LAMPIRAN KEPUTUSAN NOMOR TENTANG MENTER! KEUANGAN 38/KMK.Q1 /2Q1 4 KEPUTUSAN ATAS PERUBAHAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 350/KMK.Ol/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STANDAR PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEUANGAN KEMENTERIAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN DAN STANDAR PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN 1. TUJUAN Kebijakan dan standar ini bertujuan untuk mengatur pelaksanaan Pengelolaan Data Elektronik dalam rangka melindungi kerahasiaan (confidentiality), Keutuhan tintegrity), dan ketersediaan (availability) Data Elektronik berupa penyalinan Data Elektronik ke Media Backup di luar lingkungan operasi secara berkala, restorasi Data Elektronik dan penanganan media penyimpanan. 2. RUANG LINGKUP 2.1 Kebijakan dan standar ini berlaku untuk pihak-pihak yang terkait dengan Pengelolaan Data Elektronik di Pusat Data Kementerian Keuangan. 2.2 Data Elektronik sebagaimana dimaksud pada butir 2.1 yang meliputi: 2.2.1 Basis Data; 2.2.2 Aplikasi; 2.2.3 2.2.4 2.3 Sistem Operasi; dan file kerja lainnya seperti dokumen dalam bentuk pdf dan spreadsheet. Pihak-pihak terkait dalam Pengelolaan Data Elektronik pada Pusat Data Kementerian Keuangan adalah sebagai berikut: 2.3.1 Unit eselon I yang menghasilkan Data dan/ atau memiliki kewenangan pengolahan terhadap Data, selanjutnya disebut sebagai Pemilik Data. Unit kerja yang mengelola Pusat Data Kementerian Keuangan, selanjutnya disebut sebagai Pengelola Pusat Data. · 2.3.2 3. KEBIJAKAN 3.1 Pengelola Pusat Data dan Pemilik Data harus menerapkan Kebijakan dan Standar Pengelolaan Data Elektronik di lingkungan Kementerian Keuangan yang diatur dalam Keputusan Menteri ini. 3.2 Unit. eselon I dapat memanfaatkan Fasilitas Pusat Data Kementerian Keuangan dalam rangka Pengelolaan Data Elektronik. 3.3 Dalam hal unit eselon I memanfaatkan Fasilitas Pusat Data Kementerian Keuangan, maka diperlukan kesepakatan Pengelolaan Data Elektronik antara Pengelola Pusat Data dengan Pemilik Data. 3.4 Pihak-pihak terkait Pengelolaan Data Elektronik harus menjamin kerahasiaan (confidentiality), Keutuhan (Integrity), dan ketersediaan (availability) Data sesuai tanggung jawab masing-masing. 3.5 Dalam hal terdapat pihak terkait yang tidak dapat melaksanakan tanggungjawab sebagaimaria dimaksud pada butir 4, maka pihak tetkait harus menyampaikan kepada Chief Information Officer (CIO) Kementerian Keuangan untuk ditindaklanjuti. ·· . t/ MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -23.6 4. Dalam hal diperlukannya hak akses untuk melakukan Pengelolaan Data Elektronik, maka permintaan hak askes tersebut harus berpedoman pada ketentuan mengenai Kebijakan dan Standar Sistem Manajemen Keamanan Informasi di Lingkungan Kementerian Keuangan. TANGGUNGJAWAB T�ggung jawab pihak-pihak terkait Pengelolaan Data Elektronik sebagaimana dimaksud pada butir 3.4 adalah sebagai berikut: 4.1 Pemilik Data Pemilik Data memiliki tanggung jawab sebagai berikut: 4.1.1 Kerahasiaan (Confidentiality) Data Memberikan persetujuan atas permintaan hak akses. 