Bahan komsel 19 – 24 September 2016 THE WATER OF LIFE Mari kita buka Yohanes 4:39, inilah suatu bagian cerita Alkitab yang menceritakan dalam suatu kisah ada seorang wanita yang sedang menimba air di suatu sumur, sepintas terlihat tidak ada sesuatu yang aneh, tapi jika kita telusuri kebiasaan para wanita saat itu jika mereka menimba air pasti pergi bersama-sama secara berkelompok dan biasanya dipagi hari, lalu mengapa wanita ini menimba pada siang hari dan sendirian. Jika kita baca keseluruhan dari Yohanes 4:1-18 kita akan menemukan kenapa wanita tersebut menimba air di sumur sendirian, dari apa yang dibaca bisa kita tarik kesimpulan kemungkinan besar wanita tersebut adalah pelacur yang dipelihara oleh 5 laki-laki sebagai wanita penghibur. Dan kita baca lagi secara perlahan Yohanes 4:39, lalu bagaimana mungkin seorang wanita yang tadinya tidak berharga, seorang pendosa dan Alkitab menuliskan banyak orang Samaria di kota itu malah menjadi percaya pada Tuhan Yesus justru karena kesaksiaan wanita tersebut, apa yang membuat wanita tersebut menjadi wanita yang sangat berbeda waktu di sumur menimba air lalu setelah itu malah dengan berani dan lantang memberi kesaksiaan hidupnya membuka dosa-dosanya pada banyak orang, kita buka Yohanes 4:14 bukankah wanita tersebut sudah bertemu dengan Sang sumber air kehidupan yaitu Tuhan Yesus Kristus yang sudah mengubah hidupnya. Untuk itu kita akan belajar 2 ciri orang yang sudah minum dari sumber air kehidupan yaitu Kristus. 1. Pulih total Ciri pertama dapat kita deteksi dalam kehidupan kita, Yohanes 4:17-18, bagaimana ketika itu Tuhan Yesus berkata tanpa tedeng aling-aling menyatakan apa yang dikerjakan oleh wanita samaria tersebut sebenarnya adalah hal yang sangat memalukan. Bagaimana jika kita diposisi wanita tersebut, ketika mungkin selama ini kita dengan pintarnya menyembunyikan dosa dengan ditutup-tutupi secara sempurna dikemas dengan begitu baiknya lalu secara tiba-tiba satu ketika seperti petir di tengah hari bolong, Yesus tahu semuanya dan berkata dengan terang-terangan akan dosa yang selama ini kita tutupi, kira-kira apa respon kita? Mungkinkah kita berani keliling kota dan berkata kepada semua orang tentang dosa-dosa kita? Jika kita mempunyai suatu luka dan lama-kelamaan luka tersebut memerah lalu bernanah apakah saudara mengijinkan seseorang memegang serta menekannya, secara reflex pasti saudara lindungi bagian luka tersebut agar tidak tersentuh oleh orang lain, tapi ketika luka tersebut sudah pulih total maka siapapun yang memegangnya kita tidak akan terusik. Respon kita terhadap teguran dari suara kebenaran memang seringkali bertentangan karena kebenaran seringkali menyakitkan dan tidak sedikit yang menimbulkan rasa malu tapi itulah kebenaran dan ketika dia telah minum dari sumber air kehidupan yang adalah Kristus sehingga dia telah pulih total atau tidak malu lagi sebab dosanya sudah benar-benar hilang dan dihapuskan. 2. Memiliki kerendahan hati Ciri yang kedua kita baca kitab Ezra 1:1-3, kita akan melihat satu tokoh seorang raja negeri Persia, bagaimana Tuhan bisa memakai Koresh untuk tugas yang mulia dan bagaimana dia bisa memahami rencana Agung Tuhan. Jika kita cermati ayat yang ke 2 Koresh mengakui bahwa Tuhanlah yang mengaruniakan semua kerajaan kepada Koresh bukan oleh kekuatannya sendiri, jika kita bandingkan dengan raja Babel yaitu Nebukadnezar pada Kitab Daniel 4:28-30, kesombongan serta keangkuhan yang terlihat bagaimana Nebukadnezar menjadi Tuhan atas dirinya sendiri dan akhir hidup Nebukadnezar tidak mendatangkan berkat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Kita kembali kepada Koresh bagaimana karena kerendahan hatinya yang mengakui semua yang ada padanya semua berasal