1 Hubungan Berfikir Positif dengan Makna Hidup pada Pasien Penyakit Kanker di RSUD dr. Pirngadi Medan Laili Alfita Fakultas Psikologi Universitas Medan Area Pradina Willi Fakultas Psikologi Universitas Medan Area Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan berfikir positif dengan makna hidup pada pasien penyakit kanker di RSUD Dr. Pirngadi Medan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik pengambilan data menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 52 orang. Skala yang digunakan adalah skala berfikir positif menurut Albrecht (1980) yang berjumlah 32 aitem, sedangkan makna hidup menurut Frankl (1992) yang berjumlah 54 aitem. Reliabilitas skala berfikir positifrbt= 0,935, reliabilitas skala makna hiduprbt = 0,928. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Dengan menggunakan SPSS versi 18,0. Hasil analisis diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara berfikir positif dengan makna hidup, dimana rxy = -0,038 ; p= 0.000< 0,010. Hasil lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah berfikir positif tergolong tinggi sebab nilai rata-rata empirik yang diperoleh yaitu 112.942 lebih besar dari nilai rata-rata hipotetik yaitu 77.5 dengan selisih yang melebihi nilai SD atau SB yang besarnya 9,116, sedangkan makna hidup juga tergolong tinggi sebab nilai rata-rata empirik yang diperoleh yaitu 157.134 lebih besar dari nilai rata-rata hipotetik yaitu 115 dengan selisih yang melebihi nilai SD atau SB yang besarnya 15,321. Dari hasil penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima. Kata Kunci: Berfikir Positif, Makna Hidup, Pasien Kanker PENDAHULUAN motivasi Setiyartomo seseorang, dapat (2004), menghilangkan makna hidup dan mengatakan bahwa dalam berbagai dapat menghambat seseorang untuk penelitian mendapatkan kebahagiaan. psikologis menunjukkan telah pentingnya Hal ini memberikan penjelasan kebermaknaan hidup sebagai faktor bahwa yang berpengaruh kuat terhadap menemukan kesehatan fisik, kepercayaan diri, penyakitnya, mereka tahu apa yang kebahagiaan seharusnya kesehatan seseorang, mental. dan Kondisi pasien tersebut makna dilakukan telah dalam dalan kondisi tersebut. Dalam kondisi psikologis yang dialami seperti sakit perasaan tidak berdaya, putus asa, mengambil sikap yang positif, depresi, marah dan sedih yang mengarahkan pemikirannya pada dapat menghilangkan tujuan dan hal-hal yang positif. Sesuai dengan Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016 mereka masih mampu 2 penuturan Frankl yang mendukung Positive pernyataan ini meaning of life kebermaknaan hidup bahwa thinking with the sebagai Frankl (2003) mengungkapkan keadaan yang menunjukkan sejauh bahwa kebermaknaan hidup adalah mana seseorang telah mengalami keadaan yang menunjukkan sejauh dan mana seseorang telah mengalami menghayati keberadaan sudut kepentingan hidupnya pandang menurut dirinya sendiri (Frankl, 2003). dan menghayati keberadaan kepentingan hidupnya menurut sudut pandang dirinya sendiri. Melalui pemusatan perhatian Kemudian Hanik (2004) pada aspek yang positif dari suatu menambahkan keadaan atau situasi yang sedang kebermaknaan hidup terdapat dua dihadapi akan membantu individu arti dasar yaitu, kebermaknaan untuk menghadapi situasi yang lebih merujuk pada interpretasi mengancam menimbulkan terhadap sehingga dia mampu pada umumnya, dan kebermaknaan memberi reaksi dalam segala lebih merujuk pada tujuan-tujuan peristiwa yang terjadi secara dan stress, atau bahwa dalam pengalaman