Nama Penulis Utama / Judul makalah ………………………………………….. No hal Pengaruh Penambahan Garam Lithium terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Listrik Membran Elektrolit Kitosan-Poliethylen Glykol (PEG 4000) Sunardi1) , Kartika Sari2) 1,2)Jurusan Fisika FMIPA Universitas Jenderal Soedirman Email : [email protected] Abstrak – Pembuatan dan pengujian membran kitosan - PEG 4000 doping garam lithium (LiClO4) dilakukan dengan tujuan untuk menentukan modulus elastisitas dan konduktivitas listrik membran yang dihasilkan. Pembuatan membran kitosan - PEG 4000 doping LiClO4 dengan metode casting. Sedangkan pengujian dilakukan dengan menggunakan LCR Meter type EDC-1630. Komposisi kitosan – PEG 4000 dengan LiClO4 adalah kitosan – PEG 4000 (S-1), kitosan – PEG 4000 – LiClO4 80% : 20% : 15% (S-2) dan kitosan – PEG 4000 – LiClO4 80% : 20% : 75% (S-3). Hasil pengujian modulus elastisitas sampel S-1 dan S-2 masih bersifat elastis dan pada S-3 mulai mudah pecah. Hasil pengujian konduktivitas listrik tertinggi untuk sampel S-3 sebesar 1,45 x 10-8 S/cm. Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak LiClO4 yang digunakan semakin tinggi konduktivitas lisriknya dan semakin getas membran yang dihasilkan. Hasil uji FTIR menunjukkan adanya interaksi antara kitosan dengan PEG 4000 doping LiClO4 sehingga membentuk struktur baru pada membran elektrolit yang dihasilkan. Kata kunci : kitosan, PEG 4000, LiClO4, membran, elektrolit. Abstract – Preparation and testing of a layer of chitosan - PEG 4000 doping lithium salt (LiClO4) was conducted to determine the elastic modulus and electrical conductivity of the resulting coating. Making a layer of chitosan - PEG 4000 LiClO4 doping have done with the casting method. While testing is done using LCR Meter type EDC-1630. The composition of the chitosan - PEG 4000 with LiClO4 was chitosan - PEG 4000 (S-1), chitosan - PEG 4000 - LiClO4 80%: 20%: 15 % (S-2) and chitosan - PEG 4000 – LiClO4 80%: 20%: 75% (S-3). The test results obtained the modulus of elasticity of the sample S-1 and S-2 still is elastic, and the S-3 began to break easily. For testing, the electrical conductivity obtained a sample S-3 which is the highest of 1.45 x 10-8 S / cm. It can conclude that the more LiClO4 used, the higher the electrical conductivity and the more brittle layers produced. FTIR test results showed an interaction between the polymer chitosan with PEG 4000 LiClO 4 doping so as to form a new structure in the resulting electrolyte layer. Key words: Chitosan, PEG 4000, LiClO4, layer, electrolyte I. PENDAHULUAN Peningkatan penggunaan peralatan elektronik akhirakhir ini, para peneliti berusaha mencari solusi untuk mengatasi ketersediaan energi. Penggunaan bahan dari alam merupakan solusi tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu bahan alam yang sedang dikembangkan adalah kitosan. Kitosan merupakan suatu senyawa berbentuk polimer dengan rantai glukosamin (2-amino-2-dioksi--DGlukosa) yang dapat multifungsi karena terdiri dari gugus amina dan gugus hidroksil dan t digunakan sebagai alternatif bahan pembuatan membran [1,2]. Agar membran berbasis kitosan dapat memiliki struktur dan ketahanan tinggi maka kitosan tersebut dimodifikasi dengan penambahan Polietilen Glikol (PEG). Polietilen glikol juga dikenal sebagai polietilena oksida (PEO). PEG dan PEO adalah cairan atau padat yang dapat mencair pada suhu rendah bergantung pada berat molekulnya dan berfungsi membentuk dan mengontrol ukuran dan struktur pori partikel [3]. Dalam penelitian ini digunakan PEG 4000 yang memiliki sifat yang stabil, mudah bercampur dengan komponen-komponen lain dan tidak beracun. PEG 4000 juga memiliki struktur yang kuat, amorf, tetapi tidak mudah rapuh di bawah suhu transisi (Tg), sehingga pada saat dimodifikasi dengan kitosan akan terbentuk membran yang transparan dan amorf [4]. Membran adalah daerah tipis antara dua fase yang memberikan lintasan tertentu, sehingga memungkinkan fase atau komponen tertentu menembus lebih cepat dibandingkan dengan fase atau