Gingival Enlangment Related Hormone and Orthodoncic Appliance

advertisement
Gingival Enlangment Related Hormone and Orthodoncic Appliance
Hansen kurniawan, drg 1,Noer ulfah , drg Sp Perio (K) 2
1
Resident of Graduate Program of Periodontics, Faculty of Dentistry, Airlangga University, Surabaya,
Indonesia.
2
Department of Periodontics, Faculty of Dentistry, Airlangga University, Surabaya, Indonesia
Abstract
Background In this case report, we present a case of gingival enlargement related to
hormonal on orthodontic treatment. Gingival (Gum) enlargement, also known as gingival
hyperplasia or hypertrophy, is defined as an abnormal overgrowth of gingival tissues
Case report, a 16-years old woman had been using orthodontic appliance for 1 year.
Before orthodontic treatment, every month while having menstrual syndrome, patient
always had puberty gingivitis. After orthodontic treatment patient have gingival
enlargement covering the orthodontic brackets.
Case management, scaling and gingivectomy has been done on both maxilla and
mandible. After gingivectomy the patient was given chlorhexidine gluconate 0,2%
gargle, than instructed to control every 6 month to improve her oral hygiene.
Conclusion, hormonal influences affect the gingival enlargement and worsen by
orthodontic appliance and poor oral hygiene.
Keyword: gingival enlargement, hormone
Pendahuluan
Pada
masyarakat
terdapat
banyak
pasien ortodonsia yang
menggunakan bracket (piranti ortodonsi
cekat) dan tidak sedikit yang mengalami
gingivitis
kronis
disertai
gingival
erlangment. Pasien sering merasa
terganggu dari sisi estetik dengan kasus
gingivitis
kronis
disertai
gingival
erlangment dikarenakan membesarnya
gusi yang sering disebut sebagai
gummy smile1. Gummy smile sebagai
suatu permasalahan estetik yang sering
ditemui oleh para dokter gigi karena
perawatan ortodonsia dan pada wanita
yang sedang puber. Gingivitis kronis
merupakan peradangan kronis yang
terjadi pada jaringan lunak di sekitar
gigi. Gingivitis pubertas merupakan
gingivitis yang dihubungkan pada faktor
lokal yang terjadi pada masa puber.
Karekteristik
berupa
pembesaran
marginal gingiva disertai peninggian
papilla interdental.
Kasus
Pasien wanita umur 16 tahun
datang ke klinik periodonsia rumah sakit
gigi dan mulut universitas airlangga
dengan membawa konsul dari drg
ortodonsia dan rongga mulut sudah
menggunakan alat ortodonsia selama 1
tahun. Pasien tidak terdapat penyakit
sistemik. Keluhan pasien, setiap kali
pasien tersenyum hanya terlihat gusi.
Sebelum perawatan ortodonsia, pasien
sering mengalami perdarahan gusi pada
saat menstruasi tiap bulan. Setelah
perawatan
ortodonsia,
pasien
mengalami gingivitis kronis disertai
gingival erlangment sampai menutupi
bracket pasien pada seluruh gigi di
rongga mulut. Pada saat pemeriksaan
intraoral terdapat gingival erlangment
pada seluruh gigi pada maksila dan
mandibula.
Penatalaksanaan
Pasien
dilakukan perawatan
secara bertahap terdiri dari perawatan
DHE
(dental
hygiene
education)
dilanjutkan dengan pembersihan karang
gigi atau scaling. Post scaling , pasien
melakukan kontrol selama 1 minggu
disertai
pemberian
obat
kumur
chlorhexidine gluconate 0.2%. Setelah 1
minggu sejak kontrol pertama, gusi
sudah tidak berdarah
dan masih
disertai pembesaran gusi.
Perawatan tahap selanjutnya
berupa perawatan bedah periodontal
berupa gingivektomi yang dilakukan tiap
minggu 1 regio selama 6 minggu
berturut – turut. Gingivektomi
yaitu
penghilangan jaringan lunak dan
mengeliminasi gingival erlangment.
Pasien dilakukan kontrol setelah
1 minggu post gingivektomi, didapatkan
hasil yang sangat bagus dan dilakukan
Sebelum Perawatan
Kontrol 1 minggu setelah perawatan
maintenance
berupa
pemberian
chlorhexidine gluconate 0.2% selama 14
hari dan pembersihan karang gigi setiap
6 bulan.
Diskusi
Gingivitis
disertai
gingiva
erlangment adalah keradangan pada
gingival sekitar gigi yang menyebabkan
pembesaran gingival.
Karakteristik
adalah tidak sakit dan pembesaran
gingival sekitar gigi dan pembesaran
pada interdental. Pembesaran gingival
terkadang terjadi pada masa pubertas.
Pembesaran pada masa pubertas
berbeda pada tiap pasien, karena
dipengaruhi oleh ada nya faktor lokal2.
Pada masa pubertal terjadi
peningkatan hormone estrogen pada
wanita yang berhubungan dengan fase
reproduksi. Pada masa pubertal,
gingival memberikan respon yang
berlebihan terhadap plak yang
menyebabkan
hyperplasi
yang
berlebihan sehingga terjadi gingival
erlangment3.
Kondisi
pembesaran
gingival yang berhubungan dengan
menstruasi
disebabkan
karena
ketidakseimbangan
dari
hormon3.
Kondisi seperti di atas akan semakin
diperparah dengan penggunakan alat
ortodonsia4.
Pada masa mentruasi, terjadi
peningkatan gingivitis yang sangat
besar sehingga menyebabkan sering
berdarah pada gusi pasien. Eksudat dari
gingivitis meningkat sewaktu pasien
menstruasi, sehingga dapat disimpulkan
hubungan dari hormone dan gingivitis3.
Pasien
ortodonsia
yang
menggunakan bracket akan terjadi
pembesaran gingival yang lebih besar
karena
bracket
adalah
faktor
memperparah
pada
pembesaran
gingival
yang
disebabkan
terjadi
penumpukan
plak
pada
bracket
ortodonsia.
Pencegahan yang dilakukan
pada pasien dengan meningkatkan oral
hygiene dari pasien, dengan sering
berkunjung ke dokter gigi untuk
pembersihan dental plak dan karang
gigi dan dapat dibantu menggunakan
obat kumur.
Pada kasus gingival erlangment
yang sudah menutupi bracket dilakukan
perawatan tahap pertama adalah
perawatan
non
bedah
berupa
pembersihan karang gigi dan dental
plak untuk menurukan keradangan
gingival, perawatan selanjutnya berupa
perawatan bedah berupa gingivektomi
yang berguna untuk mengabil jaringan
gingival
yang
berlebihan
untuk
mengembalikan fungsi estetik dari
gingva, dan perawatan tahap terakhir
berupa maintenance pasien.
Simpulan
Gingivitis
kronis
disertai
erlangment gingival dipengaruhi hormon
estrogen yang menybebkan hyperplasi
yang berlebihan dikarenakan efek dari
drntal plak yang diperparah dengan
penguunaan
piranti
ortodonsia
(bracket). Penatalaksanaan pada pasien
dengan peningkatan oral hygiene ,
perawatan periodontal
non bedah,
perawatan periodontal bedah dan
maintenance.
Referrences
1. Seixas, mayra reis dkk. 2011.
Checklist of esthetic features to
consider in diagnosing and
treating
excessive
gingival
display (gummy smile)
2. Carranza.
2012.
Clinical
st
Periodontology ed 11 .
3. Chaitra, telgi R, dkk. 2012.
Hormonal effect on gingival
:pubertal gingivitis
4. Pradopo
Seno.
Penyakit
periodontal pada anak.
Download