Struktur dan Peranan Ilmu Supardan, H. Dadang. 2009. Pengantar ilmu sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta. Bumi Aksara. (Bab 3) Struktur Ilmu • Menurut Schwab struktur suatu disiplin ilmu adalah bentuk konsepsi yang membatasi pokok masalah yang diselidiki dari suatu disiplin dan pengawasan/pengendalian terhadap penelitiannya • Struktur terkait dengan bagian – bagian dari suatu objek dan tata cara yang saling berhubungan, bagian yang sama dengan bentuk hubungan antara bagian yang berbeda akan menghasilkan bentuk gedung yang berbeda juga Struktur Ilmu meliputi 2 bagian : 1. Substantive conceptual structure * konsep yang menjadi kerangka berpikir (frame of reference) * bagian ini akan mengarahkan dan menghubungkan penelitian melalui serangkaian pertanyaan ; apa yang perlu dicari ? Eksperimen yang bagaimana yang diperlukan ? Apa yang harus dilakukan 2. Syntactical structure * berhubungan dngan inquiry / penelitian yang dilakukan oleh disiplin itu * Bagian ini meliputi ; cara mengumpulkan data, cara menguji data, kriteria yang dipakai dalam menetapkan kualitas data, ukuran untuk menentukan bahwa data yang diperoleh relevan atau tidak PENGERTIAN DAN PERANAN FAKTA 1. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English,yang di maksud fakta adalah 1. Sesuatu yang digunakan untuk mengacu pada situasi tertentu 2 Kualitas atau sifat yang aktual (nyata) atau dibuat atas dasar fakta-fakta 3. hal yang terjadi dapat dibuktikan oleh hal-hal yang benar, bukan oleh berbagai hal yang telah ditemukan. 4. Suatu penegasan, pernyataan, atau informasi yang berisi atau mengandung sesuatu yang memiliki kenyataan obyektif PERANAN KONSEP Konsep adalah suatu kata abstrak atau frase yang bermanfaat untuk mengklasifikasikan atau menggolongkan suatu kelompok berbagai hal, gagasan atau peristiwa Konsep itu berada dalam ide atau pikiran manusia. Semua realitas yang berada di sekeliling kita memasuki atau menyentuh indera – indera manusia sebagai informasi dari berbagai pengalaman Jenis- jenis konsep (Fraenkel) : 1. Konsep konjungtif, yaitu konsep berfungsi untuk menghubungkan dari keberadaan dua atau lebih atribut yang semuanya harus ada. Cth ; konsep anak, ibu 2. Konsep disjungtif, mencerminkan adanya alternatifalternatif yang beragam. Cth : olahraga dan jenisnya 3. Konsep relasional,yang memiliki arti mengandung suatu hubungan khusus antara dua atribut maupun lebih yang dinyatakan secara eksplisit dengan bilangan tertentu. Cth ; kecepatan mobil dengan rata – rata per kilometer per jam. Luas dengan 4. Konsep deskriptif, konsep yang menuntut jawaban tentang gambaran suatu benda. Konsep ini pun menuntut pemahaman karakteristik esensial yang sama dalam mengemukakan pendapat. Cth ; apa itu sekolah ? Apa itu presiden ? 5. Konsep valuatif, yaitu konsep yang berhubungan dengn pertimbangan baik ataupun buruk, salah ataupun benar, dsb. Manfaat konsep bagi kehidupan manusia Frankel mengidentifikasikan kegunaan konsep bagi kehidupan manusia 1. Konsep berguna untuk menjelaskan sesuatu yang di anggap rumit atau keterangan yang panjang 2. Konsep berguna untu mengkonseptualisasikan sesuatu secara cermat melalui simbol-simbol. 3. Konsep berguna sebagai mata rantai penghubung atapun katalisasi antar disiplin ilmu,baik yang bersifat interdisipliner,multidisipliner,maupun lintas disipliner. 4. Konsep dapat berfungsi memudahkan kita untuk memecahkan masalah. 5. Membuat klasifikasi atau identifikasi atas suatu hal PERANAN GENERALISASI (Banks) generalisasi adalah pernyataan hubungan dua konsep atau lebih. Generalisasi dapat di susun dalam bentuk dan ruang lingkup yang sederhana sampai kepada yang luas dan konpleks. 1. High order generalizations di sebut juga laws atau principles,yaitu generalisasi yang pemakaiannya secara universal. 2. Intermediate level generalizations,ialah generalisasi yang digunakan di kawasan tertentu dan kebudayaan tertentu. 3. Law order generalizations,yaitu generalisasi yang di gunakan atas data dari dua atau tiga sampel kecil,misalnya tentang sekelompok kota pada satu kawasan tertentu. • Tipenya generalasasi (Fraenkel): 1. Generalisasi Deskriptif,yaitu suatu ganeralisasi yang hanya mendeskripsikan suatu hubungan yang ada. 2. Generalisasi kausal,yaitu suatu generalisasi yang menjelaskan hubungan sebab akibat terjadinya suatu peristiwa. 3. Generalisasi korelatif,suatu generalisasi yang menunjukkan adanya hubungan satu sama lain. 4. Generalisasi kondisional,yaitu generalisasi yang menyarankan apa yang akan terjadi jika seandainya suatu kondisi khusus dilaksanakan dengan demikian adanya suatu parsyaratan khusus Fungsi Teori Menurut Supper dan kerlinger 1. Berguna sebagai kerangka kerja untuk melakukan penelitian. Kerangka kerja merupakan sebuah proses yang bersifat rasional, kognitif, teleologis. 1. Aktivitas rasional,berarti kegiatan yang mempergunakan kemampuan pikiran untuk bernalar yang berbeda aktivitas berdasarkan perasaan dan naluri. 2. Aktivitas kognitif,pada hakikatnya merupakan rangkaian kegiatan intelektual manusia yang melahirkan ilmu. 3. Aktivitas teleologis,mengarah pada tujuan tertentu karena para teoretikus maupun ilmuwan dalam melakukun aktivitas ilmiah memiliki tujuan-tujuan yang ingin di capai. 2. 3. 4. 5. Teori memberikan suatu kerangka kerja bagi pengorganisasian butir-butir informasi tertentu.Hal itu dapat di pahami karena semua teori pada hakikatnya berusaha untuk memenuhi fungsi itu Teori mengungkapkan kompleksitas peristiwa-peristiwa yang tampaknya sederhana. Kejadian yang relatif sederhana, yaitu tentang proses imitasi modeling ternyata kompleks karena memiliki implikasi yang kuas bagi teori belajar pembelajarannya Teori mengorganisasikan kembali pengalaman-pangalaman sebelumnya, pengetahuan,keberadaan teori-teori lama mutlak di adakan peninjauan kembali untuk di kaja dan di uji validitas dan relevansinya secara mendalam. Teori berfungsi untuk melakukan prediksi dan kontrol . Jika dengan menggunakan suatu teori kita mampu membuat prediksi yang akurat maka teori itu akan terkontrol