BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan sehat atau sakit

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan sehat atau sakit mental dapat dinilai dari keefektifan fungsi
perilaku, yaitu bagaimana prestasi kerja yang ditampilkan oleh individu baik
proses maupun hasilnya, bagaimana hubungan interpersonal di lingkungan
individu berada serta bagaimana individu menggunakan waktu senggangnya,
individu yang sehat jiwa dapat menggunakan waktunya untuk hal-hal yang
produktif dan positif bagi dirinya dan bagi lingkungannya. Sedangkan pada
individu yang sakit atau mengalami gangguan mental produktifitas menjadi
menurun (Rasmun, 2009) .
Gangguan mental merupakan suatu bentuk gangguan pada ketenangan
dan keharmonisan dari struktur kepribadian (Kartono, 1999 dalam Sunaryo,
2004). Gangguan jiwa adalah respon maladaptive dari lingkungan internal dan
eksternal, dibuktikan melalui pikiran, perasaan dan perilaku yang tidak sesuai
dengan norma lokal atau budaya setempat dan mengganggu fungsi sosial,
pekerjaan dan atau fisik (Townsend, 2005).
Perilaku yang ditunjukkan oleh individu dengan gangguan jiwa tentu
tidak sesuai dengan perilaku yang sewajarnya seperti pada individu normal
pada umumnya. Gangguan jiwa yang sering dialami oleh individu yaitu
skizofrenia dimana penyebabnya yaitu factor genetik, virus, auto antibodi dan
malnutrisi (Yosep, 2011).
1
Asuhan Keperawatan Pada..., DWI YUNI KRISNAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
2
Masalah gangguan kesehatan jiwa menurut data World Health
Organization (WHO), di seluruh dunia memang sudah menjadi masalah yang
sangat serius. WHO (2011) menyatakan, paling tidak, ada satu dari empat
orang di dunia mengalami masalah mental. WHO memperkirakan ada sekitar
450 juta orang di dunia yang mengalami gangguan kesehatan jiwa. World
Health Organization (WHO) melaporkan bahwa dari 120 juta penduduk
Indonesia terdapat 2,4 juta orang yang mengalami gangguan jiwa. Dimana
terdapat 2-8% masyarakat umum yang mengalami skizofrenia (Maramis,
2009). Prevalensi gangguan jiwa di Indonesia pada tahun tahun 2014 jumlah
penderita gangguan jiwa berat terdapat 1juta pasien dan gangguan jiwa ringan
terdapat 19 juta pasien (Riskesdas, 2013). Sehigga dapat dikatakan bahwa di
Indonesia dalam satu tahun terdapat 1 juta orang yang menderita gangguan
jiwa berat (skizofrenia).
Angka itu menunjukan jumlah penderita gangguan kesehatan jiwa di
masyarakat yang sangat tinggi, yakni satu dari empat penduduk Indonesia
menderita kelainan jiwa dari rasa cemas, depresi, stress, penyalah gunaan obat,
kenakalan remaja sampai Skizofrenia (Yosep. 2011). Kondisi-kondisi ini
memerlukan perhatian lebih terutama dalam bidang keperawatan jiwa.
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya meningkatkan
dan mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada fungsi terintegrasi
(Stuart, 2007).
Berdasarkan data di RSUD Banyumas penderita penyakit jiwa pada
tiga bulan terakhir dari bulan april sampai dengan bulan juni 2015 terdapat
Asuhan Keperawatan Pada..., DWI YUNI KRISNAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
3
212 orang menderita gangguan jiwa, penderita gannguan jiwa laki-laki
berjumlah 139 orang, dan penderita gangguan jiwa perempuan berjumlah 73
orang, sedanggkan penderita gangguan jiwa yang mengalami risiko perilaku
kekerasan berjumlah 141 orang (Rekam.medik RSUD Banyumas).
Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966
merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual
dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan
selaras dengan keadaan orang lain (Suliswati, 2005).
Gangguan
jiwa
adalah
berbagai
karakteristik
positif
yang
menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan
kedewasaan kepribadiannya (WHO dalam Direja, 2011). Gangguan jiwa
merupakan respon maladaptif individu berupa perubahan fungsi psikologis atau
perilaku yang tidak sesuai dengan norma lokal dan budaya setempat yang
menyebabkan timbulnya penderitaan dan hambatan dalam melaksanakan peran
sosial. Seseorang lebih berpotensi mengalami gangguan jiwa jika tidak mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan (Keliat, 2006).
