PENCARIAN BAKTERI TANAH PENGHASIL ENZIM PROTEASE DARI GUNUNG GEDE CIANJUR USULAN KEGIATAN PENELITIAN PENELITI MUDA DIPA UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN ANGGARAN 2009 Oleh: Irma Melyani Puspitasari, S.Si., Apt Rini Hendriani, M.Si., Apt Sri Agung Fitri Kusuma, M Si., Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN 2009 USULAN PENELITIAN PENELITI MUDA SUMBER DANA : DIPA UNPAD TAHUN ANGGARAN 2009 1. a. Judul penelitian b. Bidang Ilmu c. Kategori penelitian 2. Ketua peneliti a. Nama lengkap dan gelar b. Jenis kelamin c. Gol / Pangkat /NIP d. Jabatan fungsional e. Jabatan struktural f. Fakultas/jurusan g. Pusat penelitian 3. Jumlah Anggota Peneliti a. Nama Anggota Peneliti I b. Nama Anggota Peneliti II : Pencarian Bakteri Tanah Penghasil Enzim Protease Dari Gunung Gede Cianjur : MIPA : I : Irma Melyani Puspitasari, S.Si., Apt :P : IIIb/Penata Muda Tk.I/132317748 : Asisten ahli :: Farmasi : Fakultas Farmasi UNPAD : 2 orang : Rini Hendriani, M.Si., Apt. NIP: 132317750 /Penata Muda Tk.I /IIIb : Sri Agung Fitri Kusuma, M.Si Apt. NIP : 132300464 / Penata / IIIc 4. Lokasi penelitian :Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi UNPAD 5. Kerjasama dengan Institusi Lain : a. Nama institusi : b. Alamat : 6. Lama penelitian : 8 bulan 7. Biaya yang diperlukan : a. Sumber dari UNPAD : Rp. 7.000.000 b. Sumber Lain, sebutkan : Tidak ada Jumlah : Rp. 7.000.000(tujuh juta rupiah) Bandung, 23 Januari 2009 Mengetahui, Ketua Peneliti, Dekan Fakultas Farmasi Prof. Dr.Anas Subarnas, M.Sc. NIP 131479508 Irma Melyani Puspitasari, S.Si., Apt NIP 132317748 Menyetujui, Plh. Ketua Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Tb. Zulrizka Iskandar, M.Sc. NIP. 130814978 1 SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN A. JUDUL PENELITIAN Pencarian Bakteri Tanah Penghasil Enzim Protease Dari Gunung Gede Cianjur B. BIDANG ILMU MIPA C. PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai gunung api aktif terbanyak di dunia, yaitu lebih dari 30% dari gunung aktif dunia ada di Indonesia. Salah satu gunung berapi tersebut adalah gunung Gede yang terletak di Kabupaten Cianjur. Letusan terakhir Gunung Galunggung terjadi pada tahun 1957 meninggalkan danau kawah serta sebuah kerucut sinder di tengahnya. Setelah peristiwa itu terjadi, potensi wisata daerah tersebut menjadi meningkat. Disamping itu, tanah di sekitar gunung Gede dilaporkan menjadi semakin subur dan telah digunakan sebagai daerah wisata yang potensial. Potensi tanah pasca letusan tersebut pun dapat digali kembali untuk mendapatkan bakteri penghasil enzim protease. Bakteri adalah sumber enzim yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan tanaman dan hewan. Sebagai sumber enzim, bakteri memiliki keunggulan karena pertumbuhannya cepat, mudah ditumbuhkan, mudah diatur produksinya dan mudah direkayasa secara genetika. Diduga bakteri yang terdapat di tanah sekitar letusan gunung ini bersifat termostabil. Keunggulan bakteri ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghasil enzim protease yang mampu menghasilkan enzim protease dengan sifat ekstrim yang diinginkan. Penemuan bakteri penghasil enzim protease dari tanah di sekitar gunung Gede Kabupaten Cianjur ini dapat menambah potensi keanekaragaman hayati Indonesia. Enzim protease merupakan enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi pemecahan molekul protein dengan cara hidrolisis (R. K. Murray et al., 2003). Protease merupakan enzim penting dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena penggunaannya sangat luas. Enzim ini memainkan peranan yang penting pada industri makanan, misalnya dalam proses konversi susu menjadi keju, sebagai bahan pada deterjen maupun pada pemrosesan kulit (Saefudin, 2006). Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila protease yang digunakan mencapai 60% dari total enzim yang diperjualbelikan di seluruh dunia (Ward, 1985). Nilai perdagangan enzim dunia mencapai 3-4 miliar dolar per tahun, 4-5 juta diantaranya dari pasar Indonesia yang keseluruhannya diimpor dari negara-negara produsen enzim (Rajasa, 2003). D. PERUMUSAN MASALAH Tanah pasca letusan gunung berapi merupakan salah satu sumber penapisan bakteri penghasil enzim protease dengan sifat termostabil. Enzim protease dengan sifat ini dapat memberikan banyak manfaat terutama bagi industri-industri yang 2 menggunakan panas dalam proses produksi secara enzimatis.. Oleh karena itu perlu dilakukan pencarian enzim protease dari bakteri tanah di daerah kaki sekitar pasca letusan gunung Gede Kabupaten Cianjur. Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang dikenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati sehingga kita dapat menggali potensi et rsebut untuk mendapatkan enzim protease dari bakteri tanah. E. TINJAUAN PUSTAKA a. Tanah Tanah dapat dipandang sebagai permukaan lahan di atas bumi yang menyediakan substrat bagi kehidupan tumbuh- tumbuhan dan hewan. Ciri- ciri lingkungan tanah bervariasi menurut letak dan iklimnya. Tanah juga memiliki kedalaman, sifat fisik, komposisi kimiawi dan asal yang berbeda. Tanah memiliki lima unsur utama yaitu air, mineral, gas, bahan organik, dan jasad hidup (Pelczar dan Chan, 1988). Berdasarkan kandungan tanah tersebut, tanah dapat dijadikan sebagai salah satu sumber paling tepat untuk menapis mikroorganisme penghasil metabolit yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Seperti antibiotik, enzim protease, enzim amilase, antitumor dan substansi bioaktif lainnya (Suwandi., 1993). b. Bakteri Tanah Mikroba tanah merupakan berbagai jenis mikroorganisme yang hidup di tanah. Jumlah dan jenis mikroorganisme yang hidup ditanah tergantung dari ciriciri lingkungan tanah dan unsur– unsur yang terkandung di dalam tanah tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dalam setiap hektar tanah terdapat 2.200 kilogram jamur, 1.100 kilogram bakteri, 220 kilogram protozoa, 125 kilogram algae, dan 125 kilogram ragi (Dinata., 2002). Salah satu mikroorganisme yang hidup dalam tanah adalah bakteri. Bakteri tersebut berperan penting dalam proses penguraian unsur dan senyawa-senyawa yang terkandung dalam tanah menjadi senyawa atau unsur yang bermanfaat bagi jasad hidup lainnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bakteri yang biasa terdapat dalam tanah adalah Arthrobacter (5- 60% ) , Bacillus (7- 67%), Pseudomonas (3- 15%), flavobacterium (2- 10%), dan Alkaligenes (2- 12%). Sedangkan untuk Corynebacterium, Xanthomonas, Sarcina, Mycobacterium dan Staphylococcus kurang dari 5% ( Suwandi., 1993). Berdasarkan data tersebut, dapt diketahui bahwa Bacillus merupakan genus yang paling banyak terdapat di dalam tanah. Genus Bacillus ini pun dilaporkan merupakan salah