sop izin lingkungan

advertisement
SOP PENILAIAN AMDAL, PEMERIKSAAN
DOKUMEN UKL-UPL DAN IZIN LINGKUNGAN
1. Latar Belakang
 Untuk melaksanakan ketentuan pasal 33, pasal 41 dan pasal 56
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2012 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup telah ditetapkan Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
 Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang
dilakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL
dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai
prasyarat memperoleh izin Usaha dan/atau kegiatan.
 Izin lingkungan diberlakukan
terhitung tanggal penetapan Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
 Berkenaan dengan belum terbitnya PermenLH tentang Izin Lingkungan
maka untuk dapat terselenggaranya
penilaian Amdal, Pemeriksaan
dokumen UKL-UPL dan penerbitan Izin Lingkungan perlu disusun dan
disepakati
SOP
sebagai
pegangan
aparatur
di
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota.
2. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan SOP adalah :
a. Untuk
memudahkan
masyarakat
mendapatkan
informasi
tentang
mekanisme Penilaian dokumen AMDAL, Pemeriksaan dokumen UKLUPL dan permohonan penerbitan Izin Lingkungan.
b. Untuk
memudahkan
menampung
dan
mengelola
partisipasi
publik/masyarakat dalam rangka penilaian dokumen Amdal dan
penerbitan izin lingkungan.
c. Dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan efektif dan
efisien serta tidak menciptakan biaya ekonomi tinggi.
3. Mekanisme penilaian Amdal
a. Dokumen Amdal terdiri dari KA, ANDAL dan RKL-RPL.
b. Mekanisme penilaian KA.
1) KA disusun oleh pemerakarsa sebelum penyusunan Andal dan RKL-RPL.
2) KA yang telah disusun, diajukan kepada:
 Gubernur melalui sekretariat Komisi Penilai Amdal provinsi, untuk
Kerangka Acuan yang dinilai oleh Komisi Penilai Amdal Provinsi.
 Bupati/walikota melalui sekretariat Komisi Penilai Amdal
Kabupaten/Kota.
3) Berdasarkan pengajuan, sekretaiat Komisi Penilai Amdal memberikan
pernyataan tertulis mengenai kelengkapan administrasi Kerangka
Acuan.
4) KA yang telah dinyatakan lengkap secara administrasi, dinilai oleh
Komisi Amdal.
5) Untuk melakukan penilaian, Komisi Penilai Amdal menugaskan Tim
Teknis untuk menilai Kerangka Acuan.
6) Tim Teknis dalam melakukan penilaian melibatkan, melibatkan
Pemrakarsa untuk menyepakati Kerangka Acuan.
7) Tim Teknis menyampaikan hasil penilaian Kerangka Acuan kepada
Komisi Penilai Amdal.
8) Dalam hal hasil penilaian Tik Teknis menunjukkan bahwa KA perlu
diperbaiki, Tim Teknis menyampaikan dokumen tersebut kepada Komisi
Penilai Amdal untuk dikembalikan kepada Pemrakarsa.
9) Pemerakarsa menyampaikan kembali perbaikan Kerangka Acuan,
kepada Komisi Penilai Amdal.
10) Kerangka Acuan yang telah diperbaiki dinilai oleh Tim Teknis.
11) Tim Teknis menyampaikan hasil penilaian akhir Kerangka Acuan
kepada Komisi Penilai Amdal.
12) Jangka waktu penilaian dilakukan paling lama 30 (tiga puluh hari
kerja) terhitung sejak KA diterima dan dinyatakan lengkap secara
administrasi.
13) Dalam hal penilaian Tim Teknis menyatakan KA dapat disepakati,
Komisi Penilai Amdal menerbitkan persetujuan KA.
14) KA tidak berlaku apabila:
 Perbaikan KA tidak disampaikan kembali oleh Pemerakarsa paling
lama 3 tahun terhitung sejak dikembalikan KA kepada Pemerakarsa
oleh Komisi Penilai Amdal;
 Pemerakarsa tidak menyusun Andal dan RKL-RPL dalam jangka
waktu 3 tahun terhitung sejak diterbitkannya persetujuan KA.
 Dalam hal KA tidak berlaku pemerakarsa wajib mengajukan kembali
KA sesuai ketentuan berlaku.
c. Penilaian Andal dan RKL-RPL
1) Pemerakarsa menyusun Andal, RKL-RPL berdasarkan:
 Kerangka Acuan yang telah diterbitkan persetujuannya; atau
 Konsep Kerangka Acuan, dalam hal jangka waktu terlampui dan
Komisi Penilai Amdal belum menerbitkan persetujuan KA.
2) Andal dan RKL-RPL yang disusun diajukan kepada:
 Gubernur melalui sekretariat Komisi Penilai Amdal provinsi, untuk KA
yang dinilai oleh Komisi Penilai Amdal Provinsi; atau
 Bupati/walikota melalui sekretariat Komisi Penilai Amdal
kabupaten/Kota, untuk KA yang dinilai oleh Komisi Penilai Amdal
Kabupaten/Kota.
3) Berdasarkan pengajuan, sekretariat Komisi Penilai Amdal memberikan
pernyataan tertulis mengenai kelengkapan administrasi dokumen Andal
dan RKL-RPL.
4) Komisi Penilai Amdal melakukan penilain Andal dan RKL-RPL sesuai
dengan kewenangannya.
5) Komisi penilai Amdal menugaskan tim teknis untuk menilai dokumen
Andal dan RKL-RPL yang telah dinyatakan lengkap secara administrasi
oleh sekretariat Komisi Penilai Amdal.
6) Tim teknis menyampaikan hasil penilaian atas dokumen Andal dan RKLRPL kepada Komisi Penilai Amdal.
7) Komisi penilai Amdal, berdasarkan hasil penilaian Andal dan RKL-RPL
menyelenggarakan rapat Komisi Penilai Amdal.
8) Komisi penilai Amdal menyampaikan hasil penilaian Andal dan RKL-RPL
kepada Gubernur, Bupati/Walikota sesuai kewenangannya.
9) Rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL dapat berupa:
 Rekomendasi kelayakan lingkungan;
 Rekomendasi ketidaklayakan lingkungan.
10) Rekomendasi ditetapkan berdasarkan pertimbangan:

Perkiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dari
aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang dan
kesehatan masyarakat pada tahap prokonstruksi, konstruksi,
operasi, dan pasca operasi usaha dan/atau kegiatan;

Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting
hipotetik sebagai sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling
mempengaruhi, sehingga diketahui perimbangan dampak penting
yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif.

Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung
jawab dalam menanggulangi dampak penting yang bersifat negatif
yang akan ditimbulkan dari usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan, dengan pendekatan teknologin sosial, dan
kelembagaan.

Dalam hal rapat komisi Amdal menyatakan dokumen Andal dan RKLRPL perlu diperbaiki, Komisi Penilai Amdal mengembalikan dokumen
Andal dan RKL-RPL kepada pemrakarsa untuk diperbaiki.

Pemerakarsa menyampaikan kembali perbaikan dokumen Amdal dan
RKL-RPL sesuai dengan ketentuan.

Berdasarkan dokumen Andal dan RKL-RPL yang telah diperbaiki,
Komisi Penilai Amdal melakukan penilaian akhir berupa rekomendasi
hasil penilaian akhir terhadap dokumen Andal dan RKL-RPL.

Komisi Penilai Amdal menyampaikan hasil penilaian akhir berupa
rekomendasi hasil penilaian akhir kepada
Gubernur/Bupati/Walikota.
11) Jangka waktu penilaian paling lama 75 (tujuh puluh lima) hari kerja,
terhitung sejak dokumen Amdal dan RKL-RPL dinyatakan lengkap.
12) Gubernur/Bupati/Walikota berdasarkan rekomendasi penilaian atau
penilaian akhir dari komisi penilai Amdal, menetapkan keputusan
kelayakan lingkungan hidup. Jangka waktu penetapan paling lama
10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya rekomendasi
hasil penilaian atau penilaian akhir dari Komisi Penilai Amdal.
13) Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, paling sedikit memuat:
 Dasar pertimbangan dikeluarkannya penetapan;
 Pernyataan kelayakan lingkungan;
 Persyaratan dan kewajiban pemrakars sesuai dengan RKL-RPL;
dan
 Kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak terkait.
 Dalam hal usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pemrakarsa wajib memiliki izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup harus
mencantumkan jumlah dan jenis izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
Keputusan ketidaklayakan lingkungan hidup, paling sedikit harus
memuat:

Dasar pertimbangan dikeluarkannya penetapan; dan

Pernyataan ketidaklayakan lingkungan.
4. Pemeriksaan UKL-UPL
1) Dokumen UKL-UPL yang telah diisi oleh pemerakarsa disampaikan
kepada:

Gubernur, untuk usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi di lebih
dari 1 (satu) wilayah kabupaten/kota, di lintas kabupaten/kota; atau
di wilayah laut paling jauh 12 (duabelas) mil dari garis pantai ke arah
laut lepas dan /atau kearah perairan kepulauan.

