By: Poslen Simbolon, S.Pd - SMAK PENABUR Gading Serpong

advertisement
By: Poslen Simbolon, S.Pd
Kompetensi Dasar
3.4.
Menerapkan
prinsip
klasifikasi
untuk
menggolongkan
archaebacteria
dan
eubacteria
(bakteridan alga biru) berdasarkan ciri-ciri dan bentuk
melalui pengamatan secara teliti dan sistematis
Indikator
3.4.1.
3.4.2.
3.4.3.
3.4.4.
Menjelaskan struktur tubuh bakteri beserta fungsinya
Menjelaskan perkembangbiakanbakteri
Membedakan antara archebacteria dan eubacteria
Mendeskripsikan peran bakteri bagi manusia
1
PLANTAE
2
ANIMALIA
EUKARYOTIK
3
PROTISTA
4
FUNGI
MONERA
PROKARYOTIK
5
EUBACTERIA
6
ARCHAEA
BACTERIA
Perbedaan
Eukariota dan Prokariota
 Eukariota  memiliki membran inti (karioteka)
 Prokariota  tidak memiliki Membran inti (karioteka)
Bakteri berasal dari bahasa Yunani, Bakterion
yang artinya batang kecil
Penemu  Anthony Van
Leuwenhoek, tahun 1684
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Uniseluler
Prokariotik
Tidak memiliki klorofil
Berkembang biak secara seksual dan aseksual
Rata-rata panjang 0,1-100 mikrometer
Bakteri bersifat kosmopolit
Adaptasi dengan cara Endospora
Bentuk: coccus, bacill, spirillum
Mycoplasma
(bakteri terkecil)
=0,12 mikron
Thiomargarita
(bakteri terbesar)
=200 mikron
AMATI GAMBAR BAKTERI DI BAWAH INI ….!
 Sebutkan nama
organel dan fungsi
nya!
 Organel tambahan!
STRUKTUR TUBUH BAKTERI
 Lapisan tebal: Kapsul
 Lapisan tipis: Lapisan lendir
 Alat pertahanan dan perlindungan
bagi bakteri.
 Mencegah kekeringan pada sel
bakteri.
 Alat melekat bakteri pada sel
inang.
 Sumber makanan bagi bakteri
 Pada bakteri patogen : pelindung
dari pengaruh sistem kekebalan
(antibodi) sel inangnya.



5. Mesosom
Merupakan tonjolan membran plasma ke arah
dalam sitoplasma.
Berfungsi sebagai :
 Menghasilkan energi/respirasi
Menerima DNA saat konjugasi
 Pusat pembentukan dinding sel baru di antara
kedua sel anak pada proses pembelahan
6. Lembar fotosintetik/Klorosom
 Merupakan lipatan di bawah membran sel
 Membran yang melipat berisi klorofil dan
berfungsi untuk fotosintesis
Contoh : bakteri ungu, Clorobium
7. Vakuola Gas
Berfungsi agar bakteri dapat mengapung di air
untuk mendapatkan cahaya.
Hanya dimiliki bakteri air yang berfotosintesis
8. DNA (asam deoksiribonukleat)
 DNA Kromosom = region nukleoid, bentuk rantai ganda linear terkumpul
sebagai serat khusus. Berfungsi sebagai sintesis protein dan pembawa sifat,
metabolisme bakteri dan mampu bereplikasi saat pembelahan sel.
 DNA Non Kromosom = Plasmid = bentuk melingkar/sirkuler, ukuran lebih
kecil, bakteri tetap hidup meskipun dikeluarkan dari tubuh (dalam proses
konjugasi) dan mampu bereplikasi tanpa kontrol DNA kromosom.
Plasmid digunakan dalam teknik rekayasa genetika sebagai vektor gen.
