VOLUME I NOMOR 4 APRIL 2017 ISSN 2548-9801 TETAP WASPADA HADAPI PANCAROBA BENARKAH SUHU 40OC? PENGENALAN WEBSITE BARU PROFIL KASMET BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI - DENPASAR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI - DENPASAR WEATHER SERVICE FOR SAFETY FLIGHT Sarnubih Hasan Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar Foto oleh: Gde Sudika P. Sapa Editor Hadapi Pancaroba 2017 Antara Hujan dan Kemarau Masa Pancaroba yaitu masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau yang terjadi pada bulan Maret dan April. Secara umum pada bulan April 2017 wilayah Bali sudah memasuki masa pancaroba . Tahapan perubahan angin secara periodik menyebabkan adanya masa pancaroba atau musim peralihan. Masa pancaroba terjadi dua kali dalam satu tahun.Masa pancaroba biasanya identik dengan cuaca tidak menentu dan cuaca buruk juga masih sering terjadi. Keadaan cuaca buruk yang dapat terjadi pada masa pancaroba dapat mempengaruhi aktifitas penerbangan diBandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar. Buletin edisi kali ini akan membahas mengenai ringkasan keadaan cuaca yang telah terjadi selama bulan Maret 2017 di kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar yang dilengkapi dengan Prakiraan keadaan cuaca untuk bulan April 2017. Selain itu, artikel khusus pada edisi kali ini akan membahas mengenai tetap waspadai hujan lebat disertai angin kencang saat memasuki masa pancaroba diwilayah Bali. Oleh karena itu kita harus tetap waspada terhadap segala kondisi cuaca buruk yang mengakibatkan kerugian bagi aktifitas penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar. REDAKSI Pelindung Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar Penasihat Kepala Seksi Observasi Kepala Seksi Data dan Informasi Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pemred Pande Putu Hadi Wiguna Wakil Pemred Gde Sudika Pratama Dewa Gede Agung Mahendra Sekretaris Made Nanda Putri Apritarum Fadianika Anggota Redaksi Tanti Prasetya P.D. Putu Eka Tulistiawan Ni Luh Putu Sri Ariastuti Bonggo Pribadi Rahma Fauzia Yushar Sangsang Firmansyah Muh. Khamdani Suyatno Sarnubih Hasan I Kadek Mas Satriyabawa Distribusai & Percetakan I Wayan Subakti Putri Kusumastuti Kadek Winasih Devi Dwita Meiliza Ni Made Dwijayanti I Putu Sumiana Diterbitkan oleh: Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai - Denpasar Gedung GOI Lt. II Bandara Ngurah Rai Denpasar Kodepos 80361 03619359754 | 0361701601 03619351124 | 03619356665 [email protected] TIM REDAKSI Website: http://ngurahrai.bali.bmkg.go.id/ DAFTAR ISI 03 Sapa Editor Hadapi Pancaroba 2017 04 06 Analisis Angin Suhu, Kelembaban, dan Tekanan Udara Benarkah Suhu Udara Mencapai 40o Celcius? Memasuki Masa Transisi, Bagaimanakah Angin di Bali? cover by: @madenanda24 10 16 Analisa Kejadian Cuaca Bermakna Maret Berteman Hujan FOKUS: Pancaroba 2017 Tetap Waspada Cuaca Saat Memasuki Pancaroba 20 23 Sains: Pengenalan Website Terbaru Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar Profil: Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar 3 Meteodrome, April 2017 Suhu, Kelembaban, dan Tekanan Udara Dinamika Maret 2017 BENARKAH SUHU UDARA DI BULAN MARET MENCAPAI 40°C ? Oleh : Tanti Prasetya Prima Dewi dan Gede Sudika Pratama Taman alat Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar yang terletak di dekat runway27 Bandara Ngurah Rai. Foto oleh: @pandephw Suhu, Tekanan, Kelembaban Udara 4 K edudukan matahari pada bulan Maret 2017 berada diantara 23½° LS - 0° atau berada di Belahan Bumi Selatan. Pada bulan ini akan terjadi fenomena astronomi dimana matahari tepat melintasi garis khatulistiwa. Secara periodik hal ini berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September. Fenomena ini disebut dengan istilah Equinox. Ramai diberitakan di media sosial maupun elektronik bahwa suhu udara