YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 – Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : [email protected] 043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd. ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En SOSIOLOGI X INTERAKSI SOSIAL TAHUN PELAJARAN 2016 – 2017 KOMPETENSI INTI Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KOMPETENSI DASAR Menganalisis berbagai gejala sosial dengan menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial di masyarakat TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah proses pembelajaran ini selesai diharapkan siswa dapat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menjelaskan pengertian interaksi sosial (C2) Menjelaskan syarat terjadinya interaksi sosial (C3) Menjelaskan jenis-jenis interaksi sosial (C3) Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial (C4) Menghubungkan nilai social dengan norma social (C4) Menyimpulkan perbedaan nilai dengan norma sosial (C5) Menyusun kesimpulan mengenai jenis nilai sosial berikut contohnya (C5) SOSIOLOGI X Page 1 8. Menyusun kesimpulan mengenai jenis norma sosial berikut contohnya (C5) 9. Menyusun kesimpulan mengenai pengertian interaksi sosial (C5) 10. Menganalisis mengenai syarat adanya interaksi sosial (C5) 11. Menyimpulkan faktor yang mempengaruhi interaksi sosial (C5) PETA KONSEP MATERI INTERAKSI SOSIAL SOSIOLOGI X Page 2 Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi sosial yang menjadi syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial ini merupakan hubungan sosial yang dinamis. Interaksi sosial menyangkut hubungan antarperorangan, antarkelompok, atau antara individu dengan kelompok. 1. Tindakan Sosial Tindakan sosial adalah perbuatan atau perilaku manusia untuk mencapai tujuan subjektif dirinya. Misalnya, sejak kecil manusia sudah melakukan tindakan sosial seperti membagi makanan dengan temannya atau memberikan sesuatu kepada pengemis. Tindakan sosial manusia diperoleh melalui proses belajar dan proses pengalaman dari orang lain. Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat tipe berikut: 1) Bersifat rasional (instrumental) Tindakan sosial yang bersifat rasional adalah tindakan sosial yang dilakukan dengan pertimbangan dan pilihan secara sadar (masuk akal) untuk mendapatkan hasil-hasil yang efisien. 2) Berorientasi nilai Tindakan sosial yang berorientasi nilai dilakukan dengan memperhitungkan manfaat, sedangkan tujuan yang ingin dicapai tidak terlalu dipertimbangkan. Contohnya: Kita tidak pernah mempersoalkan mengapa kita saat makan harus menggunakan tangan kanan. 3) Tradisional Tindakan sosial tradisional adalah tindakan sosial yang menggunakan pertimbangan kondisi kebiasaan yang telah baku dan ada di masyarakat seperti upacara-upacara adat. 4) Afektif Tindakan sosial afektif adalah tindakan sosial yang sebagian besar tindakannya dikuasai oleh perasaan (afektif) ataupun emosi, tanpa melakukan pertimbangan yang matang. 2. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi bagi individu-individu lain. SOSIOLOGI X Page 3 Interaksi sosial tidak hanya berupa tindakan yang berupa kerja sama, tetapi juga bisa berupa persaingan dan pertikaian. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat. 3. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial Agar interaksi sosial dapat terjadi, dibutuhkan beberapa syarat. Menurut Gilin dan Gilin seperti dikutip oleh Soerjono Soekanto, syarat terjadinya interaksi sosial adalah sebagai berikut. a. Kontak Sosial Kata ‘kontak’ berasal dari kata ‘con’ atau ‘cum’ (Bahasa Latin: bersamasama) dan ‘tango’ (Bahasa Latin: menyentuh). Jadi, secara harfiah kontak artinya adalah ‘sama-sama menyentuh’. Secara fisik kontak sosial baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Akan tetapi, sebagai gejala sosial tidak harus berarti suatu hubungan badaniah. Karena seseorang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa saling menyentuh seperti saat saling menyapa dan berbicara dengan menggunakan bahasa isyarat. Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak salingg bereaksi meski tidak harus bersentuhan secara fisik. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia senantiasa melakukan kontak dengan manusia lainnya. Kondisi ini tidak dapat dihindari oleh manusia karena manusia adalah makhluk sosial. Wujud kontak tidak selamanya harus terjadi persentuhan secara fisik, tetapi juga bisa secara verbal atau bahkan hanya berupa reaksi pasif seperti simbol. Penyampaian pesan sebagai tujuan dari adanya kontak sosial dapat juga dilakukan dengan menggunakan media atau alat komunikasi seperti radio, televisi, telepon, dan sebagainya. komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan dan komunikan adalah orang yang menerima pesan. Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, seperti misalnya apabila orang-orang tersebut berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya. Sebaliknya kontak sekunder memerlukan suatu perantara. SOSIOLOGI X Page 4 Misalnya A berkata kepada B bahwa mengagumi perannya sebagai peranan utama salah satu sandiwara. A sama sekali tidak bertemu dengan C, tetapi telah terjadi kontak antara mereka karena masingmasing memberi tanggapan, walaupun dengan perantara B. Suatu kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung. Pada yang pertama, pihak ketiga bersikap pasif, sedangkan yang terakhir pihak ketiga sebagai perantara mempunyai peranan yang aktif dalam kontak tersebut. Hubungan-hubungan yang sekunder tersebut dapat dilakukan melalui alat-alat misalnya telepon, telegraf, radio, dan seterusnya. Dalam hal A menelpon B, maka terjadi kontak sekunder langsung, tetapi apabila A meminta tolong kepada B supaya diperkenalkan dengan gadis C, kontak tersebut bersifat kontak sekunder tidak langsung. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut. Kontak antar individu Kontak antar individu adalah terjadi antara individu dengan individu. Contoh: kontak antar teman, kontak anak dengan ibunya, kontak guru dengan salah satu siswanya, dan lain-lain. Kontak antar individu dengan kelompok, dan sebaliknya Kontak antar individu dengan kelompok adalah kontak yang terjadi antara individu dengan suatu kelompok tertentu. Contoh: kontak yang terjadi saat seseorang mempresentasikan sesuatu dengan beberapa orang lain dan kontak antara guru dengan para siswa di kelas. Kontak antar kelompok Kontak antar kelompok adalah kontak yang terjadi antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. Contoh: kontak bisnis antar perusahaan dan kontak antar tim sepakbola saat bertanding. b. Komunikasi ‘Komunikasi’ berasal dari kata ‘communicare’ (Bahasa Latin: berhubungan). Jadi, secara harfiah komunikasi adalah berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Pada kontak sosial pengertiannya lebih ditekankan kepada orang atau kelompok yang berinteraksi, sedangkan komunikasi lebih ditekankan kepada bagaimana pesannya itu diproses. Komunikasi muncul setelah kontak berlangsung (ada kontak belum tentu terjadi komunikasi). Komunikasi memiliki maksud yang luas dibandingkan dengan kontak, karena komunikasi dapat memiliki dan SOSIOLOGI X Page 5 menimbulkan beberapa penafsiran yang berbeda-beda. Seperti tersenyum dapat ditafsirkan sebagai penghormatan atau ejekan terhadap seseorang. Komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun tidak dengan alat bantu agar orang lain memberikan tanggapan atau tindakan tertentu. Unsur-unsur Komunikasi adalah : 1. Komunikator ( orang yang menyampaikan pesan ) 2. Komunikan ( orang yang menyampaikan pesan ) 3. Pesan ( sesuatu yang disampaikan komunikator ) 4. Media ( cara pesan disampaikan ) 5. Efek ( perubahan yang diharapkan terjadi ) 4. Ciri-Ciri Interaksi Sosial Interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Pelakunya lebih dari satu orang. 2. Ada komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial. 3. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku. 4. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa datang) yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung. 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Sosial a. Sugesti Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang berwibawa, mempunyai pengaruh besar, atau terkenal dalam masyarakat. Contoh sugesti salah satunya adalah obat yang harganya mahal yang merupakan produk impor dianggap pasti manjur menyembuhkan penyakit. Anggapan tersebut merupakan sugesti yang muncul akibat harga obat yang mahal dan embel-embel produk luar negeri. b. Imitasi Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh seseorang. Imitasi pertama kali akan terjadi dalam sosialisasi keluarga. Misalnya, seorang anak sering meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya seperti cara berbicara dan berpakaian. Namun, imitasi sangat SOSIOLOGI X Page 6 c. d. e. f. dipengaruhi oleh lingkungannya terutama lingkungan di sekolah. Karena seseorang (terutama saat seseorang sudah menginjak usia remaja) cenderung lebih sering di sekolah dan bersosialisasi dengan temannya dengan berbagai macam kebiasaan. Identifikasi Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena identifikasi dilakukan oleh seseorang secara sadar. Contoh identifikasi: seorang pengagum berat artis terkenal, ia sering mengidentifikasi dirinya menjadi artis idolanya dengan meniru model rambut, model pakaian, atau gaya perilakunya dan menganggap dirinya sama dengan artis tersebut. Simpati Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati adalah pada peringatan ulang tahun, pada saat lulus ujian, atau pada saat mencapai suatu prestasi. Empati Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenarbenarnya, seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti rasa senang, sakit, susah, dan bahagia. Empat hampir mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. Contoh empati adalah saat kita turut merasakan empati terhadap masyarakat Yogyakarta yang menjadi korban letusan Gunung Merapi. Motivasi Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Contoh motivasi adalah guru yang memberikan motivasi kepada siswanya supaya siswanya semakin giat belajar. Tidak selamanya interaksi berjalan sesuai dengan rencana. Kontak sosial yang berlangsung kadang-kadang dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, namun sebaliknya suatu interaksi akan mengalami gangguan dan bahkan terhenti seandainya terjadi hal-hal berikut: SOSIOLOGI X Page 7 1. Subjek-subjek yang terlibat dalam interaksi tidak mempunyai harapan lagi untuk mencapai tujuan. 2. Interaksi yang terjadi tidak lagi bermanfaat atau tidak mendatangkan keuntungan. 3. Tidak adanya adaptasi atau penyesuaian antara pihak-pihak yang saling berinteraksi. 4. Salah satu pihak atau keduanya tidak bersedia lagi mengadakan interaksi. 6. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Hubungan yang terjadi antar warga masyarakat berlangsung sepanjang waktu. Rentang waktu yang panjang serta banyaknya warga yang terlibat dalam hubungan antar warga melahirkan berbagai bentuk interaksi sosial. Di mana pun dan kapan pun kehidupan sosial selalu diwarnai oleh dua kecenderungan yang saling bertolak belakang. Di satu sisi manusia berinteraksi untuk saling bekerja sama, menghargai, menghormati, hidup rukun, dan bergotong royong. Di sisi lain, manusia berinteraksi dalam bentuk pertikaian, peperangan, tidak adanya rasa saling memiliki, dan lainlain. Dengan demikian interaksi sosial mempunyai dua bentuk, yakni interaksi sosial yang mengarah pada bentuk penyatuan (proses asosiatif) dan mengarah pada bentuk pemisahan (proses disosiatif). 1. Proses asosiatif Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja sama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif, antara lain sebagai berikut. a. Kerja Sama (Cooperation) Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna. Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu: 1. Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih. 2. Cooptation (kooptasi) adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu SOSIOLOGI X Page 8 organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. 3. Coalition (koalisi) adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut mungkin mempunyai struktur yang berbeda satu sama lain. 4. Join venture adalah kerja sama dengan pengusaha proyek tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi tertentu. Join venture jika diterjemahkan akan menjadi ‘usaha patungan’. b. Akomodasi (Accomodation) Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi keteganganketegangan. Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut: 1. Tolerant participation (toleransi) adalah suatu watak seseorang atau kelompok untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan. Individu semacam itu disebut tolerant. 2. Compromise (kompromi) adalah suatu bentuk akomodasi di mana masing-masing pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak yang bersangkutan mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaiannya terhadap perselisihan. Kompromi dapat pula disebut perundingan. 3. Coercion (koersi) adalah bentuk akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan paksaan. Pemaksaan terjadi bila satu pihak menduduki posisi kuat, sedangkan pihak lain dalam posisi lemah. 4. Arbitration adalah proses akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari kedua belah pihak yang bertentangan. Penentuan pihak ketiga harus disepakati oleh dua pihak yang berkonflik. Keputusan pihak ketiga ini bersifat mengikat. 5. Mediasi adalah menggunakan pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan kedua belah pihak yang bertikai. Berbeda dengan arbitration, keputusan pihak ketiga ini bersifat tidak mengikat. SOSIOLOGI X Page 9 6. Concilation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan yang berselisih agar tercapai persetujuan bersama. Biasanya dilakukan melalui perundingan. 