s MANAJEMEN LINGKUNGAN INDUSTRI: Dokumen Amdal Nur Hidayat Tek. Industri Pertanian, Fak. Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Email : [email protected] 1. PENDAHULUAN 1.1. KA-AMDAL 1.2. Tujuan 1.3. Definisi 2. WAWASAN KA-AMDAL 2.1. Pelingnkupan 2.2. Pelingkupan Wilayah Studi 1. 3. SISTEMATIKA PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN 3.1. Pendahuluan 3.2. Ruang Lingkup Studi 3.3. Metode Studi 3.4. Pelaksanaan Studi 3.5. Daftar Pustaka 3.6. Lampiran MODUL 8 Minggu 09 PENDAHULUAN 1.1. Kerangka Acuan Amdal KA – AMDAL merupakan hasil pelingkupan yang disepakati oleh Pemrakarsa/ Penyusun AMDAL dan komisi AMDAL. Adapun pedoman penyusunan KA-AMDAL digunakan sebagai dasar bagi penyusunan KA – AMDAL baik pada kegiatan tunggal, kegiatan terpadu/ Gambar 8.1. Kandang, adakah amdal? multisektor maupun pada kegiatan dalam kawasan. Tujuan penyusunan KA – AMDAL adalah untuk merumuskan lingkup dan kedalaman studi AMDAL, mengarahkan studi AMDAL agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Penyusunan dokumen KA-AMDAL merupakan salah satu aspek penting. Hal ini disebabkan karena dokumen KA – AMDAL memiliki fungsi: 1). sebagai rujukan bagi pemrakarsa AMDAL tentang lingkup dan kedalaman studi AMDAL yang akan dilakukan; dan 2). Sebagai salah satu bahan rujukan bagi peneliti dokumen AMDAL untuk mengevaluasi hasil studi AMDAL. Dept. of Agroindustrial Technology Department of Agroindustrial Technology SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT (SPEED) Manajemen Limbah / KA-Amdal Brawijaya University 2012 1.2 Tujuan Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar AMDAL. Mengerti tentang KA-Amdal Mengamati tentang KA-Amdal Menjelaskan tentang KA-Amdal 1.3. Definisi Batas administratif adalah ruang dimana masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam ruang tersebut. Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana dan/ atau kegiatan akan melakukan kegiatan prakonstruksi, konstruksi dan operasi. Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/ atau kegiatan menurut media transportasi limbah (air, udara) dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Batas sosial adalah ruang di sekitar rencana usaha dan/ atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/ atau kegiatan. KA – AMDAL merupakan hasil pelingkupan yang disepakati oleh Pemrakarsa/ Penyusun AMDAL dan komisi AMDAL Dasar pertimbangan penyusunan KA – AMDAL 1. Keanekaragaman AMDAL bertujuan menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha dan/ atau kegiatan terhadap lingkungan hidup. Keanekaragaman rencana usaha dan /atau kegiatan dapat berupa keanekaragaman bentuk, ukuran, tujuan, sarana, dan sebagainya. KA – AMDAL diperlukan untuk memberikan arahan tentang komponen usaha dan/ atau kegiatan manakah yang harus ditelaah, dan komponen lingkungan hidup manakah yang perlu diamati selama menyusun AMDAL. 2. Keterbatasan sumber daya Dalam KA – AMDAL ditonjolkan upaya untuk menyusun prioritas manakah yang harus diutamakan agar tujuan AMDAL dapat terpenuhi meski sumber daya terbatas. Page 2 of 10 Manajemen Limbah / KA-Amdal Brawijaya University 2012 3. Efisiensi Pengumpulan data dan informasi untuk kepentingan AMDAL perlu dibatasi pada faktor – faktor yang berkaitan langsung dengan kebutuhan. Dengan cara ini AMDAL dapat dilakukan secara efisien. 4. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan KA-AMDAL Pihak – pihak yang secara langsung terlibat dalam penyusunan KA – AMDAL adalah pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab, dan penyusun studi AMDAL dengan melibatkan para pakar serta masyarakat yang berkepentingan sesuai Pasal 33 s/d Pasal 35 PP Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL. 5. Pemakai hasil AMDAL dan hubungannya dengan penyusunan KA – AMDAL Hasil studi AMDAL tidak hanya berguna bagi para perencana tetapi yang terpenting adalah juga bagi pengambilan keputusan. Dalam menyusun KA – AMDAL untuk suatu AMDAL perlu dipahami bahwa hasilnya nanti akan merupakan bagian dari studi kelayakan yang akan digunakan pengambil keputusan dan perencanaan. AMDAL lebih menunjukkan pendugaan dampak yang bias ditimbulkan oleh usaha dan/atau kegiatan tersebut terhadap lingkungan hidup. Karena itu, penyusunan KA – AMDAL perlu mengikuti diagram alir seperti di bawah ini: Page 3 of 10 Manajemen Limbah / KA-Amdal Brawijaya University Gambar 8.2. UKM (tidak perlu amdal?) Page 4 of 10 2012 Manajemen Limbah / KA-Amdal 2. Brawijaya University Wawasan KA – AMDAL Dokumen KA – AMDAL harus mencerminkan wawasan lingkungan hidup. Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan: 1. Dokumen KA – AMDAL harus menampung berbagai aspirasi tentang hal-hal yang dianggap penting untuk ditelaah dalam studi AMDAL. 