di Indonesia dapat mencapai 40°C pada saat Equinox. Benarkah demikian? Jika benar, bagaimanakah kondisi kelembaban dan tekanan udara di Bali? Apakah juga terkena dampak Equinox? Untuk menjawab semua pertanyaan itu, kita dapat melihat hasil analisa bulanan kondisi suhu muka laut rata – rata yang dikeluarkan oleh Bureau of Meteorology Australia. Ternyata dari hasil analisa pada bulan Maret 2017, kondisi suhu muka laut rata – rata di wilayah perairan Indonesia hanya berkisar antara 28 – 30°C. Nilai ini tidak jauh berbeda dengan bulan Februari 2017, yang artinya tidak terjadi peningkatan yang drastis atau signifikan. Sedangkan untuk wilayah Bali khususnya di Bandara Ngurah Rai, Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai mencatat suhu maksimumnya berkisar antara 28,2 – 32,4°C dan rata – rata hariannya sebesar 27,9°C. Namun demikian nilai suhu udara di Bandara Ngurah Rai bulan Maret 2017 ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan data normal bulan Maret. Analisa Suhu Muka Laut bulan Maret 2017 oleh Bureau of Meteorology Australia Hubungan antara suhu udara yang berbanding terbalik terhadap tekanan udara (kiri-bawah). hubungan antara suhu udara yang berbanding terbalik terhadap kelembaban udara. (kanan-bawah). Secara umum kondisi suhu muka laut di perairan wilayah Indonesia, suhu maksimum maupun rata – rata harian di Bandara Ngurah Rai termasuk dalam kategori normal. Lalu… bagaimanakah kondisi tekanan dan kelembaban udara? Kondisi tekanan dan kelembaban udara khususnya di Bandara Ngurah Rai juga tidak terjadi perubahan yang cukup mencolok. Dimana pada bulan Maret 2017 tercatat nilai rata – rata tekanan udara berkisar antara 1006,2 – 1011,0 hPa dan tekanan udara rata – rata bulanan berkisar 1008,8 hPa. Nilai ini tidak jauh berbeda dengan data rata – rata 30 tahun terakhir atau data klimatologisnya. Sedangkan nilai kelembaban relatifnya tercatat antara 72 – 91% untuk rata – rata hariannya dan 80,8% untuk rata – rata bulanannya. Jika dibandingkan dengan data rata – rata 30 tahun terakhir atau data normal, nilai kelembaban rata – ratanya termasuk lebih tinggi. Hal ini berarti kondisi cuaca di wilayah Bali cenderung masih lembab/basah. Saat ini beberapa wilayah di Bali bahkan sedang memasuki masa transisi/pancaroba. 5 Meteodrome, April 2017 Analisis Angin Dinamika Angin Maret 2017 Memasuki Masa Transisi, Bagaimanakah Angin di Bali? Oleh: I Kadek Mas Satriyabawa | I Putu Sumiana Angin baratan masih mendominasi di wilayah Bandara Ngurah Rai Denpasar Selama Periode Maret 2017 D i Indonesia bulan Maret dikenal sebagai awal dari transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Pernyataan tersebut didasarkan pada pengaruh sirkulasi monsun terhadap konsidisi musim di Indonesia. Masa transisi juga sering diidentikan dengan hembusan angin yang tidak menentu atau dalam bahasa keseharian sering disebut “tak karuan” . Lalu apakah benar demikian adanya ?, bagaimana kondisi angin selama bulan maret 2017 ini ?, untuk itu mari kita simak ulasannya berikut ini. Dinamika Angin Maret 2017 6 Seperti tulisan-tulisan edisi sebelumnya tentang kondisi angin, kita akan melihat terlebih dahulu kondisi angin dalam skala yang luas. Dimulai dari Indeks Monsun Australia dan Indeks Monsun Pasifik Barat. Nah, berdasarkan data pantauan Indeks Monsun Australia ternyata menunjukkan monsun Australia yang sempat menguat pada akhir periode bulan februari lalu kembali melemah di bulan maret. Padahal pada awal bulan maret monsun Australia terlihat masih mendominasi. Namun begitu memasuki tgl 6 maret 2017 mulailah terjadi perubahan yang ditunjukkan oleh nilai positif pada indeks hingga akhir periode bulan maret. Lain halnya dengan Indeks Monsun Pasifik Barat yang masih tetap stabil menunjukkan nilai negatif sepanjang bulan maret. Nilai kedua indeks tersebut memberikan gambaran bahwa pada awal