PRINSIP MANAJEMEN LAYANAN KESEHATAN UMUM TUJUAN PEMBELAJAAN : Memahami organisasi pelayanan kesehatan sebagai suatu sistem dan para manajer di dalamnya Memahami aspek manusia dalam melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian upaya kesehatan; Memahami berbagai isu dalam pelaksanaan program. Memahami kebutuhan strategis agar lembaga pelayanan dapat hidup dan berkembang. Organisasi dan Manajer -Teori Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan -Peran Manajer Memotivasi dan Memimpin Orang serta Kelompok Menjalankan Sistem Teknis Memperbarui Organisasi Memenuhi Kebutuhan dan Nilai-nilai Individu Menentukan Kelompok Kerja dan Desain yang Tepat Menentukan Desain Organisasi yang Tepat -Memotivasi Orang Lain (Bab 3) Memberi Arah -Kelompok dan tim dalam organisasi Pelayanan Kesehatan (Bab 6) -Desain Kerja (Bab 7) Menetapkan Mekasnisme Komunikasi dan Koordinasi -Desain organisasi (bab 10) Mendapatkan Sumber Daya dan Mengelola Lingkungan -Kepemimpinan: Sebuah kerangka kerja bagi pemikiran dan tindakan Mendorong Kerjasama -Manajemen Konflik dan Negoisasi (Bab 5) -Koordinasi dan Komunikasi (Bab 8) Menggunakan Pengaruh -Kekuatan dan Politik dalam Organisasi Pelayanan Kesehatan (Bab 9) -Mengelola Aliansi Strategis (Bab 11) Mengelola Perubahan dan Inovasi -Inovasi, Perubahan dan Pembelajaran organisasi (Bab 12) Mencapai Sasaran -Kinerja organisasi: Pengelolaan demi Efisiensi dan Efektifitas (Bab 13) Merencanakan Masa Depan Mengelola secara Strategis -Penyusunan Strategi dalam Organisasi Perawatan Kesehatan (Bab 14) Mengantisipasi Masa Depan -Menciptakan dan Mengelola Masa Depan (Bab 15) Organisasi dan Manajer -Teori Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan -Peran Manajer Memotivasi dan Memimpin Orang serta Kelompok Menjalankan Sistem Teknis Memperbarui Organisasi Memenuhi Kebutuhan dan Nilai-nilai Individu Menentukan Kelompok Kerja dan Desain yang Tepat Menentukan Desain Organisasi yang Tepat -Memotivasi Orang Lain (Bab 3) Memberi Arah -Kelompok dan tim dalam organisasi Pelayanan Kesehatan (Bab 6) -Desain Kerja (Bab 7) Menetapkan Mekasnisme Komunikasi dan Koordinasi -Desain organisasi (bab 10) Mendapatkan Sumber Daya dan Mengelola Lingkungan -Kepemimpinan: Sebuah kerangka kerja bagi pemikiran dan tindakan Mendorong Kerjasama -Manajemen Konflik dan Negoisasi (Bab 5) -Koordinasi dan Komunikasi (Bab 8) Menggunakan Pengaruh -Kekuatan dan Politik dalam Organisasi Pelayanan Kesehatan (Bab 9) -Mengelola Aliansi Strategis (Bab 11) Mengelola Perubahan dan Inovasi -Inovasi, Perubahan dan Pembelajaran organisasi (Bab 12) Mencapai Sasaran -Kinerja organisasi: Pengelolaan demi Efisiensi dan Efektifitas (Bab 13) Merencanakan Masa Depan Mengelola secara Strategis -Penyusunan Strategi dalam Organisasi Perawatan Kesehatan (Bab 14) Mengantisipasi Masa Depan -Menciptakan dan Mengelola Masa Depan (Bab 15) Mengelola Kelompok dan Tim Kerja Serta Rencana Kerja Tujuan Pembelajaran 6 Menjelaskan pentingnya keberadaan dan jenis-jenis kelompok dan juga Tim dalam organisasi layanan Kesehatan Membedakan antara pendekatan-pendekatan Berbeda dalam mengukur Kinerja Kelompok Kerja . Menganalisa efek dari suatu struktur kelompok kerja menyangkut Kinerja kelompok. Menjelaskan hubungan antara norma-norma kelompok kerja dan produktivitas kelompok. Mengenali peran kunci sesuai pemahaman individu dalam kelompok kerja. Menjelaskan aspek-aspek kunci dalam proses kelompok meliputi struktur komunikasi, pengambilan keputusan, dan tahapan-tahapan pengembangan kelompok. Mendefinisikan sebab-sebab utama dan konsekwensi konflik antar-kelompok dan mengenali strategi alternatif dalam penanganan konflik. Tipe