Fungsi normal kandung kemih adalah mengisi dan mengeluarkan

advertisement
Fungsi normal kandung kemih adalah mengisi dan mengeluarkan urin secara
terkoordinasi dan terkontrol. Aktifitas koordinasi ini diatur oleh sistem saraf pusat dan perifer.
Neurogenic bladdre adalah keadaan malfungsi kandung kemih karena disfungsi neurologis atau
disebabkan internal atau eksternal trauma, penyakit atau cedera.1
Gejala neurogenik bladder berkisar antara kurang berfugsi hingga overaktivitas,
tergantung bagian neurogenik yang terkena. Spincter urinarius mungkin terpengaruhi,
menyebabkan spincter menjadi kurang berfungsi atau overaktivitas dan kehilangan koordinasi
dengan fungsi kandung kemih. Terapi yang cocok ditentukan dari diagnosis yang tepat dengan
perawatan medis yang bagus dan perawatan bersama dengan bermacam pemeriksaan klinis,
meliputi urodinamik dan pemeriksaan radiologi terpilih.1
Definisi
Kandung Kemih Neurogenik (Neurogenic Bladder) adalah hilangnya fungsi kandung
kemih yang normal akibat kerusakan pada sebagian sistem sarafnya. 1,2,3,4,5,6,7
Patofisiologi
Jika masalah datang dari sistem saraf pusat, siklus terkait akan terpengaruhi. Beberapa
bagian sistem saraf yang mungkin terlibat diantaranya otak, pons, medula spinalis dan saraf
perifer. Sebuah kondisi disfungsi menghasilkan gejala yang berbeda, berkisar antara retensi urin
akut hingga overaktivitas kandung kemih atau kombinasi keduanya.1
Ketidak lancaran urinaria berasal dari disfungsi kandung kemih, spincter atau
keduanya. Overaktivitas kandung kemih (spastic bladder) berhubungan dengan gejala ketidak
lancaran yang mendesak, sedangkan spincter underaktivitas (decreased resistance) menghasilkan
gejala stress incontinence. 1
Lesi otak
Lesi otak diatas pons merusak pusat kontrol, menyebabkan hilangnya kontrol
ekskresi secara keseluruhan. Refleks ekskresi traktus urinarius bagian bawah-refleks ekskresi
primitif-tetap utuh. Beberapa individu mengeluhkan ketidakmampuan mengendalikan eksresi
yang parah, atau spastic kandung kemih. Pengosongan kandung kemih yang terlalu cepat atu
terlalu sering, dengan kuantitas yang rendah, dan pengisian urin di kandung kemih menjadi sulit.
Biasanya, orang dengan masalah ini berlari cepat ke kamar mandi namun urin keluar sebelum
mereka mencapai tujuan. Mereka mungkin sering terbangun di malam hari untuk berkemih.1
Contoh lesi otaknya strok, tumor otak, parkinson. Hidrosepalus, cerebral palsy, dan
Shy-Drager syndrome juga dapat menyebabkan hal tersebut.1
Lesi medula spinalis
Penyakit atau cidera medula spinalis diantara pons dan sakral menghasilkan spastic
bladder atau overactive bladder. Orang dengan paraplegic atau quadriplegic memiliki lower
extremity spasticity. Awalnya, setelah trauma medula spinalis, individu masuk kedalam fase
shock spinal dimana sistem saraf berhenti. Setelah 6-12 minggu, sistem saraf aktif kembali.