bulan maret wilayah Indonesia diperngaruhi oleh dua monsun yaitu monsun australia dan monsun asia. Artinya pada periode awal bulan beberapa wilayah di Indonesia ada yang kondisi anginnya baratan dan ada juga yang timuran. Angin Timuran dominan berhembus pada daerah selatan ekuator seperti Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sedangkan angin baratan mendominasi pada daerah Sumatera dan Kalimantan. Sejak terjadinya perubahan Angin adalah Gerakan horizontal udara melewati suatu titik tertentu. Angin terjadi akibat perbedaan tekanan udara, bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah. Semakin besar perbedaan tekanan, semakin kuat gaya. Jarak antara daerah tekanan tinggi dan daerah tekanan rendah juga menentukan kecepatan udara yang bergerak. Angin digambarkan dengan menggunakan arah dari mana angin bertiup dengan kecepatan dalam kilometer per jam atau knot. Normal angin bulan Maret di Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar bertiup dari arah Barat dengan kecepatan rata-rata 4 knots dan kecepatan maksimum rata-rata 11 knots nilai Indeks Monsun Australia membuat keadaan menjadi berubah. Monsun Australia yang sempat mendominasi menjadi melemah dan berimbas pada berubahnya kondisi angin menjadi baratan untuk seluruh wilayah Indonesia. Setelah kita mengetahui kondisi angin yang berpengaruh di Indonesia selama bulan maret mungkin ada yang berpikir mengapa terjadi perubahan kondisi angin tersebut ?. Nah sekarang saatnya kita mencari tahu penyebabnya. Analisis dimulai dengan melihat peta analisis angin yang bersumber dari Bureau of Meteorology Australia. Dengan berpegang pada konsep bahwa udara bergerak dari tekanan tinggi menuju ke tekanan rendah akan memudahkan kita untuk menganalisisnya. Ternyata jika dilihat pada peta, awal bulan maret banyak muncul tekanan rendah di wilayah Indonesia. Lalu begitu memasuki tanggal 6 maret tekanan rendah juga muncul di selatan wilayah Indonesia dekat Australia dan semakin hari tekanan rendah ini banyak muncul. Sedangkan tekanan rendah di wilayah Indonesia semakin berkurang. Jika kita tarik benang merahnya maka tekanan rendah di wilayah Indonesia pada awal bulan maret menyebabkan angin berhembus ke wilayah Indonesia dari dua benua yaitu dari Asia dan juga Asutralia. Kemudian ketika posisi tekanan rendah bergeser keselatan wilayah Indonesia menyebabkan angin dari benua Asialah yang menguasai wilayah Indonesia. Satu data lagi yang bisa digunakan untuk mengetahui rata-rata angin pada bulan maret di wilayah Indonesia adalah data analisis angin pada ketinggian 5000 kaki yang dikeluarkan oleh Earth System Research Laboratory NOAA. Hasilnya serupa dimana angin baratan mendominasi wilayah Indonesia. Sebagian besar angin berhembus dari arah barat dan sebagian kecil lainnya dari barat daya dan barat laut. Hembusan angin ini secara rata-rata memiliki kecepatan 6-10 knots. Sekarang telah cukup jelas bahwa pada bulan maret memang terjadi perubahan kondisi angin terutama untuk daerah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Namun secara umum angin baratan masih tetap mengusai wilayah Indonesia. Tentunya kondisi angin ini akan memberikan pengaruh terhadap kondisi angin secara lokal di wilayah Bali. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya dan apa dampaknya terhadap operasi penerbangan di Bandara Ngurah Rai selanjutnya akan mari kita lihat analisis lokalnya. Pengaruh sirkulasi monsun terhadap angin di Bali selama bulan maret dapat divisualisasikan dengan diagram windrose. Windrose ini dibuat berdasarkan pengamatan angin yang dilakukan 7 Meteodrome, April 2017 Persentase Head Wind dan Tail Wind Periode Maret 2017 di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai selama periode bulan maret 2017. Normalnya angin baratan memang selalu mendominasi pada bulan maret sesuai yang tercatat pada data