Irfan Syah, Muh.Altin Massinai, Syamsuddin

advertisement
“PENCITRAAN BAWAH PERMUKAAN UNTUK IDENTIFIKASI BATUAN INTRUSI
MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK”
Irfan Syah, Muh.Altin Massinai, Syamsuddin
Program Studi Geofisika Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
E-mail: [email protected]
ABSTRACT
Geoelectric exploration to determine the subsurface rock types and distribution Jenelata
intrusive rocks in the river, the border between Tanakaraeng village with Moncongloe village
Manuju district gowa sub province. This research was conducted using the wenner
schlumberger configuration. Measurement made consisted of 3 tracks where each track consist
of 4 spread (point of measurement) by 310 meters long track. The trajectory consist of 1 spread
(point measurement) with 37,5 meter long track. Using data processing software to produce
cross-sectional Res2dinv for 2D and Voxler for 3D. In general,location of the study predicted
sandstone and clay at a depth of 2.5-15 meters and the intrusive rocks are basalt at depth of 1532 meters. Lateral distribution of intrusive rocks in the study area is the Southwest-Northeast.
Keywords : Geoelectric, Wenner-Schlumberger, Res2dinv, Voxler, Intrusion.
SARI BACAAN
Eksplorasi geolistrik untuk mengetahui jenis batuan bawah permukaan dan sebaran batuan
intrusi di sungai jenelata, perbatasan antara Desa Tanakaraeng dengan Desa Moncongloe
Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
konfigurasi Wenner-Schlumberger. Pengukuran yang dilakukan terdiri atas 3 lintasan dimana
setiap lintasan terdiri dari 4 Spread (titik pengukuran) dengan panjang lintasan 310 meter. Satu
lintasan terdiri dari 1 Spread (titik pengukuran) dengan panjang lintasan 37.5 meter. Pengolahan
data menggunakan perangkat lunak Res2Dinv untuk menghasilkan penampang 2D dan Voxler
untuk mengasilkan 3D. Secara umum, lokasi penelitian diperkirakan batu pasir dan batu
lempung pada kedalaman 2.5 – 15 meter dan batuan intrusi yang merupakan batu basal pada
kedalaman 15 – 32 meter. Sebaran lateral batuan intrusi untuk daerah penelitian adalah Barat
Daya – Timur Laut.
Kata Kunci : Geolistrik, Wenner-Schlumberger, Res2dinv, Voxler, Intrusi.
Pendahuluan
Sungai Jenelata sebagai daerah penelitian
merupakan aliran letusan gunungapi
purba,
yaitu
Gunungapi
Sapaya.
Bentangalam
Gunungapi
Sapaya
memperlihatkan relief kasar (pegunungan
- perbukitan) yang disusun oleh breksi.
Bentangalam
ini
membentuk
lengkungan yang diduga sebagai
kaldera.
Adanya
kaldera
ini
menunjukkan gunungapi ini pernah
mengalami erupsi yang dahsyat.
Bentuk bentangalamnya sekarang ini
tidak kerucut lagi diduga disebabkan
oleh suatu letusan, dan kemudian diikuti
oleh proses erosi cukup intensif. Namun
apabila
direkonstruksi
berdasarkan
kemenurusan lereng dan kemiringannya,
bentuk kerucut ini masih dapat dikenali.
Kedudukan perlapisan batuan (arah
jurus
dan
kemiringan
batuan)
sekarang sudah tidak teratur, terutama
di sekitar sesar tektonik dan batuan intrusi
(basal
dan
diorit)
karena
kedudukannya sudah terubah oleh
aktivitas sekunder struktur. Terlebih lagi
di kaki Gunung Sapaya tepatnya di sungai
Jenelata, terdapat Vein (urat) gunungapi
purba
yang
proses
pembentukan
batuannya secara intrusi. Muncul di
permukaan akibat gerusan air sungai
secara terus menerus dalam waktu yang
lama. Hal ini menarik untuk diamati
dengan berbagai metode geofisika. Ada
banyak metode geofisika yang bisa
digunakan dalam kasus seperti ini.
Misalnya geomagnet, seismik, geolistrik,
dsb. Kali ini penelitian menggunakan
Geolistrik tahanan jenis dengan metode
Wenner-Schlumberger 2D.
Metode geolistrik atau biasa juga disebut
Electrical Resistivity atau Electrical
Resistivity Imaging merupakan salah satu
metode geofisika yang mempelajari sifat
aliran listrik di dalam bumi dan
bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi. Batuan dan mineral
yang ada di bumi memiliki sifat-sifat
listrik seperti potensial listrik alami,
konduktivitas listrik, dan konstanta
dielektrik. Ada berbagai metode yang
dilakukan untuk mengetahui kondisi di
bawah permukaan tanah. Salah satunya
adalah metode geolistrik. Metode ini
dapat dijadikan cara untuk menyelidiki
sifat listrik yang ada di dalam tanah
melalui respon yang ditangkap dari dalam
tanah berupa beda potensial, arus listrik,
dan medan elektromagnetik. Salah satu
dari metode geolistrik ini adalah metode
resistivitas dan self potensial.
Metode geolistrik resistivitas adalah salah
satu metode yang cukup banyak digunakan
dalam dunia eksplorasi. Metode geolistrik
resistivitas atau tahanan jenis adalah salah
satu dari jenis metode geolistrik yang
digunakan untuk mempelajari keadaan
bawah
permukaan
dengan
cara
mempelajari sifat aliran listrik di dalam
batuan di bawah permukaan bumi dengan
skala dangkal 300-500 meter. Prinsip
dalam metode ini yaitu arus listrik
diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua
elektroda arus, sedangkan beda potensial
yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial.