dari Tuhan maka dia bisa dipakai Tuhan untuk mengerjakan tugas yang begitu besar sekalipun dia bukan dari bangsa Yahudi. Conclusion Setelah kita belajar 2 ciri orang yang sudah minum dari sumber air kehidupan maka hidupnya berubah total, seperti yang kita lihat pada wanita Samaria yang hidupnya sudah pulih total karena ia meresponi teguran yang datang kepadanya serta mengakuinya dan bukankah lukanya sudah sembuh sehingga kita melihat perubahan bagaimana perkataan wanita Samaria yang kesaksiaan hidupnya adalah kesaksiaan hidup yang jujur, terbuka, dan tidak mencari kemuliaan diri sendiri sehingga kesaksiaan wanita tersebut mampu memenangkan banyak jiwa. Dan ciri yang kedua adalah kerendahan hati yang terlihat pada raja Persia yang bernama Koresh sehingga dia bisa dipakai Tuhan untuk suatu maksud tujuan yang mulia, jika kita rindu agar melalui hidup dan pekerjaan kita dapat dipakai Tuhan untuk rencana besar Tuhan maka pastikan ada kerendahan hati yang mengakui kedaulatan Tuhan di dalam setiap aspek kehidupan kita. Sharing 1. Beranikah saudara terbuka dan mengakui dosa saudara di hadapan Tuhan dan meninggalkan dosa tersebut? 2. Apa respon saudara jika ada orang yang menegur atas dosa yang saudara tutupi selama ini? Bahan komsel 19 – 24 September 2016 Bahan komsel 19 – 24 September 2016 THE WATER OF LIFE THE WATER OF LIFE Mari kita buka Yohanes 4:39, inilah suatu bagian cerita Alkitab yang menceritakan dalam suatu kisah ada seorang wanita yang sedang menimba air di suatu sumur, sepintas terlihat tidak ada sesuatu yang aneh, tapi jika kita telusuri kebiasaan para wanita saat itu jika mereka menimba air pasti pergi bersama-sama secara berkelompok dan biasanya dipagi hari, lalu mengapa wanita ini menimba pada siang hari dan sendirian. Jika kita baca keseluruhan dari Yohanes 4:1-18 kita akan menemukan kenapa wanita tersebut menimba air di sumur sendirian, dari apa yang dibaca bisa kita tarik kesimpulan kemungkinan besar wanita tersebut adalah pelacur yang dipelihara oleh 5 laki-laki sebagai wanita penghibur. Dan kita baca lagi secara perlahan Yohanes 4:39, lalu bagaimana mungkin seorang wanita yang tadinya tidak berharga, seorang pendosa dan Alkitab menuliskan banyak orang Samaria di kota itu malah menjadi percaya pada Tuhan Yesus justru karena kesaksiaan wanita tersebut, apa yang membuat wanita tersebut menjadi wanita yang sangat berbeda waktu di sumur menimba air lalu setelah itu malah dengan berani dan lantang memberi kesaksiaan hidupnya membuka dosa-dosanya pada banyak orang, kita buka Yohanes 4:14 bukankah wanita tersebut sudah bertemu dengan Sang sumber air kehidupan yaitu Tuhan Yesus Kristus yang sudah mengubah hidupnya. Untuk itu kita akan belajar 2 ciri orang yang sudah minum dari sumber air kehidupan yaitu Kristus. Mari kita buka Yohanes 4:39, inilah suatu bagian cerita Alkitab yang menceritakan dalam suatu kisah ada seorang wanita yang sedang menimba air di suatu sumur, sepintas terlihat tidak ada sesuatu yang aneh, tapi jika kita telusuri kebiasaan para wanita saat itu jika mereka menimba air pasti pergi bersama-sama secara berkelompok dan biasanya dipagi hari, lalu mengapa wanita ini menimba pada siang hari dan sendirian. Jika kita baca keseluruhan dari Yohanes 4:1-18 kita akan menemukan kenapa wanita tersebut menimba air di sumur sendirian, dari apa yang dibaca bisa kita tarik kesimpulan kemungkinan besar wanita tersebut adalah pelacur yang dipelihara oleh 5 laki-laki sebagai wanita penghibur. Dan kita baca lagi secara perlahan Yohanes 4:39, lalu bagaimana mungkin seorang wanita yang tadinya tidak berharga, seorang pendosa dan Alkitab menuliskan banyak orang Samaria di kota itu malah menjadi percaya pada Tuhan Yesus justru karena kesaksiaan wanita tersebut, apa yang membuat wanita tersebut menjadi wanita yang sangat berbeda waktu di sumur menimba air lalu setelah itu malah dengan berani dan lantang memberi kesaksiaan hidupnya membuka dosa-dosanya pada banyak orang, kita buka Yohanes 4:14 bukankah wanita tersebut sudah bertemu dengan Sang sumber air kehidupan yaitu Tuhan Yesus Kristus yang sudah mengubah hidupnya. Untuk itu kita akan belajar 2 ciri orang yang sudah minum dari sumber air kehidupan yaitu Kristus. 