Bupati/walikota, untuk usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi
pada (satu) wilayah kabupaten/kota dan wilayah laut paling jauh
1/3 dari wilayah laut kewenangan provinsi
2) Gubernur atau bupati/walikota melakukan pemeriksaan kelengkapan
administrasi formulir UKL-UPL.
3) Apabila hasil pemeriksaaan kelengkapan administrasi dokumen UKLUPL dinyatakan tidak lengkap, Gubernur atau bupati/walikota
mengembalikan UKL-UPL kepada pemerakarsa untuk dilengkapi.
4) Apabila hasil pemeriksaaan kelengkapan administrasi formulir UKL-UPL
dinyatakan lengkap, Gubernur atau Bupati/Walikota melakukan
pemeriksaan UKL-UPL.
5) Pemeriksaaan dilakukan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak
formulir UKL-UPL dinyatakan lengkap secara administrasi.
6) Berdasarkan pemeriksaan, gubernur, atau bupati/walikota menerbitkan
rekomendasi UKL-UPL.
7) Rekomendasi dapat berupa:
 Persetujuan; atau
 Penolakan.
8) Rekomendasi berupa persetujuan UKL-UPL, paling sedikit memuat:
 Dasar pertimbangan dikeluarkannya persetujuan UKL_UPL;
 Pernyataan persetujuan UKL-UPL;
 Persyaratan dan kewajiban pemerakarsa sesuai dengan nyang
tercantum dalam UKL-UPL.
 Dalam hal usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pemrakarsa
wajib memiliki izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
 Rekomendasi berupa penolakan UKL-UPL paling sedikit memuat:
dasar pertimbangan dan pernyataan penolakan UKL-UPL.
9) Pemeriksaan UKL-UPL dan penerbitan UKL-UPL dapat dilakukan oleh
kepala instansi lingkungan hidup provinsi atau kepala instansi
lingkungan hidup kabupaten/kota.
5. Penerbitan Izin Lingkungan
1) Permohonan izin lingkungan diajukan secara tertulis oleh penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan kepada Gubernur atau bupati/walikota.
2) Permohonan izin lingkungan disampaikan bersamaan dengan pengajuan
penilaian Andal dan RKL-RPL atau pemeriksaan UKL-UPL.
3) Permohonan izin lingkungan harus dilengkapi dengan:
 Dokumen Amdal atau UPL-UPL;
 Dokumen pendirian usaha dan/atau kegiatan; dan
 Propil usaha dan/atau kegiatan.
4) Setelah menerima permohonan izin lingkungan, gubernur atau
bupati/walikota wajib mengumumkan permohonan izin lingkungan.
5) Pengumuman untuk usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal
dilakukan oleh Gubernur atau bupati/walikoya.
6) Pengumuman dilakukan melalui multimedia dan papan pengumuman di
lokasi usaha dan/atau kegiatan paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung
sejak dokumen Andal dan RKL-RPL yang diajukan dinyatakan lengkap
secara administrasi.
7) Masyarakat dapat memberikan saran, pendapat dan tanggapan terhadap
pengumuman dalam jangka waktu 10 hari kerja sejak diumumkan.
8) Saran, pendapat dan tanggapan dapat disampaikan melalui wakil
masyarakat terkena dampak dan/atau organisasi masyarakat yang
menjadi anggota komisi penilai amdal.
9) Pengumuman untuk usaha dan/atau kegiatan yang wajib UKL-UPL
dilakukan oleh gubernur atau bupati/walikota.
10) Pengumuman dilakukan melalui multimedia dan papan pengumuman
di lokasi usaha dan/atau kegiatan paling lama 2(dua) hari kerja
terhitung sejak formulir UKL-UPL yang diajukan dinyatakan lengkap
secara administrasi.
11) Masyarakat dapat memberikan saran,pendapat dan tanggapan
