Data Inovasi

advertisement
PENINGKATAN KETAHANAN KOTA TERKAIT DAMPAK PERUBAHAN
IKLIM
Nama Inovasi
PENINGKATAN KETAHANAN KOTA TERKAIT DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
Produk Inovasi
Strategi Ketahanan Kota Semarang dalam menghadapi dampak perubahan iklim
Penggagas
Pemerintah Kota Semarang, Mercy Corps dan Rockefeller Foundation
Kelompok Inovator
Provinsi / Kabupaten / Kota
Gambar Ilustrasi
Deskripsi
Strategi Ketahanan Kota Semarang dalam menghadapi dampak perubahan iklim merupakan upaya yang dilakukan pemerintah kota
Semarang untuk mengatasi kerentanan kota dari bencana alam, seperti banjir, kekeringan, angin puting beliung, abrasi, dan penyakit
1/4
demam berdarah. Bencana-bencana ini sangat erat kaitannya dengan fenomena perubahan iklim. Strategi ini disusun mengingat
bahwa selama ini kota Semarang mengalami berbagai bencana dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Disamping itu, pemerintah
kota tidak menyadari adanya pengaruh fenomena perubahan iklim dan dampaknya terhadap sistem perkotaan, sehingga belum
mempertimbangkan perubahan iklim dalam perencanaan pembangunan. Hal ini disebabkan pemerintah dan stakeholder kota tidak
memiliki cukup informasi mengenai perubahan iklim, sehingga dalam pembangunan kota, populasi dan sistem perkotaan akan
memiliki resiko yang lebih tinggi dalam menerima dampak dari perubahan iklim. Tanpa penanganan yang serius dan
mempertimbangkan perubahan iklim, maka permasalahan bencana yang terkait iklim akan sulit diselesaikan, dan memperparah
masalah perkotaan yang sudah ada.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Kota Semarang yang bergabung di dalam program ACCCRN (Asian Cities
Climate Change Resilience Network – Jejaring Kota-Kota Asia dalam Membangun Ketahanan terhadap Perubahan Iklim) yang
difasilitasi oleh Mercy Corps dan didukung oleh Rockefeller Foundation menyusun program untuk peningkatan ketahanan kota
terkait dampak perubahan iklim tersebut. Pemerintah Kota Semarang menggunakan Pendekatan Aksi Iklim Terpadu (Integrated
Climate Strategy yang dikembangkan ICLEI (International Council for Local Environmental Initiatives) bersama GIZ Deutsche
Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) dengan dikombinasikan dengan Pendekatan Climate Resilient yang dikembangkan
Mercy Corps dengan dukungan The Rockefeller Foundation dalam Asian Cities Climate Change Resilience Network (ACCCRN).
Jenis Inovasi
Metode
Nama Instansi
Kota Semarang
Unit Instansi
BAPPEDA Kota Semarang
Tahun Inisiasi
2009
Tahun Implementasi
2009
Faktor Pendorong
Adanya komitmen pimpinan kota Semarang untuk mengatasi bencana alam yang sering terjadi;
Terbangunnya koordinasi yang kuat antar SKPD dengan berbagai stakeholder;
Terbangunnya inisiatif proaktif untuk membuka adanya peluang kerjasama dengan berbagai institusi untuk membangun
jaringan, memperoleh pendanaan, dan mengimplementasikan
program/proyek peningkatan ketahanan kota terkait dampak perubahan iklim;
Adanya proses partisipatif untuk menyusun Kajian Kerentanan Kota dan menyusun Strategi Ketahanan Kota Semarang dalam
menghadapi dampak perubahan iklim;
Telah diintegrasikannya isu-isu perubahan iklim di dalam dokumen perencanaan kota.
Faktor Penghambat
Wilayah kota Semarang memiliki lima tipologi kawasan yang rentan bencana alam yaitu kawasan dataran rendah pesisir,
pemukiman bantaran sungai, kawasan lereng perbukitan, kawasan kritisdan terbuka, kawasan permukiman yang jauh dari
sumber air;
Masih rendahnya komitmen untuk menanggulangi dampak rob, banjir limpasan, puting beliung, gelombang tinggi, tanah
longsor, kekurangan air bersih dan penyakit tular;
Kurangnya anggaran dan sarana prasarana untuk menanggulangi dampak bencana alam;
Dampak Emisi dari kegiatan pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan gas CO2, N2O dan CH4 yang tinggi di kota
Semarang
2/4
Tahapan Proses
Menyusun Kajian Kerentanan Kota dan menyusun Strategi Ketahanan Kota Semarang dalam menghadapi dampak perubahan
iklim;
Penyusunan Dokumen Strategis;
Pilot Project dan Studi Sektoral (2010);
Kerjasama dengan berbagai pihak terkait yang mendukung aksi perubahan iklim;
Integrasi dan penyelarasan isu perubahan iklim dengan usaha kota dalam membangun ketahanan dan implementasi aksi
berdasarkan Strategi Ketahanan Kota;
Monitoring dan evaluasi
Manfaat
Mengubah perilaku dan sikap masyarakat lebih memahami kerentanan wilayahnya dari bencana alam;
Mengurangi dampak bencana alam bagi masyarakat kota Semarang;
Meningkatnya kesadaran warga masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan;
Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir dengan dilakukannya simulasi bencana rutin dan
keberadaan KSB (Kampung Tangguh Bencana atau Kelompok Siaga Bencana);
Memperkecil kerugian dari segi ekonomi masyarakat dan kerusakan yang mungkin terjadi.
Prasyarat Replikasi
Adanya Komitmen pimpinan daerah untuk menanggulangi bencana alam yang sering terjadi
Komitmen SKPD untuk mengintegrasikan kegiatan perubahan iklim ke dalam program yang sudah ada.
Adanya Komitmen kota untuk menyediakan sumber daya, baik SDM, pendanaan baik APBD maupun dana pendampingan;
Menyusun Kajian Kerentanan Kota dan Strategi Ketahanan wilayah dalam menghadapi dampak perubahan iklim;
Penyusunan Dokumen Strategis;
Melakukan Pilot Project dan Studi Sektoral;
Kerjasama dengan berbagai pihak terkait yang mendukung aksi perubahan iklim;
Integrasi dan penyelarasan isu perubahan iklim dengan usaha kota dalam membangun ketahanan dan implementasi aksi
berdasarkan Strategi Ketahanan Kota;
Monitoring dan evaluasi.
Kontak Person
Kabid. Perencanaan Pengembangan Wilayah dan Infrastruktur BAPPEDA, Sekretaris Badan Lingkungan Hidup
Sumber
Buku Apeksi jilid 8
Teknik Validasi
Data Sekunder
Jumlah Dilihat
684 Kali
Waktu Dibuat
2015-01-10 03:22:03
Terakhir Diubah
3/4
2015-01-26 22:53:14
Waktu Diunduh
2017-07-19 12:19:14
4/4
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download