MAKALAH DAYA HANTAR Disusun oleh : Nama : Rindi Romadhoni NIM : 125100900111004 Fakultas/Jurusan : FTP / TEP Kelompok : O-1 LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernahkah Anda melihat atau mendengar ada orang yang menangkap ikan dengan menggunakan aliran listrik? Bagaimana prosesnya sehingga ikan-ikan tersebut dapat mati, padahal tidak tersentuh oleh alat yang dialiri listrik? Sebenarnya ikan-ikan tersebut dapat mati karena tersengat aliran listrik ketika alat yang dialiri listrik dicelupkan ke dalam air sungai. Lalu mengapa air sungai bisa mengalirkan listrik sehingga mengenai ikan-ikan? Hal ini dikarenakan dalam air sungai terlarut zat-zat yang menyebabkan sungai mempunyai daya hantar listrik. Zat yang dapat menghantarkan arus listrik disebut zat elektrolit, sedangkan zat yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut zat nonelektrolit. Larutan yang mengandung zat elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, larutan ini disebut larutan elektrolit. Sedangkan larutan yang mengandung zat nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik, larutan ini disebut larutan nonelektrolit. Daya hantar larutan elektrolit ditentukan oleh banyak atau sedikit jumlah ion yang terbentuk oleh proses ionisasi. Proses ionisasi berlangsung saat zat elektrolit dilarutkan dalam air dan menghasilkan ion-ion, yaitu ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ion-ion ini akan terus bergerak sambil membawa muatan listrik ke elektroda. Pergerakan inilah yang menyebabkan larutan mempunyai daya hantar listrik. Semakin banyak ion yang terdapat di dalam larutan, semakin kuat daya hantar listriknya. Larutan elektrolit yang berdaya hantar listrik kuat disebut larutan elektrolit kuat, larutan yang berdaya hantar lemah disebut larutan elektrolit lemah, sedangkan larutan yangtidak menghantarkan arus listrik disebut larutan nonelektrolit. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa zat elektrolit harus mengalami reaksi ionisasi, sedangkan zat nonelektrolit tidak dapat mengalami reaksi ionisasi. Dengan kata lain, dalam larutannya zat elektrolit mengalami reaksi ionisasi sedangkan zat nonelektrolit tetap berupa molekulnya. Salah satu senyawa yang dapat mengalami ionisasi adalah senyawa ionik. Senyawa ionik adalah senyawa yang ikatannya dibentuk dari unsur logamdan non logam. Salah satu contoh senyawa ionik adalah NaOH. Pada keadaan padatan (kristal) senyawa ionik tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas, tetapi jika pada keadaan lelehan dan larutannya senyawa ionik dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya sudah dapat bergerak bebas. Kekuatan elektrolit ini dapat dibedakan dengan alat uji elektrolit. Pada larutan elektrolit kuat lampu akan menyala terang dan di sekitar elektroda timbul gelembung-gelembung gas yang banyak, sedangkan pada elektrolit lemah lampu menyala redup atau tidak menyala sama sekali tetapi ada gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda. Pada larutan nonelektrolit lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung-gelembung gas di sekitar elekroda. 1.2 TUJUAN 1. Mengetahui perubahan daya hantar pada titrasi asam basah 2. Mengetahui beda hantar dari senyawa yang berbeda BAB II ISI 2.1 Pegertian Elektrolit Elektrolit adalah zat terlarut terdisosiasi menjadi ion-ion dalam air, yang membuat larutan berair berperilaku sebagai konduktor listrik (Petruci,2011) Elektrolit adalah suatu zat yang ketika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik ( Chang, Raymond, 2005) Elektrolit adalah senyawa lelehan atau larutannya itu menghantarkan arus listrik (keenan,2002) Elektrolit adalah proses dimana energi elektrik digunakan pada saat terjadi reaksi kimia yang tidak spontan( Laird,B Briyan, 2011) Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik ditandai lampu menyala pada alat uji elektrolit dan timbulnya gelembung gas pada salah satu atau kedua elektrodanya ( Harwood,2011) Elektrolit adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam pelarut (misalnya air) akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Elektrolit diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Suatu elektrolit dapat berupa asam, basa maupun garam. Menurut Michael Faraday, elektrolit merupakan suatu zat yang dapat menghantarkan listrik jika berada dalam bentuk larutan atau lelehannya. Dalam suatu larutan elektrolit bila diberi dua batang elektroda inert dan diberi tegangan listrik diantaranya, maka anion-anion akan bergerak ke elektroda negatif (katoda). Proses ini merupakan fenomena transport seperti halnya yang terjadi dalam molekul gas adalah adanya pengaruh medan listrik dan molekul pelarut. Analisis kimia yang didasarkan pada daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion didalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar (Unggul Sudarmo. 2004) Tabel larutan elektrolit. Jenis Padatan Lelehan Larutan Senyawa (dalam Pelarut Air) Senyawa Tidak dapat Dapat menghantarkan Dapat ion menghantarkan arus arus listrik, karena arus menghantarkan listrik, karena listrik, karena dalam dalam bentuk lelehan, dalam bentuk larutan, bentuk padatan, ion- ion-ionnya ionnya tidak dapat bergerak bergerak bebas. bebas ion-ion dapat ion-ionnya jauh dapat lebih bergerak bebas dibandingkan dalam zat padat Senyawa Tidak kovalen menghantarkan polar listrik, dapat Tidak dapat Dapat arus menghantarkan karena listrik, arus arus menghantarkan listrik, karena dalam larutan molekul- padatannya terdiri dari lelehannya terdiri dari molekulnya molekul-molekul netral molekul-molekul meskipun bersifat polar netral karena meski terhidrolisis Dapat ion-ion bergerak lebih bebas yang bergerak bebas 2.2 Macam- macam Elektrolit Elektrolit kuat dan lemah. Larutan air(dari) natrium klorida dan senyawa ion lain, maupun larutan air beberapa senyawaan kovalen tertentu merupakan penghantar kelistrikan yang sangan bagus. Zat- zat yang berapa dalam larutan seluruhnya atau hampir seluruhnya dalam bentuk ion disebut elektrolit kuat ( Chang, Raymond, 2005) Sebaliknya, larutan air {dari) banyak senyawa kovalen merupakan penghantar kelistrikan yang jelek. Larutan amonia dan asam asetat dalam air merupakan contoh zat- zat yang hanya sebagian kecil molekulnya yang larut dapat menjadi Dapat bereaksi dengan air untuk membentuk ion disebut elektrolit lemah.( Unggul Sudarmo. 2004) Dengan membandingkan cahaya bola lampu pijar dari zat-zat terlarut dengan jumlah molar yang sama dapat membantu kita untuk membedakan antara elektrolit kuat dan elektrolit lemah . ciri elektrolit kuat adalah apabila zat terlarut dianggap telah 100 persen terdisosiasi mejadi ion- ionnya dalam larutan. ( disosiasi adalah penguraian senyawa menjadi kation dan anion). Dengan demikian kita dapat menyatakan proses pelarutan natrium klorida dalam air sebagai Na+ ( aq ) + Cl – ( aq ) NaCl(s) Persamaan ini menyatakan bahwa semua natrium klorida yang masuk ke dalam larutan akan mejadi akan menjadi ion-ion Na+ dan Cl : tidak ada satu pun unit NaCl yang tidak terdisosiasi dalam larutan. Elektrolit kuat Elektrolit lemah Nonelektronik HCL CH3COOH (NH2)2CO ( urea ) HNO3 HF CH3OH (metanol) HCIO4 HNO2 C2H5OH (etanol) H2SO4 NH3 C6H12O6 ( glukosa) NaOH H2O C12H22O11 ( sukrosa) Senyawa-senyawa ionik H2SO4 memiliki 2 ion H+ yang dapat terionisasi Air murni merupakan elektrolit yang sangat lemah Tabel 4.1 mencantumkan contoh –contoh elektrolit kuat, elektrolit lemah , dan nonelektrolit. Senyawa- senyawa ionic, seperti natrium klorida , kalium iodide (KI) dan kalsium nitrat , merupakan elektrolit kuat . hal menarik untuk diperhatikan adalah bahwa cairan tubuh manusiana mengandung banyak elektrolit kuat dan lemah.( Leonardo.2009) Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi ? = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Sebagai contoh larutan NaCl. Jika padatan NaCl dilarutkan dalam air maka NaCl akan terurai empurna menjadi ion Na+ dan Cl- (Unggul Sudarmo. 2004 ) Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi ? << 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion (Unggul Sudarmo. 