 DNA kromosom;pembawa
sifat genetik,
 Plasmid/DNA non kromosom;
mengandung gen patogen,
sifat fertilitas, sifat kekebalan
terhadap suatu antibiotik
DNA dan Plasmid
9. Flagella/flagellum
Berfungsi sebagai alat gerak. Terbuat dari protein yang disebut flagelin,
yang melekat pada membran plasma
Jenis-jenis bakteri berdasarkan letak flagella :
1. Atrik : bakteri tidak berflagela
2. Monotrik : bakteri yang hanya mempunyai 1 flagela di ujung tubuhnya
3. Amfitrik : bakteri yang mempunyai flagela di kedua ujung tubuhnya
4. Lofotrik : bakteri yang mempunyai kumpulan flagela di salah satu
ujung tubuhnya
5. Peritrik : bakteri yang mempunyai flagela di sepuruh permukaan
tubuhnya
Beberapa bakteri mempunyai PILI/Fimbrae seperti FLAGELLA, tetapi
lebih pendek dan tipis, sebagai alat pelekatan saat bakteri melakukan
konjugasi
10
PILI SEKS
Contoh bakteri yang memiliki pilus; Neisseria gonorrhoeae
(kencing nanah), E. coli
Pilus & fimbria
Flagella
11. Dinding Sel
Berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh
bakteri, Mempunyai dinding sel yang terbuat dari
peptidoglikan (protein-polisakarida)
Berdasarkan ketebalan peptidoglikan
pada dinding selnya , bakteri dibagi
menjadi 2 macam:
1. Bakteri Gram Positif
2. Bakteri Gram Negatif
TEKNIK
PEWARNAAN
GRAM
Hans Christian Gram
BAKTERI GRAM NEGATIF
BAKTERI GRAM POSITIF






Biasanya lebih bersifat patogen
Contoh : Salmonella typhi
Neisseria gonorrhoeae,
Contoh : Lactobacillus
Staphylococcus
Manakah yang paling berbahaya
GRAM + dan GRAM  Bakteri gram +
Contoh; Clostridium tetani
(penyakit tetanus/kejang otot),
Staphylococcus aureus (keracunan
makanan dan infeksi kulit),
(penyakit antraks) Bacillus
anthracis
 Bakteri gram Contoh; Escherichia coli,
Salmonella typhosa, Vibrio
cholera, Neisseria gonorrhoreae
GRAM +
GRAM -
Berdasarkan pewarnaan Gram
 Pewarnaan gram : teknik mengetahui komposisi
dinding sel dan ketahanan bakteri dari suatu
antibiotik/ resistensinya
 Gram – lebih berbahaya daripada gram positif
karena membran luar dinding selnya dapat
melindungi bakteri dari sistem pertahanan inang
dan menghalangi masuknya obat antibiotik.
 Senyawa lipopolisakarida pada membran luar
gram – dapat bersifat toksik bagi inang
Struktur
1. Kapsul
2. Dinding sel
3. Membran plasma
4. DNA Nukleoid
5. Flagela
6. Fimbria
7. Pilus
8. Endospora
9. Sitoplasma
10. Ribosom
11. Plasmid
12. Granula
13. Klorosom
14. Vakuola gas
15. Mesosom
Fungsi
Resistensi kekeringan, cadangan makanan
Memberi kekuatan dan bentuk tubuh
Mempertahankan kesatuan sel, regulasi transport,
Membawa sifat genetik yang esensial
Alat gerak
Alat pelekatan pada substrat maupun antarsel
Alat pelekat dan transfer gen
Pertahanan diri terhadap lingkungan yang tidak
menguntungkan
Tempat terjadinya reaksi metabolik
Tempat terjadinya sintesis protein
Membawa sifat genetik tidak esensial
Tempat penyimpanan cad makanan
Untuk fotosintesis
Mengapung di permukaan air u/ berfotosintesis
Penonjolan sitosplasma ke arah dalam. F; penghasil
energi, membentuk dinding sel baru saat terjadi
pembelahan sel
 Berdasarkan karakteristik
dinding sel :
 Bakteri gram negatif
 Bakteri garam positif
 Berdasarkan jumlah dan
letak flagela :
 bakteri atrik
 Bakteri monotrik
 bakteri amfitrik
 bakteri lofotrik
 bakteri peritrik
 Berdasarkan cara hidup
 Bakteri heterotrof
Bakteri parasit
Bakteri saprofit
 Bakteri autotrof
Fotoautotrof
Kemoautotrof
Jenis-jenis
pengelompokan
Bakteri
 Berdasarkan sumber
oksigen yang
diperlukan dalam
proses respirasi :
 Bakteri aerob
 Bakteri anaerob
 Berdasarkan
kebutuhan terhadap
oksigen :
 Bakteri aerob
obligat
 Bakteri anaerob
obligat
 Bakteri anaerob
fakultatif
PENGELOMPOKAN BERDASARKAN JENIS-JENIS
FLAGEL BAKTERI
Atrik
Tidak memiliki flagel
Monotrik
Memiliki satu flagel pada
salah satu ujung sel
Lopotrik
Memiliki sekelompok flagel
pada salah satu ujung sel
Amfitrik
Memiliki satu atau
sekelompok flagel pada
kedua ujung sel
Peritrik
Memiliki Flagel di seluruh
permukaan sel
Berdasarkan alat geraknya/tipe flagellum
Pasangkan gambar sebelah
kiri dengan kata :
A
C
1. Amfitrik
2. Atrik
B
3. Monotrik
E
D
4. Lofotrik
5. Peritrik
6. Jelaskan pengertianya
masing-masing !
