38/KMK.Q1 /2Q14 KEBIJAKAN DAN STANDAR

advertisement
LAMPIRAN
KEPUTUSAN
NOMOR
TENTANG
MENTER!
KEUANGAN
38/KMK.Q1 /2Q1 4
KEPUTUSAN
ATAS
PERUBAHAN
MENTER!
KEUANGAN
NOMOR 350/KMK.Ol/2013 TENTANG
KEBIJAKAN
DAN
STANDAR
PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DI
LINGKUNGAN
KEUANGAN
KEMENTERIAN
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN DAN STANDAR PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN
1.
TUJUAN
Kebijakan dan standar ini bertujuan untuk mengatur pelaksanaan Pengelolaan
Data Elektronik dalam rangka melindungi kerahasiaan (confidentiality), Keutuhan
tintegrity), dan ketersediaan (availability) Data Elektronik berupa penyalinan Data
Elektronik ke Media Backup di luar lingkungan operasi secara berkala, restorasi
Data Elektronik dan penanganan media penyimpanan.
2.
RUANG LINGKUP
2.1
Kebijakan dan standar ini berlaku untuk pihak-pihak yang terkait dengan
Pengelolaan Data Elektronik di Pusat Data Kementerian Keuangan.
2.2
Data Elektronik sebagaimana dimaksud pada butir 2.1 yang meliputi:
2.2.1 Basis Data;
2.2.2 Aplikasi;
2.2.3
2.2.4
2.3
Sistem Operasi; dan
file kerja lainnya seperti dokumen dalam bentuk pdf dan spreadsheet.
Pihak-pihak terkait dalam Pengelolaan Data Elektronik pada Pusat Data
Kementerian Keuangan adalah sebagai berikut:
2.3.1
Unit eselon I yang menghasilkan Data dan/ atau memiliki
kewenangan pengolahan terhadap Data, selanjutnya disebut sebagai
Pemilik Data.
Unit kerja yang mengelola Pusat Data Kementerian Keuangan,
selanjutnya disebut sebagai Pengelola Pusat Data.
·
2.3.2
3.
KEBIJAKAN
3.1 Pengelola Pusat Data dan Pemilik Data harus menerapkan Kebijakan dan
Standar Pengelolaan Data Elektronik di lingkungan Kementerian Keuangan
yang diatur dalam Keputusan Menteri ini.
3.2 Unit. eselon I dapat
memanfaatkan Fasilitas Pusat Data Kementerian
Keuangan dalam rangka Pengelolaan Data Elektronik.
3.3 Dalam hal unit eselon I memanfaatkan Fasilitas Pusat Data Kementerian
Keuangan, maka diperlukan kesepakatan Pengelolaan Data Elektronik antara
Pengelola Pusat Data dengan Pemilik Data.
3.4
Pihak-pihak terkait Pengelolaan Data Elektronik harus menjamin kerahasiaan
(confidentiality), Keutuhan (Integrity), dan ketersediaan (availability) Data
sesuai tanggung jawab masing-masing.
3.5 Dalam hal terdapat pihak terkait yang tidak dapat melaksanakan
tanggungjawab sebagaimaria dimaksud pada butir 4, maka pihak tetkait
harus menyampaikan kepada Chief Information Officer (CIO) Kementerian
Keuangan untuk ditindaklanjuti.
··
.
t/
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-23.6
4.
Dalam hal diperlukannya hak akses untuk melakukan Pengelolaan Data
Elektronik, maka permintaan hak askes tersebut harus berpedoman pada
ketentuan mengenai Kebijakan dan Standar Sistem Manajemen Keamanan
Informasi di Lingkungan Kementerian Keuangan.
TANGGUNGJAWAB
T�ggung jawab pihak-pihak terkait Pengelolaan Data Elektronik sebagaimana
dimaksud pada butir 3.4 adalah sebagai berikut:
4.1 Pemilik Data
Pemilik Data memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
4.1.1 Kerahasiaan (Confidentiality) Data
Memberikan persetujuan atas permintaan hak akses.
4.1.2 Keutuhan (Integrity) Data
a.