2004 ) Elektrolit kuat adalah elektrolit yang dapat menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang baik. Senyawa NaCl, HCl, dan H2SO4 dapat terurai sempurna dalam pelarut air membentuk banyak ion.( Stanistski,Conrad. 2010) Elektrolit lemah adalah elektrolit yang dapat menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang buruk. Senyawa CH3COOH dan NH3 hanya terurai sebagian kecil dalam pelarut air membentuk sedikit ion. Secara kuantitatif, kuat atau lemahnya suatu larutan elektrolit dapat dinyatakan dengan derajat ionisasi (α)( Stanistski,Conrad. 2010) Untuk larutan elektrolit kuat; α = 1 atau α mendekati 1. Untuk larutan elektrolit lemah; 0 Untuk larutan nonelektrolit; α = 0. Larutan elektrolit terbagi menjadi dua :a. Larutan elektrolit kuat. Yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Ion-ion yang bebas bergerak sehingga electron dapat mudah berpindah dan mengakibatkan arus listrik yang dihantarkan lebih lancar. Selain itu, larutan elektrolit kuat terionisasi secara sempurnah dalam air. senyawa yang termasuk dalam elektrolit kuat adalah : Asam kuat, : HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain. Basa kuat, yaitu basabasa golongan alkali dan alkali tanah, : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.b. Larutan elektrolit lemah. Yaitu larutan yang dapat menghantarkan listrik tetapi ion-ionnya tidka sepenuhnya bebas bergerak sehingga electron tidak dapat dengan mudah berpindah dan mengakibatkan arus listrik yang dihantarkan lebih kecil. Contoh senyawa yang termasuk dalam elektrolit lemah : Asam lemah, : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain. Basa lemah, : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang sukar larut, : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain (Keenan. 2002) Sifat Fisik dan Kimia Elektrolit Kuat dan Lemah HCL Keadaan fisik dan penampilan : Solid ( bubuk kristal polar), bau : sedikit, taste : saline, molekul berat : 58,44g/ mol, warna : putih, pH : 7( netral), titik didih : 1413oC ( 2575,4 oF) MgCl2 Berat molekul : 36,46 g / mol, rumus molekul : CI-H, Titik didih : 85 oC ( 121oC), titik beku : -113,9 oC (-121OF) HNO3 Keadaan fisik dan penampilan : serpih berwarna atau kristal , bau : tidak berbau, kelarutan : 167g/ 100 ml air, kepadatan : 1,57, Ph :netral untuk lakmus. NaOH Titik Cair : -41oC, TITIK DIDIH 121oC, Kepadatan uap : 2,5, kelarutan dalam air : larut Tampilan dan bau : cairan bening dan sedikit beruap. CH3COOH Bau ; tidak berbau,berat molekul : 40 g/ mol, warna : putih, pH : 13,5, titik didih : 1388oC , Rasa ; tidak tersedia HF Penampilan : colourless air seperti cairan, bau : sharp, asam bau, tajam dan membakar rasa, pH ; 2,1-2,2. Titik lebur : -3oC, TITIK NYALA : tidak berlaku, sifat peledak : tidak ada, sifat oksidator ; tidak ada NH3 Keadaan fisik dan penampilan : cair, bau : tajam, rasa : tidak tersedia, berat molekul ; tidak berlaku, warna : tak berwarna. Jelas, Ph ; asam (≤ 2) H2O Fisik Negara : gas, tekanan uap : 94, densitas uap : 0,62, penguapan titik : tidak tersedia , titik didih ; 100 oC , titik beku-33,3 . (Stanistski,Conrad. 2010) 2.3 Hukum 2.3.1 Hukum Ohm: hambatan Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah (Petruci,Harwood,Hesting,Madura. 2011 ) Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:[3][4] Dimana : adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere. adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt. adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm.. 2.3.3 Konduktansi Untuk resistor linier, rasio antara arus dan tegangan juga merupakan sebuah bilangan konstan yaitu, I / v = I / R= G Dimana G disebut Sebagai konduktansi. Satuan SI untuk konduktansi adalah Siemens ( S), 1 A/V . satuan lainnya yang lebih tua dan tidak resmi adalah mho, yang merupakan pengucapan dari huruf omega besar yang dibalik,. Anda akan beberapa kali menemui symbol ini digunakan dalam sejumlah diagram rangkaian serta catalog dan teks. Simbol rangkaian yang sama digunakan untuk mempresentasikan baik resistansi maupun konduktansi (Tipler. 