SRIKATON KANTIANI MMR ANGKATAN 7A JAWABAN UJIAN MATRIKULASI DMRS Soal 1. a Target 4: penurunan angka kematian bayi dan balita Indikator : I. Angka kematian anak dibawah lima tahun (balita). Target MDGs adalah mengurangi dua pertiga angka tahun 1990. Saat itu jumlahnya 97 kematian per1000 kelahiran hidup. Saat ini targetnya adalah 32 kematian per1000 kelahiran hidup. II. Proporsi anak usia satu tahun yang mendapat imunisasi campak. Angka ini telah meningkat, menjadi 72% untuk bayi dan 76% untuk anak usia 23 bulan pada tahun 2006. Target 5 : penurunan angka kematian ibu (AKI) Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara tahun 1990 dan 2015. Indikator : I. rasio kematian ibu. Data tersedia yang terdekat dengan tahun1990 berasal dari tahun1995, berdasarkan data tersebut, target yang harus dicapai adalah 97. II. Proporsi persalinan uang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, saat ini menunjukkan angka 73%. Target 6: yang terkait dengan Pengendalian penyakit HIV/AIDS, TB, dan Malaria. Target yg diharapkan adalah mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS hingga tahun 2015 dan mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDS bagi semua yg membutuhkan, mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru malaria dan penyakit utama lainnya (Tuberculosis) hingga tahun 2015. Untuk pencapaian target tersebut diperlukan program-program meliputi : 1. menyediakan wadah untuk edukasi konseling mengenai HIV/AIDS agar masyarakat tidak malu untuk berkonsultasi 2. memperkuat pelayanan kesehatan dalam pencegahan, pengendalian dan pengobatan malaria (meliputi system kerja dan SDM yang berkompeten) 3. meningkatkan cakupan DOTS 4. meningkatkan kemampuan SDM dengan melakukan pelatihan penanganan, pengobatan, dan penaggulangan TBC serta system informasi untuk monitoring dan evaluasi TBC soal 1b Jaminan Persalinan (Jampersal) adalah Jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir. Sasaran yang dijamin oleh Jaminan Persalinan adalah Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas (sampai dengan 42 hari pasca melahirkan), Bayi Baru Lahir (sampai dengan usia 28 hari). Jampersal ini diberikan kepada semua ibu hamil agar dapat mengakses pemeriksaan persalinan, pertolongan persalinan, pemeriksaan nifas dan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap persalinan yang sehat dengan cara memberikan kemudahan pembiayaan kepada seluruh ibu hamil yang belum memiliki Jampersal, sehingga dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan kesehatan nasional serta Millennium Development Goals (MDGs). Tujuan jampersal adalah untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB melalui jaminan pembiayaan untuk pelayanan persalinan.Sedangkan tujuan khusus Jampersal adalah Meningkatkan cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan dan pelayanan nifas ibu oleh tenaga kesehatan, meningkatnya cakupan pelayanan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan, meningkatnya cakupan pelayanan KB pasca persalinan oleh tenaga kesehatan, meningkatnya cakupamn penanganan komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan, terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif, transparan, dan akuntabel. SOAL 2 Persiapan medical emergency dalam upaya penanggulangan bencana gunung melibatkan empat tahapan, yaitu mitigasi, kesiapsiagaan (preparedness), tanggapan (response), dan pemulihan (recovery). 1. Mitigasi merupakan pencegahan dampak bencana sampai pada tahap minimal. Mitigasi ini dilakukan dengan pembuatan peta ancaman bencana yang menandakan kawasan yang rawan bencana, jalur-jalur evakuasi, dan posko pengungsian. Selain itu dapat dilakukan sosialisasi mengenai tanda-tanda gunung meletus. 2. Preparedness disusun rencana aksi yang harus dilakukan apabila bencana terjadi. Preparedness dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana adalah menentukan anggaran dana yang dibutuhkan saat bencana, pelatihan terhadap petugas medis dalam memberikan pertolongan pertama, pembangunan dan pelatihan sistem peringatan akan terjadinya bencana yang dikombinasikan dengan tempat tinggal darurat dan rencana evakuasi, penyediaan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat seperti obat-obatan, peralatan medis seperti untuk perawatan luka, tandu evakuasi, dan lain sebagainya. 