atau hidup motivasi-motivasi yang positif. Orang yang berpikir positif membuat individu memiliki respek tidak akan menilai sesuatu secara terhadap pengalamannya sederhana, tetapi akan memahami hidupnya. Makna secara mendalam baru kemudian mempunyai arti yang berbeda pada menetapkan penilaian, dan tidak setiap individu tergantung dari terpengaruh oleh penilaian orang sudut pandang mana ia melihatnya lain, tetapi selalu memikirkan lebih dan mengartikannya. jauh dan hidup kemudian Teori tentang makna hidup mengambil keputusan. Hal ini dikembangkan oleh Frankl (1996), membuat memiliki dimana teori ini dituangkan ke kemampuan mendalam atau seseorang menyesuaikan diri dalam suatu terapi yang dikenal yang lebih besar dalam menyikapi dengan masalah, kemudian mengubahnya Logoterapi memiliki tiga konsep menjadi positif (El-Bahdal, 2010). dasar yakni: KAJIAN PUSTAKA Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016 nama logoterapi. 3 a. Kebebasan berkehendak (the freedom to will) b. Hasrat (the 1992). penelitian untuk bermakna (Koeswara, will Berdasarkan Crurabaugh dan hidup Maholick (dalam Koeswara, 1992) to seseorang yang merasa hidupnya meaning) bermakna mampu menggunakan c. Makna hidup (the meaning mekanisme of life). memadai dibanding dengan subjek Banyak ahli yang telah pertahanan secara yang kurang bermakna hidupnya. meneliti tentang keberadaan hidup Makna dan dikonsepkan oleh Frankl (dalam memberikan pengertian hidup sebagaimana mengenai makna hidup. Setiap Bastaman, individu karakteristik, yaitu: mempunyai keinginan 1996) memiliki untuk meraih hidup bermakna, a. Makna hidup itu sifatnya seperti yang dikemukakan Frankl unik, personal dan temporer. (dalam Bastaman, 1996) bahwa b. Makna hidup itu spesifik dalam setiap keadaan, termasuk dan konkrit dalam c. Makna penderitaan sekalipun kehidupan ini selalu mempunyai hidup memberi pedoman dan arah makna, di mana hidup secara Sedangkan bermakna kebermaknaan hidup utama setiap orang. Dalam batas- Frankl didukung batas tertentu manusia memiliki tujuan kebebasan dan tanggung jawab berkeinginan, pribadi dan makna atau kepuasan hidup, sikap menemukan makna dan tujuan terhadap kematian, pikiran tentang hidupnya. Makna dan tujuan hidup bunuh diri, dan kepantasan hidup. merupakan sesuatu yang tidak Positive dapat dipisahkan. meaning of life cancer disease in merupakan untuk motivasi memilih Rasa penuh makna tersebut aspek-aspek (1992) hidup, menurut kebebasan keinginan thinking oleh: with akan the patients tercapai ketika subjek merasa telah Albrecht (1980), mengatakan menyesuaikan diri secara memadai bahwa dengan tata nilai yang menjadi tercakup hal-hal sebagai berikut, kerangka yaitu harapan yang positif, afirmasi orientasi hidupnya Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016 dalam berpikir positif 4 diri, pernyataan yang tidak menilai yang dan Schultz, penyesuaian lingkungan. berpikir diri terhadap Kecenderungan seseorang akan sangat mempengaruhi kejiwaannya. berpikir kondisi Oleh karena positif itu, didapat. Frankl 1995), (dalam berdasarkan pengalaman hidupnya mengemukakan bahwa individu yang mengubah pola berpikir ke arah yang positif dan mempunyai menyenangkan, maka kesakitan, pengaruh yang positif terhadap ketakutan, penderitaan akan hilang kondisi psikologis, daya tahan karena terhadap stres, dan kesehatan fisik. membangkitkan jiwa yang tertekan Pasien yang mampu berpikir positif dan memberikan kekuatan untuk akan lebih mampu menemukan mengatasi makna dalam hidupnya, karena keputusasaan pada suatu keadaan. memiliki METODE PENELITIAN keyakinan kuat atas keinginannya, termasuk sembuh dari penyakit yang diderita. fikiran penderitaan Metode penelitian digunakan Hal ini juga sejalan dengan korelasi positif adalah dengan akan dan yang penelitian pendekatan pendapat yang mengatakan bahwa kuantitatif. kecenderungan berpikir seseorang penelitian ini sebanyak 52 orang, (positif akan dimana subyek adalah pasien yang terhadap menderita penyakit kanker dan penyesuaian diri dan kehidupan menjalani rawat inap di rumah psikisnya (Lazarus & Lazarus, sakit 1978). Seseorang yang berpikir pengambilan sampel adalah total positif akan memandang peristiwa sampling, yang dialami maupun keadaan digunakan mencakup keseluruhan dirinya dari sisi yang positif. populasi. Oleh karena itu, sample Seseorang yang berpikir positif diambil sebanyak total populasinya akan memandang peristiwa yang yaitu 52 subyek. dialami maupun keadaan dirinya Alat Ukur membawa atau negatif) pengaruh dari sisi positif sehingga ia akan Populasi Pirngadi Berpikir dalam Medan. yaitu Teknik sampel positif yang diungkap melakukan tindakan yang positif dengan menggunkan skala berpikir kemudian kebermaknaan hiduplah positif yang diambil berdasarkan Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016 5 pada aspek-aspek berpikir positif yang kemukakan oleh (Albrecht, 1980) terdiri atas harapan yang positif, afirmasi diri, pernyataan yang tidak menilai, penyesuaian diri lingkungan. dan terhadap Indikasi positif Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antar tiap butir dengan skor total. XY= Jumlah hasil kali antar setiap butir dengan skor total. X = Jumlah skor seluruh subjek untuk tiap butir. Y = Jumlah skor keseluruhan butir pada subjek. n = Jumlah subjek. Nilai validitas setiap butir ditunjukkan dengan skor total yang diperoleh dalam skala berpikir (koefisien r product moment) sebenarnya masih perlu dikoreksi positif. Makna hidup dapat diungkap melalui skala makna hidup yang didapat berdasarkan aspek-aspek makna hidup dari Frankl (1996), yaitu: tujuan hidup, kebebasan berkeinginan, kepuasan hidup, sikap terhadap kematian, pikiran tentang bunuh diri, dan kepantasan karena kelebihan bobot. Kelebihan bobot ini terjadi karena skor butir yang dikorelasikan dengan skor total, ikut sebagai komponen skor total, dan hal ini menyebabkan koefisien r menjadi lebih besar (Hadi, 1986). Metode pengumpulan data dengan model skala Likert dengan untuk membersihkan kelebihan bobot ini dipakai hidup. Teknik formula part whole. Adapun formula part whole adalah sebagai berikut: empat alternatif jawaban. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Dalam digunakan penelitian teknik uji ini validitas internal dengan mengkorelasikan nilai tiap butir dengan nilai Keterangan : rbt = Koefisien r setelah dikoreksi rxy = Koefisien r sebelum dikoreksi (product moment) SDx = Standar Deviasi skor butir SDy = Standar Deviasi skor total Uji reliabilitas alat ukur totalnya. Korelasi yang digunakan yang digunakan dalam penelitian adalah teknik korelasi product ini adalah teknik analisa varians moment dari Pearson. Adapun yang dipakai adalah teknik anava rumus korelasi product moment dari tersebut adalah : Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016 Alpha Cronbach (Azwar, 6 1992) dengan rumus sebagai berikut: Hasil penelitian yang menggunakan skala berpikir positif kembali dilihat validitasnya yang Keterangan : berjumlah 31 item dengan