2. Pengertian Interaksi Sosial

advertisement
YAYASAN WIDYA BHAKTI
SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA
TERAKREDITASI A
Jl. Merdeka No. 24 Bandung  022. 4214714 – Fax.022. 4222587
http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : [email protected]
043
URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd.
ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En
SOSIOLOGI X
INTERAKSI SOSIAL
TAHUN PELAJARAN 2016 – 2017
KOMPETENSI INTI
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis berbagai gejala sosial dengan menggunakan konsep-konsep
dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial di masyarakat
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses pembelajaran ini selesai diharapkan siswa dapat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Menjelaskan pengertian interaksi sosial (C2)
Menjelaskan syarat terjadinya interaksi sosial (C3)
Menjelaskan jenis-jenis interaksi sosial (C3)
Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial (C4)
Menghubungkan nilai social dengan norma social (C4)
Menyimpulkan perbedaan nilai dengan norma sosial (C5)
Menyusun kesimpulan mengenai jenis nilai sosial berikut contohnya
(C5)
SOSIOLOGI X
Page 1
8. Menyusun kesimpulan mengenai jenis norma sosial berikut contohnya
(C5)
9. Menyusun kesimpulan mengenai pengertian interaksi sosial (C5)
10. Menganalisis mengenai syarat adanya interaksi sosial (C5)
11. Menyimpulkan faktor yang mempengaruhi interaksi sosial (C5)
PETA KONSEP
MATERI
INTERAKSI SOSIAL
SOSIOLOGI X
Page 2
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan
orang lain. Oleh karena itu, manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya.
Interaksi sosial yang menjadi syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial ini
merupakan hubungan sosial yang dinamis. Interaksi sosial menyangkut
hubungan antarperorangan, antarkelompok, atau antara individu dengan
kelompok.
1. Tindakan Sosial
Tindakan sosial adalah perbuatan atau perilaku manusia untuk mencapai
tujuan subjektif dirinya. Misalnya, sejak kecil manusia sudah melakukan
tindakan sosial seperti membagi makanan dengan temannya atau
memberikan sesuatu kepada pengemis. Tindakan sosial manusia diperoleh
melalui proses belajar dan proses pengalaman dari orang lain.
Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat tipe berikut:
1) Bersifat rasional (instrumental)
Tindakan sosial yang bersifat rasional adalah tindakan sosial yang
dilakukan dengan pertimbangan dan pilihan secara sadar (masuk akal)
untuk mendapatkan hasil-hasil yang efisien.
2) Berorientasi nilai
Tindakan sosial yang berorientasi nilai dilakukan dengan
memperhitungkan manfaat, sedangkan tujuan yang ingin dicapai tidak
terlalu dipertimbangkan. Contohnya: Kita tidak pernah mempersoalkan
mengapa kita saat makan harus menggunakan tangan kanan.
3) Tradisional
Tindakan sosial tradisional adalah tindakan sosial yang menggunakan
pertimbangan kondisi kebiasaan yang telah baku dan ada di masyarakat
seperti upacara-upacara adat.
4) Afektif
Tindakan sosial afektif adalah tindakan sosial yang sebagian besar
tindakannya dikuasai oleh perasaan (afektif) ataupun emosi, tanpa
melakukan pertimbangan yang matang.
2. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang
berarti saling bertindak.
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal
balik antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok.
Interaksi sosial terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga
menimbulkan reaksi bagi individu-individu lain.
SOSIOLOGI X
Page 3
Interaksi sosial tidak hanya berupa tindakan yang berupa kerja sama, tetapi
juga bisa berupa persaingan dan pertikaian.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok
dalam masyarakat.
3. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Agar interaksi sosial dapat terjadi, dibutuhkan beberapa syarat.
Menurut Gilin dan Gilin seperti dikutip oleh Soerjono Soekanto, syarat
terjadinya interaksi sosial adalah sebagai berikut.
a. Kontak Sosial
Kata ‘kontak’ berasal dari kata ‘con’ atau ‘cum’ (Bahasa Latin: bersamasama) dan ‘tango’ (Bahasa Latin: menyentuh).
Jadi, secara harfiah kontak artinya adalah ‘sama-sama menyentuh’.