Ketika sistem saraf aktif kembali, menyebabkan hiperstimulasi organ yang terlibat.1
Cedera sakral
Cedera pada medula sakrum dan akar saraf yang keluar dari sakrum mungkin
mencegah terjadinya pengosongan kandung kemih. Jika terjadi sensory neurogenik bladder,
pasien tidak akan tau kapan kandung kemihnya penuh. Pada kasus motor neuriogenik bladder ,
inidividu mngkin merasakan kandung kemih penuh, namun otot detrusor tidak bereaksi, hal ini
disebut detrusor arefleksia.1
Cidera saraf perifer
Diabetes mellitus dan AIDS adalah 2 kondisi penyebab periferal neuropaty yang
menyebabkan rentensio urin. Penyakit ini merusak saraf kandung kemih, distensi tidak nyeri dari
kandung kemih. Pasien dengan diabetes kronis kehilangan sensasi dari kandung kemih, sebelum
kandung kemih melakukan dekompensata. Serupa dengan cedera pada sakrum, pasien akan sulit
untuk berkemih, mereka mungkin mempunyai hypocontractile bladder.1
Penyebab
Neurogenic bladder bisa terjadi akibat:
# Penyakit
# Cedera
# Cacat bawaan pada otak, medula spinalis atau saraf yang menuju ke kandung kemih,
saraf yang keluar dari kandung kemih maupun keduanya.
Suatu kandung kemih neurogenik bisa kurang aktif, dimana kandung kemih tidak
mampu berkontraksi dan tidak mampu menjalankan pengosongan kandung kemih dengan baik;
atau menjadi terlalu aktif (spastik) dan melakukan pengosongan berdasarkan refleks yang tak
terkendali. Kandung kemih yang kurang aktif biasanya terjadi akibat gangguan pada saraf lokal
yang mempersarafi kandung kemih.
Penyebab tersering adalah cacat bawaan pada medula spinalis (misalnya spina bifida
atau mielomeningokel). Suatu kandung kemih yang terlalu aktif biasanya terjadi akibat adanya
gangguan pada pengendalian kandung kemih yang normal oleh medula spinalis dan otak.
Penyebabnya adalah cedera atau suatu penyakit, misalnya sklerosis multipel pada medula
spinalis yang juga menyebabkan kelumpuhan tungkai (paraplegia) atau kelumpuhan tungkai dan
lengan (kuadripelegia). Cedera ini seringkali pada awalnya menyebabkan kandung kemih
menjadi kaku selama beberapa hari, minggu atau bulan (fase syok). Selanjutnya kandung kemih
menjadi overaktif dan melakukan pengosongan yang tak terkendali.2,3,4,5,7
Gejala
Gejalanya bervariasi berdasarkan apakah kandung kemih menjadi kurang aktif atau
overaktif. Suatu kandung kemih yang kurang aktif biasanya tidak kosong dan meregang sampai
menjadi sangat besar. Pembesaran ini biasanya tidak menimbulkan nyeri karena peregangan
terjadi secara perlahan dan karena kandung kemih memiliki sedikit saraf atau tidak memiliki
saraf
lokal.
Pada beberapa kasus, kandung kemih tetap besar tetapi secara terus menerus menyebabkan
kebocoran sejumlah air kemih.
Sering terjadi infeksi kandung kemih karena sisa air kemih di dalam kandung kemih
memungkinkan pertumbuhan bakteri. Bisa terbentuk batu kandung kemih, terutama pada
penderita yang mengalami infeksi kandung kemih menahun yang memerlukan bantuan kateter
terus menerus. Gejala dari infeksi kandung kemih bervariasi, tergantung kepada jumlah saraf
yang masih berfungsi.
Suatu kandung kemih yang overaktif bisa melakukan pengisian dan pengosongan
tanpa kendali karena berkontraksi dan mengendur tanpa disadari. Pada kandung kemih yang
kurang aktif dan yang overaktif, tekanan dan arus balik air kemih dari kandung kemih ke ureter
bisa menyebabkan kerusakan ginjal. Pada penderita yang mengalami cedera medula spinalis,
kontraksi dan pengenduran kandung kemih tidak terkoordinasi, sehingga tekanan di dalam
kandung kemih tetap tinggi dan ginjal tidak dapat mengalirkan air kemih. 2,3,8
Diagnosis
Kandung kemih yang membesar bisa diketahui pada pemeriksaan perut bagian
bawah. Urografi intravena, sistografi maupun uretrografi dilakukan untuk memperkuat diagnosis.
