BAB 3. AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI KOMPETENSI INTI KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 3.3 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi 4.3 Menyajikan akuntansi sebagai sistem informasi PETA KONSEP 1 KATA KUNCI 1. AICPA 2. Pihak Ekstern 5. Luca Pacioli 6. Karakteristik kualitatif 7. IFRS 9. Pihak Intern 10. Asumsi Dasar 3. Prinsip Dasar Akuntansi 4. Basis Kas 11. Basis Akrual 8. Akun Riil 12. Akun Nominal KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN: Setelah mempelajari tentang siklus akuntansi perusahaan dagangdiharapkan peserta didik dapat mengembangkan karakter sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Religius. Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena masih mendapat kesempatan mempelajari tentang siklus akuntansi perusahaan dagang dengan baik dan benar. Mandiri. Dengan mempelajari siklus akuntansi perusahaan dagang secara konseptual, prosedural dan faktual peserta didik dapat mandiri dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru, hal ini akan menumbuh kembangkan hasil belajar yang optimal dengan kekuatan sendiri. sehingga diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai manusia yang mandiri. Responsif. Dalam pembelajaran siklus akuntansi perusahaan dagang dapat mengatasii secara dini masalah keuangan yang akan muncul, sehingga dapat terlaksana sesuai harapan. Jika diaplikasikan dalam proses pembelajaran dengan mengetahui hambatan dalam pembelajaran dapat direspon sehingga keberhasilan pembelajaran semakin meningkat. Kreatif. Dengan mempelajari siklus akuntansi perusahaan dagang, dapat terbentuk sikap kreatif dalam proses pembelajaran, sehingga dapat menemukan cara-cara pembelajaran yang berdaya guna dan berhasil guna sehingga hasil semakin optimal. sehingga diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai manusia yang kreatif. TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat : 1. Mendeskripsikan Akuntansi sebagai sistem informasi 2. Mengidentifikasi Pemakai Informasi Akuntansi 3. Mengidentifikasi Karakteristik pemakai informasi akuntansi 4. Mendeskripsikan Kualitas Informasi Akuntansi 5. Mendeskripsikan Prinsip Dasar Akuntansi 6. Mengidentifikasi Bidang-Bidang Akuntansi 7. Mengidentifikasi Profesi Akuntan 8. Etika Profesi Akuntan 2 PENDAHULUAN Akuntansi berasal dan kata asing accounting, yang berarti menghitung atau mempertanggung jawabkan. Hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia menggunakan kata ini untuk mengambil keputusan, sehingga seringkali disebut sebagai bahasa bisnis. Banyak orang yang bertanya, mengapa akuntansi begitu penting diketahui, dan mengapa sebagian orang begitu tertarik mempelajarinya? Sebegitu hebatkah akuntansi sehingga mampu menghindarkan diri dari kebohongan seseorang? Jawabnya adalah ya, itu benar. Akuntansi sangat penting bagi semua orang. Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya kita telah menggunakan jasa di bidang ini. Sebagai contoh, seorang ibu membuat catatan tentang barang yang dibelinya di pasar untuk kebutuhan mereka. Hal ini memperlihatkan bahwa si ibu tadi telah menerapkan sebagian teknik akuntansi. Pada perusahaan, pencatatan demikian sangat diperlukan untuk perencanaan tentang barang apa yang dibutuhkan, besarnya biaya yang akan dikeluarkan, pendapatan yang diharapkan, dan langkah- langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Itulah mengapa informasi akuntansi diperlukan. Nah, untuk mengetahui lebih banyak tentang sistem informasi akuntansi, Pemakai Informasi Akuntansi, Karakteristik pemakai informasi akuntansi, Kualitas Informasi Akuntansi, Prinsip Dasar Akuntansi, Bidang-Bidang Akuntansi, Profesi Akuntan, Etika Profesi Akuntan, bacalah pengembangan konsep di bawah ini. 3 1. AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha karena ia merupakan media komunikasi bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Pihak-pihak yang memerlukan akuntansi antara lain terdiri dari pihak intern dan pihak ekstern. Pihak intern adalah mereka yang menyelenggarakan usaha atau yang disebut dengan manajemen perusahaan. Manajemen memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui maju atau mundurnya perusahaan, di samping untuk mengetahui bertambah atau berkurangnya aktiva perusahaan. Dengan membaca laporan keuangan, manajemen dapat menyusun rencana dan mengambil kebijakan untuk masa yang akan datang. Sementara itu, pihak ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan. Pihak ekstern ini antara lain: 1. Bank yang memberikan pinjaman. Bank perlu memastikan apakah debitor dapat melunasi seluruh pinjamannya pada waktu yang ditentukan sehingga bank akan terhindar dari kredit macet. Itulah mengapa bank akan meminta laporan keuangan periode- periode yang lalu untuk meramalkan perkembangan keuangan debitor di masa yang akan datang. 2. Kantor Pajak. Dalam memungut pajak, kantor pajak akan meminta perusahaan menyerahkan laporan keuangan karena besarnya pungutan pajak dihitung berdasarkan jumlah laba yang tercantum dalam laporan keuangan tersebut. a. Pengertian Akuntansi Untuk mengetahui akuntansi secara lebih mendalam sebaiknya mengerti terlebih dahulu definisi atau batasan akuntansi. Berikut di bawah ini adalah beberapa definisi akuntansi: AICPA (American Institute of Certified Public Accountans) pada tahun 1941, mendefinisikan akuntansi sebagai : “seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-hasilnya.” Definisi menurut American Accounting Association tahun 1966, adalah sebagai berikut : ”... proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang lebih jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.” Dari pengertian di atas, maka akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan dilakukannya penilaian serta pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut. Proses akuntansi tersebut selanjutnya dapat digambarkan pada peraga 3.1 berikut ini. 4 PERAGA 3.1. SKEMA DARI PROSES AKUNTANSI Secara singkat peraga skema dari proses akuntansi dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Identifikasi dan Pengukuran Data Data yang relevan untuk keputusan terdiri dari transaksi-transaksi dan kejadian dalam perusahan. Transaksi atau kejadian akan selalu berhubungan dengan tindakan yang telah diselesaikannya. Data yang telah di identifikasi kemudian diukur. 2. Proses dan Pelaporan Proses dan pelaporan data mencangkup kegiatan pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran. Pencatatan transaksi berarti mengumpulkan data secara kronologis. Transaksi perusahan sekaligus digolongkan dalam kelompok atau katagori yang berhubungan. Pengikhtisaran adalah menyajikan informasi yang telah digolong-golongkan ke dalam bentuk laporan seperti diinginkan pemakai. 3. Laporan Akuntansi Laporan akuntansi (accounting reports) yang dihasilkan oleh sistem akuntansi banyak ragamnaya. Jenis laporan yang dihasilkan tergantung pada pihak-pihak yang menggunakan laporan tersebut. Salah satu yang utama adalah laporan keuangan (financial statment). 4. Analisis dan Interpretasi Laporan akuntansi perlu dianalisis dan diintrepretasikan analisis laporan keuangan adalah menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain atau menjelaskan arah perubahan. Interpretasi laporan keuangan menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan termasuk hasil analisisnya dengan keputusan usaha yang diambil. b. Sejarah Perkembangan Akuntansi Akuntansi sudah dikenal sejak manusia mulai bisa menghitung dan membuat catatan. Informasi ini tidak hanya ditulis pada kertas tetapi juga pada kayu, batu, dan daun. Pada abad XV terjadi perkembangan dan perluasan perdagangan yang dilakukan oleh pedagang-pedagang 5 Venesia. Perkembangan usaha ini menyebabkan manusia memerlukan sistem pencatatan yang lebih baik, sehingga akuntansi mulai berkembang. Terdapat dua peristiwa yang berkaitan dengan sejarah ringkas perkembangan akuntansi: Luca Pacioli. Pada tahun 1494, Luca Pacioli, seorang ahli matematika, menulis sebuah buku yang berjudul Summa de Arithmetica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita. Buku ini mengajarkan juga tentang akuntansi dalam bab yang berjudul Tractatus de Computis et Scriptoris. Bab ini memperkenalkan sistem pembukuan berpasangan dan disebut juga sistem kontinental. Sistem kontinental adalah pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kedua bagian ini diatur sede- mikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena pengusaha dapat mempunyai gambaran tentang laba rugi usaha, harta yang dimiliki perusahaan, dan hak pemilik. Buku Luca Pacioli ini merupakan titik tolak perkembangan akuntansi sebagai suatu ilmu. Buku-buku ilmu akuntansi yang berikutnya sangat dipengaruhi oleh sistem kontinental ini. Revolusi Industri. Pada pertengahan abad ke-18 sampai ke-19, terjadi Revolusi Industri di Inggris, sehingga mendorong perkem- bangan akuntansi, karena