SKL 24 1. Komponen enzim yang mempunyai sifat termolabil adalah… A. Koenzim. B. Apoenzim. C. Holoenzim. D. Gugus prostetik. E. Enzim zymogen. Pembahasan: Apoenzim merupakan enzim yang tersusun dari komponen protein. Karena terdapat protein di dalamnya, apoenzim terpengaruh oleh suhu. Protein akan rusak jika berada pada suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah. 2. Protein yang dikonsumsi manusia tidak akan mengalami proses pencernaan kimia di mulut. Hal ini disebabkan oleh enzim ptialin yang ada di mulit tidak dapat mencerna protein tersebut. Kenyataan ini menunjukkan bahwa salah satu sifat enzim ptialin adalah… A. Bekerja spesifik. B. Bekerja reversible. C. Bekerja irreversible. D. Biokatalisator reaksi. E. Dipengaruhi inhibitor. Pembahasan: Salah satu sifat enzim adalah bekerja secara spesifik. Contoh di atas merupakan salah satu sifat enzim yang bekerja secara spesifik. Hal ini dikarenakan enzim ptialin yang ada di mulut hanya bisa mencerna karbohidrat bukan protein. 3. Enzim merupakan biokatalisator pada proses-proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup . Karena itu enzim mempunyai sifat-sifat berikut, kecuali… A. Sifatnya sama dengan sifat protein pada umumnya. B. Bekerja baik ekstra maupun intraseluler. C. Banyak dihasilkan organel mitokondria. D. Hanya bekerja pada substrat tertentu yang sesuai. E. Oleh enzim, segala proses kimia berjalan cepat dan memerlukan sedikit energi. Pembahasan: Berikut adalah sifat-sifat enzim: 1) Sifatnya sama dengan sifat protein pada umumnya. 2) Dapat bekerja di dalam atau di luar sel. 3) Hanya bekerja pada substrat tertentu. 4) Mempercepat reaksi kimia dan memerlukan sedikit energi. 5) Enzim umumnya dihasilkan oleh ribosom. 4. Hasil percobaan enzim katalase menggunakan potongan hati dan H2O2 adalah sebagai berikut: Berdasarkan data di atas, yang mempengaruhi kerja suatu enzim antara lain… A. Suhu dan pH. B. Banyaknya gelembung. C. Potongan hati. D. Macam substrat. E. Jumlah H2O2. Pembahasan: Enzim memiliki karakteristik : bekerja pada pH optimum, jika suhu diturunkan, enzim menjadi nonaktif, jika suhu dinaikkan ( > 40◦ C ) enzim mengalami denaturasi. 5. Daging yang dibekukan di dalam lemari es tidak membusuk. Kejadian ini dapat dijelaskan sebagai… A. Daging tersebut tidak mengalami metabolisme. B. Di dalam lemari es tidak berlangsung respirasi aerobik. C. Pada suhu rendah enzim mikroorganisme pembusuk tidak bekerja. D. Di dalam lemari es tidak ada cahaya. E. Di dalam lemari es tidak ada O2. Pembahasan: Seperti yang telah kita ketahui, kerja enzim dipengaruhi lingkungan. Pada suhu rendah misalnya 0◦ C atau di bawahnya seperti pada lemari es, enzim bersifat nonaktif, tetapi tidak rusak, sehingga di dalam kulkas daging tidak membusuk. Enzim baru dapat bekerja optimal pada suhu 30◦ C. 6. Enzim memiliki sifat sebagai berikut, kecuali… A. Berperan sebagai biokatalisator. B. Bekerja pada suhu dan pH tertentu. C. Kerjanya dipengaruhi oleh ketersediaan air. D. Terdiri dari zat protein. E. Setiap enzim dapat bekerja untuk berbagai zat. Pembahasan: Berikut adalah sifat-sifat enzim: 1) Berperan sebagai biokatalisator. 2) Bekerja pada suhu tertentu. 3) Bekerja pada pH tertentu. 4) Bekerja spesifik (khas), jadi setiap enzim hanya bekerja untuk satu substrat. 5) Enzim merupakan biokatalisator pada proses-proses metabolisme. 7. Enzim yang dipakai pada proses sintesis untuk menghasilkan energi dalam sel disebut… A. Koenzim. B. Haloenzim. C. Endoenzim. D. Eksoenzim. E. Apoenzim. Pembahasan: Endoenzim adalah enzim yang bekerja di dalam sel. Koenzim adalah enzim yang terdiri dari bahan organic dan berdiri sendiri. Apoenzim adalah enzim yang tersusun atas protein aktif. Holoenzim adalah apoenzim dan koenzim yang bersatu. Eksoenzim adalah enzim yang bekerja di luar sel. 8. Pernyataan yang benar menurut gambar di atas adalah… A. Mempercepat reaksi kimia. B. Menghambat reaksi kimia. C. Terdiri atas protein. D. Kerja enzim spesifik. E. Bekerja dua arah. Pembahasan: Permukaan enzim memiliki tempat bergabung dengan substrat yang disebut sisi aktif. Hubungan enzim dengan substrat bagaikan kunci dengan anak kunci sehingga hanya substrat khusus yang dapat bergabung karena kerja dari enzim sangatlah spesifik. 8. Contoh enzim dan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel adalah... A. Maltase, pembentukan maltose. B. Katalase, menguraikan peroksida air. C. Protease, pembentukan protein. D. Lipase, menguraikan lemak. E. Glukase, pembentukan glukosa. Pembahasan: Maltase mengubah maltosa menjadi 2 mol glokosa. Protease mengubah protein menjadi dipepetida. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Kalalase menguraikan H2O2 - H2O+O2. 