PAPER TEKNOLOGI PEMBELAJARAN “MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN” Disusun oleh: 1. Afifatul Ulfah (K3315003) 2. Dewi Suryana (K3315015) 3. Icha Dwi Pangestika (K3315027) 4. Nur Seviana M.S (K331039) 5. Rizki Hapsari. (K3315051) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran (Sudjana, 2005:76). metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini mendorong seorang guru untuk mencari metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat diserap dengan baik oleh siswa. Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar. Beberapa macam metode pembelajaran,diantaranya : 1. Metode ceramah Metode ceramah adalah cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung oleh guru kepada sekelompok siswa. 2. Metode demonstrasi Metode demonstrasi yaitu metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya, maupun tiruan. Metode ini dapat membuat penyajian bahan pelajaran lebih konkret. 3. Metode diskusi Metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan.Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.Metode diskusi bisa dilakukan dalam beberapa jenis, yaitu diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, diskusi panel. 4. Metode simulasi Cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. 5. Metode Presentasi Presenting ( presentasi ) adalah penyajian materi secara lisan oleh pembicara dengan menggunakan ide dan pemikiran yang terorganisasi. Presentasi biasa dilakuan dalam kelas kecil maupun kelas besar.Dalam metode ini peserta dikondisikan untk menerima penjelasan dalam waktu tertentu. B. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti’tengah’, ’perantara’ atau ’pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alatalat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002: 137). Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 17). Jadi, media pembelajaran adalah media yang digunakan pada proses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara pengajar dan peserta didik agar tujuan pengajaran tercapai. Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada peserta didik. Selain itu media juga harus merangsang peserta didik mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktik- praktik dengan benar. Menurut (Djamarah, 2002:140) menggolongkan media pembelajaran menjadi tiga yaitu: 1. Media auditif yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, kaset rekorder. 2. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan karena hanya menampilkan gambar diam seperti film bingkai, foto, gambar, atau lukisan. 3. Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik. Selanjutnya (Sadiman, 2008:28) membagi media pembelajaran menjadi 3 golongan kelompok besar : 1. Media Grafis termasuk media visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta, dan globe. 2. Media Audio berkaitan dengan indera pendengaran. Seperti radio, alat perekam piata magnetik, piringan laboratorium bahasa. 3. Media Proyeksi Diam seperti film bingkai (slide), film rangkai (film strip), media transparan, film, televisi, video. Berdasarkan pendapat di atas, maka media pembelajaran dapat dikelompokkan sebagai berikut. 1. Media Audio Media Audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran.Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata-kata) maupun nonverbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi). 2. Media Visual Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual menampilan materialnya dengan menggunakan alat proyeksi atau proyektor, karena melalui media ini perangkat lunak (software) yang melengkapi alat proyeksi ini akan dihasilkan suatu bias cahaya atau gambar yang sesuai dengan materi yang diinginkan. 3. Media Audio-Visual Media audio-visual disebaut juga sebagai media video.Video merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.Dalam media video terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual.Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi. BAB II PEMBAHASAN A. Metode Pembelajaran dan Media Pembelajaran Berikut adalah uraian mengenai metode serta media pembelajaran yang kami pilih : 1. Media Pembelajaran Modern a) Pemilihan materi pembelajaran Video Pada tugas ini, materi pembelajaran yang kami pilih adalah materi kimia SMA kelas X dengan bab Ikatan Kimia. Namun fokus kami menjelaskan mengenai ikatan ion, logam dan kovalen. Alasan kami memilih materi ini adalah materi ini susah dipahami oleh siswa SMA jika belum dilengkapi dengan animasi. Ikatan kimia adalah hal yang abstrak dan tidak bisa diamati. Selain itu pada materi ini membutuhkan suatu penghafalan dan pemahaman mengingat karena pada materi ini hanya berupa teori, dan ada perhitungannya.Sehingga, siswa cenderung kurang tertarik untuk mempelajari materi ini. b) Metode Pembelajaran Modern Metode pembelajaran yang kami pilih untuk materi