2004) 2.3.4 Konduktivitas Daya hantar listrik (konduktivitas) adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Konduktivitas digunakan untuk ukuran larutan atau cairan elektrolit. Semakin besar jumlah ion dari suatu larutan maka akan semakin tinggi nilai konduktivitasnya. Jumlah muatan dalam larutan sebanding dengan nilai hantar molar larutan dimana hantaran molar juga sebading dengan konduktivitas larutan. Konsentrasi elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas molar (∆m). Konduktivitas molar adalah konduktivitas suatu larutan apabila konsentrasi larutan sebesar satu molar, sehingga secara matematis dirumuskan : ∆m = k/C Jika satuan volume yang digunakan adalah cm3 maka persamaan yang menjadi m = 1000k C Dimana: k : Konduktivitas spesifik (SCm-1) C : Konsentrasi larutan (mol/L) ∆m: Hantaran molar (SCm2mol-1) Dalam percobaan digunakan larutan standar dan larutan sampel dengan konsentrasi sama, sehingga C dianggap constant. Jika nilai C konstan, maka hantaran molar (∆M) hanya diperbaharui oleh konduktivitas larutan (K), dimana ∆M sebanding dengan nilai K. Nilai K didapat dari hasil percobaan. Jadi, semakain tinggi konduktivitas larutan maka hantaran molar (∆M) larutan tsb akan meningkat. Jumlah muatan juga berpengaruh pada hantaran molarnya. Pada kosentrasi yang sama, semakin besar jumlah muatan suatu larutan, maka akan semakin besar pula hantaran molarnya (∆M) (Petruci,Harwood,Hesting,Madura. 2011 ) 2.3.5 Konduktivitas Molar Konduktivitas konsentrasi molar pada adalah suatu konduktivitas larutan suatu sebesar larutan apabila satu molar. Pada larutan encer, ion-ion dalam larutan tersebut mudah bergerak sehingga daya hantarnya semakin besar. Pada larutan yang pekat, pergerakan ion lebih sulit sehingga daya hantarnya menjadi lebih rendah. Hal lain yang mempengaruhi daya hantar listrik selain konsentrasi adalah jenis larutan. Pengukuran ketergantungan konduktivitas molar pada konsentrasi tertentu menunjukkan adanya 2 golongan elektrolit, yaitu elektrolit lemah dan elektrolit kuat. Sifat umum dari elektrolit kuat adalah konduktivitas akan berkurang dengan bertambahnya konsentrasi, sedangkan elektrolit lemah konduktivitas molarnya normal pada konsentrasi mendekati nol, tetapi turun tajam sampai nilai yang rendah pada saat konsentrasi bertambah. Larutan elektrolit kuat mempunyai konduktiviyaslebih tinggi daripada elektrolit lemah, hal ini karena zat elektrolit terdisosiasi secara sempurna didalam larutan, berarti larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan baik. Penggolongan dengan cara ini juga bergantung pada zat terlarut dari pelarut yang digunakan (Tipler. 2004) 2.4 Alat Pengukur Daya Hantar (Leonardo.2009) 2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Daya Hantar Daya hantar listrik suatu larutan tergantung dari: 1. Jumlah ion yang ada Jumlah ion yang ada tergantung dari elektrolit (kuat/lemah) dan konsentrasi. Pengenceran larutan baik untuk elektroda memperbesar daya hantar dan mencapai harga maksimal pada pengancaran tak tarhingga. .( Tony Bird, 1997) 2. Kecepatan dari ion pada beda potensial antara kedua elektroda Pengukuran daya hantar listrik mempunyai arti penting dalam proses-proses kimia. Pada pembuatan akuades, efisiensi dari penghilang zat terlarut yang berupa garam-garam dapat diikuti dengan mudah dengan cara mengukur daya hantar larutan selama titrasi dan dengan menggunakan grafik dapt digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi. Derajat ionisasi elektrolit lemah dapat ditentukan dengan pengukuran daya hantarnya. Seperti diketahui, daya hamtar berbanding lurus dengan jumlah ion yang ada dalam larutan. 2.6 Aplikasi Bidang Teknologi Pertanian Peran larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dalam kehidupan sehari-hari sangat penting, contohnya : 1.Aki Sel aki terdiri anoda Pb dan katoda PbO2 dengan larutan elektrolit H2SO4. adanya larutan elektrolit memungkinkan terjadinya reaki kimia yang menghasilkan arus listrik untuk menghidupkan kendaraan. Dan dalam bidang teknologi pertanian adalah untuk menhidupkan mesin- mesin pertanian. 2.Air sungai dan air tanah Air sungai dan air tanah mengandung ion-ion sehingga dapat menghantarkan listrik. Sifat ini digunakan untuk menangkap ikan atau belut di sungai atau di persawahan dengan cara setrum listrik. 