normal arah angin permukaan selama 10 tahun. Data normal menunjukkan pengaruh monsun Asia yang kuat terhadap arah angin di bulan maret paling tidak selama 10 tahun terakhir. Begitu juga dengan yang terjadi pada bulan maret 2017 ini, dominasi angin baratan di Bandara Ngurah Rai masih cukup besar. Dari arah yang berlawanan, angin timuran terlihat juga cukup besar namun tidak sebesar angin dari barat pulau Bali, karena angin timuran ini hanya aktif pada periode awal bulan maret. Dari segi kecepatan angin paling sering terjadi hembusan angin dengan kecepatan 1-4 knots sebanyak 47% sedangkan untuk angin yang berkecepatan 1722 knots sangat jarang terjadi dengan persentase sebesar 2,4%. Kondisi ini masih termasuk kedalam kriteria normal baik dari arah maupun kecepatannya. Dinamika Angin Maret 2017 8 grafik oleh @pandephw Persentase Crosswind Kanan dan Kiri Periode Maret 2017 Kondisi angin selama bulan maret 2017 yang masih didominasi baratan menjadikan runway 27 sebagai opsi terbanyak yang digunakan sebagai runway in use untuk take off dan landing. Pemanfaatan angin untuk penerbangan cukup efektif, terbukti sebanyak 66 % akhirnya headwind dapat termanfaatkan untuk proses take off dan landing. Angka 66 % ini didapat dari 1012 jumlah kejadian headwind selama bulan maret yang bersumber dari data METAR dan MET REPORT. 0-2 knots menjadi kecepatan headwind yang paling sering terjadi sampai 485 kejadian. Tercatat juga headwind terkencang yang pernah didapatkan selama bulan maret adalah 21-23 knots dengan sekali kejadian. Sedangkan untuk tailwind terkencang pernah juga 4 kali terjadi dengan kecepatan sebesar 10-12 knots. Selain headwind dan tailwind, kegiatan take off dan landing juga dipengaruhi oleh adanya crosswind. Selama bulan maret crosswind dari arah kiri dengan kecepatan -2-0 knots yang paling banyak dijumpai sebanyak 734 kejadian. Dengan kecepatan tertingginya 15-17 knots yang terjadi sebanyak 1 kali. Sedangkan 2 kejadian crosswind kanan sebesar 10-12 knots menjadi yang paling tinggi tercatat. Namun secara keseluruhan crosswind kananlah yang paling sering terjadi selama 1 bulan sebesar 41%. 9 Meteodrome, April 2017 Analisis Kejadian Cuaca Bermakna Maret Berteman Hujan Maret Berteman Hujan Oleh: Bonggo Pribadi | Rahma F. Y. M enyusul bulan Februari kemarin, hujan juga masih turun di Bandara Ngurah Rai pada bulan Maret 2017 yang lalu. Tercatat ada sebanyak 17 hari hujan yang terjadi. Analisis Cuaca Bermakna Maret 2017 10 Curah hujan paling tinggi tercatat pada tanggal 25 Maret 2017 sebesar 38.8 mm. Apabila dibandingkan dengan bulan Februari lalu, total curah hujan yang terjadi pada bulan Maret lebih sedikit daripada bulan Februari. Total curah hujan tercatat untuk bulan Maret adalah 191,0 mm/hari, sedangkan pada bulan Februari tercatat 318,3 mm/hari. Walaupun curah hujan yang terukur tidak sebanyak bulan Februari, namun pada beberapa tanggal tercatat hujan yang terjadi cukup lebat sehingga mengakibatkan turunnya jarak pandang mendatar hingga mencapai di bawah 1000 m. 11 Meteodrome, April 2017 Tanggal Jam Arah Angin Kec. Angin Jarak Pandang Keadaan Cuaca Perawanan Suhu Titik Embun Tekanan 2 17.34 060 11 800 +RA FEW016CB BKN016 25 24 1008 12 08.09 070 11 500 +RA FEW015CB BKN015 26 24 1007 12 08.30 140 8G19 2000 1000E +RA FEW015CB BKN015 26 24 1008 24 20.30 300 10 1000 TSRA FEW015CB BKN015 26 24 1009 24 21.00 350 03 1000 TSRA FEW015CB BKN015 24 24 1009 25 22.30 VRB 04 1000 +RA FEW010CB BKN013 24 24 1010 Tabel kejadian cuaca bermakna yang terjadi di Bandara Ngurah Rai selama Maret 2017 Sumber: Data pengamatan Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar “Curah hujan paling tinggi tercatat pada tanggal 25 Maret 2017 sebesar 38.8 mm.” Citra Satelit Himawari 8 Menggambarkan posisi awan, suhu puncak awan dan pergerakan awan-awan yang ada di atas wilayah Indonesia. Citra Satelit