Pembagian Bakteri berdasarkan Bentuk
PENGELOMPOKAN BERDASARKAN BENTUK
BAKTERI
1. COCCUS (bulat)
2. Bacill (Batang)
1.
Monobacill  sel bakteri basil
tunggal, contoh: Escherichia
coli, Salmonella thyposa
2.
Diplobacill  dua sel bakteri
basil berdempetan
Contoh: Moraxella lacunata
3.
Streptobacill  sel bakteri basil
berdempetan membentuk
rantai, contoh: Streptobacillus
moniliformis
3.Spirillum
1.
Spirilum  bentuk sel bergelombang,
contoh: Rhodospirillum rubrum
(bakteri fotosintesis yg memiliki
pigmen merah dan hijau)
2.
Vibrio  bentuk sel seperti tanda
baca koma, contoh: Vibrio cholerae
(infeksi sal pencernaan)
3.
Spiroseta  bentuk sel seperti sekrup,
contoh: Treponema palidum (sifilis)
Bentuk
Definisi
Contoh bakteri
Bacillus / batang
Monobasilus
Batang tunggal
Escherichia coli, Propanibacterium acnes,
Salmonella typhi
Diplobacilus
Streptobasilus
Batang berkoloni dua-dua
Batang berkoloni spt rantai
Moraxella lacunata
Bacilus antrachis, Streptobacillus moniliformis
Coccus / kokus /bola
Monococcus
Bola tunggal
Neisseria gonorrhoeae
Diplococcus
Tetra coccus
Bola berkoloni dua-dua
Bola berkoloni empat-empat
Diplococcus pneumoniae
Thiosarcina rosea
Streptococcus
Bola berkoloni spt rantai
Streptococcus lactis
Staphylococcus
Bola berkoloni spt anggur
Staphylococcus aureus
Sarcina
Bola berkoloni spt kubus
Sarcina sp.
Spirillum / spiral / pegas
Spirillum
Spiral
Spirillum minor
Spirochaeta
Spiral spt kumparan
Treponema pallidum
Comma / vibrio
Lengkung stgh lingkaran
Vibrio comma, Vibrio cholerae
Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
1. Bakteri Heterotrof
Bakteri yang makananya berupa
senyawa organik dari organisme
lain.
Bakteri Heterotrof dibagi
menjadi dua :
a. Bakteri Sapropit
Bakteri pengurai (dekomposer)
yang memperoleh makanan dari
sisa organisme.
cth. Escherichia coli
Mycobacterium
b. Bakteri Parasit
Bakteri yang memperoleh
makanan dari inang.
cth. Clostridium tetani, Bacillus
anthracis, Mycobaterium
tuberculosis
Simbiosis mutualisme:
Rhizobium leguminosarum,
E. coli
2. Bakteri Autotrof
Bakteri yang mampu membuat makananya sendiri.
Bakteri Autotrof dibagi menjadi dua :
a. Bakteri Fotoautotrof
Memiliki pigmen fotosintetik:
1) Pigmen hijau : bakterioviridin /bakterioklorofil, cth
Chlorobium
2) Pigmen ungu : bakteriorhodopsin, cth Thyocystis
(ungu kemerahan, menghasilkan belerang)
3) Pigmen merah : bakteriopurpurin, cth
Rhodospirillum (tidak menghasilkan belerang)
b. Bakteri Kemoautotrof
Bakteri yang menggunakan energi kimia untuk
mensintesis makanannya. Energi kimia diperoleh dari
proses oksidasi senyawa organik.
cth. Nitrosomonas, Nitosococcus
Nitrobacter
Thiobacillus thioxidans
Berdasarkan Kebutuhan
Oksigen
1. Bakteri Anaerob
2. Bakteri Aerob
Bakteri yang tidak membutuhkan
oksigen bebas untuk memperoleh
energinya.
Bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk
memperoleh energinya. Mis, bakteri kemosintesis
Bakteri Anaerob dibedakan menjadi:
A. Bakteri Anaerob Obligat
Hanya dapat hidup jika tidak ada
oksigen. Oksigen bersifat racun bagi
tubuh.
cth. Clostridium tetani
B. Anaerob Fakultatif
Dapat hidup jika ada maupun tidak ada
oksigen.
cth. Escherichia coli, Lactobacillus,
Salmonella thyposa
cth. Bakteri Nitrifikasi terbagi menjadi 2:
a. Bakteri Nitritasi yaitu pengoksidasi amonia
menjadi nitrit.
Nitrosomonas dan Nitrosococcus
2NH3 + 3O2
Amonia
2HNO2 + 2H2O + energy
Nitrit
b. Bakteri Nitratasi yaitu pengoksidasi ion nitrit
menjadi nitrat.
o Nitrobacter
2HNO2 + O2
2HNO3
Nitrit
Nitrat
PERTAHANAN BAKTERI
• Endospora dibentuk oleh bakteri, pada
kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan, misal kekurangan nutrisi
dan air, suhu yang sangat panas atau
sangat dinging serta racun. Endospora
berupa tubuh berdinding tebal dan
sangat resisten (tahan).
• Endospora mengandung sedikit
sitoplasma, materi genetik, dan ribosom.
Dinding endospora yang tebal tersusun
atas protein dan menyebabkan endospora
tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya,
suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi
lingkungan menguntungkan endospora
akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
• Bakteri yang biasanya membentuk
Endospora adalah golongan bakteri gram
positif.
Bacillus anthracis
Bacillus thuringiensis
Clostridium botulinum
SEKSUAL
ASEKSUAL
(pemindahan materi genetik)
 PEMBELAHAN BINER
1.
TRANSFORMASI
 Terjadi secara Amitosis
2.
TRANSDUKSI
3.
KONJUGASI
Rekombinasi gen
Peristiwa bercampurnya sebagian materi genetik dari
dua sel bakteri yg berbeda, sehingga terbentuk DNA
rekombinan.
PEMBELAHAN BINER
Sel induk
Reproduksi Aseksual
(vegetatif) 
pembelahan biner
setiap sel membelah
menjadi dua
Sel bakteri untuk
memperbanyak diri memiliki
kemampuan melakukan
pembelahan biner. Apabila
sel bakteri membelah setiap
10 menit sekali, pembiakan
satu sel bakteri setelah 3
jam akan menghasilkan sel
sejumlah….
Penggandaan
materi genetik
dan pelekukan
dinding sel
Pembentukan
sekat dinding sel
Terbentuk sekat dinding
(pemisahan menjadi dua sel baru)
Reproduksi
Sexual/Paraseksual
Reproduksi seksual pada bakteri tidak melibatkan gamet, tetapi secara
rekombinasi genetik
Rekombinasi genetik: berpindahnya 2 DNA dari sumber yang berbeda yang
meliputi:
1.TRANSFORMASI
Pemindahan
potongan materi
genetik (DNA
telanjang) dari satu
bakteri ke bakteri lain
dan mengubah sifat
bakteri.
2.Konjugasi
Proses pemindahan bahan
genetik secara langsung antara
dua sel bakteri melalui jembatan
sitoplasma (pilus) yang terbentuk
secara khusus
Saluran konjugasi muncul antara
2 sel bakteri
Sel yang memiliki DNA (donor)
mereplikasi DNA dan
mentransfer DNA ke sel yang
tidak memiliki DNA (resipien)
Terbentuk rekombinasi DNA /
penggabungan DNA dari bakteri
donor dan resipien, kemudian
melakukan pembelahan biner
3. TRANSDUKSI
C. TRANSDUKSI
 Perpindahan DNA dari satu
bakteri ke bakteri lain melalui
perantaraan bakteriofage
(virus bakteri).