9. Manakah kesimpulan yang tepat tentang katalisator berdasarkan grafik tersebut? A. Tidak mempengaruhi aktifitas sel sehingga reaksi kimia relatif tetap. B. Mengurangi energi aktivasi yang diperlukan sehingga reaksi kimia berlangsung cepat. C. Meningkatkan energi aktivasi yang diperlukan sehingga reaksi kimia berlangsung lambat. D. Meningkatkan suhu dalam sel sehingga aktivitasnya menjadi tinggi. E. Menghambat jalannya reaksi kimia pada suhu rendah. Pembahasan: Berdasarkan grafik tersebut, dapat dinuat kesimpulan yaitu dengan bantuan enzim dapat mengurangi energi aktivasi yang diperlukan sehingga reaksi kimia dapat berlangsung cepat. 10. Dalam suatu percobaan mengenai enzim, seorang siswa berhasil menyimpulkan satu kesimpulan mengenai peranan dari enzim katalase. Kesimpulan paling tepat yang dibuat oleh siswa itu adalah… A. Enzim katalase berperan dalam pembentukan gelembung gas. B. Enzim katalase berperan penting dalam sisitem pencernaan. C. Enzim katalase berperan untuk menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2. D. Enzim katalase berperan untuk membunuh mikroorganisme berbahaya serta sebagai pengurai racun. E. Enzim katalase berperan untuk menetralkan asam dalam tubuh Pembahasan: Dalam percobaan tersebut, membuktikan bahwa adanya peranan penting dari enzim. Salah satu enzim yang berperan yaitu enzim katalase yang berfungsi untuk mrnguraikan H2O2 yang bersifat racun menjadi H2O dan O2. 11. Efektivitas kerja enzim dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor yang bersifat menghambat efektivitas kerja enzim adalah… A. Konsentrasi enzim yang tinggi. B. Konsentrasi substrat yang rendah. C. Suhu antara 35℃ - 40℃. D. pH antara 6-8. E. Molekul yang berikatan dengan sisi aktif enzim. Pembahasan: Molekul yang berikatan dengan sisi aktif enzim dinamakan inhibitor. Inhibitor ada yang bersifat kompetitif dan non-kompetitif. Inhibitor kompetitif berikatan dengan sisi aktif suatu enzim sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan enzim lagi. 12. Berikut merupakan contoh inhibitor kompetitif adalah… A. CO, Si. B. Si, O2. C. Fe, Si. D. Fe, Mg. E. Mg, Si. Pembahasan: CO dan Si (sianida) merupakan contoh dari inhibitor kompetitif. 13. Penambahan garam alkali sebanyak 2-5% dalam suatu reaksi yang melibatkan enzim dapat mengakibatkan… A. Sisi aktif enzim berubah bentuk. B. Enzim mengalami denaturasi. C. Enzim mengalami renaturasi. D. Aktivitas enzim meningkat. E. Aktivitas enzim menurun. Pembahasan: Garam alkali merupakan salah satu zat aktivitor. Zat aktivitor merupakan molekul yang mempermudah ikatan antara substrat dengan enzim. Dengan menambahkan zat aktivitor dalam suatu reaksi yang melibatkan enzim, maka aktivitas enzim akan meningkat. Akibatnya, reaksi akan berlangsung lebih cepat. Sementara itu, sisi aktif enzim akan berubah bentuk jika enzim berikatan dengan zat inhibitor nonkompetitif. Enzim akan mengalami denaturasi jika enzim bekerja pada suhu di atas suhu optimum. Enzim mengalami renaturasi artinya enzim kembali ke bentuk semula setelah mengalami denaturasi. Enzim yang memiliki kemampuan renaturasi yaitu enzim RNA-ase. Aktivitas enzim akan mengalami penurunan jika terdapat penurunan suhu atau perubahan pH. 14. Ion sianida merupakan inhibitor kompetitif bagi kerja enzim dalam proses respirasi sel. Peristiwa tersebut disebabkan karena sianida… A. Merupakan ion logam yang menghambat kerja enzim sitokrom. B. Merupakan ion logam yang menggantikan gugus amina dalam hemoglobin. C. Bersifat asam sehingga akan menaikkan pH dan menghalangi ikatan dengan oksigen. D. Menempati sisi katalitik enzim pada hemoglobin sehingga tidak dapat berikatan dengan oksigen. E. Menempati sisi yang bukan enzim pada hemoglobin sehingga tidak dapat berikatan denga oksigen. Pembahasan: Inhibitor kompetitif adalah molekul penghambat yang cara kerjanya bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim. Sianida yang terlarut dalam darah bersaing dengan oksigen untuk mendapatkan sisi aktif hemoglobin. Inhibitor kompetitif dapat diatasi dengan menambahkan konsentrasi substrat. 15. Pada percobaan enzim katalase, pemanasan 70℃ mengakibatkan inaktifnya enzim tersebut. Hal ini disebabkan pada suhu tinggi… A. Energi aktivasi enzim meningkat. B. Ikatan kimia yang merangkai molekul enzim katalase putus. C. Inhibitor enzim katalase semakin meningkat kemampuannya. D. Substrat tidak dapat berikatan dengan sisi aktif enzim katalase. E. Sisi aktif enzim katalase berubah sehingga tidak dapat berikatan dengan substrat. Pembahasan: Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Pada suhu 0℃, enzim tidak aktif akan tetapi tidak juga rusak. Jika suhu dinaikkan sampai batas optimum, aktivitas enzim semakin meningkat. Namun, pengingkatan suhu di atas optimum menyebabkan putusnya ikatan hidrogen dan ikatan lain yang merangkai molekul enzim sehingga enzim mengalami denaturasi.