Makalah Kimia Dasar 1

advertisement
ATOM
(Makalah Kimia Dasar 1)
Oleh
ANISA SEKAR P
K3311007
BAYU ANTRAKUSUMA
K3311011
CHICI YULIANA NADI
K3311013
CHRISTIYANTO INDRA P
K3311014
FERA ASTUTI
K3311028
HANS FITRHIA FAJRI
K3311035
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
i KATA PENGANTAR
Penulis selalu mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, berkah dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah Kimia Dasar 1 tentang Atom.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu,penulis mengharapkan
kritik dan saran yang
membangun untuk menjadikan makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Surakarta, 20 September 2011
Penulis
ii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR ...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................
1
B. Permasalahan...............................................................................
2
C. Maksud dan Tujuan....................................................................
2
BAB II LAPORAN HASIL OBSERVASI STUDI WISATA
A. Perkembangan Teori Dasar Atom............................................. 3
1. John Dalton.......................................................................
3
2. Joseph John Thomson......................................................
6
3. Ernest Rutherford.............................................................
8
4. Niels Bohr..........................................................................
9
B. Elektron, Proton, Neutron sebagai Partikel Dasar Atom....... 12
1. Elektron.............................................................................
12
2. Proton................................................................................
14
3. Neutron.............................................................................
14
C. Spektrum Atom Hidrogen (Model Atom Bohr)...................... 15
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan..................................................................................
21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
27
iii BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam sehari-hari kita sering mendengar kata ‘atom’. Istilah atom berasal
dari Bahasa Yunani (τομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti tidak dapat
dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi disebut juga
dengan partikel terkecil yang tidak dapat dibelah lagi. Dalam ilmu Kimia dan
Fisika, atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas
proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral.
Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama
kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18,
para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan
bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan
metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para
fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di
dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.
Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian
berhasil memodelkan atom.
B. PERMASALAHAN
Dari latar belakang yang disebutkan di atas, Penulis menemukan
permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan teori dasar atom?
2. Apa yang dimaksud dengan proton, neutron, dan elektron sebagai
partikel dasar atom?
3. Bagaimana perkembangan model atom Bohr (spektrum atom
hidrogen)
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Karya tulis diharapkan dapat membantu para pembaca untuk mengetahui
lebih mengenai :
1. Perkembangan teori dasar atom
2. Proton, neutron, dan elektron sebagai partikel dasar atom
3. Spektrum atom hidrogen (model atom Bohr)
1 http://contoh.in Selain itu karya tulis ini disusun sebagai tugas kuliah Prodi Pendidikan
Kimia dalam mata pelajaran Kimia Dasar 1.
2 http://contoh.in BAB II
LAPORAN HASIL
A. PERKEMBANGAN TEORI DASAR ATOM
Sejarah mencatat terdapat banyak ilmuwan yang meneliti
perkembangan atom. Ada beberapa ilmuwan yang menemukan sifat-sifat
atom dan dicetuskan dalam teorinya. Ilmuwan-ilmuwan tersebut adalah :
1. John Dalton
John Dalton adalah pencetus teori atom. Ia terkenal karena teorinya
yang membangkitkan kembali istilah "atom". Dalam buku
karangannya yang berjudul New System of Chemical Philosophy ia
berhasil merumuskan hal tentang atom sekitar tahun 1803. John Dalton
hidup pada masa 1766-1844. Ia menyatakan bahwa materi terdiri atas
atom yang tidak dapat dibagi lagi. Tiap-tiap unsur terdiri atas atomatom dengan sifat dan massa identik, dan senyawa terbentuk jika atom
dari berbagai unsur bergabung dalam komposisi yang tetap.
John Dalton-lah ilmuwan Inggris yang di awal abad ke-19
mengedepankan hipotesa atom ke dalam kancah ilmu pengetahuan.
Dengan perbuatan ini, dia menyuguhkan ide kunci yang
memungkinkan kemajuan besar di bidang kimia sejak saat itu.