 Partikel transduksi yaitu
virus yang memiliki 2 macam
DNA, yaitu DNA virus dan DNA
bakteri. Terjadi pada daur
lisogenik
Pertumbuhan bakteri = pertambahan
jumlah sel/koloni bakteri
Pertumbuhan bakteri = pembelahan biner =
eksponensial = 2n (?)
 Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri:
1.
Temperatur: optimum 27-30°C
2.
Kelembapan: tinggi=baik
3.
Sinar matahari: intens=menghambat
4.
Nutrisi: sedikit=menghambat
5.
Zat kimia, antibiotik, logam berat dan
senyawa-senyawa kimia
tertentu=menghambat
Medium pembiakan bakteri:
1. Medium cair : kaldu rebusan
daging.
2. Medium padat : kentang
3. Medium kental : agar-agar
dicampur gelatin. Gelatin dapat
diperoleh dari rebusan tulang.
 Kurva pertumbuhan bakteri
 Lag: adaptasi, persiapan membelah diri
 Log: pembelahan diri eksponensial
 Stationary: pertumbuhan konstan
 Death: nutrisi habis, kematian sel
NAMA BAKTERI
PERANAN DALAM KEHIDUPAN
Azotobacter croococcum
Mengikat Nitrogen
Clostridium pasteurianum
Mengikat N, menyuburkan tanah
Rhizobium leguminosarium
Mengikat Nitogen, simbiosis dengan tanaman
Leguminose
Nitrosomonas,
Nitrsococcus
Mengubah ammonia menjadi nitrit
Menyuburkan tanah
Nitrobacter
Mengubah Nitrit menjadi nitrat
Menyuburkan tanah
Pseudomonas aeruginosa
Memperbaiki kualitas tanah yang tercemar
logam berat (bioremediasi)
Thiobacillus ferrooxidans
Pemisahan tembaga
Lactobacillus bulgaricus,
Streptococcus thermophillus
Membuat Yoghurt
Streptococcus lactis
Pembuatan keju dan mentega
Acetobacter aceti
Membuat asam cuka dari alkohol
NAMA BAKTERI
PERANAN DALAM KEHIDUPAN
Propioni bacterium
Menghasilkan asam propionat
Bacillus polymixa
Menghasilkan antibiotik polimiksin (mengobati infeksi
gram negatif)
Bacillus subtilis
Menghasilkan antibiotic basitrasin (mengobati infeksi
gram postif)
Streptomyces griseus
Menghasilkan antibiotik streptomisin
Escherichia coli
Membantu pencernaan, pembentukan vit K,
indicator Pencemaran air
Bacillus thuringiensis
Pengendali hama (insektisida alami)
Beggiatoa alba
Pengubah H2SH2SO4
NAMA BAKTERI
Clostridium tetani
Mycobacterium leprae
PENYAKIT PADA MANUSIA
Tetanus/kejang otot
Lepra
Diplococcus pneumoniae
Pneumonia
Neisseria gonorrhoeae
Raja singa
Salmonella typhii
Tifus
Vibrio cholerae
Kolera
Shigella dysentriae
Disentri
Treponema pallidum
Sifilis
Mycobacterium tuberculosis
TBC
Chlamydia trachomatis
Penyakit mata dan kebutaan
NAMA BAKTERI
PENYAKIT /RACUN YANG DITIMBULKAN
Bacillus antraxis
Antraks pada sapi, kerbau, domba
Actynomyces bovis
Bengkak rahang pada sapi
Agrobacterium tumefaciens
Kanker batang tanaman kopi
Erwinia tracheiphila
Busuk daun tanaman labu
Xanthomonas citri
Kanker batang tanaman jeruk
Clostridium botulinum
Botulinin, merusak makanan kaleng
Leuconostoc mesentroides
Lendir pada makanan basi
Pseudomonas cocovenenans
Tempe bongkrek
EUBACTERIA
1. Bakteri yang memiliki sel yang
mengandung peptidoglican.
2. Sebagian besar dapat hidup
dimana saja (kosmopolit) baik secara
saproba, parasit atau simbiosis
mutualisme.