satu bakteri proteolitik. c. Bakteri Proteolitik Bakteri proteolitik adalah bakteri yang memproduksi enzim protease ekstraselular, enzim protease ini diproduksi di dalam sel kemudian dilepaskan ke mediumnya. Semua bakteri mempunyai enzim protease di dalam sel, namun tidak semua enzim protease tersebut dilepaskan ke mediumnya (Abraham et al., 1993). Dekomposisi protein lebih sulit dibandingkan pemecahan karbohidrat. Produk akhir dari dekomposisi protein pun lebih bervariasi. Hal ini disebabkan struktur 3 protein yang lebih kompleks. Mikroorganisme dengan sistem enzim yang kompleks, memecah protein menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana (Abraham et al., 1993). Bakteri proteolitik dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok yaitu : 1. Bakteri aerobik atau anaerobik fakultatif, tidak membentuk spora 2. Bakteri aerobik atau anaerobik fakultatif, membentuk spora 3. Bakteri anaerobik pembentuk spora 2.4 Enzim Protease Protease adalah enzim yang memutuskan ikatan peptida pada protein. Berdasarkan tempat pemutusan ikatan peptida, enzim protease dibagi menjadi dua yaitu endopeptidase dan eksopeptidase. Endopeptidase ialah enzim yang mengkatalis pemecahan ikatan peptida pada bagian dalam rantai polipeptida, sedangkan enzim yang mengkatalis pemecahan ikatan peptida pada ujung-ujung rantai polipeptida disebut eksopeptidase (Murray et al., 2003). Berdasarkan gugus aktif dan gugus fungsinya, enzim protease dibedakan menjadi empat golongan yaitu: protease serin, protease tiol, protease karboksil, dan protease logam (Creighton, 1993). Protease serin merupakan endopeptidase yang mempunyai residu serin pada sisi aktifnya (Fersht., 1985). Contoh protease serin ialah tripsin, kimotripsin dan elastase. Protease Tiol merupakan endopeptidase yang mempunyai residu sistein pada sisi aktifnya (Fersht., 1985). Protease tiol banyak ditemukan di alam. Pada tumbuh-tumbuhan, protease tiol ditemukan pada buah pepaya dengan enzimnya bernama papain. Pada buah nanas ditemukan enzim bromelin sedangkan pada buah kiwi ditemukan enzim actinidin. Pada bakteri, enzim protease tiol ditemukan pada Clostridium histolyticum dengan nama enzimnya closripain dan pada mamalia ditemukan protease tiol kaptepsin B1 dan B2 (Creighton., 1993). Protease karboksil mempunyai dua residu aspartat pada sisi aktifnya (Fersht., 1985). Enzim dari kelas ini dikenal juga sebagai protease asam karena umumnya enzim ini aktif pada pH asam (Creighton, 1993). Protease karboksil mempunyai berat molekul kira-kira 35 KDa dan semua spesifik untuk menghidrolisis ikatan peptida yang terletak antara residu hidrofobik. Pepsin yang termasuk ke dalam protease karboksil, mempunyai berat molekul 34 KDa dengan 327 residu asam amino dan dapat mengakomodasi 4, 5, atau 7 residu asam amino dari substrat (Fersht, 1985). Protease logam adalah enzim protease yang menggunakan ikatan logam pada sisi aktifnya, biasanya adalah Zn2+ (Creighton, 1993). Enzim yang termasuk ke dalam zink protease adalah termolisin dan karboksipeptidase. Termolisin merupakan endopeptidase yang mempunyai berat molekul 34 KDa dan mengandung 316 residu asam amino. Enzim ini berasal dari bakteri yang mengkatalisis ikatan peptida non terminal pada substrat polipeptida (Fersht., 1985). Karboksipeptidase merupakan eksopeptidase yang mengkatalisis Cterminal dari substrat polipeptida (Creighton, 1993). 