Meskipun terminologinya agak sedikit berbeda dengan yang kita
gunakan sekarang, Dalton dengan jelas mengemukakan konsep tentang
atom, molekul, elemen dan campuran kimia. Dia perjelas itu bahwa
meski jumlah total atom di dunia sangat banyak, tetapi jumlah dari
pelbagai jenis yang berbeda agak kecil. (Buku aslinya mencatat 20
elemen atau kelompok atom; kini sedikit di atas 100 elemen sudah
diketahui).
Meskipun perbedaan tipe atom berlainan beratnya, Dalton tetap
berpendapat bahwa tiap dua atom dari kelompok serupa adalah sama
dalam semua kualitasnya, termasuk "mass" (kuantitas material dalam
suatu benda diukur dari daya tahan terhadap perubahan gerak). Dalton
memasukkan di dalam bukunya satu daftar yang mencatat berat relatif
dari pelbagai jenis atom yang berbeda-beda, daftar pertama yang
pernah disiapkan orang dan merupakan kunci tiap teori kuantitatif
atom.
Dalton juga menjelaskan dengan gamblang bahwa tiap dua
molekul dari gabungan kimiawi yang sama terdiri dari kombinasi atom
serupa. (Misalnya, tiap molekul "nitrous oxide" (N2O) terdiri dari dua
atom nitrogen dan satu atom oxygen). Dari sini membentuk sesuatu
gabungan kimiawi tertentu --tak peduli bagaimana bisa disiapkan atau
di mana diperoleh-- senantiasa terdiri dari elemen yang sama dalam
proporsi berat yang sepenuhnya sama. Ini adalah "hukum proporsi
pasti," yang telah diketemukan secara eksperimentil oleh Joseph Louis
Proust beberapa tahun lebih dulu.
Begitu meyakinkan cara Dalton menyuguhkan teori ini, sehingga
dalam tempo dua puluh tahun dia sudah diterima oleh mayoritas
ilmuwan. Lebih jauh dari itu, ahli-ahli kimia mengikuti program yang
3 http://contoh.in diusulkan oleh bukunya: tentukan secara persis berat relatif atom;
analisa gabungan kimiawi dari beratnya; tentukan kombinasi yang
tepat dari atom yang membentuk tiap kelompok molekul yang punya
kesamaan ciri. Keberhasilan dari program ini sudah barang tentu luar
biasa.
Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus.
Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa benda itu berbentuk
pejal. Dalam perenungannya Dalton mengemukakan postulatnya
tentang atom.
a) Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat keci yang
dinamakan dengan atom
b) Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama
c) Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula
d) Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur
lain dengan reaksi kimia, atom tidak dapat dimusnahkan dan
atom juga tidak dapat dihancurkan
e) Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom
yang disebut molekul
f) Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur
adalah tetap.
Teori atom Dalton mulai membangkitkan minat terhadap penelitian
mengenai model atom. Namun, teori atom Dalton memiliki
kekurangan, yaitu tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat
menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat
menghantarkan arus listrik padahal listrik adalah elektron yang
bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus
listrik.
2. Joseph John Thomson
Kelemahan dari teori yang diajukan Dalton diperbaiki oleh JJ.
Thomson. Dia memfokuskan pada muatan listrik yang ada dalam
sebuah atom. Dengan eksperimen menggunakan sinar kotoda,
membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom
dan partikel tersebut adalah elektron. Thomson juga memastikan
bahwa atom bersifat netral, sehingga diadalam atom juga terdapat
partikel yang bermuatan positif.
Selanjutnya Thomson mengajukan model atom, yang dinyatakan
bahwa atom merupakan bola yang bermuatan positif, dan elektron
tersebar dipermukaannya, seperti roti ditaburi kismis atau seperti kue
onde-onde dimana permukaannya tersebar wijen.
