Fisiologi Endokrin

advertisement
Meta Nurbaiti,S.Kep.,Ns.,M.Kes
FISIOLOGI ENDOKRIN
Kelenjar endokrin
Kemampuan suatu sel atau jaringan untuk
berkomunikasi satu sama lainnya dimungkinkan oleh adanya 2
(dua) sistem yang berfungsi untuk mengkoordinasi semua
aktifitas sel dan jaringan, yaitu :
 sistem endokrin
 sistem susunan saraf
Kedua sistem ini dalam menjalankan fungsinya
mempunyai hubungan yang sangat erat. Apabila susunan saraf
mengatur aktifitas sel melalui neurotransmitter, sedangkan
sistem endokrin menjalankan fungsinya dengan menghasilkan
hormon.
Menurut Baylis & Starling “hormon adalah substansi
kimia yang dihasilkan oleh sel khusus dalam jumlah tertentu,
dilepaskan ke sistem sirkulasi untuk ditransport ke target
organ di mana substansi kimia tersebut menimbulkan efek
fisiologis spesifik”.
Beberapa hormon bekerja pada organ atau jaringan
yang terdapat di sekitar hormon tersebut dihasilkan, dan ini
disebut fungsi parakrin. Sedangkan beberapa hormon lainnya
bekerja pada organ atau jaringan di mana ia dihasilkan, dan
fungsi ini disebut fungsi autokrin.
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang
berlokasi di berbagai tempat yang berbeda di dalam tubuh
dengan fungsi yang berbeda.
Struktur umum dari kelenjar endokrin ialah tidak
mempunyai saluran keluar, sehingga ia mengeluarkan hasil
sekresinya secara langsung melalui sistem sirkulasi. Kelenjar
endokrin sangat kaya akan pembuluh darah sehingga dapat
mentransport hasil sekresinya secara efisien melalui sistem
sirkulasi.
Klasifikasi Hormon
Secara kimia, hormon dapat diklasifikasikan ke dalam
3 (tiga) kelompok, yaitu :
Golongan amine
Berasal dari derivat asam amino, contohnya
norepinefrin, epinefrin, tiroksin & triiodotironin.
Golongan protein & polipeptide
Yang termasuk golongan ini adalah FSH, HCG, LH,
TSH, ACTH, prolaktin, oksitosin, glukagon, PTH, ADH dsb.
Golongan steroid
Contohnya
estrogen.
aldosteron,
kortisol,
progesteron,
Fungsi Hormon
Secara garis besar hormon mempunyai 4 (empat)
fungsi utama, yaitu :
a. Pertumbuhan dan perkembangan
b. Mempertahankan keseimbangan lingkungan internal
(homeostasis)
c. Pengadaan, penggunaan, dan penyimpanan energi
d. Fungsi reproduksi
Konsentrasi hormon dalam sirkulasi pada umumnya
diatur oleh mekanisme umpan balik (feedback mechanism)
untuk memberikan respon sesuai kebutuhan fisiologis.
Selain itu, sekresi basal dari sebagian besar hormon
bukanlah proses yang terus menerus, tetapi bersifat pulsatif
dan episodik.
Kelenjar Hipofise
Kelenjar hipofise terletak pada sella tursica yang
merupakan bagian dari tulang sphenoid. Beratnya sekitar 500 mg.
Secara anatomis kelenjar hipofie terdiri atas 2 (dua) lobus,
yaitu lobus anterior (adenohipofisis) dan lobus posterior
(neurohipofisis).
Hormon yang dihasilkan oleh hipofise anterior
Adrenocorticotropik Hormon (ACTH)
Fungsi ACTH adalah mengendalikan kelenjar suprarenal
dalam menghasilkan kortisol.
Growth Hormone (GH) atau Somatotropin
GH menyebabkan pertumbuhan hampir pada semua
jaringan. Hormon ini meningkatkan ukuran sel, meningkatkan
mitosis sehingga jumlah sel bertambah dan diferensiasi sel.
Hormon Prolaktin
Fungsi utamanya adalah merangsang pertumbuhan
kelenjar mammae dan sekresi air susu.
Thyroid Stimulating Hormone (TSH) atauThyrotropin
TSH berfungsi untuk mengatur struktur dan fungsi dari
kelenjar tiroid.
Hormon Gonadotropin
Terdiri dari Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle
Stimulating Hormone (FSH). Pada wanita, LH merangsang
sintesa estrogen dan progesteron pada ovarii. Sedang FSH
bertanggungjawab terhadap perkembangan folikel ovarium
yang menghasilkan estrogen. Pada pria, LH mengendalikan
sekresi testosteron dan FSH berperan pada pembentukan
spermatozoa.
Hormon yang dihasilkan Hipofise Posterior
Antidiuretik Hormone (ADH) atau Vasopressin
Berfungsi mengatur jumlah air yang keluar melalui
ginjal dan menyebabkan vasokonstriksi pada otot polos
pembuluh darah.