Kelompok dan Tim dalam organisasi Kelompok Acuan Kelompok Persahabatan Kelompok Kepentingan Kelompok Kerja Tim Managemen Kelompok Sementara atau Satuan Tugas Kelompok waktu sesaat. Panitia Tetap. Model dan format Kinerja dari Kelompok Kerja Karakteristik Kelompok: •Komposisi dan ukuran Kelompok •Norma-norma Kelompok •Hubungan peranan •Kejelasan peranan Kelompok •Kekompakan Kelompok •Perbedaan Status Proses Kelompok : Kepemimpinan •Komunikasi • Pengambilan Keputusan •Tahapantahapan Perkembangan Kelompok development : Konflik Antar-kelompok • • • • Keefektifan : • Kinerja atau Produktivitas • Kepuasan Anggota Saling-ketergantungan diantara kelompok. Peranan kelompok dan sifat mendua dalam tugas. Perbedaan antar-kelompok dalam orientasi kerja. Ketidak-kompakan tujuan antar-kelompok.. Rancangan Kerja Rancangan Kerja Tujuan Pembelajaran Mengenali serangkaian Pendekatan terhadap Rancangan Kerja, meliputi pendekatan psikologis dan pendekatan inventarisasi tugas. Memahami hubungan antara rancangan kerja dan motivasi individual dan Produktivitas. Membahas perbedaan antara kerja dan pekerjaan. Mengenali komponen dalam kerja, karakteristik nya dan adanya tuntutan kinerja mereka. Menganalisa saling-keterkaitan dari komponen kerja diantara individu dan diantara kelompok kerja. Memahami bagaimana cara pendekatan rancangan pekerjaan individu dan unit-unit kerja. Pendekatan terhadap Racangan pekerjaan Pendekatan inventarisasi tugas. Pendekatan Psikologis Analisis Kerja Kerja , adalah tujuan dan pada orang tertentu, semua energi dikerahkan pada tujuan organisasi, bisa ditandai secara terpisah dari orangorang yang terlibat melaksanakan. Pekerjaan adalah reaksi dari si pekerja untuk dilaksanakan., adalah seseorang secara individu dan reaksi subjektif. Jenis-jenis Kerja Kerja Langsung upaya-upaya yang secara langsung bersumbangsih pada pencapaian tujuan sebuah organisasi. Managemen Kerja Menyediakan sumber-daya dan konteks didalam mana kerja langsung bisa diselesaikan. Kerja Pendukung Tidak secara langsung berakibat pada hasil capaian dari tujuan organisasi, namun dibutuhkan untuk pencapaian yang efektif dalam pekerjaan lain. Hal sangat penting dalam Merancang Pekerjaan Untuk evaluasi kerja dan agar pekerjaan berjalan lancar, kita membutuhkan analisis lebih rinci, yang adalah : Penentu dalam komponen kerja Adanya saling-keterkaitan pekerjaan Merancang pekerjaan individual Sangat penting mencocokkan orang dan kebutuhannya akan pekerjaan dan syaratsyarat kerja sekitarnya. Orang evaluasi cara dia bertindak untuk tujuan bisa memilih diantara yang sesuai. Mengkoordinasikan kerja saling-terkait didalam unit-unit Organisasi Elemen-elemen kerja saling-terkait ditempatkan sesuai pekerjaan orang-orang selaku individu. Sejalan dengan itu, agar fokus pada bagaimana mencapai koordinasi. Van de Ven et al. Menemukan cara dan variasi pola koordinasi diantara unit menghadapi tingkatan tugas tak-pasti yang berbeda. Charns dkk, temukan tambahan lagi, Mintzberg menyebutkan bahwa kelompok kerja menggunakan suatu kombinasi dengan enam pendekatan terhadap koordinasi dan sehingga penggunaan pendekatan ini terkait dengan efektivitas perawatan pasien. Enam pendekatan dibuat menjadi dua kategori : metode pemograman dan metode umpan-balik. Koordinasi dan Komunikasi serta kekuasaan dan Kekuatan Politik dalam Organisasi YANKES Tujuan Pembelajaran : Perbedaan antara saling-ketergantungan yang sudah disatukan, secara urutan, dan secara timbal-balik. Membedakan antara koordinasi antar-organisasi dan koordinasi diantara-organisasi. Membahas berbagai corak mekanisme koordinasi yang digunakan dalam bentukan antar-organisasi. Memperhatikan