melakukan update setiap 10 menit. Sumber: bmkg.go.id Analisis Cuaca Bermakna Maret 2017 12 Citra Satelit Himawari 8 Menggambarkan posisi awan, suhu puncak awan dan pergerakan awanawan yang ada di atas wilayah Indonesia. Citra Satelit melakukan update setiap 10 menit. Sumber: bmkg.go.id Hujan yang terjadi merupakan akibat adanya awan Cumulonimbus (Cb) yang memiliki tinggi dasar awan yang rendah. Awan Cb ini menyebabkan turunnya hujan lebat dan turunnya jarak pandang mendatar. Rata-Rata Streamline Maret 2017 Sumber: http://extreme.kishou.go.jp/itacs5 13 Meteodrome, April 2017 Rata-rata SST wilayah Indonesia bulan Maret 2017 (Sumber : NOAA Reanalysis Product) Gambar 4 Rata-rata OLR dasarian III untuk wilayah Indonesia bulan Maret 2017 (Sumber : NOAA Reanalysis Product) Arah angin pada bulan Maret cenderung berasal dari arah Barat – Barat Daya, yang mana menunjukkan bahwa monsun Asia masih aktif. Nilai Sea Surface Temperature (SST) yang cenderung hangat juga mendukung adanya pembentukan awan sehingga potensi terjadinya hujan juga masih besar. Prakiraan Cuaca April 2017 14 Analisa Outgoing Longwave Radiation (OLR) di wilayah Bali per dasarian menunjukkan bahwa pada dasarian I dan II pembentukan awan lebih dominan di wilayah Indonesia sebelah barat. Pembentukan awan mulai menjamah wilayah Bali pada dasarian III. Prakiraan Hujan Bulan April 2017 Berdasarkan prakiraan data normal Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Denpasar, b u l a n A p r i l m e r u pa ka n b u l a n p e ra l i h a n . A ra h a n g i n ce n d e r u n g b e r va r i a s i karena mengalami peralihan dari Barat ke Timur. ENSO diperkirakan normal. Peta prakiraan hujan dan sifat hujan untuk bulan April 2017 (Sumber : staklimnegara. net) “Hujan yang diperkirakan akan terjadi di kawasan Bandara Ngurah Rai Denpasar pada bulan April 2017 cenderung bersifat Normal dan berkisar antara 20 – 50 mm.” 15 Meteodrome, April 2017 FOKUS: Nyepi 2017 di Bandara Ngurah Rai WASPADAI CUACA BURUK DI MASA PANCAROBA oleh: Apritarum Fadianika Awan-awan konvektif menutupi sebagian besar langit runway 27 Bandara Ngurah Rai Denpasar Foto oleh: @pandephw Nyepi 2017 di Bandara Ngurah Rai 16 I ndonesia terdiri dari dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Adanya dua musim tersebut dikarenakan adanya perubahan angin secara periodik, dimana pada saat bertiup angin baratan di Indonesia terjadi musim penghujan, dan pada saat bertiup angin timuran di Indonesia terjadi musim kemarau. Perubahan angin yang terjadi secara periodik itu tidak terjadi secara langsung, namun melalui tahapan. Tahapan perubahan angin tersebut menyebabkan adanya masa pancaroba atau musim perlahian. Masa pancaroba terjadi dua kali dalam satu tahun. Perubahan dari musim kemarau ke musim penghujan yang biasa terjadi pada bulan Oktober dan November. Sedangkan pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau yang terjadi pada bulan Maret dan April. Secara umum pada bulan April 2017 wilayah Bali sudah memasuki masa pancaroba atau masa perlihan dari musim penghujan ke musim kemarau (sumber: Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar). Masa pancaroba biasanya identik dengan cuaca tidak menentu dan cuaca buruk juga masih sering terjadi. Jika dalam satu sampai tiga hari berturutturut tidak ada hujan pada musim transisi/ pancaroba/peralihan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak. Untuk itu, kejadian cuaca buruk yang berpotensi menimbulkan kerugian dan kerusakan bagi masyarakat masih perlu diwaspadai. Menurut pantauan dan prediksi, pada masa pancaroba roba, potensi pembentukan awan Cumulonimbus (Cb) masih cukup aktif karena udara masih cukup panas dan kelembapan udaranya masih tinggi. Awan Cb inilah yang paling berpotensi menimbulkan hujan lebat secara tiba-tiba dan berlangsung sesaat, dapat disertai angin kencang, hujan es, dan yang