lks listrik dinamis

advertisement
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Fisika Kelas X
Semester 2
Waktu : 48 x 45 menit
[Listrik Dinamis]
NAMA ANGGOTA :
οƒ˜ IRENE TASYA ANGELIA (3215149632)
οƒ˜ SARAH SALSABILA
(3215141709)
οƒ˜ SABILA RAHMA
(3215141713)
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
FISIKA KELAS X SEMESTER II
LISTRIK DINAMIS
Waktu : 48 x 45 menit
Standar Kompetensi
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai
produk teknologi.
Kompetensi Dasar
5.1.
Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu
loop).
5.2.
Mengidentifik-asi penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari.
5.3.
Menggunakan alat ukur listrik.
Indikator
1. Memformulasikan besaran kuat arus dalam rangkaian tertutup sederhana
2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian seri dan pararel.
3. Memformulasikan besaran tegangan dalam rangkaian tertutup sederhana
dengan menggunakan hukum II Kirchhoff.
4. Mengidentifikasi penerapan arus listrik searah dalam kehidupan sehari-hari.
5. Mengidentifikasi penerapan arus listrik bolak-balik dalam kehidupan seharihari.
6. Menggunakan amperemeter dalam rangkaian.
7. Menggunakan voltmeter dalam rangkaian.
8. Menggunakan ohmmeter dalam rangkaian.
A. Arus Listrik
Besarnya arus listrik dinamakan kuat arus listrik dan didefinisikan sebagai banyaknya
muatan positif yang melalui suatu titik tiap satu satuan waktu. Kuat arus listrik dapat diukur
dengan alat yaitu amperemeter. Dan kuat arus listrik dapat di rumuskan sebagai berikut:
Keterangan :
I = kuat arus listrik (A)
𝑄
I=
t = waktu (s)
βˆ†π‘‘
Q = muatan listrik yang mengalir (C)
Percobaan
Kuat Arus Listrik
A. Tujuan
Anda dapat memahami kuat arus listrik.
B. Alat dan Bahan
Tiga buah baterai, 1 buah lampu, kabel, papan kayu, paku payung, dan alas bola
lampu.
C. Langkah Kerja
1. Rangkailah bola lampu dan sebuah baterai dengan
menggunakan kabel di atas papan kayu seperti pada
gambar di samping!
2. Amatilah nyala bola lampu!
3. Lakukan kegiatan di atas dengan menggunakan 2
baterai dan 3 baterai!
4. Bandingkan nyala bola lampu!
5. Apa kesimpulan Anda?
B.
Beda Potensial
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda. Beda potensial
listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki potensial listrik berbeda dihubungkan
oleh suatu penghantar. Beda potensial ini berfungsi untuk mengalirkan muatan dari satu titik ke
titik lainnya. Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik disebut voltmeter.
Secara matematis beda potensial dapat dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
π‘Š
V = beda potensial (V)
V=
𝑄
W = usaha/energi (J)
Q = muatan listrik (C)
Percobaan
Beda Potensial
A. Tujuan
Anda dapat melakukan pengukuran beda potensial.
B. Alat dan Bahan
Bola lampu, batu baterai, voltmeter, dan kabel.
C. Langkah Kerja
1. Rangkailah alat-alat tersebut seperti gambar di samping!
2. Catatlah beda potensial yang ditunjukkan voltmeter!
3. Ulangi kegiatan di atas dengan menggunakan 2 dan 3
baterai!
4. Apa kesimpulan Anda?
C. Hukum OHM
Hubungan antara beda potensial dan arus listrik kali pertama diselidiki oleh George Simon
Ohm (1787–1854). Arus (I) pada kawat penghantar sebanding dengan beda potensial (V) yang
diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar tersebut. Besarnya arus yang mengalir pada kawat
penghantar tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi juga pada hambatan (R) yang dimiliki
kawat terhadap aliran elektron. Kuat arus listrik berbanding terbalik dengan hambatan.
Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Ohm, dan dinyatakan dengan persamaan:
Keterangan :
V = I R V = beda potensial (volt)
I = kuat arus (ampere)
R = hambatan kawat penghantar (Ohm)
Percobaan
Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Beda Potensial
A. Tujuan
Anda dapat mengetahui hubungan antara kuat arus listrik dengan beda potensial.