terhadap pengumuman dalam jangka waktu paling lama 3(tiga) hari
kerja sejak diumumkan.
12) Saran pendapat dan tanggapan dapat disampaikan kepada gubernur,
bupati sesuai dengan kewenangan..
13) Gubernur, untuk Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau
rekomendasi UKL-UPL yang diterbitkan oleh gubernur dan
bupati/walikota untuk Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup yang
ditetapkan Kabupaten/Kota.
14)
Izin lingkungan diterbitkan oleh gubernur atau Bupati/Walikota:
 Setelah dilakukannya pengumuman permohonan izin dan
 Dilakukan bersamaan dengan diterbitkannya Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup atau rekomendasi UKL-UPL.
15) Izin lingkungan, paling sedikit memuat:
 Persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam keputusan kelayakan
lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL.
 Persyaratan dan kewajiban yang ditetapkan oleh gubernur atau
bupati/walikota dan
 berakhirnya izin lingkungan.
16) Dalam hal usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pemrakarsa
wajib memiliki izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Izin lingkungan mencanumkan jumlah dan jenis izin perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.
17) Izin lingkungan berakhir bersamaan dengan berakhirnya izin usaha
dan/atau kegiatan.
18) Izin lingkungan yang telah diterbitkan oleh gubernur, atau
bupati/walikota wajib diumumkan melalui media massa dan / atau
multimedia.
19)
Pengumuman dilakukan dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja sejak
diterbitkan.
20)
Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan wajib mengajukan
mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan apabila usaha
dan/atau kegiatan yang telah diperoleh izin lingkungan direncanakan
untuk dilakukan perubahan. Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan
meliputi:
a. Perubahan kepemilikan usaha dan/atau kegiatan;
b. Perubahan pengelolaan dan pemantauan pemantauan lingkungan;
c. Perubahan yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang
memenuhi kriteria:
1) Perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang
berpengaruh terhadap lingkungan hidup.
2) Penambahan kapasitas produksi.
3) Perubahan spesifikasi teknis yang mempengaruhi lingkungan;
4) Perubahan sarana usaha dan/atau kegiatan;
5) Perluasan lahan dan bangunan usaha dan/atau usaha kegiatan.
6) Perubahan waktu atau durasi operasi usaha dan/atau kegiatan;
7) Usaha dan/atau kegiatan di dalam kawasan yang belum tercakup
di dalam izin lingkungan.
8) Terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang ditujukan
dalam rangka peningkatan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup; dan/atau
9) Terjadinya perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar
terhadap akibat peristiwa alam atau karena akibat lain, sebelum
dan pada waktu usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan
dilaksanakan.
d. Terdapat perubahan dampak dan/atau resiko terhadap lingkungan
hidup berdasarkan hasil kajian analisis resiko lingkungan hidup
dan atau audit lingkungan hidup yang diwajibkan; dan/atau
e. Tidak dilaksanakan rencana usaha dan/atau kegiatan dalam
jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkan izin lingkungan.
6. Penutup
Download