para manajer pabrik ingin mengetahui biaya produksinya. Dengan mengetahui berapa besar biaya produksi, mereka dapat mengawasi efektivitas proses produksi dan menetap- kan harga jual. Bidang akuntansi biaya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan perkiraan biaya ini secara tepat dan berkala. Akuntansi biaya memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksi dan penyediaan informasi bagi manajemen. Revolusi Industri menciptakan suatu permintaan modal yang besar untuk membangun pabrik dan membeli mesin-mesin. Hal ini menyebabkan perusahaan harus membangun suatu bentuk organisasi (the corporate form of organization). Bentuk organisasi ini memun- culkan para pemegang saham (stockholders) baru, di mana mereka membutuhkan informasi tentang seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan. Mengingat para pemegang saham ini tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan operasi sehari-hari, maka mereka mengandalkan laporan akuntansi untuk mengevaluasi kinerja manajemen. Hal inilah yang menyebabkan akuntansi semakin berkembang. Profesor Robert Sterling, seorang ahli akuntansi dari Amerika, membagi perkembangan akuntansi menjadi tiga tahap: Tahap Pertama. Pada tahap pertama ini ruang lingkup perusahaan masih kecil, para pemiliknya sekaligus menjadi manajer perusahaan. Segala pencatatan mengenai perusahaan dikerjakan sendiri. 6 Tahap Kedua. Perusahaan yang dikelola sudah makin besar, sehingga semua pengurusan dalam perusahaan tidak mungkin lagi dikelola sendiri. Pada tahap ini pencatatan akuntansi mulai diserahkan kepada orang lain yang mengerti tentang akuntansi. Tahap Ketiga. Pada tahap ini sudah terjadi pemisahan fungsi secara tegas antara pemilik dan perusahaan. Pencatatan akuntansi mulai berkembang, sehingga timbul kebutuhan akan pertanggungjawaban perusahaan kepada pemilik perusahaan. Pada akhirnya, dinamika pertanggungjawaban ini dinamakan laporan keuangan. Perkembangan Akuntansi di Indonesia Perkembangan akuntansi di Indonesia, pada mulanya, menganut sistem kontinental, sama seperti yang dipakai Belanda. Sistem kontinental ini, yang disebut juga tata buku atau pembukuan, sebenarnya tidak sama dengan akuntansi. Tata buku: menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses akuntansi, seperti pencatatan, peringkasan, penggolongan, dan aktivitas-aktivitas lain yang bertujuan untuk menciptakan informasi akuntansi yang berdasar pada data. Akuntansi: menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dan analitikal, seperti kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi. Dari kedua definisi di atas maka pembukuan merupakan bagian dari akuntansi. Pada perkembangan selanjutnya, tata buku semakin ditinggalkan dan sistem akuntansi Anglo Saxon semakin banyak diterapkan. Anglo Saxon merupakan sistem akuntansi dengan cakupan yang luas, meliputi perencanaan sistem pencatatan, pencatatan transaksi dengan double entry, penyusunan laporan berdasarkan data yang telah dicatat dan penyampaian laporan yang telah dibuat, serta penyampaian interpretasi laporan tersebut. Perkembangan pesat sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut. 1. Penanaman modal asing (PMA) di Indonesia banyak membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, seperti beralihnya tata buku (akuntansi sistem kontinental) ke akuntansi sistem Anglo Saxon. 2. Perkembangan ini terjadi karena sebagian besar PMA mengguna- kan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon). 3. Hampir sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan pengembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, dan mereka menerapkan ilmunya di Indonesia. Hal ini menjelaskan mengapa sistem Anglo Saxon lebih dominan digunakan di Indonesia. Pada Tabel 7.1, kita mengelompokkan perbedaan tata buku dan akuntansi ke dalam 4 obyek perubahan/perbedaan, yaitu perbedaan dalam buku harian, akun buku besar, neraca lajur, dan laporan keuangan. 7 TABEL 7.1 Perbedaan Sistem Kontinental dan Anglo Saxon Obyek Perubahan 1. Buku Harian 2. Akun Buku Besar a. Penyusutan b. Akun Campuran c. Prive 3. Neraca Lajur 4. Laporan Keuangan Sistem Kontinental Klasifikasi (pengelompokkan) debet/kredit belum terinci. Penyusutan menggunakan akun cadangan dan beban penyusutan dan dicatat di sisi kredit. Menggunakan akun campuran. Terdapat penyetoran prive. Arsip disimpan sebagai dokumen. Terdiri atas: 1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi (Ikhtisar Laba Rugi) 3. Laporan Perubahan Modal Sistem Anglo Saxon Klasifikasi (pengelompokkan) debet/kredit terinci. Penyusutan menggunakan akun dicatat di sisi debet. Tidak menggunakan akun campuran. Tidak terdapat penyetoran prive. Arsip tidak disimpan karena sebagai alat bantu. Terdiri atas: 1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Perubahan Modal 4. Laporan Arus Kas 5. Catatan atas Laporan Keuangan 2. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI Proses akuntannsi adalah tahapan-tahapan akuntansi sejak terjadinya transaksi, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan hingga laporan akuntansi yang menyajikan suatu informasi sesuai dengan yang diinginkan pemakai. Proses penggunaan akuntansi dalam menyajikan informasi kepada para pemakainya dapat kita lihat pada Peraga 3.1. PERAGA 3.2. SKEMA PROSES PENGGUNAAN AKUNTANSI 8 Setelah diidentifikasi siapa kelompok pemakai kemudian ditentukan dan ditetapkan informasi apa yang diperlukan. Jenis informasi ini menentukan data ekonomi mana yang akan dikumpulkan dan diproses oleh sistem akuntansi. Sistem akuntansi pada akhirnya akan mengeluarkan laporan yang menyajikan informasiinformasi pokok kepada pemakainya. Sejumlah pihak memerlukan dan menggunakan informasi akuntansi ini. Mereka dibagi menjadi pihak intern dan ekstern. 1. Pihak Intern. Pemakai informasi akuntansi macam ini biasanya adalah pimpinan perusahaan ataupun manajer perusahaan. Para manajer perusahaan merupakan pihak yang sangat tergantung dan paling banyak berhubungan dengan hasil akhir akuntansi. Manajer perusahaan menjalankan segala kegiatan dengan mengikuti secara seksama garis-garis pedoman yang telah ditetapkan oleh pemilik perusahaan. Melalui pedoman ini, para manajer dapat merencanakan dan mengendalikan pekerjaan sehari-hari. Tiap-tiap manajer dari yang terendah hingga yang tertinggi memerlukan informasi akuntansi yang cermat dan berkaitan dengan bidang pertanggungjawaban mereka masing-masing. Sebagai contoh, untuk menentukan harga pokok suatu produk, seorang manajer bagian produksi seringkali memerlukan informasi akuntansi yang berhubungan dengan perhitungan biaya-biaya produksi. 2. Pihak Ekstern. Pemakai informasi macam ini dapat dirincikan lagi menjadi enam kelompok berikut ini. 1. Pemilik. Pemilik perusahaan tentu ingin mengetahui prospek penanaman uang yang ditanamkan di perusahaan itu di masa yang akan datang. Dengan mengetahui prospek itu, maka si pemilik dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan dan hasil yang dapat dicapai oleh perusahaan itu. 2. Kreditor. Kreditor (misal: bank) harus dapat menilai apakah perusahaan yang mengajukan permintaan kredit mampu mengembalikan pinjaman atau tidak. Kreditor akan menolak usulan kredit dari suatu perusahaan bila informasi akuntansi perusahaan itu meragukan atau menunjukkan hal yang negatif. 3. Pemerintah. Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk keperluan pemungutan pajak. Perusahaan diharuskan untuk membuat laporan keuangan oleh pemerintah untuk menetapkan besar pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. 4. Karyawan. Karyawan perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan dan kemajuan perusahaan melalui informasi akuntansi. Bila posisi keuangan dan kemajuan perusahaan menunjukkan hasil yang baik, maka keadaan ini akan membuat karyawan perusahaan menjadi tenteram dalam kelangsungan kerjanya. Bahkan bila memungkinkan akan diusulkan peningkatan kesejahteraan karyawan. Pihak yang akan mengusulkan dan memperjuangkan perbaikan/peningkatan kesejahteraan karyawan adalah serikat karyawan/pekerja. 9 5. Investor (termasuk calon investor). Investor adalah anggota masyarakat yang mampu atau mempunyai permodalan, yang bila akan menginvestasikan modalnya memerlukan data informasi keuangan perusahaan untuk mengukur tingkat kemampuan menghasilkan laba atau profitabilitas perusahaan. Apabila posisi keuangan perusahaan itu sehat, maka investor mungkin akan menanamkan uangnya pada perusahaan antara lain dengan cara membeli saham. 6. Masyarakat. Perusahaan berkaitan erat dengan masyarakat. Perusahaan memberikan sumbangan berarti bagi perekonomian nasional, termasuk penyediaan lapangan kerja dan perlindungan investor domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi tentang kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran beserta rangkaian kegiatan perusahaan. 3. MANFAAT AKUNTANSI Secara umum, akuntansi memiliki tiga manfaat sebagai berikut. 1. Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan) yang akurat sehingga pemakai dapat mengambil keputusan dengan tepat. 2. Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan. 3. Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun (maju mundurnya perusahaan). Secara khusus, manfaat akuntansi sebagai laporan keuangan antara lain sebagai berikut. 1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban, serta modal suatu perusahaan. 2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubah- an dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba. 3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk menaksir potensi perusahaan dalam meng- hasilkan laba. 4. Memberikan informasi penting mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi. 5. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain berkenaan dengan laporan keuangan dan relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan. 4. BIDANG AKUNTANSI Akuntansi menurut manfaat pemakaiannya dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut. 1. Akuntansi Keuangan. Bidang akuntansi keuangan menangani masalah pencatatan transaksi dalam suatu perusahaan atau unit ekonomi yang lain dan juga menangani penyusunan 10 laporan keuangan secara periodik dari catatan-catatan tersebut. Laporan- laporan keuangan itu bisa digunakan sebagai informasi baik intern maupun ekstern perusahaan. 2. Auditing. Bidang auditing menangani suatu pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi secara bebas. Dalam melaksanakan suatu pemeriksaan, seorang akuntan publik memeriksa catatan- catatan yang mendukung laporan keuangan sebuah perusahaan dan memberikan pendapatnya mengenai kelayakan dan kewajaran laporan tersebut. 3. Akuntansi Biaya. Akuntansi biaya menekankan masalah pene- tapan dan pengendalian biaya. Ruang lingkupnya berupa biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai diproduksi. Selain itu, tujuan terpenting akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan menginformasikan data biaya, baik berupa data aktual maupun data tafsiran. Bagi manajemen, data tersebut berguna untuk mengendalikan operasi yang sedang berjalan maupun untuk merencanakan operasi di masa datang. 4. Akuntansi Manajemen. Bidang akuntansi manajemen menggu- nakan data historis maupun data tafsiran untuk membantu manajemen dalam operasi sehari-hari dan perencanaan operasi mendatang. Bidang akuntansi ini juga mengolah soal-soal khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi. Misalnya, akuntan manajemen harus membantu bendahara perusahaan untuk menyusun rencana anggaran dan pembiayaan pada periode yang akan datang atau harus mengolah data yang diperlukan oleh para manajer penjualan untuk menetapkan harga jual produk baru. 5. Akuntansi Perpajakan. Bidang akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbang- kan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang diren- canakan. 6. Akuntansi Anggaran. Bidang akuntansi anggaran menyajikan rencana operasi keuangan untuk suatu periode tertentu dan menyampaikan data perbandingan dari operasi sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan. 7. Akuntansi Pendidikan. Bidang akuntansi ini merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang bergerak dalam penyebaran pendi- dikan akuntansi pada masyarakat. 5. PROFESI AKUNTAN Profesi akuntan setara dengan bidang pekerjaan lain, antara lain bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar, akuntan dapat digolongkan menjadi sebagai berikut. 1. Akuntan Publik. Akuntan publik (public accountant) adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja secara bebas dan pada umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik dapat melakukan jasa pemeriksaan (jasa audit), jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen. 11 2. Akuntan Intern. Akuntan intern (internal accountant) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern disebut juga akuntan perusahaan. Jabatan yang dapat diduduki mulai dari staf biasa sampai dengan kepala bagian akuntansi atau direktur keuangan. Tugas yang dikerjakan berupa: penyusunan sistem akuntansi, penyusunan laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, penyusunan laporan keuangan kepada pimpinan perusahaan, penyusunan anggaran, penanganan masalah perpajakan, dan pemeriksaan intern. 3. Akuntan Pemerintah. Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah, antara lain departemen- departemen, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan sebagainya. 4. Akuntan Pendidik. Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, antara lain mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi, dan melakukan penelitian di bidang akuntansi. 6. ETIKA PROFESI AKUNTANSI Setiap profesi yang menjual jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu pemeriksaan akuntan akan menjadi lebih tinggi jika profesi akuntan publik menerapkan standar mutu yang tinggi terhadap pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan oleh anggota profesinya. Etika profesional bagi praktik akuntan publik di Indonesia dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), sebagai organisasi profesi akuntan. Di samping itu, organisasi profesi tersebut diharapkan secara berkelanjutan memantau pelaksanaan kode etik oleh para anggotanya. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), etika profesi akuntan secara umum mengenai halhal berikut ini. 1. Kepribadian. Akuntan publik memiliki independensi dan obyek- tivitas dalam menjalankan profesinya. Independensi berarti bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, sementara obyektivitas berarti sikap tidak memihak dalam mempertimbangkan fakta terlepas dari kepentingan pribadi. Tanpa adanya jaminan independensi dan obyektivitas dari profesi akuntansi publik, masyarakat akan meragukan pendapat yang diberikan oleh akuntan atas kewajaran laporan keuangan yang diperiksanya. 2. Kecakapan Profesional. Untuk menjadi akuntan yang profesional perlu diatur kompetensi dan standar teknis pelaksanaan pekerjaan akuntan. Akuntan publik dapat dikatakan memiliki kompetensi profesional jika ia melaksanakan pemeriksaan yang sesuai dengan norma pemeriksa akuntan. 3. Tanggung Jawab kepada Klien. Jika akuntan publik menjalankan tugas mewakili kepentingan kliennya, ia tetap harus mempertahankan independensinya dan harus 12 menjelaskan kepada pihak ketiga bahwa ia menjalankan tugas mewakili kepentingan kliennya dengan batasan-batasan, wewenang, dan tanggung jawab tertentu. Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi. Akuntan publik berkewajiban memelihara hubungan antarrekan seprofesi, sebagai contoh bila seorang atau badan yang sedang diperiksa oleh suatu kantor akuntan, kemudian orang atau badan yang diperiksa tersebut meminta saran atau pandangan kepada seorang akuntan publik lainnya, maka akuntan publik ini dilarang memenuhi permintaan orang atau badan tersebut tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan akuntan publik yang sedang melakukan pemeriksaan. 4. Tanggung Jawab Lain. Terdapat tiga perilaku lain yang dipan- dang tidak etis dalam profesi akuntan publik. a. Mengiklankan diri atau mengizinkan pihak lain mengiklankan nama atau jasa yang dijualnya. b. Membayar imbalan untuk memperoleh pekerjaan. c. Menawarkan jasanya secara tertulis kepada calon klien. Pada akhirnya, kepercayaan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha atas laporan-laporan akuntan yang digunakan dalam mengambil keputusan tidak hanya ditentukan oleh keahliannya, tetapi juga oleh independensinya serta integritas moral para akuntan. Apabila seorang akuntan melakukan suatu tindakan yang tidak terpuji, bisa saja menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat pada profesi akuntan dan merendahkan martabat profesi akuntan pada umumnya. 7. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN Kerangka konseptual merupakan pedoman dalam penyusunan prinsip atau standar akuntansi. Kerangka konseptual akuntansi keuangan merupakan landasan yang dibuat untuk membangun prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum sehingga diperoleh suatu kesatuan analisis, pandangan, dan pendapat, baik oleh penyaji informasi keuangan maupun pihak-pihak yang memerlukannya. Kerangka konseptual akuntansi dapat dibagi menjadi tiga level, yaitu: (1) level tujuan dasar, (2)1evel karakteristk informasi akuntansi dan definisi elemen statemen keuangan, dan (3) level konsep pengakuan dan pengukuran. 13 PERAGA 3.3. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN Level Pertama : Tujuan Dasar Fundamental Tujuan Pelaporan Keuangan Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi Prinsip 1. Elemen Statemen Keuangan Asumsi Batasan Level kedua : Konsep Fundamental Level Ketiga : Konsep Pengakuan dan Pengukuran Tujuan dan fungsi laporan keuangan Tujuan Laporan Keuangan 1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban, serta modal suatu perusahaan. 