B. Alat dan Bahan
Empat buah baterai 1,5 volt, amperemeter, lampu pijar, dan kabel.
C. Langkah Kerja
1. Rangkailah sebuah baterai, amperemeter, dan lampu seperti pada
gambar di samping dengan menggunakan kabel!
2. Baca dan catat skala yang ditunjukkan oleh amperemeter ke dalam
tabel seperti berikut!
Tabel Hasil Pengamatan
NO
1
2
3
4
Jumlah Baterai
1 baterai
2 baterai
3 baterai
4 baterai
Beda Potensial
(V)
1.5 V
3V
4.5 V
6V
Kuat Arus
(I)
….
….
….
….
V/I
….
….
….
….
3. Ulangi kegiatan di atas dengan menggunakan 2, 3, dan 4 baterai!
4. Catatlah data yang Anda peroleh!
5. Apa kesimpulan Anda?
D. Hambatan Listrik
Berdasarkan persamaan hukum Ohm, hambatan listrik dapat didefinisikan sebagai hasil
bagi beda potensial antara ujung-ujung penghantar dengan kuat arus yang mengalir pada
penghantar tersebut.
1. Jenis-jenis hambatan
a. Resistor tetap
Pada resistor tetap yang biasanya dibuat dari karbon atau kawat nikrom tipis, nilai
hambatannya disimbolkan dengan warna-warna yang melingkar pada kulit luarnya.
Simbol warnawarna tersebut mempunyai arti sesuai dengan letaknya.
b. Resistor variable
Resistor variabel yang kita kenal ada dua, yaitu resistor variabel tipe berputar dan
bergeser (rheostat). Pada prinsipnya, cara kerja kedua resistor ini adalah sama, yaitu
memutar atau menggeser kontak luncur untuk menambah atau mengurangi nilai
hambatan sesuai kebutuhan. Resistor variabel ini dapat kita temui pada sistem volume di
radio, tape recorder, dan alat-alat elektronik lainnya.
2. Hambatan pada kawat penghantar
Hambatan listrik suatu kawat penghantar dipengaruhi oleh panjang kawat ( l ), hambatan
jenis kawat (  ), dan luas penampang kawat (A). Secara matematis, hubungan ketiga faktor
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
R : hambatan kawat penghantar ()
𝑙
R=
l : panjang kawat penghantar (m)
𝐴
A : luas penampang kawat penghantar (m2)
 : hambatan jenis kawat penghantar (m)
E.
Arus dan Tegangan AC – DC
Apabila sebuah baterai dihubungkan pada suatu rangkaian, arus mengalir dengan tetap
pada satu arah yang disebut arus searah atau DC (direct current). Untuk generator listrik pada
pusat pembangkit tenaga listrik menghasilkan arus bolak-balik atau AC (alternating current).
a) Arus dan tegangan bolak-balik
V = Vmaks sin ωt
I = Imaks sin ωt
Keterangan :
V
= tegangan yang selalu berubah terhadap waktu (volt)
Vmaks
= tegangan maksimum (volt)
I
= arus yang selalu berubah terhadap waktu (ampere)
Imaks
= arus maksimum (ampere)
ω
= kecepatan sudut (rad\s)
b) Nilai effektif
Vefff =
π‘‰π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ 
Iefff =
√2
πΌπ‘šπ‘Žπ‘˜π‘ 
√2
c) Induktor dalam rangkaian arus bolak-balik
V = Vmaks sin ωt
πœ‹
I = Imaks sin (ωt - )
2
Reaktansi Induktif (XL) :
XL = ω L
Imaks =
π‘‰π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ 
X𝐋
d) Kapasitor dalam rangkaian arus bolak-balik
V = Vmaks sin ωt
πœ‹
I = Imaks sin (ωt + 2 )
Reaktansi Kapasitas (XC) :
XC =
1
πœ”πΆ
Imaks =
π‘‰π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ 
X𝑐
e) Rangkaian R, L, C pada tegangan bolak-balik
1. Hubungan tegangan
Keterangan :
2
2
V = √𝑉𝑅 + (𝑉L − 𝑉C )
V
= tengangan total pada rangkaian (volt)
VR
= tengangan pada hambatan (volt)
VL
= tengangan pada hambatan (volt)
VC
= tengangan pada kapasitor (volt)
2. Hubungan hambatan
Z = √𝑍 2 + (𝑋L − 𝑋C )2
Z = √𝑍 2 (πœ”L −
1 2
)
πœ”C
Keterangan :
R
= hambatan (ohm)
Z
= impedansi (hambatan total)
XC
= reaktansi kapasitif (ohm)
XL
= reaktansi induktif (ohm)
F. Hukum Kirchhoff
1. Hukum I Kirchhoff
“Arus yang masuk pada titik percabangan sama dengan kuat arus yang keluar pada titik
percabangan tersebut.”