Model atom Thomson didasarkan pada asumsi bahwa massa
elektron lebih kecil dari massa atom, dan elektron merupakan partikel
penyusun atom. Karena atom bermuatan netral, maka elektron yang
bermuatan negatif akan menetralkan suatu muatan positif dalam atom.
Hal ini mendukung keberadaan proton dalam atom
Model atom Thomson diuji oleh penelitian yang dilakukan oleh
Philipp Lenard pada tahun 1903, yang mempelajari tentang pengaruh
fotolistrik. Ia mengamati perilaku elektron yang menembus lempeng
4 http://contoh.in alumunium yang sangat tipis dengan cara memodifikasi tabung sinar
katode dan menempatkan lempeng tersebut di dalamnya. Jika model
atom Thomson benar, maka akan ada banyak berkas elektron yang
dibelokkan setelah menembus lempeng alumunium, hal ini disebabkan
elektron telah kehilangan energi yang banyak karena menabrak
elektron yang tersebar merata dalam muatan positif atom. Akan tetapi,
ia mengamati bahwa sebagian besar elektron tidak dibelokkan. Hal ini
membuktikan bahwa model atom Thomson yang menyatakan bahwa
elektron tersebar merata dalam muatan positif atom, adalah tidak
benar.
3. Ernest Rutherford
Pada tahun 1911 Ernest Rutherford bermaksud melanjutkan
penelitian Philipp Lenard, hanya saja Rutherford mengganti partikel
elektron dengan partikel dan lempeng alumunium dengan lempeng
emas.
Setelah penembakan partikel terhadap lempeng emas, Rutherford
menyimpulkan:
a) Sebagian besar ruang dalam atom adalah ruang
hampa/kosong. Hal ini didasarkan adanya berkas partikel
yang tidak dibelokkan atau tetap diteruskan.
b) Adanya suatu bagian yang sangat kecil dan padat dalam atom
yang disebut inti atom. Hal ini dibuktikan oleh partikel yang
dipantulkan kembali oleh atom dengan jumlah yang kecil.
c) Adanya muatan inti yang sejenis dengan muatan partikel
yaitu muatan positif (proton). Hal ini didasarkan adanya
berkas partikel yang dibelokkan akibat terjadi gaya tolakmenolak dengan muatan listrik yang sejenis.
Hasil penelitian Rutherford sekaligus menggantikan model atom
Thomson, Rutherford mengajukakan model atom yang menyatakan
bahwa atom tersusun dari inti yang bermuatan positif dikelilingi oleh
elektron-elektron yang bermuatan negatif, seperti planet mengelilingi
matahari. Massa atom terpusat pada inti dan sebagian besar volum
atom merupakan ruang hampa/kosong. Karena atom bersifat netral,
maka jumlah muatan positif dalam inti (proton) harus sama dengan
jumlah elektron.
Tidak beberapa lama Rutherford mengajukan model atomnya,
ternyata terdapat beberapa kelemahan. Model atom Rutherford bersifat
tidak stabil karena bertentangan dengan hukum fisika klasik Maxwell.
Berdasarkan hukum tersebut, jika ada partikel bermuatan (elektron)
mengelilingi inti atom yang memiliki muatan yang berlawanan
(proton) maka elektron akan memiliki percepatan dan memancarkan
energi berupa gelombang elektromagnetik, dengan demikian lama
kelamaan elektron akan kehilangan energinya. Akibatnya, jari-jari
lintasan semakin kecil, hingga suatu saat elektron akan bergabung inti
atom. Padahal kenyataannya, atom bersifat stabil sehingga elektron
tidak bergabung dengan inti atom.
5 http://contoh.in 4. Niels Bohr
Niels Henrik David Bohr yang lahir 7 Oktober 1885 di
Kopenhagen. Beliau meinggal 18 November 1962 pada umur 77
tahun. Dia meraih gelar doktor fisika dari Universitas Copenhagen
pada 1911. Tak lama sesudah itu dia pergi ke Cambridge, Inggris. Di
situ dia belajar di bawah asuhan J.J. Thompson, ilmuwan kenamaan
yang menemukan elektron. Hanya dalam beberapa bulan sesudah itu
Bohr pindah lagi ke Manchester, belajar pada Ernest Rutherford yang
beberapa tahun sebelumnya menemukan nucleus (bagian inti) atom.