3. Response,dengan memberikan kegiatan tanggap darurat untuk meringankan penderitaan sementara, seperti kegiatan Search and Rescue (SAR), bantuan darurat dan pengungsian oleh tenaga medis dan para sukarelawan. 4. Recovery (pemulihan dan rekonstruksi), yaitu bagaimana membangun kembali daerah yang terkena bencana agar pulih kembali. a. Pemulihan jangka pendek : kebutuhan makanan, tempat tinggal sementara, sanitasi, kesehatan dan pengobatan, kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK) dan kebutuhan religius, serta psikologis. b. Jangka panjang: bidang perekonomian, rehabilitasi kecacatan, listrik, pendidikan, rehabilitasi psikologis, serta perbaikan infrastruktur (jalan, sekolah, jembatan, dll) SOAL 3 6 sasaran keselamatan pasien (patient safety) di RS, yaitu: a. Kejadian Tidak Diharapakn (KTD)/Adverse Event : Merupakan suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (ommission), dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah. b. KTD yang tidak dapat dicegah (Unpreventable adverse event) : Merupakan suatu KTD akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan yang muktahir. c. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/Near miss: Merupakan suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi, karena : “keberuntungan” : misal pasien mendapat obat yang kontra indikasi dengan kondisi pasien, tetapi tidak timbul reaksi obat, “pencegahan” : misal suatu obat dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya sehingga tidak menimbulkan cedera serius. d. Kesalahan Medis (Medical errors) : Merupakan kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien. Kesalahan termasuk gagal melaksanakan sepenuhnya suatu rencana atau menggunakan rencana yang salah untk mencapai tujuannya. Dapat akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. e. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) / Patient Safety Incident: Merupakan suatu kejadian yang tidak disengaja dan tidak diharapkan, yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien. f. Kejadian sentinel / Sentinel Event : Merupakan suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius, biasanya diapaki untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima. Terdapat 6 sasaran keselamatan pasien, yaitu: a. Ketepatan identifikasi pasien dilakukan identfikasi pasien dengan tepat dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pengobatan, pemeriksaan, pemeriksaan penunjang, pemberian terapi fisik. b. Peningkatan komunikasi yang efektif komunikasi yang efektif baik secara lisan maupun tertulis antar tenaga tenaga kesehatan (pemberi pelayanan) harus diperhatikan. Agar tidak terjadi kesalahpahaman karena komunikasi yang terputus ditengah-tengah, dalam hal ini informasi yang diberikan dari pusat tidak sampai pada sasaran karena tidak tersampaikan/terputus ditengah. Misal : hasil pemeriksaan penunjang dari pihak laboran hingga yang mengeluatkan hasil harus cocok. Sehingga dibutuhkan konfirmasi untuk menghindari kesalahan. c. Tingkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (highalert). Berbagai jenis obat ada di RS, sehingga dalam pengambilan dan pemberian obat harus benar-benar diperhatikan agar tidak mengakibatkan cedera pasien yang merugikan maupun yang fatal. Misal : kesalahan pembacaan nama obat yang mirip penulisannya atau mirip suaranya. Sehingga perlu diperhatikan dalam pelabelan obat dan tata letak penyimpanannya. d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi pihak rumah sakit harus memperhatikan dengancermat ketepatan lokasi, prosedur, dan pasien operasi agar tidak terjadi kesalahan tindakan yang berakibat merugikan orang lain atau fatal terhadap pasien. Rumah sakit dapat menghindari dengan memberikan label yang jelas terhadap pasien yang akan di operasi dengan terlebih dahulu memastikan identitas pasien dan lokasi yang sakit atau yang akan diberikan tindakan kepada pasien. e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan risiko infeksi