komponen lainnya di bawah pengaruh gaya penggerak (driving force) [5]. Membran polimer elektrolit padat (solid electrolyte polimer membrane) (SPE) dalam penelitian ini dihasilkan oleh kitosan - PEG 4000 doping LiClO4. Membran kitosan - PEG 4000 doping LiClO4 digunakan sebagai salah satu alternatif pengganti elektrolit cair dalam baterai. Selain memiliki kelebihan yaitu lebih cepat terionisasi sempurna, elektrolit cair juga memiliki kelemahan yaitu mudah bocor dan terbakar [6]. Sedangkan elektrolit padat memiliki kelebihan yaitu tidak mudah bocor karena berbentuk solid, lebih aman, lebih praktis dan dapat dibuat dengan ukuran yang lebih kecil dan tipis [7]. Oleh karena itu, para peneliti memiliki inovasi untuk membuat baterai polimer padat (solid). No hal Nama Penulis Utama / Judul makalah II. METODE PENELITIAN/EKSPERIMEN A. Bahan dan Alat yang digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kitosan dari kulit udang, asam asetat, PEG 4000 dan LiClO4 . Sedangkan alat yang digunakan adalah neraca Ohauss Galaxy TM 160, mesin uji tarik Strograph VGS S-E Toyoseiki, Dumble ltd ASTM D 1822 L, mikrometer skrup, desikator, cawan petri, gelas ukur, hot plate, spektroskopi FTIR type Perkin elmer spectrum 100 dan LCR type EDC - 1630. B. Prosedur peneltian Sintesis membran kitosan dilakukan dengan cara 3 gram kitosan dilarutkan ke dalam 100 mL asam asetat sambil diaduk dengan menggunakan magnetic stirrer dan dipanaskan di atas hot plate pada suhu 60 0C sehingga membentuk larutan homogen. Selanjutnya PEG 4000 dicampur ke dalam larutan kitosan dan diaduk selama 3 jam baru dicampur dengan LiClO4. Kemudian dicetak ke dalam cawan petri dan dikeringkan pada suhu 40 0C selama 5 hari. Membran yang sudah kering, siap dilakukan pengujian sifat mekanik, sifat optik dan sifat listriknya. S-1 S-2 S-3 Sampel Gambar 2. Hubungan antara elongasi dengan sampel Gambar 2 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi LiClO4 digunakan semakin getah dan rapuh tetapi sifat membran semakin konduktif yang disebabkan oleh ikatan antara partikel-partikel yang semakin kuat sehingga membatasi gerak dalam membran. 2. Analisis gugus fungsi Hasil spektra FTIR dari membran kitosan - PEG 4000, kitosan – PEG 4000 doping LiClO4 15% dan kitosan – PEG 4000 doping LiClO4 75% dapat dilihat pada Gambar 3, Gambar 4. dan Gambar 5. Transmitansi, % Ketebalan Membran (mm) III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh dari pengujian adalah : 1. Uji Mekanik Hasil uji mekanik membran kitosan – PEG 4000 dan kitosan - PEG 4000 doping LiClO4 meliputi ketebalan dan elongasi seperti Gambar 1. dan Gambar 2. Dengan S-1 = Kitosan – PEG 4000, S-2 = kitosan – PEG 4000 – LiClO4 15% dan S-3 = Kitosan - PEG 4000 – LiClO4 75% dengan konsentrasi kitosan dan PEG 4000 sebesar 80% dan 20%. digunakan. Semakin tinggi konsentrasi LiClO4 yang digunakan semakin tebal membran yang dihasilkan. Ketebalan membran akan berhubungan dengan konduktivitas listrik yang akan dihasilkan oleh membran. Sedangkan hubungan antara elongasi dengan konsentrasi LiClO4 terlihat pada Gambar 2. Elongasi, % Adapun tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah untuk menentukan elongasi dan konduktivitas listrik dari membran elektrolit polimer kitosan – PEG 4000 doping LiClO4. S-1 S-2 S-3 Sampel Gambar 1. Hubungan antara tebal membran dengan konsentrasi sampel Gambar 1 menunjukkan bahwa hubungan antara ketebalan membran dan konsentrasi sampel yang 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 Bilangan gelombang, 1/cm Gambar 3. Spektra IR Membran Kitosan – PEG 4000 Nama Penulis Utama / Judul makalah ………………………………………….. No hal Daerah serapan terjadi pada bilangan gelombang 1700,89 cm-1 yang menunjukkan gugus fungsi C=O asimetri dan pada 1429,65 cm-1 terjadi gugus fungsi C=O simetri dari kitosan. Daerah bilangan gelombang 2300,76 cm-1 gugus fungsi C-OH bending. Daerah bilangan gelombang 1650,78 – 600 cm-1 menunjukkan gugus fungsi C=O asimetri, sedangkan daerah bilangan gelombang 3000 2500 cm-1 terbentuk gugus C-H bending. Pada puncak 3500 cm-1 terbentuk gugus fungsi O-H bending. 