4.1.2 Keutuhan (Integrity) Data a. Menjamin akurasi, kelengkapan, dan kemutakhiran (up to date) Data. b. Mendampingi Pengelola Pusat Data dalam melakukan uji untuk berkala secara memastikan Restore Data keberhasilan Backup Data. 4.1.3 Ketersediaan (Availability) Data a. Melakukan Recovery Data bersama Pengelola Pusat Data apabila terjadi gangguan terhadap Data. b. c. Menyampaikan Informasi dalam rangka menentukan tingkat kritikalitas Data yang di-Hosting kepada Pengelola Pusat Data, yang meliputi: 1) besarhya dampak kehilangan Data terhadap proses bisnis; 2) waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan sistem dan Data ke kondisi normal (Work Recovery TimejWRT); 3) waktu yang dapat ditolerir atas ketidaktersediaan Data sampai dilakukan pemulihan kembali (Recovery Point Objectivej RP O); 4) waktu yang ditentukan untuk memulihkan sistem (Recovery Time ObjectivejRTO); 5) waktu maksimal yang dapat ditolerir atas tidak beroperasinya sistem (Maximum Tolerable DowntimejMTD); dan 6) menentukan Retensi Data sesuai dengan kebutuhan atau ketentuan yang berlaku. Melaporkan gangguan kepada Pengelola Pusat Data untuk hal-hal yang berkaitan dengan layanan Pengelolaan Data Elektronik. 4.2 Pengelola Pusat Data Pengelola Pusat Data memiliki tanggung jawab sebagai berikut: 4.2.1 Kerahasiaan (Confidentiality) Data a. Menjaga keamanan fisik perangkat dan sistem Pusat Data Kementerian Keuangan untuk menghindari akses oleh pihak yang tidak berwenang. Menjamin kerahasiaan (Confidentiality) Data yang di-H osting di b. Pusat Data Kementerian Keuangan. . . �I MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -34.2.2 Keutuhan (Integrity) Data a. Menjaga keamanan fisik perangkat dan sistem Pusat Data Kementerian Keuangan untuk menghindari perubahan Data oleh pihak yang tidak berwenang. Menjamin Keutuhan (Integrity) Data yang di-Hosting di Pusat Data b. Kementerian Keuangan. c. Melakukan uji Restore Data didampingi Pemilik Data untuk memastikan keberhasilan Backup Data. 4. 2.3 Ketersediaan (Availability) Data a. Menjaga keamanan fisik perangkat dan sistem Pusat Data Kementerian Keuangan untuk menghindari penghilanganj penghapusan Data oleh pihak yang tidak berwenang. Menjamin ketersediaan (availability) Data yang di-Hosting di Pusat b. Data Kementerian Keuangan. Menjamin ketersediaan (availability) dan perlindungan terhadap c. Media Penyimpanan Data. d. Menjaga lingkungan operasi (operating environment) Pusat Data Kementerian Keuangan dalam keadaan baik. Menginformasikan kepada pihak-pihak terkait jika terdapat e. indikasi adanya gangguan pada Pusat Data Kementeriart Keuangan. f. Melakukan Backup Data secara periodik di Pusat Data Kementerian Keuangan sesuai dengan prosedur Backup Data. g. Menginformasikan kepada pihak-pihak terkait sebelum dilakukan pemeliharaan rutin terkait Pengelolaan Data Elektronik yang dapat mengakibatkan tidak tersedianya layanan. h. Melakukan kegiatan pemeliharaan rutin dilaksanakan tepat waktu. 1. Menindaklanjuti laporan gangguan terkait Pengelolaan Data Elektronik. j. Menjaga ketersediaan (availability) Data dengan upaya terbaik sesuai dengan kesepakatan tingkat layanan. k. Menyampaikan laporan berkala Pengelolaan Data Elektronik kepada pihak-pihak terkait. Melakukan Recovery Data bersama Pemilik Data apabila terjadi 1. gangguan terhadap Data. m. Menentukan tingkat kritikalitas Data sesuai dengan Informasi . yang disampaikan oleh Pemilik Data, sebagaimana dimaksud pada butir 4 . 1. 3 huruf b. 5 STANDAR 5. 