tersebut adalah metode presentasi. Menurut kami, metode presentasi lebih menarik karena tidak hanya audio melainkan secara visual dapat kami berikan sehingga, teknologi dan media yang digunakan dalam presentasi dapat menyajikan materi secara beragam.Selain itu materi presentasi dapat digunakan kembali di waktu yang berbeda. c) Media Pembelajaran Modern Media pembelajaran yang kami pilih adalah media pembelajaran visual dengan menggunakan video yang dikemas dalam bentuk point-point materi dan animasi. Dengan menggunakan video yang dikemas dalam bentuk tersebut, akan meningkatkan minat belajar siswa untuk mempelajari materi tersebut. Karena dengan menggunakan video ini, memiliki daya tarik yang tidak terpaku pada materi saja tetapi ada animasi. Materi dikemas semenarik mungkin, dengan memberikan gambar – gambar, animasi atau tulisan berwarna serta penyampaian materi yang lebih singkat daripada materi yang ada dimodul. Dengan demikian, siswa lebih tertarik dan bersemangat karena dapat dilihat kapan pun dan dalam suasana yang santai. Selain itu, dengan menggunakan video yang dikemas dalam bentuk media power point, dapat digunakan berkali – kali pada kelas yang sama maupun yang berbeda. d). Penjelasan Materi dari Media Video Ikatan Kimia 1. IKATAN ION Ikatan ion , terjadi karena adanya gaya tarik menarik antara ion positif dengan ion negative. Ion positif terbentuk , jika suatu atom (atom logam) melepaskan elektron pada kulit terluarnya. Ion negatif terbentuk , jika suatu atom (atom non logam) menerima electron. Contoh : Pembentukan NaCl 11Na :2 8 1 17Cl : 2 8 7 atom Na melepas 1 elektron, sehingga menjadi : Na -----> Na+ + e (2 8 1) (2 8) atom Cl menerima 1 elektron yang dilepas oleh atom Na, sehingga Cl + e -------> Cl- (2 8 7) (2 8 8) 2. IKATAN KOVALEN Ikatan Kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron. Terjadi pada atom-atom yang mempunyai energi ionisasi yang tinggi sehingga sukar melepaskan electron. Pasangan elektron yang dipakai bersama bisa berasal dari masing-masing atom yang saling berikatan,ikatannya disebut ikatan Kovalen. Salah satu atom yang berikatan, ikatannya disebut ikatan kovalen koordinasi. Contoh : Pembentukan HCl H : 1 Cl : 2 8 7 Karena hanya ada sepasang elektron yang dipakai bersama, Maka disebut sebagai Ikatan Kovalen Tunggal. 2. Media Pembelajaran Konvensional a). Pemilihan media pembelajaran melalui permainan mencari harta karun (Find Your Treasure) Belajar sembari bermain merupakan metode yang cukup efektif dan menarik bagi siswa. Dengan belajar sembari bermain siswa tidak cepat bosan karena belajar dilakukan dengan cara dan media yang menyenangkan. Belajar sembari bermain juga dapat meningkatkana motivasi belajar siswa. Anggapan orang bahwa bermain akan mengurangi waktu belajar tidaklah sepenuhnya benar, sebenarnya, permainan dapat digunakan sebagai media belajar yang efektif dan menyenangkan bagi siswa jika kita dapat memanfaatkan permainan tersebut dengan maksimal. Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah media permainan. Permainan adalah setiap konteks antara pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Permainan dapat menjadi sumber belajar atau media belajar apabila permainan tersebut bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan atau pembelajara Permainan bagi siswa sangtlah menyenangkan sedangkan belajar identik dengan kata monoton, menjemukan dan membosankan. Dari sini kita dapat memanfaatkan permainan untuk menciptakan susana belajar yang menyenangkan dan disukai siswa. Bermain mengandung aspek kegembiraan, kelegaan, kenikmatan yang intensif, bebas dari ketegangan atau kedukaan, bersifat memerdekakan jiwa. Permainan manusia sangat erat dan ekspresi diri, spontanitas, melatih pribadi untuk siap melewati persaingan, siap menerima kemenangan sekaligus siap menerima kekalahan, dan aktualisasi diri. Oleh karena itu, permainan bersifat mendewasakan. Melalui bermain, seseorang belajar banyak tentang kehidupan baik itu belajat kemandirian, keberanian, sosialisasi, kepemimpinan dan menyadari arti akan eksistensi dirinya . (Indah Rahmawati, 2009) Dave Meier, dalam The Accelerated Learning Handbook, mengatakan kata fun itu dalam kata-kata menarik berikut ini : menyenangkan atau membuat suasana belajar dalam keadaan gembira bukan berarti menciptakan suasana ribut dan hura-hura. Ini tidak ada hubungannya dengan kesenangan yang sembrono dan kemeriahan yang dangkal. Kegembiraan disini berarti bangkitnya minat adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan atas materi), dan nilai yang membahagiakan bagi diri si pembelajar. Itu semua adalah kegembiraan dalam melahirkan sesuatu yang baru. Penciptaan kegembiraan ini jauh lebih penting daripada segala teknik atau metode atau medium yang mungkin anda pilih untuk digunakan. Menurut Sadiman (2006) sebagai media pembelajaran, permainan mempunyai beberapa kelebihan, yaitu : permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang menghibur dan menarik. Permainan memungkunkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar. Permainan dapat memberikan umpan balik langsung. Permainan memungknkan siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang nyata. Permainan memberikan pengalaman-pengalaman nyata dan dapat diulangi sebanyak yang dikehendaki, kesalahan-kesalahan operasional dapat diperbaiki. Membantu siswa meningkatkan kemampuan komunikatifnya. Membantu siswa yang sulit belajar dengan metode tradisional. Permainan besifat luwes, dapat dipakai untuk bernagai tujuan pendidikan. Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak.. Dari banyak jenis permainan kami memililih permainan mencari harta karun (Find Your Treasure) karena permainan ini menarik, menyenangkan dan banyak diminati. Selain itu, berikut beberapa keuntungan pemilihan permainan mencari harta karun bagi siswa : Kemandirian Siswa akan belajar mandiri karena dalam permainan ini siswa berperan dalam menentukan pilihan dan memecahkan masalah. Guru hanya berfungsi sebagai fasilitator yang bertugas untuk memfasilitasi atau mengarahkan siswa dalam memecahkan game. Secara langsung siswa akan mandiri menggunakan kemampuannya sendiri untuk menyelesaikan game tersebut. Kerja sama Tak jarang permainan berburu harta karun dimainkan secara berkelompok. Setiap kelompok akan ditantang untuk memecahkan masalah di tiap pos-pos. Faktor kerja sama sangat penting untuk memecahkan masalah secara bersamasama. Siswa akan belajar bagaimana caranya bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah tertentu. Kedisiplinan Siswa juga akan belajar disiplin untuk tidak berbuat curang dan mematuhi aturan dalam game tersebut. Misalnya, saat petunjuk mengharuskan siswa belok kanan untuk mencari petunjuk berikutnya, maka ia akan melakukannya. Berbuat curang pada game ini akan didiskualifikasi. Hal ini akan memberikan siswa pelajaran bahwa disiplin itu perlu diterapkan. Percaya diri dalam mengambil keputusan Menentukan jalan mana yang akan dipilih dalam permainan ini akan melatih siswa percaya diri dan optimis dalam mengambil keputusan dengan resiko yang ada. Ketepatan waktu Karena dalam permainan treasure hunting ada pencatatan waktu, mau tidak mau siswa di tuntut untuk tepat waktu. Dari situlah siswa belajar untuk tepat pada waktu, dan menghargai waktu agar waktu tidak terbuang sia sia. Kreativitas Permainan yang mengandung kreativitas juga dimasukkan dalam game treasure hunting/berburu harta karun. Di sini siswa akan dituntut berpikir kreatif dalam memecahkan sebuah masalah. Permainan mencari harta karun (Treasure Hunting) juga permainan yang cukup fleksibel, permainan ini bisa dilakukan oleh 1 pemain atau lebih, permainan ini juga bisa digunakan untuk banyak bahasan materi (tema). b. Gambaran dan Langkah-langakah Permainan Mencari Harta Karun (Finding Your Treasure) Permainan ini bisa dimainkan oleh 1 siwa atau lebih (maksimal 3), langakhlangkah permainan ini adalah sebagai berikut : 1. Guru menyiapkan media/arena mencari harta karun 2. Siswa yang memainkan peran pencari harta karun membaca petunjuk permainan sebagai berikut : Misi : Menemukan 1 bintang (harta karun) di dalam sebuah kotak diantara banyak kotak yang tersebar di arena. Peraturan : - Pemburu harta karun boleh membuka kotak setelah menjawab pertanyaan tentang materi koloid dalam gulungan kertas merah yang tersedia di sekitar kotak. Pertanyaan ini berlaku seperti kunci pembuka kotak yang dijaga oleh mahluk menyeramkan atau berbagai rintangan seperti api, sungai dll. - Apabila jawaban salah, pemburu tidak bisa membuka kotak dan harus kembali ke titik START. - Pemburu dikatakan menang jika berhasil menemukan bintang dan akan mendapatkan hadiah. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. . Media pembelajaran digunakan untuk mempermudah mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. 2. Ada banyak media pembalajaran, kelompok kami memilih media pemebelajaran modern berupa video pembalajaran dan media konvenisonal berupa permainan mencari harta karun yang kami beri nama “Find Your Treasure” B. Saran 1. Video pembelajaran masih dapat dikembangkan dengan menambahkan animasi gerakan, suara, dll 2. Media pembelajaran konvensional dengan mencari harta karun dapat di mainkan oleh lebih dari 1 siswa, guru dapat menggunakan media ini untuk materi yang lain karena dapat diterapkan hampir untuk setiap materi. DAFTAR PUSTAKA http://pracitra.blogspot.co.id/2012/11/media-pembelajaran-permainan-ulartangga.html http://www.websitependidikan.com/2016/07/pengertian-dan-contoh-metodebelajar-sambil-bermain.html https://suaraguru.wordpress.com/2009/02/09/media-permainan-meningkatkanmotivasi-belajar-siswa/ www.psb-psma.org