penerapan mekanisme koordinasi antar-organisasi dengan situasi diberikan menggunakan pendekatan cara kebetulan. Membahas tiga jenis utama transaksi yang digunakan dalam koordinasi antar-organisasi. Membahas manajemen kaitan-kaitan antar-organisasi. Menjelaskan elemen-elemen komunikasi yang efektif. Membahas mekanisme teknis dalam komunikasi.. Membahas rintangan-rintangan berkomunikasi. Menjelaskan aliran komunikasi antar-organisasi. Menjelaskan aliran komunikasi antar-organisasi. Membahas kasus khusus komunikasi diantara unit-unit dari suatu sistem. Saling-ketergantungan Saling-ketergantungan kesatuan Saling-ketergantungan sesuai urutan Saling-ketergantungan timbal-balik Keahlian dibutuhkan oleh para Manajer Didalam Rumah-sakit Managers Dengan Organisasi Lainnya Koordinasi Sebagai sarana efektif menjalin bersama berbagai bagian dalam sebuah organisasi atau menjalin mata-rantai bersama organisasi dan berhadap dengan saling-ketergantungan. Saling-ketergantungan Koordinasi Antar-organisasi Koordinasi antar-organisasi Mengingat kegiatan pelaku profesional kesehatan kelihatannya begitu kompleks, tak-pasti, dan kepentingan sosialnya sangat besar, ada tiga ketentuan struktural yang selalu terlibat untuk mendukung otonomi para pelaku profesional ini. Ketentuan kekuasaan otonom, diberikan apabila organisasi delegasikan untuk penetapan tujuan kelompok profesional, mewujudkannya, dan melakukan evaluasi kinerja dan satuan andministrasi mengatur staf pendukungnya. Ketentuan sifat heteronomus, petugas profesional dibawah naungan struktur administrasi dengan tanggung-jawab khusus delegasikan kepada kelompok profesional. Ketentuan bergantung, tenaga profesional dan tugas administrasi sama-sama memiliki kuasa. Mekanisme koordinasi antarorganisasi Koordinasi berupa Hierarchical, Berbagai aktivitas saling terkait dengan menempatkan mereka dibawah otoritas pusat. Sistem Administratif, merangkul prosedur formal, menyediakan suatu mekanisme singkat untuk koordinasi kegiatan. Tindakan sukarela, dalam mana individual atau kelompok melihat kebutuhan untuk koordinasi, mengembangkan suatu metode, dan mewujudkannya. Lima Mekanisme Koordinasi menurut Mintzberg M Manager M Manager Analyst A Analyst A O O Saling menyesuaikan O Pengawasan Langsung M A Standarisasi Keahlian Pekerja O Hasil O O Koordinasi antar-organisasi Tipologi : Transaksi Pasar, Melibatkan organisasi focal dan organisasi lainnya yang ikut kedalam hubungan demi untuk mendapatkan sumberdaya operasi atau pasar produk. Transaksi Hubungan antar-organisasi sukarela, Ditentukan menurut dimensi sukarela dari transaksi. Transaksi antar-organisasi sukarela, menuju cara-cara unik penanganan saling-ketergantungan. Cara Menangani Rantai antarorganisasi Sangat penting bagi seorang manajer menggunakan suatu pendekatan berkebetulan ketika menetapkan dan mempertahankan hubungan dengan organisasi saling-ketergantungan Komunikasi Memberi informasi orang-orang yang memang butuh dalam pengambilan keputusan Komunikasi dari perspektif Manajer, memiliki : Komunikasi antar-organisasi,, tergantung pada terbentuknya saluran-saluran formal dan jaringannya didalam organisasi. Dimensi antar-organisasi , terjadi antara organisasi dan lembaga-lembaga diluarnya. Elemen-elemen dalam Komunikasi yang Efektif Penguatan Kemauan menyampaikan Komunikasi Yang Efektif : • Dipahami • Memberi makna, bukan persetuju Memahami bagaimana orang Tujuan Lain belajar • Memperhatikan dan memproses informasi • Analitis vs Inisiatif • Abstrak vs Konkrit, dll. Isi Kredibilitas Pengirim Isyarat informasi Isyarat memunculkan Isyarat Keputusan Penting Kompleksitas Diduga Tercapai Rintangan-rintangan