3. Konduktivitas listrik Hasil uji listrik dari membran kitosan - PEG 4000, kitosan – PEG 4000 doping LiClO4 15% dan kitosan – PEG 4000 doping LiClO4 75% dapat dilihat pada Gambar 6. dan Gambar 7. Transmitansi (Normalisasi), % Konduktivitas listrik, S/cm Gambar 3 menunjukkan bahwa terjadi ikatan O-H-O atau gugus alkohol terletak pada panjang gelombang 3523 – 3560 cm-1 dan merupakan ikatan yang lemah dimana gugus tersebut simetris atau meregang. Adanya regangan antar ikatan pada atom juga ditunjukkan lewat pelemahan intensitas dalam rentang bilangan gelombang yang cukup lebar yaitu 3000 - 3700 cm-1 ( merupakan daerah ikatan hidrogen/X-H). Hal ini disebabkan karena gaya tarik C - H akibat pita kovalen atom C lebih elektronegatif daripada H. Adanya tarikan yang disebaban oleh atom C terhadap atom H ini mengakibatkan ikatan lain, yaitu ikatan atom O dengan atom H daru gugus alkohol melemah. Pada daerah 1623 cm-1 menunjukkan gugus alkena atau ikatan ganda antar atom C. Hal ini menunjukkan bahwa melemahnya ikatan antara atom O dan atom H adalah akibat atom C pada bilangan gelombang 1623 cm-1 lebih elektronegatif daripada atom H yang ditunjukkan 3523 - 3000 cm-1. S-1 S-2 S-3 Sampel 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Gambar 6. Hubungan antara konsentrasi sampel dengan konduktivitas listrik Bilangan Gelombang, 1/cm Konduktivitas listrik, S/cm Transmitansi (Normalisasi), % Gambar 4. Spektra IR membran kitosan – PEG 4000 – LiClO4 15% Gambar 6 menunjukkan semakin tinggi konsentrasi LiClO4 yang digunakan akan semakin tinggi konduktivitas listrik yang dihasilkan. Tingginya konduktivitas yang dihasilkan berhubungan dengan mobilitas ion yang terjadi dalam membran sehingga membran yang dihasilkan akan semakin konduktif. 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Bilangan Gelombang, 1/cm 0,00 Gambar 5. Spektra IR membran kitosan – PeG 4000 – LiClO4 75% Pada Gambar 4 dan Gambar 5., daerah serapan terjadi pada bilangan gelombang 2000 – 1000 cm-1 . 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12 0,14 0,16 0,18 Ketebalan membran, mm Gambar 7. Hubungan antara ketebalan membran dengan konduktivitas listrik No hal Gambar 7 menunjukkan hubungan antara ketebalan membran dengan konduktivitas listrik yang dihasilkan. Semakin tebal membran yang dihasilkan maka semakin tinggi konduktivitas listrik yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan hubungan antara konduktivitas listrik akan berbanding lurus dengan ketebalan membran yang digunakan. V. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Kitosan dan PEG 4000 doping LiClO4 dapat digunakan sebagai alternatif membran elektrolit pengisi baterei sekunder. 2. Kitosan dan PEG 4000 doping LiClO4 dapat menghasilkan membran lebih fleksibel dan tidak bersifat higroskopis. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada Kementrian Ristek dan Dikti dan Universitas Jenderal Soedirman melalui Riset Penerapan IPTEK untuk pendanaan tahun ketiga (tahun 2017). PUSTAKA [1] S.J. Krajang, Anil Kumar Anal, Willem F.Stevens. 2000. Separation of Biomolecules Through Chitosan Membrans in Continous Dialyzinh Chamber, Abstract. [2] P.Kanti., K. Srigowri, J. Madhuri, b Smitha dan s. Sridhar. 2004. Dehydration of Ethanol Through Blend Membrans of Chitosan and Sodium Aginate by Pervaporation, India; separation and Purification Technology, Vol. 40, hal. 259-266. [3] William D. Callister, Jr. 2007. Material Science and Engineering An Introduction. United States of America. John Wiley&Sons, Inc. [4] Serway, Raymond A., 2004. Physics for Secientists and Engineers –6 Edition. California. Thomson Brooks /Cole. [5] M. Mulder. 1991. Basic Principles of Membran Technology. Netherlands: Khewer Academic Publisher. [6] Paul Tippler. 1997. Physics for scientists and engineers – 5 Edition. Berkeley. California. [7] James D.Patterson &Bernard C. Bailey. 2005. Solid State-Physics Introduction to the Theory. Springer. New York. Nama Penulis Utama / Judul makalah