Sekilas memahami berbagai dimensi dalam isu

advertisement
Sekilas memahami berbagai
dimensi dalam isu perubahan
iklim
Oleh :
Dhani Armanto
Staff Kampanye Komunitas Peduli Slamet
[email protected]
Apa sih perubahan iklim itu ?
Secara sederhana iklim (climate change) dapat
diartikan sebagai perubahan sistem iklim bumi seperti
perubahan suhu, pola angin (wind pattern), bahkan
cuaca.
Perubahan iklim ini dipicu oleh peningkatan polusi di
atmosfer baik akibat meningkatnya kandungan gas
rumah kaca (greenhouse gasses) maupun partikel di
atmosfer bumi.
Apa penyebabnya ?
Penyebab utama perubahan iklim dunia
secara drastis adalah :
1. Bertambahnya pasokan CO2 ke atmosfer akibat berbagai
aktivitas : peningkatan respirasi biologis dan pembakaran
bahan bakar fosil.
2. Berkurangnya kapasitas pengikatan CO2 akibat
pengurangan luas hutan secara besar-besaran.
3. Emisi CFC dan greenhouse gases lainnya
Apa pengaruh perubahan iklim
bagi bumi ?
Dampak I
:
 Peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi
Dampak II :
 Mencairnya es di kutub sehingga permukaan air
laut meningkat : banyak pulau tenggelam, erosi
pantai, intrusi air laut.
 Perubahan pola iklim mikro dan karakteristik cuaca
: semakin meluasnya zona iklim tropis kearah zona
iklim sub stropis yang semakin hangat, semakin
menyempitnya kutub bumi, timbulnya cuaca
ekstreem, meningkatnya frakuensi badai tropis.
Dampak III
-
-
-
:
Hidrologi : peningkatan presipitasi dan evaporasi,
meningkatkan jumlah air yang hilang secara tidak
merata di seluruh dunia, penurunan jumlah cadangan
air tanah.
Ekosistem : perubahan sifat ekosistem, berkurangnya
luas hutan tropis basah dan grassland, bergesernya
hutan tropis, sub tropis dan zona pertanian kearah
kutub.
Ekonomi : kota-kota tenggelam, lahan daratan
semakin sedikit, kegagalan atau berkurangnya hasil
pertanian, dll
Dampak IV :
Krisis pangan, persebaran penyakit tropis ke
sub tropis, kehilangan spesies, kesenjangan
sosial, konflik politik, dll.
“Prestasi”
peradaban dalam 100 th terakhir









hampir 1 milyar galon minyak tumpah akibat kecelakaan
atmosfer dipenuhi oleh hampir 1 juta ton bahan kimia beracun
seperti sulfur oksida, logam berat, dan karbon monoksida
hutan alam di permukaan bumi yang tersisa tinggal 8 persen
sekitar dua pertiga keragaman hayati di dunia sudah punah
Suhu bumi rata-rata naik 0,3 – 0,6 derajat C
Permukaan laut rata-rata naik sekitar 10 - 25 cm
Tahun 2003 saja AS mengalami 562 tornado, di Filipina
intensitasnya meningkat 2 kali, tahun 2004 badai tropis untuk yang
pertama kalinya melanda atlantik selatan,
Gelombang panas berulang kali melanda berbagai negara (Cina,
Prancis, Jepang, India, dll) Diperkirakan 80 Orang Tewas akibat
Gelombang Panas terburuk di Bangladesh dalam beberapa dekade
terakhir.
Kekeringan terparah dalam 50 tahun terakhir melanda Amazon.
Sungai yang bermeter-meter kedalamannya pada saat itu dapat
dilintasi dengan berjalan kaki.
PENUTUPAN
HUTAN DAN
LAHAN
TAHUN 1992
PENUTUPAN
HUTAN DAN
LAHAN
TAHUN 1998
Sumber:
BAPLAN – DEPHUT, 2005
Potret pulau kita
Bencana di Indonesia,
1998 – Desember 2004
Jenis Bencana
Banjir
Jumlah
Kejadian
402
Jumlah Jiwa
(orang)
Kerugian
(Miliar Rp)
1.144
647,04
Kebakaran
193
44
137,25
Tanah Longsor
294
767
21,44
Kebakaran hutan
51
9
-
Gempa Bumi
58
384
437,88
Angin Topan
102
16
-
Konflik sosial
82
6.559
4.733,00
Gunung api
19
2
-
Kegagalan
Teknologi
10
581
-
siapa yang menabur angin ?





Negara utara yang hanya berpenduduk sekitar dari
sepersepuluh penduduk dunia memberikan kontribusi
pada efek rumah kaca sebesar 55%.
populasi manusia naik dari 2 milyar sampai sekitar 6
milyar
kemiskinan terjadi di dua pertiga permukaan bumi
86% sumber daya dan berbagai produk peradaban
yang ada saat ini dikonsumsi oleh 20% populasi dunia
yang hidup kaya di negara utara.
Sekitar 5 negara terkaya di dunia menggunaan lebih
dari setengah dari sumber-sumber energi yang ada di
dunia, sedangkan 20% negara (yang jelas : yang
miskin) hanya mengkonsumsi 4 % energi.
Perubahan iklim :
dari isu lingkungan menjadi isu politik
Kegagalan Protokol Kyoto.
Ilusi resep “tolak angin” : spon karbon, karbon trade, bahan bakar
alternatif, dsb.
Climate Justice
Skema pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan
atau Reducing Emission from Deforestation and Degradation
(REDD)
3,75 US$ atau Rp. 33,75 T dari skema REDD vs fungsi sosialekonomi
Ancaman dan peluang
 KTT Rio 1992 : United Nations Framework
Convention on Climate Change (UN FCCC)
 Ratifikasi : Undang Undang No. 6 Tahun 1994
Tentang : Pengesahan United Nations Framework
Convention On Climate Change (Konvensi Kerangka
Kerja Perserikatan Bangsa Bangsa Mengenai
Perubahan Iklim)
 bahwa Indonesia mempunyai peranan strategis dalam struktur
iklim geografi dunia karena sebagai negara tropis ekuator yang
mempunyai hutan tropis basah terbesar di dunia dan negara
kepulauan yang memiliki laut terluas di dunia mempunyai fungsi
sebagai penyerap gas rumah kaca yang besar;
Download