Pemeriksaan tersebut bisa menunjukkan ukuran ureter dan kandung kemih, batu ginjal,
kerusakan ginjal dan fungsi ginjal. Bisa juga dilakukan pemeriksaan USG atau sistoskopi.
Dengan memasukkan kateter melalui uretra bisa diketahui jumlah air kemih yang tersisa. Untuk
mengukuran tekanan di dalam kandung kemih dan uretra bisa dilakukan dengan cara
menghubungkan katetera dengan suatu alat pengukur (sistometografi).1,2,3,7,8
Pengobatan
Kateterisasi
 Meningkatkan intake cairan
 Pembedahan merupakan cara terakhir.8
Kandung kemih yang kurang aktif.
Jika penyebabnya adalah cedera saraf, maka dipasang kateter melalui uretra untuk
mengosongkan kandung kemih, baik secara berkesinambungan maupun untuk sementara waktu.
Kateter dipasang sesegera mungkin agar otot kandung kemih tidak mengalami kerusakan karena
peregangan yang berlebihan dan untuk mencegah infeksi kandung kemih.
Pemasangan kateter secara permanen lebih sedikit menimbulkan masalah pada
wanita dibandingkan dengan pria. Pada pria, kateter bisa menyebabkan peradangan uretra dan
jaringan di sekitarnya.2,3
Kandung kemih overaktif
Jika kejang pada saluran keluar kandung kemih menyebabkan pengosongan yang
tidak sempurna, maka bisa dipasang kateter. Pada pria lumpuh yang tidak dapat memasang
kateternya sendiri, dilakukan pemotongan sfingter (otot seperti cincin yang melingkari lubang) di
saluran keluar kandung kemih sehingga proses pengosongan bisa terus berlangsung dan dipasang
penampung air kemih. Bisa diberikan rangsangan listrik pada kandung kemih, saraf yang
mengendalikan kandung kemih atau medula spinalis; supaya kandung kemih berkontraksi.
Tetapi hal ini masih dalam taraf percobaan.
Pemberian obat-obatan bisa memperbaiki fungsi penampungan air kemih oleh
kandung kemih. Pengendalian kandung kemih overaktif biasanya bisa diperbaiki dengan obat
yang mengendurkan kandung kemih, seperti obat anticholinergik. Tetapi obat ini bisa
menimbulkan efek samping berupa mulut kering dan sembelit. Kadang dilakukan pembedahan
untuk mengalirkan air kemih ke suatu lubang eksternal (ostomi) yang dibuat di dinding perut
atau untuk menambah ukuran kandung kemih. Air kemih dari ginjal dialirkan ke permukaan
tubuh dengan mengambil sebagian kecil usus halus, yang dihubungkan dengan ureter dan
disambungkan ke ostomi; air kemih dikumpulkan dalam suatu kantung. Prosedur ini disebut ileal
loop.
Penambahan ukuran kandung kemih dilakukan dengan menggunakan sebagian usus
dalam suatu prosedur yang disebut sistoplasti augmentasi disertai pemasangan kateter oleh
penderita sendiri. Sebagai contoh, sautau hubungan dibuat diantara kandung kemih dan lubang di
kulit (verikostomi) sebagai tindakan sementara sampai anak cukup dewasa untuk menjalani
pembedahan
definitif.
Tindakan-tindakan tersebut dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya batu ginjal. Dilakukan
pengawasan ketat terhadap fungsi ginjal. Jika terjadi infeksi, segera diberikan antibiotik.
Dianjurkan untuk minum air putih sebanyak 6-8 gelas/hari.2,3
Komplikasi
 Kebocoran urin
 Retensio urin
 Rusaknya pembuluh darah ginjal
 Infeksi kandung kemih dan ureter.6
Prognosis
Prognosis baik jika kelainan terdiagnosis dan diobati sebelum terjadi kerusakan
ginjal.
Download