Adalah Rutherford ini yang menegaskan (berbeda dengan pendapatpendapat sebelumnya) bahwa atom umumnya kosong, dengan bagian
pokok yang berat pada tengahnya dan elektron di bagian luarnya. Tak
lama sesudah itu Bohr segera mengembangkan teorinya sendiri yang
baru serta radikal tentang struktur atom.
Teori Bohr memperkenalkan atom sebagai sejenis miniatur planet
mengitari matahari, dengan elektron-elektron mengelilingi orbitnya
sekitar bagian pokok, tetapi dengan perbedaan yang sangat penting:
bilamana hukum-hukum fisika klasik mengatakan tentang perputaran
orbit dalam segala ukuran, Bohr membuktikan bahwa elektronelektron dalam sebuah atom hanya dapat berputar dalam orbitnya
dalam ukuran spesifik tertentu. Atau dalam kalimat rumusan lain:
elektron-elektron yang mengitari bagian pokok berada pada tingkat
energi (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi.
Elektron dapat berpindah dari lapisan dalam ke lapisan luar jika
menyerap energi. Sebaliknya, elektron akan berpindah dari lapisan luar
ke lapisan lebih dalam dengan memancarkan energi.
Teori Bohr memperkenalkan perbedaan radikal dengan gagasan
teori klasik fisika. Beberapa ilmuwan yang penuh imajinasi (seperti
Einstein) segera bergegas memuji kertas kerja Bohr sebagai suatu
"masterpiece," suatu kerja besar; meski begitu, banyak ilmuwan
lainnya pada mulanya menganggap sepi kebenaran teori baru ini.
Percobaan yang paling kritis adalah kemampuan teori Bohr
menjelaskan spektrum dari hydrogen atom. Telah lama diketahui
bahwa gas hydrogen jika dipanaskan pada tingkat kepanasan tinggi,
akan mengeluarkan cahaya. Tetapi, cahaya ini tidaklah mencakup
semua warna, tetapi hanya cahaya dari sesuatu frekuensi tertentu. Nilai
terbesar dari teori Bohr tentang atom adalah berangkat dari hipotesa
sederhana tetapi sanggup menjelaskan dengan ketetapan yang
mengagumkan tentang gelombang panjang yang persis dari semua
garis spektral (warna) yang dikeluarkan oleh hidrogen. Lebih jauh dari
itu, teori Bohr memperkirakan adanya garis spektral tambahan, tidak
terlihat pada saat sebelumnya, tetapi kemudian dipastikan oleh para
pencoba. Sebagai tambahan, teori Bohr tentang struktur atom
menyuguhkan penjelasan pertama yang jelas apa sebab atom punya
ukuran seperti adanya. Ditilik dari semua kejadian yang meyakinkan
ini, teori Bohr segera diterima, dan di tahun 1922 Bohr dapat,hadiah
Nobel untuk bidang fisika.
6 http://contoh.in B. ELEKTRON, PROTON, NEUTRON SEBAGAI PARTIKEL DASAR
ATOM
1. Elektron
Teori atom Dalton menyatakan bahwa atom merupakan bagian
terkecil dari materi. Pada kenyataannya, atom dapat dibagi menjadi
partikel penyusunnya yaitu elektron, neutron dan proton. Hal ini
dibuktikan berdasarkan penelitian tentang arus listrik pada gas
bertekanan rendah. Penelitian dimulai pada tahun 1855 oleh Heinrich
Geissler, yang berhasil merancang tabung gelas bertekanan rendah
yang disebut tabung Geissler. Pada tahun 1859, Julius Plucker
menggunakan tabung Geissler alam percobaan elektrolisis gas,
didalam tabung ia memasang 2 plat elektrode, elektrode pada kutub
positif disebut anode, sedangkan elektrode pada kutub positif disebut
katode. Setelah diberi tegangan tinggi, ia mengamati adanya berkas
sinar yang dipancarkan dari katode. Namun Plucker menganggap sinar
tersebut sebagai cahaya listrik biasa.