2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusa- haan yang timbul dan kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba. 3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. 4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi. 5. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain berkenaan dengan laporan keuangan dan relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan. Fungsi Laporan Keuangan Fungsi dari laporan keuangan dapat ditinjau dari posisi keuangan, laba/rugi, arus uang dan struktur modal/equity. 1. Posisi Keuangan. Fungsi laporan keuangan jika ditinjau dari posisi keuangan adalah untuk mengetahui besar harta, utang dan modal pada saat tertentu 2. Laba/Rugi. Fungsi laporang keuangan jika ditinjau dari laba/ 14 3. rugi adalah untuk mengetahui besar keuntungan yang diperoleh atau rugi yang diderita pada saat tertentu. 4. Arus Uang Masuk/Keluar. Fungsi laporan keuangan jika 5. ditinjau dari arus uang masuk/keluar adalah untuk mengetahui jumlah uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan perusahaan pada saat tertentu. 6. Struktur Modal/Equity. Fungsi laporan keuangan jika ditinjau dari struktur modal/equity adalah untuk mengetahui jumlah modal sendiri/saham dan modal pihak luar yang digunakan dalam aktivitas usaha. 2. Karakteristik kualitatif dan definisi elemen statemen laporan keuangan Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari proses kegiatan akuntansi atau suatu ringkasan dari transaksi keuangan. Tujuan laporan keuangan secara umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi. Di samping itu juga untuk menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber daya-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Bagaimana cara menentukan informasi akuntansi yang berkualitas? Apakah diperlukan syarat-syarat khusus untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas, diantaranya: Karakteristik kualitatif Informasi dalam laporan keuangan akan bermanfaat jika pada informasi tersebut memenuhi kualitas sebagai berikut. 1. Relevan. Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Bila informasi tidak relevan untuk keperluan para pengambil keputusan, maka informasi demikian tidak ada gunanya, betapapun kualitas lainnya terpenuhi. Sehubungan dengan tujuan relevansi, seyogyanya dipilih metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang tepat. Kedua perangkat ini akan membantu sejauh mungkin bagi para pemakai dalam pengambilan berbagai keputusan yang memerlukan penggunaan data akuntansi keuangan. 2. Dapat Dimengerti. Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai. Dalam hal ini, dari pihak pemakai juga diharapkan adanya pengertian ataupun pengetahuan mengenai 15 aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan, serta istilah-istilah teknis yang digunakan dalam laporan keuangan. 3. Dapat Diandalkan. Informasi akuntansi harus dapat dipercaya tidak mengandung isi yang menyesatkan, bebas dari eror dan bias, dan dapat disajikan secara jujur sehingga dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan. Sebuah informasi yang dapat diandalkan harus dapat diverifikasi kebenarannya, menam- pilkan jumlah dan deskripsi jujur, dan tidak tergantung pada kebutuhan pihak tertentu. 4. Daya Banding. Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama atau maupun dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan lainnya pada periode yang sama. 5. Konsisten. Pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan dianggap telah konsisten dalam menggunakan standar akuntansi apabila tetap menerapkan perlakuan akuntansi yang sama terhadap kejadian yang serupa. Jenis Laporan Keuangan Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen komponen berikut ini. a. Neraca, yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan, baik aktiva, kewajiban, maupun ekuitas suatu perusahaan selama periode tertentu. b. Laporan laba/rugi, yaitu laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan dan beban suatu perusahaan selama suatu periode. c. Laporan perubahan ekuitas, yaitu laporan yang berisi tentang perubahan ekuitas yang menunjukkan penambahan atau berkurangnya kekayaan selama periode tertentu (aktiva bersih). d. Laporan arus kas, yaitu laporan mengenai arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Definisi elemen statemen laporan keuangan Akun Harta atau Aktiva. Harta merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya. Harta perusahaan ini dapat dibedakan atas kemudahan harta itu menjadi kas (likuiditas), antara lain harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud, dan hartaharta lainnya. 16 1. Harta Lancar. Harta lancar adalah harta berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur pe- makaian harta itu kurang dari satu tahun. Harta lancar meliputi: a. Kas. Kas adalah uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat, baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank. b. Surat-surat Berharga (efek). Surat-surat berharga (efek) adalah surat-surat berharga yang dimiliki perusahaan dan dapat diperjualbelikan. Surat-surat berharga ini berguna untuk memanfaatkan dana kas/bank yang tidak dipakai. Contoh efek adalah saham. c. Wesel Tagih. Wesel tagih adalah piutang yang diperkuat dengan promes (janji). d. Piutang. Piutang adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha. Menurut sumbernya, piutang digolongkan menjadi piutang usaha (tagihan karena penyerahan jasa) dan piutang dagang (tagihan penyerahan barang di perusahaan dagang). Piutang yang timbul di luar kegiatan usaha disebut piutang lain-lain, antara lain piutang karyawan. e. Persediaan. Persediaan adalah barang dagang yang tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang); atau persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur). f. Perlengkapan. Perlengkapan adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis terpakai dalam setahun, antara lain perlengkapan kantor dan perlengkapan toko (perlengkapan biasa disebut dengan ‘bahan habis pakai’). g. Beban Dibayar di Muka. Beban dibayar di muka adalah biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan, antara lain asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka, dan iklan dibayar di muka. 2. Investasi Jangka Panjang. Investasi jangka panjang adalah investasi (penyertaan) dalam bentuk saham, obligasi, atau surat berharga lainnya. Investasi seperti ini bertujuan untuk mempe- roleh keuntungan pada masa yang akan datang. Atau bisa juga untuk menguasai perusahaan lainnya, misalnya investasi dalam saham dan obligasi. 3. Harta Tetap. Harta tetap adalah harta berwujud yang digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan, dan mempunyai umur ekonomis atau masa manfaat lebih dari setahun. Harta tetap ini terdiri dari: 17 a. Tanah. Tanah adalah tempat gedung kantor dan gedung pabrik berdiri. b. Gedung. Gedung adalah tempat usaha dilaksanakan, baik langsung maupun tidak langsung, antara lain gedung kantor dan gedung pabrik. c. Mesin. Mesin adalah semua mesin yang digunakan dalam kegiatan usaha. d. Kendaraan. Kendaraan adalah semua kendaraan yang digunakan dalam kegiatan usaha. e. Peralatan. Peralatan adalah semua peralatan yang digunakan perusahaan dalam menjalankan usaha, antara lain peralatan kantor dan toko. 4. Harta Tidak Berwujud. Harta tidak berwujud adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik tetapi mempunyai nilai uang. Harta ini mempunyai hak istimewa atau hak hukum dalam jangka panjang. Harta tak berwujud ini antara lain: a. Hak Paten. Hak paten adalah hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. b. Hak Cipta. Hak cipta adalah hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan, antara lain hak cipta lagu. c. Franchise. Franchise adalah hak istimewa yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lainnya oleh karena barang tersebut mempunyai keistimewaan khusus. d. Goodwill. Goodwill adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Goodwill juga bisa berarti barang hasil produksi perusahaan itu dipercaya dan dibeli oleh masyarakat. e. Harta Lain-lain. Harta lain-lain adalah harta yang tidak dapat digolongkan kepada salah satu jenis harta di atas, misalnya mesin-mesin yang tidak digunakan lagi dan bangunan yang sedang dikerjakan. Akun Kewajiban. Kewajiban adalah hak atau klaim dari para kreditor atas kekayaan perusahaan. Kewajiban. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang. 1. Utang Lancar. Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi kurang dari setahun. Utang lancar antara lain: a. Wesel Bayar. Wesel bayar adalah utang disertai promes (janji). b. Utang Usaha atau Utang Dagang. Utang usaha adalah kewajiban yang timbul karena pembelian jasa atau persediaan barang secara kredit. 18 c. Biaya yang Masih Harus Dibayar. Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, antara lain utang sewa, utang gaji, dan utang bunga. d. Pendapatan Diterima di Muka. Pendapatan diterima di muka adalah kewajiban disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang sementarapenyerahan jasa atau barang belum dilaksanakan. 2. Utang jangka panjang. Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena perluasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru atau mesin-mesin baru. Utang jangka panjang antara lain terdiri dari: a. Utang Bank. Utang bank adalah pinjaman modal kerja dari bank untuk perluasan usaha. b. Utang Hipotik. Utang hipotik adalah pinjaman dari bank dengan jaminan harta tetap. c. Utang Obligasi. Utang obligasi adalah utang yang disebab- kan perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat obligasi. 3. Utang lain-lain. Utang ini adalah utang yang tidak termasuk utang lancar maupun utang jangka panjang, antara lain utang kepada direksi dan utang kepada pemegang saham. Akun Modal. Akun modal pada perusahaan perorangan disertai dengan nama para sekutu. Pada perusahaan berbentuk perseroan terbatas, akun modal disebut juga modal saham. 1. Akun Pendapatan. Pendapatan dapat dibedakan atas: a. Pendapatan Usaha. Pendapatan usaha adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. b. Pendapatan di Luar Usaha. Pendapatan di luar usaha adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, antara lain pendapatan sewa, pendapatan bunga, dan pendapatan komisi. 2. Akun Beban. Beban dapat dibedakan atas: 1. Beban Usaha. Beban usaha adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha. 2. Beban Lain-lain. Beban lain-lain adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan pokok usaha, antara lain beban bunga dan beban sewa. 19 3. Konsep Pengakuan Dan Pengukuran Asumsi Dasar Struktur akuntansi antara lain dibangun oleh asumsi-asumsi dasar sebagai berikut. Asas Kesatuan Usaha. Asas kesatuan usaha berarti informasi keuangan hanya menginformasikan masalah keuangan perusahaan itu sendiri. Keuangan perusahaan terpisah dari keuangan pemilik, terpisah dari keuangan karyawan, dan terpisah dari keuangan dewan direksi. Perusahaan dengan demikian dianggap sebagai badan atau organisasi yang berdiri sendiri. Asas Kesinambungan. Perusahaan dalam melakukan kegiatannya selalu berusaha mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Selama perusahaan mampu bertahan hidup, laporan keuangan perusahaan harus selalu dibuat. Laporan keuangan perusahaan yang disusun secara periodik dapat dibandingkan dari satu periode ke periode lainnya sehingga diperoleh informasi kemajuan atau kemunduran usaha. Melalui pembandingan laporan keuangan ini, kita dapat memperoleh suatu data akurat mengenai naik-turunnya pendapatan dan beban. Lalu dibuatlah strategi dan kebijaksanaan untuk pengembangan usaha. Asas Pengukuran Nilai Uang. Semua transaksi usaha, aktiva, kewajiban, dan modal yang terdapat dalam perusahaan harus dapat diukur dengan satuan uang tertentu. Adanya pengukuran dengan nilai uang ini menyebabkan seluruh kekayaan perusahaan dapat dihitung nilainya. Asas Periode Akuntansi. Cara paling akurat untuk mengukur keberhasilan suatu operasi perusahaan adalah dengan melikuidasi perusahaan tersebut. Tetapi, cara mengukur laba seperti itu tidak praktis. Sebagai gantinya, perusahaan memerlukan laporan periodik untuk menilai kinerjanya. Periode akuntansi yang biasa digunakan dalam menyusun laporan keuangan adalah satu tahun. Untuk kepentingan para manajer, laporan keuangan dapat disusun secara bulanan. Prinsip Dasar Akuntansi Prinsip akuntansi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan akuntansi secara keseluruhan baik itu metode, prosedur, serta ketentuan yang mengandung teori atau pun secara praktis. Penggunaan prinsip akuntansi sangat penting agar terdapat keseragaman dalam hal, cara, metode, prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan dan mudah dipahami oleh semua orang. Berikut adalah prinsip-prinsip dasar dalam kerangka konseptual akuntansi keuangan. Harga Perolehan. 20 Transaksi pembelian yang dilakukan perusahaan dicatat sebesar harga perolehan barang tersebut. Sebagai contoh, sebuah mesin dibeli dengan harga Rp10.000.000,00. Mesin tersebut kemudian dipasang di pabrik. Ternyata masih harus dikeluarkan beban pemasangan mesin sebesar Rp1.200.000,00. Harga perolehan mesin tersebut dengan demikian menjadi Rp11.200.000,00 (Rp10.000.000,00 + Rp1.200.000,00). Nilai inilah yang dicatat dalam akuntansi. Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh sebuah barang atau jasa dalam pertukaran, sampai barang/jasa tersebut siap untuk digunakan. Pengakuan Pendapatan. Prinsip pendapatan menyatakan kapan suatu pendapatan (revenue) diakui atau dicatat dalam jurnal dan jumlah dari pendapatan yang dicatat. Secara umum pendapatan diakui pada saat pendapatan tersebut dimiliki. Sebagai contoh, pendapatan penjualan dimiliki apabila barang telah diserahkan oleh perusahaan kepada pelanggan, dan pendapatan jasa dimiliki apabila jasa telah diberikan kepada pelanggan. Penandingan Beban dan Pendapatan. Prinsip akuntansi yang mengharuskan kecocokan atau keselarasan (matching) atas penda- patan-pendapatan dan beban-beban disebut konsep atau prinsip pengakuan beban terhadap pendapatan (matching concept atau matching principle). Menurut konsep ini, laporan laba rugi akan membandingkan pendapatan-pendapatan dan beban-beban dalam suatu periode dan melaporkan laba atau rugi yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Pengungkapan Penuh. Seluruh informasi pada saat pembuatan informasi keuangan harus diungkapkan secara cukup memadai bagi pemakainya dalam pengambilan keputusan. Hal inilah yang disebut pengungkapan penuh. Informasi yang harus diungkapkan untuk melengkapi laporan keuangan adalah catatan atas laporan keuangan dan informasi tambahan. Keterbatasan Dalam menyediakan informasi dengan karakteristik kualitatif yang membuat sebuah laporan keuangan berguna bagi pemakainya terdapat empat keterbatasan yang harus dipertimbangkan. Empat keterbatasan itu adalah sebagai berikut. Hubungan Biaya-Manfaat. Biaya untuk menyediakan informasi harus didasarkan pada manfaat yang didapat dari penggunaan informasi tersebut. Untuk lebih memudahkan pengukuran hubungan ini, manfaat yang akan diterima dari informasi itu harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkannya. Materialitas. 21 Materialitas berhubungan dengan pengaruh suatu unit pada keseluruhan kegiatan akuntansi. Suatu unit dapat dikatakan material jika kita memasukkan atau menghilangkan unit tersebut akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan. Jika unit tersebut tidak material, maka tidak akan berpengaruh pada keputusan pemakai sehingga tidak perlu untuk diungkapkan. Sementara itu, jika unit tersebut material jika dibandingkan dengan harta dan kewajiban perusahaan, atau laba bersih perusahaan, maka standar yang berlaku untuk pengungkapan harus diikuti. Praktik Industri. Dalam menggunakan praktik akuntansi, sebaiknya sebuah perusahaan berlandaskan konsep dan praktik dasar akuntansi serta praktik yang berlaku umum di industri. Beberapa industri dan bisnis terkadang menggunakan praktik dasar akuntansi yang berbeda satu sama lain berdasarkan sifat bisnisnya masing-masing. Jadi, bila kita menemukan penyimpangan praktik dasar akuntansi di sebuah perusahaan, kita harus menentukan apakah penyimpangan tersebut dapat dijelaskan oleh sifat bisnis perusahaan tersebut sebelum mempertanyakan prosedur yang diikutinya. Konservatisme. Konservatisme dalam akuntansi adalah jika perusahaan memiliki kemungkinan mendapatkan keuntungan atau kemungkinan nilai harta yang meningkat, maka perusahaan tidak boleh mencatat keuntungan atau peningkatan nilai harta tersebut dalam pencatatan akuntansinya. Namun, bila ada kemungkinan perusahaan mendaptkan rugi atau kemungkinan penurunan nilai aset, maka nilai tersebut boleh dicatat di pencatatan akuntansinya. PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM Sama seperti bidang ilmu lainnya, ilmu akuntansi juga memerlukan standar yang berlaku umum dan dapat dipraktikkan secara universal. Standar-standar tersebut harus berlandaskan kerangka konseptual akuntansi yang telah kita bahas di atas. Tanpa adanya standar yang mengatur praktik akuntansi, pemakai laporan keuangan akan menemui kesulitan dalam membaca informasi akuntansi keuangan karena setiap perusahaan membuat standar akuntansinya sendiri-sendiri dan tidak berlaku umum. Selama ini, dunia mengenal beberapa standar akuntansi. Amerika Serikat, misalnya, yang skala perekonomiannya terbesar di dunia, masih memakai US GAAP (Unites Stated General Accepted Accounting Principles), juga FASB (Financial Accounting Standard Board). Negaranegara yang tergabung di Uni Eropa, termasuk Inggris, menggunakan International Accounting Standard (IAS) dan International Accounting Standard Board (IASB). Indonesia setelah berkiblat ke Belanda, belakangan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang 22 disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Mula-mula PSAK IAI berkiblat ke AS, dan berangsur beralih ke IFRS. IFRS (International Financial Accounting Standard) merupakan standar pelaporan keuangan internasional yang menjadi rujukan atau sumber konvergensi bagi standar-standar akuntansi di Negara-negara di dunia yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) pada 1 April 2001. Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/ IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC). Munculnya IFRS tak bisa lepas dari perkembangan global, terutama yang terjadi pada pasar modal. perkembangan teknologi informasi (TI) di lingkungan pasar yang terjadi begitu cepat dengan sendirinya berdampak pada banyak aspek di pasar modal, mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan modal, hingga ketersediaan jaringan informasi ke seluruh dunia. Proses konvergensi IFRS di Indonesia yang secara resmi dimulai pada tahun 2008 saat ini telah memasuki fase kedua, yang rencananya akan berlangsung dari tahun 2013 ke 2015. Fase pertama yang berakhir pada tahun 2012 yang lalu telah melahirkan banyak Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) baru dan juga revisi yang semakin mendekatkan jarak antara Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia dengan IFRS. METODE AKUNTANSI CASH BASIS DAN ACCRUAL BASIS Terdapat dua jenis metode akuntansi, yang menentukan bagaimana transaksi perusahaan dicatat dalam buku keuangan perusahaan, (1) basis akrual (accrual basis); dan (2) basis kas (cash basis). 1. Basis Akrual. Jika menggunakan basis akrual, transaksi bisnis diakui dan dicatat pada saat terjadinya. Sebagai contoh, untuk mencatat pendapatan jasa diterima di muka, kita baru mencatat adanya pendapatan saat jasa telah selesai kita laksanakan, bukan pada saat kas diterima. 2. Basis Kas. Pada basis kas, transaksi dicatat pada saat kas diterima atau dibayarkan. Sebagai contoh, untuk mencatat pembayaran gaji karyawan bulan November yang dibayarkan pada akhir Oktober, kita sudah mencatat beban gaji tersebut pada akhir November pada saat kas dikeluarkan. Perhatikan contoh sebagai berikut untuk mengilustrasikan perbedaaan antara efek penggunaan basis akrual dan basis kas. Toko Roti Fresh Bread diasumsikan menandatangani perjanjian sebagai penyuplai roti ke sebuah supermarket dengan harga Rp10.000.000. 23 Pada awal Januari 2005, Fresh Bread mulai memproduksi roti untuk supermarket tersebut dengan biaya pembelian bahan baku dari pabrik terigu dengan harga Rp4.000.000,00 secara kredit. Pada akhir Januari, Fresh Bread telah menyelesaikan roti tersebut dan mengirimkannya ke supermarket. Pihak supermarket baru memba- yar pesanan roti tersebut pada Februari. Pada bulan Maret, Fresh Bread menyelesaikan pembayaran bahan baku dengan harga Rp4.000.000,00 ke pabrik terigu. Laba bersih untuk tiap bulan baik pada basis akrual maupun basis kas adalah sebagaimana tampak pada Peraga 8.1. PERAGA 8.1 LAPORAN LABA RUGI FRESH BREAD UNTUK TIAP BULAN BAIK PADA BASIS AKRUAL MAUPUN BASIS KAS. Fresh Bread Laporan Rugi-Laba Akrual Untuk Bulan Januari Februari Maret Total Pendapatan Rp10.000.000 Rp0 Rp0 Rp10.000.000 Beban 4.0000.000 0 0 4.000.000 Laba Bersih Rp6.000.000 Rp0 Rp0 Rp6.000.000 Fresh Bread Laporan Rugi-Laba Basis Kas Untuk Bulan Januari Februari Maret Total Pendapatan Rp0 Rp10.000.000 Rp0 Rp10.000.000 Beban 0 0 4.0000.000 4.000.000 Laba Bersih Rp0 Rp10.000.000 Rp(4.000.000) Rp6.000.000 Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan GAAP mengharuskan suatu perusahaan untuk menggunakan basis akrual. PENGGOLONGAN AKUN Transaksi keuangan terjadi setiap hari, beraneka ragam, dan dalam jumlah yang banyak. Supaya lebih mudah pencatatannya, setiap transaksi keuangan tersebut dikumpulkan menurut jenis transaksinya. Sebagai contoh, penerimaan dan pengeluaran uang dicatat dalam suatu formulir yang disebut akun kas. Akun adalah formulir tempat mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat mengubah komposisi harta, kewajiban, dan modal perusahaan. Akun digolongkan menjadi dua kelompok: 24 1. Akun Riil. Akun riil, atau biasa disebut akun tetap, adalah akun-akun yang dicatat atau terdapat dalam neraca. Termasuk akun riil adalah akun harta, akun kewajiban, dan akun modal. 2. Akun Nominal. Akun nominal, atau biasa disebut akun sementara, adalah akun-akun yang terdapat dalam laporan laba- rugi dan ditutup setiap akhir periode. Termasuk akun nominal adalah akun pendapatan dan akun beban. Selanjutnya, selisih akun pendapatan dan akun beban dicatat dalam laporan perubahan modal. Jumlah kenaikan akun sama atau lebih besar daripada jumlah penurunannya (bernilai positif). Sebagai contoh, total debet akun harta (kenaikan) biasanya lebih besar daripada total kredit (penurunan). Kaidah debet-kredit akun ini dirangkum pada Peraga 8.2. PERAGA 8.2 KAIDAH DEBET-KREDIT UNTUK MASING-MASING AKUN. Kenaikan Penurunan (Saldo Normal) Akun Neraca Aktiva Akum. Penyusutan Kewajiban Modal Prive Akun Laporan Laba Rugi Pendapatan Beban Debet Kredit Kredit Kredit Debet Kredit Debet Debet Debet Kredit Kredit Debet Debet Kredit KODE AKUN Dalam surat-menyurat sering dicantumkan nomor kode pengiriman ataupun nomor kode alamat. Hal ini dilakukan untuk memudahkan bapak pengantar pos menyampaikan surat kepada si penerima surat. Ini juga berlaku dalam akuntansi. Nomor kode tertentu diterakan untuk memudahkan pencatatan, pengelompokkan, pencarian, dan penyimpanan setiap akun. Apa yang dimaksud dengan kode akun itu? Kode akun adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf, atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun. Sifat Kode Akun Kode akun harus membantu memudahkan pencatatan, pengelom- pokkan, dan penyimpanan setiap akun. Kode akun harus mempu- nyai sifat-sifat sebagai berikut. 1. mudah diingat 2. sederhana dan singkat 3. konsisten 4. memungkinkan adanya penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang sudah ada. Jenis-jenis Kode Akun 25 Pemberian kode akun dalam sistem akuntansi perusahaan tergantung pada keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin beranekaragam transaksi maka semakin banyak pula kode akun yang digunakan. Kode akun meliputi kode numerial, desimal, mnemonik, serta kode kombinasi huruf dan angka. 1. Kode Numerial. Kode numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor berurutan, yang dapat dimulai dari angka 1, 2, 3, dan seterusnya (lihat Peraga 8.3). PERAGA 8.3 PEMBERIAN KODE AKUN BERDASARKAN KODE NUMERIAL. Kode Akun Nama Akun Harta Kas 1 Wesel tagih 2 Piutang usaha 3 Beban dibayar di muka 4 Perlengkapan* 5 Peralatan 6 Akumulasi penyusutan-peralatan 7 Tanah 8 Gedung 9 10 Akumulasi penyusutan-gedung 10 Kewajiban Wesel bayar 11 Utang usaha 12 Utang gaji 13 Utang bank 14 Modal Modal Sri 15 Modal Alberth 16 Modal Santo 17 Pendapatan Pendapatan usaha 18 Pendapatan sewa 19 Beban Beban gaji 20 Beban perlengkapan 21 Beban penyusutan-peralatan 22 Beban penyusutan-gedung 23 Beban listrik 24 *) Perlengkapan kadang-kadang disebut sebagai "Bahan Habis Pakai". 2. Kode Desimal. Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai makna atau karakter tersendiri. Kode desimal dapat dibedakan atas: kode kelompok, kode blok, dan kode stelsel akun desimal. a. Kode Kelompok. Kode kelompok adalah cara pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi nomor kode secara sendiri-sendiri. Cara pembe- rian kode kelompok terlihat pada bagan berikut ini: 26 Cara ini memecah kelompok akun menjadi golongan akun; kemudian golongan akun dipecah lagi menjadi jenis akun (lihat Peraga 8.4). PERAGA 8.4 Pemberian kode akun berdasarkan kode kelompok. Kode Akun 1. 1.1. 1.1.1. 1.1.2. 1.1.3. 1.1. ..... 1.2. 1.2.1. 1.2.2. 1.2. ..... 1.3. 1.3.1. 2. 2.1. 2.1.1. 2.1.2. 2.1. ... 3. 3.1. 3.1.1. 3.2. 3.2.1. 3.3. 3.3.1. 4. 4.1. 4.1.1. 4.2 4.2.1. 5. 5.1. 5.1.1. 5.1.2 5.2 5.2.1. 5.2. ... Kelompok Akun Harta Golongan Akun Jenis Akun Harta lancar Kas Piutang Usaha Perlengkapan ................ Harta Tetap Peralatan Tanah ................ Harta Lain-lain Gedung dalam proses Utang Utang Lancar Wesel Bayar Utang Usaha ................ Modal Modal Sri Prive Siti Modal Alberth Prive Alberth Modal Santo Prive Santo Pendapatan Pendapatan Usaha Pendapatan Salon Pendapatan di luar usaha Pendapatan sewa Beban Beban Usaha Beban gaji Beban perlengkapan Beban diluar usaha Beban bunga ................ b. Kode Blok. Kode blok adalah cara pengkodean akun dengan cara memberikan satu blok kode kepada setiap kelompok akun. Sebagai contoh, akun harta diberi nomor 100 sampai dengan 199, akun utang diberi nomor 200 sampai dengan 299, akun modal diberi nomor 300 sampai 399, akun pendapatan diberi nomor dari 400 sampai 499, akun beban diberi nomor 500 sampai 599 (lihat Peraga 8.5). 