1. Pulih total Ciri pertama dapat kita deteksi dalam kehidupan kita, Yohanes 4:17-18, bagaimana ketika itu Tuhan Yesus berkata tanpa tedeng aling-aling menyatakan apa yang dikerjakan oleh wanita samaria tersebut sebenarnya adalah hal yang sangat memalukan. Bagaimana jika kita diposisi wanita tersebut, ketika mungkin selama ini kita dengan pintarnya menyembunyikan dosa dengan ditutup-tutupi secara sempurna dikemas dengan begitu baiknya lalu secara tiba-tiba satu ketika seperti petir di tengah hari bolong, Yesus tahu semuanya dan berkata dengan terang-terangan akan dosa yang selama ini kita tutupi, kira-kira apa respon kita? Mungkinkah kita berani keliling kota dan berkata kepada semua orang tentang dosa-dosa kita? Jika kita mempunyai suatu luka dan lama-kelamaan luka tersebut memerah lalu bernanah apakah saudara mengijinkan seseorang memegang serta menekannya, secara reflex pasti saudara lindungi bagian luka tersebut agar tidak tersentuh oleh orang lain, tapi ketika luka tersebut sudah pulih total maka siapapun yang memegangnya kita tidak akan terusik. Respon kita terhadap teguran dari suara kebenaran memang seringkali bertentangan karena kebenaran seringkali menyakitkan dan tidak 1. Pulih total Ciri pertama dapat kita deteksi dalam kehidupan kita, Yohanes 4:17-18, bagaimana ketika itu Tuhan Yesus berkata tanpa tedeng aling-aling menyatakan apa yang dikerjakan oleh wanita samaria tersebut sebenarnya adalah hal yang sangat memalukan. Bagaimana jika kita diposisi wanita tersebut, ketika mungkin selama ini kita dengan pintarnya menyembunyikan dosa dengan ditutup-tutupi secara sempurna dikemas dengan begitu baiknya lalu secara tiba-tiba satu ketika seperti petir di tengah hari bolong, Yesus tahu semuanya dan berkata dengan terang-terangan akan dosa yang selama ini kita tutupi, kira-kira apa respon kita? Mungkinkah kita berani keliling kota dan berkata kepada semua orang tentang dosa-dosa kita? Jika kita mempunyai suatu luka dan lama-kelamaan luka tersebut memerah lalu bernanah apakah saudara mengijinkan seseorang memegang serta menekannya, secara reflex pasti saudara lindungi bagian luka tersebut agar tidak tersentuh oleh orang lain, tapi ketika luka tersebut sudah pulih total maka siapapun yang memegangnya kita tidak akan terusik. Respon kita terhadap teguran dari suara kebenaran memang seringkali bertentangan karena kebenaran seringkali menyakitkan dan tidak sedikit yang menimbulkan rasa malu tapi itulah kebenaran dan ketika dia telah minum dari sumber air kehidupan yang adalah Kristus sehingga dia telah pulih total atau tidak malu lagi sebab dosanya sudah benar-benar hilang dan dihapuskan. 2. sedikit yang menimbulkan rasa malu tapi itulah kebenaran dan ketika dia telah minum dari sumber air kehidupan yang adalah Kristus sehingga dia telah pulih total atau tidak malu lagi sebab dosanya sudah benar-benar hilang dan dihapuskan. Memiliki kerendahan hati Ciri yang kedua kita baca kitab Ezra 1:1-3, kita akan melihat satu tokoh seorang raja negeri Persia, bagaimana Tuhan bisa memakai Koresh untuk tugas yang mulia dan bagaimana dia bisa memahami rencana Agung Tuhan. Jika kita cermati ayat yang ke 2 Koresh mengakui bahwa Tuhanlah yang mengaruniakan semua kerajaan