Pada tahun 1876, Eugene Goldstein, menggunakan teknik yang
sama dengan Plucker, namun ia menamakan berkas sinar yang
dipancarkan dari katode sebagai sinar katode. Pertanyaan yang muncul
adalah apakah sinar katode itu sebagai gelombang elektromagnetik
atau partikel?
Wiliam Crookes, pada tahun 1880, memodifikasi tabung Geissler
untuk membuat vakum lebih baik, tabung ini disebut sebagi tabung
Crookes. Pengamatan Crookes tehadap karakteristik sinar katode dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a) Sinar katode merambat lurus.
b) Sinar katode membawa muatan karena dibelokkan dalam medan
magnet.
c) Sinar katode memiliki massa karena dapat memutar kincir kecil
dalam tabung.
d) Sinar katode menyebabkan materi seperti gas dan zat lain
berpijar.
e) Akhirnya Crookes menyimpulkan bahwa sinar katode adalah
partikel bermuatan.
Pada tahun 1891, George Johnston Stoney, berpendapat bahwa
sinar katode adalah partikel, ia menamakan sebagai elektron. Pada
tahun 1897, J.J. Thomson membuktikan bahwa sinar katode adalah
merupakan berkas partikel, dengan menggunakan tabung sinar katode
khusus.
7 http://contoh.in Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan
umumnya ditulis sebaga e-. Elektron tidak memiliki komponen dasar
ataupun substruktur apapun yang diketahui, sehingga ia dipercayai
sebagai partikel elementer. Elektron memiliki massa sekitar 1/1836
massa proton.
2. Proton
Proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar
1.6 × 10-19 coulomb dan massa 938 MeV (1.6726231 × 10-27 kg, atau
sekitar 1836 kali massa sebuah elektron).
Pada tahun 1886, Eugene Goldstein, membuktikan adanya muatan
positif. Pembuktian dilakukan menggunakan tabung sinar katode
dimana plat katode telah diberi lubang. Ia mengamati jalannya sinar
katode yang merambat menuju anode, tenyata terdapat sinar lain yang
bergerak dengan arah berlawanan melewati lubang pada plat katode.
Oleh karena arahnya berlawanan, maka sinar tersebut haruslah terdiri
dari muatan positif.
3. Neutron
Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak
bermuatan (netral) dan memiliki massa 940 MeV/c² (1.6749 × 10-27
kg, sedikit lebih berat dari proton.
Penemuan partikel neutron diawali oleh penelitian Rutherford,
dalam eksperimennya ia berusaha menghitung jumlah muatan positif
dalam inti atom dan massa inti atom dan ia mendapati bahwa massa
inti atom hanya setengah dari massa atom. Pada tahun 1920, William
Draper Harkins, berasumsi bahwa terdapat partikel lain dalam inti
atom selain proton, partikel itu bermassa hampir sama dengan proton
dan tidak bermuatan, ia menyebutnya sebagai neutron. Hingga tahun
1932, James Chadwick, membuktikan keberadaan partikel neutron.
Adanya penemuan neutron ini, membuat strukur atom semakin
jelas, bahwa atom tersusun atas inti atom dengan elektron mengelilingi
pada lintasan kulitnya. Inti atom terdiri dari proton yang bermuatan
positif dan neutron yang tidak bermuatan. Sedangkan elektron
bermuatan negatif.