∑ πΌπ‘šπ‘Žπ‘ π‘’π‘˜ = ∑ πΌπ‘˜π‘’π‘™π‘’π‘Žπ‘Ÿ
Sumber : Fisika Kelas 10 Setya Nugroho
Kuat Arus dan Rangkaian Bercabang
A. Tujuan
Sisw dapat mengetahui kuat arus disetiap titik dalam rangkaian bercabang.
B. Alat dan Bahan
Baterai, 4 buah amperemeter, 2 lampu pijar, dan kabel.
C. Langkah Kerja
1. Buat rangkaian seperti gambar
2. Tutuplah sakelar (s) dan bacalah skala yang ditunjukkan oleh jarus amperemeter 1,
2, 3, dan 4
3. Bandingkan besar kuat arus pada masing-masing amperemeter tersebut
4. Apa kesimpulanmu?
2. Hukum II Kirchhoff
“Jumlah perubahan potensial yang mengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus
sama dengan nol.” Hukum II Kirchhoff dikenal juga dengan Hukum Loop. Hukum ini di
dasarkan pada hukum kekekalan energi.
∑ πœ€ + ∑(I x R) = 0
Ketentuan :
a. Semua hambatan (R) dihitung positif.
b. Pada arah perjalanan atau penelusuran rangkaian tertutup (loop), jika sumber arus berawal
dari kutub negatif ke kutub positif atau bertemu dengan kutub positif sumber tegangan,
maka gglnya dihitung positif. Jika sebaliknya dari kutub positif ke kutub negatif atau
bertemu dengan kutub negatif sumber tegangan, maka ggl nya dihitung negatif.
c. Arus yang searah dengan penelusuran loop dihitung positif, sedang yang berlawanan
dengan arah penelusuran dihitung negatif.
d. Jika hasil akhir perhitungan kuat arus bernilai negatif, maka kuat arus yang sebenarnya
merupakan kebalikan dari arah yang ditetapkan.
G. GGL dan Rangkaian GGL
Komponen sumber tegangan seperti baterai atau generator listrik yang mengubah energi tertentu
menjadi energi listrik disebut sumber Gaya Gerak Listrik (GGL).
𝑉 = πœ€ − 𝐼. π‘Ÿ
1. Rangkaian GGL Seri
V = Tegangan di antara kutub baterai (V)
πœ€ = GGL baterai (V)
I = Arus yang mengalir (A)
r = Hambatan dalam baterai (Ω)
Apabila dua atau lebih sumber ggl (misalnya baterai) disusun seri, ternyata tegangan total
merupakan jumlah aljabar dari tegangan masing-masing sumber ggl.
𝐼=
πœ€π‘  = πœ€1 + πœ€2 + πœ€3 + β‹― + πœ€π‘›
π‘Ÿπ‘  = π‘Ÿ1 + π‘Ÿ2 + π‘Ÿ3 + β‹― + π‘Ÿπ‘›
2. Rangkaian GGL Paralel
Apabila dua atau lebih sumber ggl (misalnya baterai)
disusun paralel, ternyata tegangan total besarnya sama
dengan tegangan masing-masing sumber ggl dan
membangkitkan arus yang lebih besar.
πœ€
π‘›πœ€
=
𝑅 + π‘Ÿπ‘  𝑅 + π‘›π‘Ÿ
I = arus yang mengalir (A)
πœ€π‘  = ggl pengganti seri dari sumber yang
sejenis (V)
R = hambatan resistor (Ω)
rs= hambatan dalam pengganti seri (Ω)
n = jumlah sumber ggl yang sejenis
ε= ggl sumber/baterai (V)
r = hambatan dalam baterai (Ω)
πœ€π‘  = πœ€1 = πœ€2 = πœ€3 = β‹― = πœ€π‘›
1
1
1
1
1
=
+ +
+ β‹―+
π‘Ÿπ‘ 
π‘Ÿ1 π‘Ÿ2 π‘Ÿ3
π‘Ÿπ‘›
𝐼=
πœ€π‘
πœ€
=
𝑅 + π‘Ÿπ‘ 𝑅 + π‘Ÿ
𝑛
H. Rangkaian Hambatan
Dalam arus listrik terdapat hambatan listrik yang menentukan besar kecilnya arus listrik.
