TEKNOLOGI FERMENTASI TITIS SARI KUSUMA FERMENTASI Proses oksidasi anaerobik atau parsial anaerobik karbohidrat yang menghasilkan alkohol serta beberapa asam Fahreza FERMENTASI Pengolahan makanan atau bahan makanan memanfaatkan pertumbuhan bakteri sebagai proses produksi Fahreza Keuntungan Fermentasi • pH dan suhu yang diatur – Pengaruh ke nilai gizi produk – Karakteristik sensori makanan produk • • • • Rasa dan tekstur khas (metode lain tidak bisa) Rendah energi, karena pH dan suhu diatur Modal bahan baku dan operasi rendah Teknologi sederhana Fahreza Faktor utama pengendali fermentasi • • • • • • • Ada sumber carbon dan nitrogen, zat gizi spesifik pH substrat Suhu inkubasi Kadar air Potensial redoks Fase pertumbuhan bakteri Adanya kompetisi dengan bakteri lain Fahreza FERMENTASI Aktifitas metabolisme selama fermentasi • Memperpanjang masa simpan • Mengubah rasa dan tekstur produk menjadi produk yang diharapkan (misal : mengandung alkohol) • Meningkatkan nilai gizi produk Fahreza FERMENTASI • Organisme yang berperan – Khamir – Kapang – Bakteri Fahreza Proses Fermentasi Fahreza Cara Operasi Fermentasi • Fermentasi cair : – etanol, protein sel tunggal, antibiotic, pelarut organic, kultur starter, dekomposisi selulosa, pengolahan limbah cair, beer, glukosa isomerase, dan lain sebagainya. • Fermentasi padat – tape, oncom, koji dan lain sebagainya. Fahreza Fermentasi Cair Fermentasi Bawah Permukaan (submerged fermentation) •Etanol Fermentasi atas permukaan (surface fermentation) •Nata de coco Fahreza submerged fermentation Batch culture Continuous culture Gabungan system batch dan kontinyu (Fed-Batch Process) Fahreza Batch Culture • • memasukan media dan inokulum secara bersamaan ke dalam bioreactor pengambilan produk dilakukan pada akhir fermentasi Fahreza Batch Culture Fahreza Continuous Culture • pengaliran subtrat dan pengambilan produk dilakukan secara terus menerus (sinambung) setiap saat setelah diperoleh konsentrasi produk maksimal atau subtract pembatasnya mencapai konsentrasi yang hampir tetap (Rusmana, 2008). • subtrat dan inokulum dapat ditambahkan bersama-sama secara terus menerus sehingga fase eksponensial dapat diperpanjang. Fahreza Continuous fermentation Fahreza Fed – batch Fahreza Fed – batch • sistem yang tambahkan media baru secara teratur pada kultur tertutup, tanpa mengeluarkan cairan kultur yang ada di dalam fermentor sehingga volume kultur makin lama makin bertambah Tri Widjaja (2010) • Rusmana (2008), memasukan sebagian sumber nutrisi (sumber C, N dan lain-lain) ke dalam bioreactor dengan volume tertentu hingga diperoleh produk yang mendekati maksimal, akan tetapi konsentrasi sumber nutrisi dibuat konstan Fahreza Proses Traditional fermentation Create conditions to inhibit undesirable fermentation yet allow desirable fermentation VS Controlled fermentation Deliberately add microorganisms to ensure desired fermentation Fahreza Traditional Fermentation Incubation under specific conditions Raw material with indigenous microflora Final product = desirable m/o’s = undesirable (pathogen or spoilage) m/o’s Disadvantage: Process and product are unpredictable depending on source of raw material, season, cleanliness of facility, etc. Advantage: Some flavors unique to a region or product may only be attained this way. Controlled Fermentation Add starter culture Raw material Incubation under specific conditions Final product Advantage: – uniformity, efficient, more control of process and product Disadvantage: Isolating the right strain(s) to inoculate is not always easy. Complexity of flavors may decrease. starter culture types : to inoculate the raw material Pure microbial cultures prepared specifically for a particular food fermentation “Backslop” method Using some of the product from a previous successful fermentation to inoculate the next batch of raw material Fahreza Controlled Fermentation: pure cultures Add pure microbial culture Raw material Incubation under specific conditions Pure culture Final product Controlled Fermentation: “backslop” method Add product (or byproduct) from a recent successful fermentation Raw material Incubation under specific conditions Final product from a previous fermentation (traditional or controlled) Final product FERMENTASI • Tergantung dari tujuan atau hasil yang ingin dicapai • Jenis mikroba tertentu yang akan digunakan untuk melakukan perombakan secara kimia atau fisik – Bentuk, tekstur, flavour pada hasil akhir Fahreza Fahreza BIOKIMIA FERMENTASI • Hasil fermentasi : hasil metabolisme mikroba dalam kondisi anaerob • Mikroba butuh energi : glukosa • Aerob – Ubah glukosa jadi air, CO2, dan Energi (ATP) • Anaerob – Hanya beberapa mikroba – Hasil : substrat setengah terurai Fahreza BIOKIMIA FERMENTASI • Anaerob – Hasil : Energi, CO2, air, sejumlah asam organik (asam laktat, asam asetat, etanol, bahan mudah menguap : alkohol, ester, dll) Contoh BAL : asam asetat hasil penguraian KH Anaerob : Khamir uraikan KH menghasilkan etanol Fahreza MIKROBA PELAKU FERMENTASI • Bakteri Asam Laktat – Menguraikan glukosa menghasilkan asam laktat, menurunkan pH serta menimbulkan rasa asam • Dua golongan – Homofermentatif : menghasilkan asam laktat – Heterofermentatif : asam laktat, CO2, asam organik, alkohol, ester Fahreza Efek pada makanan • Mengurangi rasa manis dan rasa asam meningkat – Fermentasi menguraikan gula • Meningkatkan rasa asin • Mengurangi rasa pahit – Ada proses penguraian rasa pahir oleh enzim Fahreza Aroma khas fermentasi • Senyawa volatil – Amina, asam lemak, aldehid, ester, keton • Interaksi senyawa tersebut selama fermentasi dan pematangan Fahreza Vitamin Fahreza Perubahan nilai gizi • Perubahan kompleks komposisi protein, lemak, karbohidrat, vitamin • MO menyerap : asam lemak, asam amino, gula, dan vitamin • Produk khusus : tempe dan keju – MO menghasilkan vitamin untuk meningkatkan nilai gizi Fahreza tugas • Setiap mahasiswa mengkaji 1 produk fermentasi. • Berilah keterangan proses fermentasinya – Bacth, kontinu, atau fed-batch • Jenis fermentasi – Asam laktat, alkohol, mix asam-alkohol • Nilai gizi produk • Disertakan gambar, referensi • Waktu 1 minggu Fahreza TERIMAKASIH