paling dikhawatirkan masyarakat sekarang ini adalah angin kencang yang memutar dan bersifat merusak yang dikenal dengan puting beliung. Maka dari itu, perlu diketahui seperti apakah awan Cb dan bagaimana tanda-tanda akan terjadinya cuaca buruk. Diharapkan dengan tingkat kewaspadaan yang lebih meningkat, dapat diminimalisir kerugian yang dapat terjadi akibat cuaca buruk. Awan Cb biasa dikenal luas sebagai “rajanya” awan, paling dihindari penerbang, paling sering menimbulkan bencana, dan merupakan satu-satunya awan yang dapat menghasilkan muatan listrik. Awan ini terbentuk di dekat permukaan namun ketinggiannya mampu mencapai belasan kilometer, terdiri dari tetestetes air di bagian bawah, tetes-tetes salju, dan kristal-kristal es di bagian atas. Awan terbentuk ketika udara panas dengan kelembapan tinggi terangkat ke atas dan terjadi kondensasi. “Jika dalam satu sampai tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/peralihan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.” - Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar 17 Meteodrome, April 2017 Awan cumulonimbus pada saat meluruh sumber: https://id.wikipedia.org/wiki Awan Cb dapat terbentuk karena faktor orografi (awan yang terbentuk di pegunungan), karena front atau pertemuan dua masa udara yang berbeda karakteristik (panas dan dingin) yang terjadi di luar daerah tropis, dan pembentukan awan akibat pemanasan (awan thermal). Di kawasan gunung ataupun pegunungan, seperti di Bedugul, Kintamani, atau daerah pegunungan lain secara umum faktor penyebab pertumbuhan awan Cb adalah faktor orografi, dimana udara yang hangat dan lembap dipaksa naik karena terhalang pegunungan. Sedangkan di wilayah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pembentukan awan badai ini lebih banyak terjadi akibat faktor pemanasan yang kuat dan pengaruh lokal angin darat/angin laut. Pada pagi hari, dengan suhu udara yang cukup panas, dan kandungan uap air yang cukup, menyebabkan udara di permukaan terangkat ke atas, dan terjadilah pembentukan awan. Pembentukan awan ini umumnya berlangsung pada siang atau sore hari serta pada dini hari menjelang pagi hari karena pengaruf/efek angin laut (angin yang berhembus dari laut ke darat). Nyepi 2017 di Bandara Ngurah Rai 18 Terdapat perbedaan jelas antara angin kencang sesaat (gusty) dan puting beliung. Puting beliung bersifat memutar, seperti belalai yang sapuannya mencapai daratan dengan kecepatan mencapai lebih dari 60 km/jam yang tentunya merusak. Pasalnya, kecepatan angin 22 km/jam saja sudah mampu menumbangkan ranting pohon. Sedangkan angin normal umumnya paling besar sekitar 18 km/jam. Puting beliung berlangsung selama 2-10 menit dalam skala lokal 5-10 km. Sedangkan untuk angin kencang (gusty) merupakan angin dengan kecepatan tinggi yang berlangsung sesaat, namun tidak memutar. Gusty dapat menyebabkan gangguan pada pesawat terutama pada saat akan mendarat. Cuaca buruk lebih berpotensi terjadi pada wilayah dataran rendah, atapun pada daerah yang minim ruang terbuka hijau. Daerah tanpa ruang hijau akan lebih cepat menyerap dan mengembalikan panas matahari yang diterima sehingga potensi pertumbuhan awan pada daerah tersebut cenderung lebih tinggi. Gusty dapat mengganggu penerbangan terutama saat mendarat sumber: http://www.egyres.com/articles/gusty Dalam kaitannya dengan desiminasi peringatan dini cuaca, Stasiun Meteorologi Ngurah Rai berperan aktif dalam menyampaikan informasi peringatan dini cuaca khususnya bandara (aerodrome warning) dan selalu di perbaharui jika terdapat daerah yang terpantau berpotensi terjadi cuaca buruk, serta selanjutnya disampaikan di website Stasiun Meteorologi Ngurah Rai (http://ngurahrai.bali.bmkg. go.id/) untuk ditindaklanjuti instansi terkait. Kejadian cuaca buruk yang berlangsung tiba-tiba seperti uraian diatas tidak dapat diprediksi beberapa hari