4 F. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menapis bakteri tanah penghasil enzim protease yang bersifat termostabil dan menentukan identitas bakteri tersebut. G. KONTRIBUSI PENELITIAN Dalam jangka panjang, dapat diperoleh enzim protease dengan karakteristik termostabil yang dapat bermanfaat dalam bidang industri terutama di Indonesia. H. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN a. Bahan a.1. Sampel uji Sampel tanah dari daerah kaki gunung Gede Kabupaten Cianjur. a.2. Bahan Kimia Nutrient agar (Oxoid), Nutrien broth (Oxoid), Agar (Bacto),Air suling steril, Susu skim, karbol gential violet , Lugol, alkohol 95%, air fuksin, fenol merah, minyak emersi, kovac, gliserol (Brataco), media gula-gula (glukosa, manitol, sukrosa, laktosa, maltosa) (Merck), indikator metil merah (Merck) Agar Simmon Citrate (Difco), media motil Indol (Difco), media Metil Red-Voges Proskauer (Merck), Kalium Hidroksida 0.1 N (Merck), dan α-naftol (Merck). b. Alat Timbangan analitik (Mettler Toledo), oven (Memmert), spatel, inkubator (Sakura IF-4), autoklaf (Hirayama), ose, mikropipet volume 10-200 µL (Eppendorf), alat sentrifugasi (Hettick), tabung sentrifugasi 15 mL, perforator berdiameter 9 mm, cawan petri (Pyrex), tabung reaksi (Duran), erlenmeyer (Pyrex), dan volume pipet (Pyrex). c. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: c.1 Pengumpulan Sampel Sampel tanah diperoleh dari daerah pegunungan Gede. Tanah diambil pada kedalaman kurang lebih 20 cm dari permukaan tanah. c.2 Isolasi Bakteri Tanah Tanah disuspensikan kedalam media Nutrien Broth (NB) lalu diinkubasi pada suhu ruang selama 18 jam. Suspensi mikroba tersebut kem udian diinokulasikan pada permukaan media Nutrient Agar (NA) dan diinkubasi selama 18 jam pada suhu ruang. c.3 Pembuatan Master Plate Bakteri Uji Masing- masing isolat bakteri uji yang tumbuh, diinokulasikan kembali pada NA baru dan diinkubasi pada suhu ruang selama 18 jam. 5 c.4 Penapisan Bakteri Penghasil Enzim Protease c.4.1. Penyiapan Media Uji Susu skim 1% ( 0,2 gram susu skim serbuk dilarutkan dengan 1 ml air suling steril lalu dipasteurisasi pada suhu 60ºC) disuspensikan dalam 19 ml media NA bersuhu 45ºC , kemudian dibiarkan sampai membeku. c.4.2 Pembuatan Kontrol Negatif Media uji tanpa perlakuan apapun diinkubasi pada suhu ruang selama 18 jam. c.4.3 Pengujian Aktivitas Enzim Protease Bakteri Uji Satu ose isolat bakteri uji digoreskan pada media uji kemudian diikubasi pada suhu ruang selama 18 jam. Aktivitas enzim protease ditunjukkan dengan terbentuknya zona bening disekitar isolat bakteri tersebut. c.5 Pengaruh Konsentrasi Produk Ekstrasel dan Pengujian Aktivitas Isolat Bakteri Penghasil Enzim Protease Terbesar c.5.1. Peyiapan Media Uji Susu skim 1% disuspensikan pada media Agar murni (Bacto) bersuhu 45ºC kemudian dibiarkan sampai membeku. Kemudian media uji tersebut dilubangi menggunakan perforator. c.5.2. Pembuatan Kontrol Negatif Media Bacto yang telah mengandung susu skim 1% diinkubasi pada suhu ruang selama 18 jam. c.5.3 Pengaruh Konsentrasi Produk Ekstrasel Terhadap Aktivitas Enzim Protease 1. Produksi Enzim Protease Menggunakan Metode Induksi Sebanyak 1 ml susu skim 1% disuspensikan dalam 9 ml NB kemudian satu ose bakteri diinokulasikan kedalamnya dan diinkubasi pada suhu ruang selama 18 jam. 2. Pembuatan Kontrol Negatif Sebanyak 1 ml susu skim 1% disuspensikan dalam 9 ml NB kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 18 jam. 3. Pengujian Aktivitas Enzim Protease Produk Ekstrasel Dengan Variasi Konsentrasi Suspensi bakteri disentrifugasi selama 30 menit pada kecepatan 8000 rpm. Supernatan dari hasil sentrifugasi diambil, kemudian dilakukan pengenceran konsentrasi 100 %, 80 %, 40 % dan 20 % menggunakan air suling steril. 