HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 2-5 TAHUN) Rina Nur Hidayati, Umu Maslahah ABSTRACT Preschool period is a period that occurred from late infancy to 2 years up to about the age of 5 years. At this age range a rapid growth in the frontal lobe that is characterized by the development of children's language skills, therefore, attempts to optimize growth and development in children is very important one of them by talking or communicating with the child, the child who got rich verbal environment of the elderly will be a positive benefit. The purpose of this study is to identify the relationship Parents Communication Pattern with Language Development Preschool (Age 2-5 Years) in PAUD Hidayatul Ilmi Tambak Agug Puri District Mojokerto Regency. Population more than 36 people with sampling a total sampling techniques. Independent variable in the study is the communication patterns of parents and the dependent variable is the language development of preschool. Design research analytic Cross sectional approach. The data were taken using a questionnaire. The results showed a relationship between parents communication patterns with language development of preschool children seen crosstab results obtained by 12 respondents (80%) using a pluralistic communication and 8 respondents (88,9%) using konsensual with the child's language development in accordance with 24 respondents (66.7%). This suggests that the good of communication pattern can stimulate children's language development. Families are expected to improve the delivery of stimulation in the form of good communication to the child, in the form of two-way communication between parents and children and more disscuse with children. Keywords: Parents communication pattern, Language development, Preschool 1. Pendahuluan –dengan sehari-hari mengajaknya Anak-anak bukanlah miniatur orang berkomunikasi (bercakap-cakap, membelai dewasa namun merupakan individu khusus dan mencium), bermain, dan lain-lain dapat yang akan melewati tahapan atau periode mengoptimalkan tumbuh kembang anak tumbuh kembang secara fleksible dan dan anak-anak yang mendapat lingkungan berkesinambungan 2005; verbal yang kaya dari orang tua meraih prasekolah banyak manfaat positif (Dowshen, 2009; Wong, 2008). (Nursalam, Periode merupakan periode yang terjadi mulai Santrock, 2007; Soetjiningsih, 2012). akhir masa bayi usia 2 tahun hingga sekitar Secara khusus, para peneliti usia 5 tahun. Dalam teori piaget anak menemukan bahwa kuantitas percakapan prasekolah orang memasuki tahapan tua kepada anak berhubungan praoperasional, pada tahap ini anak mulai langsung dengan pertumbuhan kosakata menggunakan kata-kata dan gambar dalam anak namun normalitas perkembangan menjelaskan dunianya yang menunjukkan bahasa dan bicara dapat ditentukan oleh adanya peningkatan pemikiran simbolis intensitas dan kualitas stimulasi yang dan melampui hubungan informasi sensori diberikan (Santrock, 2007). kemampuan penerimaan anak terhadap dan diperlukan pemahaman Anak usia ini juga mengalami stimulasi bahasa (Santrock, 2007; Subagyo peningkatan kosakata secara cepat dan pada & Wisnu, 2010). Kurangnya stimulasi usia 5 tahun anak-anak sudah memiliki berupa 2000 kata yang dapat mereka gunakan dengan untuk menentukan benda yang mereka terutama pada kemampuan bahasa (IDAI, kenal (Potter, 2005). Oleh karena itu, upaya 2010). untuk mengoptimalkan tumbuh kembang komunikasi mungkin keterlambatan berkaitan perkembangan Menurut profil kesehatan Indonesia pada awal-awal kehidupan bayi dan anak tahun sangat penting (Nursalam, 2005). sebanyak 27% balita terdapat