1 Umum 5.1.1 Pengelola Pusat Data harus berkoordinasi dengan Pemilik Data untuk melakukan uji Restore Data dari hasil Backup Data secara berkala dan memastikan keberhasilan proses restore pada saat diperlukan. Hasil uji Restore Data dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh kedua pihak. �/ MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -4 5.1.2 Dalam hal Pemilik Data memanfaatkan Pusat Data Kementerian Keuangan, Pengelola Pusat Data berkoordinasi dengan Pemilik Data untuk melakukan Backup Data secara berkala dan memastikan keberhasilan proses Backup Data. 5.1.3 Melakukan Sanitasi Media penyimpanan Data yang sudah tidak digunakan untuk menghilangkan Informasi yang ada di dalamnya. 5.1.4 Prosedur Backup Data dan Restore Data yang digunakan harus mampu mengembalikan semua Data, sehingga integritas Data tidak terganggu dan Data dapat digunakan untuk kebutuhan operasional. 5.1.5' Semua prosedur penanganan Media Penyimpanan Data harus didokumentasikan. 5.2 Infrastruktur Pengelolaan Data Elektronik Infrastruktur Pengelolaan Data Elektronik sekurang-kurangnya meliputi: 5.2.1 perangkat keras, antara lain server dan media penyimpanan; 5.2.2 perangkat jaringan, antara lain switch, modem, dan router, dan 5.2.3 perangkat lunak, antara lain Sistem Operasi dan backup tools. 5.3 Backup Data 5.3.1 Backup Data dila:kukan terhadap Data yang dalam server pada Pusat Data Kementerian Keuangan. 5.3.2 5.3.3 5.3.4 5.3.5 5.3.6 5.3.7 5.3.8 berada di Metode Backup Data, meliputi tetapi tidak terbatas pada: a. System Backup; b. Full Backup; dan c. Incremental Backup. Harus dibuat. catatanflog backup yang berisi Informasi, sekurang­ kurangnya meliputi: a. nama media yang digunakan; b. isi; c. metode Backup Data (system, full atau incrementa�; d. status Backup Data (berhasilfgagal); e. waktu pelaksanaan Backup Data; dan f. lokasi Media Backup disimpan, tanggal pemindahan dan petugas yang memindahkan. Media backup beserta catatanflog backup harus disimpan secara baik dan aman untuk jangka waktu tertentu sesuai prosedur. Sistem Operasi, Aplikasi, dokumentasi, serta perubahannya untuk setiap server harus mempunyai 1 (satu) salinan backup dan disimpan pada tempat yang aman di Iuar Pusat Data Kementerian Keuangan. Tempat penyimpanan Media Backup di luar Pusat Data Kementerian Keuangan (off site) aman dan harus berjarak cukup jauh dari Pusat Data Kementerian Keuangan agar terhindar dari bencana setempat. Akses ke penyimpanan Media Backup di luar Pusat Data Kementerian Keuangan hanya diberikan kepada petugas yang berwenang dan harus ditinjau ulang paling sedikit 1(satu) kali dalam setahun. Pengamanan penyimpanan Media Backup di luar Pusat Data Kementerjan Keuangan harus sama dengan pengamanan penyimpanan Media Backup di Pusat Data Kementerian Keuangan, termasuk dalam hal saat pemindahan Media Backup tersebut. · . � MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 5Apabila penyimpanan Media Backup di luar Pusat Data Kementerian Keuangan belum tersedia, Media Backup yang disimpan di lokasi yang sama dengan Pusat Data Kementerian Keuangan (on site) harus disimpan ke dalam tempat penyimpanan yang meminimalkan jmenghindari kemungkinan kehilangan Data. 5. 3.10 Proses backup Basis Data tersebar harus menjamin sinkronisasi Data saat pemulihan (recovery). 5. 3.11 Media Backup Data harus diberi identitas yang jelas untuk memudahkan identifi.kasi saat dibutuhkan. 5.3.9 5. 3. 