C. SPEKTRUM ATOM HIDROGEN (MODEL ATOM BOHR)
Kunci sukses model atom Bohr adalah dalam menjelaskan formula
Rydberg mengenai garis-garis emisi spektral atom hidrogen; walaupun
formula Rydberg sudah dikenal secara eksperimental, tetapi tidak pernah
mendapatkan landasan teoretis sebelum model Bohr diperkenalkan. Tidak
hanya karena model Bohr menjelaskan alasan untuk struktur formula
8 http://contoh.in Rydberg, ia juga memberikan justifikasi hasil empirisnya dalam hal sukusuku konstanta fisika fundamental.
Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom
hidrogen. Sebagai sebuah teori, model Bohr dapat dianggap sebagai
sebuah pendekatan orde pertama dari atom hidrogen menggunakan
mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan dengan demikian
dapat dianggap sebagai model yang telah usang. Namun demikian, karena
kesederhanaannya, dan hasil yang tepat untuk sebuah sistem tertentu,
model Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan pada mekanika kuantum.
Berdasarkan analisis spektrum atom, Niels Bohr mengajukan
model atom sebagai berikut :
a. Dalam elektron terdapat lintasan-lintasan tertentu tempat elektron
dapat mengorbit inti tanpa disertai pemancaran atau menyerap
energi. lintasan itu, yang juga disebut kulit atom, adalah orbit
berbentuk lingkaran dengan jari-jari tertentu. tiap lintasan ditandai
dengan satu bilangan bulat yang disebut bilangan kuantum utama
(n), mulai dari 1, 2, 3, 4, dan seterusnya, yang dinyatakan dengan
lambang K, L, M, N, dan seterusnya. Lintasan pertama, dengan n =
1, dinamai kulit K, dan seterusnya. makin besar harga n (makin
jauh dari inti), makin besar energi elektron yang mengorbit pada
kulit itu.
b. Elektron hanya boleh berada pada lintasan-lintasan yang
diperbolehkan (lintasan yang ada), dan tidak boleh berada di antara
dua lintasan. lintasan yang akan ditempati oleh elektron bergantung
pada energinya. pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar),
elektron menempati tingkat energi terendah. keadaan seperti itu
disebut tingkat dasar (ground state).
c. elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain disertai
pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu energi. perpindahan
elektron ke kulit lebih dalam akan disertai penyerapan energi.
sebaliknya, perpindahan elektron ke kulit lebih dalam akan disertai
pelepasan energi.
Jika sebuah gas diletakkan di dalam tabung kemudian arus listrik
dialirkan ke dalam tabung, gas akan memancarkan cahaya. Cahaya yang
dipancarkan oleh setiap gas berbeda-beda dan merupakan karakteristik gas
tersebut. Cahaya dipancarkan dalam bentuk spektrum garis dan bukan
spektrum yang kontinu.
Kenyataan bahwa gas memancarkan cahaya dalam bentuk
spektrum garis diyakini berkaitan erat dengan struktur atom. Dengan
demikian, spektrum garis atomik dapat digunakan untuk menguji
kebenaran dari sebuah model atom.
9 http://contoh.in Spektrum garis membentuk suatu deretan warna cahaya dengan
panjang gelombang berbeda. Untuk gas hidrogen yang merupakan atom
yang paling sederhana, deret panjang gelombang ini ternyata mempunyai
pola tertentu yang dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis.
Beberapa orang yang lain kemudian menemukan deret-deret yang
lain selain deret Balmer sehingga dikenal adanya deret Lyman, deret
Paschen, Bracket, dan Pfund. Pola deret-deret ini ternyata serupa dan
dapat dirangkum dalam satu persamaan. Persamaan ini disebut deret
spektrum hidrogen.
Dalam model atom Rutherford, elektron berputar mengelilingi inti
atom dalam lintasan atau orbit. Elektron yang berputar dalam lintasan
seolah-olah bergerak melingkar sehingga mengalami percepatan dalam
geraknya. Menurut teori elektromagnetik, elektron yang mengalami
percepatan akan memancarkan gelombang elektromagnetik secara kontinu.