gangguan Stimulasi mental seawal dan sedini mungkin diperlukan untuk 2008 di Indonesia ditemukan pertumbuhan dan sekitar 4-5% balita menunjang mengalami gangguan bicara dan bahasa. perkembangan, hal ini dapat dilakukan Dinas Kesehatan Kota Blitar bekerja sama dengan berbicara dengan anak (IDAI, dengan ikatan dokter anak Indonesia (IDAI) 2010). Stimulasi yang dilakukan oleh orang Jawa Timur dan divisi tumbuh kembang tua (ayah atau ibu) – yang merupakan orang anak dan remaja bagian pusat kesehatan terdekat dengan anak dalam kehidupan masyarakat RSU Dr Sutomo Surabaya menggelar kegiatan deteksi dini tumbuh anak lain atau dengan orang dewasa (IDAI, kembang anak massal (DDTKA-massal) di 2010). Sedangkan bila pola komunikasi Kota Blitar dengan metode kuesioner pra- orang tua positif atau baik kepada anak skrining perkembangan (KPSP) sebanyak akan memberikan dampak yang besar 6.005 anak, dengan hasil perkembangan terhadap perkembangan anak diantaranya anak 83,4% normal, 3,9% meragukan, 1,5% yaitu: membantu perkembangan kognitif diduga mengalami penyimpangan atau terutama bahasa anak, meningkatkan harga delay. Hasil DDST di Desa Tempuran pada diri, ketaatan yang lebih baik kepada bulan April 2009 (Herlina T., Subagyo & standar moral, kesesuain dengan harapan Agustin, 2010) kepada 6 anak usia 4-5 orang tua, dan berkurangnya permasalahan tahun didapatkan hasil tidak lulus 16,6% perilaku anak (Dowshen, 2009). pada sektor bahasa. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak, 2. Metode Penelitian a. Desain/Rancangan Penelitian salah satunya adalah faktor lingkungan Dalam penelitian ini menggunakan psikososial yaitu, stimulasi yang dilakukan desain penelitian non eksperimen. Jenis oleh orang tua dalam bentuk komunikasi penelitian yang (komunikasi verbal, non verbal maupun penelitian analitik pola komunikasi laissez-faire, protektif, penelitian hubungan antara dua variabel pluralistik dan konsensual) kepada anak. pada suatu situasi atau kelompok subjek. Cara dan komunikasi orang tua pada anak Untuk mengetahui korelasi antara suatu yang variabel dengan variabel lain tersebut digunakan adalah korelasi adalah salah sering menyebabkan keterlambatan, karena perkembangan diusahakan meniru dan variabel yang ada pada suatu objek, pembelajaran dari lingkungan dan bahasa kemudian diidentifikasi pula variabel lain tidak dipelajari dalam kevakuman sosial yang ada pada objek yang sama dan dilihat (Judarwanto, 2012; Santrock, 2007). apakah ada hubungan antara keduanya terjadi akibat proses Kesalahan komunikasi orang tua dapat kualitas mempengaruhi pencapaian perkembangan dengan mengidentifikasi (Notoatmodjo, 2007). dan kemampuan b. Populasi, Sampling dan Sampel berbicara dan bahasa anak. Anak mungkin 1) Populasi akan mencapai tolak ukur berbahasa, Pada penelitian ini populasinya adalah menyusun kalimat, pada tahap yang sesuai semua orang tua dan anak prasekolah di tapi tidak mampu atau lemah dalam PAUD Hidayatul Ilmi Tambak Agung berdiskusi/berkomunikasi dengan anak- Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto prasekolah dan perkembangan sosial sebanyak 36 orang. anak prasekolah. 2) Sampling Pengambilan sampling dalam d. Teknik Pengumpulan Data penelitian ini adalah Non Probability 1) Instrumen Sampling dengan jenis Total Sampling Instrumen yaitu teknik penentuan sampel bila penelitian ini adalah kuesioner yaitu semua sejumlah pertanyaan tertulis yang anggota populasi menjadi sampel (Nursalam, 2008). yang digunakan digunakan 3) Sampel untuk dalam memperoleh informasi dari responden dalam arti Besar sampel ini laporan tentang pribadinya, atau hal- adalah semua orang tua dan anak usia hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006). 