Hormon Oksitosin
Berfungsi merangsang dan menguatkan kontraksi
uterus sewaktu melahirkan dan berfungsi dalam proses laktasi.
Kelenjar Tiroid
Kelenjar ini terdiri atas lobus kanan dan kiri, di mana
kedua lobus tersebut dihubungkan oleh isthmus. Kelenjar ini
terdapat pada bagian anterior trakea.
Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid
Ada 2 (dua) hormon penting yang dihasilkan oleh
kelenjar tiroid yaitu T3 (triiodotironin) dan T4 (tetraiodotironin)
atau tiroksin.
Fungsi Hormon Tiroid
a.
Memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan tubuh
b. Mengatur kecepatan metabolisme tubuh
c. Meningkatkan produksi panas
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini terletak di setiap sisi dari kelenjar tiroid,
berjumlah empat buah. Kelenjar paratiroid menghasilkan
hormon paratiroid (PTH).
Fungsi Paratiroid Hormone
Fungsi dari PTH adalah mengontrol konsentrasi Ca dan
PO₄ di dalam tubuh.
Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal jumlahnya ada 2 (dua), terdapat pada
bagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Kelenjar adrenal terbagi
atas 2 (dua) bagian yaitu :
 bagian luar yang disebut korteks
 bagian dalam yang disebut medulla
Hormon yang dihasilkan oleh korteks adrenal
Kortisol
Hormon ini berfungsi mengatur metabolisme KH,
lemak dan protein serta mengatur keseimbangan air dan
elektrolit.
Aldosteron
Berfungsi menjaga keseimbangan air dan elektrolit.
Hormon yang dihasilkan oleh medulla adrenal
Ada dua hormon utama yang dihasilkan yaitu
epinefrin dan norepinefrin. Fungsi dari hormon ini adalah
meningkatkan frekwensi jantung, meningkatkan cuarah
jantung dan mengatur aktifitas otot polos.
Pankreas
Terletak pada dinding posterior abdomen bagian atas
dengan berat sekitar 80 gram. Komponen endokrin pankreas
terdiri dari ± 1 juta sel endokrin yang dikenal sebagai islet of
Langerhans.
Terdapat 4 jenis sel pada pulau Langerhans, masingmasing sel A, B, D, & F.
Hormon yang dihasilkan Pankreas
Insulin
Hormon ini diproduksi oleh sel B pulau Langerhans.
Berfungsi meningkatkan transport glukosa, asam amino dan ion
K ke dalam sel yang sensitif terhadap insulin.
Glukagon
Hormon ini dihasilkan oleh sel A pulau Langerhans.
Berfungsi pada metabolisme glukosa dengan jalan glikogenolisis
dan meningkatkan glukoneogenesis di hati.
Somatostatin
Hormon ini dihasilkan oleh sel D pulau Langerhans.
Somatostatin mempunyai efek inhibisi terhadap sekresi insulin
dan glukagon. Hormon ini juga mengurangi motilitas lambung
dan duodenum.
Pancreatic Polypeptide Hormone
Dihasilkan oleh sel F pulau Langerhans, berfungsi dalam
metabolisme protein.
Medulla Adrenal
 Berfungsi sebagai bagian dari





sistem saraf otonom. 90% hasil
sekresi medula adrenal adalah
efinefrin/adrenalin, sisanya
norefinefrin
Fungsi:
Meningkatkan denyut jantung
Menambah tekanan darah
Mempercepat pernapasan
Meningkatkan produksi gula
KELENJAR TIMUS
 Terletak di dalam mediastinum
di belakang os sternum.
Menghasilkan hormon timus.
Hanya dijumpai pada anak usia
di bawah 18 tahun, ukurannya
pada bayi kira2 10 gr,
bertambah pada masa remaja
30-40 gr, kemudian berkerut.
 Fungsi kelenjar timus
 Mengaktifkan pertumbuhan
badan
 Mengurangi aktivitas kelenjar
kelamin
 Sebagai imunitas tubuh
Kelenjar Testis
 Kelenjar Testis terletak di
bagian interstitial testis.
Hormon Testosteron berperan
penting dalam pengaturan
pembentukan sperma dan ciri
kelamin skunder pria
Kelenjar Ovarium
 Ovarium menghasilkan 2
macam hormon
 Hormon estrogen (hormon-
hormon folikuler) dihasilkan oleh
folikel de Graff
 Hormon progesteron  korpus
luteum
 Hormon estrogen berperan
penting dalam mengatur siklus
menstruasi dan mengatur
sistem reproduksi
 Hormon Progesteron berperan
penting dalam mengatur siklus
menstruasi, perkembangan ovum
dan ciri kelamin skunder wanita.
THANK’S 4 ATTENTION…
Download