dalam berkomunikasi Rintangan Lingkungan sekitar Rintangan Pribadi Aliran dalam Komunikasi antar-organisasi Mengalir kebawah Mengalir keatas Mengalir arah Horizontal dan Diagonal Jaringan Komunikasi Jaringan kerja komunikasi Jaringan kerja mata-rantai PolaY Pola Roda Pola Lingkaran Jaringan semua-saluran Interpret Aliran Komunikasi dalam Organisasi Perawatan Kesehatan Komunikasi arah ke atas • Masalah & Terkecuali • Masukan demi Perbaikan • Laporan Kinerja • Keluhan dan pertengkaran • Informasi Keuangan dan Akuntansi information Komunikasi arah Ke bawah • Implementasi tujua, Strategi, Tujuan • Instruksi Kerja dan alasan • Prosedur dan Pelatihan • Umpan-balik Kinerja • Indoktrinasi MENGKOORDINASIKAN KOMUNIKSI ARAH HORIZONTAL DAN DIAGONAL • Pemecahan masalah antar-departemen • Koordinasi antar-departmental • Masukan Staff untuk departmen Tujuan Pembelajaran Membedakan antara model rasional dan politik dari organisasi bagaimana yang layak bagi organisasi layanan kesehatan. Mengenal implikasi praktis, manajerial dari penggunaan kekuasaan yang benar-benar efektif dalam organisasi layanan kesehatan. Mengenali kondisi yang memperkenalkan penggunaan kekuasaan, kekuatan politik, dan pengaruh-pengaruh informal dalam organisasi layanan kesehatan. Memahami rangkaian strategi langkah politik dan taktik yang dipakai oleh para anggota organisasi layananan kesehatan. Memahami sumberdaya kekuatan dalam dunia organisasi layanan kesehatan. Mengetahui pendekatan-pendekatan kunci untuk memperkokoh dan mengembangkan kekuasaan oleh para manajer, dokter, dan kelompok-kelompok lain dalam organisasi layanan kesehatan. Definisi Kekuasaan, Pengaruh dan kekuatan Politik Kekuasaan, telah menjadi istilah sesuatu yang semakin sukar dipahami dalam menjelaskannya dan mengenalinya didalam organisasi. Mempengaruhi, mengisyaratkan tindakan yang, baik secara langsung atau tak-langsung, yang menyebabkan perubahan dalam perilaku atau sikap dari individu atau kelompok lainnya. Kekuatan politik, aktivitas domain dalam mana para pesertanya berupaya mempengaruhi keputusan organisasi dan kegiatan-kegiatan dalam cara-cara yang tidak dihukum oleh salah satu baik sistem otoritas formal organisasi, ideologi yang sudah diterima, ataupun para pakar sudah diakui. Perspektif Rasional vs kekuatan politik pada managemen Managemen organisasi dipengaruhi oleh dua models : Model Rational menegaskan bahwa para manajer mempertontonkan kegiatan dari sebuah tim yang para anggotanya semua ikut dengan satuan umum tujuan dan maksud. Perspektif politik mengakui keberadaan dari kekuasaan dan mempengaruhi yang lain selain yang ditetapkan dalam sistem otoritas formal atau pakar profesional Sumberdaya Kekuasaan Akses ke sumberdaya Akses ke informasi Otoritas Formal Keahlian dalam berhadapan dengan ketidak-pastian Permainan kekuatan Politik menurut Mintzbergs Permainan mempertahankan otoritas Permainan menghadapi pertahanan terhadap otoritas. Permainan membangun dasar kekuasaan. Permainan bagaimana mengalahkan lawan Permainan mempengaruhi perubahan Organisasi. Strategi Kekuasaan dan Taktik Penggunaan kekuasaan untuk mewujudkan keputusan. Kekuasaan adalah yang paling efektif digunakan ketika dimanfaatkan sebaik mungkin tujuannya. Upaya yang efektif untuk mempengaruhi ada dalam aura legitimasi dan tujuan rasionalnya. Kesatuan membangun Kekuasaan, kekuatan Politik, dan Kinerja Organisasi Dalam sebuah organisas, penggunaan kekuasaan adalah untuk mempertahankan arti pentingnya sesuatu keputusan yang sudah diambil. Strategi demikian untuk memperkecil tingkatan pengaruh yang ada bagi manajer yang seadanya tidak merasa nyaman untuk menggunakan kekuasaan.