instrumen pemerintah - UIGM | Login Student

advertisement
1
INSTRUMEN
PEMERINTAH
Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Pemerintahan dan Budaya
Universitas Indo Global Mandiri
Palembang
Pengertian
2
 Instrumen pemerintahan a/ alat ato sarana yg
digunakan o/ pemerintah ato administrasi negara
dlm melaksanakan tugasnya.

Instrumen pemerintahan merupakan bagian dari
instrumen penyelenggaraan negara secara umum
 Pelaksanaan tugas penyelenggaraan negara di
Negara Indonesia paling tidak dilakukan oleh 3
lembaga (organ), yaitu eksekutif (pemerintah),
legislatif (DPR), dan yudikatif (MA-MK).

Dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan negara, masingmasing organ negara tsb diberikan kewenangan tuk
mengeluarkan “instrumen hukumnya”
Macam perbuatan tun
3
 Pemerintah sebagai bagian dari organ Negara
diberikan tugas tuk mengurus berbagai segi
kehidupan masyarakat.

Untuk itu pemerintah diberikan kewenangan tuk melakukan
perbuatan administrasi negara (TUN) melalui “instrumen
hukum” tsb.
 Secara garis besar, perbuatan administrasi Negara
(TUN) ini dpt dikelompokkan ke dlm 3 macam
perbuatan, yaitu:

1.mengeluarkan peraturan perundang-undangan;
2.mengeluarkan keputusan;
3.melakukan perbuatan materiel.
Istilah peraturan dan keputusan
4
 Sebelum diundangkannya UU No. 10 Tahun 2004 ttg Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, istilah keputusan digunakan
secara bersamaan tuk hal yg bersifat pengaturan (regeling) dan hal
yg bersifat penetapan (beschikking).

Cth. dulu ditemukan Keputusan Presiden yang bersifat pengaturan dan juga ada
Keputusan Presiden yang bersifat penetapan. Begitu juga di tingkat menteri atau
pejabat-pejabat lainnya.
 Dengan diundangkannya UU No. 10 Tahun 2004, maka dibedakan
secara tegas antara istilah peraturan dan keputusan.

Berdasarkan UU tsb yg bersifat pengaturan sebutannya a/ peraturan, sedangkan
yg bersifat penetapan a/ keputusan
 Dengan demikian, yg termasuk dlm pengertian peraturan
perundang-undangan sebutannya adalah peraturan saja.

Keputusan hanya digunakan tuk hal yg sifatnya menetapkan saja. misal
pengangkatan seseorang dlm jabatan, kenaikan pangkat,dll.
pengujian
5
 Tiga macam perbuatan di atas masing-masing dpt
dilakukan pengujian ato penilaian apakah perbuatan
tersebut bertentangan ato tdk dg peraturan perundangundangan.



tuk keputusan yg dikeluarkan o/ badan ato pejabat TUN, yg
berwenang mlakukan pengujian ato penilaian a/ peradilan TUN.
tuk peraturan perundang-undangan yg dikeluarkan o/ badan ato
pejabat TUN, pengujian ato penilaiannya dilakukan o/ Mahkamah
Agung.
tuk perbuatan materiel, penilaian ato pengujian apakah perbuatan
tsb bertentangan ato tdk dg peraturan perundang-undangan
diserahkan pd peradilan umum (perdata), yg di dasarkan pd
penafsiran yg luas dari Pasal 1365 KUH Perdata.
Peraturan perundang-undangan
6
 Keputusan TUN dan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh
badan atau pejabat TUN:






Peraturan Perundang-undangan
Keputusan TUN
Peraturan Kebijakan
Rencana
Perizinan
Instrumen Hukum Perdata
 Peraturan perundang-undangan
 Menurut UU No. 10 Tahun 2004 (UU P3), peraturan perundang-undangan
a/ peraturan tertulis yg dibentuk o/ lembaga negara ato pejabat yg
berwenang n mengikat secara umum.
 Berdasarkn pengertian tsb, maka peraturan perundang-undangan bersifat
umum-abstrak, yg dicirikan o/ unsur-unsur antara lain




1) waktu, artinya tidak hanya berlaku pada saat tertentu saja,
2) tempat, artinya tidak hanya berlaku pada tempat tertentu saja,
3) orang, artinya tidak hanya berlaku bagi orang tertentu saja, dan
4) fakta hukum, artinya tidak hanya ditujukan pada fakta hukum tertentu saja, tetapi untuk
berbagai fakta hukum (perbuatan) yang dapat berulang-ulang.
Sumber Hukum
7
 UU No.10 / 2004 menentukan bahwa sumber hukum dari
segala sumber hukum negara a/ Pancasila.


Penempatan Pancasila sbg sumber dari segala sumber hukum negara
a/ sesuai dg Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yg menempatkan Pancasila sbg dasar dan ideologi negara serta
sekaligus dasar filosofis bangsa n negara sehingga setiap materi
muatan peraturan perundang-undangan tdk boleh bertentangan dg
nilai-nilai yg terkandung dlm Pancasila.
UUD 1945 merupakan hukum dasar dlm peraturan perundangundangan. UUD 1945 yg memuat hukum dasar negara merupakan
sumber hukum bagi pembentukan peraturan perundang-undangan
di bawah UUD. Dg demikian, semua peraturan perundangundangan hrs bersumber pd UUD 1945 dan tidak boleh
bertentangan dengan UUD 1945.
8
 Menurut UU N0.10/2004 jenis n hierarki peraturan perundang-undangan a/
sbb:
a. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945;
b. Undang-Undang (UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
(PERPU);
c. Peraturan Pemerintah (PP);
d. Peraturan Presiden (PERPRES);
e. Peraturan Daerah (PERDA), yang meliputi:



Peraturan Daerah (PERDA) provinsi yg dibuat o/ dewan perwakilan rakyat daerah provinsi
bersama dg gubernur. Termasuk dlm jenis Peraturan Daerah Provinsi a/ Qanun yg berlaku di
Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Perdasus serta Perdasi yg berlaku di Provinsi
Papua.
Peraturan Daerah (PERDA) kabupaten/kota yg dibuat o/ dewan perwakilan rakyat daerah
kabupaten/kota bersama bupati/walikota;
Peraturan Desa/peraturan yg setingkat yg dibuat o/ badan perwakilan desa ato nama lainnya
bersama dg kepala desa ato nama lainnya.
9
 Bagaimana kedudukan hukum peraturan perundang-
undangan lain yang sudah ada sebelum UU P3
diundangkan, namun tidak termasuk dalam jenis dan
hierarki peraturan perundang-undangan tersebut?
Pertanyaan ini sering muncul karena jenis peraturan
perundang-undangan dalam UU P3 disebutkan secara
limitatif. Jawaban terhadap pertanyaan ini adalah jenis
peraturan perundang-undangan di luar yang disebutkan
dalam UU P3 tetap diakui keberadaannya dan mempunyai
kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Keputusan tun
10
 Keputusan TUN
 Berdasarkan UU No.5/1986 ttg PTUN yg diubah dg UU No.9/2004,
unsur utama dari Keputusan TUN a/:
 1) merupakan penetapan tertulis,
 2) dikeluarkan o/ badan ato pejabat TUN,
 3) merupakan tindakan hukum TUN yg berdasarkan pd peraturan
perundang2an,
 4) bersifat konkret, individual n final,
 5) menimbulkan akibat hukum bg seseorang ato badan hukum
perdata.
 Penetapan tertulis maksudnya ckp ada hitam di atas putih, bentuk tidak
penting. Dlm praktik, Keputusan TUN ada jg yg tdk tertulis,
konsekuensinya Keputusan TUN yg tdk tertulis tdk jadi obyek sengketa
TUN. Hal ini disebabkan 1) Sukar dijadikan pegangan, 2) sukar
dibuktikan, 3) mudah disangkal o/ salah satu pihak jk timbul sengketa.
lanjutan
11
 Secara teori, hub. hk publik senantias bersifat sepihak ato
bersegi satu. Hub. hk publik berbeda halnya dg hub. hk
keperdataan yg slalu bersifat 2 pihak ato bahkan lebih, krn
dlm hk keperdataan di samping ada kesamaan kedudukan,
jg ada asas otonomi yg berupa kebebasan pihak yg
bersangkutan tuk mengadakn hub hk ato tdk n kebebasan
tuk menentukan isi hubungan tsb. Wujud dari pernyataan
kehendak sepihak, pembuatan n penerbitan keputusan
hanya berasal dari pihak pemerintah, tdk tergantung pd
pihak lain.
 Yg dimaksud dg badan ato pejabat TUN a/ badan atau
pejabat, baik di pusat maupun di daerah, yg mlakukan
kegiatan yg bersifat eksekutif.
lanjutan
12
 Tindakan hk TUN a/ tindakan dari badan ato pejabat TUN yg
bersumber pd suatu ketentuan hk TUN, yg dpt menimbulkan hak dan
kewajiban. Artinya pembuatan n penerbitan keputusan hrs didasarkan
pd peraturan perundang-undangan ato wewenang pemerintahan yg
diberikan o/ peraturan perundang2an.
 Keputusan memiliki sifat norma hk yg individual-konkret dari norma
hk yg bersifat umum-abstrak. Konkret berarti obyek yg diputuskan dlm
keputusan tsb tdk abstrak, ttp berwujud, tertentu ato dpt ditentukan.
Individual artinya keputusan tsb tdk ditujukan tuk umum, ttp tertentu
baik alamat maupun hal yg dituju. Apabila yg dituju itu lebih dari
seorang, maka tiap-tiap nama org yg terkena keputusan tsb hrs
disebutkn satu per satu. Final a/ sdh definitif n o/ krn itu dpt
menimbulkan akibat hk.
Peraturan kebijakan
13
 Keberadaan peraturan kebijakan tdk terlepas dari kewenangan bebas dari
pemerintah yg dikenal dg Freies Ermessen. Freies Ermessen merupakan
salah satu sarana yg memberikan ruang bg pejabat ato badan administrasi
negara tuk melakukan tindakan tanpa hrs terikat sepenuhnya pd UU.
Freies Ermessen diberikan krn fungsi pemerintah a/ menyelenggarakn
ksejahteran umum, berbeda dg fungsi yudisial yg berfungsi menyelesaikn
sengketa. Putusan yg diambil o/ pemerintah lebih mengutamakn
capaian tujuan (doelmatigheid) daripada sesuai dg hk (rechmatigheid).
 Meskipun pemerintah diberikan ruang gerak kebebasan, namun dlm
kerangka negara hukum, kebebasan tsb tdk digunakan tanpa batas. Batas
yg hrs dipertimbangkan dlm mlakukan tindakan bebas tsb a/: a) ditujukn
tuk melaksanakn tugs layanan publik; b) merupakan tindakn yg aktif dari
administrasi negara; c) tindakan tsb dimungkinkan o/ hk; d) diambil atas
inisiatif sendir; e) dimaksudkan tuk menyelesaikn persoalan penting yg
scr tiba-tiba; f) dpt dipertanggungjawabkn.
Rencana
14
 Dalam perspektif HAN, rencana merupakan salah satu instrumen
pemerintahan, yg sifat hkmnya berada di antara peraturan
perundang2an, peraturan kebijakan, dan ketetapan. Dg demikian,
perencanaan memiliki bentuk tersendiri, patuh pd peraturannya sendiri
n mempunyai tujuan tersendiri. Rencana merupakan himpunan
kebijakan yg akan ditempuh pd masa yg akan datang, tapi bukan
merupakan peraturan kebijakan krn kewenangn tuk membuatnya
ditentukan o/ peraturan perundang2an ato didasarkan pd kewenangn
pemerintahn yg jelas. Rencana memiliki sifat norma yg umum-abstrak,
namun bukan merupakan peraturan perundang2an, krn tdk smua
rencana mengikat umum n tdk slalu mempunyai akibat hk langsung.
Rencana merupakan hasil penetapan (keputusan) o/ organ
pemerintahan tertentu yg dituangkan dlm bentuk ketetapan (keputusan),
ttp bukan keputusan (beshikking) krn di dlmnya memuat pengaturan yg
bersifat umum.
perizinan
15
Izin merupakan salah satu instrumen yg paling banyak digunakan dlm
HAN. Pemerintah menggunakan izin sbg sarana yuridis tuk
mengendalikan tingkah laku para warga. Izin pd prinsipnya merupakn
persetujuan dari penguasa berdasarkn peraturan perundang2an tuk
memperbolehkn melakukn tindakan ato perbuatan tertentu yg scr umum
dilarang. Dg memberi izin, penguasa memperbolehkan org yg tuk melakukan
tindakan tertentu yg sebenarnya dilarang. Kebolehan tuk melakukan
tindakan tertentu tsb lazimnya dilekati dg persyaratan tertentu. Izin
merupakan perbuatan pemerintah bersegi satu berdasarkan peraturan
perundang2an tuk diterapkn pd peristiwa kongkret menurut prosedur n
persyaratan tertentu.
 Unsur-unsur perizinan antara lain: a) merupakan instrumen yuridis dlm
bentuk keputusan (ketetapan); b) hrs ada kewenangan yg diberikan o/
peraturan perundang2an; c) dikeluarkan o/ organ pemerintah; d) ditujukn
tuk peristiwa kongkret; e) hrs memenuhi prosedur n persyaratan tertentu.

Instrumen Hak keperdataan
16
 Pemerintah dlm melaksanakan tugas tampil dg 2 kedudukan, yaitu sbg
wakil dari badan hk n wakil dari jabatan pemerintahn. Wakil dari badan
hk a/ kedudukan hk pemerintah berbeda dg orang perseorangan atau
badan hk perdata pada umumnya, yaitu diatur n tunduk pd ketentuan hk
keperdataan n dpt mlakukan tindakan hk keperdataan.
 Penggunaan instrumen hk publik merupakan fungsi dasar dari organ
pemerintahan dlm menjalankan tugas pemerintahan, sedangkn
penggunaan instrumen hk perdata merupakan konsekuensi dari
paham negara kesejahteraan, yg menuntut pemerintah tuk
mengupayakan kesejahteran masyarakt. Dlm memenuhi tuntutan tsb,
organ pemerintah tidak cukup jk hanya menggunakan instrumen hk
publik, ttp jg menggunakan instrumen keperdataan terutama guna
mencapai efektivitas n efisiensi pelayanan thd masyarakt.
 Bentuk instrumen hk keperdataan yg lazim dipergunakan o/
pemerintah a/ perjanjian, yg antara lain dpt berbentuk: a) perjanjian
perdata biasa, b) perjanjian perdata dg syarat standar; c) perjanjian
mengenai pelaksanan kewenangn publik, d) perjanjian mengenai
kebijakan pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA
17
 Plilipus M Hadjon, dkk, 1997, Pengantar Hukum
Administrasi Indonesia, Yogyakarta, Gajah Mada
University Press.
 Poerbopranoto, Koentjoro. 1981. Perkembangan
Hukum Administrasi Indonesia, Jakarta: Bina Cipta
 S F Marbun, dkk, 2002, Dimensi-dimensi Pemikiran
Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta, UII Press.
 http://www.legalitas.org/%3Fq%3Dnode/269+instru
men+pemerintah&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client
=firefox-a
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
18
Download