teknik Val= Korelasi keandalan Alph Corrected Item-Total Correlation. Vt =Varian total Dari uji validitas menunjukan nilai Metode Analisis Data Metode koefisien validitas bergerak dari analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik korelasi product moment dari Karl Pearson. Sebelum 0,352 sampai 0,761. Sedangkan hasil penelitian skala makna hidup validitas dilakukan analisis moment, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap data menunjukan validitas yaitu untuk data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal. yaitu untuk mengetahui apakah data dari bebas memiliki hubungan yang linier dengan 0,303 mengetahui reliabilitas skala berpikir positif dan makna hidup ini adalah teknik Alpha Croncbach. Uji reliabilitas menunjukkan bahwa Positif dari uji coba skala sampai kepada hipotesis, 0,935dan nilai Alpha Croncbach Makna Hidup 0,928. Dengan demikian kedua skala tersebut dapat dikatakan reliabel. Selanjutnya dari hasil uji coba Semua data penelitian, mulai dianalisa dengan menggunakan komputer berprogram SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari sampai 0,657. variabel tergantung. pengujian bergerak koefisien nilai Alpha Croncbach Berpikir linieritas, variabel nilai Teknik yang digunakan untuk mengetahui apakah distribusi b. Uji aitem Total Correlation. Dari uji validitas penelitian yang meliputi: normalitas, 46 dengan teknik Corrected Item- data dengan teknik analisis product a. Uji berjumlah alat ukur berpikir positif yang berjumlah 32 butir, diketahui bahwa terdapat 1 butir yang gugur dan 31 butir yang valid mencapai 0,300 ke atas dan hasil uji coba alat ukur makna hidup yang berjumlah 54 butir, diketahui bahwa terdapat Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016 7 8 butir yang gugur dan 46 yang Simpangan Baku (15,321). valid mencapai 0,300 ke atas. Butir Peluang berpikir positif yang valid memiliki (0.898) koefisien validitas antara 0,352 terjadinya Pada Uji kesalahan linearitas untuk sampai 0,761 dengan koefisien mengetahui apakah distribusi data reliabilitas sebesar 0,935, dan butir penelitian, yaitu variabel berpikir makna hidup yang valid memiliki positif dan makna hidup memiliki koefisien validitas antara 0,303 hubungan linear. Dari hasil uji sampai 0,657 dengan koefisien linieritas menunjukkan bahwa reliabilitas sebesar 0,928. variabel berpikir positif Berdasarkan hasil uji coba alat berhubungan secara linier dengan ukur penelitian diketahui bahwa variabel untuk aitemberpikir positif yang ditunjukkan tidak valid berjumlah 1 butir, linieritas F = 0,087 dengan p < sedangkanaitem makna hidup tidak 0,05. valid berjumlah 8 butir. dengan Teknik data yang Uji hidup, oleh linearitas yang koefisien dilakukan menggunakan teknik interactive graph digunakan dalam penelitian ini menghasilkan diagram adalah teknik Analisis Korelasi (plot) dan dengan analisis Varians Product Moment. Hal ini dilakukan (ANAVA) dengan menggunakan sesuai dengan judul penelitian dan SPSS for Windows 18.0. identifikasi analisis makna digunakan pencar Tabel 1. Hasil Perhitungan Uji Linieritas Hubungan variabel-variabelnya, dimana Analisis Korelasi Poduct Moment yang untuk Korelasional f beda p beda Keterangan X–Y 0,087 0,000 Linier menganalisis hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Hasil makna hidup perhitungan uji normalitas sebaran Keterangan : X Y F BEDA p BEDA = = = = Berdasarkan adalah sebagai berikut: Berpikir Positif Makna Hidup Koefisien linieritas Proporsi peluang ralat hasil analisis Nilai rata-rata (157,134) dengan metode analisis korelasi Koefisien Product Moment, diketahui bahwa ( 0,182). Kolmogorov-Smirnov terdapat hubungan positif yang Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016 8 signifikan antara berpikir positif Skor total keseluruhan subjek dengan makna hidup, dimana rxy = untuk -0,038 ; p= 0.000< 0,010. Artinya sebesar 4736 dibagi denganjumlah semakin tinggi berpikir positif, subjek 52 orang, maka mean maka akan semakin tinggi makna empiriknya adalah 5873 : 52 = hidup, dan sebaliknya semakin 112,942. Skor total keseluruhan rendah maka subjek untuk makna hidup adalah semakin rendah makna hidup. Dari sebesar 8171 dibagi denganjumlah hasil penelitian ini, maka hipotesis subjek 52 orang, maka mean yang diajukan dinyatakan diterima. empiriknya adalah 8171 : 52 = berpikir positif, Koefisien determinan (r2) dari hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y adalah r2 sebesar = 0,791. berpikir positif adalah 157,134. Tabel 2. Hasil Perhitungan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Ini menunjukkan bahwa makna hidup dibentuk oleh berpikir positif perhitungan mean sebesar79,1%. Hasil Berdasarkan hipotetik dan mean empiric ntuk perbandingan variabel berpikir positif, jumlah kedua nilai rata-rata di atas (mean butir yang valid adalah sebanyak hipotetik dan mean empirik), maka 31 butir yang diformat dengan dapat dinyatakan bahwa pasien skala memiliki Likert dalam 4 pilihan berpikir positif yang jawaban, maka mean hipotetiknya tinggi dan makna hidup yang tinggi adalah {(31 X 1) + (31 X 4)} : 2 = juga. Hal ini bisa terjadi karena 77,5. Kemudian untuk variabel sebagian makna hidup, jumlah butir yang menjadi sampel dalam penelitian valid adalah sebanyak 46 butir ini telah menjalani operasi dan yang diformat dengan skala Likert terapi, dalam 4 pilihan jawaban, maka harapan dan semangat hidup yang mean hipotetiknya adalah {(46 X besar, 1) + (46 X 4)} : 2 = 115. tingginya besar maka inilah mereka yang berpikir makna hidupnya Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016 pasien yang memiliki memicu positif dan 9 Pembahasan dilakukan dalan kondisi tersebut, Berdasarkan hasil perhitungan melakukan operasi atau menjalani korelasi r product moment dapat berbagai terapi merupakan salah diketahui bahwa terdapat hubungan satu positif positif untuk sembuh. Dalam kondisi sakit dengan makna hidup padapasien mereka masih mampu mengambil penyakit kanker rxy = -0,038 dengan sikap yang positif, mengarahkan p < 0,05. Artinya berdasarkan hasil pemikirannya pada hal-hal yang penelitian positif. Sesuai dengan penuturan antara berpikir ini, maka dapat bentuk dinyatakan bahwa ada hubungan Frankl positif pada berpikir positif semangat yang mereka mendukung hubungan antara pernyataan ini bahwa dengan makna kebermaknaan hidup sebagai hidup pada pasien penyakit kanker keadaan yang menunjukkan sejauh dengan mana seseorang telah mengalami hasil semakin tinggi berpikir positif maka akan semakin dan tinggi keberadaan pula Berdasarkan hipotesis makna hasil yang hidupnya. ini, telah maka diajukan sudut Meninjau dari hasil penelitian ini diketahui bahwa, kepentingan hidupnya pandang menurut dirinya sendiri penelitian ini (Frankl, 2003). dalam penelitian ini dinyatakan diterima. menghayati Hasil menggambarkan bahwa makna dibentuk hidup 79,1% oleh berpikir berpikir positif. Hal ini berarti positif yang dimiliki oleh pasien terdapat 20,9% sumbangan dari penyakit kanker