2-5 tahun di PAUD Hidayatul Ilmi Kuesioner yang digunakan dalam Tambak penelitian ini Agung penelitian Kecamatan Puri adalah kuesioner Kabupaten Mojokerto sebanyak 36 tertutup. Kuesioner tertutup adalah orang. kuesioner yang jawabannya c. Identifikasi Variabel dan Definisi Independent (Variabel bebas) responden tinggal memilih. Penelitian ini dilakukan di PAUD Hidayatul Ilmi Tambak Agung Variabel independen merupakan variabel sehingga disediakan 2) Lokasi dan Waktu Penelitian Operasional 1) Variabel sudah yang menjadi Kecamatan Puri Kabupaten sebab Mojokerto, sedangkan penelitiannya perubahan atau timbulnya variabel dilakukan pada bulan Februari sampai dependen (terikat) (Hidayat, 2007). Mei 2013. Pengambilan data tanggal Variabel independen dalam penelitian 17-18 April 2013. ini adalah pola komunikasi orang tua. 2) Variabel Dependen (Variabel Terikat) Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas (Hidayat, 2007). Variabel dependen dalam penelitian perkembangan bahasa ini pada adalah anak 2. Hasil Penelitian a. Karakteristik Orang Tua Berdasarkan Pola Komunikasi Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hampir setengahnya orang tua menggunakan pola komunikasi pluralistik yaitu sebanyak 15 orang (41,7%) dan sebagian kecil orang tua menggunakan pola komunikasi konsensual yaitu sebanyak 9 komunikasi pluralistik yaitu sebanyak 15 orang (25%). responden (41,7%) dan hampir setengahnya b. Karakteristik Anak Berdasarkan Perkembangan Bahasa Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian dapat besar perkembangan bahasa anak sesuai yaitu sebanyak 24 responden (66,7%). Dengan Perkembangan Bahasa Anak prasekolah hasil penelitian, dapat diketahui bahwa 15 orang dari 36 responden yang menerapkan pola komunikasi pluralistik didapatkan hampir seluruhnya perkembangan bahasa anak sesuai yaitu sebanyak 12 responden (80%) dan dapat diketahui responden bahwa yang 9 orang dari menerapkan total pola komunikasi konsensual didapatkan hampir seluruhnya perkembangan bahasa sesuai yaitu sebanyak 8 responden (88,9%). Dari keterangan diatas, dapat diketahui semakin banyak orang tua yang menerapkan pola komunikasi pluralistik dan konsensual didapatkan perkembangan bahasa anak semakin sesuai, sehingga terdapat hubungan antara pola komunikasi orang tua dengan penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya dari responden (2006) bahwa komunikasi yang baik dan efektif (dua arah) dapat berfungsi sebagai pendidikan untuk mendorong perkembangan intelektual. Pola pluralistik dan konsensual merupakan jenis pola komunikasi yang tinggi dalam percakapan dan memiliki kebebasan dalam berpendapat. Hal ini didukung oleh penelitian Sari, dkk (2011) bahwa pada suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak akan mempercepat stimulasi anak untuk berkembang bahasanya. Hal ini menunjukkan bahwa pola komunikasi orang tua kepada anak cukup baik, pola komunikasi yang tinggi dalam percakapan adalah komunikasi yang cocok diterapkan kepada anak. Pola komunikasi orang tua yang baik juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu usia orang tua, dari data penelitian didapatkan orang tua yang menggunakan pola komunikasi pluralistik dan konsensual lebih banyak usia > 20 tahun (dewasa) sebanyak 15 responden (41,7%) menggunakan pola komunikasi pluralistik menggunakan konsensual. Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa seseorang yang a. Pola Komunikasi Orang Tua total Mundakir komunikasi 3. Pembahasan hasil pendapat dan 9 responden (25%) menggunakan pola perkembangan bahasa anak. Berdasarkan yaitu sebanyak 9 responden (25%). Menurut komunikasi c. Hubungan Pola Komunikasi Orang Tua Berdasarkan menggunakan pola komunikasi konsensual pola umurnya mencapai dewasa tengah akan lebih banyak pengalamannya sehingga mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki, tidak semakin berpikir matang dan logis. bahasa dengan kategori baik (advance). b. Perkembangan Bahasa Anak Prasekolah (2-5 tahun) bahwa memiliki perkembangan c. Analisa Hubungan Pola Komunikasi Orang Tua dengan Perkembangan Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bekerja sebagian besar Bahasa Anak Prasekolah di PAUD Hidayatul Ilmi perkembangan bahasa anak sesuai yaitu Kecamatan sebanyak 24 responden (66,7%) dari 36 Mojokerto Tambak Puri Agung Kabupaten responden. Hal ini sesuai dengan pendapat Yusuf (2011) bahwa hubungan yang sehat Dalam penelitian diketahui orang tua), memfasilitasi perkembangan perkembangan bahasa anak yang sesuai anak yang optimal sedangkan hubungan sebanyak yang tidak sehat mengakibatkan anak menerapkan pola komunikasi pluralistik mengalami kesulitan atau keterlambatan sebanyak 15 (41,7%) dan konsensual dalam perkembangan bahasanya. Menurut sebanyak 9 responden (25%), berdasarkan Djamarah (2011) perkembangan bahasa hasil dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: dengan karakteristik perkembangan bahasa umur keseluruhan (66,7%), crosstab orang didapatkan tua responden fisik, kesehatan, anak sesuai dengan pola komunikasi sosial, hubungan konsensual sebanyak 8 responden (88,9%) keluarga, kondisi fisik dan bahasa pertama. dan perkembangan bahasa yang sesuai Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data dengan status sosial yang menyebutkan bahwa sebanyak sebanyak 16 orang tua (44,4%) yang komunikasi pluralistik menurut Littlejohn memiliki perkembangan bahasa sesuai dari & Foss (2009) adalah tipe komunikasi 36 responden orang tua tidak bekerja. Hal yang tinggi dalam percakapan tetapi ini didukung oleh para peneliti dalam rendah dalam kesesuaian sehingga setiap Santrock (2007) bahwa kuantitas percakapan individu orang percakapan intelegensi, tua kondisi 24 secara dapat (penuh perhatian dan kasih sayang dari anak, bahwa ini status kepada anak berhubungan pola 12 komunikasi responden memiliki dan (80%). banyak setiap pluralistik Pola kebebasan opini dinilai langsung dengan pertumbuhan kosakata berdasarkan segi kelayakan dan setiap anak. Hal ini sesuai dengan penelitian orang Fitriyani (2011) bahwa secara keseluruhan keputusan, sedangkan pola komunikasi perkembangan bahasa anak dari ibu yang konsensual adalah pola komunikasi yang ikut serta dalam pengambilan tinggi dalam percakapan dan tinggi dalam kesesuaian biasanya orang tua menjadi Tambak pendengar yang baik bagi anak-anak Kabupaten mereka, disimpulkan sebagai berikut : tetapi mengambil keputusan selanjutnya menjelaskan pemikiran dibalik keputusan tersebut. Agung Mojokerto, Puri maka dapat a. Pola komunikasi orang tua di PAUD Hidayatul Orang tua pada kedua jenis pola Kecamatan Ilmi Tambak Agung Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto komunikasi ini melakukan komunikasi dua didapatkan arah, anak dibolehkan untuk mengajukan komunikasi pluralistik sebanyak 15 pertanyaan dan memberikan dukungan orang (41,7%) dan pola komunikasi serta dorongan. Menurut Ali & Asrori konsensual (2012) dalam suatu keluarga yang pola (25%), hal ini didukung oleh salah komunikasinya satunya faktor usia orang tua yang banyak arah akan mempercepat perkembangan bahasa anak. menerapkan sebanyak 9 pola responden sebagian banyak berusia dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa jenis pola b. Perkembangan bahasa anak prasekolah komunikasi pluralistik dan konsensual (usia 2-5 tahun) di PAUD Hidayatul dapat Ilmi Tambak Agung Kecamatan Puri meningkatkan dan menunjang perkembangan bahasa anak, karena salah Kabupaten satu faktor perkembangan Mojokerto didapatkan yang mempengaruhi perkembangan bahasa sesuai sebanyak bahasa adalah 24 responden (66,7%), karena sebagian pola komunikasi orang tua yang dilakukan secara dua arah antara orang tua dan anak. Hubungan antara pola komunikasi besar orang tua tidak bekerja. c. Terdapat hubungan komunikasi orang antara tua pola dengan orang tua dengan perkembangan bahasa perkembangan bahasa anak di PAUD anak prasekolah di PAUD Hidayatul Ilmi Hidayatul Tambak Puri Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Mojokerto tergolong baik, hal hal ini dilihat dari hasil crosstab yang ini tua didapatkan bahwa orang tua yang menerapkan pola komunikasi konsensual menerapkan pola komunikasi pluralistik dan pluralistik, usia orang tua tergolong didapatkan dewasa dan kebanyakan orang tua lebih perkembangan bahasa anak sesuai yaitu banyak berinteraksi dengan anak karena sebanyak 12 responden (80%) dan orang tua (ibu) tidak bekerja. orang Agung dikarenakan Kecamatan sebagian orang 4. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di PAUD Hidayatul Ilmi Ilmi tua komunikasi hampir Tambak hampir yang seluruhnya menerapkan konsensual seluruhnya Agung pola didapatkan perkembangan bahasa anak sesuai yaitu sebanyak 8 responden (88,9%). Sehingga semakin Pendidikan Kebidanan. Jakarta : sering orang tua menerapkan pola Salemba Medika komunikasi pluralistik dan konsensual Hurlock, Elizabeth B. 2006. didapatkan perkembangan bahasa anak Perkembangan Anak Jilid I Edisi semakin sesuai. Keenam. alih bahasa Tjandrasa, Meitasari. Jakarta : Erlangga IDAI. 2010. Tumbuh Kembang Anak 5. Daftar Pustaka Ali & Asrori. 2009. Psikologi Remaja. Sagung Seto Jakarta : Bumi Aksara Azwar, Saifuddin. 2008. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Djamarah, Saiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua & Anak dalam Keluarga Sebuah Prespektif Pendidikan Islam. Jakarta : Rineka Dowshen, Steven. dkk. 2009. Cerdas Menjalin Komunikasi dengan Anak. Republik 2010. Pedoman Indonesia. dan Intervensi Kembang Dini Tumbuh di Tingkat Anak Pelayanan Kesehatan Dasar. Bakti Husada Duncan, Stefen F. 2009. Love Learning Cara Penuh Cinta dalam Mendampingi Tumbuh Kembang Fitriyanti. dkk. 2011. Hubungan Antara Asuh Perkembangan Toddler. Ibu dengan Bahsa Jurnal Anak Penelitian Kesehatan Suara Forikes Vol II, 1 ISSN 2086-3098 www.jurnal.pdii.lipi.go.id, diakses tanggal 10 Mei 2013, 09:00 WIB) Hidayat, Aziz Alimul. 2006. Pengantar Kesehatan Anak Jakarta : Salemba Humanika Orang Tua Mengembangkan Dalam Kecerdasan Emosional. (http://zaldym.wordpress.com, Anak. Jakarta : Image Depress Pola A. 2009. Teori Komunikasi Edisi 9. Munir, Zaldy. 2010. Peran & Fungsi Yogyakarta : Pioner Media Ilmu Kesehatan Littlejohn, Stephen W. & Foss, Karen Cipta No. Kementerian Penatalaksanaan Stimulasi, Deteksi Pustaka pelajar : dan Remaja Buku Ajar I. Jakarta : untuk diakses 21 Januari 2013, 10:45) Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak untuk Bidan dan Perawat. Jakarta Profil Kesehatan Indonesia. 2008 (http://www.litbang.depkes.go.id/pr ofil_kesind, diakses tanggal 20 Februari 2013, 09:30 WIB) Soetjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC Wong. dkk. dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Alih Bahasa Neti. Jakarta : EGC Yusuf, S. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya