Wali nikah bagi yg lahir sebelum 6 bulan Hamba Allah Assalammualaikum wr. wb. Dalam pernikahan dimana perempuan sudah hamil lebih dulu (laki2 yang menikahi yg menghamili) sehingga anak lahir dalam usia kandungan kurang dari 6 bln, apakah dapat di nasabkan ke ayahnya dan ayahnya berhak menjadi wali nikah. Sebenarnya pertanyaan ini sudah umum dan sering menjadi pembahasan di berbagai kesempatan. Termasuk beberapa jawaban yang ada di syariah online. Namun menjadi pertanyaan saya, bagaimana cara kita memilih pendapat yang paling tepat. Karena untuk syariah online sendiri memiliki beberapa versi jawaban (bergantung pada narasumber yang menjawab). Berikut review dari saya Membolehkan di nasabkan ke ayahnya : http://www.syariahonline.com/v2/nikah-a-keluarga/-judul-hukum-menikahi-anak-gadis-diluar-n ikahhttp://www.syariahonline.com/v2/konsultasi-syariah/nikah-a-pra-nikah/nikahnya-wanita -yang-sedang-hamil http://www.syariahonline.com/v2/konsultasi-syariah/nikah-a-pranikah/tidak-punya-wali-mau-menikah Tidak boleh dinasabkan ke ayahnya hanya ke ibunya : http://www.syariahonline.com/v2/aqidah/sikap-dan-tindakan-terhadap-pelaku-jinah http://ww w.syariahonline.com/v2/konsultasi-syariah/nikah-a-pra-nikah/hukum-wanita-hamil-menikah Ini hanya sekian dari beberapa pendapat lain. Namun sebagai orang awam, terus terang saya di hadapkan pada kebingunan karena bagaimana jadinya jika kita mengambil keputusan yang salah dan penikahan tersebut tidak sah menurut syariah islam. Pertanyaan saya: Bagaimana kita meyakinkan diri kalo kita memilih pendapat yang benar, bagaimana jika salah? Walaupun dengan mudah kita tinggal memilih antara menggunakan wali KUA atau ayahnya sebgai wali, namun menurut saya selama ada yg lbh berhak maka hak wali yg lain akan gugur sehingga tidak dapat seenaknya memilih, tp harus berdasarkan urutan. Bagaimana jika untuk menghilangkan was-was/ragu melakukan 2x akad. Setelah akad yang pertama, secara sembunyi melakukan akad dengan wali KUA. Atau sebaliknya dengan KUA dulu baru kemudian dengan ayah sebagai wali. Bagaimana fatwa ulama kontemporer seperti Dr. Yusuf Qardhawai mengenai hal ini (saya kesulitan mengakses situsnya karena kendala bahasa. Apakah ada fatwa MUI atau pengadilan agama terkait hal ini. Terima kasih sebelumnya 1/2 Wali nikah bagi yg lahir sebelum 6 bulan Jawaban Asslamu alaikum wr.wb. Sebenarnya kalau diperhatikan secara cermat tidak ada perbedaan di antara jawaban yang diberikan oleh para konsultan SCC dalam masalah ini. Semuanya jelas mengarah kepada sebuah kesimpulan bahwa: Jika si anak lahir sebelum berusia enam bulan dari saat akad nikah, maka anak tersebut berarti tidak bisa dinasabkan kepada ayahnya. Namun jika lahir enam bulan sesudah akad nikah (sebagai masa kehamilan yang paling cepat) maka bisa dinasabkan kepada ayahnya. Kedua kondisi di atas berakibat kapada banyak hal, di antaranya masalah perwalian. Pada kasus pertama, si anak hanya bisa diwalikan oleh wali hakim (petugas KUA). Sementara terkait dengan fatwa MUI atau Dr Yusuf al-Qardhawi kami belum mengetahui dan menemukannya. Semoga Allah memberi kemudahan dan taufik-Nya pada kita semua. Amin. Wallahu a'lam bish-shawab Wassalamu alaikum wr.wb. 2/2