Secara fisik kontak sosial baru terjadi apabila terjadi hubungan
badaniah. Akan tetapi, sebagai gejala sosial tidak harus berarti suatu
hubungan badaniah. Karena seseorang dapat mengadakan hubungan
dengan pihak lain tanpa saling menyentuh seperti saat saling menyapa
dan berbicara dengan menggunakan bahasa isyarat.
Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain
yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial dan masing-masing
pihak salingg bereaksi meski tidak harus bersentuhan secara fisik.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia senantiasa melakukan kontak
dengan manusia lainnya. Kondisi ini tidak dapat dihindari oleh manusia
karena manusia adalah makhluk sosial. Wujud kontak tidak selamanya
harus terjadi persentuhan secara fisik, tetapi juga bisa secara verbal atau
bahkan hanya berupa reaksi pasif seperti simbol. Penyampaian pesan
sebagai tujuan dari adanya kontak sosial dapat juga dilakukan dengan
menggunakan media atau alat komunikasi seperti radio, televisi, telepon,
dan sebagainya.
komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan dan komunikan
adalah orang yang menerima pesan.
Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder.
Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung
bertemu dan berhadapan muka, seperti misalnya apabila orang-orang
tersebut berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya.
Sebaliknya kontak sekunder memerlukan suatu perantara.
SOSIOLOGI X
Page 4
Misalnya A berkata kepada B bahwa mengagumi perannya sebagai
peranan utama salah satu sandiwara. A sama sekali tidak bertemu
dengan C, tetapi telah terjadi kontak antara mereka karena masingmasing memberi tanggapan, walaupun dengan perantara B. Suatu
kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung. Pada yang pertama,
pihak ketiga bersikap pasif, sedangkan yang terakhir pihak ketiga sebagai
perantara mempunyai peranan yang aktif dalam kontak tersebut.
Hubungan-hubungan yang sekunder tersebut dapat dilakukan melalui
alat-alat misalnya telepon, telegraf, radio, dan seterusnya. Dalam hal A
menelpon B, maka terjadi kontak sekunder langsung, tetapi apabila A
meminta tolong kepada B supaya diperkenalkan dengan gadis C, kontak
tersebut bersifat kontak sekunder tidak langsung.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu sebagai
berikut.
 Kontak antar individu
Kontak antar individu adalah terjadi antara individu dengan
individu. Contoh: kontak antar teman, kontak anak dengan ibunya,
kontak guru dengan salah satu siswanya, dan lain-lain.
 Kontak antar individu dengan kelompok, dan sebaliknya
Kontak antar individu dengan kelompok adalah kontak yang terjadi
antara individu dengan suatu kelompok tertentu. Contoh: kontak
yang terjadi saat seseorang mempresentasikan sesuatu dengan
beberapa orang lain dan kontak antara guru dengan para siswa di
kelas.
 Kontak antar kelompok
Kontak antar kelompok adalah kontak yang terjadi antara kelompok
satu dengan kelompok yang lain. Contoh: kontak bisnis antar
perusahaan dan kontak antar tim sepakbola saat bertanding.
b. Komunikasi
‘Komunikasi’ berasal dari kata ‘communicare’ (Bahasa Latin:
berhubungan).
Jadi, secara harfiah komunikasi adalah berhubungan atau bergaul
dengan orang lain. Pada kontak sosial pengertiannya lebih ditekankan
kepada orang atau kelompok yang berinteraksi, sedangkan komunikasi
lebih ditekankan kepada bagaimana pesannya itu diproses.
Komunikasi muncul setelah kontak berlangsung (ada kontak belum
tentu terjadi komunikasi). Komunikasi memiliki maksud yang luas
dibandingkan dengan kontak, karena komunikasi dapat memiliki dan
SOSIOLOGI X
Page 5
menimbulkan beberapa penafsiran yang berbeda-beda. Seperti tersenyum
dapat ditafsirkan sebagai penghormatan atau ejekan terhadap seseorang.
Komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain yang dilakukan secara langsung maupun tidak dengan alat
bantu agar orang lain memberikan tanggapan atau tindakan tertentu.
Unsur-unsur Komunikasi adalah :
1. Komunikator ( orang yang menyampaikan pesan )
2. Komunikan ( orang yang menyampaikan pesan )
3. Pesan ( sesuatu yang disampaikan komunikator )
4. Media ( cara pesan disampaikan )
5. Efek ( perubahan yang diharapkan terjadi )
4. Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pelakunya lebih dari satu orang.