Semakin besar hambatan listrik, semakin kecil kuat arusnya, dan sebaliknya. I ∝ 1/R
1. Rangkaian Hambatan Seri
Rangkaian seri berarti sambungan antara ujung komponen satu dengan
pangkal komponen lain secara berurutan. Jika terdapat beberapa
hambatan dirangkai seri, kemudian dihubungkan dengan sumber
tegangan, maka masing-masing hambatan itu dialiri arus listrik yang
sama besar.
I1 = I2 = I3
VAC = VAB + VBC
Rs = R1 + R2
2. Rangkaian Hambatan Paralel
Hambatan paralel adalah rangkaian yang disusun secara
berdampingan/berjajar. Jika hambatan yang dirangkai paralel
dihubungkan dengan suatu sumber tegangan, maka tegangan pada ujungujung tiap hambatan adalah sama besar.
VAC = VAB = VBC
𝑅𝑝
𝑅1 × π‘…2
=
𝑅1 + 𝑅2
I1 = I2 + I3
𝑉
𝑉
𝑉
=
+
𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2
1
1
1
1
=
+
+ β‹―+
𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2
𝑅𝑛
Tambahan : Jika ada rangkaian hambatan yang
sulit, gunakan cara segitiga hambatan
I. ENERGI DAN DAYA LISTRIK
1. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang mampu menggerakkan muatan-muatan listrik pada suatu beda
potensial tertentu.
Menurut Hukum Ohm :
π‘Š=𝑄𝑉
π‘Š = 𝐼2 𝑅 𝑇
π‘Š=𝑉𝐼𝑑
π‘Š=
𝑉2
𝑑
𝑅
Keterangan :
P = Daya Listrik (Watt)
W = Energi listrik (Joule)
Q = Muatan Listrik
(coloumb)
V = Beda potensial (volt)
T = Waktu aliran (sekon)
R = Hambatan (Ω)
I = Kuat Arus (ampere)
2. Daya Listrik
Daya listrik merupakan laju aliran listrik atau besarnya energi yang mengalir atau diserap setiap
satuan waktu.
𝑃=
π‘Š
𝑑
𝑃 =𝑉 ×𝐼
Menurut Hukum Ohm, 𝑃 =
𝐼2 𝑅
atau 𝑃 =
𝑉2
𝑅
J. Daya Listrik dalam Kehidupan Sehari-hari
Pemasangan alat listrik di rumah-rumah dirangkai secara paralel. Hal ini diharapkan agar
tegangan yang melalui alat-alat tersebut besarnya sama. Untuk menghitung besar energi listrik
yang digunakan pada suatu rumah, PLN memasang alat yang disebut kWh (kilowatt hours) meter
(meteran listrik).
1 kWh didefinisikan sebagai daya sebesar 1.000 watt yang digunakan selama 1 jam. Jadi,
persamaannya dapat ditulis sebagai berikut.
Energi yang digunakan (kWh) = daya (kW) x waktu (h)
W=Pxt
Biaya yang harus dibayarkan :
Biaya = Jumlah energi yang digunakan x biaya per kWh
K. Penghematan Energi Listrik
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghemat listrik di rumah :
1. Menggunakan lampu neon daripada lampu pijar
2. Menggunakan alat listrik berdaya rendah
3. Mengatur waktu pemakaian dengan baik
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c,d, atau e pada jawaban yang paling tepat!