Menjamin akurasi, kelengkapan, dan kemutakhiran (up to date)
Data.
b.
Mendampingi Pengelola Pusat Data dalam melakukan uji
untuk
berkala
secara
memastikan
Restore
Data
keberhasilan Backup Data.
4.1.3 Ketersediaan (Availability) Data
a.
Melakukan Recovery Data bersama Pengelola Pusat Data apabila
terjadi gangguan terhadap Data.
b.
c.
Menyampaikan Informasi dalam rangka menentukan tingkat
kritikalitas Data yang di-Hosting kepada Pengelola Pusat Data,
yang meliputi:
1)
besarhya dampak kehilangan Data terhadap proses bisnis;
2)
waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan sistem dan Data
ke kondisi normal (Work Recovery TimejWRT);
3)
waktu yang dapat ditolerir atas ketidaktersediaan Data
sampai dilakukan pemulihan kembali (Recovery Point
Objectivej RP O);
4)
waktu yang ditentukan untuk memulihkan sistem (Recovery
Time ObjectivejRTO);
5)
waktu maksimal yang dapat ditolerir atas tidak beroperasinya
sistem (Maximum Tolerable DowntimejMTD); dan
6)
menentukan Retensi Data sesuai dengan kebutuhan atau
ketentuan yang berlaku.
Melaporkan gangguan kepada Pengelola Pusat Data untuk hal-hal
yang berkaitan dengan layanan Pengelolaan Data Elektronik.
4.2 Pengelola Pusat Data
Pengelola Pusat Data memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
4.2.1 Kerahasiaan (Confidentiality) Data
a.
Menjaga keamanan fisik perangkat dan sistem Pusat Data
Kementerian Keuangan untuk menghindari akses oleh pihak yang
tidak berwenang.
Menjamin kerahasiaan (Confidentiality) Data yang di-H osting di
b.
Pusat Data Kementerian Keuangan.
.
.
�I
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-34.2.2 Keutuhan (Integrity) Data
a.
Menjaga keamanan fisik perangkat dan sistem Pusat Data
Kementerian Keuangan untuk menghindari perubahan Data oleh
pihak yang tidak berwenang.
Menjamin Keutuhan (Integrity) Data yang di-Hosting di Pusat Data
b.
Kementerian Keuangan.
c.
Melakukan uji Restore Data didampingi Pemilik Data untuk
memastikan keberhasilan Backup Data.
4. 2.3 Ketersediaan (Availability) Data
a.
Menjaga keamanan fisik perangkat dan sistem Pusat Data
Kementerian Keuangan untuk menghindari penghilanganj
penghapusan Data oleh pihak yang tidak berwenang.
Menjamin ketersediaan (availability) Data yang di-Hosting di Pusat
b.
Data Kementerian Keuangan.
Menjamin ketersediaan (availability) dan perlindungan terhadap
c.
Media Penyimpanan Data.
d.
Menjaga lingkungan operasi (operating environment) Pusat Data
Kementerian Keuangan dalam keadaan baik.
Menginformasikan kepada pihak-pihak terkait jika terdapat
e.
indikasi adanya gangguan pada Pusat Data Kementeriart
Keuangan.
f.
Melakukan Backup Data secara periodik di Pusat Data
Kementerian Keuangan sesuai dengan prosedur Backup Data.
g.
Menginformasikan kepada pihak-pihak terkait sebelum dilakukan
pemeliharaan rutin terkait Pengelolaan Data Elektronik yang
dapat mengakibatkan tidak tersedianya layanan.
h.
Melakukan kegiatan pemeliharaan rutin dilaksanakan tepat
waktu.
1.
Menindaklanjuti laporan gangguan terkait Pengelolaan Data
Elektronik.
j.
Menjaga ketersediaan (availability) Data dengan upaya terbaik
sesuai dengan kesepakatan tingkat layanan.
k.
Menyampaikan laporan berkala Pengelolaan Data Elektronik
kepada pihak-pihak terkait.
Melakukan Recovery Data bersama Pemilik Data apabila terjadi
1.
gangguan terhadap Data.
m. Menentukan tingkat kritikalitas Data sesuai dengan Informasi
. yang disampaikan oleh Pemilik Data, sebagaimana dimaksud pada
butir 4 . 1. 3 huruf b.