atau minggu sebelumnya karena waktu kejadian yang singkat dalam skala lokal, namun dapat dideteksi beberapa saat sebelum kejadian. Adapun gejala awal terjadinya cuaca buruk yang penting untuk diperhatikan adalah ketika udara terasa panas dan gerah, pada pagi atau menjelang siang hari di langit terlihat pertumbuhan awan yang menggumpal, atau diantaranya terlihat pertumbuhan awan yang menjulang dengan tepi awan berwarna abu-abu dan tebal serta tiba-tiba berubah menjadi hitam pekat, selanjutnya dirasakan suhu udara menurun cepat dan terasa udara dingin di sekitar kita ketika langit gelap, waspadalah bahwa cuaca buruk akan segera datang. Biasanya, di permulaan hujan akan turun secara tiba-tiba dengan sangat deras, dapat disertai angin kencang, puting beliung, ataupun hujan es dan hujan deras akan berlangsung tiga puluh hingga satu jam. Untuk itu, kepada masyarakat yang merasakan gejala tersebut, diharapkan dapat lebih berhatihati dan mewaspadai dampak yang ditimbulkan, seperti banjir,tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan lain sebagainya. 19 Meteodrome, April 2017 SAINS: Tampilan Baru Web Site Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar PENGENALAN WE STASIUN METEO NGURAH RAI Oleh: Dewa Gede Agung M S esuai perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini, sejak tahun 2014 Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar telah mulai menggunakan website dalam menyebarkan produk-produk yang di hasilkannya. Namun sejak bulan maret 2017, website Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar mengalami gangguan server pusat, hingga akhirnya Website tersebut diperbaharui secara Total. Website baru Selain memiliki tingkat keamanan yang lebih baik dari sebelumnya, tampilan website terbaru juga lebih menarik dan sederhana. Produk-produk yang tersedia juga semakin lengkap dan mudah diakses. Produk Prakiraan Cuaca Bandara, FlightDoc, Tafor, Metar/Speci juga lebih mudah di unduh. Khusus untuk mendapatkan informasi tentang dokumen penerbangan/ FlightDoc pada website Pengenalan Website Baru 20 EBSITE TERBARU OROLOGI KELAS I I DENPASAR Mahendra | I Putu Sumiana yang baru user sudah dapat mendaftar sendiri. Setelah mendaftar, akan di verifikasi oleh admin, jika sesuai akan segera di konfirmasi kembali via email (untuk email konfirmasi bisa di cek inbox atau Spam) dan begitu mendapatkan email konfirmasi akun user baru tersebut segera biasa digunakan. Website baru Selain memiliki tingkat keamanan yang lebih baik dari sebelumnya, tampilan website terbaru juga lebih menarik dan sederhana. Produk-produk yang tersedia juga semakin lengkap dan mudah diakses. Produk Prakiraan Cuaca Bandara, FlightDoc, Tafor, Metar/Speci juga lebih mudah di unduh. Khusus untuk mendapatkan informasi tentang dokumen penerbangan/ FlightDoc pada website yang baru user sudah dapat mendaftar sendiri. Setelah mendaftar, akan di verifikasi oleh admin, jika sesuai akan segera di konfirmasi kembali via email (untuk email konfirmasi bisa di cek inbox atau Spam) dan begitu mendapatkan email konfirmasi 21 Meteodrome, April 2017 Tampilan menu login website terbaru Form registrasi user baru di website akun user baru tersebut segera biasa digunakan. Pada Setiap dokumen penerbangan yang USER Registrasi diterima/ Login sukses didownload oleh user teregistrasi yang login DOKUMEN akan tercatat dalam PENERBANGAN log, dan dipindahkan Download ke dalam bentuk excel (Log Download tersimpan) Beberapa produk tambahan juga tersedia pada Alur Download website kami, Artikel dan Buletin Meteorologi, Pada Buletin Meteorologi Dokumen Peneryang biasa disebut Meteodrome, kita dapat memperoleh informasi ilmu bangan pengetahuan popular tentang Meteorologi yang dikemas secara apik dan mudah dimengerti. Untuk data citra sebagai data pendukung dalam kegiatan penerbangan terdiri dari Citra Radar, Satellite, Streamline, Wind