Akuntansi Biaya Bahan Baku

advertisement
Akuntansi Biaya Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan yang
membentuk bagian menyeluruh dari produk
jadi, dan dapat dibebankan/diperhitungkan
secara langsung kepada harga pokok produk.
Harga Pokok Bahan Baku yang Dibeli:
Menurut prinsip akuntansi yang lazim, semua
biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan
baku dan untuk menempatkannya dalam
keadaan siap untuk diolah, merupakan unsur
harga pokok bahan baku yang dibeli.
• Harga pokok bahan baku yang dibeli terdiri
dari harga beli (harga yang tercantum dalam
faktur pembelian) ditambah dengan biaya biaya pembelian dan biaya - biaya yang terjadi
untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam
keadaan siap untuk diolah.
Didalam praktek, pada umumnya harga pokok
bahan baku yang dibeli hanya dicatat sebesar
harga beli menurut faktur dari pemasok.
Penentuan Harga Pokok Bahan Baku yang
Dipakai:
Materials costing methods:
1. FIFO
2. LIFO
3. AVERAGE.
Contoh: 9-20
•
•
•
•
•
•
1 Peb Saldo awal : 800 unit @ Rp 6,00
4 Peb Pembelian : 200 unit @ Rp 7,00
10 Peb Pembelian : 200 unit @ Rp 8,00
11 Peb Pemakaian : 800 unit
12 Peb Pembelian: 400 unit @ Rp 8,00
20 Peb Pemakaian: 500 unit
Biaya bahan baku yang dipakai pada 11
Peb:
• FIFO: 800 unit x Rp 6,00 = Rp 4.800,00
• LIFO: (200 unit x Rp 8,00) + (200 unit x Rp
7,00) + (400 unit x Rp 6,00 = Rp 5.400,00
• Average: 800 unit x Rp 6,50 = Rp 5.200,00
Sisa Bahan/Scrap
Scrap includes:
(1) The fillings or trimmings remaining after
processing materials,
(2) Defective materials that cannot be used or
returned to the vendor, and
(3) Broken parts resulting from employee or
machine failures.
Perlakuan terhadap hasil penjualan
sisa bahan :
1. sebagai pendapatan di luar usaha (other
income)
2. pengurang beban produk yang terjual
3. pengurang biaya overhead pabrik
sesungguhnya
4. pengurang biaya bahan baku
Pencatatan pada saat penjualan:
Cash/Accounts Receivables
Scrap sales/Other Income
Cash/Accounts Receivables
Cost of goods sold
Cash/Accounts Receivables
Factory Overhead Control
Cash/Accounts Receivables
Work In Process
xx
xx
atau
xx
xx
atau
xx
xx
Atau
xx
xx
Pada saat penyerahan dari
bag.produksi dan saat penjualan:
• Scrap Inventory
xx
Scrap sales*)
xx
• Cash/Accounts Receivable xx
Scrap Inventory
xx
*) Cost of goods sold atau Factory Overhead
Control atau Work In Process
Akuntansi Biaya Tenaga Kerja
Labor cost represents the human
contribution to production
(Carter ,2009 : 11-1)
Biaya tenaga kerja adalah harga yang
dibayarkan untuk tenaga kerja manusia
tersebut. (Mulyadi )
Labor cost consists of basic pay and fringe
benefits.
The basic pay for work performed is called the
base rate or job rate.
Fringe costs – such as the employer’s share
holiday pay, vacation pay, overtime
premium, insurance benefits, and pension
costs – must be added to the base rate to
arrive at the full labor cost.
The departments involved in labor
costing include :
1.
2.
3.
4.
5.
Personnel department
Production planning
Time-keeping department
Payroll department
Cost department
Kartu hadir adalah kartu untuk mencatat jumlah
jam kehadiran dari seorang karyawan.
Kartu jam kerja adalah kartu untuk mencatat
pemanfaatan kehadiran karyawan.
