kasus pencemaran lingkungan pt dong woo environmental

advertisement
KASUS PENCEMARAN LINGKUNGAN
PT DONG WOO ENVIRONMENTAL
INDONESIA
(DITINJAU DARI SUDUT PANDANG ETIKA BISNIS)
5 JUNI 2010
PRESENTASI KELOMPOK I
RINSAN HUTABARAT
HERU HARMAWAN
ANDI SUMANGELIPU
EMILIANA
INSAN WAHYUNI
ROBI J
KRISTIANTO TAMBUNAN
ANUNG
KRONOLOGIS
Tanggal 11 Juni 2006
Sebanyak 144 orang warga Kampung Kramat RT 003/03, Desa Pasir Gombong, Kecamatan Cikarang Bekasi
menderita keracunan akibat dari pembuangan limbah B3.
Tanggal 12 Juni 2006
Kepolisian Resort Kabupaten Bekasi yang bekerjasama dengan Tim Kantor Lingkungan Hidup
(KLH) Kabupaten Bekasi. melakukan penyelidikan atas peristiwa keracunan yang dialami oleh
warga tersebut
Tanggal 13 Juni 2006
Tim KLH telah berhasil mengumpulkan data teknis di lapangan dan di perusahaan PT Dong Woo Environmental
Indonesia yang menyebabkan kualitas tanah berubah.
Tanggal 23 Juni 2007
Polisi telah menetapkan PT Dong Woo Environmental Indonesia sebagai tersangka kasus pembuangan cairan
limbah B3 yang dijerat dengan pelanggaran Undang Undang Lingkungan Hidup
KRONOLOGIS
Tanggal 23 Maret 2008
Kasus pencemaran lingkungan oleh PT Dong Woo mulai disidangkan di Pengadilan
Negeri Bekasi.
Tanggal 16 Desember 2008
Pengadilan Negeri Bekasi telah menvonis enam orang pihak perusahaan PT Dong
Woo Environmental Indonesia.
DAMPAK & KERUGIAN
DAMPAK
- Dampak Lingkungan
Dimana kualitas tanah berubah, air di lokasi tersebut berwarna
hitam dan berbau.
- Dampak Kesehatan dan Sosial
144 (seratus empat puluh empat) warga yang dirawat inap dan
rawat jalan di
RS. Medika, RS. Medirosa
DAMPAK & KERUGIAN
KERUGIAN
- Kerugian Materil
Kerugian atas kerusakan tanah milik warga yang tidak lagi dapat
digunakan oleh warga masyarakat.
- Kerugian Immateril
Mengakibatkan warga menjadi resah dan trauma atas periswa terjadinya
keracunan akibat limbah B3.
KETENTUAN YANG DILANGGAR
1. Sudut Pandang Ajaran-Ajaran Agama
1.1. Ajaran Agama Islam
1.2. Ajaran Agama Kristen
Sudut Pandang Ajaran-Ajaran Agama
• 1.1. AJARAN ISLAM
•
QS. 2 : 11
• “Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah membuat kerusakan di
muka bumi”, mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang
mengadakan perbaikan.”
•
Q.S. al-Maidah 5: 32
• “Barang siapa membunuh seorang manusia bukan karena orang itu
membunuh orang lain (bukan karena qishash), atau bukan karena
membuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan ia membunuh manusia
seluruhnya; dan barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia,
maka seakan-akan ia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya “
•
QS. 7 : 56
• “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan
harapan. Sesungguhnya Allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik.”
Sudut Pandang Ajaran-Ajaran Agama
• 1.2. Ajaran Kristen
• Dalam Alkitab yaitu Kitab Kejadian Bab 1 ayat 1 sampai dengan ayat 31.
• Berfirmanlah Allah, “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup,
ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar”. Allah melihat bahwa semuanya
itu baik. Kemudian Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia, laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati
mereka lalu Allah berfirman kepada mereka, “Beranakcuculah dan bertambah banyak,
penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”. “Lihatlah Aku memberikan
kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan
yang buahnya berbiji, itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di
bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa,
Kuberkan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya. Allah melihat segala yang
dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.