Ini berarti elektron lama kelamaan akan kehabisan energi dan jatuh ke
dalam tarikan inti atom. Ini berarti elektron tidak stabil. Di pihak lain
elektron memancarkan energi secara kontinu dalam spektrum kontinu. Ini
bertentangan dengan kenyataan bahwa atom memancarkan spektrum garis.
Ketidakstabilan elektron dan spektrum kontinu sebagai
konsekuensi dari model atom Rutherford tidak sesuai dengan fakta bahwa
atom haruslah stabil dan memancarkan spektrum garis. Diperlukan
penjelasan lain yang dapat menjelaskan kestabilan atom dan spektrum
garis atom hidrogen.
Model atom Bohr dikemukakan oleh Niels Bohr yang berusaha
menjelaskan kestabilan atom dan spektrum garis atom hidrogen yang tidak
dapat dijelaskan oleh model atom Rutherford. Model atom Bohr memuat
tiga postulat sebagai berikut.
a) di dalam atom hidrogen, elektron hanya dapat mengelilingi
lintasan tertentu tertentu yang diijinkan tanpa membebaskan
(melepaskan) energi. Lintasan ini disebut lintasan stasioner dan
memiliki energi tertentu yang sesuai.
b) elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
Energi dalam bentuk foton cahaya akan dilepaskan jika elektron
berpindah ke lintasan yang lebih dalam, sedangkan Energi dalam
bentuk foton cahaya akan diserapkan supaya elektron berpindah
ke lintasan yang lebih luar.
c) lintasan-lintasan stasioner yang diijinkan untuk ditempati
elektron memiliki momentum sudut yang merupakan kelipatan
bulat dari nilai atom.
Model atom Bohr berhasil menjelaskan kestabilan elektron dengan
memasukkan konsep lintasan atau orbit stasioner dimana elektron dapat
10 http://contoh.in berada di dalam lintasannya tanpa membebaskan energi. Spektrum garis
atomik juga merupakan efek lain dari model atom Bohr. Spektrum garis
adalah hasil mekanisme elektron di dalam atom yang dapat berpindah
lintasan dengan menyerap atau melepas energi dalam bentuk foton cahaya.
Dengan demikian, struktur atom berdasarkan model atom Bohr
adalah elektron dapat berada di dalam lintasan-lintasan stasioner dengan
energi tertentu. Lintasan elektron dapat juga dianggap sebagai tingkat
energi elektron.
Elektron yang berada di lintasan tertentu yang stasioner dengan
jari-jari tertentu dikatakan memiliki energi tertentu. Elektron yang berada
di lintasan ke-n berada pada jari-jari lintasan dan energi sebagai berikut.
Meskipun model atom Bohr dapat menjelaskan kestabilan atom
dan spektrum garis atom hidrogen, model atom Bohr tidak dapat
digunakan untuk menentukan spektrum atom berelektron banyak. Selain
itu, terdapat garis-garis spektra misterius akibat efek Zeeman yang masih
perlu penjelasan lebih lanjut. Ini adalah kelemahan model atom Bohr yang
masih belum lengkap walaupun sudah lebih maju dibanding model atom
Rutherford.
11 http://contoh.in BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Beradasarkan uraian pada BAB II
disimpulkan :
Laporan Hasil, maka dapat
1. Dalton dan Democritus adalah bahwa atom berbentuk pejal. Dalam
renungannya Dalton mengemukakan postulatnya tentang atom:
a. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang
dinamakan dengan atom
b. Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama
c. Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula
d. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur
lain dengan reaksi kimia, atom tidak dapat dimusnahkan dan
atom juga tidak dapat dihancurkan
e. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang
disebut molekul
f. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur
adalah tetap
model atom Dalton :
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model
atom.
Kelemahan model atom John Dalton :
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat
menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat
menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang
bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus
listrik.
2. J.J Thomson mengamati elektron. Dia menemukan bahwa semua atom
berisi elektron yang bermuatan negatif. Dikarenakan atom bermuatan
netral, maka setiap atom harus berisikan partikel bermuatan positif
agar dapat menyeimbangkan muatan negatif dari elektron. Kelebihan
model atom ini adalah membuktikan adanya partikel lain yang
bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian
terkecil dari suatu unsur. Kelemahannya ialah Model Thomson ini
tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola
atom tersebut.