berpengaruh pada faktor atau variabel lain terhadap makna hidupnya, yang artinya terbentuknya makna hidup. Faktor- bahwa semakin tinggi berpikir faktor lain tersebut antara lain positif yang dimiliki oleh pasien adalah pola sikap, konsep diri, penyakit kanker tersebut maka corak semakin tinggi makna hidup. Hal kepercayaan, ini memberikan penjelasan bahwa kepribadian, pasien tersebut telah menemukan (dalam Schultz, 1995). makna dalam penyakitnya, mereka tahu apa yang seharusnya penghayatan ibadah, menurut atau dan Frankl Dengan memusatkan perhatian pada aspek yang positif dari suatu Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016 10 keadaan atau situasi yang sedang mempunyai arti yang berbeda pada dihadapi akan membantu individu setiap untuk menghadapi situsasi yang sudut pandang mana iamelihatnya mengancam dan mengartikannya. stress, atau menimbulkan individutergantung dari sehingga dia mampu Hasil lain yang diperoleh dari memberi reaksi dalam segala penelitian ini, diketahui bahwa peristiwa yang terjadi secara berpikir positif yang dimiliki oleh positif. Orang yang berpikir positif pasien penyakit kanker RSUD Dr. tidak akan menilai sesuatu secara Pirngadi Medan tergolong tinggi. sederhana, tetapi akan memahami Hal ini didasarkan pada nilai rata- secara mendalam baru kemudian rata empirik yang diperoleh yaitu menetapkan penilaian, dan tidak 112,942 lebih besar dari nilai rata- terpengaruh oleh penilaian orang rata hipotetik yaitu 77,5dengan lain, tetapi selalu memikirkan lebih selisih yang melebihi nilai SD atau jauh SB yang besarnya 9,116. Hal ini dan mendalam kemudian mengambil keputusan. Hal ini berarti membuat memiliki pikirannya seseorang kemampuan menyesuaikan diri pasien pada mengarahkan kesembuhan, merasa dibutuhkan, melawan rasa yang lebih besar dalam menyikapi takutnya. masalah, kemudian mengubahnya variabel makna hidup, diketahui menjadi positif (El-Bahdal, 2010). bahwa pasien penyakit kanker Kemudian Hanik (2004) RSUD menambahkan bahwa dalam memiliki Selanjutnya Dr. Pirngadi makna hidup untuk Medan yang kebermaknaan hidup terdapat dua tergolong tinggi, sebab nilai rata- arti dasar yaitu, kebermaknaan rata empirik yang diperoleh yaitu lebih merujuk pada interpretasi 157,134 lebih besar dari nilai rata- terhadap pengalaman atau hidup rata hipotetik yaitu 115 dengan pada umumnya, dan kebermaknaan selisih yang melebihi nilai SD atau lebih merujuk pada tujuan-tujuan SB yang besarnya 15,321. Hal ini dan juga motivasi-motivasi yang dikarenakan pasien telah membuat individu memiliki respek menjalani operasi dan terapi, juga terhadap pengalamannya atau adanya dukungan yang kuat dari hidupnya. Makna hidup keluarga, Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016 pasien tidak 11 mengeluhkan sakitnya, bisa Adanya hubungan signifikan tersenyum pada keluarga yang antara berpikir menjenguk, dan tetap menjalankan makna hidup, ibadah. dikatakan Berdasarkan pernyataan diatas RSUD positif maka bahwa Dr. para Pirngadi pasien Medan memiliki berpikirnya ke arah yang positif meskipun dalam keadaan sakit dan maka sehingga dapat menemukan makna kesakitan, ketakutan, penderitaan dalan penderitaan dalam hidupnya. akan hilang karena pikiran positif Seseorang yang berpikir positif akan membangkitkan jiwa yang akan memandang peristiwa yang tertekan dan memberikan kekuatan dialami maupun keadaan dirinya untuk mengatasi penderiataan pada dari sisi yang positif. Sebaliknya, suatu mereka yang berpikir negatif akan keadaan, Frankl (dalam Schultz, 1995). melihat Ketika seseorang menemukan makna hidup maka sudut positif negatif. Akibatnya seseorang yang berpikir akan positif akan mempunyai mood menentukan tujuan hidup yang (suasana hati) yang lebih positif pada serta tingkatan energi yang lebih akhirnya segala akan kegiatan terarah. ia dari yang dapatlah bahwa inividu yang mengubah pola menyenangkan, pikiran dengan membuat menjadi Kebermaknaan merupakan perasaan lebih tinggi (Eperson dalam Goodhart, hidup 1985). Sementara harapan dan subjektif pikiran yang negatif bahwa segala sesuatu yang terjadi mendorong pada diri subjek mempunyai dasar menjadi depresi. Dapat diketahui kokoh dan penuh arti atau dengan adanya kata lain subjek merasa bahwa seseorang dirinya benar, dan tepat (Erikson seseorang dalam Cremers, 1989). Benar dan problem-problem tepat dalam mengambil tindakan yang atau kesehatan mental maupun fisik. keputusan berhubungan baik dengan yang seseorang akan pengaruh caraberpikir terhadap dalam dapat untuk reaksi menghadapi kehidupannya mempengaruhi dirinya Bastaman (1995) mengatakan sendiri maupun orang lain akan bahwa orang yang menghayati menimbulkan rasa penuh makna. hidupnya bermakna menunjukkan Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016 12 kehidupan yang penuh gairah dan batin dalam optimis, terarah, dan bertujuan, kehidupan. setiap aspek mampu beradaptasi, luwes dalam bergaul dengan identitas diri tetap menjaga dan apabila dihadapkan pada suatu penderitaan ia akan tabah dan menyadari bahwa DAFTAR PUSTAKA Anderson, G. 1996. 50 Kiat Menghadapi Vonis Kanker. Gramedia: Pustaka Utama ada hikmah di balik penderitaan. Orang yang berpikir positif adalah orang sering berbicara sukses dari pada kegagalan, cinta dari pada kebencian, kebahagiaan dari pada kepedihan, persahabatan Bastaman, H.D. 1996. Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: Paramadina. Bastaman, H.D. 2007. Logoterapi Psikologi Untuk Menemui Makna Hidup. Jakarta: Rajawali Press. dari pada permusuhan, rasa percaya diri dari pada raa takut, kepuasan dari pada ketidak puasan, kebaikan dari pada kejahatan, dan berita yang bagus dari pada berita yang buruk, serta menyelesaikan bagaimana masalah dari buruknya masalah itu sendiri. Begitulah pikiran positif yang selalu aktif sepanjang waktu tanpa pengaruh apapun dan siapa pun. Dalam kondisi kritis sebagian orang bisa menguasai kondisinya, karena ia permasalahan tahu bahwa pasti ada setiap El-Bahdal, M.R. 2010. Asyiknya Berpikiran Positif. Jakarta: Zaman. Cremers. 1989. Kebermaknaan Hidup dalam Seseorang. Jakarta: Bumi Aksara Frankl, V.E. 2003. Man’s Search For Meaning; an introduction to Logotherapy. Edisi Terjemahan. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Frankl, V.E. 2004. Man’s Search For Meaning. Mencari Makna Hidup. Bandung: Nuansa. Goodhart. 1985. Positive Thinking. Jakarta: Rineka Pustaka. jalan keluarnya. Dengan begitu, seseorang akan mampu mewujudkan impian hidup dan menjalaninya dengan ketentraman Hadi, Purnomo. 2014. Berfikir Positif. Jakarta: Platinum. Koeswara, E. 1992. Logoterapi Psikoterapi Victor Frankl. Yogyakarta: Kanisius. Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016 13 Lazarus. 1978. Arti Berfikir Positif. Gramedia: Pustaka Utama. Rasyid, Musa. 2010. Asyiknya Berpikiran Positif. Jakarta: Zaman. Schultz, John W. 1995. Psikologi Pertumbuhan, Model-Model Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016 Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kansius.