2. Ada komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial.
3. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, terlepas dari sama atau
tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku.
4. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa datang) yang
akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Sosial
a. Sugesti
Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang
lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti
pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya
dilakukan oleh orang yang berwibawa, mempunyai pengaruh besar, atau
terkenal dalam masyarakat.
Contoh sugesti salah satunya adalah obat yang harganya mahal yang
merupakan produk impor dianggap pasti manjur menyembuhkan
penyakit. Anggapan tersebut merupakan sugesti yang muncul akibat
harga obat yang mahal dan embel-embel produk luar negeri.
b. Imitasi
Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain
sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari
dilakukan oleh seseorang. Imitasi pertama kali akan terjadi dalam
sosialisasi keluarga.
Misalnya, seorang anak sering meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya
seperti cara berbicara dan berpakaian. Namun, imitasi sangat
SOSIOLOGI X
Page 6
c.
d.
e.
f.
dipengaruhi oleh lingkungannya terutama lingkungan di sekolah.
Karena seseorang (terutama saat seseorang sudah menginjak usia
remaja) cenderung lebih sering di sekolah dan bersosialisasi dengan
temannya dengan berbagai macam kebiasaan.
Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang
untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan
terjadinya pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena
identifikasi dilakukan oleh seseorang secara sadar.
Contoh identifikasi: seorang pengagum berat artis terkenal, ia sering
mengidentifikasi dirinya menjadi artis idolanya dengan meniru model
rambut, model pakaian, atau gaya perilakunya dan menganggap dirinya
sama dengan artis tersebut.
Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang
lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau
sekelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus.
Contoh simpati adalah pada peringatan ulang tahun, pada saat lulus
ujian, atau pada saat mencapai suatu prestasi.
Empati
Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara
efektif dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenarbenarnya, seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang
lain tersebut seperti rasa senang, sakit, susah, dan bahagia. Empat
hampir mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih
menjiwai atau lebih terlihat secara emosional.
Contoh empati adalah saat kita turut merasakan empati terhadap
masyarakat Yogyakarta yang menjadi korban letusan Gunung Merapi.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang
diberikan seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa
sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau
melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh
tanggung jawab.
Contoh motivasi adalah guru yang memberikan motivasi kepada
siswanya supaya siswanya semakin giat belajar.
Tidak selamanya interaksi berjalan sesuai dengan rencana. Kontak sosial yang
berlangsung kadang-kadang dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita
inginkan, namun sebaliknya suatu interaksi akan mengalami gangguan dan
bahkan terhenti seandainya terjadi hal-hal berikut:
SOSIOLOGI X
Page 7
1. Subjek-subjek yang terlibat dalam interaksi tidak mempunyai harapan
lagi untuk mencapai tujuan.
2. Interaksi yang terjadi tidak lagi bermanfaat atau tidak mendatangkan
keuntungan.
3. Tidak adanya adaptasi atau penyesuaian antara pihak-pihak yang saling
berinteraksi.
4. Salah satu pihak atau keduanya tidak bersedia lagi mengadakan
interaksi.
6. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Hubungan yang terjadi antar warga masyarakat berlangsung sepanjang
waktu. Rentang waktu yang panjang serta banyaknya warga yang terlibat
dalam hubungan antar warga melahirkan berbagai bentuk interaksi sosial.
Di mana pun dan kapan pun kehidupan sosial selalu diwarnai oleh dua
kecenderungan yang saling bertolak belakang. Di satu sisi manusia
berinteraksi untuk saling bekerja sama, menghargai, menghormati, hidup
rukun, dan bergotong royong. Di sisi lain, manusia berinteraksi dalam
bentuk pertikaian, peperangan, tidak adanya rasa saling memiliki, dan lainlain.
Dengan demikian interaksi sosial mempunyai dua bentuk, yakni interaksi
sosial yang mengarah pada bentuk penyatuan (proses asosiatif) dan
mengarah pada bentuk pemisahan (proses disosiatif).
1. Proses asosiatif
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan
kerja sama.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif, antara lain sebagai berikut.
a. Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri
untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan
adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi
merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu:
1. Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran
barang-barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.