12 Media Backup Data harus diberi tanda klasifi.kasi kerahasiaan (Confidentiality) Data tertinggi sesuai dengan Data yang tersimpan di dalamnya. 5. 3.13 Matrik penentuan tingkat kritikalitas Data. Tingkat Kritikalitas Data Tinggi Sedang Rendah 5.4 RPO Maksimal 2 4jam Maksimal lMinggu >1 Minggu Penanganan Full Backup I System Incremental Backup Backup Maksimal 1x Maksimal Seminggti 2 4jam 2 4jam 1x Maksimal Maksimal 1Minggu Sebulan 1Minggu Minimal >1 >1 Minggu 1x3 Bulan Minggu Tabel 1. Tingkat Kritikalitas Data MTD Lokasi Penyimpanan Off Site+ On Site Off Site Off Site Restore Data 5.4.1 Restore Data dilakukan pada saat: a. pengujian berkala; b. recovery saat terjadi gangguan layanan; dan ada permintaan dari Pemilik Data. c. 5.4. 2 Harus dibuat catatan/ log Restore Data yang berisi Informasi, sekurang­ kurangnya meliputi: Nama media yang digunakan; a. b. lsi; Status Restore Data (berhasiljgagal); dan c. Waktu pelaksanaan restore. d. 5.4. 3 Restore Data harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik agar tidak mengganggu kegiatan operasional dan meminimalkan risiko. 5. 4. 4 Hasil Restore Data harus dilaporkan kepada Pemilik Data. 5. 5 Penanganan Media Penyimpanan 5. 5.1 Penanganan media penyimpan Data meliputi tetapi tidak terbatas pada: a. Setiap media penyimpanan yang dapat digunakan ulang (reusable media) dan yang akan dihapus harus dibuat tidak dapat dipulihkan (irrecoverable). Media yang berisi Data dengan Klasifi.kasi Data Sangat Rahasia, b. Rahasia, atau Terbatas yang akan dihapus harus dengan otorisasi Pemilik Data. Semua media penyimpan Data harus disimpan dengan aman dan c. di lingkungan yang aman, mengacu pada standar media penyimpanan. · �/ MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -6 d. Penyimpanan Data yang memiliki retensi lebih lama dari umur media (sesuai dengan spesifikasi pabrikan perangkat), harus diperbaharui di media lain untuk menghindari kehilangan Data akibat kerusakan media. e. Tingkatan otorisasi penanganan Media Penyimpanan Data harus didokumentasikan. 5. 5.2 Dalam hal dilakukan pengiriman media penyimpan Data dari dan ke Pusat Data Kementeriart Keuangan sekurang-kurangnya harus mempertimbangkan hal berikut: a. Penggunaan transportasi dan petugas pengiriman yang handal. b. Daftar resmi petugas pengiriman harus disetujui oleh pejabat yang berwenang. c. Pengemasan harus cukup untuk melindungi isi dari segala kemungkinan kerusakan fisik yang dapat timbul selama perjalanan dan sesuai dengan spesifikasi produsen, misalnya perlindungan terhadap · faktor-faktor lingkungan yang dapat mengurangi efektivitas dari media pemulihan seperti terkena panas, uap air atau medan elektromagnetik. d. Pengendalian harus diterapkan untuk melindungi D0.ta yang memiliki Klasifikasi Data Sangat Rahasia, Rahasia, atau Terbatas dari modifikasi atau penyingkapan yang tidak sah, antara lain meliputi: penggunaan kontainer yang tersegel; 1) 2) penggunaan keabsahan elektronik, dapat berupa digital signature atau yang lainnya; 3) penyampaian secara langsung kepada pihak yang berwenang; 4) penggunaan kemasan yang dapat mengindikasikan upaya untuk membuka kemasan; dan 5) pencatatan waktu pengiriman, nama petugas pengirim, nama petugas penerima, waktu penerimaan, media yang dikirim, jumlah media yang dikirim, media yang diterima, jumlah media yang diterima. 5. 5. 