1. Alat untuk mengukur kuat arus listrik yang benar adalah ....
a. voltmeter
b. amperemeter
c. ohmmeter
d. galvanometer
e. osiloskop
2. Arus listrik dapat mengalir dalam suatu penghantar listrik jika terdapat ....
a. potensial listrik pada setiap titik pada penghantar tersebut
b. elektron dalam penghantar tersebut
c. beda potensial listrik pada ujung-ujung penghantar tersebut
d. muatan positif dalam penghantar tersebut
e. muatan positif dan negatif dalam penghantar tersebut
3. Apabila suatu penghantar listrik mengalirkan arus 200 mA selama 5 sekon, muatan yang
mengalir pada penghantar tersebut adalah ....
a. 1 coulomb
b. 5 coulomb
c. 0,25 coulomb
d. 50 coulomb
e. 10 coulomb
4. Satuan kuat arus listrik adalah ...
a. volt/sekon
b. ohm coulomb
c. ohm meter
d. coulomb/sekon
e. joule/sekon
5. Besar hambatan listrik suatu kawat penghantar tergantung pada:
(1) panjang kawat
(2) luas penampang kawat
(3) jenis kawat
(4) kuat arus listrik yang mengalir pada kawat
Pernyataan yang benar adalah ....
a. (1), (2), (3), (4)
b. (1), (2), (3)
c. (1), (3)
d. (2), (4)
e. (4) saja
6. Semakin besar beda potensial ujung-ujung kawat penghantar maka semakin:
(1) besar muatan listrik yang mengalir melalui penghantar
(2) besar kuat arus listrik yang mengalir melalui penghantar
(3) besar nilai hambatan jenis penghantar
Pernyataan yang benar adalah ....
a. (1), (3)
b. (2), (3)
c. (1), (2)
d. (1), (2), (3)
e. (3)
7. Seutas kawat dengan panjang 8 m, luas penampang 0,5 mm2 serta memiliki hambatan jenis
2,5.10-6 Ωm. Jika kawat dialiri arus listrik hingga ujung-ujungnya mempunyai beda potensial
8 volt, maka kuat arus listrik yang mengalir melalui penghantar tersebut adalah ....
a. 0,2 A
b. 0,02 A
c. 0,002 A
d. 2 A
e. 20 A
8. Nilai hambatan jenis dari suatu kawat penghantar tergantung:
(1) panjang kawat
(2) luas penampang kawat
(3) jenis kawat
(4) bentuk kawat
Pernyataan yang benar adalah ....
a. (1), (2), (3)
b. (1), (3)
c. (2), (4)
d. (3) saja
e. (4) saja
9. Titik Adan B diberi beda potensial listrik tertentu. Pada saat titik A dan B dihubungkan
dengan penghantar yang berhambatan 15 ohm arus listrik yang mengalir 20 mA. Dengan
demikian jika titik A dan B dihubungkan dengan penghantar yang berhambatan 10 ohm arus
listrik yang mengalir ....
a. 15 mA
b. 20 mA
c. 10 mA
d. 30 mA
e. 25 mA
10. Tiga buah penghantar masingmasing berhambatan 6 ohm dirangkai. Yang tidak mungkin
sebagai nilai penghambat pengganti dari ketiga hambatan tersebut adalah ....
a. 10 ohm
b. 2 ohm
c. 4 ohm
d. 9 ohm
e. 12 ohm
11. Sebuah resistor diberi beda potensial sebesar 50 volt dan arus yang mengalir pada resistor
120 mA. Supaya arus yang mengalir menjadi 0,6 A, beda potensial sumbernya adalah ....
a. 100 V
b. 300 V
c. 150 V
d. 400 V
e. 250 V
12. Diketahui tiga buah hambatan masing-masing besarnya 12 ohm. Jika ketiga hambatan
tersebut dirangkai dengan berbagai cara, hambatan pengganti yang tidak mungkin adalah ....
a. 4 ohm
b. 18 ohm
c. 6 ohm
d. 36 ohm
e. 10 ohm
13. Suatu penghantar yang panjangnya L dan luas penampangnya A, memiliki hambatan R. Jika
penghantar yang sejenis dengan panjang 2L dan luas penampangnya 0,5A maka besarnya
hambatan adalah ....
a. 0,25 R
b. 2 R
c. 0,5 R
d. 4 R
e. R
14. Suatu penghantar panjangnya 2 m dipasang pada beda potensial 6 V, ternyata arus yang
mengalir 3 A. Jika luas penampang kawat 5,5 × 10-2 mm2, maka besar hambatan dan
hambatan jenis kawat adalah … .
