pedoman inventarisasi lamun

advertisement
LAMUN
KULIAH 1 . CITRA SATRYA UTAMA DEWI
BOTANI LAUT
SEM. GANJIL
2014/2015
EVOLUSI LAMUN
MORFOLOGI LAMUN
IDENTIFIKASI LAMUN
IDENTIFIKASI LAMUN
IDENTIFIKASI LAMUN
IDENTIFIKASI LAMUN
REPRODUKSI LAMUN
Contoh alat reproduksi pada
lamun jenis Thalassia hemprichii
(1) Bunga Jantan; (2) Bunga
Betina); (3) Buah.
HABITAT HIDUP LAMUN
 Waycott
et
al.
(2004)
memaparkan pada dasarnya
cahaya
matahari
dan
masukan nutrien merupakan
faktor
utama
yang
membatasi
sebaran
dan
habitat hidup lamun.
 Waycott
et
al.
(2004)
membagi
habitat
hidup
lamun di wilayah tropis
menjadi empat bagian, yaitu:
river estuar y, coastal, deep
water, dan reef.
DISTRIBUSI LAMUN
 Sebaran geografik lamun di dunia dapat dibagi menjadi dua
bagian besar, yaitu di daerah tropis dan sub tropis.
 Di daerah tropis terdapat tujuh marga lamun yang umum
ditemukan,
yaitu
Halodule,
Cymodocea,
Syringodium,
Thalassodendron,
Enhalus,
Thalassia,
dan
Halophila,
sedangkan di daerah sub tropis ditemukan dua marga yang
umum yaitu, Zostera dan Posidonia.
 Tiga marga yang lain, Heterozostera dan Amphibolis hanya
ditemukan di perairan sub tropis belahan bumi selatan,
sedangkan Phyllospadix hanya ditemukan di perairan Pasifik
utara.
KERAGAMAN JENIS LAMUN
 Jumlah jenis lamun di dunia : 58 jenis, terdiri dari 12 marga.
 Sembilan marga lamun yang ditemukan, tergolong dalam
Famili Potamogetonaceae, dan tiga marga lamun yang lainnya
masuk dalam Famili Hydrocharitaceae.
JENIS LAMUN DI INDONESIA
Halodule pinifolia
Halophila ovalis
Enhalus acoroides
Cymodocea rotundata
Halodule uninervis
Thalassia hemprichii
Cymodocea serrulata
Halophila minor
Halophila spinulosa
Halophila decipiens
Thalassodendron sp.
Syringodium
isoetifolium
FUNGSI EKOLOGIS LAMUN
 Penelitian penelitian yang dilakukan di ekosistem lamun selama
ini menunjukkan bahwa lamun memiliki peranan penting dalam
ekosistem sebagai
(1) Produsen primer di laut dangkal;
Lamun memiliki tingkat produktivitas primer tertinggi bila
dibandingkan dengan ekosistem lainnya yang ada di laut dangkal
seperti ekosistem mangrove dan ekosistem terumbu karang
(2) Habitat hidup biota;
Lamun memberikan tempat perlindungan dan tempat menempel
berbagai hewan dan tumbuh-tumbuhan (algae). Disamping itu,
padang lamun (seagrass beds) dapat juga sebagai daerah asuhan,
padang pengembalaan dan makanan dari berbagai jenis ikan
herbivora dan ikan-ikan karang
FUNGSI EKOLOGIS LAMUN
(3) Perangkap sedimen;
Daun lamun yang lebat akan memperlambat air yang
disebabkan oleh arus dan ombak , sehingga perairan
disekitarnya menjadi tenang. Rimpang dan akar lamun dapat
menahan dan mengikat sedimen, sehingga dapat menguatkan
dan menstabilkan dasar permukaan. Padang lamun yang
berfungsi sebagai penangkap sedimen dapat mencegah erosi
(4) Pendaur zat hara
Lamun memegang peranan penting dalam pendauran berbagai
zat hara dan elemen-elemen yang langka di lingkungan laut.
khususnya zat-zat hara yang dibutuhkan oleh algae epifitik.
FAKTOR LINGKUNGAN
 Kedalaman
Kedalaman akan sangat mempengaruhi dan dapat membatasi
pola penyebaran lamun. Jenis Cymodocea spp., Halodule spp.,
Sr yngodium spp., dan Enhalus akan memiliki kecenderungan
hidup pada perairan yang dangkal sedangkan pada jenis lamun
tertentu, seperti Posidonia spp. akan cenderung hidup pada
perairan yang dalam (Duarte, 1991).
 Suhu
Suhu merupakan faktor pembatas bagi lamun dan moluska,
karena jika terjadi perubahan suhu pada perairan maka akan
mempengaruhi proses proses bio-kimia, fotosintesis, respirasi,
dan ketersediaan unsur hara. Suhu optimal untuk pertumbuhan
lamun adalah 28 – 30 0 C,
FAKTOR LINGKUNGAN
 Salinitas perairan akan sangat mempengaruhi perkembangan
lamun dan biota asosiasinya. Lamun akan hidup secara optimal
pada salinitas sekitar 33 - 34 0 / 00.
 Kandungan oksigen terlarut yang optimum bagi pertumbuhan
lamun dan organisme asosiasinya pada suatu perairan adalah
lebih dari 5mg/l (Baku mutu air laut Mentri Negara Lingkungan
Hidup No 51 Th 2004).
 Nitrat yang terbentuk akan dimanfaatkan oleh biota, konsentrasi
nitrat untuk pertumbuhan optimum biota di perairan adalah
0,008mg/l (Baku mutu air laut Mentri Negara Lingkungan Hidup
No 51 Th 2004).
 Konsentrasi ortofosfat untuk pertumbuhan optimum biota di
ekosistem lamun adalah 0,015mg/l (Baku mutu air laut Mentri
Negara Lingkungan Hidup No 51 Th 2004).
a
DISTRIBUSI LAMUN DI KEP. SERIBU (JAKARTA)
Ekosistem lamun di Pulau Panggang, Kepulauan
Seribu, DKI Jakarta.
Ekosistem Lamun di Pulau Pamegaran, DKI Jakarta
Ekosistem Lamun di Pulau Karya, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
Ekosistem Lamun di Pulau Pramuka, DKI Jakarta
DI ST RI BUSI LA M UN DI P ULAU - P ULAU BAT U ( N I A S SE LATAN )
DISTRIBUSI LAMUN DI SUMENEP
Pulau Poteran
Pulau Sapeken
DISTRIBUSI LAMUN DI GILI-GILI (NTB)
DISTRIBUSI LAMUN DI SERANG (BANTEN)
Download