2. Cooptation (kooptasi) adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur
baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu
SOSIOLOGI X
Page 8
organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas
organisasi yang bersangkutan.
3. Coalition (koalisi) adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua
organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi
dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara
waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut mungkin
mempunyai struktur yang berbeda satu sama lain.
4. Join venture adalah kerja sama dengan pengusaha proyek tertentu
untuk menghasilkan keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi
tertentu. Join venture jika diterjemahkan akan menjadi ‘usaha
patungan’.
b. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorangan atau
kelompok-kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan,
saling mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi keteganganketegangan.
Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:
1. Tolerant participation (toleransi) adalah suatu watak seseorang
atau kelompok untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan.
Individu semacam itu disebut tolerant.
2. Compromise (kompromi) adalah suatu bentuk akomodasi di mana
masing-masing pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak yang
bersangkutan
mengurangi
tuntutannya
agar
tercapai
penyelesaiannya terhadap perselisihan. Kompromi dapat pula
disebut perundingan.
3. Coercion (koersi) adalah bentuk akomodasi yang proses
pelaksanaannya menggunakan paksaan. Pemaksaan terjadi bila satu
pihak menduduki posisi kuat, sedangkan pihak lain dalam posisi
lemah.
4. Arbitration adalah proses akomodasi yang proses pelaksanaannya
menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari
kedua belah pihak yang bertentangan. Penentuan pihak ketiga harus
disepakati oleh dua pihak yang berkonflik. Keputusan pihak ketiga
ini bersifat mengikat.
5. Mediasi adalah menggunakan pihak ketiga yang netral untuk
menyelesaikan kedua belah pihak yang bertikai. Berbeda dengan
arbitration, keputusan pihak ketiga ini bersifat tidak mengikat.
SOSIOLOGI X
Page 9
6. Concilation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan
yang berselisih agar tercapai persetujuan bersama. Biasanya
dilakukan melalui perundingan.
7. Ajudication adalah penyelesaian perkara melalui pengadilan. Pada
umumnya cara ini ditempuh sebagai alternatif terakhir dalam
penyelesaian konflik.
8. Stalemate adalah suatu akomodasi semacam balance of power (politik
keseimbangan) sehingga kedua belah pihak yang berselisih sampai
pada titik kekuatan yang seimbang. Posisi itu sama dengan zero
option (titik nol) yang sama-sama mengurangi kekuatan serendah
mungkin. Dua belah pihak yang bertentangan tidak dapat lagi maju
atau mundur.
9. Segregasi adalah upaya saling memisahkan diri atau saling
menghindar di antara pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka
mengurangi ketegangan.
10. Gencatan senjata adalah penangguhan permusuhan atau
peperangan dalam jangka waktu tertentu. Masa penangguhan
digunakan untuk mencari upaya penyelesaian konflik di antara
pihak-pihak yang bertikai.
C. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses yang timbul apabila suatu kelompok
manusia dan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari
kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur
kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Biasanya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah
unsur kebudayaan kebendaan dam peralatan yang sangat mudah dipakai
dan dirasakan sangat bermanfaat seperti komputer, handphone, mobil,
dan lain-lain. Sedangkan kebudayaan asing yang sulit diterima adalah
unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan
yang menyangkut ideologi, keyakinan, atau nilai tertentu yang
menyangkut prinsip hidup seperti paham komunisme, kapitalisme,
liberalisme, dan lain-lain.
d. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi adalah usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara
beberapa orang atau kelompok serta usaha menyamakan sikap, mental,
dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama.
Contoh asimilasi antar dua kelompok masyarakat adalah upaya untuk
membaurkan etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi.
SOSIOLOGI X
Page 10
Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi
antara lain adalah:
1. Toleransi
2. Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
3. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6. Perkawinan campuran (amalgamation)
7. Adanya musuh bersama dari luar
Selain beberapa faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi, ada
pula faktor-faktor yang menghambat asimilasi. Antara lain sebagai
berikut:
1. Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok
2. Minimnya pengetahuan dari salah satu kebudayaan kelompok atas
kebudayaan kelompok lain
3. Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain
4. Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu
5. Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah
6. Adanya perasaan in-group yang kuat
7. Adanya diskriminasi
8. Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok
2. Proses Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang
menghasilkan sebuah perpecahan.