12 http://contoh.in 3. Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar α pada
lempeng emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam
hipotesis model atom Rutherford.
a. Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong.
b. Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat
massa atom.
c. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yang sangat
tinggi.
d. Sebagian besar partikel α lewat tanpa mengalami
pembelokkan/hambatan. Sebagian kecil dibelokkan, dan sedikit
sekali yang dipantulkan.
Kelemahan Model Atom Rutherford
a. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi
inti
memancarkan
energi
dalam
bentuk
gelombang
elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan
kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti.
b. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana
letak elektron dan cara rotasinya terhadap ini atom.
c. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi
atom menjadi tidak stabil.
d. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
4. Model atom Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom
Rutherford.
Kelemahan teori atom Rutherford diperbaiki oleh Neils Bohr dengan
postulat bohr :
a. Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan
energi tertentu.
b. Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan
menyerap energi jika berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan
membebaskan energi jika berpindah ke orbit yang lebih dalam
Kelebihan model atom Bohr :
atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom Bohr :
a. Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
b. Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia
dengan baik, pengaruh medan magnet terhadap atom-atom, dan
spektrum atom yang berelektron lebih banyak.
5. Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan
umumnya ditulis sebaga e-. Elektron tidak memiliki komponen dasar
ataupun substruktur apapun yang diketahui, sehingga ia dipercayai
sebagai partikel elementer.[2] Elektron memiliki massa sekitar 1/1836
massa proton.
6. Proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1.6 ×
10-19 coulomb dan massa 938 MeV (1.6726231 × 10-27 kg, atau
sekitar 1836 kali massa sebuah elektron)
7. Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan
(netral) dan memiliki massa 940 MeV/c² (1.6749 × 10-27 kg, sedikit
lebih berat dari proton.
13 http://contoh.in 8. Berdasarkan analisis spektrum atom, Niels Bohr mengajukan model
atom sebagai berikut :
a. Dalam elektron terdapat lintasan-lintasan tertentu tempat elektron
dapat mengorbit inti tanpa disertai pemancaran atau menyerap
energi. lintasan itu, yang juga disebut kulit atom, adalah orbit
berbentuk lingkaran dengan jari-jari tertentu. tiap lintasan ditandai
dengan satu bilangan bulat yang disebut bilangan kuantum utama
(n), mulai dari 1, 2, 3, 4, dan seterusnya, yang dinyatakan dengan
lambang K, L, M, N, dan seterusnya. Lintasan pertama, dengan n =
1, dinamai kulit K, dan seterusnya. makin besar harga n (makin
jauh dari inti), makin besar energi elektron yang mengorbit pada
kulit itu.
b. Elektron hanya boleh berada pada lintasan-lintasan yang
diperbolehkan (lintasan yang ada), dan tidak boleh berada di antara
dua lintasan. lintasan yang akan ditempati oleh elektron bergantung
pada energinya. pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar),
elektron menempati tingkat energi terendah. keadaan seperti itu
disebut tingkat dasar (ground state).
c. Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain disertai
pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu energi. perpindahan
elektron ke kulit lebih dalam akan disertai penyerapan energi.
sebaliknya, perpindahan elektron ke kulit lebih dalam akan disertai
pelepasan energi.
14 http://contoh.in DAFTAR PUSTAKA
http://biografi.rumus.web.id/2011/06/biografi-john-dalton-pencetus-teori.html http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=2
59&uniq=2315 http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=2
59&uniq=2321 http://biografi.rumus.web.id/2011/06/biografi-niels-bohr-penemu-model-atom.html http://aktifisika.wordpress.com/2009/02/06/231/ http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/VERA%20N%20MUTIARA_060
1918/bohr.html
15 http://contoh.in 
Download