3. Dibagi menjadi 5 kelompok:
Proteobacteria
Bakteri gram positif
Cyanobacteria
Spiruchaeta
Chlamydia
ARCHAEBACTERIA
1. Bakteri yang dinding selnya
tidak mengandung
peptidoglican.
2. Ribosom lebih mirip dengan
ribosom pada sel eukariotik
3. Sebagian besar hidup pada
habitat yang ekstrem.
4. Dibagi menjadi 3 kelompok:
 Bakteri Metanogen
 Bakteri Halofil
 Bakteri Thermoasidofil
Eubacteria
5 Filum
Berdasarkan signature sequence
Bakteri gram positif
Cyanobacteria
Proteobacteria
Spiroseta
Chlamydia
Bakteri ungu,
bakteri kemoutotrof,
Bakteri kemoheterotrof
C. Proteobacteria
Heterototrof
-
1. PROTEOBACTERIA
A. BAKTERI UNGU
-
Memiliki bakterioklorofil di dalam
membran plasma untuk fotosintesis.
- Tidak menghasilkan Oksigen karena
tidak menggunakan air (H2O). Mis: H2S
- Memiliki flagella
- anaerob obligat
- Habitat: Lumpur, kolam atau danau
cth. Chromatium
B. Proteobacteria Kemoautotrof
-
Mensintesis makanan sendiri dengan
menggunakan energi kimia.
- Hidup bebas atau bersimbiosis dengan
organisme lain.
cth. Rhizobium leguminosarum
Membutuhkan zat organik sebagai
sumber karbon dan energi kimia.
- Habitat di saluran usus hewan.
- Anaerob fakultatif
- Berbentuk Bacil dan tidak
berbahaya.
- Ada yang bersifat patogen.
cth. Salmonella sp.
Escherichia coli
2. Bakteri Gram Positif
 Sebagian besar merupakan bakeri gram
positif tapi ada bakteri gram negatif.
 Dapat membentuk endopsora
cth. Bacillus sp. Clostridium sp.
 Yang tidak membentuk endospora
cth. Mycoplasma sp. Penyebab penyakit
“Walking pneumonia” (merupakan bakteri
gram negatif tapi susunan genetiknya mirip
bakteri Clostridium sp.
 Bakteri gram positif lain membentuk
koloni bercabang menyerupai jamur.
cth. Streptomyces
3. Spirochaeta
-Spirochaeta berbentuk heliks
panjang dan dapat bergerak.
- Hidup bebas, parasit
cth. Treponema pallidum
Borrelia burgdorferi
Leptospira interrogans
4. Chlamydia
-Bakteri gram negatif
-Hidup parasit obligat pada sel hewan
atau manusia
cth. Chlamydia trachomatis
Characteristics
 Uniseluler (soliter,koloni)
 Multiseluler : Berbentuk benang (filamen)
cth. Benang/filamen : Nostoc, Oscillatoria (ukuran
tubuh terbesar), Rivularia, Anabaena, Spirulina.
 Uniseluler/bersel satu: soliter (hidup sendiri),
berkoloni
cth. Bulat soliter : Chroococcus, Gloeocpasa
Bulat berkoloni : Polycystis
 Ukuran tubuh berkisah 1 mikron – 60 mikron
sehingga mudah diamati dengan mikroskop
cahaya.
 Memiliki dinding peptidoglikan yang tipis.
 Sel cyanobacteria terdiri atas : lapisan lendir,
dinding sel, membran plasma, membran
fotosintetik , mesosom, sitoplasma, ribosom,
granula penyimpanan, vakuola gas, protein padat
dan nukleoplsma (DNA)
Kyanos = biru ; bacterion =
batang kecil
Bukan merupakan ganggang
sebenarnya karena bersifat
Prokariotik
CYANOBACTERIA yang berbentuk benang
disebut juga Trikoma, terdiri atas sel-sel yang
tersusun seperti rantai.
Jenis-jenis sel penyusunnya, yakni:
1) Heterokista
Sel yang berukuran besar, berdinding
tebal, yang berisi enzim nitrogenase.
Fungsi : Mengikat nitrogen
2) Akinet
Sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel
tubuh lainnya, berdinding tebal
Fungsi : Mempertahankan diri pada
kondisi lingkungan yang buruk,
menyimpan cadangan makanan.