3.Air suling Merupakan larutan nonelektrolit, karena mengandung ion-ion dalam jumlah yang sangat kecil. Air suling digunakan untuk membuat larutan dalam percobaan kimia nonelektrolit. Serta dapat digunakan sebagai pelarut larutan dalam praktikum. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Elektrolit adalah suatu senyawa yang bila dilarutkan dalam pelarut (misalnya air) akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Elektrolit diklasifikasikan berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Suatu elektrolit dapat berupa asam, basa maupun garam. Larutan elektrolit terbagi menjadi dua :a. Larutan elektrolit kuat. Yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Ion-ion yang bebas bergerak sehingga electron dapat mudah berpindah dan mengakibatkan arus listrik yang dihantarkan lebih lancar. Selain itu, larutan elektrolit kuat terionisasi secara sempurnah dalam air. senyawa yang termasuk dalam elektrolit kuat adalah : Asam kuat, : HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain. Basa kuat, yaitu basabasa golongan alkali dan alkali tanah, : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.b. Larutan elektrolit lemah. Yaitu larutan yang dapat menghantarkan listrik tetapi ion-ionnya tidka sepenuhnya bebas bergerak sehingga electron tidak dapat dengan mudah berpindah dan mengakibatkan arus listrik yang dihantarkan lebih kecil. Contoh senyawa yang termasuk dalam elektrolit lemah : Asam lemah, : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain. Basa lemah, : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang sukar larut, : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain. Daya hantar listrik (konduktivitas) adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Konduktivitas digunakan untuk ukuran larutan atau cairan elektrolit. Semakin besar jumlah ion dari suatu larutan maka akan semakin tinggi nilai konduktivitasnya. Jumlah muatan dalam larutan sebanding dengan nilai daya hantar molar larutan dimana hantaran molar juga sebading dengan konduktivitas larutan. Konsentrasi elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas molar (∆m). Konduktivitas molar adalah konduktivitas suatu larutan apabila konsentrasi larutan sebesar satu molar. Pada larutan encer, ion-ion dalam larutan tersebut mudah bergerak sehingga daya hantarnya semakin besar. Pada larutan yang pekat, pergerakan ion lebih sulit sehingga daya hantarnya menjadi lebih rendah. Hal lain yang mempengaruhi daya hantar listrik selain konsentrasi adalah jenis larutan. 3.2 KESAN DAN PESAN Kesan : - Assitant praktikum sangat disiplin dalam hal ketepatan waktu. - Penjelasannya sangat jelas sehingga mengerti materi yang disampaikan - Dengan adanya praktikum maka kita akan menambah ilmu yang bermanfaat bagi kita sendiri maupun orang lain Pesan : - Alat- alat yang digunakan dalam percobaan mohon dilengkapi serta yang sudah rusak mohon diperbaiki agar praktikum berjalan lancar - Waktu mengerjakan pretest maupun protest ditambah. DAFTAR PUSTAKA Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep inti Edisi ke Tiga Jilid 1. Jakarta. Erlangga Keenan. 2002. Ilmu Kimia untuk Universita. Jakarta : Erlangga Laird,B.Brian. 2011 University Chemistry. United States : Mc Graw-HILL Higher Education Leonardo.2009. konsep kimia pilihan larutan elektrolit dan non elektrolit. http://trilestarisman1kbm.blogspot.com/diakses tanggal 07-12-12 jam 12.00 Peter.2008.perbedaan_larutan_berdasarkan_daya_hanter_listrik.html.http://kimi a.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/budi%20utomo%20(0606377)/ diakses tanggal 07 -12-12 jam 12.30 Petruci,Harwood,Hesting,Madura. 2011. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta : Erlangga Stanistski,Conrad. 2010. Chemistry Contect: Applying Chemistryto Sciely Third Edition. United State : Mc Graw-HILL Higher Education Tipler. 2004. Fisika Untuk Sains Dan Teknik Edisi Ketiga. Jakarta ; Erlangga Unggul Sudarmo. 2004. KIMIA untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga