PENGARUH ANGIN Angin : udara yang bergerak karena bagian-bagian udara didorong dari daerah bertekanan tinggi (suhu dingin) ke daerah yang bertekanan rendah (suhu panas) Tekanan tinggi tekanan rendah (suhu dingin) (suhu panas) Perbedaan tekanan dapat dicapai oleh : 1. Perbedaan suhu yang horisontal menimbulkan tekanan 2. Perbedaan suhu yang vertikal menimbulkan perbedaan berat jenis PRINSIP VENTILASI HORISONTAL Disebabkan oleh arus angin yang datang horisontal dari sumber angin. Perbedaan tekanan yang timbul dalam menyusun letak gedung bisa dimanfaatkan, yaitu : 1. Menciptakan perbedaan suhu udara pada sisi gedung. Satu sisi di buat sejuk, sisi lain dibuat panas sehingga terjadi aliran udara. Mis : penanaman pohon rindang Dibuat kolam yang dapat membantu udara tetap lembab 2. Membuat lubang-lubang ventilasi dalam ruangan pada dinding-dinding yang saling berhadapan (cross ventilasi). Aliran udara lancar kelembaban dalam ruang mencegah terjadinya panas atau 3. Ventilasi silang pada atap Atap dibuat sedemikian rupa, sehingga udara panas yang terkumpul dapat digantikan dengan udara segar. Atap dari genteng, banyak rongga dapat membantu mengalirkan udara yang terkumpul pada atap Atap diberi lapisan aluminium foil dibawah genteng untuk merefleksikan panas Permainan tinggi rendah plafond dapat membantu terjadinya proses ventilasi silang. VENTILASI VERTIKAL Memanfaatkan perbedaan lapisan-lapisan udara (didalam maupun di luar ruangan) yang berselisih berat jenis. Udara mengalir dari bagian yang rendah yang mempunyai berat jenis tinggi, ke bagian yang lebih tinggi, karena pemanasan berat jenisnya berkurang Gerak angin dibedakan menjadi : 1. Kawasan makro : angin antar benua dan samudra Penyebab adanya siklus musim kemarau dan hujan 2. kawasan mikro : angin setemoat (cepat berubah, waktu pendek) contoh :angin pantai, angin laut, angin darat dsb SKALA BEAUFORT UNTUK KECEPATAN ANGIN Tiupan angin diukur dengan nilai km/jam, mil/jam, m/dtk Alat untuk mengukur kec. Angin anemometer Sir Francis Beaufort (1808) melakukan pengamatan gerak asap yang mengepul ke atas sehingga membagi nagin menjadi 12 bagian. KLASIFIKASI ANGIN SKALA BEAUFORT Nomor Gejala Beaufort Asap mengepul vertical 1 Arah angin tampak dari serabut2 lepas dari asap. 3 Km per jam Mil/jam 0 2 Kecepatan Angin terasa di wajah. Daun berisik. Kepulan asap condong menunjukkan arah angin Daun dan ranting kecil bergerak terus.bisa mengibarkan bendera ringan. Kurang dari 1 4,6 1–3 1,6 – 4,8 4–7 6,4 – 11,2 8 – 12 12,8 – 19,2 4 Menghambur debu menerbangkan kertas. dan 13 – 18 20,8 – 29,6 5 Pohon2 kecil bergoyang 19 – 24 31,2 – 39,2 6 Cabang2 besar bergerak. Payung sulit dikuasai 25 – 31 40,8 – 50,4 7 Pohon2 bergoyang. Berjalan melawan angin harus cukup bertenaga. 32 – 38 52 – 61,6 Dahan2 kecil putus. melawan angin sulit. 39 – 46 63,2 – 74,4 47 – 54 76 – 87,2 55 – 63 88,8 – 103,6 64 – 75 105,2 – 120 diatas 75 120 8 9 10 Berjalan Timbul kerusakan2 kecil bangunan. Genting2 berterbangan. Pohon2 ambruk. bangunan lebih parah. pada mulai Kerusakan 11 Malapetaka kerusakan meluas 12 Angin taufan (hurricane) TEKANAN DAN HISAPAN Tekanan angin : mengandung beban positif Hisapan angin : mengandung beban negatif Akibat yang timbul pada bangunan 1. bangunan bisa terangkat 2. bangunan bisa bergeser dari pondasinya 3. bangunan bisa roboh akibat kolom yang tidak kaku 4. bisa membuat atap bangunan terangkat MENGHINDARI TEKANAN DAN HISAPAN 1. Tanggul atau perisai 2. lokasi terlindungi 3. vegetasi 4. ketinggian bangunan dan penggunaan atap PERGANTIAN UDARA Akibat desakan angin : Dalam membangun gedung di daerah tropik sangat diperlukan ventilasi atau pengaliran udara yang perlahan-lahan namun terus menerus agar udara dalam ruang selalu diganti dengan udara bersih dan sehat 2 masalah : 1. mendapatkan udara yang sehat bersih 2. mendapatkan udara yang nikmat untuk ruangan dengan volume 5 m3/org udara diganti sebanyak 15 m3/org/jam. Rata2 pergantian udara 2 – 3 kali/jam Jenis ruang Arus udara bersih Volume ruangan (m3/menit/org) (m3 per org) kantor 0,4 – 0,8 15 – 30 Kamar mandi 0,8 12 – 15 Toko 0,4 – 0,6 8,5 – 14 Ruang rapat 0,7 5,5 – 7 Restaurant 0,7 – 0,8 5,5 – 12 Sekolah 0,6 – 0,8 5,5 – 7 Rumah sakit 0,7 – 0,9 5,5 – 14 Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kualitas udara pada daerah tertentu : 1. iklim 2. pola penggunaan tanah 3. topografi 4. penutup permukaan tanah LUAS LUBANG VENTILASI (Av = m2) Av x v (m/mnt)= p x l x t x Ac m3/m 60 dimana, v = kecepatan angin yang nikmat (m/mnt) 0,1 – 0,15 m/dtk 6 – 9 m/mnt p = panjang ruangan ( m ) l = lebar ruangan ( m ) t = tinggi ruangan ( m ) Ac = pertukaran udara : 2 – 3 kali/jam Contoh 1. suatu ruang kuliah, berukuran 15m x 8m x 4m hitung luas ventilasi buatan berikut ukurannya ! jawab: diambil v = 6 m/mnt Ac = 3 kali/jam Av x v = p x l x t x Ac m3/mnt 60 Av x 6 m/mnt = 15 x 8 x 4 x 3 m3/mnt 60 Av = 4 m2 untuk 2 sisi Av = 2 m2 untuk 1 sisi Untuk lebar ventilasi 0,5 m Maka panjang = 2 m2 / 0,5 m =4m jadi ukuran ventilasi persisi dinding bangunan 4 m x 0,5 m 2. suatu kantor, diketahui : - untuk kapasitas 120 org - arus udara bersih = 0,5 m3/mnt/org - volume ruangan 20 m3/org - tinggi ruangan = 3 m - panjang ruang = 2 kali lebar ruang - kecepatan angin (v) = 8 m/mnt - pertukaran udara (Ac) = 2 kali/jam - lebar ventilasi = 40 cm jawab : volume ruangan = 120 org x 20 m3/org = 2400 m3 pxlxt = 2400 m3 pxlx3 = 2400 m3 pxl = 800 m2 2lxl = 800 m2 l = 400 m2 l = 400 = 20 m maka p = 40 m dimensi ruangan =pxlxt luas lubang ventilasi : Av x v = 40 x 20 x 3 = 2400 m3 = p x l x t x Ac m3/mnt 60 Av x 8 m/mnt = 40 x 20 x 3 x 2 m3/mnt 60 Av = 10 m2 untuk 2 sisi Av = 5 m2 untuk 1 sisi Untuk lebar ventilasi 40 cm atau 0,4 m Maka panjang = 5 m2 / 0,4 m = 12,5 m ukuran ventilasi untuk kantor tersebut adalah 12,5 m x 0,4 m