MANAJEMEN PAJAK 4-ok - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL 4
HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
A. Dosen memberikan pengantar sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan
( S.A.P.) yang menjelaskan secara umum sebagai berikut :
1. MENDAFTARKAN DIRI
2. PEMBUKUAN
3. PEMBAYARAN DAN PELAPORAN
4. KEBERATAN DAN BANDING
B. Setelah memahami materi perkuliahan tersebut diatas, diharapkan mahasiswa
dapat menyelesaikan tugas – tugas sebagai berikut :
Tugas 1)
a. Siapa sajakah yang wajib mendaftarkan diri untuk mendapatkan
NPWP ? dan sebutkan fungsi NPWP !
b. Siapa sajakah yang wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
menjadi Pengusaha Kena Pajak ?
Tugas 2)
Apa yang Saudara ketahui tentang penerbitan NPWP dan atau
pengukuhan PKP secara jabatan ?.
Tugas 3)
Jelaskan :
a. Apa yang dimaksud dengan SPT ?
b. Fungsi SPT PPh ?
c. Fungsi SPT PPN ?
d. SPT Tidak Lengkap dan apa akibat hukumnya ?
e. Dikecualikan dari kewajiban SPT ?
f.
Tugas 4)
Sanksi atas keterlambatan atau tidak menyampaikan SPT ?
Mengapa tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak itu
penting ? Jelaskan !
Tugas 5)
Jelaskan :
a. Batas waktu pelunasan PPh Pasal 29 ?
b. Sanksi administrasi keterlambatan pembayaran pajak ?
c. Jatuh tempo pembayaran Ketetapan Pajak ?
d. Pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak ?
Tugas 6)
Sejak kapan Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk membayar pajak
dan dari mana saudara mengetahui berapa jumlah pajak terutang ?
Tugas 7)
Kepada siapa Keberatan diajukan, terhadap apa saja Keberatan boleh
diajukan ? Berikan contoh !
‘12
1
Perencanaan Pajak
Dra. Muti’ah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
hanya diberikan satu Nomor Pokok Wajib Pajak. Selain daripada itu,
Nomor Pokok Wajib Pajak juga dipergunakan untuk menjaga ketertiban
dalam
pembayaran
Dalam
hal
pajak
berhubungan
dan
pengawasan
dengan
dokumen
administrasi
perpajakan,
perpajakan.
Wajib
diwajibkan mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimilikinya.
-
Wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha
Kena Pajak.
Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang memenuhi syarat
untuk dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang PPN, wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.
Fungsi pengukuhan Pengusaha Kena Pajak selain dipergunakan untuk
mengetahui identitas Pengusaha Kena Pajak yang sebenarnya, juga
berguna untuk melaksanakan hak dan kewajiban di bidang PPN dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah (PPn BM) serta untuk pengawasan
administrasi perpajakan.
2. Menyelenggarakan Pembukuan :
a. Dasar hukum pembukuan : :
Pasal 1 angka 26 ( UU KUP ) :
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur
untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta harga perolehan dan
penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun Laporan
Keuangan berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi pada setiap Tahun Pajak
berakhir.
PEMBUKUAN DAN PEMERIKSAAN
Pasal 28.
( 1 ) Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas dan Wajib Pajak Badan di Indonesia, wajib
menyelenggarakan pembukuan.
( 2 ) Dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ) tetapi wajib melakukan
pencatatan adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan diperbolehkan menghitung
‘12
3
Perencanaan Pajak
Dra. Muti’ah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Pajak
b. Untuk mengamankan kebijakan dan tujuan sistem perpajakan di Indonesia,
maka Pasal 28 UU KUP mensyaratkan agar WP Orang Pribadi yang
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan WP Badan di Indonesia
wajib menyelenggarakan pembukuan.
Dikecualikan dari kewajiban pembukuan, tetapi diwajibkan melakukan
pencatatan bagi Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan diperbolehkan menghitung penghasilan neto dengan menggunakan
Norma Penghitungan Penghasilan Neto dan Wajib Pajak orang pribadi yang
tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
Pembukuan dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kegiatan
usaha harus disimpan oleh wajib pajak selama 10 (sepuluh) tahun. Karena
selama jangka waktu tersebut DJP masih dapat melakukan pemeriksaan
Walaupun sebagian besar prinsip dan kaidah serta aturan dan praktek
pembukuan
(akuntansi)
diselenggarakan
berdasarkan
SAK
(
Standar
Akuntansi Keuangan ), namun dalam rangka mewujudkan fungsi perpajakan
yang salah satunya adalah merupakan instrumen kebijakan pemerintah untuk
mempengaruhi kehidupan
sosial, ekonomi dan alokasi sumber daya,
ketentuan perpajakan mempunyai aturan tersendiri dalam menghitung jumlah
pajak, yang dapat terjadi akan tidak sejalan dengan praktek akuntansi. Oleh
karena itu dengan memahami terhadap aturan-aturan perpajakan maka
penyelenggaraan pembukuan menurut aturan komersial dapat disesuaikan
dengan ketentuan perpajakan ( menurut aturan fiskal ).
Jadi akuntansi menurut aturan komersial yang sudah disesuaikan dengan
aturan fiskal adalah merupakan bahan untuk pengisian SPT dalam rangka
pelaksanaan Self Assessment.
Dengan melakukan rekonsiliasi Laporan Keuangan menurut ketentuan
Komersial ke Laporan Keuangan menurut ketentuan Fiskal, maka tidaklah
diperlukan untuk membuat pembukuan doble / ganda.
Sanksi tidak diselenggarakannya pembukuan.
Pembukuan untuk pajak merupakan persyaratan mutlak yang tidak dapat
ditawar
lagi.
menyelenggarakan
‘12
5
Perencanaan Pajak
Dra. Muti’ah, M.Si.
Bagi
wajib
pembukuan
pajak
yang
namun
seharusnya
karena
sudah
sesuatu
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
mampu
hal
tidak
Download