3 Penghancuran media penyimpan Data sekurang-kurangnya harus mempertimbangkan hal berikut: a. Media yang berisi Data dengan Klasifikasi Data Sangat Rahasia, Rahasia, atau Terbatas harus dimusnahkan secara aman, misalnya dibakar dan dihancurkan. b. Membuat dan menerapkan prosedur untuk mengidentifikasi ·media yang mungkin memerlukan pemusnahan secara aman. c. Pemusnahan media penyimpanan yang berisi Data dengan Klasifikasi Data Sangat Rahasia, Rahasia, atau Terbatas harus tercatat dalam audit trail. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -7 5.6 Lingkungan Operasi Pusat Data Kementerian Keuangan Standar Lingkungan Operasi. Pusat Data Kementerian Keuangan sekurang­ kurangnya meliputi: 5. 6.1 Tersedianya tenaga listrik utarna sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan oleh pabrikan perangkat dan cukup untuk beban maksimal seluruh perangkat serta tenaga listrik cadangan dengan tenaga dan jangka waktu ketersediaan j pengoperasian yang cukup. 5.6.2 Tersedianya pengaturan dan pengawasan batas m1mmum dan maksimum untuk suhu dan kelembaban di dalarn ruangan yang ditetapkan sesuai dengan standar yang disyaratkan oleh pabrikan perangkat. 5.6.3 Tersedianya perangkat pengarnanan fisik yang memadai dan berfungsi baik, antara lain pintu elektronik dengan kendali akses, karnera pemantau, sistem pemadarn kebakaran, alarm bahaya, dan perangkat pemutus aliran listrik. 5.6 . 4 Tersedianya perangkat pemantau layanan yang berfungsi baik dan dilengkapi dengan fitur-fitur utarna, antara lain Audit Logging, Fault Logging, User Activity Logging, dan pemantauan penggunaan sistem. 6. ISTILAH YANG DIGUNAKAN 6.1 Aplikasi adalah program yang berjalan di atas Sistem Operasi, misalnya Aplikasi Basis Data, Aplikasi word processor dan spreadsheet, web browser, dan development·tools. 6.2 Audit Logging adalah pencatatan aktivitas pengguna, pengecualian, dan kejadian kearnanan Informasi yang disimpan dalarn periode tertentu untuk digunakan sebagai bahan kebutuhan investigasi dan pemantauan kontrol akses di masa mendatang. 6.3 Backup Data adalah proses pemindahan Data dari media utarna pemroses Informasi ke Media Penyimpanan Data eksternal lain untuk disimpan dan digunakan sebagai cadangan jika diperlukan. 6.4 Basis Data adalah suatu kumpulan Data dan Informasi yang disimpan secara sistematis dan terstruktur dengan bantuan sistem Informasi, sehingga mudah diakses, dikelola dan diperbarui. 6.5 Chief Information Officer (CIO) Kementerian Keuangan adalah Pimpinan Pengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan Kementerian Keuangan yang bertugas mengkoordinasi perencanaan, realisasi, operasional harian dan evaluasi internal TIK, bekerja sarna dengan satuan kerja TIK di lingkungan Kementerian Keuangan, dan satuan kerja-satuan kerja pengguna lainnya. 6.6 Data Elektronik selanjutnya disebut Data adalah data dalarn bentuk digital yang meliputi Basis Data, Aplikasi, Sistem Operasi, dan. file kerja lainnya seperti dokumen dalarn bentuk pdf dan spreadsheet. 6.7 Fault Logging adalah pencatatan permasalahan sistem Informasi. 6.8 Full Backup 6.9 Fasilitas Pusat Data adalah sarana untuk melancarkan pelaks�aan fungsi Pusat Data yang seperti penyediaan gedung, power, pendingin dan pengkabelan. adalah proses backup keseluruhan Data. �I .. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -8 - 6.10 Hosting adalah jasa layanan pengelolaan Aplikasi dan/ atau Data pada Pusat Data. 6.11 Incremental Backup adalah backup terhadap perubahan atau penambahan Data. 6.12 Informasi adalah hasil pemrosesan, pengolahan dan pengorganisasian Data yang dapat disajikan sebagai pengetahuan, yang dalam penggunaannya, Data dapat berupa Informasi yang menjadi Data baru maupun sebaliknya Informasi dapat berfungsi sebagai Data untuk menghasilkan Informasi baru. 6.13 Keutuhan (Integrity) adalah status Informasi yang akurat, lengkap dan tidak rusak saat dipindahkan atau diproses, serta dicegah atau dihindari dari perubahan yang tidak dikehendaki oleh pihak yang tidak be'rwenang. 6.1 4 Klasifikasi Data adalah pengelompokan Data berdasarkan tingkat keamanan Data, yang terdiri dari: KLASIFIKASI Sangat Rahasia (Strictly Confidentiaij KETERANGAN Data Kementerian Keuangan yang apabila didistribusikan secara tidak sah atau o atuh ke tangan yang tidak berhak akan ketahanan menyebabkan kerugian ekonomi nasional. Data Kementerian Keuangan yang apabila didistribusikan secara tidak sah atau atuh ke tangan yang tidak berhak akan kegiatan kelancaran mengganggu Kementerian Keuangan atau mengganggu citra dan reputasi Kementerian Keuangan dan/ atau yang menurut peraturan perundang-undangan dinyatakan rahasia. ·Data Kementerian Keuangan yang apabila didistribusikan secara tidak sah atau p atuh ke tangan yang tidak berhak akan kegiatan kelancaran mengganggu Kementerian Keuangan atau rriengganggu Kementerian kegiatan kelancaran Keuangan tetapi tidak akan merigganggu citra dan reputasi Kementerian Keuangan. · Rahasia ( Confidentiaij Terbatas (Internal Use Only) 6.1 5 Media Backup adalah perangkat yang digunakan untuk Backup Data. 6.1 6 Media Penyimpanan Data adalah perangkat yang digunakan untuk menyimpan Data, meliputi tetapi tidak terbatas pada hard disk, external disk, floppy disk, compact disk, dan Digital Versatile Disk (DVD). 6.1 7 Pengelolaan Data adalah kegiatan dalam usaha menjamin kerahasiaan (confidentiality), Keutuhan (Integrity), dan ketersediaan (availability) Data, berupa penyalinan Data ke Media Backup di luar lingkungan operasi secara berkala, restorasi Data dan penanganan media penyimpanan. 6.18 Recovery Data .adalah proses pemulihan kembali Data setelah terjadi gangguan layanan: �� .· MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -9 6. 19 Restore Data adalah proses pemindahan Data dari Media Penyimpanan Data eksternal ke media utama pemroses Informasi. 6. 20 Retensi Data adalah waktu yang diperkenankan kepada Unit Eselon I untuk menyimpan Data di pusat Data Kementerian Keuangan sebelum dilakukan penghapusan secara permanen. 6.21 Sanitasi Media Penyimpanan Data adalah proses penghilangan Informasi yang disimpan di media Data secara permanen dengan menggunakan medan magnet besar atau perusakan fisik media. 6.22 System Backup adalah proses backup sistem yang meliputi Sistem Operasi, Aplikasi dan file. 6.23 Sistem Operasi adalah program yang mengatur dan mengendalikan perangkat keras untuk menjalankan Aplikasi serta penyimpanan Data, input, dan output dari suatu perangkat ke perangkat lainnya. 6.2 4 User Activity Logging adalah pencatatan aktivitas pengguna selama akses ke dalam sistem Informasi. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Februari 2014 MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. MUHAMAD CHATIB BASRI MENTERIAN GIAR NIP 19 �/