kepada Koresh bukan oleh kekuatannya sendiri, jika kita bandingkan dengan raja Babel yaitu Nebukadnezar pada Kitab Daniel 4:28-30, kesombongan serta keangkuhan yang terlihat bagaimana Nebukadnezar menjadi Tuhan atas dirinya sendiri dan akhir hidup Nebukadnezar tidak mendatangkan berkat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Kita kembali kepada Koresh bagaimana karena kerendahan hatinya yang mengakui semua yang ada padanya semua berasal dari Tuhan maka dia bisa dipakai Tuhan untuk mengerjakan tugas yang begitu besar sekalipun dia bukan dari bangsa Yahudi. 2.. Memiliki kerendahan hati Ciri yang kedua kita baca kitab Ezra 1:1-3, kita akan melihat satu tokoh seorang raja negeri Persia, bagaimana Tuhan bisa memakai Koresh untuk tugas yang mulia dan bagaimana dia bisa memahami rencana Agung Tuhan. Jika kita cermati ayat yang ke 2 Koresh mengakui bahwa Tuhanlah yang mengaruniakan semua kerajaan kepada Koresh bukan oleh kekuatannya sendiri, jika kita bandingkan dengan raja Babel yaitu Nebukadnezar pada Kitab Daniel 4:28-30, kesombongan serta keangkuhan yang terlihat bagaimana Nebukadnezar menjadi Tuhan atas dirinya sendiri dan akhir hidup Nebukadnezar tidak mendatangkan berkat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Kita kembali kepada Koresh bagaimana karena kerendahan hatinya yang mengakui semua yang ada padanya semua berasal dari Tuhan maka dia bisa dipakai Tuhan untuk mengerjakan tugas yang begitu besar sekalipun dia bukan dari bangsa Yahudi. Conclusion Setelah kita belajar 2 ciri orang yang sudah minum dari sumber air kehidupan maka hidupnya berubah total, seperti yang kita lihat pada wanita Samaria yang hidupnya sudah pulih total karena ia meresponi teguran yang datang kepadanya serta mengakuinya dan bukankah lukanya sudah sembuh sehingga kita melihat perubahan bagaimana perkataan wanita Samaria yang kesaksiaan hidupnya adalah kesaksiaan hidup yang jujur, terbuka, dan tidak mencari kemuliaan diri sendiri sehingga kesaksiaan wanita tersebut mampu memenangkan banyak jiwa. Dan ciri yang kedua adalah kerendahan hati yang terlihat pada raja Persia yang bernama Koresh sehingga dia bisa dipakai Tuhan untuk suatu maksud tujuan yang mulia, jika kita rindu agar melalui hidup dan pekerjaan kita dapat dipakai Tuhan untuk rencana besar Tuhan maka pastikan ada kerendahan hati yang mengakui kedaulatan Tuhan di dalam setiap aspek kehidupan kita. Conclusion Setelah kita belajar 2 ciri orang yang sudah minum dari sumber air kehidupan maka hidupnya berubah total, seperti yang kita lihat pada wanita Samaria yang hidupnya sudah pulih total karena ia meresponi teguran yang datang kepadanya serta mengakuinya dan bukankah lukanya sudah sembuh sehingga kita melihat perubahan bagaimana perkataan wanita Samaria yang kesaksiaan hidupnya adalah kesaksiaan hidup yang jujur, terbuka, dan tidak mencari kemuliaan diri sendiri sehingga kesaksiaan wanita tersebut mampu memenangkan banyak jiwa. Dan ciri yang kedua adalah kerendahan hati yang terlihat pada raja Persia yang bernama Koresh sehingga dia bisa dipakai Tuhan untuk suatu maksud tujuan yang mulia, jika kita rindu agar melalui hidup dan pekerjaan kita dapat dipakai Tuhan untuk rencana besar Tuhan maka pastikan ada kerendahan hati yang mengakui kedaulatan Tuhan di dalam setiap aspek kehidupan kita. Sharing 1. Beranikah saudara terbuka dan mengakui dosa saudara di hadapan Tuhan dan meninggalkan dosa tersebut? 2. Apa respon saudara jika ada orang yang menegur atas dosa yang saudara tutupi selama ini? Sharing 1. Beranikah saudara terbuka dan mengakui dosa saudara di hadapan Tuhan dan meninggalkan dosa tersebut? 2. Apa respon saudara jika ada orang yang menegur atas dosa yang saudara tutupi selama ini?