a. 2 Ω dan 2,75 × 10-8 Ωm
b. 2 Ω dan 5,5 × 10-8 Ωm
c. 2 Ω dan 1,1 × 10-7 Ωm
d. 20 Ω dan 5,5 × 10-7 Ωm
e. 20 Ω dan 2,75 × 10-7 Ωm
15. Dari percobaan hubungan tegangan (V) dengan kuat arus (I) pada resistor, dihasilkan grafik
V–I pada gambar di bawah. Jika V = 5,0 volt, maka besar kuat arus yang mengalir adalah ....
a. 5 mA
b. 10 mA
c. 20 mA
d. 40 mA
e. 35 mA
16. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi pemborosan energi
listrik, kecuali ....
a. menggunakan lampu neon berdaya rendah
b. menggunakan listrik berdaya besar
c. mematikan lampu di siang hari
d. mengurangi waktu penggunaan alat listrik
e. mematikan televisi saat ditinggal pergi
17. Pada sebuah rumah terdapat 2 lampu, masing-masing 25 W. Jika menyala selama 5 jam
sehari, televisi 50 W menyala 5 jam sehari dan harga per kWh Rp200,00, maka biaya yang
harus dibayar adalah ....
a. Rp3.000,00
d. Rp15.000,00
b. Rp4.200,00
e. Rp25.000,00
c. Rp6.200,00
18. Setrika listrik mempunyai daya 200 W. Bila setrika dipakai 1 jam tiap hari selama 30 hari,
maka energi listrik yang digunakan sebesar ....
a. 6 kWh
d. 6.000 kWh
b. 360 kWh
e. 9.000 kWh
c. 130 kWh
19. Arus maksimum yang melalui sekring adalah 3,4 A. Banyaknya lampu yang dapat dipasang
paralel dengan tegangan 220 V/110 W agar sekring tidak putus adalah ....
a. 8 buah
d. 5 buah
b. 7 buah
e. 4 buah
c. 6 buah
20. Sebuah baterai dihubungkan dengan sebuah resistor akan menghasilkan arus 0,6 A. Jika pada
rangkaian tersebut ditambahkan sebuah resistor 4Ω yang dihubungkan seri dengan resistor
pertama, maka arus akan turun menjadi 0,5 A. Ggl baterai adalah … .
a. 10 V
d. 13 V
b. 11 V
e. 14 V
c. 12 V
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!
1. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang hukum Ohm? Jelaskan!
2. Jelakan secara singkat apa yang dimaksud dari :
a. Kuat arus
b. Beda potensial
c. Hambatan
3. Arus sebesar 2 A mengalir pada kawat penghantar yang memiliki beda potensial 12 V. Besar
muatan yang mengalir tiap menit pada kawat penghantar itu adalah ……
4. Pada suatu kawat penghantar yang luas penampangnya 0,2 mm2 mengalir arus listrik sebesar
0,17 A. Untuk waktu selama satu jam, tentukan:
a. besar muatan yang mengalir,
b. banyaknya elektron yang mengalir, jika muatan elektron 1,6 × 10-19 C!
5. Suatu penghantar panjangnya 2 m dipasang pada beda potensial 6 V, ternyata arus yang
mengalir 3 A. Jika luas penampang kawat 5,5 × 10-2 mm2, maka tentukan :
a. besar hambatan, dan
b. hambatan jenis kawat
6. Sebuah lampu 15 W dan 5 W masing-masing dinyalakan selama 5 dan 12 jam tiap hari.
Tentukan energi listrik yang diperlukan oleh kedua lampu tersebut selama 1 bulan! Jika PLN
menetapkan tarif Rp100,00/kWh, maka berapa biaya yang harus dibayarkan ke PLN?
7. Berdasarkan gambar rangkaian listrik di samping,
tentukanlah :
a. hambatan pengganti antara A dan C
b. kuat arus yang keluar dari elemen
c. Vab, Vbc, dan Vac
d. Kuat arus yang melalui R2 dan R5
8. Dari rangkaian listrik di samping, tentukanlah :
a. kuat arus pada masing – masing cabang
b. beda potensial antara titik E dan F juga antara E dan C
9. Sebuah peralatan listrik memiliki daya 450 W dan tegangan AC 220 V. Hitunglah arus
maksimum dan hambatannya!
10. Jelaskan perbedaan sumber arus dan tegangan AC-DC!
Download