5
STANDAR
5. 1 Umum
5.1.1 Pengelola Pusat Data harus berkoordinasi dengan Pemilik Data untuk
melakukan uji Restore Data dari hasil Backup Data secara berkala dan
memastikan keberhasilan proses restore pada saat diperlukan. Hasil
uji Restore Data dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani
oleh kedua pihak.
�/
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-4 5.1.2 Dalam hal Pemilik Data memanfaatkan Pusat Data Kementerian
Keuangan, Pengelola Pusat Data berkoordinasi dengan Pemilik Data
untuk melakukan Backup Data secara berkala dan memastikan
keberhasilan proses Backup Data.
5.1.3 Melakukan Sanitasi Media penyimpanan Data yang sudah tidak
digunakan untuk menghilangkan Informasi yang ada di dalamnya.
5.1.4 Prosedur Backup Data dan Restore Data yang digunakan harus mampu
mengembalikan semua Data, sehingga integritas Data tidak terganggu
dan Data dapat digunakan untuk kebutuhan operasional.
5.1.5' Semua prosedur penanganan Media Penyimpanan Data harus
didokumentasikan.
5.2
Infrastruktur Pengelolaan Data Elektronik
Infrastruktur Pengelolaan Data Elektronik sekurang-kurangnya meliputi:
5.2.1 perangkat keras, antara lain server dan media penyimpanan;
5.2.2 perangkat jaringan, antara lain switch, modem, dan router, dan
5.2.3 perangkat lunak, antara lain Sistem Operasi dan backup tools.
5.3 Backup Data
5.3.1 Backup
Data
dila:kukan
terhadap
Data
yang
dalam server pada Pusat Data Kementerian Keuangan.
5.3.2
5.3.3
5.3.4
5.3.5
5.3.6
5.3.7
5.3.8
berada
di
Metode Backup Data, meliputi tetapi tidak terbatas pada:
a. System Backup;
b. Full Backup; dan
c. Incremental Backup.
Harus dibuat. catatanflog backup yang berisi Informasi, sekurang­
kurangnya meliputi:
a. nama media yang digunakan;
b. isi;
c. metode Backup Data (system, full atau incrementa�;
d. status Backup Data (berhasilfgagal);
e. waktu pelaksanaan Backup Data; dan
f. lokasi Media Backup disimpan, tanggal pemindahan dan petugas
yang memindahkan.
Media backup beserta catatanflog backup harus disimpan secara baik
dan aman untuk jangka waktu tertentu sesuai prosedur.
Sistem Operasi, Aplikasi, dokumentasi, serta perubahannya untuk
setiap server harus mempunyai 1 (satu) salinan backup dan disimpan
pada tempat yang aman di Iuar Pusat Data Kementerian Keuangan.
Tempat penyimpanan Media Backup di luar Pusat Data Kementerian
Keuangan (off site) aman dan harus berjarak cukup jauh dari Pusat
Data Kementerian Keuangan agar terhindar dari bencana setempat.
Akses ke penyimpanan Media Backup di luar Pusat Data Kementerian
Keuangan hanya diberikan kepada petugas yang berwenang dan harus
ditinjau ulang paling sedikit 1(satu) kali dalam setahun.
Pengamanan penyimpanan Media Backup di luar Pusat Data
Kementerjan
Keuangan
harus
sama
dengan
pengamanan
penyimpanan Media Backup di Pusat Data Kementerian Keuangan,
termasuk dalam hal saat pemindahan Media Backup tersebut.
·
.
�
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 5Apabila penyimpanan Media Backup di luar Pusat Data Kementerian
Keuangan belum tersedia, Media Backup yang disimpan di lokasi yang
sama dengan Pusat Data Kementerian Keuangan (on site) harus
disimpan
ke
dalam
tempat
penyimpanan
yang
meminimalkan jmenghindari kemungkinan kehilangan Data.
5. 3.10 Proses backup Basis Data tersebar harus menjamin sinkronisasi Data
saat pemulihan (recovery).