6 c.5.4 Pengujian Aktivitas Enzim Protease Terbesar Supernatan hasil pengenceran diambil sebanyak 50 µl menggunakan mikropipet lalu dimasukkan ke dalam lubang media uji dan diinkubasi pada suhu ruang selama 18 jam. c.6 Identifikasi Koloni Bakteri Uji Penghasil Enzim Protease Identifikasi koloni bakteri uji penghasil enzim protease dilakukan menggunakan analisis fenotip yang meliputi pengamatan morfologi, pewarnaan gram dan serangkaian uji biokimia. c.6.1 Pengamatan Morfologi Isolat Bakteri Pengamatan morfologi koloni meliputi bentuk dan warna koloni mikroba tersebut. c.6.2 Pewarnaan Gram Pewarnaan Gram dilakukan untuk membedakan gram positif dan gram negatif. Bakteri uji dioleskan di atas kaca obyek dan difiksasi diatas api. Olesan tersebut digenangi dengan karbol gential violet (CGV) selama satu menit, lalu digenangi kembali dengan Lugol selama dua menit. Olesan tersebut dicuci dengan pemucat alkohol 95% selama tiga puluh detik, lalu dibilas dengan air suling. Olesan tersebut digenangi dengan pewarna pembanding air fuksin selama tiga puluh detik sampai zat warna tersebut larut, kemudian dibilas dengan air suling. Olesan tersebut dikeringkan menggunakan kertas saring lalu ditetesi minyak emersi dan diperiksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 1000 kali. Bentuk sel mikroba diamati. Bakteri gram negatif akan berwarna merah dan bakteri gram positif akan berwarna ungu. c.6.3 Uji Biokimia Uji biokimia meliputi : 1. Uji Fermentasi Karbohidrat Koloni yang akan diidentifikasi diambil menggunakan ose. Koloni tersebut diinokulasikan ke dalam tabung-tabung yang masing-masing berisi glukosa, laktosa, manitol, maltosa, dan sukrosa. Ke dalam masing-masing larutan gula tersebut ditambahkan indikator phenol red (fenol merah) dan dimasukkan tabung durham dengan posisi terbalik. Suspensi mikroba tersebut diinkubasikan pada suhu kamar selama 18-24 jam. Bila warna medium berubah menjadi kuning, artinya koloni tersebut membentuk asam dari fermentasi karbohidrat. Bila pada tabung durham yang diletakan terbalik di dalam tabung media itu terdapat gelembung, artinya dari fermentasi tersebut pula terbentuk gas. 2. Uji Motil Indol Urea ( MIU ) Koloni yang akan diidentifikasi diambil menggunakan ose. Koloni diinokulasi pada satu media uji motil indol urea yang berupa agar semi solid dengan cara ditusuk. Media diinkubasikan pada suhu kamar selama 18-24 jam. Pergerakan bakteri ditunjukkan dengan adanya penyebaran koloni di sekitar tusukan. Reaksi urea positif ditunjukkan perubahan warna media menjadi merah 7 muda. Reaksi indol positif ditunjukkan dengan penambahan pereaksi kovac yang kemudian akan menghasilkan cincin merah di atas permukaan, dan menunjukkan negatif jika menghasilkan cincin jingga di atas permukaan. 3. Uji Sitrat Koloni yang akan diidentifikasi diambil menggunakan ose. Koloni ditanamkan secara gores zig-zag pada media pembenihan Simmons Citrate yang berupa agar miring. Kemudian media diinkubasikan pada suhu kamar selama 1824 jam. Koloni berwarna biru menunjukkan hasil positif sedangkan koloni berwarna hijau menunjukkan reaksi negatif. 4. Uji Triple Sugar Iron Agar (TSIA) Koloni yang akan diidentifikasi diambil menggunakan ose. Setelah itu, satu ose koloni bakteri ditanamkan pada media TSIA dengan teknik menggores zig-zag pada bagian miring agar dan menusuk pada bagian tegak agar. Media uji diinkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam. Hasil positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna kuning pada bagian bawah, sedangkan hasil negatif ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah. Bakteri yang menghasilkan H2S ditunjukkan dengan terbentuknya warna hitam pada garis tusukan. 5. Uji Metil Red ( MR ) dan Voges – Proskauer ( VP ) Koloni yang akan diidentifikasi diambil menggunakan ose. Koloni diinokulasi pada media MR-VP. Media diinkubasikan pada suhu kamar selama 18-24 jam. Masing-masing koloni yang akan diidentifikasi ditambahkan tiga sampai empat tetes indikator merah metil. Warna merah menunjukkan reaksi positif. Koloni yang akan diidentifikasi diambil menggunakan ose. Koloni diinokulasi pada media MR-VP. Media diinkubasikan pada suhu kamar selama 18-24 jam. Masing-masing koloni yang akan diidentifikasi ditambahkan reagen Barrit. Suspensi tersebut dikocok keras-keras selama 20-30 detik. Reaksi VP positif, bila terjadi pembentukan asam yang ditandai berubahnya warna medium menjadi merah muda setelah penambahan pereaksi Barrit. 8 I. JADWAL PELAKSANAAN Penelitian akan dilaksanakan sesuai dengan tahapan dan jadwal waktu sebagai berikut : No. Kegiatan 1. 2. 3. 4. 5. 6.. 7. 7. Bulan ke1 2 3 4 5 Pengumpulan Sampel Isolasi Bakteri Tanah Pembuatan Master Plate Bakteri Uji Penapisan Bakteri Penghasil nEzim Protease Pengaruh Konsentrasi Produk Ekstrasel Pengujian Aktivitas Isolat Bakteri Penghasil Enzim Protease Terbesar Identifikasi Bakteri Penghasil Enzim Protease Pembuatan laporan akhir J. PERSONALIA PENELITI 1. Ketua Peneliti Nama lengkap dan gelar Golongan/Pangkat/ NIP Fakultas/Jurusan Perguruan Tinggi Bidang keahlian Waktu yang disediakan : Irma Melyani Puspitasari, S.Si., Apt : IIIb/Penata Muda Tk.I/132317748 : Farmasi : Universitas Padjadjaran : Farmakologi : 12 jam per minggu 2. Anggota Peneliti I Nama lengkap dan gelar Golongan/Pangkat/ NIP Fakultas/Jurusan Perguruan Tinggi Bidang keahlian Waktu yang disediakan : Rini Hendriani, M Si., Apt : IIIb/Penata /132317750 : Farmasi : Universitas Padjadjaran : Farmakologi : 10 jam per minggu 3. Anggota Peneliti II Nama lengkap dan gelar Golongan/Pangkat/ NIP Fakultas/Jurusan Perguruan Tinggi Bidang keahlian Waktu yang disediakan : Sri Agung Fitri Kusuma, M Si., Apt : IIIc/Penata/132300464 : Farmasi : Universitas Padjadjaran : Mikrobiologi Molekuler/ Bioteknologi : 10 jam per minggu 9 6 7 8 K. PRAKIRAAN BIAYA PENELITIAN Jenis Kegiatan Alat Bahan habis pakai Lain-lain TOTAL Biaya (Rp) 50.000 6.100.000 850.000 7.000.000 Rincian Biaya lengkap adalah sebagai berikut : 1. Biaya Pembelian Alat No. Nama Alat 1. Ose Jumlah Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp) 5 10.000 50.000 Jumlah total 50.000 2. Biaya Pembelian Bahan Habis Pakai No. Nama Bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18 19. 20 21. 22. 23. 24. Nutrient Broth Nutrient Agar agar bacto Susu skim Tabung Eppendorf 1,5 mL Tip mikropipet 100 µL Sarung tangan Air suling Lisol Spiritus Etanol 95% Natrium klorida Kaca objek Gentian violet Kalium iodida Iodine Fuhsin asam Lugol Minyak emersi Xylene Simmon sitrat Indol urea Kaldu MR-VP Jumlah 0,5 lb 1 Lb 1 Lb 200 g 100 buah 200 buah 2 kotak 10 L 5 botol 10 botol 5L 100 g 1 pak 50 g 50 g 50 g 50 g 50 g 100 mL 100 mL 100 g 50 mL 50 mL 10 Biaya Satuan (Rp) 470.000 1.600.000 950.000 3.500 1.000 500 20.000 1.000 5.000 5.000 15.000 1.000 30.000 4.000 3.000 3.000 2.400 2.000 2.000 1.100 4.000 2.000 2.500 Biaya (Rp) 470.000 1.600.000 950.000 70.000 100.000 100.000 40.000 10.000 25.000 50.000 75.000 100.000 30.000 200.000 150.000 150.000 120.000 100.000 200.000 110.000 400.000 100.000 125.000 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. Pereaksi kovac Indicator metal merah Pereaksi barrit Glukosa Maltose Mannose Sukrosa 50 mL 25 mL 50 mL 5g 5g 5g 5g 2.000 2.000 1.000 40.000 30.000 40.000 15.000 TOTAL 100.000 50.000 50.000 200.000 150.000 200.000 75.000 6.100.000 3. Biaya lain-lain Jenis Kegiatan Biaya (Rp) Perjalanan ATK seminar publikasi TOTAL 300.000 200.000 200.000 150.000 850.000 11 DAFTAR PUSTAKA Abraham A. G., G. Antoni L., and Añon A. C., 1993. Proteolytic Activity of Lactobacillus bulgaricus Grown in Milk, Journal of Diary Science. La Plata, Argentina Creighton E. T., 1993. Protein Struktur and Molecular Properties. Ed2nd. New York : W. H. Freeman and Company. Dinata A., 2002. Peran Mikroba dalam Proses Mineralisasi Jasad Hidup, Suplemen Pikiran Rakyat Khusus Iptek. Jakarta. Fersht A., 1985. Enzyme Structure and Mechanism. Ed2nd. New York: W. H. Freeman and Company. Hadioetomo R. S., Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik dan Prosedur Dasar laboratorium. Jakarta: PT Garmedia. Holtj G., Kreig N. R., Sneath P.H.A., Stanley J.T., and Williams S.T., 1994. Bergeys Manual Determinative Bacteriology. Baltimore: Williamn and Wilkins. 75, 178 Lehninger L. A., 1995. Dasar- Dasar Biokimia. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Murray R. K. et al., 2003. Biokimia Harper. Alih bahasa: Andry Hartono. Ed.25, Jakarta: EGC. Hal 96 Pelczar M. J. dan E. C. S. Chan, 1988, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Jilid 2, Terjemahan Ratna Sri Hadioetomo, dkk., Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Perry J. R. and Staley J. T., 1991. Mycrobiology Dynamics and Diversity. USA: Soundas College Pulishing. 497 Rajasa, H. 2003. Pidato pembukaan 3nd conference on industrial enzyme and biotechnology. Technology and Business Opportunity for Industrial Enzyme in Harmony with Environment. BPPT. Jakarta, 6-7 Oktober 2003. Saefudin A., 2006. Enzim. Cibinong:Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI. Suwandi U., 1993. Skrining Mikroorganisme Penghasil Antibiotik, Cermin Dunia Kedokteran, 46(89), 48. Jakarta. Ward, O.P. 1985. Proteolytic enzymes. In Young, M.M.(Ed.). Comprehensive Biotechnology: The prin- ciples, Applications, and Regulations of Biotechnology in Industry, Agriculture and Medicine. Vol. 3. Pergamon Press. Oxford. 