filsafat dan paradigma ilmu

advertisement
Madya Sulisno
Filsafat
 Phylo = cinta
 Sophia = kebijaksanaan
Kebijaksanaan = ?
 Filsafat adalah pemeriksaan kritis tentang
dasar untuk mendapatkan kepercayaan
fundamental, serta
 analisis dari konsep dasar yang dipakai
untuk menyatakan kepercayaan itu.
• pencarian akan kearifan kehidupan
• usaha untuk memahami jagad r aya secara
menyeluruh
• penyelidikan akan tanggung jawab moral
dan kewajiban sosial manusia
• usaha untuk menyelami maksud Tuhan dan
tempat manusia di dalam maksud itu
• usaha untuk menemukan dasar dari ilmu
alam
• penyelidikan tentang tentang asal-usul,
keluasan, dan validitas ide manusia
• eksplorasi terhadap letak dari kehendak
dan kesadaran di jagad raya
• penyelidikan tentang nilai kebenaran,
kebajikan, dan keindahan
• usaha untuk mengkodefikasi aturan pada
pikiran manusia guna peningkatan
rasionalitas dan keluasan bagi pemikiran
yang jernih
Filsafat muncul dari: rasa ketidakpuasan
Filsafat untuk mencari: secara radikal.
Filsafat Ilmu
• Membahas tentang realitas
• Membahas cara mengetahui
• Membahas tentang pembenaran
• Memahas cara berpikir
• Membahas struktur ilmu
• Membahas cara menemukan ilmu
• Menjadi dasar dari metodologi penelitian ilmiah
Filsafat
 Metafisika
 Epistemologi
 Aksiologi
Metafisika
Sesuatu setelah atau dibalik fisika
 Ilmu pengetahuan yang dibicarakan
 Filsafat tentang hal yang ada

Pembagian Metafisika
 umum : ontologi
 khusus : - kosmologi
- theodicea (teologi metafisik)
- Filsafat manusia (antropologi
manusia).
Ontologi
Filsafat tentang yang ada.
Being/ens (ada):
- Ens rational
- Ens posible
- Ens actuale
Kosmologi
Filsafat tentang yang ada (alam semesta)
Being/ens (alam semesta):
- Ens rational
- Ens posible
- Ens actuale
Theodicea
Pembahasan tentang eksistensi Tuhan
beradasarkan akal/rasio.
Bukti-bukti kebesaran Tuhan
Landasan berfikir ontologi
 Naturalisme
: fakta-fakta natural
Materilisme (gejala bisa ditangkap melalui
rangsangan panca indera sehingga gejala
alam bisa didekati dengan proses kimiafisika).
Bagaimana memahami manusia dalam
konteks ontologi?
Pendekatan mekanistik: melihat gejala
kimia-fisika.
Pendekatan vitalistik : melihat kehidupan
sbg sesuatu yang unik yang berbeda secara
substantif dengan proses kimia-fisika.
Bagaimana melihat fikiran dan perasaan
dalam konteks ontologi?
Pendekatan monoistik: pikiran sama
dengan zat, yang berbeda hanyalah gejala
yang disebabkan oleh proses yang berlainan
tetapi mempunyai substansi yang sama;
berfikir adalah aktifitas elektokimia dari
otak.
Pendekatan dualistik: zat dan kesadaran
adalah berbeda secara substantif. Apa yang
ditangkap oleh pikiran (termasuk
penginderaan dari pengalaman) adalah
bersifat mental; sesuatu ada karena
persepsi.
EPISTEMOLOGI
 Teori Ilmu Pengetahuan
Pembahasan tentang ilmu (teori ilmu pengetahuan)
 Berasal dari bahasa Yunani kuno έπιστεήε
(episteme) yang bermakna pengetahuan dan λογος
(logos) yang artinya kata, logika, akal, diskursus,
teori.
Bila Kumpulan pengetahuan yang
benar/episteme/diklasifikasi, disusun
secara sitematis dengan metode yang benar
dapat menjadi epistemologi
Ciri-ciri epistemologi
Bersifat sentral; posisi antara subjektif dan
objektif.
Landasan bagi tindakan manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
Dasar bagi pengembangan pemikiran
ilmiah.
Jembatan antara alam keharusan (das
Sollen) yang bersifat kejiwaan dan alam
empirik (das Sein) yg bersifat inderawi.
Aspek epistemologi adalah kebenaran fakta
/ kenyataan dari sudut pandang mengapa
dan bagaimana fakta itu benar yang dapat
diverifikasi atau dibuktikan kembali
kebenarannya.
Aspek epistemologi
 Why and How:
Ketakjuban akan dirinya “yang ada” (Plato &
Aristoteles ± 350 SM), dan ketakjuban akan moral,
hukum dan langit dengan bintang. Imanuel Kant
(± 1750) memikirkan untuk ditemukan
bagaimana kebenarannya.
Kesangsian kemampuan panca indra (Agustinus ±
400, Descartes ±1600) karena indrawi seringkali
menipu -> bagaimana kebenarannya
Kesadaran eksistensi dirinya yang kecil dibanding
alam semesta -> bagaimana kebenaran fakta /
kenyataan tersebut.
1.
Bagaimana pendekatannya berdasarkan
gejala atau phenomenologi?
2. Bagaimana klasifikasinya?
3. Bagaimana model atau metodenya?
Masalah-masalah/pertanyaan2
epistemologi
Apakah manusia mampu mengetahui
hakikat, keabsahan dan kebenaran
pengetahuan?
Apakah pengetahuan itu bersifat
kemungkinan atau suatu keyakinan tanpa
celah keraguan?
Dengan cara apa kita dapat mengetahui?
Bagaimana pengetahuan muncul, apakah
dari luar atau dari dalam
Bagaimana pengetahuan diperoleh, apakah
dengan intuisi, akal atau indera, atau secara
bersama, dan apakah masing-masing punya
keabsahannya sendiri-sendiri
AKSIOLOGI
Theory of value (the desired, preferred, good),
investigation of its nature, criteria, and
metaphysical status. (Runes, 1973: 32).
Baik dan Buruk
1. Baik & buruk itu dua hal yg berlawanan.
2. Baik & buruk itu bisa bersifat lebih atau
kurang.
3. Baik & buruk itu sama pentingnya dlm
teori nilai, krn keduanya sama-sama ada
dan bisa dialami oleh setiap orang.
Kesimpulan:
Pd hakikatnya setiap org bertujuan
memaksimalkan kebaikan &
meminimalkan keburukan.
Pentingnya aksiologi
 Perkembangan Filsafat:
Orang menanyakan prinsip (arche) dari Realitas:
Realitas adalah alam, bersifat bendawi
 Tidak hanya benda, Realitas juga terdapat esensi,
konsep, hubungan → disebut objek ideal.
 Disamping realitas fisis dan objek ideal, ada yang
dinamakan fenomena psikis/keadaan psikologi.
 Nilai dipahami sebagai sesuatu yang tidak ada untuk
dirinya sendiri.
 Nilai membutuhkan pengemban agar ia bisa eksis.
 Nilai merupaakn kualitas.
 Nilai tidak memberi/menambah eksistensi
Tapi Nilai diperlukan agar eksistensi lebih memberi
manfaat yang lebih besar
 TERIMA KASIH
Download