SOSIOLOGI X
Page 11
Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain sebagai
berikut:
a. Persaingan (competition)
Persaingan adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya saling
berlomba atau bersaing antar individu atau antar kelompok tanpa
menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mengejar suatu nilai
tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau lebih kuat.
Contoh persaingan adalah saat siswa bersaing untuk mendapatkan
peringkat pertama atau pada saat berlangsungnya suatu
pertandingan.
b. Kontravensi (contravention)
Kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada di antara
persaingan dan konflik. Bentuk kontravensi ada 5 yaitu:
1. Kontravensi yang bersifat umum. Seperti penolakan, keenganan,
gangguan terhadap pihak lain, pengacauan rencana pihak lain,
dan perbuatan kekerasan.
2. Kontravensi yang bersifat sederhana. Seperti memaki-maki,
menyangkal pihak lain, mencerca, memfitnah, dan menyebarkan
surat selebaran.
3. Kontravensi yang bersifat intensif. Seperti penghasutan,
penyebaran desas-desus, dan mengecewakan pihak lain.
4. Kontravensi yang bersifat rahasia. Seperti menumumkan rahasia
pihak lain dan berkhianat.
5. Kontravensi yang bersifat taktis. Seperti intimidasi, provokasi,
mengejutkan
pihak
lawan,
dan
mengganggu
atau
membingungkan pihak lawan.
c. Konflik
Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau
kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan
menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau
kekerasan.
Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik adalah:
1. Adanya perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian
dan perasaan
2. Berprasangka buruk kepada pihak lain
3. Individu kurang bisa mengendalikan emosi
4. Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok
5. Persaingan yang sangat tajam sehingga kontrol sosial kurang
berfungsi
SOSIOLOGI X
Page 12
7. Interaksi Sosial sebagai Wujud Status dan Peranan Sosial
a. Kedudukan (Status)
Status (kedudukan) adalah posisi sosial yang merupakan tempat di mana
seseorang menjalankan kewajiban-kewajiban dan berbagai aktivitas lain
sekaligus merupakan tempat bagi seseorang untuk menanamkan harapanharapan.
b. Peranan
Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan atau status. Peranan adalah
perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hal dan
kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya.
CONTOH SOAL
1) Salah satu sumber informasi yang mendasari interaksi adalah :
A. Letak geografis
D. Sikap diri
B. Penampilan fisik
E. Sosialisasi
C. Asal usul
2) Adanya kecenderungan atau keinginan diri seseorang untuk menjadi
sama dengan pihak lain disebut :
A. Imitasi
D. Sugesti
B. Identifikasi
E. Asimilasi
C. Simpati
3) Pada zaman modern seperti sekarang, banyak orang menggunakan
berbagai jenis peralatan modern seperti telepon genggam, telegram, dan
faksimili. Dengan peralatan itu dapat terjadi :
A. Akomodasi
D. Kontak
B. Interaksi
E. Komunikasi
C. Akulturasi
4) Bila seseorang telah mengadakan hubungan langsung seperti tatap
muka, maka orang tersebut telah mengadakan :
A. Kontak primer
D. Kontak sekunder langsung
B. Kontak sekunder
E. Interaksi
C. Kontak sekunder tidak langsung
5) Jumlah pelakunya lebih dari dua. Adanya komunikasi antara pelaku
dengan menggunakan simbol atau lambang, Hal ini merupakan ciri dari:
SOSIOLOGI X
Page 13
A. Komunikasi sosial
B. Perubahan sosial
C. Integrasi sosial
D. Kontak sosial
E. Interaksi sosial
SOAL PENGAYAAN
1) Contoh kontak primer adalah :
A. Ibu menanyakan kabar Egi lewat temannya
B. Ayah mengirim telegram kepada Ibu
C. Kelvin berkenalan dengan Icha lewat Jessica
D. Troy memasang iklan mencari sekretaris
E. Tommy dan Lius bersalaman setelah pertandingan
2) Sugesti dapat muncul karena :
A. Perbuatan meniru orang lain yang dikagumi dalam berbagai bentuk
B. Adanya keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain
C. Seseorang memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya,
kemudian diterima oleh orang lain
D. Keinginan untuk mempertahankan jati diri
E. Perasaan tertarik terhadap orang lain
3) Tindakan seorang pemuda yang suka meniru mode atau gaya hidup
aktor yang diidolakannya :
A. Imitasi
D. Sugesti
B. Simpati
E. Empati
C. Identifikasi
4) Perhatikan pernyataan berikut :
(1) Adanya kontak sosial
(2) Ada tujuan tertentu
(3) Adanya nilai-nilai sosial
(4) Adanya komunikasi sosial
Diantara pernyataan di atas, yang menjadi syarat terjadinya interaksi
sosial :
A. (1) dan (2)
D. (2) dan (3)
B. (1) dan (4)
E. (3) dan (4)
C. (2) dan (4)
5) Perhatikan gejala perilaku berikut :
SOSIOLOGI X
Page 14
(1) Perilakunya lebih dari satu orang.