5. 3.11 Media Backup Data harus diberi identitas yang jelas untuk
memudahkan identifi.kasi saat dibutuhkan.
5.3.9
5. 3. 12 Media Backup Data harus diberi tanda klasifi.kasi kerahasiaan
(Confidentiality) Data tertinggi sesuai dengan Data yang tersimpan di
dalamnya.
5. 3.13 Matrik penentuan tingkat kritikalitas Data.
Tingkat
Kritikalitas
Data
Tinggi
Sedang
Rendah
5.4
RPO
Maksimal
2 4jam
Maksimal
lMinggu
>1
Minggu
Penanganan
Full Backup I System
Incremental
Backup
Backup
Maksimal
1x
Maksimal
Seminggti
2 4jam
2 4jam
1x
Maksimal
Maksimal
1Minggu
Sebulan
1Minggu
Minimal
>1
>1
Minggu
1x3 Bulan
Minggu
Tabel 1. Tingkat Kritikalitas Data
MTD
Lokasi
Penyimpanan
Off Site+ On
Site
Off Site
Off Site
Restore Data
5.4.1 Restore Data dilakukan pada saat:
a.
pengujian berkala;
b.
recovery saat terjadi gangguan layanan; dan
ada permintaan dari Pemilik Data.
c.
5.4. 2 Harus dibuat catatan/ log Restore Data yang berisi Informasi, sekurang­
kurangnya meliputi:
Nama media yang digunakan;
a.
b.
lsi;
Status Restore Data (berhasiljgagal); dan
c.
Waktu pelaksanaan restore.
d.
5.4. 3 Restore Data harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik agar
tidak mengganggu kegiatan operasional dan meminimalkan risiko.
5. 4. 4 Hasil Restore Data harus dilaporkan kepada Pemilik Data.
5. 5 Penanganan Media Penyimpanan
5. 5.1 Penanganan media penyimpan Data meliputi tetapi tidak terbatas pada:
a.
Setiap media penyimpanan yang dapat digunakan ulang (reusable
media) dan yang akan dihapus harus dibuat tidak dapat
dipulihkan (irrecoverable).
Media yang berisi Data dengan Klasifi.kasi Data Sangat Rahasia,
b.
Rahasia, atau Terbatas yang akan dihapus harus dengan otorisasi
Pemilik Data.
Semua media penyimpan Data harus disimpan dengan aman dan
c.
di lingkungan yang aman, mengacu pada standar media
penyimpanan.
·
�/
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-6 d.
Penyimpanan Data yang memiliki retensi lebih lama dari umur
media (sesuai dengan spesifikasi pabrikan perangkat), harus
diperbaharui di media lain untuk menghindari kehilangan Data
akibat kerusakan media.
e.
Tingkatan otorisasi penanganan Media Penyimpanan Data harus
didokumentasikan.
5. 5.2 Dalam hal dilakukan pengiriman media penyimpan Data dari dan ke
Pusat Data Kementeriart Keuangan sekurang-kurangnya harus
mempertimbangkan hal berikut:
a.
Penggunaan transportasi dan petugas pengiriman yang handal.
b.
Daftar resmi petugas pengiriman harus disetujui oleh pejabat yang
berwenang.
c.
Pengemasan harus cukup untuk melindungi isi dari segala
kemungkinan kerusakan fisik yang dapat timbul selama
perjalanan dan sesuai dengan spesifikasi produsen, misalnya
perlindungan terhadap · faktor-faktor lingkungan yang dapat
mengurangi efektivitas dari media pemulihan seperti terkena
panas, uap air atau medan elektromagnetik.
d.
Pengendalian harus diterapkan untuk melindungi D0.ta yang
memiliki Klasifikasi Data Sangat Rahasia, Rahasia, atau Terbatas
dari modifikasi atau penyingkapan yang tidak sah, antara lain
meliputi:
penggunaan kontainer yang tersegel;
1)
2)
penggunaan keabsahan elektronik, dapat berupa digital
signature atau yang lainnya;
3)
penyampaian secara langsung kepada pihak yang berwenang;
4)
penggunaan kemasan yang dapat mengindikasikan upaya
untuk membuka kemasan; dan
5)
pencatatan waktu pengiriman, nama petugas pengirim, nama
petugas penerima, waktu penerimaan, media yang dikirim,
jumlah media yang dikirim, media yang diterima, jumlah
media yang diterima.