27 PERAGA 8.5 Pemberian kode akun berdasarkan kode blok. Kode Akun 100-199 100-149 101 102 150-179 151 200-299 200-249 201 250-299 251 300-399 301 400-499 400-449 401 450-499 451 500-599 500-549 501 550-599 Golongan Akun Harta Harta lancar Kas Piutang Usaha Harta tetap Peralatan Utang Utang lancar Wesel bayar Utang Jangka panjang Utang obligasl Modal Modal Sri Pendapatan Pendapatan Usaha Pendapatan salon Pendapatan diluar usaha Pendapatan sewa Beban Beban Usaha Beban Gaji Beban di liar usaha Keterangan : yang ditulis menjorok ke dalam merupakan contoh akun c. Kode Stelsel Akun Desimal. Kode stelsel akun desimal adalah cara pengkodean akun dengan cara membagi akun menjadi kelompok, (kelompok disebut rubrik); setiap rubrik diberi nomor kode mulai dari 0 sampai dengan A9 (lihat Peraga 8.6). PERAGA 8.6 Pemberian kode akun berdasarkan kode stelsel akun desimal. Rubrik Kode Akun 0 Nama Akun Harta 00 000 001 01 010 Golongan Akun Jenis Akun Harta Lancar Kas Piutang Usaha Harta Tetap Peralatan Kantor Utang 1 10 100 Utang Lancar Wesel Tagih Modal 2 20 200 Modal Sri Prive Sri Pendapatan 3 30 300 Pendapatan Usaha Pendapatan Salon Beban 4 40 400 Beban Usaha Beban Gaji 28 1. Kode Mnemonik. Kode mnemonik adalah cara pengkodean akun dengan menggunakan huruf tertentu. Sebagai contoh, akun harta dengan kode “H”, akun utang dengan huruf “U”, dan akun modal dengan huruf “M” (lihat Peraga 8.7). PERAGA 8.7 Pemberian kode akun berdasarkan kode mnemonik Kode Akun H. H.L. H.L.K. H.L.P. H.T.. H.T.P. U. U.L. U.L.W. U.L.U. M. M.P. M.P.M. M.P.P. P. P.U. P.U.S. B. B.U. B.U.G. Kelompok Akun Golongan Akun Harta Harta lancar Jenis Akun Kas Piutang usaha Harta tetap Peralatan kantor Utang Utang lancar Wesel bayar Utang usaha Modal Modal pemilik Modal Sri Prive Sri Pendapatan Pendapatan usaha Pendapatan salon Beban Beban usaha Beban gaji 2. Kode Akun dengan Sistem Kombinasi Huruf dan Angka. Sistem kombinasi huruf dan angka adalah cara pengkodean dengan kombinasi antara huruf dan angka. Sebagai contoh, akun harta dengan huruf H dan akun kas dengan menggunakan “angka”, jika digabungkan menjadi H.L.101 (lihat Peraga 8.8). PERAGA 8.8 Pemberian kode akun menggunakan kombinasi sistem huruf dan angka. Kode Akun Kelompok Akun H. Harta H.L H.L.101. H.L.102. H.T. H.T.101. H.T.102. U. Utang U.L. U.L.101. Golongan Akun Jenis Akun Harta lancar Kas Piutang usaha Harta tetap Peralatan Gedung Utang lancar Wesel bayar 29 U.L.102. M. M.S. M.S.101. M.S.102. P. P.4 P.4.101. B. B.4. B.4.101. Utang usaha Modal Modal pemilik Modal ... Prive ... Pendapatan Pendapatan usaha Pendapatan salon Beban Beban usaha Beban gaji Beban gaji RANGKUMAN 1. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomis yang memungkinkan dilakukannya penilaian serta pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut. 2. Luca Paciolo mengeluarkan buku berjudul ‘Summa de Arithmetica, Geometrica, Proportioni, et Proportionalita’, di mana pada bab ‘Tractatus de Computis et Scriptoris’ memperkenalkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga sistem kontinental. 3. Pihak-pihak yang memerlukan dan menggunakan informasi akuntansi terdiri dari pihak intern dan pihak ekstern. 4. Secara umum, manfaat akuntansi adalah mendapatkan informasi ekonomi yang akurat, memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan, dan mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun. 5. Bidang akuntansi menurut manfaat pemakaiannya terdiri dari akuntansi keuangan, auditing, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, akuntansi perpajakan, akuntansi anggaran, dan akuntansi pendidikan. 6. Profesi bagi seorang akuntan dapat terdiri dari akuntan publik, akuntan intern, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik. 7. Struktur akuntansi keuangan dibangun oleh empat asumsi dasar: (1) kesatuan usaha; (2) kesinambungan usaha; (3) pengukuran nilai uang; dan (4) periode akuntansi 8. Terdapat dua macam basis pencatatan akuntansi: (1) basis akrual; dan (2) basis kas. Jika kita menggunakan basis akrual maka transaksi bisnis diakui atau dicatat pada saat terjadinya. Pada basis kas maka transaksi bisnis dicatat pada saat kas diterima atau dibayarkan. 30 9. Bagan penggolongan akun 10. Bagan Kode Akun: 31 SOAL KOMPREHENSIF 1. Berikan penjelasan anda tentang bagaimana Revolusi Industri dapat mendorong perkembangan akuntansi? 2. Berikan penjelasan anda tentang bidang akuntansi apa yang dapat digunakan dalam tiga peristiwa di bawah ini! a. Manajemen PT Gemilang sedang menghadapi masalah tingginya biaya produksi barangbarang mereka. b. Andi, seorang auditor dari Kantor Akuntan Publik (KAP) X, sedang melakukan audit atas laporan keuangan PT Gemilang. c. Bagus, seorang akuntan intern PT ABC, sedang melakukan pembukuan atas transaksi harian perusahaan. 3. John bekerja sebagai akuntan internal PTA. Saat ini John mendapat tawaran untuk bekerja pada Kantor Akuntan Publik X. Berikan penjelasan tentang perubahan lingkup kerja yang akan John hadapi bila John memilih menerima tawaran ini? 4. Berikan penjelasan anda tentang etika profesi akuntan apa yang dilanggar dalam tiga peristiwa di bawah ini! a. Budi adalah seorang auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) X. Budi saat ini sedang mendapat penugasan untuk mengaudit PT Rahayu. Salah seorang kakak Budi saat ini duduk di jajaran direksi PT Rahayu. b. Seorang auditor bernama Achmad menerima permintaan dari kliennx,a untuk tidak melakukan audit atas transaksi penjualan yang diduga fiktif. c. Kantor Akuntan Publik (KAP) X membayar sejumlah uanga kepada PT Bestari agar mereka memperoleh pengerjaan audit PT Bestari. 5. Bank Berdikari saat ini sedang mempertimbangkan permohonan pemberian kredit PT Galian untuk perluasan pabrik. Berikan penjelasan anda tentang bagaimana laporan keuangan dapat membantu Bank Berdikari dalam mengambil keputusan! 6. Tiga peristiwa di bawah ini membuat manfaat dari laporan keuangan menjadi berkurang. Berikan penjelasan anda tentang karakteristik kualitatif laporan keuangan yang mungkin dilanggar dalam tiga peristiwa tersebut! a. PT Cipta menggunakan metode depresiasi garis lurus untuk mesin pabriknya. Pada tahun ini tanpa alasan yang jelas perusahaan melakukan perubahan metode depresiasi menjadi jumlah angka tahun. b. Sebuah laporan keuangan yang disusun akuntan interen perusahaan menunjukkan perusahaan membukukan kerugian pada tahun berjalan. Perusahaan lalu melakukan revisi atas laporan keuangan ini dengan harapan akan mendapatkan kemudahan dari bank untuk memperoleh pinjaman. 32 c. Laporan keuangan PT Gama tidak disusun sesuai struktur yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). 7. PT Sri Medali memberikan jasa pada salah seorang kliennya pada bulan Juni 2013. Honor yang disepakati adalah Rp 15 juta. Pembayaran atas jasa ini baru akan diberikan pada Juli 2013, menurut Anda pada bulan apakah PT Sri Medali harus mencatat penghasilannya? Berikan penielasan anda! 8. Menurut Anda dalam dua peristiwa di bawah ini prinsip dasar kerangka konseptual akuntasi keuangan apa yang digunakan. a. PT ABC mencatat nilai pembelian komputernya sebagi aset Komponen yang termasuk dalam nilai pembelian ini adalah harga beli komputer dan biaya pemasangan serta instalasi komputernya b. Catatan atas laporan keuangan PT Gema menunjukkan bahwa perusahaan melakukan akuisisi terhadap PT Beta, sebuah perusahaan yang bergerak di industri sejenis 9. PT Kencana memiliki tagihan kepada salah seorang pelanggannya pada tahun 2012. Pelanggan baru membayar tagihan ini pada tahun 2013. Pada tahun manakah pendapatan tersebut akan dilaporkan pada laporan laba rugi menurut dasar akuntansi sebagai berikut. a. Dasar kas b. Dasar akrual 10. Berikan penjelasan anda apakah transaksi dibawah ini akan (a) meningkatkan ekuitas pemilik atau (b) menurunkan ekuitas pemilik. 1. Investasi pemilik 2. Pendapatan 3. Beban 4. Penarikan pemilik 5. Berdasarkan data-data berikut ini isilah nomor kode yang sesuai! No. Nama Akun Urut Numerial 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 11. 12. 13 Kode Akun Desimal Mnemonik Kelompok Blok Kas Wesel tagih Piutang Wesel Perlengkapan Gedung Utang usaha Utang hipotik Modal Modal Sri Pendapatan salon Beban upah Beban listrik 33 I. PILIHAN GANDA 1. Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha karena ……. A. Hanya digunakan di perusahaan. B. Dipakai oleh pengusaha. C. Sebagai alat informasi perusahaan. D. Istilah yang dipakai bernada bisnis. E. 2. Menyangkut masalah keuangan. Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi atau kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang tepat (berdaya guna) dan dalam bentuk satuan uang,serta penafsiran hasil proses tersebut. Pengertian akuntansi tersebut adalah menurut lembaga .... A. ACIPA B. AICPA C. APCIA D. AAA E. APCAI 3. Informasi keuangan yang disajikan untuk kepentingan para pemakai laporan di luar perusahaan sangat berguna sebagai ... A. bahan untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan B. bahan untuk pengendalian agar tidak rugi C. bahan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana D. dasar untuk mengetahui prospek perusahaan di •masa yang akan datang E. 4. dasar pertimbangan d,alam mengambil keputusan mereka masing-masing. Informasi Keuangan yang disajikan untuk kepentingan para pemakai laporan diluar perusahaan, sangat berguna sebagai… A. bahan untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan B. bahan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana semula C. bahan pengendalian perusahaan agar tidak rugi D. sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan mereka masing-masing E. 5. dasar untuk megetahui prospek perusahaan di masa yang akan datang Kegunaan Laporan Keuangan perusahan bagi calon kreditur adalah ..... 34 A. Sebagai pertimbangan dalam menanamkan modal. B. Untuk mengetahui pembagian laba bagi para pemegang saham. C. Untuk mengetahui besarnya modal perusahaan. D. Sebagai pertimbangan dalam memberikan kredit. E. 6. Untuk mengetahui besarnya keuntungan perusahaan. Manfaat utama informasi keuangan bagi para pemakainya adalah untuk mengetahui perkembangan perusahaan dalam usahanya untuk memperoleh keuntungan serta untuk mengetahui bagaimana prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa informasi keuangan tersebut berguna bagi . A. manajer B. investor C. kreditur D. debitur E. 7. Pemerintah Informasi akuntansi sangat berguna/bermanfaat untuk memenuhi kualitas sebagai berikut. 1. relevan 2. daya banding 3. konsisten 4. dapat diandalkan 5. dapat dimengerti Pernyataan yang berhubungan dengan metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang bermanfaat bagi pemakainya adalah . . . . A. pernyataan 1, 2 dan 3 B. pernyataan 2 , 3 dan 4 C. pernyataan 3, 4 dan 5 D. pernyataan 1, 4 dan 5 E. 8. pernyataan 1, 2 dan 4 Yang termasuk pihak intern perusahaan adalah.... A. Manajemen B. Pemilik/investor dan calon investor C. Kreditor dan calon kreditor D. Pemerintah E. Karyawan 35 9. Informasi akuntansi harus dapat memenuhi kebutuhan para penggunanya dalam rangka mengambil keputusan ekonomi. Hal ini sesuai dengan syarat laporan keuangan .... A. relevan B. netral C. daya banding D. dapat dimengerti E. tepat waktu 10. Yang memanfaatkan informasi akuntansi untuk dijadikan sebagai dasar penentuan besarnya pajak yaitu .... A. pemerintah B. kreditor C. investor D. pemilik E. manajer 11. Informasi keuangan merupakan hal yang penting bagi pemerintah untuk tujuan .... A. pembuktian aktivitas perusahaan B. pemberian reazeki perusahaan C. penentuan besarnya pajak D. penentuan besarnya modal E. pemberian kredit 12. Bank memerlukan informasi akuntansi dari suatu perusahaan untuk…. A. Mengetahui data-data mengenai laba yang dibayar perusahaan kepada pemegang saham B. Menetapkanjumlah pajak perusahaan C. Mengetahui rentabilitas perusahaan D. Mendasari pemberian pinjaman bagi pengembangan perusahaan E. Emembandingkannya dengan perusahaan sejenis 13. Intern User untuk informasi ekonomi adalah .. A. karyawan. B. Pimpinan perusahaan. C. Pemerintah. D. Pemilik perusahaan. E. Kreditur. 36 14. Perhatikan kode berikut: A B C 211 utang usaha 211 peralatan 121 persekot sewa 112 modal 112 perlengkapan 113 peralatan 311 gedung 131 modal 212 wesel bayar Kode akun yang benar adalah : A. A 112 , B 211 , C 113 B. A 311 , B 131 , C 121 C. A 211 , B 211 , C 121 D. A 211 , B 112 , C 212 E. A 112 , B 112 , C 113 15. Dalam analisis ditentukan akun yang didebit dan akun yang dikredit. Dari pernyataan berikut ini yang benar adalah.......... A. Harta dan beban bertambah dikredit. B. Utang , Modal dan Pendapatan berkurang dikredit. C. Harta dan Utang bertambah didebit. D. Modal dan Beban berkurang dikredit. E. Utang, Modal dan Pendapatan bertambah dikredit. 16. Akuntan publik adalah . A. akuntan profesional yang diberi ijin oleh negara untuk berpraktek sebagai akuntan swasta B. akuntan yang bekerja sebagai pendidik C. akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah D. akuntan yang bekerja untuk suatu perusahaan atau organisasi tertentu E. akuntan yang bertugas menyajikan perencanaan keuangan untuk periode tertentu 17. Akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas (indepeden) terhadap laporan keuangan perusahaan dan organisasi lain, dan hasil laporan keuangan dinyatakan dalam laporan akuntansi yang berisi pendapat tentang kewajaran atau kelayakan laporan keuangan yang diperiksanya adalah.akuntan... A. Privat/intern/manajemen B. Publik/extern C. Pemerintah 37 D. Pendidik E. Sosial 18. Akuntan yang bekerja memeriksa pembukuan dan jasa konsultasi manajemen serta bekerja secara independen disebut…. A. akuntan public B. akuntan khusus C. akuntan intern D. akuntan pemerintah E. akuntan umum 19. Akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu adalah Akuntan… A. intern B. pemerintah C. publik D. pendidik E. perusahaan 20. Suatu cabang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan secara berkala untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan adalah . A. akuntansi lembaga B. akuntansi pemerintahan C. akuntansi biaya D. akuntansi manajemen E. akuntansi keuangan 21. Bidang akuntansi yang khusus berhubungan dengan penetapan prosedur akuntansi dan peralatannya dalam suatu perusahaan disebut bidang akuntansi .... A. social accounting B. cost accounting C. accounting system D. auditing investigation E. tax accounting 22. Akuntansi yang bertugas menekankan masalah penetapan dan pengendalian harga pokok dari proses produksi sampai barang selesai adalah bidang akuntansi…. 38 A. biaya B. keuangan C. manajemen D. anggaran E. auditing 23. Akuntansi yang tujuan utama dibuat untuk kepentingan ekstern, adalah bidang akuntansi...... A. keuangan B. dagang C. pemerintah D. jasa E. biaya 39 PENILAIAN DIRI Setelah mempelajari masalah peranan, fungsi, dan manfaat pajak lakukanlah penilaian diri tentang sikap anda dengan memberikan tanda (V) pada pernnyataan di bawah dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bacalah pernyataan-pernyataan dalam kolom secara teliti. b. Berilah tanda (v) sesuai dengan kondisi dan keadaan anda sehari-hari secara jujur dengan kriteria sebagai berikut: 4 = Selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati. 3 = Sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati 2 = Kadang-kadang, , apabila cenderung lebih melakukan aspek yang diamati 1 = Tidak pernah, , apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati c. Jika anda mendapatkan jumlah skor dari masing-masing aspek yang diamati/dinilai maka disimpulkan sebagai berikut: 1. Kurang 2. Sedang 3. Baik 4. Amat baik Nama Peserta Didik : .......................................................... Kelas : X (.......) Materi Pokok : Akuntansi sebagai sistem informasi Tanggal Penilaian : ................................. No PERNYATAAN NILAI 1 2 1 Saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena telah memahami tentang siklus akuntansi perusahaan jasa 2 Saya akan melaksanakan pembukuan secara sederhana tentang keuangan yang saya kelola dari orang tua. 3 Saya akan menghimbau dan mengingatkan orang tua untuk membayar pajak tepat pada waktunya. 4 Saya akan menghimbau dan mengingatkan orang tua untuk segera merespon membayar pajak secepatnya. waktunya. 5 Saya akan mempengaruhi keluarga dan lingkungan untuk membayar pajak tepat pada waktunya, dan sesuai dengan jumlahnya. 3 4 JUMLAH SKOR 40 PENDAHULUAN 1. AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI 2. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI 3. MANFAAT AKUNTANSI 4. BIDANG AKUNTANSI 5. PROFESI AKUNTAN 6. ETIKA PROFESI AKUNTANSI 7. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN a. Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum b. Metode Akuntansi Cash Basis Dan Accrual Basis c. Penggolongan Akun RANGKUMAN SOAL KOMPREHENSIF 1. Yang termasuk pihak intern perusahaan adalah.... a. Manajemen b. Pemilik/investor dan calon investor c. Kreditor dan calon kreditor d. Pemerintah e. Karyawan 2. Akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas (indepeden) terhadap laporan keuangan perusahaan dan organisasi lain, dan hasil laporan keuangan dinyatakan dalam laporan akuntansi yang berisi pendapat tentang kewajaran atau kelayakan laporan keuangan yang diperiksanya adalah.akuntan... a. Privat/intern/manajemen b. Publik/extern c. Pemerintah d. Pendidik e. Sosial 6. Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi atau kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang tepat (berdaya guna) dan dalam bentuk satuan uang,serta penafsiran hasil proses tersebut. Pengertian akuntansi tersebut adalah menurut lembaga .... a. ACIPA b. AICPA c. APCIA 41 d. AAA e. APCAI 10. Informasi akuntansi harus dapat memenuhi kebutuhan para penggunanya dalam rangka mengambil keputusan ekonomi. Hal ini sesuai dengan syarat laporan keuangan .... a. relevan b. netral c. daya banding d. dapat dimengerti e. tepat waktu 42