IMPLEMENTASI EVALUASI MUTU INTERNAL DI UNIVERSITAS SAM RATULANGI 2014 Lembaga Penjaminan Mutu Unsrat Universitas Sam Ratulangi, Jl. Kampus Unsrat Kleak Manado 95115 Email: [email protected] Abstrak. Penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) telah dilaksanakan dan dikembangkan dalam bentuk suatu sistem penjaminan mutu (SPM) yang meliputi penjaminan mutu internal (PMI) dan penjaminan mutu eksternal (PME). Dengan adanya instrumen Evaluasi Mutu Internal (EMI) maka mulai tahun 2013 instrumen tersebut di Unsrat kemudian diintegrasikan kedalam siklus sistem penjaminan mutu yang telah terbangun untuk mendukung pengembangan bagi terwujudnya sistem penjaminan mutu yang berkelanjutan. Dari implementasi instrumen EMI tersebut di dalam sistem penjaminan mutu di Unsrat, hasil analisis yang diperoleh sejauh ini menunjukkan nilai mutu komprehensif dari selurruh program studi adalah sebesar 65, yang berarti berada pada tahapan cukup. Sementara kondisi program studi menggunakan konversi tujuh tahapan penjaminan mutu berada pada kisaran dari perlu perbaikan minor (tahapan ketiga) hingga baik (tahapan keenam). Namun jika diamati secara lebih jauh di tingkat program studi didapati bahwa terdapat cukup banyak program studi yang telah mencapai tahapan penjaminan mutu cukup (>58) atau tahapan kelima, hingga sangat baik (>86) atau tahapan ketujuh untuk 11 standar penjaminan mutu EMI yang ada. Adapun rekomendasi terkait dengan pengembangan mutu internal Unsrat yaitu perlu adanya upaya yang lebih besar dari pihak manajemen Unsrat untuk memperbaiki dan mengembangkan aspek-aspek penyelenggaraan perguruan tinggi terkait penelitian, kerjasama, pengembangan suasana akademik, prestasi mahasiswa, ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, ketersediaan sistem informasi, tata pamong dan kepemimpinan, serta sistem pengelolaan. Kata Kunci. Sistem Penjaminan Mutu, Penjaminan Mutu Internal, Penjaminan Mutu Eksternal, Evaluasi Mutu Internal. sesuai dengan tuntutan yang ada. Adapun disadari bahwa perubahan kinerja Kondisi penyelenggaraan pendidikan organisasi hanya akan dapat berjalan tinggi saat ini mengharuskan adanya dengan baik apabila organisasi perguruan respon dalam bentuk perubahan kinerja tinggi tersebut memiliki sistem organisasi perguruan tinggi kearah yang penjaminan mutu yang jelas dan teruji. PENDAHULUAN 1 Di dalam Pasal 52 ayat (1) UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Dalam ayat (2) disebutkan bahwa penjaminan mutu sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar Pendidikan Tinggi. Selanjutnya dalam Pasal 53 disebutkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2) terdiri atas sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi dan sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui akreditasi [4]. Penjaminan mutu pendidikan tinggi di Unsrat telah dikembangkan dengan diwadahi lewat pembentukan Lembaga Penjaminan Mutu, dengan tujuan yang sejalan dengan ketentuan yang dinyatakan di dalam Undang Undang yang berlaku [2,4,5]. Dengan dikembangkannya instrumen Evaluasi Mutu Internal (EMI), maka instrumen tersebut, sejak tahun 2013, kemudian diintegrasikan ke dalam siklus sistem penjaminan mutu yang telah terbangun di Unsrat dengan harapan dapat lebih membantu Unsrat dalam menetapkan program pengembangan menuju pemenuhan dan melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDIKTI) serta sekaligus mengurangi kesenjangan antara hasil evaluasi internal dan eksternal [1,3]. Selanjutnya, hasil implementasi EMI tersebut disampaikan di dalam makalah ini. PELAKSANAAN Implementasi instrumen Evaluasi Mutu Internal (EMI) di Unsrat baru dimulai pada tahun 2013. Pengorganisasian pelaksanaan EMI tersebut dilakukan dengan cara mengintegrasikannya kedalam siklus sistem penjaminan mutu yang telah dikembangkan di Unsrat di bawah