KETENTUAN YANG DILANGGAR
2. Sudut Pandang GCG
a.
Melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Pasal 20 ayat (3)
“Setiap orang diperbolehkan untuk membuang limbah ke media lingkungan hidup dengan
persyaratan :
a. memenuhi baku mutu lingkungan hidup; dan
b. mendapat izin dari Menteri, Gubernur, atau bupati/walikota sesuai
kewenangannya.
Pasal 67
“ Setiap orang berkewajiban memelihara fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup”,
KETENTUAN YANG DILANGGAR
Pasal 68
“ Bahwa setiap orang yang melakukan usaha dan / atau kegiatan berkewajiban
untuk : memberikan informasi secara benar, akurat, dan tepat waktu; menjaga
keberlanjutan fungsi lingkungan
hidup; dan menaati ketentuan tentang baku mutu
lingkungan hidup dan / atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.’
Pasal 69 ayat (1)
“ Setiap orang dilarang (a) melakukan perbuatan yang mengakibatkan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup; (e) membuang
limbah ke media lingkungan hidup; (f) membuang B3 dan limbah B3 ke
media lingkungan hidup”
b. Melanggar ketentuan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL) sebagaimana diatur dalam PP No 27 tahun 1999 .
KETENTUAN YANG DILANGGAR
3. Sudut Pandan Hukum Bisnis
3.1. Sudut Pandang Hukum Admisnitrasi
Pasal 76 (2) Undang-Undang No 32 Tahun 2009
Sanksi administratif terdiri dari :
a. teguran tertulis
b. paksaan pemerintah
c. pembekuan izin lingkungan
d. pencabutan izin lingkungan
Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007
Pasal 146 ayat 1 (a) :
“ Pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroan atas (a) permohonan
kejaksaan berdasarkan alasan Perseroan melanggar kepentingan umum atau
Perseroan melakukan perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan.
KETENTUAN YANG DILANGGAR
3.2. Sudut Pandang Hukum Perdata
Dikategorikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum (PMH) – Pasal 1365 BW
“ Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada
orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian
itu, mengganti kerugian tersebut “
Undang Undang Nomor 32 tahun 2009 Pasal 87 ayat (1) :
“ Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan
perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau
lingkungan hidup, wajib membayar ganti rugi dan/atau melakukan
tindakan tertentu”.
KETENTUAN YANG DILANGGAR
Unsur-unsur yang dipenuhi dalam Pasal 1365 BW :
1. Ada suatu Perbuatan
2. Melawan Hukum
3. Ada Kesalahan Pelaku
4. Adanya Kerugian (Korban)
5. Hubungan Kausal antara perbuatan dan kerugian
KETENTUAN YANG DILANGGAR
3.3. Sudut Pandang Hukum Pidana
Pasal 98 ayat (1)
“ Setiap orang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan
dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu
kerusakan lingkungan hidup, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 3 tahun dan paling lama 10 tahun dan denda paling sedikit Rp.
3.000.000.000 dan paling banyak Rp. 10.000.000.000”,
Pasal 98 ayat (2)
“ Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mengakibatkan
orang luka dan/atau bahaya kesehatan manusia , dipidana penjara paling
singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun dan denda paling sedikit Rp.
4.000.000.000 dan paling banyak Rp. Rp. 12.000.000.000.
REKOMENDASI PERBAIKAN
1. Tindakan Secara Administrastif
2. Tindakan dengan menggunakan teknologi
3. Tindakan melalui edukasi
KESIMPULAN
1. Aturan hanyalah sistem, pelaksanaan dan ketaatan atas peraturan
tergantung manusia sebagai pelaku.
2. Sebaiknya dalam menjalankan peraturan tersebut berpijak pada
ajaran agama yang diyakini kebenarannya.
3. Dari semua ajaran agama terbukti tidak ada satupun yang
mengajarkan perusakan atau penyelewengan.
4. Jika memang sudah terbukti melakukan pelanggaran / kesalahan
sebaiknya dengan legowo untuk menjalani konsekwensinya baik
denda maupun hukuman.
5. Tindakan perbaikan seharusnya secepatnya dilakukan agar
kesalahan serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari.
.
TERIMA KASIH
Download