lembaran negara republik indonesia

advertisement
LEMBARAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No.10, 2017
AGREEMENT. Pengesahan. RI - Republik Singapura.
Timur Selat Singapura. Wilayah. Laut. Garis Batas.
(Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6017)
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 2017
TENTANG
PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK
SINGAPURA TENTANG PENETAPAN GARIS BATAS LAUT WILAYAH KEDUA
NEGARA DI BAGIAN TIMUR SELAT SINGAPURA, 2014 (TREATY BETWEEN THE
REPUBLIC OF INDONESIA AND THE REPUBLIC OF SINGAPORE RELATING TO
THE DELIMITATION OF THE TERRITORIAL SEAS OF THE TWO COUNTRIES IN
THE EASTERN PART OF THE STRAIT OF SINGAPORE, 2014)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
: a.
bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
negara kepulauan yang berciri nusantara mempunyai
kedaulatan atas wilayahnya, termasuk di Laut Wilayah,
untuk dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi
kesejahteraan
dan
kemakmuran
rakyat
Indonesia
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b.
bahwa
untuk
melaksanakan
ketentuan
Konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut, 1982
(United Nations Convention on the Law of the Sea, 1982)
yang disahkan melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun
1985 tentang Pengesahan United Nations Convention on
the Law of the Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa
tentang Hukum Laut) dan Undang-Undang Nomor 43
www.peraturan.go.id
2017, No.10
-2-
Tahun
2008
berkewajiban
tentang
untuk
Wilayah
Negara,
menetapkan
garis
Indonesia
batas
laut
wilayahnya melalui perundingan;
c.
bahwa untuk menetapkan garis batas Laut Wilayah
antara Republik Indonesia dan Republik Singapura serta
untuk
memperkuat
dan
meningkatkan
hubungan
persahabatan antara kedua negara, pada tanggal 3
September 2014 di Singapura telah ditandatangani
Perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik
Singapura tentang Penetapan Garis Batas Laut Wilayah
Kedua Negara di Bagian Timur Selat Singapura (Treaty
between the Republic of Indonesia and the Republic of
Singapore relating to the Delimitation of the Territorial Seas
of the Two Countries in the Eastern Part of the Strait of
Singapore);
d.
bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 10 UndangUndang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian
Internasional,
dimaksud
perjanjian
dalam
huruf
internasional
c,
perlu
sebagaimana
disahkan
dengan
Undang-Undang;
e.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu
membentuk
Undang-Undang
tentang
Pengesahan
Perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik
Singapura tentang Penetapan Garis Batas Laut Wilayah
Kedua Negara di Bagian Timur Selat Singapura, 2014
(Treaty between the Republic of Indonesia and the Republic
of Singapore relating to the Delimitation of the Territorial
Seas of the Two Countries in the Eastern Part of the Strait
of Singapore, 2014);
Mengingat
: 1.
Pasal 5 ayat (1), Pasal 11, Pasal 20, dan Pasal 25A
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2.
Undang-Undang
Perjanjian
Nomor
Internasional
24
Tahun
(Lembaran
2000
Negara
tentang
Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran
www.peraturan.go.id
2017, No.10
-3-
Negara Republik Indonesia Nomor 4012);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: UNDANG-UNDANG TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN
ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK SINGAPURA
TENTANG PENETAPAN GARIS BATAS LAUT WILAYAH KEDUA
NEGARA DI BAGIAN TIMUR SELAT SINGAPURA, 2014
(TREATY BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE
REPUBLIC OF SINGAPORE RELATING TO THE DELIMITATION
OF THE TERRITORIAL SEAS OF THE TWO COUNTRIES IN THE
EASTERN PART OF THE STRAIT OF SINGAPORE, 2014).
Pasal 1
Mengesahkan Perjanjian antara Republik Indonesia dan
Republik Singapura tentang Penetapan Garis Batas Laut
Wilayah Kedua Negara di Bagian Timur Selat Singapura, 2014
(Treaty between the Republic of Indonesia and the Republic of
Singapore relating to the Delimitation of the Territorial Seas of
the Two Countries in the Eastern Part of the Strait of Singapore,
2014) yang telah ditandatangani pada tanggal 3 September
2014 di Singapura yang salinan naskah aslinya dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris sebagaimana terlampir dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari UndangUndang ini.
Pasal 2
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
www.peraturan.go.id
2017, No.10
-4-
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 12 Januari 2017
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 12 Januari 2017
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
www.peraturan.go.id
TAMBAHAN
LEMBARAN NEGARA R.I
No.6017
AGREEMENT. Pengesahan. RI - Republik Singapura.
Timur Selat Singapura. Wilayah. Laut. Garis Batas.
(Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 10)
PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 2017
TENTANG
PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK
SINGAPURA TENTANG PENETAPAN GARIS BATAS LAUT WILAYAH KEDUA
NEGARA DI BAGIAN TIMUR SELAT SINGAPURA, 2014 (TREATY BETWEEN THE
REPUBLIC OF INDONESIA AND THE REPUBLIC OF SINGAPORE RELATING TO
THE DELIMITATION OF THE TERRITORIAL SEAS OF THE TWO COUNTRIES IN
THE EASTERN PART OF THE STRAIT OF SINGAPORE, 2014)
I.