(2)Tidak ada komunikasi di antara pelaku.
(3) Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas.
(4) Dimensi waktunya adalah masa lalu.
Dari daftar tersebut yang termasuk ciri-ciri interaksi sosial adalah :
A. (1) dan (2)
D. (2) dan (4)
B. (1) dan (3)
E. (3) dan (4)
C. (2) dan (3)
6) Interaksi sosial terjadi jika terdapat kontak dan komunikasi. Berikut ini
yang merupakan bentuk komunikasi sekunder langsung adalah :
A. Sesama siswa melakukan pembicaraan melalui telepon
B. Penjual dan pembeli melakukan transaksi di pasar.
C. Guru dan murid melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
D. Orang tua dan anak bekerja sama mengolah tanah
E. Doni memelihara burung beo hasil tangkapannya sendiri.
7) Gina memberikan ucapan selamat kepada Egi karena ikut merasakan
kegembiraan atas keberhasilan Egi dalam lomba volley tingkat nasional.
Dalam hal ini, faktor yang mendasari proses interaksi sosial adalah :
A. Imitasi
D. Simpati
B. Sugesti
E. Identifikasi
C. Motivasi
8) Gaby meminta tolong kepada Icha untuk mengajak Jessica bergabung
dalam kelompok ilmiah remaja (KIR) yang dipimpinnya. Kontak sosial
yang terjadi dalam peristiwa diatas berupa kontak :
A. Primer
B. Antarindividu
B. Sekunder
E. Antarkelompok
C. Antarindividu dengan kelompok
9) Perhatikan beberapa bentuk interaksi sosial berikut!
(1)Kerja bakti membersihkan halaman sekolah.
(2)Terjadinya tawuran pelajar antarsekolah.
(3)Bergotong royong membangun tempat peribadatan.
(4)Persaingan tidak sehat untuk meraih prestasi tertinggi.
(5)Penyebaran rasa benci untuk menjatuhkan orang lain.
Dari contoh interaksi sosial di atas yang bersifat disosiatif adalah :
A. (1), (2), dan (3)
D. (2), (4), dan (5)
B, (1), (2), dan (4)
E. (3), (4), dan (5)
C. (2), (3), dan (5)
SOSIOLOGI X
Page 15
10)
Dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar interaksi sosial
antara guru dan siswa bisa lancar dan berlangsung seimbang.
Diterapkan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa interaksi merupakan
proses terjadinya :
A. Status dan peranan
D. Asosiatif dan kooperatif
B. Aksi dan reaksi
E. Stratifikasi dan diferensiasi
C. Individu dan kelompok
11) Seseorang yang bermain boneka, menonton acara televisi, dan membaca
koran, tidak sedang melakukan interaksi sosial. Hal ini disebabkan
tindakan tersebut tidak memenuhi dua persyaratan utama yang harus
ada dalam interaksi sosial, yaitu :
A. Sugesti dan akomodasi
D. Kontak sosial dan sugesti
B. Kontak sosial dan komunikasi
E. Sugesti dan imitasi
C. Akomodasi dan akulturasi
12) Contoh tindakan yang termasuk interaksi sosial adalah :
A. Sarah melihat-lihat album foto
B. Calvin menendang-nendang kaleng di jalanan
C. Elvina bersenandung di kamar mandi
D. Ivan membaca majalah detektif
E. Ibu Melly mengajar Sosiologi di kelas XII IPS
13) Kontak yang terjadi antara masing-masing pihak melalui surat atau
telepon termasuk kontak :
A. Primer tidak langsung
D. Sekunder langsung
B. Primer langsung
E. Sekunder tidak langsung
C. Sekunder
14) Di bawah ini merupakan faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi
:
A. Pertentangan antar kelompok sosial
D. Kesenjangan sosial
B. Perkawinan campur
E. Nilai dan norma
C. Adanya musuh bersama dari luar
15) Diskriminasi orang kulit putih terhadap orang kulit hitam di Afrika
Selatan merupakan contoh interaksi yang didasari oleh :
SOSIOLOGI X
Page 16
A. Penampilan fisik
B. Usia
C. Bentuk tubuh
D. Warna kulit
E. Jenis kelamin
16) Perhatikan proses interaksi sosial berikut ini :
(1) Pertandingan sepak bola di lapangan.