12 CURRICULUM VITAE KETUA PENELITI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama lengkap NIP Pangkat/ Golongan Jabatan Fungsional Jabatan Struktural Unit kerja Alamat & Tlp. Rumah, HP 8. Alamat Kantor : Irma Melyani Puspitasari, S.Si., Apt : 132 317 748 : Penata muda Tk I/ IIIb : asisten ahli :: Fakultas Farmasi UNPAD : Dusun Awilega Rt03/09 Ds. Kutamandiri kec. Tanjungsari Kabupaten Sumedang, No. Hp : 08562269205 : Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinangor 45363, No. Telp : (022) 7796200 9. Riwayat pendidikan 1997 – 2002 : Sarjana Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Bandung 2002 – 2003 : Profesi Apoteker Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Bandung 10. Riwayat pekerjaan : Staf pengajar Farmasi UNPAD 11. Pengalaman penelitian : 2004 : Formulasi dan uji aktivitas antibakteri sari buah mengkudu (Morinda citrifolia) Bandung, 22 Januari 2009 Irma Melyani Puspitasari, S.Si., Apt NIP. 132 317 748 13 CURRICULUM VITAE ANGGOTA PENELITI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama lengkap NIP Pangkat/ Golongan Jabatan Fungsional Jabatan Struktural Unit kerja Alamat & Tlp. Rumah, HP 8. Alamat Kantor : Rini Hendriani, M.Si., Apt : 132 317 750 : Penata muda/ IIIb : : : Fakultas Farmasi UNPAD : Jl. Sinom No. 12 Bandung, No. Hp : 08122372142 : Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinangor 45363, No. Telp : (022) 7796200 9. Riwayat pendidikan 1990 – 1994 : Sarjana Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung 1995 – 1996 : Profesi Apoteker Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung 2003 – 2006 : Magister Farmakologi Toksikologi School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung 10. Riwayat pekerjaan : Staf pengajar Farmasi UNPAD 11. Pengalaman penelitian 2006 : : Uji Toksisitas Subkronis 14 CURRICULUM VITAE ANGGOTA PENELITI 1. 2. 3. 4. 5. Nama lengkap NIP Pangkat/ Golongan Jabatan Fungsional Jabatan Struktural 6. Unit kerja 7. Alamat & Tlp. Rumah, HP 8. Alamat Kantor : Sri Agung Fitri Kusuma, M.Si., Apt : 132300464 : Penata/ IIIc : Lektor : Sekretaris UPT Kerjasama dan Humas Fakultas Farmasi UNPAD : Fakultas Farmasi UNPAD : Jl. Ir. H. Juanda Gg. H. Wardia No. 10 Bandung, No. Hp : 081573923200, (022) 92432827, email : [email protected] : Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinangor 45363, No. Telp : (022) 7796200 9. Riwayat pendidikan 1997 – 2002 : Sarjana Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Bandung 2002 – 2003 : Profesi Apoteker Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Bandung 2003 – 2005 : Magister Mikrobiologi Farmasi School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung 10. Riwayat pekerjaan : Staf pengajar Farmasi UNPAD 11. Pengalaman penelitian : 2005 : Regulasi Produksi Ornitin Karbamoyltransferase Streptococcus pyogenes CS24 Oleh Albumin Serum Manusia Laboratorium Biokimia Dan Rekayasa genetika KPP Bioteknologi ITB 2006 : Deteksi Keberadaan Gen Resistensi Ampisilin Pada Bakteri Escherichia coli Isolat Klinik Dengan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Farmasi Universitas Padjadjaran Bandung 15 Publikasi : R. Ellyasheva, S.A. Fitri Kusuma, S.A. Lestari, C. Riani, B. Iskandar, and D. S. Retnoningrum, 2005, Overexpression and Purification of Ornithine Carbamoyl Trasferase, a Human Serum Albumin Induced Protein of Streptococcus pyogenes CS24, 9th National Congress of Indonesian Society for Microbiology and 3rd Asian Conference for Lactic Acid Bacteria, Denpasar, Indonesia, 25 – 27 August 2005. Bandung, 22 Januari 2009 Sri Agung Fitri Kusuma, S.Si., M.Si., Apt NIP. 132 300 464 16