha untuk mengikuti berbagai atribut
yang sedang in (Tambunan, 2001). Menurut Baudrilland (2001), perilaku konsumtif
adalah konsumsi yang dilakukan menghasilkan ketidakpuasan dan akan menghasilkan
kesadaran seakan-akan terpuaskan padahal kekurangan, seakan-akan makmur padahal
miskin.
Perilaku konsumtif juga dapat dikatakan sebagai salah satu indikator dari gaya
hidup kelompok sosial tertentu seperti halnya remaja, kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan
jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan kegiatan-kegiatan (Tambunan, 2001).
Konsep Remaja
Berdasarkan penelitian literatur nomor satu dapat menjelaskan konsep mengenai
remaja. Menurut Soekanto (2002), masyarakat khususnya remaja pedesaan memiliki
cirri-ciri menonjol pada kehidupan keagamaannya dibandingkan dengan remaja kota.
Hal ini disebabkan oleh kehidupan masyarakat desa yang cenderung ke arah agama
(religious trend). Menurut Krummel (1996) remaja dibagi menjadi tiga periode yaitu
remaja awal umur 10-14 tahun, remaja menengah umur 15-17 tahun dan remaja akhir
umur 18-21 tahun. Sedangkan berdasarkan literatur nomor tiga menjelaskan konsep
remaja menurut Parsons dalam Barker (2000) remaja adalah sebuah sebuah konstruksi
sosial yang terus-menerus berubah sesuai dengan waktu dan tempat. Remaja juga dapat
diartikan suatu fase dalam kehidupan manusia di mana ia tengah mencari jatidirinya dan
biasanya dalam upaya pencarian jatidiri tersebut ia mudah untuk terikut dan terimbas
26
hal-hal yang tengah terjadi di sekitarnya, sehingga turut membentuk sikap dan pribadi
mereka.
Berdasarkan literatur dari buku lain golongan remaja Menurut Soekanto (2004)
adalah adalah para gadis yang berusia 13 sampai 17 tahun dan bagi laki-laki berusia 14
tahun sampai 17 tahun. Sikap tindak mereka rata-rata sudah mendekati pola tindak
orang dewasa, walaupun perkembangan mentalnya belum sepenuhnya demikian.
Biasanya mereka berharap agar dianggap dewasa oleh masyarakat. Sedangkan menurut
Sarwono (2012) masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju masa
dewasa. Berdasarkan literature nomor empat, Veblen (1989) menyatakan bahwa remaja
adalah individu dengan batasan usia sampai dengan 24 tahun dan belum menikah.
27
SIMPULAN DAN PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN SKRIPSI
Hasil Analisis Dan Sintesis
Komunikasi massa merupakan pesan atau informasi yang disampaikan dengan
menggunakan sebuah media. Adanya komunikasi massa, informasi dapat tersampaikan
dengan cepat dan dapat menyebar secara luas. Media komunikasi kini semakin
berkembang di Indonesia sehingga mudah digunakan oleh semua kalangan terutama
kalangan remaja. Perkembangan media komunikasi tersebut tidak hanya berkembang di
daerah perkotaan saja namun juga di daerah pedesaan. Remaja di kota berbeda dengan
remaja dipedesasaan. Remaja desa memiliki ciri-ciri menonjol pada kehidupan
keagamaannya dibandingkan dengan remaja kota. Hal ini disebabkan oleh kehidupan
masyarakat desa yang cenderung ke arah agama. Dengan adanya perkembangan media
di daerah pedesaan dapat membuat ciri-ciri remaja desa tersebut menjadi pudar. Gaya
hidup remaja tidak dilihat hanya dari segi penampilannya saja namun juga dari tata
krama, sopan santun serta dari pergaulannya. Perkembangan media dan teknologi
informasi memudahkan masuknya pengaruh gaya hidup global ke desa melalui media
yang mereka lihat, baca dan dengar sehingga mempengaruhi gaya hidup remaja desa
saat ini yang akhirnya mereka tiru dan ikuti sebagai usaha untuk mengaktualisasikan
identitas dirinya seperti yang ada di media tersebut.
Media sosial merupakan media yang sering diakses oleh kalangan remaja. Hal
tersebut memberikan peranan yang beragam dan memiliki dampak positif serta negatif.
Media komunikasi yang yang sering diakses oleh kalangan remaja yaitu media sosial.
Peranan dari media sosial sangat beragam dan memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positif dari media tersebut dapat menambah wawasan, pengetahuan serta
informasi dengan cepat. Namun dampak negatifnya seseorang dapat menghabiskan
waktu berjam-jam untuk menggunakan media sosial, memiliki dampak psikologis
pribadi yang antisosial (lebih senang sendirian dari pada bersosialisasi) dan dualism
kepribadian (memiliki kepribadian yang berbeda-beda).
Media sosial juga tidak hanya digunakan untuk media interaksi dan komun ikasi
namun juga sebgai media promosi bagi kalangan produsen untuk menawarkan produkproduknya. Media sosial merupakan tepat yang tepat dan efektif digunakan karena
media tersebut didominasi oleh kalangan remaja. Remaja memiliki sifat yang labih dan
mudah tertarik dengan hal-hal yang baru. Oleh karena itu, media sosial dapat
mempengaruhi perilaku konsumtif. Remaja setiap hari mengakses media sosial dan
melihat hal-hal baru yang sedang banyak diperbincangkan khalayak sehingga tertarik
dang mengikuti trend. Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh intensitas penggunaan
media sosial yang dapat dilihat dari frekuensi yang sering digunakan dan juga lama
menggunakannya tiap kali mengakses.
Perilaku konsumtif di kalangan remaja. Perilaku konsumtif remaja
dilatarbelakangi oleh inginnya pengakuan dari lingkungannya. Perilaku konsumtif
tersebut terletak pada remaja yang gemar berbelanja produk –produk yang baru muncul.
Perilaku konsumtif bisa muncul di kalangan remaja karena dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti tingkat pendidikan keluarga, media komunikasi, salah memilih teman,
lingkungan tempat tinggal, kepribadian dan status sosial. Hal tersebut dibagi dalam dua
faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu motivasi atau dorongan
28
membeli, kepribadian, pengalaman, gaya hidup, keadaan ekonomi dan pekerjaan.
Sedangkan faktor ekstern yaitu kebudayaan, kelas sosial, kelompok sosial dan keluarga.
Kerangka Analisis
Perkembangan teknologi yang semakin berkembang di Indonesia membuat
masyarakatnya semakin paham akan media komunikasi massa. Seseorang bisa
mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat, dimana pun dan kapan pun. Media
yang sedang berkembang dimasyarakat yaitu media sosial. Setiap tahun penggunanya
semakin meningkat dan didominasi oleh kalangan remaja. Sosial media digunakan tidak
hanya untuk mengakses informasi dan berkomunikasi namun juga sebagai media
promosi. Penggunaan media sosial juga dapat dipengaruhi oleh intensitas penggunaanya
yang dapat dilihat dari frekuensi yang sering digunakan dan juga lama menggunakannya
tiap kali mengakses. Semakin maraknya iklan-iklan yang di tampilkan oleh produsen
dapat membuat kalangan remaja tertarik. Sifat remaja yang labil dan mudah tertarik
akan hal-hal yang baru sehingga dapat mempengaruhi perilaku konsumennya.
Media Sosial
Remaja
Pedesaan
1. Intensitas
penggunaan
2. Frekuensi
Penggunaan
Keterangan :
Perilaku
Konsumtif
: mempengaruhi
PERTANYAAN PENELITIAN
Berdasarkan hasil review jurnal yang telah dirangkum dan analisis, ditemukan beberapa
hal yang menarik dan akan perdalam. Penulisan studi pustaka ini akan berlanjut kepada
penelitian baru yang akan lebih focus mengkaji pengaruh media sosial. Berikut adalah
perumusan pertanyaan penelitian dari hasil studi pustaka ini adalah :
1. Sejauh mana faktor-faktor penyebab media sosial dapat mempengaruhi remaja
pedesaan ?
2. Bagaimana dampak media sosial dapat mempengaruhi perilaku konsumtif pada
remaja pedesaan?
29
DAFTAR PUSTAKA
Andina Elga.2010. Studi Dampak Negatif Facebook
terhadap Remaja Indonesia :
Jurnal Aspirasi [Internet] Vol. 1 No. 1 : 119-146, Juni.Tersedia pada :
http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=94759&idc=58
[APJII]. 2014. Survei Asosiasi Penyelengara Jasa Internet Indonesia. Dapat diakses
melalui www.apjii.or.id
Ekasari P. 2012. Dampak Sosial- Ekonomi Masuknya Pengaruh Internet dalam
Kehidupan Remaja di Pedesaan : Sodality [Internet] Vol. 6 No.1, April. Teredia
pada : http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/5809
Hapsari Dyah. 2006. Perilaku Konsumtif dalam Lingkungan Remaja di Kota Palembang
(Studi tentang Konsumsi dan Gaya Hidup Remaja di Kelurahan 24 Ilir
Palembang). Prosiding Hasil Program Pengembangan Diri Bidang Ilmu Sosiologi.
77-88 hal.
Hastuti S, dan Sudarwati L. 2007. Gaya Hidup Remaja Pedesaan di Desa Sukaraya,
Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara: Harmoni
Sosial [Internet]. Vol .1 No. 2 : 69-82, Januari. Tersedia pada :
http://repository.usu.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/18598/har-jan20071%20%285%29.pdf?sequence=1
Mustafa SE, dan Azizah H. 2010. Media Sosial : Tinjauan Terhadap Laman Jaringan
Sosial Dalam Talian Tempatan : Jurnal Pengajian Media Malaysia[Internet] Vol.
12, No. 2. Tersedia pada : http://e-journal.um.edu.my/public/articleview.php?id=1638
Nurgiyantoro S. 2014. Pengaruh Strategi Promosi Melalui Social Media Terhadap
Keputusan Pembelian Garskin yang Dimediasi Word Of Mouth Marketing.
[Skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Negeri Yogyakarta. Tersedia pada:
http://eprints.uny.ac.id/16797/1/SKRIPSI.pdf
Oktaviani K. 2014. Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook di Kalangan Masyarakat
Pedesaan Malaysia [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Tesedia pada :
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73471
Sarwono WS. 2012. Psikologi rremaja. Jakarta [ID] : Rajawali Press. 322 hal.
Sukari DKK. 2013. Perilaku Konsumtif Siswa SMA di daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta (ID): Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB). 176 hal.
Vivian Jhon. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta (ID) : Kencana Prenada Media
Group. 658 hal.
30
Wening S. (tanpa tahun). Waspada Konsumerisme Kiat-Kiat Menghambat Melalui
Pendidikan Karakter. Yogyakarta (ID): UNY Press. 224 hal.
31
LAMPIRAN
Riwayat Hidup
Sinta Ayu Sofianti di lahirkan di Sumedang pada tanggal 28 Desember 1993.
Penulis adalah anak pertama dari pasangan Tomtom Sofian, SE dan Ade Yuliati.
Penulis memiliki dua saudara kandung yaitu Latifah Ayu Sofiani (adik perempuan) dan
Rijal Yanuar Sofiana (adik laki-laki). Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh
penulis adalah RA/TK Annuriyah periode 1999-2000, SDN Cihideung Udik 04 periode
2000-2006, SMP Negeri 1 Dramaga periode 2006-2009, dan SMA Negeri 1 Ciampea
periode 2009- 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN Tertulis.
Selain aktif dalam kegiatan perkuliahan, penulis juga aktif di luar kampus dalam
kegiatan kepanitiaan dan organisasi. Penulis pernah menjadi panitia Lomba Karya
Lintas Desa V se-Bogor Raya divisi PDD pada tahun 2013, panitia Lomba Karya Lintas
Desa VI se-Bogor Raya divisi Konsumsi pada tahun 2014, Panitia FORSIA Islamic
Festival divisi Konsumsi dan panitia Lomba Karya Lintas Desa VII se-Bogor Raya
divisi Dokumentasi pada tahun 2015, Ketua Remaja Masjid Putri, Ketua Pelaksana
Peringatan Isra Mi’raj, serta menjadi panitia Peringatan Muharram 1436 H.
Download