5. 5. 3 Penghancuran media penyimpan Data sekurang-kurangnya harus
mempertimbangkan hal berikut:
a.
Media yang berisi Data dengan Klasifikasi Data Sangat Rahasia,
Rahasia, atau Terbatas harus dimusnahkan secara aman,
misalnya dibakar dan dihancurkan.
b.
Membuat dan menerapkan prosedur untuk mengidentifikasi
·media yang mungkin memerlukan pemusnahan secara aman.
c.
Pemusnahan media penyimpanan yang berisi Data dengan
Klasifikasi Data Sangat Rahasia, Rahasia, atau Terbatas harus
tercatat dalam audit trail.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-7 5.6
Lingkungan Operasi Pusat Data Kementerian Keuangan
Standar Lingkungan Operasi. Pusat Data Kementerian Keuangan sekurang­
kurangnya meliputi:
5. 6.1 Tersedianya tenaga listrik utarna sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan oleh pabrikan perangkat dan cukup untuk beban
maksimal seluruh perangkat serta tenaga listrik cadangan dengan
tenaga dan jangka waktu ketersediaan j pengoperasian yang cukup.
5.6.2 Tersedianya pengaturan dan pengawasan batas m1mmum dan
maksimum untuk suhu dan kelembaban di dalarn ruangan yang
ditetapkan sesuai dengan standar yang disyaratkan oleh pabrikan
perangkat.
5.6.3 Tersedianya perangkat pengarnanan fisik yang memadai dan berfungsi
baik, antara lain pintu elektronik dengan kendali akses, karnera
pemantau, sistem pemadarn kebakaran, alarm bahaya, dan perangkat
pemutus aliran listrik.
5.6 . 4 Tersedianya perangkat pemantau layanan yang berfungsi baik dan
dilengkapi dengan fitur-fitur utarna, antara lain Audit Logging, Fault
Logging, User Activity Logging, dan pemantauan penggunaan sistem.
6.
ISTILAH YANG DIGUNAKAN
6.1
Aplikasi adalah program yang berjalan di atas Sistem Operasi, misalnya
Aplikasi Basis Data, Aplikasi word processor dan spreadsheet, web browser,
dan development·tools.
6.2
Audit Logging adalah pencatatan aktivitas pengguna, pengecualian, dan
kejadian kearnanan Informasi yang disimpan dalarn periode tertentu untuk
digunakan sebagai bahan kebutuhan investigasi dan pemantauan kontrol
akses di masa mendatang.
6.3
Backup Data adalah proses pemindahan Data dari media utarna pemroses
Informasi ke Media Penyimpanan Data eksternal lain untuk disimpan dan
digunakan sebagai cadangan jika diperlukan.
6.4
Basis Data adalah suatu kumpulan Data dan Informasi yang disimpan
secara sistematis dan terstruktur dengan bantuan sistem Informasi,
sehingga mudah diakses, dikelola dan diperbarui.
6.5
Chief Information Officer (CIO) Kementerian Keuangan adalah Pimpinan
Pengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan Kementerian
Keuangan
yang
bertugas
mengkoordinasi
perencanaan,
realisasi,
operasional harian dan evaluasi internal TIK, bekerja sarna dengan satuan
kerja TIK di lingkungan Kementerian Keuangan, dan satuan kerja-satuan
kerja pengguna lainnya.
6.6
Data Elektronik selanjutnya disebut Data adalah data dalarn bentuk digital
yang meliputi Basis Data, Aplikasi, Sistem Operasi, dan. file kerja lainnya
seperti dokumen dalarn bentuk pdf dan spreadsheet.
6.7
Fault Logging adalah pencatatan permasalahan sistem Informasi.
6.8
Full Backup
6.9
Fasilitas Pusat Data adalah sarana untuk melancarkan pelaks�aan fungsi
Pusat Data yang seperti penyediaan gedung, power, pendingin dan
pengkabelan.
adalah proses backup keseluruhan Data.