3) Baeosit
Sel-sel vegetatif yang merupakan hasil
reproduksi (pembelahan sel), berbentuk
bulat, kecil, berklorofil
Fungsi : Fotosintesis
Multiseluler filamen
(Anabaena)
Chroococcus
1.
Membelah diri/Pembelahan biner:
uniseluler
2.
Fragmentasi:
3.

uniseluler koloni: kolonikoloni
kecilmasing-masing mebelah
diriindividu baru

multiseluler filament/benang:
hormogoniumfilamenfilamen lebih
pendekindividu baru
Heterokista dan akinet
1.
Mengikat N2 bebas, menyuburkan tanah, contoh: Nostoc
commune (bebas), Anabaena cycadae (simbiosis: Cycas rumphii),
Anabaena azollae (simbiosis: Azolla sp.)
2.
Penghasil Protein Sel Tunggal (PST), contoh: Spirulina sp.
3.
Sebagai produsen bagi zooplankton, udang, ikan kecil
Archaio (Yunani) = kuno
CIRI-CIRI
Archaeabacteria merupakan bakteri primitif
 Kelompok prokariot primitif
 Hidup di tempat ekstrim.
 Dinding selnya tidak memiliki
peptidoglikan, tapi membran
plasmanya banyak mengandung
lipopolisakarida
 Hidup pada kondisi lingkungan
yang ekstrim
 Tahan terhadap antibiotik
Dibagi menjadi tiga
berdasarkan tempat hidup :
1.
Metanogen
2.
Halofil ekstrim
3.
Termofil / Termoasidofil
1. BAKTERI METANOGEN
 Bakteri yang menghasilkan metana (CH4)
dengan cara mereduksi CO2 dan H2.
 Bersifat ANAEROB OBLIGAT
 Habitat : Lumpur dan rawa-rawa
 Beberapa hidup di saluran pencernaan
hewan pencerna selulosa (sapi, kambing,
rayap)
 Berperan dalam pembuatan biogas
Contoh :
Methanobacterium
1.
Methanobacterium: rawa-rawa, saluran pencernaan hewan ruminansia
2.
Methanococcus: lumpur di dasar danau
3.
Succumonas amylotica: menguraikan amilum menjadi metana
4.
Ruminococcus albus: menghidrolisis selulosa menjadi metana
 Halo = garam, philos = pecinta
 Bakteri yang hidup di lingkungan dengan
kadar garam tinggi (Laut mati, Danau Great
salt)
 Kadar optimum garam sekitar 20 persen.
cth. Halobacterium
 Bakteri yang hidup di lingkungan bersuhu panas.
Lingkungan bersuhu panas cenderung asam karena
mengandung sulfur.
 Kadar optimum untuk pertumbuhan ini sekitar 60 –
110 dengan pH sekitar 2 – 4.
cth. Sulfolobus : mata air panas
Thermoplasma : perairan panas dan kaya belerang
3. Pengaruh terhadap antibiotik
Dipengaruhi antibiotik
Tahan terhadap antibiotik
 Pasteurisasiproses pemanasan bahan pangan di bawah titik didih
dengan tujuan membunuh mikroorganisme merugikan seperti bakteri,
virus, kapang dan khamir.
 Suhu 63-720C selama 15-30 menit
 Pasteurisasi memiliki tujuan:
1.
membunuh bakteri patogen, yang berbahaya dan dapat
menimbulkan penyakit pada manusia
2.
memperpanjang daya simpan bahan atau produk
3.
Dapat menimbulkan citarasa yang lebih baik pada produk
4.
Pada susu proses ini dapat menginaktifkan enzim fosfatase dan
katalase yaitu enzim yang membuat susu cepat rusak
 Sterilisasi  pemanasan menggunakan suhu atau panas bertekanan
tinggi.
 Sterilisasi dengan udara panas(oven): temperatur 170-1800C
mensterilkan peralatan gelas
Sterilisasi uap air panas (autoklaf):
temperatur 115-1340C  bahan dan
peralatan
industri makanan/minuman
dan biakan bakteri
autoklaf
mandi
mencuci tangan sebelum
makan
B
E
R
O
L
A
H
R
A
G
A
T
E
R
A
T
U
R
Belajar layaknya berenang melawan arus,
Bila anda berhenti seketika itu pula anda akan
terdorong ke belakang....
THANK YOU…MAULIATE
Download