(2) Kerja sama dua Negara yang bersahabat.
(3) Akomodasi berbagai kepentingan kelompok.
(4) Asimilasi unsur budaya masyarakat Nusantara.
(5) Perkelahian antar pelajar di jalan raya.
Di antara pernyataan di atas yang termasuk proses asosiatif adalah
nomor :
A. (1), (2), dan (3)
D. (2). (3), dan (5)
B. (1), (2), dan (4)
E. (3), (4),dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
17) Bu Erna menggunakan sabun merek tertentu karena terpengaruh iklan di
televisi yang menampilkan artis ibu kota. Faktor yang mempengaruhi
interaksi tersebut adalah :
A. Empati
D. Imitasi
B. Simpati
E. Sugesti
C. Identifikasi
18) Contoh interaksi antara individu dengan kelompok adalah :
A. Rizky sedang berdiskusi dengan Billy
B. Dokter Marcell memeriksa seseorang penderita asma
C. Terjadi bentrok fisik antarpendukung partai politik
D. Studi banding siswa SMA Budi Luhur ke SMA 1 Yogyakarta
E. Ketua koperasi sedang memimpin rapat anggota koperasi
19) Menulis pengalaman di buku catatan bukan merupakan interaksi sosial
karena tidak memenuhi persyaratan utama dalam interaksi sosial yaitu :
A. Status dan peran sosial
D. Sugesti dan akomodasi
B. Kontak dan komunikasi sosial
E. Akomodasi dan akulturasi
C. Nilai dan norma sosial
20) Setelah lulus SMA, Calvin mengikuti Secaba. Disadari atau tidak
banyak orang yang mengatakan bahwa sikap. gaya, dan tingkah laku
Calvin seperti tentara. Tindakan Calvin disebut :
A.imitasi
D. Simpati
B. Sugesti
E. Empati
SOSIOLOGI X
Page 17
C. Identifikasi
GLOSSARY
Akulturasi adalah suatu proses yang timbul apabila suatu kelompok
manusia dan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari
kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur
kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Asimilasi adalah usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara
beberapa orang atau kelompok serta usaha menyamakan sikap, mental,
dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama.
Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung
bertemu dan berhadapan muka, seperti misalnya apabila orang-orang
tersebut berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya.
Sebaliknya kontak sekunder memerlukan suatu perantara.
Peranan adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam
melaksanakan hal dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya.
Proses asosiatif
Interaksi sosial asosiatif
menghasilkan kerja sama.
adalah
bentuk
interaksi
sosial
yang
Proses Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang
menghasilkan sebuah perpecahan.
Status (kedudukan) adalah posisi sosial yang merupakan tempat di
mana seseorang menjalankan kewajiban-kewajiban dan berbagai
aktivitas lain
Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada
oranglain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti
pandangan/pengaruh
SOSIOLOGI X
Page 18
DAFTAR PUSTAKA
Andreas, MS, Drs.(2008). Sosiologi SMA kelas X, Jakarta, Quadra
Kun Maryati & Juju Suryawati.(2007). Sosiologi SMA kelas X.
Jakarta: Esis
Ujianto, Budi (2007), Sosiologi Kelas X, Bogor, Arya Duta
Qomariyah, Puji. 2008. Teori Ringkas Latihan dan Pembahasan Sosiologi
SMA Kelas X, XI, XII. Yogyakarta: Intersolusi Pressindo
Sudarmi, Sri. W. Indriyanto. 2009. Sosiologi Untuk Kelas X SMA dan MA.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
--- 000 ---
SOSIOLOGI X
Page 19
Download