Pajak Penghasilan 21
Selama bulan Juli 2008 PT Nakula memiliki data
mengenai gaji dan upah sebagai berikut:
• bagian produksi Rp 450.000.000,00 (30% tidak
langsung)
• bagian pemasaran Rp 180.000.000,00
• bagian administrasi Rp 198.000.000,00
Pajak Penghasilan ditetapkan 10%,
(a) dibebankan ke karyawan dan
(b) dibebankan ke perusahaan.
(a) PPh 21 dibebankan ke karyawan
Gaji & Upah Rp 828.000.000,00
Hutang Gaji & Upah
Rp 745.200.000,00
Hutang Pajak penghasilan
82.800.000,00
Hutang Gaji & Upah
Rp 745.200.000,00
Hutang Pajak penghasilan
82.800.000,00
Kas
Rp 828.000.000,00
Barang Dalam Proses Rp 315.000.000,00
Biaya Overhead Pabrik
135.000.000,00
Beban-beban Pemasaran 180.000.000,00
Beban-beban Administrasi 198.000.000,00
Gaji & Upah
Rp 828.000.000,00
(b) PPh 21 dibebankan ke Perusahaan
Gaji & Upah Rp 920.000.000,00
Hutang Gaji & Upah
Rp 828.000.000,00
Hutang Pajak penghasilan
92.000.000,00
Hutang Gaji & Upah
Rp 828.000.000,00
Hutang Pajak penghasilan
92.000.000,00
Kas
Rp 920.000.000,00
Barang Dalam Proses Rp 350.000.000,00
Biaya Overhead Pabrik
150.000.000,00
Beban-beban Pemasaran 200.000.000,00
Beban-beban Administrasi 220.000.000,00
Gaji & Upah
Rp 920.000.000,00
• Selain memperoleh gaji & upah regular,
seorang tenaga kerja juga dapat memperoleh
Insentif, premi lembur dan lainnya
Types of Incentive Wage Plans
1. Straight Piecework Plan
2. One-Hundred-percent Bonus Plan
3. Group Bonus Plan
Straight Piecework Plan
1 unit = 2,5 menit 1 jam = 24 unit
Tarif upah $ 7.44 per jam, tarif per unit $ 0.31
Jika selama 1 jam menghasilkan 20 unit, maka
upah yang diterima $ 7.44
Jika selama 1 jam menghasilkan 26 unit, maka
upah yang diterima $ 8.06
One-Hundred-percent Bonus Plan
Standar dinyatakan dalam waktu per unit yang
dihasilkan.
Dalam 40 jam jumlah standar yang dihasilkan sebanyak
600 unit dan tarif per jam $ 7.50.
Jika selama 40 jam menghasilkan 540 unit, maka
pendapatannya $ 300.
Jika selama 40 jam menghasilkan 660 unit, maka
pendapatannya $ 330 (1,10 x $ 7.50 x 40 jam) efficiency ratio 1,10
Insentif
Waktu yang ditetapkan untuk menghasilkan 1 unit
produk adalah 5 menit dan tarif upah per jam
sebesar Rp 12.000,00. Penentuan besarnya insentif
berdasarkan straight piecework with a guaranteed
hourly minimum plant.
(a)Bila ada tenaga kerja yang dapat menghasilkan 15
unit produk selama 1 jam, maka tenaga kerja
tersebut akan memperoleh Gaji & Upah sebesar Rp
15.000,00.
(b) Bila ada tenaga kerja dapat menghasilkan 10 unit
per jam, maka tenaga kerja tersebut akan
memperoleh Gaji & Upah Rp 12.000,00 per jam.
Kerja lembur
Tn A pada suatu minggu telah bekerja selama 45 jam,
perusahaan menentukan waktu kerja normal 40 jam
per minggu, tarif upah biasa/regular Rp 10.000,00
per jam dan premi lembur 50% dari tarif upah
regular.
Pendapatan A selama satu minggu :
• waktu normal Rp 400.000,00
• lembur
Rp 75.000,00
Rp 475.000,00
Download