UMUM
Sesuai dengan amanat Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dalam rangka melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, serta ikut melaksanakan ketertiban
dunia, Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu antara lain menetapkan
garis batas Laut Wilayah untuk dijadikan landasan bagi negara untuk
melakukan pengaturan, pengamanan, dan pengelolaan wilayah perairan
Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan
yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas dan haknya ditetapkan
dengan undang-undang. Meskipun demikian, di sejumlah Laut Wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia masih terdapat wilayah laut yang
belum disepakati batasnya dan memerlukan kesepakatan dengan negara
tetangga. Salah satu wilayah laut yang perlu ditetapkan batasnya adalah
batas Laut Wilayah antara Republik Indonesia dan Republik Singapura di
www.peraturan.go.id
No.6017
-2-
Selat Singapura bagian timur yang Indonesia memiliki kedaulatan
atasnya.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang
Perairan Indonesia dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Kelautan, serta ketentuan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang
Hukum Laut 1982 (United Nations Convention on the Law of the Sea 1982/
UNCLOS 1982), khususnya Bagian II mengenai Laut Wilayah, Indonesia
menetapkan batas Laut Wilayah dengan negara tetangganya melalui
perundingan untuk memperkukuh Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta melindungi bangsa dan segenap tumpah darah Indonesia.
Sebagai negara yang memiliki batas Laut Wilayah, Indonesia dan
Singapura telah memiliki Perjanjian Garis Batas Laut Wilayah yang
ditandatangani di Jakarta tanggal 25 Mei 1973 dan disahkan dengan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1973 tanggal 8 Desember 1973, dan
Perjanjian Penetapan Garis Batas Laut Wilayah Kedua Negara di Bagian
Barat Selat Singapura, 2009 yang ditandatangani di Jakarta tanggal 10
Maret 2009 dan disahkan dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2010
tanggal 22 Juni 2010. Dan pada tanggal 3 September 2014 di Singapura,
Indonesia telah menandatangani Perjanjian antara Republik Indonesia
dan Republik Singapura tentang Penetapan Garis Batas Laut Wilayah
Kedua Negara di Bagian Timur Selat Singapura.
Perjanjian pada tanggal 3 September 2014 tersebut bertujuan untuk
menetapkan garis batas Laut Wilayah antara Indonesia dan Singapura di
bagian timur Selat Singapura yang memberikan kepastian hukum tentang
wilayah
kedaulatan
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia,
serta
melindungi kepentingan Indonesia di Selat Singapura, dan memperkuat
ikatan persahabatan antara kedua negara.
Penetapan garis batas Laut Wilayah di bagian timur Selat Singapura
dimaksud akan memberikan manfaat bagi Republik Indonesia, antara lain
untuk:
1.
menciptakan kejelasan, kepastian, dan kelengkapan batas wilayah
Republik Indonesia dengan Republik Singapura di Selat Singapura;
2.
memperkuat upaya menjaga kedaulatan, pertahanan negara dan
keutuhan wilayah negara Republik Indonesia;
3.
memberikan landasan bagi aparat penegak hukum dalam mengambil
tindakan yang diperlukan dalam memberantas kejahatan lintas batas
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan nasional;
www.peraturan.go.id
No.6017
-3-
4.
memperkuat dasar hukum dalam melakukan penataan ruang,
pengelolaan sumber daya, dan penyusunan kebijakan dan program di
kawasan tersebut;
5.
memberikan kepastian hukum dalam melakukan kegiatan ekonomi
di kawasan tersebut, termasuk untuk pengelolaan pelayaran dan
kepelabuhanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan nasional;
6.
mendorong kerja sama kedua negara di berbagai bidang, termasuk
dalam pengelolaan perbatasan;
7.
menjamin
upaya
pengelolaan
dan
pelindungan
kelestarian
lingkungan laut;
8.
mendorong dan memperkuat upaya penyelesaian penetapan batas
maritim dengan negara lain; dan
9.
mempererat hubungan bilateral dan memberikan kontribusi kepada
stabilitas kawasan.
Materi muatan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik
Singapura tentang Penetapan Garis Batas Laut Wilayah Kedua Negara di
Bagian Timur Selat Singapura, antara lain:
1.
Garis batas Laut Wilayah antara Republik Indonesia dan Republik
Singapura di Bagian Timur Selat Singapura merupakan kelanjutan
dari garis batas Laut Wilayah di Bagian Tengah Selat Singapura
sesuai dengan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Republik
Singapura tentang Penetapan Garis Batas Laut Wilayah Kedua
Negara di Selat Singapura Tahun 1973 (Perjanjian Tahun 1973).
2.
Garis
batas
Laut
Wilayah
Republik
Indonesia
dan
Republik
Singapura di Selat Singapura bagian timur dari titik 6 garis batas
yang disepakati dalam Perjanjian Tahun 1973 sebagai suatu garis
yang terdiri atas garis lurus yang ditarik antara titik koordinat
sebagai berikut:
3.
Titik
Lintang
Bujur
6
1°16’10.2” LU
104°02’00.0” BT
7
1°16’22.8” LU
104°02’16.6” BT
8
1°16’34.1” LU
104°07’06.3” BT
Garis batas Laut Wilayah kedua negara digambarkan dalam Peta
Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
www.peraturan.go.id
No.6017
-4-
Perjanjian.
4.
Letak sebenarnya dari titik koordinat di atas laut sebagaimana
dimaksud pada angka 2 akan ditetapkan dengan suatu cara yang
disetujui bersama oleh:
a.
Badan
Informasi
Geospasial
dan
Dinas
Hidro-Oseanografi
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut; dan
b.
Maritime and Port Authority of Singapore dan Singapore Land
Authority.
II.
PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
www.peraturan.go.id
Download