Dasar Pemrograman Komputer Pengantar Algoritma Sutrisno Ismiarta Aknuranda Issa Arwani Adharul Muttaqin Teknik Informatika - UB Algoritma Diambil dari nama ilmuwan asal Persia Al Khawarizmi (Abu Abdallah Muhammad ibn Musa Al Khawarizmi) Al Khawarizmi: On Calculation with Hindu–Arabic numeral system, 825M Tulisan di atas awalnya berbahasa Arab, lalu diterjemahkan ke Latin. Al Khawarizmi menjadi Algoritmi. Berkembang menjadi “algorismus”, yang berarti sistem bilangan desimal. Dalam bahasa Perancis di abad ke-17, algorismus menjadi “algorithm”, kemudian diadopsi dalam bahasa Inggris dengan nama sama. Mulai abad ke-19 istilah ini mulai memiliki arti yang agak berbeda (lihat halaman selanjutnya). Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 2 Algoritma Algoritma adalah sekumpulan instruksi atau langkahlangkah yang jelas (unambiguous) dan terbatas untuk mencari solusi suatu masalah. Untuk mendapatkan keluaran yang dibutuhkan dari masukan yang sah dalam waktu yang terbatas Algoritma sebenarnya cara, bukan hasil atau solusi Problem Algoritma Data yg diolah Data hasil olahan Komputer (Keluaran/Output) (Masukan/Input) Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 3 Algoritma Di pemrograman komputer, algoritma diimplementasikan ke dalam program komputer, yaitu: satu set instruksi atau langkah-langkah yang dijalankan dengan komputer untuk menyelesaikan suatu masalah. Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 4 Pemodelan Komputer Sederhana COMPUTER TO – COMPUTE + ER menghitung/mengolah bilangan mengolah data Data yg diolah Pengolah Data (Processor) (Masukan/Input) (berbasis Aritmetika dan Logika) Data hasil olahan (Keluaran/Output) Penyimpanan Data (Storage, e.g. memory) Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 5 Tahap Pengembangan Algoritma MASALAH / IDE Algoritma PEMECAHAN Source Code Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 SOLUSI / HASIL Executable Code 6 Tahap Pengembangan Algoritma DEFINISI MASALAH BUAT MODEL RANCANG ALGORITMA TULIS PROGRAM COMPILE Y Compile Error T Executable code: => Run Y Runtime Error T Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 DOKUMENTASI 7 Tahap Pengembangan Algoritma DEFINISI MASALAH BUAT MODEL RANCANG ALGORITMA TULIS PROGRAM COMPILE Masalah: Menentukan akar-akar dari suatu persamaan kuadrat. Definisi: Persamaan kuadrat : ax2 + bx + c = 0 Data yg diperlukan : Nilai dari a, b dan c : tipe bilangan real Error Executable code: => Run Error Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 8 DOKUMENTASI Tahap Pengembangan Algoritma DEFINISI MASALAH MEMBUAT MODEL RANCANG ALGORITMA TULIS PROGRAM COMPILE Model Matematika : Error Rumus ABC x1 = (-b + sqrt(b2 - 4ac))/2a Executable code: => Run x2 = (-b – sqrt(b2 - 4ac))/2a Error Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 9 DOKUMENTASI Tahap Pengembangan Algoritma DEFINISI MASALAH MEMBUAT MODEL RANCANG ALGORITMA Start TULIS PROGRAM COMPILE Masukkan a,b,c Error d = b2 – 4ac d<0 T x1=(-b+sqrt(d))/2a x2 =(-b-sqrt(d))/2a Executable code: => Run Y Cetak: “Akar imajiner” Error Cetak: x1, x2 DOKUMENTASI Stop Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 10 10 Tahap Pengembangan Algoritma DEFINISI MASALAH MEMBUAT MODEL RANCANG ALGORITMA TULIS PROGRAM COMPILE Error Executable code: => Run Error DOKUMEN TASI Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 11 Tahap Pengembangan Algoritma DEFINISI MASALAH MEMBUAT MODEL RANCANG ALGORITMA TULIS PROGRAM COMPILE Error Executable code: => Run Error DOKUMENTASI Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 12 Tahap Pengembangan