koordinasi Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) yang meliputi penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar Pendidikan Tinggi.Dalam pelaksanaan EMI di Unsrat sejauh ini dapat dikatakan tidak ditemukan kendala yang berarti di mana secara keseluruhan berbagai program studi yang ada di lingkungan Unsrat telah cukup terbiasa dengan berbagai standar yang digunakan di dalam instrumen EMI yang pada dasarnya sejalan dengan standar yang digunakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Hanya memang pada evaluasi akhir kondisi tahun ajaran 2014/2015 masih ada juga program studi yang belum melakukan pengisian instrumen EMI dengan baik dan akurat, bahkan tidak mengisinya (5 prodi S1 dan seluruh prodi Pascasarjana). Kondisi ini disadari terjadi karena implementasi instrumen EMI di Unsrat baru dimulai pada tahun 2013 sehingga masih baru dan memerlukan waktu untuk proses internalisasi baik di tingkat program studi maupun di tingkat manajemen perguruan tinggi. Tantangan kedepan yang dihadapi dalam pelaksanaan EMI di Unsrat adalah menjadikan hasil EMI sebagai dasar proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perguruan tinggi untuk pengembangan penjaminan mutu 2 penyelenggaraan yang meliputi penelitian dan masyarakat. kegiatan akademik capaian baik yaitu standar Pendidik dan bidang pendidikan, Tenaga Kependidikan. Namun demikian pengabdian kepada jika di telusuri lebih jauh ke tingkat program studi maka akan diperoleh gambaran yang lebih jelas terkait sebaran capaian EMI prodi di Unsrat seperti yang HASIL DAN PEMBAHASAN ditunjukkan pada Gambar 2. Pada bagian ini disampaikan hal-hal terkait hasil implementasi instrumen Rataan 68.21 EMI, yang mencakup agregasi nilai dan Kerjasama 42.12 analisis EMI di tingkat Perguruan Tinggi PkM 64.85 dan di tingkat Program Studi dengan Penelitian 50.27 menerapkan konversi nilai angka ke Nilai 72.57 Biaya tujuh tahapan penjaminan mutu. Di 67.97 Kelola 77.27 samping itu juga disajikan gambaran peta Sarpras 73.01 mutu dan dampaknya dalam pelaksanaan Diktendik 85.88 penjaminan mutu internal dan pengakuan Kompetensi 64.55 penjaminan mutu eksternal (akreditasi) di Proses 73.92 Unsrat, serta praktik baik pelaksanaan Isi 77.92 EMI. 0 HASIL EMI Dari hasil pelaksanaan EMI di Unsrat dapat diperoleh gambaran terkait agregasi nilai dan analisis EMI program studi sebagai berikut. Gambar 1 menunjukkan kondisi Unsrat terkait dengan sebelas jenis standar yang digunakan di dalam instrumen EMI. Pada gambar tersebut terlihat bahwa kondisi mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di Unsrat telah mencapai rata-rata sebesar 68,21 atau termasuk tahapan cukup. Lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang berada pada tingkat 65. Namun dari 11 standar EMI, tampak masih adanya standar yang memiliki nilai capaian kurang dari 43 (tahapan perbaikan minor) yaitu standar kerjasama, dan kurang dari 58 (tahapan kurang) yaitu standar penelitian. Sementara ada 8 standar mencapai tahapan cukup dan 1 standar mencapai 50 100 Gambar 1. Capaian EMI Unsrat tahun 2015 Pada gambar 2 tersebut terlihat bahwa masih ada 1 prodi (Pengelolaan Sumbedaya Perikanan) yang capaian nilai EMI kurang dari 43 (garis batas 1) atau tahapan perbaikan minor, sementara ada 5 prodi yang capaian nilai EMI di antara 43 dan 58 (garis batas 1 dan 2) atau tahapan kurang. Adapun 20 prodi yang lainnya mencapai nilai EMI di antara 58 – 72 (garis batas 2 dan 3) atau tahapan cukup, sementara 17 prodi mencapai nilai di antara 72-86 (garis batas 3 dan 4) atau pada tahapan baik. Selanjutnya adat 2 prodi yang telah mencapai kondisi sangat baik (>86) (di atas dari garis batas 4) yaitu prodi Manajemen dan Akuntansi. 3 100 95 90 87.7787.84 85.40 85.03 85 80 75 70 65 60 55 79.23 76.75 70.92 73.3273.87 72.15 72.65 72.2371.23 71.07 69.73 69.25 66.7668.03 62.65 62.65 61.73 61.73 59.18 57.40 61.61 57.97 77.94 75.92 75.27 74.88 73.32 72.45 71.4371.44 70.64 68.80 68.21 66.32 60.16 57.84 50.13 50 45 58.59 54.13 44.01 39.89 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Gambar 2. Peta Mutu Prodi Unsat 2016 Selanjutnya kondisi sebaran capaian program studi terhadap standar EMI secara lebih rinci ditunjukkan pada gambar 3, di mana terlihat bahwa sebagian besar program studi telah mencapai nilai lebih besar dari 58 atau tahapan lebih dari cukup untuk semua standar selain standar penelitian dan standar kerjasama . Bahkan ada prodi yang telah mencapai nilai sangat baik (>86) untuk kesembilan standar lainnya selain standar penelitian dan standar kerjasama. Gambar 3 sekaligus juga menunjukkan masih adanya program studi yang capaiannya kurang dari cukup (<43) untuk hampir semua standar EMI yang ada. Kondisi di atas mengindikasikan bahwa masih ada program studi yang memerlukan perhatian khusus dari pihak manajemen Unsrat karena mutu penyelenggaraannya masih tergolong rendah sehingga memerlukan perbaikan minor hingga mayor untuk standar EMI yang ada dalam rangka mencapai syarat 4 penyelenggaraan pendidikan tinggi yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDIKTI). Capaian tertinggi prodi adalah pada standar kompetensi kelulusan mahasiswa yang mencapai nilai 100, sementara nilai terendah adalah terletak pada standar sistem pengelolaan yaitu sebesar kurang dari 20 atau berarti memerlukan perhatian khusus dari pihak manajemen Unsrat karena masih diperlukan adanya upaya perbaikan secara mayor. 100 90 80 Max 70 60 50 40 30 Rataan 20 10 Min Isi Proses Kompetensi Diktendik Sarpras Kelola Biaya Nilai Penelitian PkM Kerjasama 0 Hasil evaluasi mutu internal menunjukkan masih terdapat 1 standar yang berada pada tahapan Perbaikan Minor yaitu standar Kerjasama. Selain itu juga ada masih ada 1 standar yang berada pada tahapan cukup yaitu standar Penelitian. Tetapi Unsrat telah mencapai tahapan lebih dari cukup untuk 9 standar EMI yang ada yaitu; Isi, Proses, Kompetensi Lulusan, Pendidik dan Tenga Kependidikan, Sarana dan prasarana, Pengelolaan, Pembiayaan, Penilaian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Sementara ada 2 standar di antaranya yaitu Ketersediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Pengelolaan berada pada tahapan Baik. Dengan demikian secara keseluruhan hasil evaluasi mutu internal Unsrat dengan menggunakan instrumen EMI menunjukkan peta mutu Unsrat yang berada pada tahapan kelima hingga keenam di dalam sistem konversi nilai angka EMI ke tujuh tahapan penjaminan mutu. Tabel 1. Status akreditasi program studi D3, S1, S2, S3, D3 (non PPDS) Jumlah Status Akreditasi No Program Gambar 3. Capaian nilai maksimum, BAN-PT Studi rerata dan minimum Prodi dari 1 Terakreditasi A 6 standar EMI 2 Terakreditasi B 45 3 Terakreditasi C 12 63 Jumlah Program Studi PETA MUTU Gambaran peta mutu dan dampaknya dalam pelaksanaan penjaminan mutu internal dan pengakuan penjaminan mutu eksternal (akreditasi) di Unsrat adalah sebagai berikut. Kondisi ini menunjukkan bahwa pihak manajemen Unsrat masih perlu meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan tingginya secara lebih baik untuk dapat mencapai tahapan baik 5 (tahapan keenam) bahkan sangat baik yang berarti bahwa tahapan (tahapan ketujuh) pada seluruh program penjaminan mutu Unsrat termasuk studi yang ada di Unsrat. Kondisi ini tahapan cukup. terlihat sejalan dengan kondisi hasil 2. Integrasi instrumen EMI ke dalam evaluasi mutu eksternal yang dilakukan sistem penjaminan mutu yang ada di oleh Badan Akreditasi Nasional Unsrat telah melengkapi instrumen Perguruan tinggi (BAN PT) seperti yang evaluasi mutu internal ditunjukkan pada Tabel 1. penyelenggaraan pendidikan tinggi Unsrat untuk membantu pihak manajemen dalam menetapkan PRAKTIK BAIK program pengembangan menuju Adapun praktik baik yang diperoleh pemenuhan dan bahkan melampaui dari pelaksanaan EMI di Unsrat adalah standar SNDIKTI. mulai terbangunnya kesadaran baik pihak 3. Implementasi instrument EMI juga manajemen dari tingkat program studi membantu Unsrat dalam upaya hingga pimpinan universitas tentang mengurangi kesenjangan antara hasil pentingnya evaluasi mutu internal evaluasi internal dan eksternal. penyelenggaraan kegiatan akademik 4. Pengisian instrumen EMI perlu yang ada dan menjadikan hasil evaluasi dilakukan secara baik dan benar oleh mutu internal sebagai dasar pengambilan seluruh program studi agar keputusan perbaikan mutu memberikan hasil analisis yang lebih penyelenggaraan kegiatan akademik akurat menyangkut mutu Unsrat secara berkelanjutan. penyelenggaraan pendidikan tinggi di Kondisi tersebut dapat terwujud Unsrat. karena data evaluasi mutu internal adalah data dari, oleh, dan untuk kepentingan REKOMENDASI peningkatan kinerja perguruan tinggi. Oleh karena itu, data yang diperoleh Rencana tindak lanjut implementasi dapat menjadi penuntun perguruan tinggi EMI dalam membangun budaya mutu di dalam hal ini Unsrat melakukan evaluasi Unsrat untuk penjaminan mutu internal diri, menetapkan rencana tindak lanjut, (PMI) serta kaitannya dengan perencanaan, menetapkan pelaksanaan, penjaminan mutu eksternal (PME) yaitu monitoring-evaluasi, serta perbaikan akreditasi adalah sebagai berikut. terus-menerus untuk mencapai standar Pertama, hasil analisis EMI dan kriteria mutu yang ada. menunjukkan bahwa perbaikan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di Unsrat perlu dimulai dengan memberikan KESIMPULAN perhatian khusus untuk meningkatkan Hal-hal pokok yang muncul dari mutu program studi yang masih kurang proses dan implementasi EMI 2014 di (<43) dan lebih mendorong program Unsrat adalah sebagai berikut: studi yang mutunya berada pada tahapan 1. Hasil pemetaan mutu menggunakan cukup dan baik untuk lebih instrumen EMI menunjukkan capaian meningkatkan mutunya. EMI Unsrat rata-rata sebesar 68,21 6 Kedua, seluruh program studi yang ada di lingkungan Unsrat perlu memahami secara lebih baik kegunaan dan proses evaluasi mutu internal dengan menggunakan instrumen EMI. Ketiga, Lembaga Penjaminan Mutu Unsrat perlu menyiapkan mekanisme yang lebih baik dan tepat untuk fasilitasi program studi dalam melakukan proses pengisian instrumen EMI secara benar dan melakukan analisis hasil EMI secara komprehensif. Keempat, pihak manajemen Unsrat perlu memanfaatkan hasil analisis EMI penyelenggaraan pendidikan tingginya yang ada sebagai dasar pengambilan keputusan perbaikan mutu penyelenggaraan kegiatan akademik secara berkelanjutan. Kelima, perlunya dukungan ketersediaan dana yang memadai untuk pengembangan sistem penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi dan fasilitasi proses benchmarking penjaminan mutu antar perguruan tinggi secara nasional bahkan internasional. 3. Pimpinan Program Studi di lingkungan Unsrat, 4. Semua pihak yang terkait dengan implementasi EMI 2014 di Unsrat. DAFTAR PUSTAKA (1). Evaluasi Mutu Internal Perguruan Tinggi Indonesia. 2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pengembangan Sumber daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan Bidang Dikmen dan Dikti. (2). PP 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. (3). Permendikbud Nomor 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. (4). UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (5). UU No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. (6). Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. UCAPAN TERIMAKASIH Dengan terlaksananya pemetaan mutu dan rampungnya penulisan laporan implementasi EMI di Unsrat tahun 2015 ini maka disampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Rektor Universitas Sam Ratulangi Manado, 2. Ketua Unit Penjaminan Mutu Fakultas/Pascasarjana di lingkungan Unsrat, 7