Temp, SIGWX, Sigmet, VAAC, PVMBG. Selain itu untuk sedikit memberikan informasi tambahan website kami juga memberikan Info Petir dan Gempa Bumi terkini. Semoga dengan hadirnya website stasiun meteorologi yang baru akan meningkatkan pelayanan stasiun dan semakin memudahkan masayarakat dalam mendapat informasi meteorologi khususnya untuk stackeholder di bandara Ngurah Rai Denpasar. REGISTRASI/ LOGIN Pengenalan Website Baru 22 PROFIL: Kepala Stasiun Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar K epala Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Denpasar telah mengalami beberapa kali pergantian dalam beberapa waktu terakhir. Untuk kali ini, Bapak Bambang Hargiyono, S.Si diberi kepercayaan untuk memimpin Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Denpasar menggantikan kepala stasiun yang sebelumnya. Bapak yang kerap disapa dengan nama panggilan Bambang tersebut lahir di Purbalingga, 28 Januari 1962. Masa kecil beliau dihabiskan di Purbalingga sampai dengan masa SMA. Hingga pada saat kuliah, beliau merantau ke Jakarta dan menuntut ilmu di BPLMG Jurusan Meteorologi hingga tahun 1985. Setelah selesai pendidikan di BPLMG, beliau melanjutkan pendidikan sarjana S1 di Universitas Indonesia jurusan Fisika. Profesionalisme Pengalaman Sebelum menjabat di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Denpasar, Bapak Bambang memiliki banyak pengalaman di daerah lain. Beliau mengawali karirnya dengan menjabat sebagai prakirawan cuaca di Stasiun Meteorologi Frans Kaisiepo Biak dari tahun 1985 – 2001. Selepas itu, beliau diberi amanah untuk menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha di stasiun meteorologi yang sama mulai dari tahun 2001 – 2005. Kemudian Bapak Bambang berpindah unit kerja ke Balai Besar MKG (BBMKG) Wilayah IV Makassar sebagai Kepala Bidang Data dan Informasi dengan masa jabatan mulai tahun 2005 sampai dengan 2008. Pada tahun 2008, beliau berpindah unit kerja lagi, kali ini ke Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak sampai dengan tahun 2017. Dan akhirnya, mulai Maret 2017 kemarin, Bapak Bambang Hargiyono, S.Si resmi menjadi Kepala Stasiun Meteorologi Ngurah Rai yang baru. Bapak Bambang Hargiyono sendiri adalah Kepala Stasiun Meteorologi Ngurah Rai ke-12 sejak kepemimpinan Alm. Bapak Murdjoto. Selain diberi amanat untuk menjadi kepala stasiun, Bapak Bambang juga termasuk di dalam tim Assesor AMP sejak tahun 2014. Selama masa jabatannya, tentu banyak pengalaman yang telah dialami oleh Bapak Bambang. Pengalaman yang paling berkesan yaitu ketika masih bertugas sebagai prakirawan cuaca di Biak, beliau harus membuat laporan cuaca untuk RI-1 dengan sarana dan prasarana yang masih terbatas. Akhirnya masalah tersebut dapat teratasi dengan langsung mengontak pihak bandara Honolulu untuk berkonsultasi mengenai data cuaca, aerodrome forecast, dan perkiraan cuaca di sepanjang rute penerbangan. Lain lagi dengan pengalaman beliau di Pontianak. Kejadian asap seringkali muncul di Pontianak dan hal tersebut sangat mempengaruhi penerbangan. Pihak penyedia layanan informasi cuaca, dalam hal ini Stasiun Meteorologi Pontianak, harus selalu siap sedia memberikan informasi cuaca setiap waktu ketika kejadian asap ini terjadi, baik untuk penerbangan maupun untuk masyarakat umum. Visi Bapak Bambang untuk Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Denpasar adalah agar ke depannya pelayanan informasi cuaca tidak hanya ditujukan untuk keselamatan penerbangan saja, tetapi juga agar terlaksana penerbangan yang efisien dan nyaman. Hal tersebut berhubungan dengan keakuratan informasi cuaca yang diberikan. informasi cuaca dapat ditingkatkan kualitasnya agar tercapai pelayanan informasi cuaca yang efisien dan akurat. 23 Meteodrome, April 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI - DENPASAR 24 Meteodrome, April 2017