diagnosis defisiensi dan toksisitas hara mineral pada

advertisement
DIAGNOSIS DEFISIENSI DAN TOKSISITAS
HARA MINERAL PADA TANAMAN
 RINI HARIANTI
 MUSTOFA
G111 14 017
DIAGNOSIS DEFISIENSI DAN TOKSISITAS HARA
MINERAL PADA TANAMAN
 ESENSIALITAS HARA MINERAL BAGI TANAMAN
Hara mineral dikelompokkan sebagai hara esensial paling tidak
harus memenuhi 3 kriteria, yaitu :
1) tanpa kehadiran hara tersebut maka tanaman tidak dapat
menyelesaikan siklus hidupnya,
2) fungsi hara tersebut tidak dapat digantikan oleh hara yang lain,
dan
3) hara tersebut secara langsung terlibat dalam metabolisme
tanaman yaitu sebagai komponen yang dibutuhkan dalam reaksireaksi enzimatis.
Untuk tanaman tingkat tinggi terdapat 13 jenis hara esensial
yang terdiri atas kelompok hara makro (N, P, K, S, Mg dan Ca) den
kelompok hara mikro (Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo dan Cl)
Hara esensial dibagi menjadi 2 kelompok
berdasarkan atas banyaknya jumlah yang dibutuhkan
tanaman yaitu :
hara makro dibutuhkan dalam jumlah yang relatif
banyak, biasanya dinyatakan dalam persen per unit
bahan kering (meliputi N, P, K, Ca, Mg dan S)
hara mikro dibutuhkan dalam jumlah yang relatif
sedikit, biasanya dinyatakan dalam ppm (part per
million) per unit bahan kering (meliputi Fe, Mn, Zn, B,
Mo, Co dan Cl
Salah satu metode untuk menentukan unsur hara
yang esensial bagi tanaman dan berapa banyaknya
adalah dengan menganalisis secara kimia
KETERSEDIAAN HARA DAN PERTUMBUHAN TANAMAN
Dalam produksi tanaman, suplai hara optimal
biasanya dilakukan melalui pemupukan. Aplikasi
pemberian pupuk yang rasional membutuhkan informasi
jumlah hara yang tersedia dalam tanah serta status
nutrisi pada jaringan tanaman. Pendekatan yang dapat
dilakukan adalah disamping dengan melakukan analisis
kandungan hara tanah tersedia juga dengan analisis
status hara tanaman
Analisis status hara tanaman dapat dilakukan
berdasarkan diagnosis gejala visual dan/atau analisis
tanaman sebagai dasar untuk rekomendasi apakah
diperlukan pemupukan atau tidak, pupuk jenis apa yang
diperlukan dan berapa jumlahnya
DIAGNOSIS DEFISIENSI DAN TOKSISITAS HARA MINERAL
Diagonsis defisiensi dan tosksisitas hara pada tanaman
dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu:
a} pendekatan dengan diagnosis gejala visual
b} dan analisis tanaman
Gejala defisiensi atau kelebihan hara lebih mudah dilihat
pada daun, tetapi mungkin juga terjadi pada bagian lain dari
tanaman seperti pucuk batang, buah dan akar.
Gejala
defisiensi atau toksisitas umumnya spesifik untuk hara
tertentu. Oleh karena itu adalah memungkinkan menggunakan
penampakan visual untuk mendiagnosis tanaman sakit karena
kekurangan atau kelebihan hara
Diagnosis Berdasarkan Analisis Tanaman
Fokus perhatian dalam diagnosis gangguan
hara mineral berdasarkan analisis tanaman adalah
menentukan nilai kritis defisiensi (“critical
deficiency levels/CDL”) dan nilai kritis keracunan
(“critical toxicity levels/CTL”) masing-masing hara
mineral pada jaringan tanaman.
Pada umumnya status nutrisi pada tanaman
paling baik dicerminkan oleh kandungan hara
mineral pada daun dibandingkan dengan organorgan lain (Grundon, 1987). Oleh karena itu daun
.
biasanya paling sering digunakan
sebagai sampel
dalam analisis tanaman
Download