Penelitian ini dilakukan dengan harapan
dapat dijadikan sebagai referensi dalam
mengaplikasikannya di lapangan yaitu
untuk
menentukan
tahanan
jenis
(resistivitas) bawah permukaan dan
memetakan formasi bawah permukaan
sehingga
keberadaan
benda/material
dibawah permukaan dapat teridentifikasi.
Penggunaan geolistrik tahanan jenis telah
di gunakan oleh beberapa mahasiswa
geofisika
Universitas
Hasanuddin,
termasuk studi kasus longsor Kabupaten
Sinjai Sulawesi Selatan oleh Saiful dengan
judul
“Penentuan
Struktur
Bawah
Permukaan Daerah Longsor di Sinjai.
“Pendugaan Struktur Lapisan Batuan dan
Aquifer Bawah Permukaan Menggunakan
Metode Geolistrik Tahanan Jenis 2D
Profiling” oleh S. Asmaul Khair. “Analisis
Struktur Lapisan Batuan dan Posisi
Aquifer Dengan Metode Geolistrik” oleh
Rismayanti. “Analisis Struktur Bawah
Permukaan Dengan Menggunakan Metode
Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi
Schlumberger” oleh Nurrahmi Buhari, dan
masih banyak lagi. Dan penelitian kali ini
lebih mengkhusus kepada Batuan Intrusi.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Mengacu pada kondisi geologi
lokasi penelitian, batuan yang
diduga terdapat pada daerah
penelitian adalah batu lempung,
batu pasir dan batuan intrusi yang
merupakan batu basal.
2. Berdasarkan hasil penampang
resistivitas 2D, sebaran vertikal
secara umum lokasi penelitian
diperkirakan batu pasir dan batu
lempung pada kedalaman 2.5 – 15
meter dan batuan intrusi yang
merupakan batu basal pada
kedalaman 15 – 32 meter.
Berdasarkan pseudo 3D, diduga
bahwa sebaran lateral batuan
intrusi untuk daerah penelitian
adalah Barat Daya – Timur Laut.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan Banyak terima kasih
kepada seluruh yang membantu dan
mendukung penelitian ini. Terkhusus
kepada kedua Orang Tua dan Dosen
Pembimbing. Teman-teman, Kanda-Kanda
dan Adik-adik Geofisika Serta para staff
Dosen Geofisika UNHAS atas izin
publikasi jurnal ini.
Daftar Pustaka
Hendrajaya, L. dan Arif, I., 1990. Metode
Geolistrik Tahanan Jenis. ITB :
Bandung.
Khair, S.A., 2008. Pendugaan Struktur
Lapisan Batuan dan Posisi
Aquifer
Bawah
Permukaan
Menggunakan Metode Geolistrik
Tahanan Jenis 2D Profilling.
Program Studi Geofisika Jurusan
Fisika FMIPA UNHAS: Makassar.
Kurniawan, R., 2004. Eksplorasi Air
Tanah Menggunakan Metoda
Geolistrik
Tahanan
Jenis
(Resistivity).
Laboratorium
Geofisika Jurusan Fisika FMIPA
UNHAS: Makassar.
Latif, A.R., 2011. Pemetaan Lapisan
Aquifer Menggunakan Geolistrik
Tahanan
Jenis
Konfigurasi
Schlumberger. Program Studi
Geofisika Jurusan Fisika FMIPA
UNHAS: Makassar.
Maputra, 2010. Peta Geologi Kabupaten
Gowa Provinsi Sulawesi Selatan,
http://geographycal.blogspot.com.
Massinai, Muhammad Altin, 2011.
Peranan
Tektonik
Dalam
Berkontribusi
Membentuk
Geomorfologi
Wilayah
DAS
Jeneberang.
Program
Pasca
Sarjana UNPAD : Bandung.
Massinai, Muhammad Altin, 2012.
Morfotektonik Dalam Mengontrol
Geomorfologi Das LengkeseJenelata Di Sulawesi Selatan.
IJAS Vol. 2 Nomor 1 Edisi April
2012,
http://jurnal.unpad.ac.id/ijas/article/
download/
2725/2362,
14
September 2013.
Massinai
,
Muhammad
Altin,
Syamsuddin, Makharani, 2010.
Model of Vertical Resistivity
Distribution of Rock Layers in
Jeneberang
watershed.
International Journal of Basic &
Applied Sciences IJBAS-IJENS
Vol:10
No:06,
http://www.
ijens.Org/ 104106 - 5757% 2520
IJBAS-IJENS.pdf, 14 September
2013.
Rohim, M.N., 2010. Aplikasi Metode
Geolistrik
Sounding Dengan
Konfigurasi Pole-Pole Untuk
Mengukur Resistivitas Bawah
Permukaan
Tanah
Dan
Mengetahui Struktur Tanah.
Universitas Negeri Malang :
Malang.
Sidarto, dan U. Hartono., 2009.
Identifikasi Gunung Api Purba Di
Daerah Sapaya, Sulawesi Selatan
Pada Data Inderaan Jauh. Pusat
Survei Geologi : Bandung.
Sukamto, R. dan Supriatna., 1982. Geologi
Lembar Ujung pandang, Benteng,
dan Sinjai, Sulawesi Selatan.
Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan Geologi : Bandung.
Syamsuddin, 2012. Metode Geolistrik
Tahanan Jenis (Resistivity).
Makassar : Universitas
Hasanuddin.
Telford, W. M. and Sheriff, R. E., 1990.
Applied Geophysics. Second
Edition. Cambridge University
Press : United State of America.
Utama, W., 2005. Experimental Module
Mataram Geophysical Workshop.
Lab.
Geofisika
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam ITS : Surabaya.
Download