�I
..
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-8 -
6.10
Hosting adalah jasa layanan pengelolaan Aplikasi dan/ atau Data pada Pusat
Data.
6.11
Incremental Backup adalah backup terhadap perubahan atau penambahan
Data.
6.12
Informasi adalah hasil pemrosesan, pengolahan dan pengorganisasian Data
yang dapat disajikan sebagai pengetahuan, yang dalam penggunaannya,
Data dapat berupa Informasi yang menjadi Data baru maupun sebaliknya
Informasi dapat berfungsi sebagai Data untuk menghasilkan Informasi baru.
6.13
Keutuhan (Integrity) adalah status Informasi yang akurat, lengkap dan tidak
rusak saat dipindahkan atau diproses, serta dicegah atau dihindari dari
perubahan yang tidak dikehendaki oleh pihak yang tidak be'rwenang.
6.1 4
Klasifikasi Data adalah pengelompokan Data berdasarkan tingkat keamanan
Data, yang terdiri dari:
KLASIFIKASI
Sangat Rahasia (Strictly
Confidentiaij
KETERANGAN
Data Kementerian Keuangan yang apabila
didistribusikan secara tidak sah atau
o atuh ke tangan yang tidak berhak akan
ketahanan
menyebabkan
kerugian
ekonomi nasional.
Data Kementerian Keuangan yang apabila
didistribusikan secara tidak sah atau
atuh ke tangan yang tidak berhak akan
kegiatan
kelancaran
mengganggu
Kementerian Keuangan atau mengganggu
citra dan reputasi Kementerian Keuangan
dan/ atau yang menurut
peraturan
perundang-undangan
dinyatakan rahasia.
·Data Kementerian Keuangan yang apabila
didistribusikan secara tidak sah atau
p atuh ke tangan yang tidak berhak akan
kegiatan
kelancaran
mengganggu
Kementerian Keuangan atau rriengganggu
Kementerian
kegiatan
kelancaran
Keuangan tetapi tidak akan merigganggu
citra dan reputasi Kementerian Keuangan.
·
Rahasia ( Confidentiaij
Terbatas (Internal Use Only)
6.1 5
Media Backup adalah perangkat yang digunakan untuk Backup Data.
6.1 6
Media Penyimpanan Data adalah perangkat yang digunakan untuk
menyimpan Data, meliputi tetapi tidak terbatas pada hard disk, external
disk, floppy disk, compact disk, dan Digital Versatile Disk (DVD).
6.1 7
Pengelolaan Data adalah kegiatan dalam usaha menjamin kerahasiaan
(confidentiality), Keutuhan (Integrity), dan ketersediaan (availability) Data,
berupa penyalinan Data ke Media Backup di luar lingkungan operasi secara
berkala, restorasi Data dan penanganan media penyimpanan.
6.18
Recovery Data .adalah proses pemulihan kembali Data setelah terjadi
gangguan layanan:
��
.·
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-9 6. 19
Restore Data adalah proses pemindahan Data dari Media Penyimpanan Data
eksternal ke media utama pemroses Informasi.
6. 20
Retensi Data adalah waktu yang diperkenankan kepada Unit Eselon I untuk
menyimpan Data di pusat Data Kementerian Keuangan sebelum dilakukan
penghapusan secara permanen.
6.21
Sanitasi Media Penyimpanan Data adalah proses penghilangan Informasi
yang disimpan di media Data secara permanen dengan menggunakan
medan magnet besar atau perusakan fisik media.
6.22
System Backup adalah proses backup sistem yang meliputi Sistem Operasi,
Aplikasi dan file.
6.23
Sistem Operasi adalah program yang mengatur dan mengendalikan
perangkat keras untuk menjalankan Aplikasi serta penyimpanan
Data, input, dan output dari suatu perangkat ke perangkat lainnya.
6.2 4
User Activity Logging adalah pencatatan aktivitas pengguna selama akses ke
dalam sistem Informasi.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Februari 2014
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
MUHAMAD CHATIB BASRI
MENTERIAN
GIAR
NIP 19
�/
Download