7. Ajudication adalah penyelesaian perkara melalui pengadilan. Pada umumnya cara ini ditempuh sebagai alternatif terakhir dalam penyelesaian konflik. 8. Stalemate adalah suatu akomodasi semacam balance of power (politik keseimbangan) sehingga kedua belah pihak yang berselisih sampai pada titik kekuatan yang seimbang. Posisi itu sama dengan zero option (titik nol) yang sama-sama mengurangi kekuatan serendah mungkin. Dua belah pihak yang bertentangan tidak dapat lagi maju atau mundur. 9. Segregasi adalah upaya saling memisahkan diri atau saling menghindar di antara pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan. 10. Gencatan senjata adalah penangguhan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu tertentu. Masa penangguhan digunakan untuk mencari upaya penyelesaian konflik di antara pihak-pihak yang bertikai. C. Akulturasi Akulturasi adalah suatu proses yang timbul apabila suatu kelompok manusia dan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Biasanya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan dam peralatan yang sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat seperti komputer, handphone, mobil, dan lain-lain. Sedangkan kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan yang menyangkut ideologi, keyakinan, atau nilai tertentu yang menyangkut prinsip hidup seperti paham komunisme, kapitalisme, liberalisme, dan lain-lain. d. Asimilasi (assimilation) Asimilasi adalah usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara beberapa orang atau kelompok serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama. Contoh asimilasi antar dua kelompok masyarakat adalah upaya untuk membaurkan etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi. SOSIOLOGI X Page 10 Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi antara lain adalah: 1. Toleransi 2. Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi 3. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya 4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat 5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan 6. Perkawinan campuran (amalgamation) 7. Adanya musuh bersama dari luar Selain beberapa faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi, ada pula faktor-faktor yang menghambat asimilasi. Antara lain sebagai berikut: 1. Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok 2. Minimnya pengetahuan dari salah satu kebudayaan kelompok atas kebudayaan kelompok lain 3. Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain 4. Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu 5. Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah 6. Adanya perasaan in-group yang kuat 7. Adanya diskriminasi 8. Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok 2. Proses Disosiatif Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan sebuah perpecahan. SOSIOLOGI X Page 11 Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain sebagai berikut: a. Persaingan (competition) Persaingan adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya saling berlomba atau bersaing antar individu atau antar kelompok tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mengejar suatu nilai tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau lebih kuat. Contoh persaingan adalah saat siswa bersaing untuk mendapatkan peringkat pertama atau pada saat berlangsungnya suatu pertandingan. b. Kontravensi (contravention) Kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan konflik. Bentuk kontravensi ada 5 yaitu: 1. Kontravensi yang bersifat umum. Seperti penolakan, keenganan, gangguan terhadap pihak lain, pengacauan rencana pihak lain, dan perbuatan kekerasan. 2. Kontravensi yang bersifat sederhana. Seperti memaki-maki, menyangkal pihak lain, mencerca, memfitnah, dan menyebarkan surat selebaran. 3. Kontravensi yang bersifat intensif. Seperti penghasutan, penyebaran desas-desus, dan mengecewakan pihak lain. 4. Kontravensi yang bersifat rahasia. Seperti menumumkan rahasia pihak lain dan berkhianat. 5. Kontravensi yang bersifat taktis. Seperti intimidasi, provokasi, mengejutkan pihak lawan, dan mengganggu atau membingungkan pihak lawan. c. Konflik Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik adalah: 1. Adanya perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan 2. Berprasangka buruk kepada pihak lain 3. Individu kurang bisa mengendalikan emosi 4. Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok 5. Persaingan yang sangat tajam sehingga kontrol sosial kurang berfungsi SOSIOLOGI X Page 12 7. Interaksi Sosial sebagai Wujud Status dan Peranan Sosial a. Kedudukan (Status) Status (kedudukan) adalah posisi sosial yang merupakan tempat di mana seseorang menjalankan kewajiban-kewajiban dan berbagai aktivitas lain sekaligus merupakan tempat bagi seseorang untuk menanamkan harapanharapan. b. Peranan Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan atau status. Peranan adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hal dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. CONTOH SOAL 1) Salah satu sumber informasi yang mendasari interaksi adalah : A. Letak geografis D. Sikap diri B. Penampilan fisik E. Sosialisasi C. Asal usul 2) Adanya kecenderungan atau keinginan diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain disebut : A. Imitasi D. Sugesti B. Identifikasi E. Asimilasi C. Simpati 3) Pada zaman modern seperti sekarang, banyak orang menggunakan berbagai jenis peralatan modern seperti telepon genggam, telegram, dan faksimili. Dengan peralatan itu dapat terjadi : A. Akomodasi D. Kontak B. Interaksi E. Komunikasi C. Akulturasi 4) Bila seseorang telah mengadakan hubungan langsung seperti tatap muka, maka orang tersebut telah mengadakan : A. Kontak primer D. Kontak sekunder langsung B. Kontak sekunder E. Interaksi C. Kontak sekunder tidak langsung 5) Jumlah pelakunya lebih dari dua. Adanya komunikasi antara pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang, Hal ini merupakan ciri dari: SOSIOLOGI X Page 13 A. Komunikasi sosial B. Perubahan sosial C. Integrasi sosial D. Kontak sosial E. Interaksi sosial SOAL PENGAYAAN 1) Contoh kontak primer adalah : A. Ibu menanyakan kabar Egi lewat temannya B. Ayah mengirim telegram kepada Ibu C. Kelvin berkenalan dengan Icha lewat Jessica D. Troy memasang iklan mencari sekretaris E. Tommy dan Lius bersalaman setelah pertandingan 2) Sugesti dapat muncul karena : A. Perbuatan meniru orang lain yang dikagumi dalam berbagai bentuk B. Adanya keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain C. Seseorang memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, kemudian diterima oleh orang lain D. Keinginan untuk mempertahankan jati diri E. Perasaan tertarik terhadap orang lain 3) Tindakan seorang pemuda yang suka meniru mode atau gaya hidup aktor yang diidolakannya : A. Imitasi D. Sugesti B. Simpati E. Empati C. Identifikasi 4) Perhatikan pernyataan berikut : (1) Adanya kontak sosial (2) Ada tujuan tertentu (3) Adanya nilai-nilai sosial (4) Adanya komunikasi sosial Diantara pernyataan di atas, yang menjadi syarat terjadinya interaksi sosial : A. (1) dan (2) D. (2) dan (3) B. (1) dan (4) E. (3) dan (4) C. (2) dan (4) 5) Perhatikan gejala perilaku berikut : SOSIOLOGI X Page 14 (1) Perilakunya lebih dari satu orang. (2)Tidak ada komunikasi di antara pelaku. (3) Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas. (4) Dimensi waktunya adalah masa lalu. Dari daftar tersebut yang termasuk ciri-ciri interaksi sosial adalah : A. (1) dan (2) D. (2) dan (4) B. (1) dan (3) E. (3) dan (4) C. (2) dan (3) 6) Interaksi sosial terjadi jika terdapat kontak dan komunikasi. Berikut ini yang merupakan bentuk komunikasi sekunder langsung adalah : A. Sesama siswa melakukan pembicaraan melalui telepon B. Penjual dan pembeli melakukan transaksi di pasar. C. Guru dan murid melaksanakan kegiatan belajar mengajar. D. Orang tua dan anak bekerja sama mengolah tanah E. Doni memelihara burung beo hasil tangkapannya sendiri. 7) Gina memberikan ucapan selamat kepada Egi karena ikut merasakan kegembiraan atas keberhasilan Egi dalam lomba volley tingkat nasional. Dalam hal ini, faktor yang mendasari proses interaksi sosial adalah : A. Imitasi D. Simpati B. Sugesti E. Identifikasi C. Motivasi 8) Gaby meminta tolong kepada Icha untuk mengajak Jessica bergabung dalam kelompok ilmiah remaja (KIR) yang dipimpinnya. Kontak sosial yang terjadi dalam peristiwa diatas berupa kontak : A. Primer B. Antarindividu B. Sekunder E. Antarkelompok C. Antarindividu dengan kelompok 9) Perhatikan beberapa bentuk interaksi sosial berikut! (1)Kerja bakti membersihkan halaman sekolah. (2)Terjadinya tawuran pelajar antarsekolah. (3)Bergotong royong membangun tempat peribadatan. (4)Persaingan tidak sehat untuk meraih prestasi tertinggi. (5)Penyebaran rasa benci untuk menjatuhkan orang lain. Dari contoh interaksi sosial di atas yang bersifat disosiatif adalah : A. (1), (2), dan (3) D. (2), (4), dan (5) B, (1), (2), dan (4) E. (3), (4), dan (5) C. (2), (3), dan (5) SOSIOLOGI X Page 15 10) Dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar interaksi sosial antara guru dan siswa bisa lancar dan berlangsung seimbang. Diterapkan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa interaksi merupakan proses terjadinya : A. Status dan peranan D. Asosiatif dan kooperatif B. Aksi dan reaksi E. Stratifikasi dan diferensiasi C. Individu dan kelompok 11) Seseorang yang bermain boneka, menonton acara televisi, dan membaca koran, tidak sedang melakukan interaksi sosial. Hal ini disebabkan tindakan tersebut tidak memenuhi dua persyaratan utama yang harus ada dalam interaksi sosial, yaitu : A. Sugesti dan akomodasi D. Kontak sosial dan sugesti B. Kontak sosial dan komunikasi E. Sugesti dan imitasi C. Akomodasi dan akulturasi 12) Contoh tindakan yang termasuk interaksi sosial adalah : A. Sarah melihat-lihat album foto B. Calvin menendang-nendang kaleng di jalanan C. Elvina bersenandung di kamar mandi D. Ivan membaca majalah detektif E. Ibu Melly mengajar Sosiologi di kelas XII IPS 13) Kontak yang terjadi antara masing-masing pihak melalui surat atau telepon termasuk kontak : A. Primer tidak langsung D. Sekunder langsung B. Primer langsung E. Sekunder tidak langsung C. Sekunder 14) Di bawah ini merupakan faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi : A. Pertentangan antar kelompok sosial D. Kesenjangan sosial B. Perkawinan campur E. Nilai dan norma C. Adanya musuh bersama dari luar 15) Diskriminasi orang kulit putih terhadap orang kulit hitam di Afrika Selatan merupakan contoh interaksi yang didasari oleh : SOSIOLOGI X Page 16 A. Penampilan fisik B. Usia C. Bentuk tubuh D. Warna kulit E. Jenis kelamin 16) Perhatikan proses interaksi sosial berikut ini : (1) Pertandingan sepak bola di lapangan. (2) Kerja sama dua Negara yang bersahabat. (3) Akomodasi berbagai kepentingan kelompok. (4) Asimilasi unsur budaya masyarakat Nusantara. (5) Perkelahian antar pelajar di jalan raya. Di antara pernyataan di atas yang termasuk proses asosiatif adalah nomor : A. (1), (2), dan (3) D. (2). (3), dan (5) B. (1), (2), dan (4) E. (3), (4),dan (5) C. (2), (3), dan (4) 17) Bu Erna menggunakan sabun merek tertentu karena terpengaruh iklan di televisi yang menampilkan artis ibu kota. Faktor yang mempengaruhi interaksi tersebut adalah : A. Empati D. Imitasi B. Simpati E. Sugesti C. Identifikasi 18) Contoh interaksi antara individu dengan kelompok adalah : A. Rizky sedang berdiskusi dengan Billy B. Dokter Marcell memeriksa seseorang penderita asma C. Terjadi bentrok fisik antarpendukung partai politik D. Studi banding siswa SMA Budi Luhur ke SMA 1 Yogyakarta E. Ketua koperasi sedang memimpin rapat anggota koperasi 19) Menulis pengalaman di buku catatan bukan merupakan interaksi sosial karena tidak memenuhi persyaratan utama dalam interaksi sosial yaitu : A. Status dan peran sosial D. Sugesti dan akomodasi B. Kontak dan komunikasi sosial E. Akomodasi dan akulturasi C. Nilai dan norma sosial 20) Setelah lulus SMA, Calvin mengikuti Secaba. Disadari atau tidak banyak orang yang mengatakan bahwa sikap. gaya, dan tingkah laku Calvin seperti tentara. Tindakan Calvin disebut : A.imitasi D. Simpati B. Sugesti E. Empati SOSIOLOGI X Page 17 C. Identifikasi GLOSSARY Akulturasi adalah suatu proses yang timbul apabila suatu kelompok manusia dan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Asimilasi adalah usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara beberapa orang atau kelompok serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, seperti misalnya apabila orang-orang tersebut berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya. Sebaliknya kontak sekunder memerlukan suatu perantara. Peranan adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hal dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Proses asosiatif Interaksi sosial asosiatif menghasilkan kerja sama. adalah bentuk interaksi sosial yang Proses Disosiatif Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan sebuah perpecahan. Status (kedudukan) adalah posisi sosial yang merupakan tempat di mana seseorang menjalankan kewajiban-kewajiban dan berbagai aktivitas lain Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada oranglain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh SOSIOLOGI X Page 18 DAFTAR PUSTAKA Andreas, MS, Drs.(2008). Sosiologi SMA kelas X, Jakarta, Quadra Kun Maryati & Juju Suryawati.(2007). Sosiologi SMA kelas X. Jakarta: Esis Ujianto, Budi (2007), Sosiologi Kelas X, Bogor, Arya Duta Qomariyah, Puji. 2008. Teori Ringkas Latihan dan Pembahasan Sosiologi SMA Kelas X, XI, XII. Yogyakarta: Intersolusi Pressindo Sudarmi, Sri. W. Indriyanto. 2009. Sosiologi Untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional --- 000 --- SOSIOLOGI X Page 19