Gangguan kejiwaan atau skizofrenia adalah suatu gangguan psikosis
fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejalagejala psikotik yang khas seperti, kemunduran fungsi sosial, fungsi kerja, dan
perawatan diri. Skizofrenia tipe I ditandai dengan menonjolnya gejala-gejala
positif seperti halusinasi, delusi, dan asosiasi longgar, sedangkan pada
skizofrenia tipe II ditemukan gejala-gejala negatife seperti penarikan diri,
apatis, dan perawatan diri yang buruk (Forum Sains Indonesia, 2008).
Asuhan Keperawatan Pada..., DWI YUNI KRISNAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
4
Salah satu tanda dari ganguan jiwa adalah individu melakukan
perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan adalah stresor yang di hadapi oleh
seseorang, yang di tunjukan dengan perilaku aktual yang melakukan kekerasan,
baik pada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan, secara verbal maupun
non verbal bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikolog
(Yosep, 2011).
Berdasarkan data dan permasalahan di atas dengan melihat akibat
yang lebih dalam dari meningkatnya angka kejadian penderita risiko perilaku
kekerasan. Maka peran perawat sangat diutamakan dalam mengatasi masalah
tersebut, sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan Asuhan Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan.
B. TujuanPenulisan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu :
1. Tujuan Umum
Melaporkan Asuhan Keperawatan pada Ny. H dengan risiko perilaku
kekerasan di ruang Nakula Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah untuk memaparkan dan
melakukan pembahasan mengenai hasil :
a. Mendeskripsikan pengkajian pada Ny. H dengan risiko perilaku
kekerasan
b. Mendeskripsikan analisa data pengkajian dan menetapkan diagnose
keperawatan pada Ny. H dengan risiko perilaku kekerasan.
Asuhan Keperawatan Pada..., DWI YUNI KRISNAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
5
c. Mendeskripsikan rencana tindakan keperawatan pada Ny. H dengan
risiko perilaku kekerasan.
d. Mendeskripsikan implementasi keperawatan pada Ny. H dengan risiko
perilaku kekerasan.
e. Mendokumentasikan evaluasi terhadap implementasi keperawatan yang
telah dilakukan pada Ny. H dengan risiko perilaku kekerasan.
f. Melaporkan untuk membahas kesenjangan antara teori dan kasus.
C. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data untuk penyusunan laporan ini digunakan cara
sebagai berikut :
1. Observasi partisipatif
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi terhadap klien
secara langsung, melaksanakan asuhan keperawatan pada klien.
2. Wawancara
Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab atau anamnesis pada
klien, keluarga, dan pada perawat ruangan.
3. Studi literatur
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggali sumber-sumber
pengetahuan melalui buku-buku atau jurnal terkini dengan cara membaca
dan mempelajari bahan yang ada hubungannya dengan risiko perilaku
kekerasan.
Asuhan Keperawatan Pada..., DWI YUNI KRISNAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
6
4. Studi dokumentasi
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah catatan-catatan khusus
klien yang terdapat pada format-format dokumentasi maupun yang terdapat
pada rekam medis.
D. Tempat dan Waktu
Asuhan keperawatan pada Ny. H dengan risiko perilaku kekerasan dilakukan di
Ruang Nakula RSUD Banyumas pada tanggal 24-25 Juni 2015.
E. Manfaat Penulisan
Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam
keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelolaan kasus risiko
perilaku kekerasan. Juga diharapkan menjadi informasi bagi tenaga kesehatan
lain terutama dalam pengelolaan kasus risiko perilaku kekerasan.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan untuk penyusunan tugas akhir ini adalah :
BAB I
: PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan,
pengumpulan data, tempat dan waktu, manfaat penulisan, serta
sistematika penulisan.
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA
Membahas tentang pengertian, etiologi, tanda dan gejala, rentang
respons, psikopatologi, pohon masalah, diagnose keperawatan, dan
rencana tindakan keperawatan.
Asuhan Keperawatan Pada..., DWI YUNI KRISNAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
7
BAB III : LAPORAN KASUS
Membahas tentang asuhan keperawatan yang diberikan kepada
klien meliputi pengkajian keperawatan, analisa data, daftar
masalah, rencana tindakan keperawatan, implementasi
dan
evaluasi.
BAB IV : PEMBAHASAN
Menguraikan tentang pembahasan kasus. Pembahasan yang
menelaah kesenjangan antara teori dengan masalah laporan kasus
dalam hal pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi, serta alternatif pemecahannya.
BAB V
: PENUTUP
Kesimpulan dan saran yang diberikan terkait tentang kesimpulan
dari pembahasan kasus secara teori dan langsung yang terjadi di
lapangan serta saran yang penulis berikan kepada berbagai pihak.
Karya tulis ilmiah ini diakhiri dengan daftar pustaka dan lampiran.
Asuhan Keperawatan Pada..., DWI YUNI KRISNAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Download