Algoritma DEFINISI MASALAH MEMBUAT MODEL RANCANG ALGORITMA TULIS PROGRAM COMPILE Error Executable code: => Run Error DOKUMENTASI Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 13 Tahap Pengembangan Algoritma DEFINISI MASALAH MEMBUAT MODEL RANCANG ALGORITMA TULIS PROGRAM COMPILE Error Executable code: => Run Error DOKUMEN TASI Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 14 Tahap Pengembangan Algoritma DEFINISI MASALAH MEMBUAT MODEL RANCANG ALGORITMA TULIS PROGRAM COMPILE Error Executable code: => Run Error DOKUMENTASI Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 15 Tahap Pengembangan Algoritma DEFINISI MASALAH MEMBUAT MODEL RANCANG ALGORITMA TULIS PROGRAM COMPILE Error Executable code: => Run Error Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 DOKUMENTASI 16 Penyajian Algoritma Algoritma dapat diekspresikan dalam bentuk: Tulisan, misal: structured English, pseudocode, notasi lain Visual, misal: flow chart, activity diagram Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 17 Pseudocode Outline dari sebuah program komputer Ditulis dalam bahasa Inggris atau Indonesia sederhana Kata kunci (keyword) digunakan untuk menjelaskan struktur kendali (misalnya: “jika”, “ulangi”, “sampai”,”if”,”repeat”, “until”) Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 18 Contoh pseudocode Algoritma Menggunakan Kalkulator Mulai Nyalakan kalkulator Kosongkan memori kalkulator Ulangi Input harga Tekan tombol Plus (+) Sampai semua harga diinput Tampilkan total harga Matikan kalkulator Selesai Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 19 Contoh pseudocode Algoritma Berangkat Kuliah Mulai Bangun dari tempat tidur Mandi Pagi Sarapan Pagi Pergi Ke Kampus Cari Ruang Kuliah Masuk kelas untuk Kuliah Selesai Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 20 Contoh pseudocode Algoritma Sarapan Pagi Mulai Ambil piring Masukkan nasi dan lauk dalam piring Ambil sendok dan garpu Ulangi Angkat sendok dan garpu Ambil nasi dan lauk Suapkan ke dalam mulut Taruh sendok dan garpu Kunyah Sampai (nasi dan lauk habis) ATAU kekenyangan Bereskan piring, sendok dan garpu Selesai Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 21 Flow Chart Terminator Arah Proses Konektor Input/Output Konektor antar halaman Dokumen Pemanggilan Procedure Pemilihan Pengulangan Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 22 Contoh flow chart Start Masukkan a,b,c d = b2 – 4ac Y d<0 T x1=(-b+sqrt(d))/2a x2 =(-b-sqrt(d))/2a Cetak Pesan “Akar imajiner” Cetak x1,x2 Stop Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 23 Kriteria algoritma yang baik Correctness (kebenaran) Menghasilkan keluaran yang benar untuk masukan yang valid dalam waktu yang terbatas Mempunyai logika yang benar untuk memecahkan masalah. Simplicity (kesederhanaan) Mudah dipahami, mudah diprogram “Indah” Efficiency (efisiensi) Time efficiency (efisiensi waktu): seberapa cepat Space efficency (efisiensi ruang): seberapa banyak memori yang dibutuhkan Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 24 Kriteria algoritma yang baik Generality (keumuman) Lain-lain – Ditulis dengan bahasa baku terstruktur sehingga tidak menimbulkan arti ganda atau ambigu, dan mudah diimplementasikan kedalam bahasa pemrograman. Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 25 Pseudocode (lanjutan) Tujuh operasi dasar komputer: 1. Membaca data (input) 2. Menampilkan data (output) 3. Melakukan perhitungan aritmetika (compute) 4. Memberikan nilai ke suatu identifier (store) 5. Membandingkan dan memilih (compare and select) 6. Melakukan pengulangan (repeat/loop) 7. Procedure dan/atau Function 26 1. Membaca data Sewaktu komputer menerima informasi atau input, maka perintah yang biasa digunakan adalah “READ”, “GET”, “BACA” ,”INPUT” atau “KEYIN” Contoh: READ Bilangan GET kode_pajak BACA nama_mahasiswa 27 2. Menampilkan data Sewaktu komputer menampilkan informasi ataupun output, maka perintah yang biasa digunakan adalah “PRINT”, “WRITE”, “PUT”, “OUTPUT”, “DISPLAY” ataupun “CETAK” Contoh: PRINT “Universitas Brawijaya” CETAK “Dasar Pemrograman Komputer” OUTPUT Total 28 3. Menghitung data Untuk melakukan operasi aritmetika digunakan pseudocode berikut: + : penjumlahan (ADD… TO…) - : pengurangan (SUBTRACT… FROM…) * : perkalian (MULTIPLY… BY…) / : pembagian (DIVIDE… BY…) () : kurung Perintah “COMPUTE”, “CALCULATE” ataupun “HITUNG” juga dapat digunakan. Contoh: ADD number TO total Total = Total + number 29 4. Memberikan nilai ke identifier Beberapa cara untuk memberikan nilai ke dalam variabel : – Memberikan nilai awal dengan perintah “INITIALIZE”, “INIT” atau “SET” – Memberikan nilai sebagai hasil dari suatu proses, dengan tanda “=“ – Menyimpan suatu nilai dengan perintah “SAVE” atau “STORE” Contoh: SET Counter TO 0 Total = Harga * Jumlah 30 5. Membandingkan dan memilih Salah satu operasi terpenting adalah membandingkan dan memilih salah satu alternatif solusi. Keyword yang dapat digunakan : “IF”, “THEN” , “ELSE”, dan “ENDIF” Contoh IF Pilih==‘1’ THEN Discount = 0.1 * harga ELSE Discount = 0.2 * harga ENDIF 31 6. Mengulang Dapat menggunakan keyword “WHILE” dan “ENDWHILE” Contoh bil = 0 WHILE bil < 10 cetak bil bil = bil +1 ENDWHILE 32 7. Procedure dan/atau Function Dibentuk dengan mengelompokkan sejumlah perintah untuk mengerjakan tugas tertentu Jarang diperkenalkan di awal pelajaran pemrograman Dalam bahasa C, sebagaimana variabel, fungsi perlu dideklarasikan (dan sebaiknya didefinisikan) sebelum dipakai Mengandung: nama fungsi, parameter, dan kembalian Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 33 Contoh pemakaian fungsi dalam pseudocode sederhana Algoritma Berangkat Kuliah Mulai Bangun dari tempat tidur Mandi Pagi bisa dilihat sbg Sarapan Pagi pemanggilan fungsi Pergi Ke Kampus Cari Ruang Kuliah Masuk kelas untuk Kuliah Selesai Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 34 Contoh pendefinisian fungsi dalam pseudocode sederhana Algoritma Sarapan Pagi (definisi fungsi Sarapan Pagi) Mulai Ambil piring Masukkan nasi dan lauk dalam piring Ambil sendok dan garpu Ulangi Angkat sendok dan garpu Ambil nasi dan lauk Suapkan ke dalam mulut Taruh sendok dan garpu Kunyah Sampai (nasi dan lauk habis) ATAU kekenyangan Bereskan piring, sendok dan garpu Selesai Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 35 Contoh pemakaian fungsi dalam pseudocode sederhana Algoritma Mengerjakan Soal di Papan Tulis Mulai Bangkit dari kursi Jalan mendekati papan tulis Ambil kapur Tulis di Papan(kapur,pesan) Kembali ke kursi Selesai Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 bisal dilihat sbg pemanggilan fungsi 36 Contoh pemakaian fungsi dalam pseudocode sederhana Algoritma Tulis di Papan (kapur, pesan) Mulai Angkat kapur Tulis pesan di papan tulis dengan kapur Selesai Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 37 Contoh flow chart & pseudocode Start Masukkan a,b,c d = b2 – 4ac Y d<0 T x1=(-b+sqrt(d))/2a x2 =(-b-sqrt(d))/2a READ a,b,c d = (b*b)–(4*a*c) IF d<0 THEN PRINT “Akar imajiner” ELSE x1 = (-b+sqrt(d))/(2*a) x2 = (-b-sqrt(d))/(2*a) PRINT x1,x2 ENDIF Cetak Pesan “Akar imajiner” Cetak x1,x2 Stop Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 