2. Dalam studi AMDAL perlu ditelaah dan dievaluasi masing-masing alternatif dan rencana usaha dan/ atau kegiatan yang dipandang layak baik dari segi lingkungan hidup, teknis maupun ekonomis. 3. Memperhatikan komponen-komponen lingkungan hidup yang berciri: a. Komponen lingkungan hidup yang ingin dipertahankan dan dijaga serta dilestarikan fungsinya, antara lain: - Hutan Lindung, Hutan Konservasi, dan Cagar Biosfer - Sumberdaya air - Keanekaragaman hayati - Kualitas udara - Warisan alam dan warisan budaya - Kenyamanan lingkungan hidup - Nilai – nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup b. Komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan perubahan tersebut dianggap penting oleh masyarakat setempat, antara lain: - Pemilikan dan penguasaan lahan - Kesempatan kerja dan usaha - Taraf hidup masyarakat - Kesehatan masyarakat 4. Dampak lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu rencana usaha dan/ atau kegiatan tidak berdiri sendiri, satu sama lain memiliki keterkaitan dan ketergantungan. Hubungan sebab akibat ini perlu dipahami dalam proses penyusunan KA – AMDAL agar studi AMDAL dapat berjalan lebih terarah dan sistematis. o 2.1. Keempat faktor tersebut harus menjadi bagian integral penyusunan KA – AMDAL terutama dalam proses pelingkupan. dalam Pelingkupan Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasikan dampak besar dan penting (hipotesis) yang terkait dengan rencana usaha dan/ atau Page 5 of 10 2012 Manajemen Limbah / KA-Amdal kegiatan. Pelingkupan Brawijaya University merupakan proses terpenting dalam penyusunan KA – AMDAL karena melalui proses ini dapat dihasilkan: 1. Dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup dengan meniadakan hal-hal atau komponen lingkungan hidup yang dipandang kurang penting ditelaah. 2. Lingkup wilayah studi AMDAL berdasarkan beberapa pertimbangan: batas proyek, batas ekologis, batas sosial, dan batas administratif. 3. Kedalaman studi AMDAL antara lain mencakup metode yang digunakan, jumlah sampel yang diukur, dan tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Pelingkupan meliputi pelingkupan dampak besar dan dampak kecil. Keduanya penting untuk dilakukan dengan melalui serangkaian proses berikut: 1. Identifikasi dampak potensial Identifikasi dampak potensial diperoleh dari serangkaian hasil konsultasi dan diskusi dengan para pakar, pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab, masyarakat yang berkepentingan serta dilengkapi dengan hasil pengamatan lapangan (observasi). Selain itu identifikasi dampak potensial dapat dilakukan dengan beberapa metode berikut ini: a. penelaahan pustaka, dan/ atau b. analisis isi (content analysis), dan/ atau c. interaksi kelompok (rapat, lokakarya, brainstorming) dan/ atau, d. metoda ad hoc, dan/ atau e. daftar uji (sederhana, kuesioner, deskriptif) dan/ atau f. matrik interaksi sederhana, dan/ atau g. bagan alir (flow chart) 2. Evaluasi dampak potensial Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk menghilangkan/ meniadakan dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting sehingga diperoleh daftar dampak besar dan penting yang perlu ditelaah dalam studi AMDAL. 3. Pemusatan dampak besar dan penting (Focussing) Pelingkupan yang dilakukan pada tahap ini bertujuan untuk mengelompokkan/ mengorganisir dampak besar dan penting yang telah dirumuskan dari tahap sebelumnya dengan maksud agar diperoleh isu pokok lingkungan hidup. Isu - isu pokok lingkungan hidup tersebut dapat dirumuskan melalui 2 tahapan. Pertama, segenap dampak besar dan penting Page 6 of 10 dikelompokkan menjadi 2012 Manajemen Limbah / KA-Amdal Brawijaya University beberapa kelompok menurut keterkaitannya satu sama lain. Kedua, dampak besar dan penting yang berkelompok tersebut selanjutnya diurut berdasarkan kepentingannya, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun ekologis. 2.2. Pelingkupan Wilayah Studi Penetapan lingkup wilayah studi dimaksudkan untuk membatasi luas wilayah studi AMDAL sesuai hasil pelingkupan dampak besar dan penting, dan dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya, waktu dan tenaga, serta saran pendapat dan tanggapan dari masyarakat yang berkepentingan. Lingkup wilayah studi AMDAL ditetapkan berdasarkan pertimbangan batas-batas ruang sebagai berikut: 1. Batas proyek Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana dan/ atau kegiatan akan melakukan kegiatan prakonstruksi, konstruksi dan operasi. 2. Batas ekologis Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/ atau kegiatan menurut media transportasi limbah (air, udara) dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. 