nosocomial sangat tinggi di rumah sakit, sehingga rumah sakit perlu mengembangkan cara/prosedur untuk mengurangi risiko infeksi. Dicanangkan program cuci tangan yang bersih menurut WHO (metode 11 langkah) di rumah sakit. Diperuntukkan tidak hanya karyawan rumah sakit tetapi juga semua orang yang berinteraksi didalam rumah sakit. f. Pengurangan risiko pasien jatuh banyak kejadian yang berhubungan dengan pasien jatuh, misal : jatuh dari bed, jatuh di kamar mandi. Oleh karena itu rumah sakit perlu melakukan upaya pencegahan dengan memasang pengaman bed, memasang besi pegangan di kamar mandi. SOAL 4 AMDAL dibuat untuk mengkaji mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan padalingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di suatu perusahaan. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek Abiotik, Biotik, dan Kultural. Dokumen AMDAL terdiri dari : 1) Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) Suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan dampak-dampak penting yang akan dikaji secara lebih mendalam dalam ANDAL dan batas-batas studi ANDAL. Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan metodologi yang akan digunakan untuk mengkaji dampak. Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antara Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui proses yang disebut dengan proses pelingkupan. 2) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak penting dari suatu rencana kegiatan. Dampak-dampak penting yang telah diindetifikasi di dalam dokumen KA-ANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati untuk menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan membandingkan besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang satu dengan yang lainnya yang bertujuan untuk menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif. 3) Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan. Upayaupaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL. Jadi, RKL ini berisikan upaya dari si pemrakarsa untuk meminimalisir dampak lingkungan. 4) Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upayaupaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL. 5) Ringkasan Eksekutif Dokumen yang meringkas secara singkat dan jelas hasil kajian ANDAL,biasanya adalah uraian secara singkat tentang besaran dampak dan sifat penting dampak yang dikaji di dalam ANDAL dan upaya-upaya pengelolaan dan pemantuan lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk mengelola dampak-dampak tersebut. SOAL 4B . Paradigma Kesehatan Lingkungan, yang mencakup 4 simpul : 1. sumbernya 1) Jenis dan volume kegiatan yang dilakukan di lokasi 2) Lamanya kegiatan di lokasi 3) Bahaya fisik yang ada di lokasi 4) Perubahan-perubahan yang dilakukan baik dalam ukuran maupun bentuk 5) Kegiatan penanggulangan yang direncanakan dan yang telah dikerjakan 6) Laporan pelaksanaan pengendalian mutu 2. media lingkungan 1) Riwayat latar belakang 2) Kepedulian kesehatan masyarakat 3) Penduduk 4) Penggunaan lahan dan sumber daya alam 5) Pencemaran lingkungan 6) Jalur penyebaran pencemar di lingkungan 3. tubuh manusia 1) Fitrah pemajanan 2) Dosis 3) Waktu 4) Dosis representatif dan waktu pemajanan 4. dampak kesehatan 1) Bidang kesehatan 2) Bidang perindustrian 3) Bidang prasarana wilayah 4) Bidang energi dan sumber daya mineral 5) Bidang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) SOAL 5 CSR perlu dialokasikan oleh rumah sakit karena rumah sakit sendiri memliki fungsi sosial terhadap masyarakat. Selain itu, penerapan CSR dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Selain itu dapat meningkatkan hubungan harmonis antara masyarakat dan pihak RS serta pasien. SOAL 5B Sebuah perusahaan perlu BSR (Brand Social Responsibility)karena : Isu kepedulian sosial juga dimiliki oleh berbagai merek yang dikelola perusahaan tersebut. perusahaan yang menjalankan aktivitas sosial ini akan merasakan bahwa apa yang dilakukan punya nilai strategis terhadap pengeloaan merk, bukan sekedar mendapat pujian dari masyarakat. Disamping berlomba dalam kepedulian sosial yang lebih kreatif, BSR merupakan strategi dalam penjualan merk suatu perusahaan.