38 Paradigma pemrograman Imperative Declarative Procedural e.g. C, Pascal, Fortran, Basic Logical e.g. Prolog Structured e.g. C, Pascal, Fortran, Basic Functional e.g. LISP, Scheme,Objective Domain-specific Object-oriented e.g. SQL,HTML,XML,CSS e.g. C++, Java, Smalltalk, C# Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 39 Paradigma pemrograman Imperative vs Declarative Imperative: Program yang imperative: mendefinisikan urutan perintah untuk dikerjakan Proses komputasi digambarkan sebagai kumpulan pernyataan yang mengubah program state Program state: keadaan atau konfigurasi informasi dalam program pada satu saat Membutuhkan algoritma yang didefinisikan eksplisit Mirip dengan paradigma bahasa mesin Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 40 Paradigma pemrograman Imperative vs Declarative Declarative: Menggambarkan logika komputasi tanpa mendeskripsikan aliran kendali seperti pada imperative programming Menggambarkan komputasi apa yang harus dikerjakan, bukan bagaimana komputasi tersebut mengerjakannya Contoh: Logical programming dengan Prolog, berhubungan dengan logika matematika, dapat digunakan untuk aplikasi kecerdasan buatan Domain-specific scripting dengan HTML, untuk mendeskripsikan apa yang ditampilkan dalam halaman web Pengantar Algoritma - TIF UB 2010 41 Pemrograman terstruktur Menggunakan tiga struktur kontrol, yaitu: 1. 2. 3. Sequence (pengerjaan berurutan) Selection (pemilihan) Repetition (pengulangan) 42 Sequence Sequence merupakan urutan pengerjaan perintah dari perintah/pernyataan pertama sampai dengan perintah/pernyataan terakhir. Umumnya program mempunyai sequence mulai dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan (kecuali operasi pemberian nilai, dari kanan ke kiri). 43 Contoh sequence Contoh: Cetak “Jumlah Mahasiswa” Set Jumlah to 49 Cetak “Tambahan mahasiswa baru” Baca mhs_baru Jumlah = Jumlah + mhs_baru Cetak “Jumlah Mahasiswa” Cetak Jumlah Penjelasan – Urutan pengerjaan dimulai dari urutan pertama sampai dengan urutan terakhir. Jika mhs_baru diisi dengan 2, maka Jumlah yang tercetak adalah 51 44 2. Selection Struktur kontrol selection menggambarkan pemilihan diantara diantara dua atau lebih aksi berdasarkan kondisi atau persyaratan tertentu. Aksi pertama akan dikerjakan jika kondisi atau persyaratan tersebut bernilai benar. Jika tidak, maka aksi kedua setelah keyword “else” (jika ada) akan dikerjakan. 45 Contoh selection Contoh : IF Hari==1 THEN Cetak “Senin” ELSE Cetak “Bukan hari Senin” ENDIF Penjelasan – Tulisan “Senin” akan ditampilkan jika Hari bernilai 1, jika tidak maka tulisan “Bukan hari Senin” yang akan ditampilkan 46 3. Repetition Beberapa perintah dapat diulang dengan menggunakan struktur kontrol repetition. Perintah akan tetap diulang selama kondisi perulangan dipenuhi (i.e. bernilai benar) 47 Contoh repetition Contoh: bintang = 0 WHILE bintang < 5 PRINT bintang bintang = bintang + 1 ENDWHILE 48 Latihan 1. Buatlah algoritma menggunakan pseudocode untuk menghitung luas persegi panjang 2. Buatlah algoritma menggunakan pseudocode untuk mengubah satuan waktu yang diinputkan dari detik ke satuan jam dan menit 3. Buatlah algoritma menggunakan pseudocode untuk menentukan apakah bilangan yang diinput adalah bilangan ganjil atau bilangan genap. 49 Latihan 4. Buatlah algoritma menggunakan pseudocode untuk menghitung luas lingkaran. 5. Buatlah algoritma menggunakan pseudocode untuk menginput 3 buah bilangan, kemudian tentukan bilangan terbesar, terkecil, dan rata-ratanya. 50 Latihan Ulangi latihan no. 1 s/d no. 5 diatas dengan menggunakan flowchart. 51