3. Batas social Batas sosial adalah ruang di sekitar rencana usaha dan/ atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/ atau kegiatan. 4. Batas administrative Batas administratif adalah ruang dimana masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam ruang tersebut. 5. Batasan ruang lingkup wilayah studi AMDAL, yakni ruang yang merupakan kesatuan dari keempat wilayah di atas, namun penentuannya disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki keterbatasan sumber data, seperti waktu, dana, tenaga, teknik dan metode telaah. 3. Sistematika Penyusunan Kerangka Acuan Page 7 of 10 2012 Manajemen Limbah / KA-Amdal Bab I. Brawijaya University Pendahuluan Bab pendahuluan mencakup: 1. Latar Belakang, meliputi: a. Tujuan dan kegunaan proyek b. Peraturan perundang – undangan yang terkait. c. Kebijaksanaan regional, lokal, dan perusahaan 2. Tujuan dan kegunaan studi Tujuan dilaksanakannya studi AMDAL adalah: a. Mengidentifikasikan rencana usaha dan/ atau kegiatan yang akan menimbulkan dampak besar dan penting. b. Mengidentifikasikan rona lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar dan penting. c. Memprakirakan dampak dan mengevaluasi dampak besar dan penting. Kegunaan studi AMDAL adalah: a. Membantu pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif yang layak. b. Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup dalam tahap perencanaan. c. Pedoman untuk kegiatan lingkungan hidup. pengelolaan dan pemantauan BAB II. Ruang Lingkup Studi Lingkup rencana usaha dan/ atau kegiatan yang akan ditelaah a. Uraikan secara singkat mengenai rencana usaha dan/ atau kegiatan. b. Komponen usaha yang ditelaah berkaitan dengan dampak yang akan ditimbulkannya. c. Uraikan secara singkat mengenai kegiatan yang ada beserta dampak yang ditimbulkannya. Lingkup rona lingkungan hidup awal 1. Uraikan singkat mengenai rona lingkungan hidup awal yang terkena dampak Page 8 of 10 2012 Manajemen Limbah / KA-Amdal Brawijaya University 2. Komponen lingkungan hidup yang terkena dampak. Isu – isu pokok Uraikan secara singkat isu – isu pokok yang dapat ditimbulkan. Lingkup wilayah studi Pada bab ini harus dilengkapi dengan peta batas wilayah studi yang dapat menggambarkan batas wilayah proyek, ekologis, sosial, dan administratif. BAB III. Metode Studi Prinsip Metode pengumpulan dan analisis data Pada bagian ini dijelaskan metode pengumpulan dan analisis data baik primer maupun sekunder yang sahih dan dapat dipercaya. Metode prakiraan dampak besar dan penting Pada bagian ini dijelaskan metode yang digunakan dalam studi AMDAL untuk memperkirakan besaran dampak dan penentuan tingkat kepentingan dampak. Metode evaluasi dampak besar dan penting Pada bagian ini diuraikan metode yang lazim digunakan dalam studi AMDAL untuk mengevaluasi dampak besar dan penting yang ditimbulkan oleh usaha dan/ atau kegiatan terhadap lingkungan hidup secara holistik (seperti antara lain: matrik, bagan alir, overlay) BAB IV. Pelaksanaan Studi 4.1. Pemrakarsa Pada bagian ini dicantumkan nama dan alamat lengkap instansi/ perusahaan sebagai pemrakarsa rencana usaha dan/ atau kegiatan, nama dan alamat lengkap penanggung jawab pelaksanaan rencana usaha dan/ atau kegiatan. 4.2. Penyusun Studi Amdal Pada bagian ini dicantumkan nama dan alamat lengkap lembaga/ perusahaan, nama dan alamat lengkap penanggung jawab penyusun AMDAL, nama dan keahlian dari masing – masing anggota penyusun AMDAL. 4.3. Biaya Amdal Pada bagian ini diuraikan prosentase jenis – jenis biaya yang Page 9 of 10 2012 Manajemen Limbah / KA-Amdal Brawijaya University dibutuhkan dalam rangka penyusunan studi AMDAL 4.4. Waktu Studi Pada bagian ini diungkapkan jangka waktu pelaksanaan studi AMDAL sejak tahap persiapan hingga penyerahan laporan ke instansi yang bertanggung jawab. BAB V. Daftar Pustaka Pada bagian ini diuraikan pustaka atau literatur yang digunakan untuk keperluan penyusunan dokumen KA – AMDAL. BAB VI. Lampiran Pada bagian ini dilampirkan berbagai keputusan perizinan, butir – butir penting hasil konsultasi dengan pihak yang terlibat, dan biodata penyusun AMDAL REFERENSI Nurika, I., N. Hidayat dan N. Atifah. 2007. Manajemen Limbah dan Lingkungan Industri. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang. PROPAGASI A. Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal) Tugas Diskusi Amati proyek pembangunan yang ada di sekitar anda. Buat sebuah catatan tentang amdal dari proyek tersebut. B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri) 1. Apa yang dimaksud dengan KA-Amdal? 2. Apa dasar pertimbangan penyusunan KA-Amdal? 3. Gambarkan diagram alir penyusunan KA-Amdal 4. Sebutkan empat faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan KA-Amdal 5. Apa yang dimaksud dengan Pelingkupan? Page 10 of 10 2012